[ppiindia] Kesimpulan Sembrono - Re: Bersikap Fundamentalis bisa berakibat fatal...

2006-06-19 Thread A Nizami
Ini kesimpulan/generalisasi yang sembrono.
Kalau mau begitu riset dulu, berapa banyak sih
persentase orang "fundamentalis" yang membunuh anak
kandungnya dibanding dengan orang yang tidak peduli
dengan agama? Kalau yang "fundamentalis" kan baru kali
ini terjadi (minimal kalau beritanya benar), sementara
yang tidak peduli agama sudah berjibun (mis: kasus
Arie Hanggara)

Baru satu terjadi kok bisa ambil kesimpulan seperti
itu? Apalagi dalam agama Islam tidak ada perintah
membunuh orang tak berdosa apalagi anak kandung.

"Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani
Israil, bahwa: barangsiapa yang membunuh seorang
manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain,
atau bukan karena membuat kerusakan dimuka bumi, maka
seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan
barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia,
maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan
manusia semuanya. Dan sesungguhnya telah datang kepada
mereka rasul-rasul Kami dengan (membawa)
keterangan-keterangan yang jelas, kemudian banyak
diantara mereka sesudah itu sungguh-sungguh melampaui
batas dalam berbuat kerusakan dimuka bumi." [Al
Maa-idah:32]

Kemudian dari penjelasan Abu Syauqi di milis
Kalam_Salman ITB juga dijelaskan bahwa dia tidak
mengenal suami mau pun si pembunuh.

Justru sikap tidak peduli agama dan tidak menjalankan
agama sungguh-sungguh lah berakibat fatal. Siksa
neraka yang abadi

--- M Ikhsan Modjo <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Masih tentang pembunuhan keji itu. Pendapat Pak
> Sartono Mukadis, faktor lain
> yang turut mempengaruhi Aniek sampai melakukan
> tindakan keji tersebut
> disebabkan sikap phobia yang berlebihan."Mungkin dia
> juga dipengaruhi
> pemahaman agama yang dipahami secara hitam putih dan
> agak keras," ungkap
> psikolog yang siap menerapi Aniek tersebut.
> 
> So friends, be mindful of your faith okay
> 
> Salam
> 
>
http://www.detiknews.com/indexfr.php?url=http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2006/bulan/06/tgl/20/time/093119/idnews/619714/idkanal/10
> 
> Suami Aniek Layak Dituntut
>  Ahmad Dani - detikcom
>   
> *Jakarta* - Di mata
> psikolog senior Sartono Mukadis, suami Aniek Qori'ah
> Sriwijaya turut
> bertanggung jawab atas insiden yang dilakukan
> istrinya. Suami Aniek -- Iman
> Abdullah -- layak diperiksa lebih lanjut.
> 
> "Tidak mungkin suami tidak mengetahuinya. Dia juga
> layak dituntut secara
> hukum," kata Sartono dalam perbincangan dengan
> *detikcom*, Selasa
> (20/6/2006).
> 
> Aniek mengakui membekap hingga tewas kedua anaknya
> pada Kamis 8 Juni 2006
> siang hari. Perbuatannya tidak diketahui Iman karena
> saat itu Iman sibuk
> bekerja. Ketika malam tiba, Iman juga tidak pulang.
> Pada Jumat 9 Juni, Aniek
> membekap satu anaknya yang tersisa. Pada Jumat
> siang, baru terbongkar adanya
> insiden tersebut.
> 
> Sartono menjelaskan, faktor lain yang turut
> mempengaruhi Aniek sampai
> melakukan tindakan keji tersebut disebabkan sikap
> phobia yang berlebihan.
> 
> "Mungkin dia juga dipengaruhi pemahaman agama yang
> dipahami secara hitam
> putih dan agak keras," ungkap psikolog yang siap
> menerapi Aniek tersebut.*
> (nrl)*
> 
> -- 
> I pray you'll be our eyes
> watch us where we go
> help us to be wise in times when we don't know
> Lead us to a place, guide us with your grace
> 
> We ask that life be kind
> and watch us from above
> and hope each soul will find
> another soul to love
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been
> removed]
> 
> 


