Re: [ppiindia] RE: [LISI] TEMPO PUNYA DATA???

2009-05-26 Terurut Topik sunny
Apa yang Anda katakan itu hanya pengusaha bisnis kecil, karena modalnya tak 
seberapa, bila dibandingkan dengan pengusaha berkaliber besar.  Umumnya 
pengusaha kecil itu tidak mempunyai kesempatan besar untuk berkembang meluas 
menjadi besar, karena dihalangi oleh birokrasi pemerintah dan nepotisme, 
kekurangan modal dan network  untuk bergerak luas. Pendapatan pengusaha kecil 
kebanyakan dipakai untuk makan (extended family) dan sebahagian dipakai untuk 
melakukan ibadah,  sisa untuk menyimpan dan reinvestasi agaknya tidak seberapa 
mampu untuk ditabung di luarnegeri seperti pengusaha besar. 

Persahaan multinasional itu agak lain selain modal kuat mereka juga mendapat 
keluasan bebas pajak  dalam x tahan serta bebas transfer keuntungan ke 
luarnegeri  (UUPMA).  Jangan dilupakan bahwa  sesuai UN StAR mantan presiden 
NKRI Muhammad Soeharto menyimpal kekayaan di berbagai pelosok dunia sebesar 
antara US$ 30- 50 milyar. Tommy Soeharto saja bisa simpan US$ 400 juta di Isle 
of Man. Uang ini rumpanya pemerintah kalah dalam persidang pengadilan untuk 
dapat ditarik ke Indonesia.  

 


  - Original Message - 
  From: A Nizami 
  To: l...@yahoogroups.com ; ekonomi-nasio...@yahoogroups.com ; 
ppiindia@yahoogroups.com ; sab...@yahoogroups.com 
  Sent: Tuesday, May 26, 2009 5:16 AM
  Subject: [ppiindia] RE: [LISI] TEMPO PUNYA DATA???






  Mas Bambang,
  Kalau pengusaha lokal itu paling uangnya tetap berada di Indonesia.
  Dia beli rumah, rumahnya di Indonesia, uangnya balik ke Indonesia..
  Dia beli mobil, paling tidak belinya di indonesia. Jadi tetap membuka 
lapangan kerja.

  Nah kalau perusahaan asing, itu uangnya lari ke negara asing.

  Berapa uang yang lari ke luar negeri oleh perusahaan minyak asing. Yang jelas 
7 perusahaan terkaya dari Forbes 500 itu adalah perusahaan migas yang di 
antaranya beroperasi di Indonesia seperti Chevron, Exxon, Conoco, dsb.

  Silahkan baca data2 sbb:
  
http://infoindonesia.wordpress.com/2009/03/18/parpol-dgn-ekonomi-rakyat-vs-kapitalis-neoliberalis-gerindra-ajukan-sosialisme/

  6 dari 10 perusahaan dengan pendapatan terbesar versi majalah Forbes adalah 
perusahaan Migas yang di antaranya beroperasi di Indonesia. (contoh pendapatan 
Exxon Mobil tahun 2007 US$ 452 milyar / Rp 5.420 Trilyun) Perusahaan Migas 
tersebut jadi perusahaan terkaya sementara rakyat Indonesia hidup dalam 
kemiskinan karena migas yang sebetulnya milik rakyat Indonesia sebagian besar 
diambil mereka.

  Rp 5.420 trilyun itu baru dari Exxon, belum dari perusahaan migas lainnya. 
Jika 10 perusahaan termasuk Tambang seperti Freeport, bisa jadi pendapatan 
mereka Rp 50.000 trilyun di mana rp 2000-5000 trilyun/tahun dari kekayaan alam 
Indonesia.

  Dengan uang sebesar itu, mereka bisa menggelontorkan receh kecil sekitar rp 
20 trilyun untuk antek2 mereka di sini guna membela kepentingan mereka.

  Mengenai pajak, saya sempat baca di Media bahwa pajak yang dibayarkan BUMN 
sebesar rp 200 trilyun/tahun. Jadi kalau cuma mengharap pajak, tidak perlu 
menyerahkan kekayaan alam ini ke perusahaan asing. Semua rakyat Indonesia juga 
bayar pajak (mis: PPN dan PPH) termasuk BUMN.

  Kita butuh orang2 yang membela kepentingan rakyat. Bukan antek asing yang 
membela kepentingan asing...

