http://www.tni-au.mil.id
*RAKORNISLOG TNI AU 2008* Dispenau, 12/4/2008 *Rapat Koordinasi Teknis Logistik (Rakornislog) TNI AU 2008* merupakan ajang untuk saling bertemu dan mengemukakan ide, pendapat dalam rangka untuk menyamakan persepsi sekaligus berfungsi untuk berkomunikasi dan berkoordinasi terutama untuk mengevaluasi pelaksanaan tugas dan fungsi logistik TNI Angkatan Udara tahun 2008. Demikian sambutan *Kasau Marsekal TNI Subandrio* yang disampaikan *Aslog Kasau Marsda TNI Imam Wahyudi* pada pembukaan Rakernislog tahun 2008, di Auditorium Mabesau, Cilangkap, Kanis (4/12). Dikatakannya, dengan Rakornislog akan menghasilkan sesuatu yang berguna untuk meningkatkan kemampuan dibidang logistik demi terselenggaranya tugas TNI Angkatan Udara secara lebih berdaya guna dan berhasil guna. Keterbatasan anggaran tidak boleh dijadikan sebagai alasan pembenaran terhadap rendahnya tingkat kesiapan alutsista TNI Angkatan Udara. Menghadapi realitas ini, diperlukan keberanian untuk menentukan skala prioritas yang harus ditindaklanjuti dengan langkah konkrit dalam melaksanakan pembinaan kekuatan TNI Angkatan Udara. Penentuan prioritas tersebut pada hakekatnya diarahkan agar kita tetap mampu mempertahankan semaksimal mungkin tingkat kesiapan operasional Angkatan Udara. Dibidang pembekalan, kelancaran dukungan suku cadang alutsista merupakan suatu keharusan yang harus dijaga kontinyuitasnya. Untuk itu perlu adanya keterpaduan dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan proses pembekalan sehingga kendala yang muncul dapat dicarikan solusinya. Dibidang pemeliharaan, tuntutan kebutuhan yang tidak seimbang dengan anggaran yang tersedia mengakibatkan terjadinya "backlog" pemeliharan. Menghadapi kondisi ini, maka harus dapat disusun langkah kokrit dan terarah, yakni mengutamakan pemeliharaan alutsista yang diprioritaskan dan mengoptimalkan kemampuan fasilitas pemeliharaan serta meningkatkan kerjasam dengan BUMNIS, jelasnya. Selain itu, yang tidak kalah penting adalah masalah yang terkait dengan pengamanan terhadap aset TNI Angkatan Udara. Hal ini perlu mendapat perhatian serius karena banyaknya tanah yang belum disertifikatkan sehingga rentan terhadap penyerobotan. Aset-aset tanah yang bermasalah diharapkan dapat diselesaikan melalui jalur hukum. [Non-text portions of this message have been removed]