[ppiindia] Mimpi Buruk yang Bisa Membunuh

2010-05-03 Terurut Topik Sandy Dwiyono
http://health.detik.com/read/2010/05/03/183032/1350406/763/mimpi-buruk-yang-bisa-membunuh?l991101755

Senin, 03/05/2010 18:30 WIB

Mimpi Buruk yang Bisa Membunuh

Vera Farah Bararah - detikHealth

Jakarta, Ada kepercayaan di masyarakat jika melihat orang tidur dan napasnya 
terengah-engah harus segera dibangunkan karena bisa jadi sedang mimpi buruk 
(tindihan) yang bisa berakibat fatal. Ternyata memang mimpi buruk bisa menjadi 
bencana.

Seseorang yang mimpi buruk akan bergerak gelisah di tidurnya. Kadang kesakitan, 
mengerang, berteriak, batuk tapi yang bermimpi tidak bisa bangun.
Mimpi buruk yang datang saat sedang tidur memang sangat mengganggu, karena bisa 
membuat seseorang menjadi takut dan tidak bisa tidur kembali. Tapi dalam 
beberapa kasus mimpi buruk juga bisa menyebabkan kematian.

Ketika Nemecio Tutop (37 tahun) pergi tidur di sebuah perkemahan, ia tampak 
berada dalam kesehatan yang sempurna. Tapi keesokan harinya ia ditemukan dalam 
kondisi meninggal dan tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuhnya.

Seminggu sebelumnya Dr Alvin V Majoska, seorang dokter koroner di Honolulu 
membuat daftar selama 6 tahun terakhir terdapat 43 orang dewasa muda yang sehat 
dan kesemuanya berwarga negara Filipina ditemukan meninggal dalam tidurnya 
tanpa ada alasan yang bisa terdeteksi.

Autopsi yang dilakukan oleh Dr Majoska menunjukkan bahwa telah terjadi 
pendarahan dan pankreas Tutop terlihat meradang. Kondisi yang sama juga 
ditemukan pada 25 kasus kematian yang diautopsi oleh Dr Majoska. Gangguan ini 
disebut dengan acute hemorrhagic pancreatitis dan sangat jarang terjadi di 
Amerka Serikat.

Ada kemungkinan kondisi ini menyerang setiap jam saat bangun atau sedang tidur, 
tapi biasanya akan timbul rasa sakit sebagai peringatan sebelum kondisi krisis 
berkembang. Jika kondisi ini terjadi saat seseorang sedang terjaga, maka lebih 
banyak pasien yang sembuh dibandingkan meninggal.

"Tapi kasus yang terjadi di Filipina berbeda, semua meninggal pada saat tidur. 
Karena 18 kasus ditemukan meninggal dalam kondisi yang sama tanpa disertai 
dengan acute hemorrhagic pancreatitis," ujar Dr Majoska, seperti dikutip dari 
TIME, Senin (3/4/2010).

Sebagian korban yang meninggal tidur di asrama dan teman sekamarnya melaporkan 
bahwa mereka terengah-engah, mengerang, terbatuk dan tersedak untuk beberapa 
saat sebelum akhirnya terdiam.

Tapi tidak menunjukkan tanda-tanda keracunan, parasit di usus dan tidak 
memiliki penyakit saraf. Satu-satunya petunjuk yang diperkirakan menjadi 
penyebabnya adalah teror yang masuk ke dalam pikiran bisa menyebabkan refleks 
shock yang fatal.

Sementara itu Dr Pedro Brugada menemukan pola yang tidak biasa pada 
elektrokardiogram yang menunjukkan aktivitas listrik di jantung. Pasien 
memiliki ketidakberesan irama jantung dalam sekejap dan hal ini terekam dalam 
jejak ECG yang mirip dengan sirip hiu.

Ketidakteraturan irama jantung ini dapat menyebabkan fibrilasi. Ketika bilik 
jantung yang memompa menurun, maka sirkulasi darah berhenti. Jika jantung tidak 
dirangsang dengan sengatan listrik maka hasilnya bisa fatal.

Setelah mengumpulkan bukti yang ada maka Dr Majoska menyimpulkan teori 
dream-death. Hal ini berasal dari Filipina yaitu tempat dimana Tutop 
meninggalkan seorang istri dan empat anak. Di daerah ini kasus serupa telah 
dilaporkan dan disebut dengan bangugut yaitu korban meninggal akibat mimpi 
buruk.

Kondisi yang sama juga pernah terjadi dan didokumentasikan pada pengungsi di 
Asia Tenggara pada tahun 1981. Dalam kondisi tersebut ditemukan korban sebanyak 
38 orang.

Saat itulah Nightmare Death Syndrome diciptakan yang kemudian diubah menjadi 
Sudden Unexplained Death Nocturnal atau Sudden Unexplained Death Syndrome.

(ver/ir) 


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Mimpi Buruk yang Bisa Membunuh

2010-05-03 Terurut Topik Sandy Dwiyono
http://health.detik.com/read/2010/05/03/183032/1350406/763/mimpi-buruk-yang-bisa-membunuh?l991101755

Senin, 03/05/2010 18:30 WIB

Mimpi Buruk yang Bisa Membunuh

Vera Farah Bararah - detikHealth

Jakarta, Ada kepercayaan di masyarakat jika melihat orang tidur dan napasnya 
terengah-engah harus segera dibangunkan karena bisa jadi sedang mimpi buruk 
(tindihan) yang bisa berakibat fatal. Ternyata memang mimpi buruk bisa menjadi 
bencana.

Seseorang yang mimpi buruk akan bergerak gelisah di tidurnya. Kadang kesakitan, 
mengerang, berteriak, batuk tapi yang bermimpi tidak bisa bangun.
Mimpi buruk yang datang saat sedang tidur memang sangat mengganggu, karena bisa 
membuat seseorang menjadi takut dan tidak bisa tidur kembali. Tapi dalam 
beberapa kasus mimpi buruk juga bisa menyebabkan kematian.

Ketika Nemecio Tutop (37 tahun) pergi tidur di sebuah perkemahan, ia tampak 
berada dalam kesehatan yang sempurna. Tapi keesokan harinya ia ditemukan dalam 
kondisi meninggal dan tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuhnya.

Seminggu sebelumnya Dr Alvin V Majoska, seorang dokter koroner di Honolulu 
membuat daftar selama 6 tahun terakhir terdapat 43 orang dewasa muda yang sehat 
dan kesemuanya berwarga negara Filipina ditemukan meninggal dalam tidurnya 
tanpa ada alasan yang bisa terdeteksi.

Autopsi yang dilakukan oleh Dr Majoska menunjukkan bahwa telah terjadi 
pendarahan dan pankreas Tutop terlihat meradang. Kondisi yang sama juga 
ditemukan pada 25 kasus kematian yang diautopsi oleh Dr Majoska. Gangguan ini 
disebut dengan acute hemorrhagic pancreatitis dan sangat jarang terjadi di 
Amerka Serikat.

Ada kemungkinan kondisi ini menyerang setiap jam saat bangun atau sedang tidur, 
tapi biasanya akan timbul rasa sakit sebagai peringatan sebelum kondisi krisis 
berkembang. Jika kondisi ini terjadi saat seseorang sedang terjaga, maka lebih 
banyak pasien yang sembuh dibandingkan meninggal.

"Tapi kasus yang terjadi di Filipina berbeda, semua meninggal pada saat tidur. 
Karena 18 kasus ditemukan meninggal dalam kondisi yang sama tanpa disertai 
dengan acute hemorrhagic pancreatitis," ujar Dr Majoska, seperti dikutip dari 
TIME, Senin (3/4/2010).

Sebagian korban yang meninggal tidur di asrama dan teman sekamarnya melaporkan 
bahwa mereka terengah-engah, mengerang, terbatuk dan tersedak untuk beberapa 
saat sebelum akhirnya terdiam.

Tapi tidak menunjukkan tanda-tanda keracunan, parasit di usus dan tidak 
memiliki penyakit saraf. Satu-satunya petunjuk yang diperkirakan menjadi 
penyebabnya adalah teror yang masuk ke dalam pikiran bisa menyebabkan refleks 
shock yang fatal.

Sementara itu Dr Pedro Brugada menemukan pola yang tidak biasa pada 
elektrokardiogram yang menunjukkan aktivitas listrik di jantung. Pasien 
memiliki ketidakberesan irama jantung dalam sekejap dan hal ini terekam dalam 
jejak ECG yang mirip dengan sirip hiu.

Ketidakteraturan irama jantung ini dapat menyebabkan fibrilasi. Ketika bilik 
jantung yang memompa menurun, maka sirkulasi darah berhenti. Jika jantung tidak 
dirangsang dengan sengatan listrik maka hasilnya bisa fatal.

Setelah mengumpulkan bukti yang ada maka Dr Majoska menyimpulkan teori 
dream-death. Hal ini berasal dari Filipina yaitu tempat dimana Tutop 
meninggalkan seorang istri dan empat anak. Di daerah ini kasus serupa telah 
dilaporkan dan disebut dengan bangugut yaitu korban meninggal akibat mimpi 
buruk.

Kondisi yang sama juga pernah terjadi dan didokumentasikan pada pengungsi di 
Asia Tenggara pada tahun 1981. Dalam kondisi tersebut ditemukan korban sebanyak 
38 orang.

Saat itulah Nightmare Death Syndrome diciptakan yang kemudian diubah menjadi 
Sudden Unexplained Death Nocturnal atau Sudden Unexplained Death Syndrome.

(ver/ir) 


  

[Non-text portions of this message have been removed]