  ===
  Ayo Belajar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits
  http://media-islam.or.id

  --- Pada Sen, 25/5/09, bamb...@tempo.co.id bamb...@tempo.co.id menulis:

   Dari: bamb...@tempo.co.id bamb...@tempo.co.id
   Topik: RE: [LISI] TEMPO PUNYA DATA???
   Kepada: l...@yahoogroups.com
   Tanggal: Senin, 25 Mei, 2009, 8:06 PM
   Mas, multinasional asing umumnya jauh
   lebih baik dalam membayar royalti, pajak dsb dibandingkan
   konglomerat lokal seperti Sinar Mas, RAPP dsb.
   Powered by Telkomsel BlackBerry®
   
   -Original Message-
   From: Achmad Huzairin achmadhuzai...@yahoo.com
   
   Date: Tue, 26 May 2009 10:46:34 
   To: l...@yahoogroups.com
   Subject: [LISI] TEMPO PUNYA DATA???
   
   
   Dear Mas bambang,,,
   
   
   
   apakah TEMPO punya data atau hasil investigasi :
   
   
   
   1. Jumlah Emas dan Tembaga yang telah di ekspoitasi dan di
   boyong keluar oleh FREEPORT selama 35 tahun terakhir ?
   
   
   
   2. Jumlah Emas dan Tembaga yang telah di eksploitasi dan di
   boyong keluar oleh NEWMONT Nusa Tenggara 15 tahun
   terakhir
   
   
   
   3. Jumlah gas dan minyak bumi yang telah di boyong oleh
   CEVRON, BP
   
   Petroleum, Exxon Mobile, Conoco Philips, ARCO, Shell dsb
   dalam kurun
   
   waktu 35 tahun  terakhir ?
   
   
   
   4. Jumlah  mineral tambang lainnya, seperti batubara,
   timah, nikel,
   
   biji besi, cromate dll yang telah di eksploitasi dalam
   kurun waktu 35
   
   tahun terakhir
   
   
   
   DARI HASIL TERSEBUT BERAPA YANG KEMBALI SEBAGAI PENERIMAAN
   NEGARA UNTUK KESEJAHTARAAN RAKYAT
   
   
   
   BANDINGKAN DENGAN:
   
   
   
   BERAPA BESAR HUTANG KITA DAN BERAPA BESAR SISA CADANGAN
   SUMBER DAYA ALAM YANG AKAN DIWARISKAN KE PADA ANAK CUCU

[ppiindia] RE: [LISI] TEMPO PUNYA DATA???

2009-05-25 Terurut Topik A Nizami

Mas Bambang,
Kalau pengusaha lokal itu paling uangnya tetap berada di Indonesia.
Dia beli rumah, rumahnya di Indonesia, uangnya balik ke Indonesia..
Dia beli mobil, paling tidak belinya di indonesia. Jadi tetap membuka lapangan 
kerja.

Nah kalau perusahaan asing, itu uangnya lari ke negara asing.

Berapa uang yang lari ke luar negeri oleh perusahaan minyak asing. Yang jelas 7 
perusahaan terkaya dari Forbes 500 itu adalah perusahaan migas yang di 
antaranya beroperasi di Indonesia seperti Chevron, Exxon, Conoco, dsb.

Silahkan baca data2 sbb:
http://infoindonesia.wordpress.com/2009/03/18/parpol-dgn-ekonomi-rakyat-vs-kapitalis-neoliberalis-gerindra-ajukan-sosialisme/

6 dari 10 perusahaan dengan pendapatan terbesar versi majalah Forbes adalah 
perusahaan Migas yang di antaranya beroperasi di Indonesia. (contoh  pendapatan 
Exxon Mobil tahun 2007 US$ 452 milyar /  Rp 5.420 Trilyun) Perusahaan Migas 
tersebut jadi perusahaan terkaya sementara rakyat Indonesia hidup dalam 
kemiskinan karena migas yang sebetulnya milik rakyat Indonesia sebagian besar 
diambil mereka.

Rp 5.420 trilyun itu baru dari Exxon, belum dari perusahaan migas lainnya. Jika 
10 perusahaan termasuk Tambang seperti Freeport, bisa jadi pendapatan mereka Rp 
50.000 trilyun di mana rp 2000-5000 trilyun/tahun dari kekayaan alam Indonesia.

Dengan uang sebesar itu, mereka bisa menggelontorkan receh kecil sekitar rp 20 
trilyun untuk antek2 mereka di sini guna membela kepentingan mereka.

Mengenai pajak, saya sempat baca di Media bahwa pajak yang dibayarkan BUMN 
sebesar rp 200 trilyun/tahun. Jadi kalau cuma mengharap pajak, tidak perlu 
menyerahkan kekayaan alam ini ke perusahaan asing. Semua rakyat Indonesia juga 
bayar pajak (mis: PPN dan PPH) termasuk BUMN.

Kita butuh orang2 yang membela kepentingan rakyat. Bukan antek asing yang 
membela kepentingan asing...


===
Ayo Belajar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits
http://media-islam.or.id


--- Pada Sen, 25/5/09, bamb...@tempo.co.id bamb...@tempo.co.id menulis:

 Dari: bamb...@tempo.co.id bamb...@tempo.co.id
 Topik: RE: [LISI] TEMPO PUNYA DATA???
 Kepada: l...@yahoogroups.com
 Tanggal: Senin, 25 Mei, 2009, 8:06 PM
 Mas, multinasional asing umumnya jauh
 lebih baik dalam membayar royalti, pajak dsb dibandingkan
 konglomerat lokal seperti Sinar Mas, RAPP dsb.
 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 
 -Original Message-
 From: Achmad Huzairin achmadhuzai...@yahoo.com
 
 Date: Tue, 26 May 2009 10:46:34 
 To: l...@yahoogroups.com
 Subject: [LISI] TEMPO PUNYA DATA???
 
 
 Dear Mas bambang,,,
 
 
 
 apakah TEMPO punya data atau hasil investigasi :
 
 
 
 1. Jumlah Emas dan Tembaga yang telah di ekspoitasi dan di
 boyong keluar oleh FREEPORT selama 35 tahun terakhir ?
 
 
 
 2. Jumlah Emas dan Tembaga yang telah di eksploitasi dan di
 boyong keluar oleh NEWMONT Nusa Tenggara 15 tahun
 terakhir
 
 
 
 3. Jumlah gas dan minyak bumi yang telah di boyong oleh
 CEVRON, BP
 
 Petroleum, Exxon Mobile, Conoco Philips, ARCO, Shell dsb
 dalam kurun
 
 waktu 35 tahun  terakhir ?
 
 
 
 4. Jumlah  mineral tambang lainnya, seperti batubara,
 timah, nikel,
 
 biji besi, cromate dll yang telah di eksploitasi dalam
 kurun waktu 35
 
 tahun terakhir
 
 
 
 DARI HASIL TERSEBUT BERAPA YANG KEMBALI SEBAGAI PENERIMAAN
 NEGARA UNTUK KESEJAHTARAAN RAKYAT
 
 
 
 BANDINGKAN DENGAN:
 
 
 
 BERAPA BESAR HUTANG KITA DAN BERAPA BESAR SISA CADANGAN
 SUMBER DAYA ALAM YANG AKAN DIWARISKAN KE PADA ANAK CUCU
 KITA?
 
 
 
 HARUSKAN REZIM NEOLIBERALISME INI DITERUSKAN?? 
 
 
 
 REFORMASI TELAH GAGAL...
 
 
 
 SALAM
 
 
 
 HIDUP RAKYAT...!!! !!
 
 
 
 
 
  
     
     
 
 
 
 
 
 
 
 
     
 
 
     
     
 
 
       Akses email lebih cepat. Yahoo!
 menyarankan Anda meng-upgrade browser ke Internet Explorer 8
 baru yang dioptimalkan untuk Yahoo! Dapatkan di sini! 
 http://downloads.yahoo.com/id/internetexplorer

 
 [Non-text portions of this message have been removed]
 
 
 
 
 
 ===
 Lingkar Ilmuwan Sosial Indonesia (LISI) adalah forum untuk
 menggagas dan mempertukarkan ide-ide baru serta
 mengembangkan ilmu pengetahuan sosial. Dalam LISI,
 topik-topik diskusi ditinjau dan dianalisis dari beragam
 perspektif yang memungkinkan proses pembelajaran secara
 kolektif demi pengembangan wawasan anggota dan masyarakat
 Indonesia umumnya.
 ===
 1. Untuk berhenti berlangganan, kirimkan e-mail kosong ke:
    lisi-unsubscr...@yahoogroups..com
 2. Untuk berlangganan, kirimkan e-mail kosong ke:
    lisi-subscr...@yahoogroups.com
 3. Untuk menghindari penyebaran virus, pengiriman
 attachment file 
    tidak dimungkinkan melalui milis ini.
 4. Bahasa Resmi LISI: Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.
 5. Netters LISI diminta sebisa mungkin menghindari posting
 a la chating.
 

[ppiindia] RE: [LISI] TEMPO PUNYA DATA???

2009-05-25 Terurut Topik IrwanK
Mas Bambang ini pinter tapi pura bodoh.. Hati mas, nanti bisa jadi bodoh
betulan lho..
Ditanya soal apa, malah jawab yang lain.. jaka sembung naik bemo.. :-p
Paling juga karena gak berani bahas soal 'antek asing' dan data yang
diminta di bawah..

-- 
Wassalam,

Irwan.K
Better team works could lead us to better results
http://irwank.blogspot.com

Pada 26 Mei 2009 10:16, A Nizami nizam...@yahoo.com menulis:




 Mas Bambang,
 Kalau pengusaha lokal itu paling uangnya tetap berada di Indonesia.
 Dia beli rumah, rumahnya di Indonesia, uangnya balik ke Indonesia..
 Dia beli mobil, paling tidak belinya di indonesia. Jadi tetap membuka
 lapangan kerja.

 Nah kalau perusahaan asing, itu uangnya lari ke negara asing.

 Berapa uang yang lari ke luar negeri oleh perusahaan minyak asing. Yang
 jelas 7 perusahaan terkaya dari Forbes 500 itu adalah perusahaan migas yang
 di antaranya beroperasi di Indonesia seperti Chevron, Exxon, Conoco, dsb.

 Silahkan baca data2 sbb:

 http://infoindonesia.wordpress.com/2009/03/18/parpol-dgn-ekonomi-rakyat-vs-kapitalis-neoliberalis-gerindra-ajukan-sosialisme/

 6 dari 10 perusahaan dengan pendapatan terbesar versi majalah Forbes adalah
 perusahaan Migas yang di antaranya beroperasi di Indonesia. (contoh
 pendapatan Exxon Mobil tahun 2007 US$ 452 milyar / Rp 5.420 Trilyun)
 Perusahaan Migas tersebut jadi perusahaan terkaya sementara rakyat Indonesia
 hidup dalam kemiskinan karena migas yang sebetulnya milik rakyat Indonesia
 sebagian besar diambil mereka.

 Rp 5.420 trilyun itu baru dari Exxon, belum dari perusahaan migas lainnya.
 Jika 10 perusahaan termasuk Tambang seperti Freeport, bisa jadi pendapatan
 mereka Rp 50.000 trilyun di mana rp 2000-5000 trilyun/tahun dari kekayaan
 alam Indonesia.

 Dengan uang sebesar itu, mereka bisa menggelontorkan receh kecil sekitar rp
 20 trilyun untuk antek2 mereka di sini guna membela kepentingan mereka.

 Mengenai pajak, saya sempat baca di Media bahwa pajak yang dibayarkan BUMN
 sebesar rp 200 trilyun/tahun. Jadi kalau cuma mengharap pajak, tidak perlu
 menyerahkan kekayaan alam ini ke perusahaan asing. Semua rakyat Indonesia
 juga bayar pajak (mis: PPN dan PPH) termasuk BUMN.

 Kita butuh orang2 yang membela kepentingan rakyat. Bukan antek asing yang
 membela kepentingan asing...

 ===
 Ayo Belajar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits
 http://media-islam.or.id

 --- Pada Sen, 25/5/09, bamb...@tempo.co.id bambang%40tempo.co.id 
 bamb...@tempo.co.id bambang%40tempo.co.id menulis:

  Dari: bamb...@tempo.co.id bambang%40tempo.co.id 
  bamb...@tempo.co.idbambang%40tempo.co.id
 
  Topik: RE: [LISI] TEMPO PUNYA DATA???
  Kepada: l...@yahoogroups.com LISI%40yahoogroups.com
  Tanggal: Senin, 25 Mei, 2009, 8:06 PM
  Mas, multinasional asing umumnya jauh
  lebih baik dalam membayar royalti, pajak dsb dibandingkan
  konglomerat lokal seperti Sinar Mas, RAPP dsb.
  Powered by Telkomsel BlackBerry®
 
  -Original Message-
  From: Achmad Huzairin achmadhuzai...@yahoo.comachmadhuzairin%40yahoo.com
 
 
  Date: Tue, 26 May 2009 10:46:34
  To: l...@yahoogroups.com LISI%40yahoogroups.com
  Subject: [LISI] TEMPO PUNYA DATA???
 
 
  Dear Mas bambang,,,
 
 
 
  apakah TEMPO punya data atau hasil investigasi :
 
 
 
  1. Jumlah Emas dan Tembaga yang telah di ekspoitasi dan di
  boyong keluar oleh FREEPORT selama 35 tahun terakhir ?
 
 
 
  2. Jumlah Emas dan Tembaga yang telah di eksploitasi dan di
  boyong keluar oleh NEWMONT Nusa Tenggara 15 tahun
  terakhir
 
 
 
  3. Jumlah gas dan minyak bumi yang telah di boyong oleh
  CEVRON, BP
 
  Petroleum, Exxon Mobile, Conoco Philips, ARCO, Shell dsb
  dalam kurun
 
  waktu 35 tahun  terakhir ?
 
 
 
  4. Jumlah  mineral tambang lainnya, seperti batubara,
  timah, nikel,
 
  biji besi, cromate dll yang telah di eksploitasi dalam
  kurun waktu 35
 
  tahun terakhir
 
 
 
  DARI HASIL TERSEBUT BERAPA YANG KEMBALI SEBAGAI PENERIMAAN
  NEGARA UNTUK KESEJAHTARAAN RAKYAT
 
 
 
  BANDINGKAN DENGAN:
 
 
 
  BERAPA BESAR HUTANG KITA DAN BERAPA BESAR SISA CADANGAN
  SUMBER DAYA ALAM YANG AKAN DIWARISKAN KE PADA ANAK CUCU
  KITA?
 
 
 
  HARUSKAN REZIM NEOLIBERALISME INI DITERUSKAN?? 
 
 
 
  REFORMASI TELAH GAGAL...
 
 
 
  SALAM
 
 
 
  HIDUP RAKYAT...!!! !!



[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Re: [LISI] TEMPO PUNYA DATA???

2009-05-25 Terurut Topik A Nizami
Saat sebagian orang mengecam Hugo Chavez yang membuat referendum hingga dia 
bisa berkuasa lebih dari 2x, hati kecil saya menyetujuinya.

Memang kesannya tidak Demokratis. Namun saat ini Chavez boleh dikata 
Diktator yang baik. Penggantinya meski demokratis bisa jadi cuma antek AS 
belaka yang menyengsarakan rakyat. Idealnya memang Demokratis pro rakyat.

Namun AS dengan jaringan LSM yang dia danai dan juga media massa lokal, bisa 
mematikan atau menghidupkan tokoh yang populer sehingga dipilih oleh rakyat 
negeri itu.

Sebagai contoh Amien Rais bagus. Namun karena vokal soal Freeport, akhirnya 
seperti ada kampanye hitam di media massa yang dikuasai AS atau paling tidak 
kegiatannya tidak diekspos luas.

Tidak semua media di Indonesia memang pro AS. Tapi saya lihat ada media yang 
pro AS. Tanpa bantuan dana AS, mungkin media tsb sudah lama bangkrut.

Bahkan ada TV Swasta yang tidak pernah memutar TV pemerintah RI, tapi rajin 
menayangkan VOA yang merupakan TV pemerintah AS.

Bagaimana pun juga tindakan Chavez menasionalisasi perusahaan2 asing yang 
mengelola kekayaan alam di negeri itu patut ditiru.

Bahkan sekutu dekat AS, Arab Saudi, bisa makmur karena menasionalisasi 
perusahaan minyak ARAMCO:
===:
http://encarta.msn.com/encyclopedia_761575422_10/saudi_arabia.html
The latter development, along with Saudi
Arabia’s 1974 takeover of controlling interest in the huge oil company
Aramco, greatly increased government revenue, thus providing funds for
another massive economic development plan.
===

Jika Indonesia bisa melakukan itu, maka para pejabat Indonesia bisa hidup mewah 
tanpa korupsi dengan uang APBN yang Rp 1000 trilyun, sementara rakyat bisa 
makmur dengan uang rp 2000 trilyun yang berasal dari kekayaan alam Indonesia 
yang saat ini dinikmati oleh asing.

Bayangkan, menurut pak Eddy, gaji tertinggi pejabat hanya Rp 3 juta. Padahal 
gaji pengantar Pizza saja di AS sekitar rp 14,5 juta/bulan. Itu pun belum 
termasuk tips. Pantas saja para pejabat kita jadi banyak yang korupsi karena 
uang tersisa setelah dikeruk asing jadi terlalu sedikit untuk dibagi bersama.

Penjajahan KOMPENI baru oleh Multi National Company saat ini lebih halus dan 
lebih canggih. Mudah2an rakyat Indonesia bisa menyadari dan melawannya.

===

Ayo Belajar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits

http://media-islam.or.id

--- Pada Sen, 25/5/09, Ikranagara ikra_t...@yahoo.com menulis:

Dari: Ikranagara ikra_t...@yahoo.com
Topik: Re: Bls: [LISI] TEMPO PUNYA DATA???
Kepada: l...@yahoogroups.com
Tanggal: Senin, 25 Mei, 2009, 10:17 PM
















  
  Sejak awal bergulirnya Reformasi kan Amien Rais sudah ngomong tentang 
kejahatan Multinasional Freeport! Malah dia sudah langsung ngomong dengan 
boss-nya di Washington DC, yaitu Kissinger itu! Lha, Amien di AS dicap 
refolusioner oleh Kissinger, dan cap itu kartu mati Amien di kalangan politik 
Amerika atau yang pro Amerika. 



Sekarang bagaimana?



Apa bisa diharapkan SBY Budiono mengungkit masalah Freeport, Newmont dll itu? 
Ah... jangan harapkanlah para peragu dan penyantun ini! Kerjanya kan mereka 
menyantuni kepentingan Multinasional agar dapat utang untuk membangun ekonomi 
wall street yang hanya bikin kaya para cukong nasional maupun internasional.



Yang dibutuhkan untuk menghadapi Multinasional adalah manusia dengan nyali 
sebesar Amien Rais!



Ikra.-

==



--- In l...@yahoogroups. com, prastowo prastowo sesaw...@.. . wrote:



 Ini yg disebut strategi kompresi ruang-waktu . Hanya modal finansial yg 
 lincah bergerak ke sana kemari, sementara dua modal lain dlm kapitalisme: 
 buruh dan tanah tetaplah terpaku diam di tempat. Usai bumi habis dikeruk 
 hasilnya dan usai buruh habis diperas keringatnya, modal finansial bergerak 
 lincah mencari yang lebih murah, dan bersembunyi di balik jargon: kompetitif.

 Lalu dipaksalah kita menjamin stabilitas keamanan, merevisi UU tenaga kerja, 
 liberalisasi aturan tentang PMA, dan sebagainya. Dalam beberapa hal, apa yg 
 dilakukan Hugo Chavez memang perlu dan benar, untuk menunjukkan siapa yg 
 berdaulat di negeri sendiri.

 

 salam

 

 

 

 

  _ _ __

 Dari: A Nizami nizam...@.. .

 Kepada: l...@yahoogroups. com; ekonomi-nasional@ yahoogroups. com; 
 ppiin...@yahoogroup s.com; sab...@yahoogroups. com

 Terkirim: Senin, 25 Mei, 2009 20:16:53

 Topik: RE: [LISI] TEMPO PUNYA DATA???

 

 

 

 

 

 

 Mas Bambang,

 Kalau pengusaha lokal itu paling uangnya tetap berada di Indonesia.

 Dia beli rumah, rumahnya di Indonesia, uangnya balik ke Indonesia..

 Dia beli mobil, paling tidak belinya di indonesia. Jadi tetap membuka 
 lapangan kerja.

 

 Nah kalau perusahaan asing, itu uangnya lari ke negara asing.

 

 Berapa uang yang lari ke luar negeri oleh perusahaan minyak asing. Yang jelas 
 7 perusahaan terkaya dari Forbes 500 itu adalah perusahaan migas yang di 
 antaranya beroperasi di Indonesia seperti Chevron, Exxon, Conoco, dsb..

 

 Silahkan baca data2 sbb: