*www.kompas.com* <http://www.kompas.com>


*Petani Temukan Fosil Buaya Purba di Sangiran *


*Laporan Wartawan Kompas Sri Rejeki*

*SRAGEN, KOMPAS* – Sri Mulyono (31), petani di Dusun Pucung, Desa Dayu,
Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, menemukan fosil rahang buaya
purba sepanjang 95 cm yang diperkirakan hidup pada tahun 700.000 hingga
800.000 tahun yang lalu.

Rahang yang ditemukan termasuk lengkap, karena terdiri dari rahang atas,
bawah, sekaligus giginya. Rahang atas dan rahang bawah menyatu, karena
diperkirakan ketika buaya itu mati mulutnya tidak terbuka. Ini fosil
terlengkap bagian rahang yang pernah ditemukan dari zaman Pleistosen tengah.

Sri Mulyono sedang membersihkan semak-semak di lahan kosong miliknya yang
terletak di lereng yang dibawahnya terdapat sungai ketika menemukan pecahan
fosil hari Jumat pekan lalu. "Saya lalu mengorek-ngorek tanah di sekitar
lokasi itu dan kelihatan ada beberapa gigi," jelas Mulyono, Senin (23/4).

Ia lalu melaporkan temuan itu kepada pihak Museum Situs Sangiran yang
menindaklanjuti dengan penggalian. Lokasi temuan yang berjarak sekitar 3
kilometer dari museum Sangiran masih termasuk dalam kawasan situs purbakala
Sangiran.

"Fosil tempurung kepala buaya purba itu kini disimpan di Museum Purbakala
Sangiran, Sragen, Jawa Tengah," kata Gunawan, Kepala Laboratorium Museum
Purbakala Sangiran di Sangiran, Sragen, Senin (23/4).

Fosil tempurung kepala buaya purba itu kini sedang dikonservasi di museum
tersebut, dan proses ini diperkirakan akan selesai minimal satu bulan dan
setelah selesai nantinya akan dipamerkan.

Pengambilan fosil memakan waktu dua hari, karena ukuran fosil dan juga hujan
yang tidak kunjung reda. Setelah selesai, fosil tersebut langsung dibawa ke
Museum Sangiran.


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke