Bocor Banget? - Re: [ppiindia] Re: Akibat Privatisasi: Anak SD Berusaha Bunuh Diri

2005-05-03 Terurut Topik A Nizami
Satu hal lagi, di Kompas disebut bahwa anggaran
pendidikan kita Rp 39 trilyun setahun. Jumlah murid
ada 28,8 juta. Jadi seandainya ada beasiswa per siswa
Rp 1 juta setahun, maka cukup Rp 29 trilyun saja,
pendidikan sudah bisa murah/gratis (tanpa pakai
privatisasi segala). Masih ada sisa Rp 10 trilyun
(terserah mau diapakan:).

Nah ini ada indikasi kebocoran. Jika uang disalurkan
tidak melalui dinas kependidikan, tapi langsung ke
sekolah, maka kebocoran bisa ditekan, begitu menurut
Kompas.


--- "Ida Z.A" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Ya begitulah pemerintah kita...(janji cuma dibibir
> saja. dari jaman 
> presiden si anu sampai presiden si anu selalu bilang
> pendidikan kita 
> msh kalah dgn bangsa dikawasan Asia lain...lah
> memang demikian 
> kenyataannya tapi tokh tapi tetap tidak mau ada
> perbaikan. Alasannya 
> macem2: karena menyangkut faktor ekonomilah, faktor
> keamananlah, 
> faktor sosial-lah n faktor2 lain...
> 
> saya bukan menjelekkan pemerintah, tapi memang
> sampai skrg blm 
> terlihat jelas niat kearah perbaikan khususnya
> dibidang pendidikan...
> 
> --- In ppiindia@yahoogroups.com, Ekonomi Politik 
> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > Prediksi LPEM FE bahwa jumlah penduduk miskin akan
> berkurang 
> setelah kenaikan harga BBM dengan skema Dana
> Kompensasi, tampaknya 
> akan TERBUKTI. Tetapi, penyebab penduduk miskin itu
> menjadi berkurang 
> berbeda dengan yang diasumsikan LPEM FE UI. Penyebab
> yang benar 
> adalah, karena banyak penduduk miskin yang mati
> karena bunuh diri, 
> kelaparan, tidak punya biaya berobat, dsb. karena
> Dana Kompensasi itu 
> hanya janji.
> >  
> >  
> > Andrinof A. Chaniago
> >  
> > 
> > 
> > "Ida Z.A" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > kasus ini memang bbrp kali membuat kaget krn
> selalu adik2 sy yg 
> > menjadi korban. kasus yang sambung menyambung
> kayak tren sinetron 
> > kita..Lalu apa yg sudah pemerintah lakukan setelah
> mengetahui 
> problem 
> > ini? GAK ADAmereka anggap itu bukan kasus
> penting. 
> > 
> > --- In ppiindia@yahoogroups.com, A Nizami
> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > > Ini adalah akibat sistem privatisasi yang
> berlebihan.
> > > Akibatnya, hal2 yang seharusnya merupakan
> pelayanan
> > > publik yang harus dilakukan pemerintah kepada
> > > rakyatnya yang telah membayar pajak, dijadikan
> ajang
> > > bisnis untuk mencari keuntungan oleh pihak
> > > swasta/kapitalis.
> > > 
> > > Sistem pendidikan diprivatisasi, akibatnya
