[ppiindia] Pengelolaan Migas Tanpa Tender Merugikan Bangsa

2006-09-27 Terurut Topik A Nizami
Saya melihat pengelolaan Migas di Indonesia tanpa
tender dan sangat tidak transparan. Walhasil akhirnya
yang lebih banyak menikmati hasil migas adalah
perusahaan asing. 

Karena meski secara teori pemerintah dapat 85% dan
kontraktor hanya 15%, tapi kontraktor ini memotong
terlebih dulu pendapatan yang ada dengan biaya cost
recovery (biaya investasi, operasional, dsb) yang
mereka tentukan sendiri. Akibatnya di Natuna misalnya
pemerintah Indonesia tidak dapat apa-apa dengan alasan
biayanya terlalu tinggi. Padahal Exxon perusahaan
pengelolanya setiap tahun mengeruk keuntungan Rp 360
trilyun termasuk dari Natuna yang merupakan salah satu
cadangan gas terbesar di dunia.

Seharusnya pemerintah lebih mementingkan rakyat
ketimbang keuntungan pribadi/kelompok. Contohlah
pemerintah Qatar. Mereka memakai sistem tender/seleksi
untuk memilih pengelola migas mereka.

Sebagai contoh Qatar Petrolem yang merupakan BUMN
Qatar menguasai 65% dari Qatargas yang mengelola gas
di sana. Sisanya 35% dibagi-bagi oleh Total (10%),
ExxonMobil (10%), Mitsui (7.5%) dan Marubeni (7.5%).

Dengan memiliki mayoritas saham, maka pemerintah Qatar
menguasai penuh perusahaan tersebut sementara
perusahaan asing seperti Exxon terpecah-belah dan tak
ada yang lebih dari 10%. Oleh karena itu sebagian
besar hasil migas di Qatar dapat dinikmati oleh
mereka.

Itulah salah satu penyebab kenapa Qatar jauh lebih
kaya dari kita. Karena mereka lebih cerdas dalam
mengelola migas.

Ini beda dengan kita yang rata-rata memberi saham 51%
atau lebih ke satu perusahaan asing, contohnya ke
Exxon di Blok Cepu. Akibatnya kita ditipu oleh
perusahaan asing tersebut dan tidak dapat apa-apa
seperti di Blok Natuna.

Harusnya kita semua memikirkan ini.

http://www.qatargas.com

Qatar Petroleum (QP), the state oil company, is the
major shareholder in Qatargas 1 with 65%, along with
joint venture participants Total (10%), ExxonMobil
(10%), Mitsui (7.5%) and Marubeni (7.5%).


===
Ingin belajar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits?
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]
http://www.media-islam.or.id

__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 


***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [ppiindia] Pengelolaan Migas Tanpa Tender Merugikan Bangsa

2006-09-27 Terurut Topik irwank
Gimana mau mikirin rakyat, apalagi kalau (benar) ada yang namanya Mafia ini,
itu..
Termasuk mereka yang sadar/tidak berprinsip:
I love the United States, with all its faults and consider it as second
country..
Kalo jaman dulu istilahnya 'bermental inlander'(?)..

Wassalam,

Irwan.K

On 9/27/06, A Nizami [EMAIL PROTECTED] wrote:

   Saya melihat pengelolaan Migas di Indonesia tanpa
 tender dan sangat tidak transparan. Walhasil akhirnya
 yang lebih banyak menikmati hasil migas adalah
 perusahaan asing.

 Karena meski secara teori pemerintah dapat 85% dan
 kontraktor hanya 15%, tapi kontraktor ini memotong
 terlebih dulu pendapatan yang ada dengan biaya cost
 recovery (biaya investasi, operasional, dsb) yang
 mereka tentukan sendiri. Akibatnya di Natuna misalnya
 pemerintah Indonesia tidak dapat apa-apa dengan alasan
 biayanya terlalu tinggi. Padahal Exxon perusahaan
 pengelolanya setiap tahun mengeruk keuntungan Rp 360
 trilyun termasuk dari Natuna yang merupakan salah satu
 cadangan gas terbesar di dunia.

 Seharusnya pemerintah lebih mementingkan rakyat
 ketimbang keuntungan pribadi/kelompok. Contohlah
 pemerintah Qatar. Mereka memakai sistem tender/seleksi
 untuk memilih pengelola migas mereka.

 Sebagai contoh Qatar Petrolem yang merupakan BUMN
 Qatar menguasai 65% dari Qatargas yang mengelola gas
 di sana. Sisanya 35% dibagi-bagi oleh Total (10%),
 ExxonMobil (10%), Mitsui (7.5%) dan Marubeni (7.5%).

 Dengan memiliki mayoritas saham, maka pemerintah Qatar
 menguasai penuh perusahaan tersebut sementara
 perusahaan asing seperti Exxon terpecah-belah dan tak
 ada yang lebih dari 10%. Oleh karena itu sebagian
 besar hasil migas di Qatar dapat dinikmati oleh
 mereka.

 Itulah salah satu penyebab kenapa Qatar jauh lebih
 kaya dari kita. Karena mereka lebih cerdas dalam
 mengelola migas.

 Ini beda dengan kita yang rata-rata memberi saham 51%
 atau lebih ke satu perusahaan asing, contohnya ke
 Exxon di Blok Cepu. Akibatnya kita ditipu oleh
 perusahaan asing tersebut dan tidak dapat apa-apa
 seperti di Blok Natuna.

 Harusnya kita semua memikirkan ini.

 http://www.qatargas.com

 Qatar Petroleum (QP), the state oil company, is the
 major shareholder in Qatargas 1 with 65%, along with
 joint venture participants Total (10%), ExxonMobil
 (10%), Mitsui (7.5%) and Marubeni (7.5%).



[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/