===
Dampak Pornografi: 1 di antara 3 wanita AS diperkosa. Tiap tahun 2,3 juta 
wanita hamil di luar nikah di Indonesia (Dr. Boyke). Berantas pornografi dukung 
RUU Anti Pornografi dan Pornoaksi - www.nizami.org

__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 


 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Check out the new improvements in Yahoo! Groups email.
http://us.click.yahoo.com/N6DZeC/fOaOAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~-> 

***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from 

RE: [ppiindia] Kesimpulan Sembrono - Re: Bersikap Fundamentalis bisa berakibat fatal...

2006-06-20 Thread Jimmy Okberto
Nanya agh ???
 
DJ Oko - Duka Jogja Duka Indonesia
Thank you for add :
 [EMAIL PROTECTED] On friendster
Direct Line 021.88.32.068 : After Hour 021.93.102.213 
-Original Message-
 On Behalf Of A Nizami
 
Ini kesimpulan/generalisasi yang sembrono.
Kalau mau begitu riset dulu, berapa banyak sih
persentase orang "fundamentalis" yang membunuh anak
kandungnya dibanding dengan orang yang tidak peduli
dengan agama? Kalau yang "fundamentalis" kan baru kali
ini terjadi (minimal kalau beritanya benar), sementara
yang tidak peduli agama sudah berjibun (mis: kasus
Arie Hanggara)

Baru satu terjadi kok bisa ambil kesimpulan seperti
itu? Apalagi dalam agama Islam tidak ada perintah
membunuh orang tak berdosa apalagi anak kandung.


[O::k-b-e-r-t::O] Bani ISRAIL yg dimaksud ISRAEL|YAHUDI khan ???
"Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani
Israil, bahwa: barangsiapa yang membunuh seorang
manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain,
atau bukan karena membuat kerusakan dimuka bumi, maka
seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan
barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia,
maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan
manusia semuanya. Dan sesungguhnya telah datang kepada
mereka rasul-rasul Kami dengan (membawa)
keterangan-keterangan yang jelas, kemudian banyak
diantara mereka sesudah itu sungguh-sungguh melampaui
batas dalam berbuat kerusakan dimuka bumi." [Al
Maa-idah:32]

Kemudian dari penjelasan Abu Syauqi di milis
Kalam_Salman ITB juga dijelaskan bahwa dia tidak
mengenal suami mau pun si pembunuh.

Justru sikap tidak peduli agama dan tidak menjalankan
agama sungguh-sungguh lah berakibat fatal. Siksa
neraka yang abadi

 


[Non-text portions of this message have been removed]





 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Check out the new improvements in Yahoo! Groups email.
http://us.click.yahoo.com/N6DZeC/fOaOAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~-> 

***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [ppiindia] Kesimpulan Sembrono - Re: Bersikap Fundamentalis bisa berakibat fatal...

2006-06-20 Thread Ari Condro
On 6/20/06, A Nizami <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>   Ini kesimpulan/generalisasi yang sembrono.
> Kalau mau begitu riset dulu, berapa banyak sih
> persentase orang "fundamentalis" yang membunuh anak
> kandungnya dibanding dengan orang yang tidak peduli
> dengan agama?
>


===
berikut ini contoh fundamentalis yg diminta oleh oom agus nizami.  info dari
mas dwi w. soegardi.

rujukan kasus serupa di Amerika:

Di tahun 2001, seorang ibu menenggelamkan 5 orang anaknya dari umur 6 bulan
sampai 7 tahun
di bak mandi. Pakar kejiwaan menengarai gejala post partum depression (baby
blues).
Pengadilan Texas menjatuhkan hukuman seumur hidup kepada Andrea Yates,
meskipun belakangan pengadilan banding memutuskan pengadilan ulang.

Sebagian pihak menyalahkan suami yang mengabaikan saran dokter
untuk tidak punya anak lagi. Doktrin kepercayaan yang dianut suami, Russel
Yates,
mengajarkan istri melahirkan anak sebanyak mungkin.
Russel menceraikan Andrea setelah kejadian tersebut,
dan menikah lagi 2 hari sebelum pengadilan ulang dimulai.

http://en.wikipedia.org/wiki/Andrea_Yates
http://en.wikipedia.org/wiki/Postpartum_depression
http://en.wikipedia.org/wiki/Michael_Peter_Woroniecki

===

Andrea Pia Yates (born July 2, 1964) is a woman from Houston, Texas, who is,
as of 2006, currently awaiting retrial after previously being sentenced to
life imprisonment for methodically drowning her five children (ages six
months to seven years) in a bathtub on June 20, 2001. She was suffering from
a severe case of recurrent postpartum depression, after having had her last
baby. She immediately called 9-1-1 after the deaths and was arrested shortly
thereafter.

Yates, a native Houstonian who attended Milby High School, married Russell
"Rusty" Yates and moved to the Clear Lake City neighborhood in Houston.
Yates had five children and had killed them several months after the birth
of her final child.

Yates confessed to drowning her children and her defense asserted postpartum
psychosis as the reason she committed the killings. Although all expert
testimony agreed that Yates was clearly psychotic, Texas law requires that
in order to successfully assert the insanity defense, the defendant must
prove that he or she could not discern right from wrong at the time of the
crime. In March 2002, a jury rejected the insanity defense and found Yates
guilty. Although the prosecution had sought the death penalty, the jury
rejected that option. The trial court sentenced Yates to life imprisonment
with eligibility for parole in 40 years.

On January 6, 2005, the Texas Court of Appeals reversed the convictions
because prosecution witness Dr. Park Dietz, a Califonia psychiatrist, had
given false testimony during the trial. Dietz stated that shortly before the
killings, an episode of Law & Order had featured a woman who drowned her
children and was acquitted of murder by reason of insanity. It was later
discovered that no such episode existed; the appellate court held that the
jury may have been influenced by his false testimony and that thus a new
trial would be necessary.

Some believe or believed that her husband, Russell "Rusty" Yates, an
employee of the Johnson Space Center, was responsible for creating the
conditions that culminated in the tragedy. Andrea's psychiatrist, Dr. Eileen
Starbranch, testified that she urged the couple not to have more children,
to prevent future psychotic depression, but the procreative plan taught by
the Yates' spiritual mentor, Michael Peter Woroniecki, a doctrine to which
Rusty Yates subscribed, insisted she should continue to have "as many
children as nature allows".

Andrea Yates told her jail psychiatrist, "It was the seventh deadly sin. My
children weren't righteous. They stumbled because I was evil. The way I was
raising them they could never be saved. They were doomed to perish in the
fires of hell." (This is consistent with Woroniecki's teachings, which are
best characterized as "hellfire preaching.")

On January 9, 2006, Yates again entered pleas of not guilty by reason of
insanity. On February 1, 2006, she was granted release on bail on the
condition that she be admitted to a mental health treatment facility.
Currently, her retrial is set for June 26, 2006, 6 days after the 5-year
anniversary of the deaths. The trial was re-set due to scheduling conflicts.

Her ex-husband, Russell "Rusty" Yates, remarried on March 18, 2006, two days
before her first scheduled re-trial.


References

* Bienstock, Mothers Who Kill Their Children and Postpartum Psychosis,
(2003) Vol. 32, No. 3 Southwestern University Law Review, 451.

* Keram, The Insanity Defense and Game Theory: Reflections on Texas v.Yates,
(2002) Vol. 30, No. 4 Journal of the American Academy of Psychiatry and the
Law, 470.


[Non-text portions of this message have been removed]



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Yahoo! Groups gets a make over. See the new email design.
http://us.click.yahoo.com/U0DZdC/lOaOAA/E2hLAA/BRUplB