> banyak
> > > murid SD yang bunuh diri karena malu bayar SPP.
> Meski
> > > biaya SPP hanya Rp 5.000 dan "murah" bagi
> kelompok
> > > Pro-Privatisasi, tapi bagi rakyat yang miskin,
> tetap
> > > saja biaya yang semurah itu tidak terjangkau.
> Apalagi
> > > jika proses privatisasi benar2 utuh terlaksana.
> Tak
> > > mungkin lagi ada sekolah gratis bagi yang tidak
> mampu.
> > > 
> > > Rumah Sakit Pemerintah yang seharusnya melayani
> > > kesehatan rakyat diprivatisasi/disuruh mencari
> untung,
> > > akibatnya banyak rakyat miskin yang mati karena
> tidak
> > > mendapat pelayanan kesehatan yang seharusnya dia
> > > dapat. Contohnya anak berumur 6 tahun yang kena
> luka
> > > bakar meninggal akibat RSCM tidak segera
> melayani
> > > karena birokrasi mengharuskan ada surat miskin
> serta
> > > berbagai surat lainnya.
> > > 
> > > PLN diprivatisasi, sehingga ada ibu di
> Cengkareng yang
> > > bunuh diri karena diancam listrik rumahnya akan
> > > diputus. Sementara PLN Majalaya akan memakai
> kejaksaan
> > > untuk menagih sekitar 2000 keluarga yang
> menunggak
> > > listrik.
> > > 
> > > Dalam Islam, pemerintah diwajibkan melayani
> rakyatnya.
> > > Padang, api, dan air adalah milik bersama yang
> tidak
> > > boleh dimonopoli oleh segelintir pihak
> > > swasta/kapitalis.
> > > 
> > > Saya pribadi telah berusaha membantu membiayai
> > > beberapa sanak saudara yang kekurangan untuk
> > > kuliah/sekolah. Tapi kemampuan saya terbatas.
> Saya
> > > yakin kemampuan kita semua juga terbatas, tidak
> > > mencukupi untuk membantu banyak keluarga miskin.
> > > Pemerintahlah yang sanggup untuk membantu dgn
> skala
> > > besar. Untuk itu, kita harus meyakinkan
> pemerintah
> > > untuk melaksanakan tugasnya (sambil bersedekah
> seperti
> > > biasa)
> > > 
> > > --- In [EMAIL PROTECTED], "Heru
> Widiyanto"
> > > <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > > > Selamat pagi semua dan semoga semuanya
> bahagia,
> > > > 
> > > > Pagi ini cukup dikejutkan, diharukan dan harus
> > > merenung dengan berita seorang anak berusaha
> bunuh
> > > diri karena MALU belum bayar SPP 9 bulan.
> > > > 
> > > > Karena alasan ekonomi dan malu ada yang
> melacurkan
> > > diri, ada yang maling, copet, merampok, korupsi,
> > > menipu,menjilat,dll.Juga kadang dah cukup
> ekonominya
> > > tapi masih merasa kurang. Terlalu sering yah
> berita2
> > > ttg ini, dan kita kadang dah menganggapnya suatu
> yang
> > > biasa.
> > > > 
> > > > Tapi pagi ini seorang anak, telah mendidik
> orang
> > > tuanya, gurunya, sekolahnya, lingkungannya,
> negaranya,
> > > agamanya dan kita semua 

