Re: [ppiindia] RE: [LISI] TEMPO PUNYA DATA???
Apa yang Anda katakan itu hanya pengusaha bisnis kecil, karena modalnya tak seberapa, bila dibandingkan dengan pengusaha berkaliber besar. Umumnya pengusaha kecil itu tidak mempunyai kesempatan besar untuk berkembang meluas menjadi besar, karena dihalangi oleh birokrasi pemerintah dan nepotisme, kekurangan modal dan network untuk bergerak luas. Pendapatan pengusaha kecil kebanyakan dipakai untuk makan (extended family) dan sebahagian dipakai untuk melakukan ibadah, sisa untuk menyimpan dan reinvestasi agaknya tidak seberapa mampu untuk ditabung di luarnegeri seperti pengusaha besar. Persahaan multinasional itu agak lain selain modal kuat mereka juga mendapat keluasan bebas pajak dalam x tahan serta bebas transfer keuntungan ke luarnegeri (UUPMA). Jangan dilupakan bahwa sesuai UN StAR mantan presiden NKRI Muhammad Soeharto menyimpal kekayaan di berbagai pelosok dunia sebesar antara US$ 30- 50 milyar. Tommy Soeharto saja bisa simpan US$ 400 juta di Isle of Man. Uang ini rumpanya pemerintah kalah dalam persidang pengadilan untuk dapat ditarik ke Indonesia. - Original Message - From: A Nizami To: l...@yahoogroups.com ; ekonomi-nasio...@yahoogroups.com ; ppiindia@yahoogroups.com ; sab...@yahoogroups.com Sent: Tuesday, May 26, 2009 5:16 AM Subject: [ppiindia] RE: [LISI] TEMPO PUNYA DATA??? Mas Bambang, Kalau pengusaha lokal itu paling uangnya tetap berada di Indonesia. Dia beli rumah, rumahnya di Indonesia, uangnya balik ke Indonesia.. Dia beli mobil, paling tidak belinya di indonesia. Jadi tetap membuka lapangan kerja. Nah kalau perusahaan asing, itu uangnya lari ke negara asing. Berapa uang yang lari ke luar negeri oleh perusahaan minyak asing. Yang jelas 7 perusahaan terkaya dari Forbes 500 itu adalah perusahaan migas yang di antaranya beroperasi di Indonesia seperti Chevron, Exxon, Conoco, dsb. Silahkan baca data2 sbb: http://infoindonesia.wordpress.com/2009/03/18/parpol-dgn-ekonomi-rakyat-vs-kapitalis-neoliberalis-gerindra-ajukan-sosialisme/ 6 dari 10 perusahaan dengan pendapatan terbesar versi majalah Forbes adalah perusahaan Migas yang di antaranya beroperasi di Indonesia. (contoh pendapatan Exxon Mobil tahun 2007 US$ 452 milyar / Rp 5.420 Trilyun) Perusahaan Migas tersebut jadi perusahaan terkaya sementara rakyat Indonesia hidup dalam kemiskinan karena migas yang sebetulnya milik rakyat Indonesia sebagian besar diambil mereka. Rp 5.420 trilyun itu baru dari Exxon, belum dari perusahaan migas lainnya. Jika 10 perusahaan termasuk Tambang seperti Freeport, bisa jadi pendapatan mereka Rp 50.000 trilyun di mana rp 2000-5000 trilyun/tahun dari kekayaan alam Indonesia. Dengan uang sebesar itu, mereka bisa menggelontorkan receh kecil sekitar rp 20 trilyun untuk antek2 mereka di sini guna membela kepentingan mereka. Mengenai pajak, saya sempat baca di Media bahwa pajak yang dibayarkan BUMN sebesar rp 200 trilyun/tahun. Jadi kalau cuma mengharap pajak, tidak perlu menyerahkan kekayaan alam ini ke perusahaan asing. Semua rakyat Indonesia juga bayar pajak (mis: PPN dan PPH) termasuk BUMN. Kita butuh orang2 yang membela kepentingan rakyat. Bukan antek asing yang membela kepentingan asing... === Ayo Belajar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits http://media-islam.or.id --- Pada Sen, 25/5/09, bamb...@tempo.co.id bamb...