Re: [ppiindia] Nabi Muhammad tidak buta!
Memang masalah apakah Nabi SAW ini buta huruf atau tidak bukanlah merupakan pokok yang menjadi aqidah bagi umat Islam. Tapi kalau kita membaca beberapa hadis, misalnya pada saat wahyu pertama turun yaitu Iqro' , bismirabbikalladzi kholaq(Bacalah, dengan nama tuhanmu yng telah menciptakan .. dst.) . Pada saat Jibril membacakan wahyu pertama : Iqro' (bacalah !) , saat itu nabi menjawab saya tidak bisa membaca kemudian ternyata Jibril terus membacakan wahyu (Iqro' sampai selesai). Ternyata Nabi SAW dapat menghapalnya tanpa membacanya (karena memang tidak ada tulisannya. kata aku tidak bisa membaca menyatakan Nabi SAW itu ummi (tidak bisa membaca dan menulis). Selain itu bila pada saat itu Nabi SAW bisa membaca dan menulis. Tentu dia akan menuliskan wahyu tersebut dan bukan menghapalnya. Kenyataannya pada saat itu Nabi Muhammad para sahabatnya selalu menghapalkan setiap wahyu yang turun. Dan Jibril a.s melakukan pengulangan 2 kali dalam setahun atas hafalan Nabi untuk mengkoreksi bila terjadi kesalahan dalam menghapalkan wahyu yang telah diturunkan. Ini menunjukkan bahwa pada saat itu sedikit sekali orang yang bisa membaca dan menulis. Dan Al Qur'an pada saat itu dihafal oleh Nabi SAW dan para sahabatnya yang selanjutnya turun temurun sampai saat ini di Indonesia sangat banyak yang hafal Qur'an yang tebalnya 30 juz (lebih kurang 500 - 600 halaman kitab qur'an yang sekarang). Jadi sebenarnya Master Al-qur'an ada dalam dada setiap hafidz (penghafal Qur'an) yang diturunkan sejak Nabi SAW sampai sekarang secara turun temurun. Baru pada masa khalifah Abubakar Al Qur'an mulai ditulis dalam satu kitab atas anjuran Umar r.a. Karena banyaknya muslim (yg hafidz Qur'an) berguguran dalam peperangan, dan khawatir generasi berikutnya tidak sempat menghafal Qur'an. Walllahua'alam bissawab. radityo djadjoeri [EMAIL PROTECTED] wrote: Maaf, kali ini Ny. Mus benar, karena dia selalu gembar-gembor di milis bahwa Nabi Muhammad tidaklah buta. Yang bilang dia buta hanya ingin menjelek-jelekkan Nabi saja, berdasarkan tafsir yang dikelirukan maknanya. From: Rach Leed [EMAIL PROTECTED] Date: Tue May 1, 2007 7:15 pm Subject: [mediacare] Nabi Muhammad, Buta Huruf atau Genius? Semoga bermanfaat :D Salam Alida Judul : Nabi Muhammad, Buta Huruf atau Genius? (Mengungkap Misteri Keummian Rasulullah) Pengarang : Syekh Al-Maqdisi Penerjemah : Abu Nayla Penerbit : Nun Publisher, April 2007, 144 hlm. Rp 20.000,- Runtuhnya Mitos Kebutahurufan Nabi Muhammad //Ajaran bahwa Rasulullah tidak mampu baca-tulis adalah sebuah kekeliruan tafsir sejarah yang konyol. Inilah buku kontroversial yang mematahkan mitos kebutahurufan Nabi Muhammad//. Kalau ada umat yang begitu bangga menerima kenyataan bahwa pemimpin atau nabi-nya sebagai sosok yang buta huruf, itulah umat Islam. Tak ada lain. Sejak kecil, ketika seorang anak muslim mulai mengenal baca-tulis, ajaran bahwa Nabi adalah sosok yang buta huruf selalu ditekankan. Kebutahurufannya seakan menjadi kenyataan yang patut dibanggakan dan bisa membangun kepercayaan diri umat Islam! Pertanyaannya, benarkah ajaran itu? Atas dasar apa Nabi dianggap sebagai sosok yang buta huruf? Apakah ia pernah menyatakan dirinya betul-betul tidak mampu membaca dan menulis sejak kecil hingga akhir hayatnya? Lalu, jika ada anggapan ia mampu membaca dan menulis, apakah itu akan mengurangi keabsahannya sebagai utusan Allah? Bagi Syekh Al-Maqdisi, jawabannya cukup jelas: Ada tafsir sejarah yang keliru terhadap kapasitas Rasulullah, khususnya dalam soal baca-tulis. Dan semua itu, bersumber dari kekeliruan kita dalam menerejamahkan kata ummi dalam Alquran maupun Hadis, yang oleh sebagian besar umat Islam diartikan buta huruf. Menurut Al-Maqdisi, ummi memang bisa berarti buta huruf, tapi ketika menyangkut Nabi Muhammad, ummi di situ lebih berarti orang yang bukan dari golongan Yahudi dan Nasrani. Pada masa itu, kaum Yahudi dan Nasrani sering kali menyebut umat di luar dirinya sebagai orang-orang ummi atau non-Yahudi dan non-Nasrani. Termasuk Rasulullah dan orang Arab lainnya. Selain itu, kata ummi di situ juga bisa merujuk pada kata umm atau ibu kandung. Jadi, maknanya adalah orang-orang yang seperti masih dikandung oleh rahim ibunya, sehingga belum tahu apa-apa. Dalam buku ini, Syekh Al-Maqdisi menunjukkan bukti-bukti otentik (hadis) yang menunjukkan fakta sebaliknya bahwa Rasulullah adalah sosok yang justru pintar membaca dan menulis. Antara lain, sebuah hadis yang diungkapkan Zaid bin Tsabit bahwa Nabi pernah bersabda: Jika kalian menulis kalimat Bismillahirrahmanirrahim, maka perjelaslah huruf sin di situ. Pikirkan, kalau untuk
[ppiindia] Nabi Muhammad tidak buta!