[ppiindia] Re: Akibat Privatisasi: Anak SD Berusaha Bunuh Diri

2005-05-03 Terurut Topik Ida Z.A
Ya begitulah pemerintah kita...(janji cuma dibibir saja. dari jaman 
presiden si anu sampai presiden si anu selalu bilang pendidikan kita 
msh kalah dgn bangsa dikawasan Asia lain...lah memang demikian 
kenyataannya tapi tokh tapi tetap tidak mau ada perbaikan. Alasannya 
macem2: karena menyangkut faktor ekonomilah, faktor keamananlah, 
faktor sosial-lah n faktor2 lain...

saya bukan menjelekkan pemerintah, tapi memang sampai skrg blm 
terlihat jelas niat kearah perbaikan khususnya dibidang pendidikan...

--- In ppiindia@yahoogroups.com, Ekonomi Politik 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Prediksi LPEM FE bahwa jumlah penduduk miskin akan berkurang 
setelah kenaikan harga BBM dengan skema Dana Kompensasi, tampaknya 
akan TERBUKTI. Tetapi, penyebab penduduk miskin itu menjadi berkurang 
berbeda dengan yang diasumsikan LPEM FE UI. Penyebab yang benar 
adalah, karena banyak penduduk miskin yang mati karena bunuh diri, 
kelaparan, tidak punya biaya berobat, dsb. karena Dana Kompensasi itu 
hanya janji.
>  
>  
> Andrinof A. Chaniago
>  
> 
> 
> "Ida Z.A" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> kasus ini memang bbrp kali membuat kaget krn selalu adik2 sy yg 
> menjadi korban. kasus yang sambung menyambung kayak tren sinetron 
> kita..Lalu apa yg sudah pemerintah lakukan setelah mengetahui 
problem 
> ini? GAK ADAmereka anggap itu bukan kasus penting. 
> 
> --- In ppiindia@yahoogroups.com, A Nizami <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > Ini adalah akibat sistem privatisasi yang berlebihan.
> > Akibatnya, hal2 yang seharusnya merupakan pelayanan
> > publik yang harus dilakukan pemerintah kepada
> > rakyatnya yang telah membayar pajak, dijadikan ajang
> > bisnis untuk mencari keuntungan oleh pihak
> > swasta/kapitalis.
> > 
> > Sistem pendidikan diprivatisasi, akibatnya banyak
> > murid SD yang bunuh diri karena malu bayar SPP. Meski
> > biaya SPP hanya Rp 5.000 dan "murah" bagi kelompok
> > Pro-Privatisasi, tapi bagi rakyat yang miskin, tetap
> > saja biaya yang semurah itu tidak terjangkau. Apalagi
> > jika proses privatisasi benar2 utuh terlaksana. Tak
> > mungkin lagi ada sekolah gratis bagi yang tidak mampu.
> > 
> > Rumah Sakit Pemerintah yang seharusnya melayani
> > kesehatan rakyat diprivatisasi/disuruh mencari untung,
> > akibatnya banyak rakyat miskin yang mati karena tidak
> > mendapat pelayanan kesehatan yang seharusnya dia
> > dapat. Contohnya anak berumur 6 tahun yang kena luka
> > bakar meninggal akibat RSCM tidak segera melayani
> > karena birokrasi mengharuskan ada surat miskin serta
> > berbagai surat lainnya.
> > 
> > PLN diprivatisasi, sehingga ada ibu di Cengkareng yang
> > bunuh diri karena diancam listrik rumahnya akan
> > diputus. Sementara PLN Majalaya akan memakai kejaksaan
> > untuk menagih sekitar 2000 keluarga yang menunggak
> > listrik.
> > 
> > Dalam Islam, pemerintah diwajibkan melayani rakyatnya.
> > Padang, api, dan air adalah milik bersama yang tidak
> > boleh dimonopoli oleh segelintir pihak
> > swasta/kapitalis.
> > 
> > Saya pribadi telah berusaha membantu membiayai
> > beberapa sanak saudara yang kekurangan untuk
> > kuliah/sekolah. Tapi kemampuan saya terbatas. Saya
> > yakin kemampuan kita semua juga terbatas, tidak
> > mencukupi untuk membantu banyak keluarga miskin.
> > Pemerintahlah yang sanggup untuk membantu dgn skala
> > besar. Untuk itu, kita harus meyakinkan pemerintah
> > untuk melaksanakan tugasnya (sambil bersedekah seperti
> > biasa)
> > 
> > --- In [EMAIL PROTECTED], "Heru Widiyanto"
> > <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > > Selamat pagi semua dan semoga semuanya bahagia,
> > > 
> > > Pagi ini cukup dikejutkan, diharukan dan harus
> > merenung dengan berita seorang anak berusaha bunuh
> > diri karena MALU belum bayar SPP 9 bulan.
> > > 
> > > Karena alasan ekonomi dan malu ada yang melacurkan
> > diri, ada yang maling, copet, merampok, korupsi,
> > menipu,menjilat,dll.Juga kadang dah cukup ekonominya
> > tapi masih merasa kurang. Terlalu sering yah berita2
> > ttg ini, dan kita kadang dah menganggapnya suatu yang
> > biasa.
> > > 
> > > Tapi pagi ini seorang anak, telah mendidik orang
> > tuanya, gurunya, sekolahnya, lingkungannya, negaranya,
> > agamanya dan kita semua yang bisa merasakannya dengan
> > menutup malu sesuai kapasitasnya dgn bunuh diri.
> > > 
> > > Seribu persepsi n pendapat bisa kita berikan ke anak
> > ini, tapi yang jelas saya merasa malu sampai ada
> > peristiwa spt ini. Mari kita baca disekitar kita,
> > mungkin ada yang ngalami spt anak ini, jgn sampai hal
> > ini terjadi pada lingkungan yang kita bisa
> > menjangkaunya. APAKAH KITA MASIH DIKATAKAN BERIMAN,
> > BILA ADA SAUDARA DISEKITAR KITA KELAPARAN, TERMASUK
> > GAK SANGGUP BAYAR SPP SPT INI, SEMENTARA KITA
> > BERKENYANG-KENYANG DAN BERLEBIH-LEBIHAN. Jangan sampai
> > kita dipermalukan lagi.
> > > 
> > > salam bahagia,
> > > 
> > > HRW
> > > 
> > > 
> > > 
> > > [Non-text portions of this message have been removed]
> > 
> > Bacalah artikel tentang Islam di:
> > http://www.nizami.org
> > 
> > __

Re: [ppiindia] Re: Akibat Privatisasi: Anak SD Berusaha Bunuh Diri

2005-05-03 Terurut Topik Mario Gagho

di india, kasus bunuh diri para pelajar juga terjadi.
namun dg sebab yg berbeda. bukan karena tak ada biaya
sekolah (di india tukang becak pun mampu menyekolahkan
anaknya sampai univ.). 

kasus bunuh diri di india biasanya krn. gagal ujian
EBTANAS (di india disebut CBSE - central board
examination). rata2 kasus terjadi krn. ekspektasi yg
sangat tinggi dari orang tua dan dari anak sendiri.
dapat nilai rendah pun, walau lulus, bisa berakibat
bunuh diri. krn. target mrk dapat nilai tinggi yg bisa
membuat mrk bisa kuliah di univ. prestisius di india
atau dapat beasiswa ke LN. makanya, bimbingan tes
belajar yg marak bukan bimbingan tes masuk PT, tapi
masuk SMA.

landlord (tuan rumah) saya bangga sekali anaknya
(cewek) dapat beasiswa ke MIT amrik. ingin tahu nilai
NEM-nya? 95% !

soal privatisasi, india saat ini sedang galak2nya
melakukan itu. pemerintah di bawah partai congress
memang pelopor liberalisasi ekonomi. untungnya,
kabinet baru india ini berkuasa krn. berkoalisi dg
tiga partai kiri yg menguasai 25 kursi di kabinet
baru. sehingga kebijakan yg mengganggu hak org awam
seperti privatisasi air dll mendapat tantangan keras
dari partai kiri. di indonesia, dg sistem
presidensial, hal itu tak mungkin dilakukan.

salam,

--- Ekonomi Politik <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Prediksi LPEM FE bahwa jumlah penduduk miskin akan
> berkurang setelah kenaikan harga BBM dengan skema
> Dana Kompensasi, tampaknya akan TERBUKTI. Tetapi,
> penyebab penduduk miskin itu menjadi berkurang
> berbeda dengan yang diasumsikan LPEM FE UI. Penyebab
> yang benar adalah, karena banyak penduduk miskin
> yang mati karena bunuh diri, kelaparan, tidak punya
> biaya berobat, dsb. karena Dana Kompensasi itu hanya
> janji.
>  
>  
> Andrinof A. Chaniago


Mario Gagho
Agra University
www.ppi-india.org
-
A WINNER works harder than a loser and has more time. 
A LOSER is always "too busy" to do what is necessary.

__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 


 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Ever feel sad or cry for no reason at all?
Depression. Narrated by Kate Hudson.
http://us.click.yahoo.com/LLQ_sC/esnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~-> 

***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Re: [ppiindia] Re: Akibat Privatisasi: Anak SD Berusaha Bunuh Diri

2005-05-03 Terurut Topik Ari Condro
Ini mas Adrinov dari Habibie Center yak .