@tempo.co.id menulis: Dari: bamb...@tempo.co.id bamb...@tempo.co.id Topik: RE: [LISI] TEMPO PUNYA DATA??? Kepada: l...@yahoogroups.com Tanggal: Senin, 25 Mei, 2009, 8:06 PM Mas, multinasional asing umumnya jauh lebih baik dalam membayar royalti, pajak dsb dibandingkan konglomerat lokal seperti Sinar Mas, RAPP dsb. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Achmad Huzairin achmadhuzai...@yahoo.com Date: Tue, 26 May 2009 10:46:34 To: l...@yahoogroups.com Subject: [LISI] TEMPO PUNYA DATA??? Dear Mas bambang,,, apakah TEMPO punya data atau hasil investigasi : 1. Jumlah Emas dan Tembaga yang telah di ekspoitasi dan di boyong keluar oleh FREEPORT selama 35 tahun terakhir ? 2. Jumlah Emas dan Tembaga yang telah di eksploitasi dan di boyong keluar oleh NEWMONT Nusa Tenggara 15 tahun terakhir 3. Jumlah gas dan minyak bumi yang telah di boyong oleh CEVRON, BP Petroleum, Exxon Mobile, Conoco Philips, ARCO, Shell dsb dalam kurun waktu 35 tahun terakhir ? 4. Jumlah mineral tambang lainnya, seperti batubara, timah, nikel, biji besi, cromate dll yang telah di eksploitasi dalam kurun waktu 35 tahun terakhir DARI HASIL TERSEBUT BERAPA YANG KEMBALI SEBAGAI PENERIMAAN NEGARA UNTUK KESEJAHTARAAN RAKYAT BANDINGKAN DENGAN: BERAPA BESAR HUTANG KITA DAN BERAPA BESAR SISA CADANGAN SUMBER DAYA ALAM YANG AKAN DIWARISKAN KE PADA ANAK CUCU
[ppiindia] RE: [LISI] TEMPO PUNYA DATA???
Mas Bambang, Kalau pengusaha lokal itu paling uangnya tetap berada di Indonesia. Dia beli rumah, rumahnya di Indonesia, uangnya balik ke Indonesia.. Dia beli mobil, paling tidak belinya di indonesia. Jadi tetap membuka lapangan kerja. Nah kalau perusahaan asing, itu uangnya lari ke negara asing. Berapa uang yang lari ke luar negeri oleh perusahaan minyak asing. Yang jelas 7 perusahaan terkaya dari Forbes 500 itu adalah perusahaan migas yang di antaranya beroperasi di Indonesia seperti Chevron, Exxon, Conoco, dsb. Silahkan baca data2 sbb: http://infoindonesia.wordpress.com/2009/03/18/parpol-dgn-ekonomi-rakyat-vs-kapitalis-neoliberalis-gerindra-ajukan-sosialisme/ 6 dari 10 perusahaan dengan pendapatan terbesar versi majalah Forbes adalah perusahaan Migas yang di antaranya beroperasi di Indonesia. (contoh pendapatan Exxon Mobil tahun 2007 US$ 452 milyar / Rp 5.420 Trilyun) Perusahaan Migas tersebut jadi perusahaan terkaya sementara rakyat Indonesia hidup dalam kemiskinan karena migas yang sebetulnya milik rakyat Indonesia sebagian besar diambil mereka. Rp 5.420 trilyun itu baru dari Exxon, belum dari perusahaan migas lainnya. Jika 10 perusahaan termasuk Tambang seperti Freeport, bisa jadi pendapatan mereka Rp 50.000 trilyun di mana rp 2000-5000 trilyun/tahun dari kekayaan alam Indonesia. Dengan uang sebesar itu, mereka bisa menggelontorkan receh kecil sekitar rp 20 trilyun untuk antek2 mereka di sini guna membela kepentingan mereka. Mengenai pajak, saya sempat baca di Media bahwa pajak yang dibayarkan BUMN sebesar rp 200 trilyun/tahun. Jadi kalau cuma mengharap pajak, tidak perlu menyerahkan kekayaan alam ini ke perusahaan asing. Semua rakyat Indonesia juga bayar pajak (mis: PPN dan PPH) termasuk BUMN. Kita butuh orang2 yang membela kepentingan rakyat. Bukan antek asing yang membela kepentingan asing... === Ayo Belajar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits http://media-islam.or.id --- Pada Sen, 25/5/09, bamb...@tempo.co.id bamb...@tempo.co.id menulis: Dari: bamb...@tempo.co.id bamb...@tempo.co.id Topik: RE: [LISI] TEMPO PUNYA DATA??? Kepada: l...@yahoogroups.com Tanggal: Senin, 25 Mei, 2009, 8:06 PM Mas, multinasional asing umumnya jauh lebih baik dalam membayar royalti, pajak dsb dibandingkan konglomerat lokal seperti Sinar Mas, RAPP dsb. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Achmad Huzairin achmadhuzai...@yahoo.com Date: Tue, 26 May 2009 10:46:34 To: l...@yahoogroups.com Subject: [LISI] TEMPO PUNYA DATA??? Dear Mas bambang,,, apakah TEMPO punya data atau hasil investigasi : 1. Jumlah Emas dan Tembaga yang telah di ekspoitasi dan di boyong keluar oleh FREEPORT selama 35 tahun terakhir ? 2. Jumlah Emas dan Tembaga yang telah di eksploitasi dan di boyong keluar oleh NEWMONT Nusa Tenggara 15 tahun terakhir 3. Jumlah gas dan minyak bumi yang telah di boyong oleh CEVRON, BP Petroleum, Exxon Mobile, Conoco Philips, ARCO, Shell dsb dalam kurun waktu 35 tahun terakhir ? 4. Jumlah mineral tambang lainnya, seperti batubara, timah, nikel, biji besi, cromate dll yang telah di eksploitasi dalam kurun waktu 35 tahun terakhir DARI HASIL TERSEBUT BERAPA YANG KEMBALI SEBAGAI PENERIMAAN NEGARA UNTUK KESEJAHTARAAN RAKYAT BANDINGKAN DENGAN: BERAPA BESAR HUTANG KITA DAN BERAPA BESAR SISA CADANGAN SUMBER DAYA ALAM YANG AKAN DIWARISKAN KE PADA ANAK CUCU KITA? HARUSKAN REZIM NEOLIBERALISME INI DITERUSKAN?? REFORMASI TELAH GAGAL... SALAM HIDUP RAKYAT...!!! !! Akses email lebih cepat. Yahoo! menyarankan Anda meng-upgrade browser ke Internet Explorer 8 baru yang dioptimalkan untuk Yahoo! Dapatkan di sini! http://downloads.yahoo.com/id/internetexplorer [Non-text portions of this message have been removed] === Lingkar Ilmuwan Sosial Indonesia (LISI) adalah forum untuk menggagas dan mempertukarkan ide-ide baru serta mengembangkan ilmu pengetahuan sosial. Dalam LISI, topik-topik diskusi ditinjau dan dianalisis dari beragam perspektif yang memungkinkan proses pembelajaran secara kolektif demi pengembangan wawasan anggota dan masyarakat Indonesia umumnya. === 1. Untuk berhenti berlangganan, kirimkan e-mail kosong ke: lisi-unsubscr...@yahoogroups..com 2. Untuk berlangganan, kirimkan e-mail kosong ke: lisi-subscr...@yahoogroups.com 3. Untuk menghindari penyebaran virus, pengiriman attachment file tidak dimungkinkan melalui milis ini. 4. Bahasa Resmi LISI: Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. 5. Netters LISI diminta sebisa mungkin menghindari posting a la chating.
[ppiindia] RE: [LISI] TEMPO PUNYA DATA???
Mas Bambang ini pinter tapi pura bodoh.. Hati mas, nanti bisa jadi bodoh betulan lho.. Ditanya soal apa, malah jawab yang lain.. jaka sembung naik bemo.. :-p Paling juga karena gak berani bahas soal 'antek asing' dan data yang diminta di bawah.. -- Wassalam, Irwan.K Better team works could lead us to better results http://irwank.blogspot.com Pada 26 Mei 2009 10:16, A Nizami nizam...@yahoo.com menulis: Mas Bambang, Kalau pengusaha lokal itu paling uangnya tetap berada di Indonesia. Dia beli rumah, rumahnya di Indonesia, uangnya balik ke Indonesia.. Dia beli mobil, paling tidak belinya di indonesia. Jadi tetap membuka lapangan kerja. Nah kalau perusahaan asing, itu uangnya lari ke negara asing. Berapa uang yang lari ke luar negeri oleh perusahaan minyak asing. Yang jelas 7 perusahaan terkaya dari Forbes 500 itu adalah perusahaan migas yang di antaranya beroperasi di Indonesia seperti Chevron, Exxon, Conoco, dsb. Silahkan baca data2 sbb: http://infoindonesia.wordpress.com/2009/03/18/parpol-dgn-ekonomi-rakyat-vs-kapitalis-neoliberalis-gerindra-ajukan-sosialisme/ 6 dari 10 perusahaan dengan pendapatan terbesar versi majalah Forbes adalah perusahaan Migas yang di antaranya beroperasi di Indonesia. (contoh pendapatan Exxon Mobil tahun 2007 US$ 452 milyar / Rp 5.420 Trilyun) Perusahaan Migas tersebut jadi perusahaan terkaya sementara rakyat Indonesia hidup dalam kemiskinan karena migas yang sebetulnya milik rakyat Indonesia sebagian besar diambil mereka. Rp 5.420 trilyun itu baru dari Exxon, belum dari perusahaan migas lainnya. Jika 10 perusahaan termasuk Tambang seperti Freeport, bisa jadi pendapatan mereka Rp 50.000 trilyun di mana rp 2000-5000 trilyun/tahun dari kekayaan alam Indonesia. Dengan uang sebesar itu, mereka bisa menggelontorkan receh kecil sekitar rp 20 trilyun untuk antek2 mereka di sini guna membela kepentingan mereka. Mengenai pajak, saya sempat baca di Media bahwa pajak yang dibayarkan BUMN sebesar rp 200 trilyun/tahun. Jadi kalau cuma mengharap pajak, tidak perlu menyerahkan kekayaan alam ini ke perusahaan asing. Semua rakyat Indonesia juga bayar pajak (mis: PPN dan PPH) termasuk BUMN. Kita butuh orang2 yang membela kepentingan rakyat. Bukan antek asing yang membela kepentingan asing... === Ayo Belajar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits http://media-islam.or.id --- Pada Sen, 25/5/09, bamb...@tempo.co.id bambang%40tempo.co.id bamb...@tempo.co.id bambang%40tempo.co.id menulis: Dari: bamb...@tempo.co.id bambang%40tempo.co.id bamb...@tempo.co.idbambang%40tempo.co.id Topik: RE: [LISI] TEMPO PUNYA DATA??? Kepada: l...@yahoogroups.com LISI%40yahoogroups.com Tanggal: Senin, 25 Mei, 2009, 8:06 PM Mas, multinasional asing umumnya jauh lebih baik dalam membayar royalti, pajak dsb dibandingkan konglomerat lokal seperti Sinar Mas, RAPP dsb. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Achmad Huzairin achmadhuzai...@yahoo.comachmadhuzairin%40yahoo.com Date: Tue, 26 May 2009 10:46:34 To: l...@yahoogroups.com LISI%40yahoogroups.com Subject: [LISI] TEMPO PUNYA DATA??? Dear Mas bambang,,, apakah TEMPO punya data atau hasil investigasi : 1. Jumlah Emas dan Tembaga yang telah di ekspoitasi dan di boyong keluar oleh FREEPORT selama 35 tahun terakhir ? 2. Jumlah Emas dan Tembaga yang telah di eksploitasi dan di boyong keluar oleh NEWMONT Nusa Tenggara 15 tahun terakhir 3. Jumlah gas dan minyak bumi yang telah di boyong oleh CEVRON, BP Petroleum, Exxon Mobile, Conoco Philips, ARCO, Shell dsb dalam kurun waktu 35 tahun terakhir ? 4. Jumlah mineral tambang lainnya, seperti batubara, timah, nikel, biji besi, cromate dll yang telah di eksploitasi dalam kurun waktu 35 tahun terakhir DARI HASIL TERSEBUT BERAPA YANG KEMBALI SEBAGAI PENERIMAAN NEGARA UNTUK KESEJAHTARAAN RAKYAT BANDINGKAN DENGAN: BERAPA BESAR HUTANG KITA DAN BERAPA BESAR SISA CADANGAN SUMBER DAYA ALAM YANG AKAN DIWARISKAN KE PADA ANAK CUCU KITA? HARUSKAN REZIM NEOLIBERALISME INI DITERUSKAN?? REFORMASI TELAH GAGAL... SALAM HIDUP RAKYAT...!!! !! [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Re: [LISI] TEMPO PUNYA DATA???
Saat sebagian orang mengecam Hugo Chavez yang membuat referendum hingga dia bisa berkuasa lebih dari 2x, hati kecil saya menyetujuinya. Memang kesannya tidak Demokratis. Namun saat ini Chavez boleh dikata Diktator yang baik. Penggantinya meski demokratis bisa jadi cuma antek AS belaka yang menyengsarakan rakyat. Idealnya memang Demokratis pro rakyat. Namun AS dengan jaringan LSM yang dia danai dan juga media massa lokal, bisa mematikan atau menghidupkan tokoh yang populer sehingga dipilih oleh rakyat negeri itu. Sebagai contoh Amien Rais bagus. Namun karena vokal soal Freeport, akhirnya seperti ada kampanye hitam di media massa yang dikuasai AS atau paling tidak kegiatannya tidak diekspos luas. Tidak semua media di Indonesia memang pro AS. Tapi saya lihat ada media yang pro AS. Tanpa bantuan dana AS, mungkin media tsb sudah lama bangkrut. Bahkan ada TV Swasta yang tidak pernah memutar TV pemerintah RI, tapi rajin menayangkan VOA yang merupakan TV pemerintah AS. Bagaimana pun juga tindakan Chavez menasionalisasi perusahaan2 asing yang mengelola kekayaan alam di negeri itu patut ditiru. Bahkan sekutu dekat AS, Arab Saudi, bisa makmur karena menasionalisasi perusahaan minyak ARAMCO: ===: http://encarta.msn.com/encyclopedia_761575422_10/saudi_arabia.html The latter development, along with Saudi Arabia’s 1974 takeover of controlling interest in the huge oil company Aramco, greatly increased government revenue, thus providing funds for another massive economic development plan. === Jika Indonesia bisa melakukan itu, maka para pejabat Indonesia bisa hidup mewah tanpa korupsi dengan uang APBN yang Rp 1000 trilyun, sementara rakyat bisa makmur dengan uang rp 2000 trilyun yang berasal dari kekayaan alam Indonesia yang saat ini dinikmati oleh asing. Bayangkan, menurut pak Eddy, gaji tertinggi pejabat hanya Rp 3 juta. Padahal gaji pengantar Pizza saja di AS sekitar rp 14,5 juta/bulan. Itu pun belum termasuk tips. Pantas saja para pejabat kita jadi banyak yang korupsi karena uang tersisa setelah dikeruk asing jadi terlalu sedikit untuk dibagi bersama. Penjajahan KOMPENI baru oleh Multi National Company saat ini lebih halus dan lebih canggih. Mudah2an rakyat Indonesia bisa menyadari dan melawannya. === Ayo Belajar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits http://media-islam.or.id --- Pada Sen, 25/5/09, Ikranagara ikra_t...@yahoo.com menulis: Dari: Ikranagara ikra_t...@yahoo.com Topik: Re: Bls: [LISI] TEMPO PUNYA DATA??? Kepada: l...@yahoogroups.com Tanggal: Senin, 25 Mei, 2009, 10:17 PM Sejak awal bergulirnya Reformasi kan Amien Rais sudah ngomong tentang kejahatan Multinasional Freeport! Malah dia sudah langsung ngomong dengan boss-nya di Washington DC, yaitu Kissinger itu! Lha, Amien di AS dicap refolusioner oleh Kissinger, dan cap itu kartu mati Amien di kalangan politik Amerika atau yang pro Amerika. Sekarang bagaimana? Apa bisa diharapkan SBY Budiono mengungkit masalah Freeport, Newmont dll itu? Ah... jangan harapkanlah para peragu dan penyantun ini! Kerjanya kan mereka menyantuni kepentingan Multinasional agar dapat utang untuk membangun ekonomi wall street yang hanya bikin kaya para cukong nasional maupun internasional. Yang dibutuhkan untuk menghadapi Multinasional adalah manusia dengan nyali sebesar Amien Rais! Ikra.- == --- In l...@yahoogroups. com, prastowo prastowo sesaw...@.. . wrote: Ini yg disebut strategi kompresi ruang-waktu . Hanya modal finansial yg lincah bergerak ke sana kemari, sementara dua modal lain dlm kapitalisme: buruh dan tanah tetaplah terpaku diam di tempat. Usai bumi habis dikeruk hasilnya dan usai buruh habis diperas keringatnya, modal finansial bergerak lincah mencari yang lebih murah, dan bersembunyi di balik jargon: kompetitif. Lalu dipaksalah kita menjamin stabilitas keamanan, merevisi UU tenaga kerja, liberalisasi aturan tentang PMA, dan sebagainya. Dalam beberapa hal, apa yg dilakukan Hugo Chavez memang perlu dan benar, untuk menunjukkan siapa yg berdaulat di negeri sendiri. salam _ _ __ Dari: A Nizami nizam...@.. . Kepada: l...@yahoogroups. com; ekonomi-nasional@ yahoogroups. com; ppiin...@yahoogroup s.com; sab...@yahoogroups. com Terkirim: Senin, 25 Mei, 2009 20:16:53 Topik: RE: [LISI] TEMPO PUNYA DATA??? Mas Bambang, Kalau pengusaha lokal itu paling uangnya tetap berada di Indonesia. Dia beli rumah, rumahnya di Indonesia, uangnya balik ke Indonesia.. Dia beli mobil, paling tidak belinya di indonesia. Jadi tetap membuka lapangan kerja. Nah kalau perusahaan asing, itu uangnya lari ke negara asing. Berapa uang yang lari ke luar negeri oleh perusahaan minyak asing. Yang jelas 7 perusahaan terkaya dari Forbes 500 itu adalah perusahaan migas yang di antaranya beroperasi di Indonesia seperti Chevron, Exxon, Conoco, dsb.. Silahkan baca data2 sbb: