Re: [ppiindia] Re: Bahasa pengantar dikelas-- bagaimana di indonesia?

2004-11-30 Terurut Topik RG Nur Rahmat

Betul, sekali. Karena itu sosialisasi sebaiknya ditulis dengan memasyarakatkan, 
setuju mbak? atau ada kata yang lebih sesuai?

Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] wrote:

Saya sependapat dgn Mas Nur. Orang spt ini kan jadi malas utk 
membuka Kamus Besar Bahasa Indonesia utk mencari padanan bahasa 
Indonesianya. Padahal banyak sekali sekarang ini kata-kata bahasa 
Indonesia baru hasil serapan yang diambil dari budaya asli bangsa 
Indonesia. Engga tau kan? Namun memang kata2 ini kurang dipromosi 
atau sosialisasi karena kita lebih suka keInggrisan atau bhs gaul!
Ini sebetulnya tugas penerjemah/interpreter. Gitu kata dosenku dulu!

Sebenarnya Mas, yang saya tak setuju kalau kita ini plin plan. Kalau 
memang kita sepakat utk memakai sistem guru dan buku harus bahasa 
Inggris...ya silakan...tapi tak usah bicara/mengharapkan bahasa 
Indonesia yang semakin kuat. Kontradiksi. Memang harus ada skala 
prioritas.

Itu saja. Wassalam, 

--- In [EMAIL PROTECTED], RG Nur Rahmat 
wrote:
 
 Saya rasa ke sok Inggris-an itulah karena si Pejabat ingin merasa 
hebat dengan bahasa Inggris nya, ingin menyatakan bahwa dia lebih 
terpelajar, tapi kalau semua masyarakat sudah tahu bahsa Ingris 
tentu tidak ada lagi perasaan seperti itu. Dengan tahu bahsa Inggris 
juga, kita bisa mengetahui dan mengontrol sejauh mana Bahasa 
Indoensia kita akan dicampur-adukkan dengan kata-kata bahsa Inggris.
 
 Sekarang kan semuanya sudah diInggriskan.. seperti kuliah ke luar 
saja kita sebut studi. Kajian juga studi.
 
 
 Lina Dahlan 
wrote:
 
 
 Les bhs Inggris kan banyak poin2nya juga. Conversation, reading 
 comprehension. Vocabulary...Mungkin kalo sekedar mau pacaran sama 
 bule...ambil yang conversation saja...ato gak usah 
 ngeles...nongkrong di club juga lama..lama bisa...:-). Bahasa 
tubuh 
 gak usah ngeles. Itu turunan...:-)))
 
 Yang payah itu kan reading comprehensionnya. Nah ambil les itulah.
 Masalahnya kan ada pada bagaimana siswa bisa memahami text book 
asli 
 yg berbahasa Inggris, jadi reading comprehensionnya yang harus 
 diperbaiki. Itu harus ngeles. Bukan guru sekolah yang harus pake 
 bahasa Inggris. Namanya aja juga BACAAN, TEXT BOOK asli berbhs 
 Inggris.Knapa mesti gurunya yang berbhs Inggris? gak logis!
 
 Kecuali kalau untuk melatih conversation, baru...gurunya harus 
 ngomong Inggris kalo perlu native speaker.
 
 Kapan bahasa Indonesia akan menjadi kuat, kalo para gurunya 
ngomong 
 bahasa Inggris, para pejabat sok keinggris-inggrisan...saking gak 
 tau istilah Indonesianya. Miris toh?
 
 
 --- In [EMAIL PROTECTED], Mario Gagho wrote:
  mbak lina,
  
  kalau kemampuan bahasa inggris sekedar untuk pacaran
  ama bule sih yah memang ikut les sudah cukup. :)
  karena yg lebih diperlukan adalah bahasa tubuh. :d
  
  kemampuan english yg diperlukan sebenarnya dan yg
  sangt penting adalah kemampuan bahasa inggris yg
  bersifat teknis yg ada kaitannya dg science dan
  teknologi: istilah it, kedokteran, fisika, biologi,
  matematika, dll. yg nonsense bisa dicapai hanya dg
  ikut les inggris. dan hanya bisa dikuasai kalau memang
  kita belajar di sekolah dg english medium. 
  
  bahkan pesantren modern spt gontor yg santri2nya
  dikenal bisa dua bahasa (arab n inggris) pada dasarnya
  tidak memakai english medium. kedua bahasa asing itu
  cuma digunakan di gontor sebagai bahasa pergaulan
  (untuk bicara, pidato, nulis surat, dll). dan ini
  tentu saja tidak cukup. 
  
  yg diperlukan, sperti kata pak RM adalah bagaimana
  kita dapat memahami informasi keilmuan
  science/teknologi terbaru langsung dari aslinya yg
  umumnya english, tanpa mesti menerjemah dulu. 
  
  sementara untuk kemampuan bahasa indonesia, melihat
  dari kasus india, saya kira hal itu bisa dilakukan dg
  mudah. pertama, dijadikan mata pelajaran di sekolah
  (spt bahasa inggris skrg); kedua, bhs indo sudah
  menjadi bahasa yg kuat di indo, karena itu ia akan
  menjadi bahasa pergaulan sehari2 spt yg dilakukan
  orang india. ketiga, belajar bhs indo tdklah sulit.
  turis bule 3 bln bisa ngerti basa indo. 
  
  ttg guru pengajar, spt yg saya sebut diposting
  sebelumnya, bisa menggunakan guru2 dari luar yg
  relatif murah spt dari filipina dan india dan pada
  waktu yg sama juga memberi training pada guru2 yg ada
  sambil menunggu hasil buah dari didikan murid2 yg
  diajar dg english medium tsb.
  
  salam,
  
  
  
  Lina Dahlan 
 wrote:
  Saya termasuk yang kurang setuju.
  Kalau mau meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris,
  lesin bahasa 
  Inggris aja.
  
  Kalau kita menekuni dunia penerjemahan, akan bisa
  dirasakan bahwa 
  sebetulnya pemahaman kita, orang Indonesia, akan
  bahasanya sendiri 
  sangat puayah. Itu menyedihkan lho! Apakah kita sudah
  paham semua 
  apa yang ditulis dalam buku kecil EYD (Ejaan Yang
  Disempurnakan) itu?
  
  Sekedar memberikan paradigma berpikir yang lain. 
  wassalam,
  --- In [EMAIL PROTECTED], ahmad bukhori
  
  wrote:
   
   Mas Mario dll,
   Hal ini memang tidak gampang. Untuk sekolah
  diperkotaan mungkin 
  tidak susah. 

Re: [ppiindia] Re: Bahasa pengantar dikelas-- bagaimana di indonesia?

2004-11-29 Terurut Topik RG Nur Rahmat


Saya rasa ke sok Inggris-an itulah karena si Pejabat ingin merasa hebat dengan 
bahasa Inggris nya, ingin menyatakan bahwa dia lebih terpelajar, tapi kalau 
semua masyarakat sudah tahu bahsa Ingris tentu tidak ada lagi perasaan seperti 
itu. Dengan tahu bahsa Inggris juga, kita bisa mengetahui dan mengontrol sejauh 
mana Bahasa Indoensia kita akan dicampur-adukkan dengan kata-kata bahsa Inggris.
 
Sekarang kan semuanya sudah diInggriskan.. seperti kuliah ke luar saja kita 
sebut studi. Kajian juga studi.


Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] wrote:


Les bhs Inggris kan banyak poin2nya juga. Conversation, reading 
comprehension. Vocabulary...Mungkin kalo sekedar mau pacaran sama 
bule...ambil yang conversation saja...ato gak usah 
ngeles...nongkrong di club juga lama..lama bisa...:-). Bahasa tubuh 
gak usah ngeles. Itu turunan...:-)))

Yang payah itu kan reading comprehensionnya. Nah ambil les itulah.
Masalahnya kan ada pada bagaimana siswa bisa memahami text book asli 
yg berbahasa Inggris, jadi reading comprehensionnya yang harus 
diperbaiki. Itu harus ngeles. Bukan guru sekolah yang harus pake 
bahasa Inggris. Namanya aja juga BACAAN, TEXT BOOK asli berbhs 
Inggris.Knapa mesti gurunya yang berbhs Inggris? gak logis!

Kecuali kalau untuk melatih conversation, baru...gurunya harus 
ngomong Inggris kalo perlu native speaker.

Kapan bahasa Indonesia akan menjadi kuat, kalo para gurunya ngomong 
bahasa Inggris, para pejabat sok keinggris-inggrisan...saking gak 
tau istilah Indonesianya. Miris toh?


--- In [EMAIL PROTECTED], Mario Gagho wrote:
 mbak lina,
 
 kalau kemampuan bahasa inggris sekedar untuk pacaran
 ama bule sih yah memang ikut les sudah cukup. :)
 karena yg lebih diperlukan adalah bahasa tubuh. :d
 
 kemampuan english yg diperlukan sebenarnya dan yg
 sangt penting adalah kemampuan bahasa inggris yg
 bersifat teknis yg ada kaitannya dg science dan
 teknologi: istilah it, kedokteran, fisika, biologi,
 matematika, dll. yg nonsense bisa dicapai hanya dg
 ikut les inggris. dan hanya bisa dikuasai kalau memang
 kita belajar di sekolah dg english medium. 
 
 bahkan pesantren modern spt gontor yg santri2nya
 dikenal bisa dua bahasa (arab n inggris) pada dasarnya
 tidak memakai english medium. kedua bahasa asing itu
 cuma digunakan di gontor sebagai bahasa pergaulan
 (untuk bicara, pidato, nulis surat, dll). dan ini
 tentu saja tidak cukup. 
 
 yg diperlukan, sperti kata pak RM adalah bagaimana
 kita dapat memahami informasi keilmuan
 science/teknologi terbaru langsung dari aslinya yg
 umumnya english, tanpa mesti menerjemah dulu. 
 
 sementara untuk kemampuan bahasa indonesia, melihat
 dari kasus india, saya kira hal itu bisa dilakukan dg
 mudah. pertama, dijadikan mata pelajaran di sekolah
 (spt bahasa inggris skrg); kedua, bhs indo sudah
 menjadi bahasa yg kuat di indo, karena itu ia akan
 menjadi bahasa pergaulan sehari2 spt yg dilakukan
 orang india. ketiga, belajar bhs indo tdklah sulit.
 turis bule 3 bln bisa ngerti basa indo. 
 
 ttg guru pengajar, spt yg saya sebut diposting
 sebelumnya, bisa menggunakan guru2 dari luar yg
 relatif murah spt dari filipina dan india dan pada
 waktu yg sama juga memberi training pada guru2 yg ada
 sambil menunggu hasil buah dari didikan murid2 yg
 diajar dg english medium tsb.
 
 salam,
 
 
 
 Lina Dahlan 
wrote:
 Saya termasuk yang kurang setuju.
 Kalau mau meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris,
 lesin bahasa 
 Inggris aja.
 
 Kalau kita menekuni dunia penerjemahan, akan bisa
 dirasakan bahwa 
 sebetulnya pemahaman kita, orang Indonesia, akan
 bahasanya sendiri 
 sangat puayah. Itu menyedihkan lho! Apakah kita sudah
 paham semua 
 apa yang ditulis dalam buku kecil EYD (Ejaan Yang
 Disempurnakan) itu?
 
 Sekedar memberikan paradigma berpikir yang lain. 
 wassalam,
 --- In [EMAIL PROTECTED], ahmad bukhori
 
 wrote:
  
  Mas Mario dll,
  Hal ini memang tidak gampang. Untuk sekolah
 diperkotaan mungkin 
 tidak susah. Kemampuan berbahasa guru sudah bagus,
 fasilitas 
 laboratorium bhs, bahan ajar, dll memadai. Namun,
 untuk di daerah, 
 jangankan meminta murid berbicara dalam bhs Inggris,
 gurunya aja 
 banyak yang gak berani dan gak bisa ngomong Inggris. 
   
  Nuhun ah,
  Bukhori
 
 
 =
 Mario Gagho
 Political Science,
 Agra University, India
 
 
 
 
 __ 
 Do you Yahoo!? 
 Yahoo! Mail - You care about security. So do we. 
 http://promotions.yahoo.com/new_mail






***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, 

[ppiindia] Re: Bahasa pengantar dikelas-- bagaimana di indonesia?

2004-11-29 Terurut Topik Lina Dahlan


Saya sependapat dgn Mas Nur. Orang spt ini kan jadi malas utk 
membuka Kamus Besar Bahasa Indonesia utk mencari padanan bahasa 
Indonesianya. Padahal banyak sekali sekarang ini kata-kata bahasa 
Indonesia baru hasil serapan yang diambil dari budaya asli bangsa 
Indonesia. Engga tau kan? Namun memang kata2 ini kurang dipromosi 
atau sosialisasi karena kita lebih suka keInggrisan atau bhs gaul!
Ini sebetulnya tugas penerjemah/interpreter. Gitu kata dosenku dulu!

Sebenarnya Mas, yang saya tak setuju kalau kita ini plin plan. Kalau 
memang kita sepakat utk memakai sistem guru dan buku harus bahasa 
Inggris...ya silakan...tapi tak usah bicara/mengharapkan bahasa 
Indonesia yang semakin kuat. Kontradiksi. Memang harus ada skala 
prioritas.

Itu saja. Wassalam, 

--- In [EMAIL PROTECTED], RG Nur Rahmat [EMAIL PROTECTED] 
wrote:
 
 Saya rasa ke sok Inggris-an itulah karena si Pejabat ingin merasa 
hebat dengan bahasa Inggris nya, ingin menyatakan bahwa dia lebih 
terpelajar, tapi kalau semua masyarakat sudah tahu bahsa Ingris 
tentu tidak ada lagi perasaan seperti itu. Dengan tahu bahsa Inggris 
juga, kita bisa mengetahui dan mengontrol sejauh mana Bahasa 
Indoensia kita akan dicampur-adukkan dengan kata-kata bahsa Inggris.
  
 Sekarang kan semuanya sudah diInggriskan.. seperti kuliah ke luar 
saja kita sebut studi. Kajian juga studi.
 
 
 Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 
 Les bhs Inggris kan banyak poin2nya juga. Conversation, reading 
 comprehension. Vocabulary...Mungkin kalo sekedar mau pacaran sama 
 bule...ambil yang conversation saja...ato gak usah 
 ngeles...nongkrong di club juga lama..lama bisa...:-). Bahasa 
tubuh 
 gak usah ngeles. Itu turunan...:-)))
 
 Yang payah itu kan reading comprehensionnya. Nah ambil les itulah.
 Masalahnya kan ada pada bagaimana siswa bisa memahami text book 
asli 
 yg berbahasa Inggris, jadi reading comprehensionnya yang harus 
 diperbaiki. Itu harus ngeles. Bukan guru sekolah yang harus pake 
 bahasa Inggris. Namanya aja juga BACAAN, TEXT BOOK asli berbhs 
 Inggris.Knapa mesti gurunya yang berbhs Inggris? gak logis!
 
 Kecuali kalau untuk melatih conversation, baru...gurunya harus 
 ngomong Inggris kalo perlu native speaker.
 
 Kapan bahasa Indonesia akan menjadi kuat, kalo para gurunya 
ngomong 
 bahasa Inggris, para pejabat sok keinggris-inggrisan...saking gak 
 tau istilah Indonesianya. Miris toh?
 
 
 --- In [EMAIL PROTECTED], Mario Gagho wrote:
  mbak lina,
  
  kalau kemampuan bahasa inggris sekedar untuk pacaran
  ama bule sih yah memang ikut les sudah cukup. :)
  karena yg lebih diperlukan adalah bahasa tubuh. :d
  
  kemampuan english yg diperlukan sebenarnya dan yg
  sangt penting adalah kemampuan bahasa inggris yg
  bersifat teknis yg ada kaitannya dg science dan
  teknologi: istilah it, kedokteran, fisika, biologi,
  matematika, dll. yg nonsense bisa dicapai hanya dg
  ikut les inggris. dan hanya bisa dikuasai kalau memang
  kita belajar di sekolah dg english medium. 
  
  bahkan pesantren modern spt gontor yg santri2nya
  dikenal bisa dua bahasa (arab n inggris) pada dasarnya
  tidak memakai english medium. kedua bahasa asing itu
  cuma digunakan di gontor sebagai bahasa pergaulan
  (untuk bicara, pidato, nulis surat, dll). dan ini
  tentu saja tidak cukup. 
  
  yg diperlukan, sperti kata pak RM adalah bagaimana
  kita dapat memahami informasi keilmuan
  science/teknologi terbaru langsung dari aslinya yg
  umumnya english, tanpa mesti menerjemah dulu. 
  
  sementara untuk kemampuan bahasa indonesia, melihat
  dari kasus india, saya kira hal itu bisa dilakukan dg
  mudah. pertama, dijadikan mata pelajaran di sekolah
  (spt bahasa inggris skrg); kedua, bhs indo sudah
  menjadi bahasa yg kuat di indo, karena itu ia akan
  menjadi bahasa pergaulan sehari2 spt yg dilakukan
  orang india. ketiga, belajar bhs indo tdklah sulit.
  turis bule 3 bln bisa ngerti basa indo. 
  
  ttg guru pengajar, spt yg saya sebut diposting
  sebelumnya, bisa menggunakan guru2 dari luar yg
  relatif murah spt dari filipina dan india dan pada
  waktu yg sama juga memberi training pada guru2 yg ada
  sambil menunggu hasil buah dari didikan murid2 yg
  diajar dg english medium tsb.
  
  salam,
  
  
  
  Lina Dahlan 
 wrote:
  Saya termasuk yang kurang setuju.
  Kalau mau meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris,
  lesin bahasa 
  Inggris aja.
  
  Kalau kita menekuni dunia penerjemahan, akan bisa
  dirasakan bahwa 
  sebetulnya pemahaman kita, orang Indonesia, akan
  bahasanya sendiri 
  sangat puayah. Itu menyedihkan lho! Apakah kita sudah
  paham semua 
  apa yang ditulis dalam buku kecil EYD (Ejaan Yang
  Disempurnakan) itu?
  
  Sekedar memberikan paradigma berpikir yang lain. 
  wassalam,
  --- In [EMAIL PROTECTED], ahmad bukhori
  
  wrote:
   
   Mas Mario dll,
   Hal ini memang tidak gampang. Untuk sekolah
  diperkotaan mungkin 
  tidak susah. Kemampuan berbahasa guru sudah bagus,
  fasilitas 
  laboratorium bhs, bahan ajar, dll memadai. Namun,
  untuk di daerah, 
  

Re: [ppiindia] Re: Bahasa pengantar dikelas-- bagaimana di indonesia?

2004-11-25 Terurut Topik Carla Annamarie


***
No virus was detected in the attachment no filename

Your mail has been scanned by InterScan.
***-***




dibanding malaysia, singapore, india, n philliphines..negara indo really
too far  left behind..bhs ing disana udah jd bhs pengantar disekolah2 frm
elementary to univ.., fortunately di indo skrg udah bnyk international
school yg bhs pengantar di kls bhs ing..bahkan diskolah negeri
favorite..bhs ing udah jd prioritas.., like it or not..bhs ing memang bhs
international..makanya jmn skrg kalo org ngomong ing..bisanya cuma yes or
no ,thank u..kyknya ironis bgt..
fasih bhs ing..is not an issue of superiority or inferiority..(narrow
minded bgt)..tp gmn keep up with the rest of the world..globalisasi modern
semuanya eng language sbg bhs yg menghub semuanya..in economy, social,
tech, so in everything..!!
  quote from Pak' RG : dan karena itu bahasa Ingris ini adalah bahasa
komersial jadi ada nilai ekonominya, inilah yang diperlukan bagi
mereka-mereka yang tidak begitu brilian tapi ingin menambah pengetahuan
akan mesinnya, traktornya, atau bercakap-cakap dengan tuan dan nyonyanya
nun jauh di Singapura.
Jadi, karena fasih berbahsa Inggris saja, tidak menyebabkan orang kita
begitu cepat terkesima dengan orang asing itu (sikap inferioritas).

 come on..isn't it ironically funny?




   
  MSAN  
   
  [EMAIL PROTECTED]To:   
[EMAIL PROTECTED]  
  om  cc:  
   
   Subject:  Re: [ppiindia] Re: 
Bahasa pengantar dikelas--
  11/24/2004 03:20  bagaimana di indonesia? 
   
  PM
   
  Please respond to 
   
  ppiindia  
   

   

   




***
No virus was detected in the attachment no filename

Your mail has been scanned by InterScan.
***-***




Wah, kalau orang-orang kita semua fasih bebahasa Inggris [yang notabene
bahasa kaum kafir], bisa-bisa kita semua masuk neraka jahanam. Jangan
pernah bersentuhan dengan kekufuran baik itu bahasa, kultur maupun
produk-produk kaum kafir.

Mengapa kita tidak memakai bahasa Arab saja sebagaimana yang diperintahkan
oleh Allah? Kita akan selamat dunia - akhirat...


RG Nur Rahmat [EMAIL PROTECTED] wrote:

Saya berfikir lain mbak Lina,
masalahnya bukan soal yang besar seperti sains dan sebagainya, ilmu-ilmu
yang ada di belantara internet dan media itu hanya bisa diserap secara
lancar oleh bangsa Indoensia jika mereka fasih dan faham benar bahasa
Inggris, dan karena itu bahasa Ingris ini adalah bahasa komersial jadi ada
nilai ekonominya, inilah yang diperlukan bagi mereka-mereka yang tidak
begitu brilian tapi ingin menambah pengetahuan akan mesinnya, traktornya,
atau bercakap-cakap dengan tuan dan nyonyanya nun jauh di Singapura.

Jadi, karena fasih berbahsa Inggris saja, tidak menyebabkan orang kita
begitu cepat terkesima dengan orang asing itu (sikap inferioritas).

Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] wrote:


Saya termasuk yang kurang setuju.
Kalau mau meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris, lesin bahasa
Inggris aja.

Kalau kita menekuni dunia penerjemahan, akan bisa dirasakan bahwa
sebetulnya pemahaman kita, orang Indonesia, akan bahasanya sendiri
sangat puayah. Itu menyedihkan lho! Apakah kita sudah paham semua
apa yang ditulis dalam buku kecil EYD (Ejaan Yang Disempurnakan) itu?

Malaysia saja banyak meniru dan menyerap kata-kata atau ungkapan
dari bahasa Indonesia..knapa kita tidak menghargai bahasa kita
sendiri? Mengapa orang lain lebih bisa menghargai??

Kalo sampai orang luar yang lebih bisa menguasai bahasa
Indonesia..kan lucu banget! Kayak batik Indonesia yang nantinya akan
jadi batik Malaysia.

Bahasa itu menunjukkan Bangsa. Kalau sampai bahasanya juga dijajah,
he..he...kita ini punya apa?

Sekedar memberikan paradigma berpikir yang lain.
wassalam,
--- In [EMAIL PROTECTED], ahmad bukhori
wrote:

 Mas Mario dll,
 Saya setuju dengan penggunaan bahasa inggris dlm KBM disekolah
karena akan meningkatkan kemampuan berbahasa inggris para siswa kita
sehingga akhirnya meningkatkan daya saing SDM kita.

 Hal ini memang tidak gampang. Untuk sekolah diperkotaan mungkin
tidak susah. Kemampuan 

Re: [ppiindia] Re: Bahasa pengantar dikelas-- bagaimana di indonesia?

2004-11-25 Terurut Topik MSAN


Alhamdullilah, akhirnya ada juga orang-orang yang berpikir positif di milis ini 
dan tidak menjadi bagian dari the 'world bigotry' di mana orang-orang yang 
tidak seiman dianggap al-kafirun [the unbelivers] dan dijadikan musuh [islam]. 
 
We all love you regardless of what you believe in or refute to believe in. 
 
Guys... as now you got the point, the truth is just in front of you. 
 
Thanks for your supports.
 
Cheers,
MSAN



 











-
Do you Yahoo!?
 Take Yahoo! Mail with you! Get it on your mobile phone.

[Non-text portions of this message have been removed]






 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
$9.95 domain names from Yahoo!. Register anything.
http://us.click.yahoo.com/J8kdrA/y20IAA/yQLSAA/BRUplB/TM
~- 

***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Posting: [EMAIL PROTECTED]
5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/