Btw, tulisan kemarin ttg Dana kompensasi
mbok di fw di sini, cuma tabelnya jangan berantakan yak ...
Biar enak membacanya.  [ saya juga mau filenya via japri ]  :P

Btw, janji beberapa partai politik [misal PKS] untuk mengawasi
jalannya program kompensasi BBM kok nggak kedengaran yak ?
sebenarnya mereka punya dan udah mempersiapkan
program pengawasan dan pelaksanaan belum sich ?
Ataukah hanya retorika politik sesaat, mengingat sekarang sudah
ramai Pilkada.

salam,
Ari Condro



- Original Message -
From: "Ekonomi Politik" <[EMAIL PROTECTED]>

Prediksi LPEM FE bahwa jumlah penduduk miskin akan berkurang setelah
kenaikan harga BBM dengan skema Dana Kompensasi, tampaknya akan TERBUKTI.
Tetapi, penyebab penduduk miskin itu menjadi berkurang berbeda dengan yang
diasumsikan LPEM FE UI. Penyebab yang benar adalah, karena banyak penduduk
miskin yang mati karena bunuh diri, kelaparan, tidak punya biaya berobat,
dsb. karena Dana Kompensasi itu hanya janji.


Andrinof A. Chaniago



"Ida Z.A" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
kasus ini memang bbrp kali membuat kaget krn selalu adik2 sy yg
menjadi korban. kasus yang sambung menyambung kayak tren sinetron
kita..Lalu apa yg sudah pemerintah lakukan setelah mengetahui problem
ini? GAK ADAmereka anggap itu bukan kasus penting.





 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Has someone you know been affected by illness or disease?
Network for Good is THE place to support health awareness efforts!
http://us.click.yahoo.com/OCfFmA/UOnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~-> 

***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Re: [ppiindia] Re: Akibat Privatisasi: Anak SD Berusaha Bunuh Diri

2005-05-03 Terurut Topik Ekonomi Politik
Prediksi LPEM FE bahwa jumlah penduduk miskin akan berkurang setelah kenaikan 
harga BBM dengan skema Dana Kompensasi, tampaknya akan TERBUKTI. Tetapi, 
penyebab penduduk miskin itu menjadi berkurang berbeda dengan yang diasumsikan 
LPEM FE UI. Penyebab yang benar adalah, karena banyak penduduk miskin yang mati 
karena bunuh diri, kelaparan, tidak punya biaya berobat, dsb. karena Dana 
Kompensasi itu hanya janji.
 
 
Andrinof A. Chaniago
 


"Ida Z.A" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
kasus ini memang bbrp kali membuat kaget krn selalu adik2 sy yg 
menjadi korban. kasus yang sambung menyambung kayak tren sinetron 
kita..Lalu apa yg sudah pemerintah lakukan setelah mengetahui problem 
ini? GAK ADAmereka anggap itu bukan kasus penting. 

--- In ppiindia@yahoogroups.com, A Nizami <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Ini adalah akibat sistem privatisasi yang berlebihan.
> Akibatnya, hal2 yang seharusnya merupakan pelayanan
> publik yang harus dilakukan pemerintah kepada
> rakyatnya yang telah membayar pajak, dijadikan ajang
> bisnis untuk mencari keuntungan oleh pihak
> swasta/kapitalis.
> 
> Sistem pendidikan diprivatisasi, akibatnya banyak
> murid SD yang bunuh diri karena malu bayar SPP. Meski
> biaya SPP hanya Rp 5.000 dan "murah" bagi kelompok
> Pro-Privatisasi, tapi bagi rakyat yang miskin, tetap
> saja biaya yang semurah itu tidak terjangkau. Apalagi
> jika proses privatisasi benar2 utuh terlaksana. Tak
> mungkin lagi ada sekolah gratis bagi yang tidak mampu.
> 
> Rumah Sakit Pemerintah yang seharusnya melayani
> kesehatan rakyat diprivatisasi/disuruh mencari untung,
> akibatnya banyak rakyat miskin yang mati karena tidak
> mendapat pelayanan kesehatan yang seharusnya dia
> dapat. Contohnya anak berumur 6 tahun yang kena luka
> bakar meninggal akibat RSCM tidak segera melayani
> karena birokrasi mengharuskan ada surat miskin serta
> berbagai surat lainnya.
> 
> PLN diprivatisasi, sehingga ada ibu di Cengkareng yang
> bunuh diri karena diancam listrik rumahnya akan
> diputus. Sementara PLN Majalaya akan memakai kejaksaan
> untuk menagih sekitar 2000 keluarga yang menunggak
> listrik.
> 
> Dalam Islam, pemerintah diwajibkan melayani rakyatnya.
> Padang, api, dan air adalah milik bersama yang tidak
> boleh dimonopoli oleh segelintir pihak
> swasta/kapitalis.
> 
> Saya pribadi telah berusaha membantu membiayai
> beberapa sanak saudara yang kekurangan untuk
> kuliah/sekolah. Tapi kemampuan saya terbatas. Saya
> yakin kemampuan kita semua juga terbatas, tidak
> mencukupi untuk membantu banyak keluarga miskin.
> Pemerintahlah yang sanggup untuk membantu dgn skala
> besar. Untuk itu, kita harus meyakinkan pemerintah
> untuk melaksanakan tugasnya (sambil bersedekah seperti
> biasa)
> 
> --- In [EMAIL PROTECTED], "Heru Widiyanto"
> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > Selamat pagi semua dan semoga semuanya bahagia,
> > 
> > Pagi ini cukup dikejutkan, diharukan dan harus
> merenung dengan berita seorang anak berusaha bunuh
> diri karena MALU belum bayar SPP 9 bulan.
> > 
> > Karena alasan ekonomi dan malu ada yang melacurkan
> diri, ada yang maling, copet, merampok, korupsi,
> menipu,menjilat,dll.Juga kadang dah cukup ekonominya
> tapi masih merasa kurang. Terlalu sering yah berita2
> ttg ini, dan kita kadang dah menganggapnya suatu yang
> biasa.
> > 
> > Tapi pagi ini seorang anak, telah mendidik orang
> tuanya, gurunya, sekolahnya, lingkungannya, negaranya,
> agamanya dan kita semua yang bisa merasakannya dengan
> menutup malu sesuai kapasitasnya dgn bunuh diri.
> > 
> > Seribu persepsi n pendapat bisa kita berikan ke anak
> ini, tapi yang jelas saya merasa malu sampai ada
> peristiwa spt ini. Mari kita baca disekitar kita,
> mungkin ada yang ngalami spt anak ini, jgn sampai hal
> ini terjadi pada lingkungan yang kita bisa
> menjangkaunya. APAKAH KITA MASIH DIKATAKAN BERIMAN,
> BILA ADA SAUDARA DISEKITAR KITA KELAPARAN, TERMASUK
> GAK SANGGUP BAYAR SPP SPT INI, SEMENTARA KITA
> BERKENYANG-KENYANG DAN BERLEBIH-LEBIHAN. Jangan sampai
> kita dipermalukan lagi.
> > 
> > salam bahagia,
> > 
> > HRW
> > 
> > 
> > 
> > [Non-text portions of this message have been removed]
> 
> Bacalah artikel tentang Islam di:
> http://www.nizami.org
> 
> __
> Do You Yahoo!?
> Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
> http://mail.yahoo.com





***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL 

[ppiindia] Re: Akibat Privatisasi: Anak SD Berusaha Bunuh Diri

2005-05-02 Terurut Topik Ida Z.A
kasus ini memang bbrp kali membuat kaget krn selalu adik2 sy yg 
menjadi korban. kasus yang sambung menyambung kayak tren sinetron 
kita..Lalu apa yg sudah pemerintah lakukan setelah mengetahui problem 
ini? GAK ADAmereka anggap itu bukan kasus penting. 

--- In ppiindia@yahoogroups.com, A Nizami <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Ini adalah akibat sistem privatisasi yang berlebihan.
> Akibatnya, hal2 yang seharusnya merupakan pelayanan
> publik yang harus dilakukan pemerintah kepada
> rakyatnya yang telah membayar pajak, dijadikan ajang
> bisnis untuk mencari keuntungan oleh pihak
> swasta/kapitalis.
> 
> Sistem pendidikan diprivatisasi, akibatnya banyak
> murid SD yang bunuh diri karena malu bayar SPP. Meski
> biaya SPP hanya Rp 5.000 dan "murah" bagi kelompok
> Pro-Privatisasi, tapi bagi rakyat yang miskin, tetap
> saja biaya yang semurah itu tidak terjangkau. Apalagi
> jika proses privatisasi benar2 utuh terlaksana. Tak
> mungkin lagi ada sekolah gratis bagi yang tidak mampu.
> 
> Rumah Sakit Pemerintah yang seharusnya melayani
> kesehatan rakyat diprivatisasi/disuruh mencari untung,
> akibatnya banyak rakyat miskin yang mati karena tidak
> mendapat pelayanan kesehatan yang seharusnya dia
> dapat. Contohnya anak berumur 6 tahun yang kena luka
> bakar meninggal akibat RSCM tidak segera melayani
> karena birokrasi mengharuskan ada surat miskin serta
> berbagai surat lainnya.
> 
> PLN diprivatisasi, sehingga ada ibu di Cengkareng yang
> bunuh diri karena diancam listrik rumahnya akan
> diputus. Sementara PLN Majalaya akan memakai kejaksaan
> untuk menagih sekitar 2000 keluarga yang menunggak
> listrik.
> 
> Dalam Islam, pemerintah diwajibkan melayani rakyatnya.
> Padang, api, dan air adalah milik bersama yang tidak
> boleh dimonopoli oleh segelintir pihak
> swasta/kapitalis.
> 
> Saya pribadi telah berusaha membantu membiayai
> beberapa sanak saudara yang kekurangan untuk
> kuliah/sekolah. Tapi kemampuan saya terbatas. Saya
> yakin kemampuan kita semua juga terbatas, tidak
> mencukupi untuk membantu banyak keluarga miskin.
> Pemerintahlah yang sanggup untuk membantu dgn skala
> besar. Untuk itu, kita harus meyakinkan pemerintah
> untuk melaksanakan tugasnya (sambil bersedekah seperti
> biasa)
> 
> --- In [EMAIL PROTECTED], "Heru Widiyanto"
> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > Selamat pagi semua dan semoga semuanya bahagia,
> > 
> > Pagi ini cukup dikejutkan, diharukan dan harus
> merenung dengan berita seorang anak berusaha bunuh
> diri karena MALU belum bayar SPP 9 bulan.
> > 
> > Karena alasan ekonomi dan malu ada yang melacurkan
> diri, ada yang maling, copet, merampok, korupsi,
> menipu,menjilat,dll.Juga kadang dah cukup ekonominya
> tapi masih merasa kurang. Terlalu sering yah berita2
> ttg ini, dan kita kadang dah menganggapnya suatu yang
> biasa.
> > 
> > Tapi pagi ini seorang anak, telah mendidik orang
> tuanya, gurunya, sekolahnya, lingkungannya, negaranya,
> agamanya dan kita semua yang bisa merasakannya dengan
> menutup malu sesuai kapasitasnya dgn bunuh diri.
> > 
> > Seribu persepsi n pendapat bisa kita berikan ke anak
> ini, tapi yang jelas saya merasa malu sampai ada
> peristiwa spt ini. Mari kita baca disekitar kita,
> mungkin ada yang ngalami spt anak ini, jgn sampai hal
> ini terjadi pada lingkungan yang kita bisa
> menjangkaunya. APAKAH KITA MASIH DIKATAKAN BERIMAN,
> BILA ADA SAUDARA DISEKITAR KITA KELAPARAN, TERMASUK
> GAK SANGGUP BAYAR SPP SPT INI, SEMENTARA KITA
> BERKENYANG-KENYANG DAN BERLEBIH-LEBIHAN. Jangan sampai
> kita dipermalukan lagi.
> > 
> > salam bahagia,
> > 
> > HRW
> > 
> > 
> > 
> > [Non-text portions of this message have been removed]
> 
> Bacalah artikel tentang Islam di:
> http://www.nizami.org
> 
> __
> Do You Yahoo!?
> Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
> http://mail.yahoo.com





 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Dying to be thin?
Anorexia. Narrated by Julianne Moore .
http://us.click.yahoo.com/FLQ_sC/gsnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~-> 

***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to: