[ppiindia] Pelacuran dan Syariah (Re: Perdagangan Wanita dan Pelacuran)

2006-09-27 Terurut Topik Lina Dahlan
Mas Ihsan berpendapat demikian, mungkin memandangnya dari perempuan 
tua yang diceraikan tsb, seolah2 istri tua itu adalah pere yang 
mulia, pere perjuangan, dll sehingga terkesan tidak manusiawi bila 
terjadi perceraian. Istri tua itu sbg korban.

Kalau saya memandangnya dari sudut yang berbeda, entah apa. Namun,
saya sering bertanya bila kejadian tsb terjadi dalam kehidupan rumah 
tangga saya, apa yang saya lakukan? Saya sebagai istri tua.

Apa saya pura-pura tidak tahu saja kalau suami berselingkuh atau 
pergi kepelacuran, pokoke 'botol kembali'? atau yang penting suami
saya tidak menikahi pere lain? Apalagi kalau saya sendiri dah 
males 'melayani' suami.

Atau memang, kita, perempuan/istri lebih suka dibohongi laki2/suami?.

Tentu sangat menyakitkan bila suami menikah lagi. Menyakitkan kah 
bila suami hanya berselingkuh saja? Rela kah kita? 
Maunya istri kan suami itu ya gak selingkuh, ya gak menikah lagi  
juga. Tapi kalo disuruh milih bagaimana? mending suami selingkuh 
saja tapi tidak menikahinya atau piye?

Saya pernah menjadi tempat curhat seorang teman pere saya yang 
mengalami kejadian tsb dimn suaminya tiba2 menikah lagi. Saya sok-
soknya menasehati untuk menjadi kan istri mudanya itu sbg sparing 
partner dalam mengambil hati suami...:-). Tapi rasanya sulit sekali 
karena sakit hatinya yang dah gak ketulungan. Jadi, sakit hatinya 
diatas segala-galanya sehingga teman sayapun ingin menggugat cerai. 
Saya gak yakin, apakah dengan bercerai sakit hatinya akan hilang? 
Atau mungkin dengan bercerai, akan membuatnya lega. Betulkah?
Akhirnya, saya cuma bisa memberi nasehat (lagi) untuk tidak 
mengambil keputusan dalam keadaan sakit hati or hati panas, karena 
dah ada 2 anak dan teman saya itu tidak bekerja.

Kalo gak ngalami, emang enak ya ngomong...:-)

wassalam,


--- In ppiindia@yahoogroups.com, "Mohamad Ikhsan" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Kadang pelacuran/ selingkuh atau apa namanya lebih manusiawi 
> ketimbang solusi 'syariah'. 
> 
> Ambil contoh kasus Yusril. 
> 
> Kalau saja yang bersangkutan memilih 'selingkuh' atau sekedar 
punya 
> geisha (si Kato kalau ngak salah geisha beneran - artist dan 
> keturunan jepang). Mungkin tidak perlu Yusril menceraikan - dan 
> menyakiti hati - perempuan tua, ie Sukesih - yang sudah 22 tahun 
> dinikahi. 
> 
> Dan Yusril tidak sendiri. 
> 
> Di kalangan kampus juga sudah hampir jamak sekarang kalau beberapa 
> dosen, yang sudah berumur, menceraikan istri 'perjuangannya' untuk 
> sekedar kawin dengan mahasiswinya yang masih muda, dan begitu saja 
> mencampak istri tuannya. 
> 
> Tuhan mungkin mereka tidak sakiti. Tapi perempuan tua dan mungkin 
> juga perempuan kecil lainnya mereka sakiti, hanya untuk satu hal 
> yang esensinya sama saja.  
> 
> Salam, 
> 
> btw, Nizami mungkin mau mengikuti jejak bossnya si Yusril, nyari 
> geisha, dengan berdasarkan syariah tentu. 
> 
> 
> 







***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[ppiindia] Pelacuran dan Syariah (Re: Perdagangan Wanita dan Pelacuran)

2006-09-27 Terurut Topik Mohamad Ikhsan
--- In ppiindia@yahoogroups.com, ANDREAS MIHARDJA <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> Pelacuran wanita maupun laki2 adalah kepandaian manusia yg sudah 
ribuan tahun.
>   Pelarangan pelacuran yg hypocrytic ini hanya dikeluarkan oleh 
umat2 yg beragama kristen, muslim dan yahudi - semua yg berhubungan 
dgn kitab suci mereka.  Ini juga berdasarkan tradisi middle east 
sewaktu mereka menyambah Astarte - dewi "sex" kesuburan umat.
>
>   Didalam kebudayaan lain persoalan pelarangan ini tidak ada - 
karena tidak mungkin dilarang. Panggilan alam utk laki2 sewaktu 
mereka jaya lebih kuat dari peraturan kesusilahan bikinan. Fihak 
wanita juga sama meskipun agak tertutup. Tekanan hormon alam sulit 
ditangkis.
>
>   Untuk apa dibikin pel;arangan jikalau kita 100% mengerti ini 
peraturan juga pasti akan dilanggar. Yg rugi disini hanya pemerintah 
karena pajak tidak masuk dan  s.t.d. tidak dapat dijaga dan kaum 
pelacur wanita dan laki2 harus hidup underground dan diblackmail 
dari kiri dan kanan. Mereka kan utk masyatakat adalah sampah
>
>   Yg mendapat penghasilan disini adalah calo2, polisi2 dan mafia2 
Ini kan boleh dikata slavery.  Jikalau semua legal - pajak 
negara masuk , kesehatan terjaga dan kaum pelacur tidak diblackmail 
lagi. Geisha2 diJepang adalah semacem legalized prostitution tetapi 
kaum geisha proud  melakukan pekerjaan ini.
>
>   Silahkan kalin berpikir dan analisa the pros dan the contras.
>
>   Andreas


Kadang pelacuran/ selingkuh atau apa namanya lebih manusiawi 
ketimbang solusi 'syariah'. 

Ambil contoh kasus Yusril. 

Kalau saja yang bersangkutan memilih 'selingkuh' atau sekedar punya 
geisha (si Kato kalau ngak salah geisha beneran - artist dan 
keturunan jepang). Mungkin tidak perlu Yusril menceraikan - dan 
menyakiti hati - perempuan tua, ie Sukesih - yang sudah 22 tahun 
dinikahi. 

Dan Yusril tidak sendiri. 

Di kalangan kampus juga sudah hampir jamak sekarang kalau beberapa 
dosen, yang sudah berumur, menceraikan istri 'perjuangannya' untuk 
sekedar kawin dengan mahasiswinya yang masih muda, dan begitu saja 
mencampak istri tuannya. 

Tuhan mungkin mereka tidak sakiti. Tapi perempuan tua dan mungkin 
juga perempuan kecil lainnya mereka sakiti, hanya untuk satu hal 
yang esensinya sama saja.  

Salam, 

btw, Nizami mungkin mau mengikuti jejak bossnya si Yusril, nyari 
geisha, dengan berdasarkan syariah tentu. 



> Free Thinker <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>   Kalem, De...
> Nizami memang comberan, plus intelektualitasnya pun sangat 
diragukan. Menangkap esensi pelacuran sebagai dampak dari kemiskinan 
terstruktural dan minimnya pendidikan aja nggak mampu. Susah, kalau 
hidup cuma berputar di ayat-ayat.
> 
> TEAM DEDE!! 
> 
> Nugroho Dewanto <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> memang susah ngomong sama orang yang hati
> dan mulutnya kotor seperti comberan.
> 
> gitu ngaku pejuang islam. muke lu jauh!
> 
> At 05:43 PM 9/27/2006, you wrote:
> 
> >Kalau tempat pelacuran ditutup kasihan juga nanti mas
> >Nugroho tidak bisa mampir lagi ke sana.
> >
> >Atau bisa jadi nanti anak-anak perempuan mas Nugroho
> >tidak bisa bercita-cita jadi Pekerja Seks Komersial di
> >tempat pelacuran tersebut...:)
> >
> >Kok ada sih orang yang mendukung pelacuran...?
> 
> === I cannot stand journalists who take 'amplop' and say 
it's 'rezeki' from God. It's understandable because journalists are 
only humans with needs, but don't try to justify it. It strongly 
opposes code of ethics. It's wrong. And it's crystal clear. ===
> __
> Do You Yahoo!?
> Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around 
> http://mail.yahoo.com 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
> 
> 
> 
>  
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>







***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your