Maaf, kali ini Ny. Mus benar, karena dia selalu gembar-gembor di milis bahwa Nabi Muhammad tidaklah buta. Yang bilang dia buta hanya ingin menjelek-jelekkan Nabi saja, berdasarkan tafsir yang dikelirukan maknanya. From: Rach Leed [EMAIL PROTECTED] Date: Tue May 1, 2007 7:15 pm Subject: [mediacare] Nabi Muhammad, Buta Huruf atau Genius? Semoga bermanfaat :D Salam Alida Judul : Nabi Muhammad, Buta Huruf atau Genius? (Mengungkap Misteri Keummian Rasulullah) Pengarang : Syekh Al-Maqdisi Penerjemah : Abu Nayla Penerbit : Nun Publisher, April 2007, 144 hlm. Rp 20.000,- Runtuhnya Mitos Kebutahurufan Nabi Muhammad //Ajaran bahwa Rasulullah tidak mampu baca-tulis adalah sebuah kekeliruan tafsir sejarah yang konyol. Inilah buku kontroversial yang mematahkan mitos kebutahurufan Nabi Muhammad//. Kalau ada umat yang begitu bangga menerima kenyataan bahwa pemimpin atau nabi-nya sebagai sosok yang buta huruf, itulah umat Islam. Tak ada lain. Sejak kecil, ketika seorang anak muslim mulai mengenal baca-tulis, ajaran bahwa Nabi adalah sosok yang buta huruf selalu ditekankan. Kebutahurufannya seakan menjadi kenyataan yang patut dibanggakan dan bisa membangun kepercayaan diri umat Islam! Pertanyaannya, benarkah ajaran itu? Atas dasar apa Nabi dianggap sebagai sosok yang buta huruf? Apakah ia pernah menyatakan dirinya betul-betul tidak mampu membaca dan menulis sejak kecil hingga akhir hayatnya? Lalu, jika ada anggapan ia mampu membaca dan menulis, apakah itu akan mengurangi keabsahannya sebagai utusan Allah? Bagi Syekh Al-Maqdisi, jawabannya cukup jelas: Ada tafsir sejarah yang keliru terhadap kapasitas Rasulullah, khususnya dalam soal baca-tulis. Dan semua itu, bersumber dari kekeliruan kita dalam menerejamahkan kata ummi dalam Alquran maupun Hadis, yang oleh sebagian besar umat Islam diartikan buta huruf. Menurut Al-Maqdisi, ummi memang bisa berarti buta huruf, tapi ketika menyangkut Nabi Muhammad, ummi di situ lebih berarti orang yang bukan dari golongan Yahudi dan Nasrani. Pada masa itu, kaum Yahudi dan Nasrani sering kali menyebut umat di luar dirinya sebagai orang-orang ummi atau non-Yahudi dan non-Nasrani. Termasuk Rasulullah dan orang Arab lainnya. Selain itu, kata ummi di situ juga bisa merujuk pada kata umm atau ibu kandung. Jadi, maknanya adalah orang-orang yang seperti masih dikandung oleh rahim ibunya, sehingga belum tahu apa-apa. Dalam buku ini, Syekh Al-Maqdisi menunjukkan bukti-bukti otentik (hadis) yang menunjukkan fakta sebaliknya bahwa Rasulullah adalah sosok yang justru pintar membaca dan menulis. Antara lain, sebuah hadis yang diungkapkan Zaid bin Tsabit bahwa Nabi pernah bersabda: Jika kalian menulis kalimat Bismillahirrahmanirrahim, maka perjelaslah huruf sin di situ. Pikirkan, kalau untuk soal huruf saja ia memperhatikan, ibarat seorang editor naskah, mungkinkah Nabi seorang yang buta huruf? Buku Maqdisi ini, sekali lagi, mematahkan semua kekeliruan sejarah ini. Dengan bahasa yang lugas, Syekh Al-Maqdisi menggiring kita pada suatu cara pandang yang sungguh baru mengenai 'keummian' Nabi Muhammad. Prof. Dr. H. Nasaruddin Umar, MA Nabi memang ummi, tetapi beliau mampu membaca dan menulis. Dr. Muhammad Syahrur, Penulis Al-Kitâb wal Qur'ân, Makna kata ummi bukanlah tidak mampu membaca dan menulis, tapi merujuk pada kata umm (ibu kandung). Abdul Karim Al-Hairi, Penulis An-Nabiyyul Ummiy e-mail: [EMAIL PROTECTED] blog: http://mediacare.blogspot.com - Ahhh...imagining that irresistible new car smell? Check outnew cars at Yahoo! Autos. [Non-text portions of this message have been removed]