Re: [ppiindia] Re: Viagra laris manis: Saudi Arabia penyedot terbesar di kawasan Timur Tengah

2008-10-05 Terurut Topik si pitung
pake viagra utk berhubungan dg istri sendiri, ga pa2 khan?
yg ga boleh, pake viagra buat maen ma PSK hehe nafsu gede, tenaga kurang :)



- Original Message 
From: v2xtopz [EMAIL PROTECTED]
To: ppiindia@yahoogroups.com
Sent: Monday, September 29, 2008 2:02:30 AM
Subject: [ppiindia] Re: Viagra laris manis: Saudi Arabia penyedot terbesar di 
kawasan Timur Tengah


Salam

Jawaban itu jelas butuh data. Bukan asumsi, apalagi stigmatisasi.
Boosting syahwat gak perlu melulu pake viagra kayaknya :) Banyak jalan
beromansa :))

Taufiq

--- In [EMAIL PROTECTED] s.com, Kartono Mohamad [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Yug menjadi pertanyaan mengapa Arab Saudi penyedot viagra terbesar
di timur tengah? Apakah kasus ED paling banyak dijumpai di Arab Saudi?
Atau banyak laki2 Saudi yang ingin diLboostL syahwatnya meskipun tidak
mengalami ED?
 Sent from my BlackBerry®
 powered by Sinyal Kuat INDOSAT
 
 -Original Message-
 From: v2xtopz [EMAIL PROTECTED] 
 
 Date: Sat, 27 Sep 2008 18:07:09 
 To: [EMAIL PROTECTED] s.com
 Subject: [ppiindia] Re: Viagra laris manis: Saudi Arabia penyedot
terbesar di kawasan Timur Tengah
 
 
 Salam damai tuk seluruh alam.
 
 Menarik juga topik ini. Tapi sampai sejauh ini belum saya menemukan
 fatwa ulama yang mengharamkan viagra. Di samping tidak ada nash
 (dalil) yang melarangnya, ijma (konsensus) ulama juga belum ada yang
 sampai mengharamkannya. Kecuali jika kelak penggunaan viagra sudah
 sangat membahayakan fisik manusia.
 
 Karena tidak ada nash yang melarang ato belum ada ijma hukum dari
 ulama, maka penggunaanya hingga kini masih mubah (boleh). Karena
 viagra hanyalah sebuah sarana penyempurna keharmonisan hubungan
 intim anak manusia. Di artikel M. Ghazanfar Ali Khan disebutkan,
 penggunaannya cenderung lebih disebabkan oleh ED (erectile
 dysfunction) yang memang menurut PBB –di akhir artikel- hingga kini
 menjadi kendala besar kemanusiaan, dan diperkirakan hingga tahun 2025
 akan menjadi momok bagi sekitar 322 juta kaum lelaki.
 
 Ternyata, disebutkan juga di artikel itu, penggunaan viagra sangat
 membantu kaum tua yang memang sudah loyo ato lelaki yang mengalami
 ED, untuk normalisasi kemampuan seksualnya. Dalam Islam, ini
 dibolehkan. Yang tidak boleh adalah takhliq ato mengubah fisik
 makhluk yang sudah diciptakan secara kodrati. Dalam kaitan perangkat
 seks, memperbesar kemaluan dengan alat apapun -mungkin termasuk ala
 Mak Erot- tidak diperbolehkan, karena sama dengan mengubah bentuk
 fisik makhluk. Layaknya keharaman operasi plastik jika bukan untuk
 kepentingan hal-hal darurat.
 
 Dalam sebuah hadits disebutkan: La dharara wa la dhirara (Tidak
 bahaya dan tidak membahayakan) . Ejakulasi dini, yang kebanyakan
 dialami manusia lanjut usia (manula) maupun orang-orang yang memang
 kurang jago mengatur syahwat seksualnya, akan membuat pasangan intim
 (istri) sangat kecewa. Bahkan menurut Dr. Aiman Husaini dalam
 Al-Mamnu' wa al-Marghub fi Syahr al-`Asal (Yang Dibolehkan dan yang
 Dilarang Saat Bulan Madu), ejakulasi dini –apalagi ED- akan sangat
 menyakiti pasangan intim (istri yang muslimah). Dan menyakiti sesama
 orang muslim sangat dilarang. Logikanya, jika kita mengalami ED, maka
 agar tidak menyakiti istri yang muslimah, harus berupaya sekuat tenaga
 mencari sarana pengobatannya. Dan salah satunya viagra itu, ato lewat
 herbal-herbal lainnya yang syar'i. Silahkan baca buku Dr. Aiman
 Husaini itu, ada paparan lengkap herbal-herbalnya.
 
 Yang patut dianalisis adalah, mengapa di Saudi bisa sebegitu
 boomingnya market viagra? Jangan bawa unsur agama di sini. Tapi
 silahkan analisis pakai data aja. Di artikel M. Ghazanfar Ali Khan
 disebutkan 50 persen manula Saudi mengidap ED. Jadi sangat maklum jika
 Viagra begitu booming di sana.
 
 Lalu, mengapa bisa sebegitu banyak? Apakah karena faktor iklim,
 makanan, pola hidup, ato lainnya? Saya rasa bukan cuma di Saudi, tapi
 fenomena ED di seluruh dunia –seperti perkiraan PBB- menjadi momok.
 Ini jelas PR para dokter untuk mengantisipasi dan menolong kawan-kawan
 manusia lain yang mengalami sindroma tersebut.
 
 Ada artikel bagus Sex, Viagra, and Islam karya Dr. Shahid Athar di
 http://www.islam- usa.com/e110. htm, mengulas tentang bahaya penggunaan
 viagra secara tidak proposional. Bahaya ini harus diantisipasi para
 ulama untuk memikirkan status hukum viagra jika digunakan berlebihan
 ato gak proporsional. Saya kira hukumnya akan menjadi haram, jika
 membahayakan diri sendiri, apalagi orang lain.
 
 Makasih
 Salam damai.
 
 Taufiq
 Jakarta
 
 
 
 
 [Non-text portions of this message have been removed]





  

[Non-text portions of this message have been removed]




***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia

[ppiindia] Re: Viagra laris manis: Saudi Arabia penyedot terbesar di kawasan Timur Tengah

2008-09-28 Terurut Topik v2xtopz
Salam

Jawaban itu jelas butuh data. Bukan asumsi, apalagi stigmatisasi.
Boosting syahwat gak perlu melulu pake viagra kayaknya :) Banyak jalan
beromansa :))

Taufiq

--- In ppiindia@yahoogroups.com, Kartono Mohamad [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Yug menjadi pertanyaan mengapa Arab Saudi penyedot viagra terbesar
di timur tengah? Apakah kasus ED paling banyak dijumpai di Arab Saudi?
Atau banyak laki2 Saudi yang ingin diLboostL syahwatnya meskipun tidak
mengalami ED?
 Sent from my BlackBerry®
 powered by Sinyal Kuat INDOSAT
 
 -Original Message-
 From: v2xtopz [EMAIL PROTECTED]
 
 Date: Sat, 27 Sep 2008 18:07:09 
 To: ppiindia@yahoogroups.com
 Subject: [ppiindia] Re: Viagra laris manis: Saudi Arabia penyedot
terbesar di kawasan Timur Tengah
 
 
 Salam damai tuk seluruh alam.
 
 Menarik juga topik ini. Tapi sampai sejauh ini belum saya menemukan
 fatwa ulama yang mengharamkan viagra. Di samping tidak ada nash
 (dalil) yang melarangnya, ijma (konsensus) ulama juga belum ada yang
 sampai mengharamkannya. Kecuali jika kelak penggunaan viagra sudah
 sangat membahayakan fisik manusia.
 
 Karena tidak ada nash yang melarang ato belum ada ijma hukum dari
 ulama, maka penggunaanya hingga kini masih mubah (boleh). Karena
 viagra hanyalah sebuah sarana penyempurna keharmonisan hubungan
 intim anak manusia. Di artikel M. Ghazanfar Ali Khan disebutkan,
 penggunaannya cenderung lebih disebabkan oleh ED (erectile
 dysfunction) yang memang menurut PBB –di akhir artikel- hingga kini
 menjadi kendala besar kemanusiaan, dan diperkirakan hingga tahun 2025
 akan menjadi momok bagi sekitar 322 juta kaum lelaki.
 
 Ternyata, disebutkan juga di artikel itu, penggunaan viagra sangat
 membantu kaum tua yang memang sudah loyo ato lelaki yang mengalami
 ED, untuk normalisasi kemampuan seksualnya. Dalam Islam, ini
 dibolehkan. Yang tidak boleh adalah takhliq ato mengubah fisik
 makhluk yang sudah diciptakan secara kodrati. Dalam kaitan perangkat
 seks, memperbesar kemaluan dengan alat apapun -mungkin termasuk ala
 Mak Erot- tidak diperbolehkan, karena sama dengan mengubah bentuk
 fisik makhluk. Layaknya keharaman operasi plastik jika bukan untuk
 kepentingan hal-hal darurat.
 
 Dalam sebuah hadits disebutkan: La dharara wa la dhirara (Tidak
 bahaya dan tidak membahayakan). Ejakulasi dini, yang kebanyakan
 dialami manusia lanjut usia (manula) maupun orang-orang yang memang
 kurang jago mengatur syahwat seksualnya, akan membuat pasangan intim
 (istri) sangat kecewa. Bahkan menurut Dr. Aiman Husaini dalam
 Al-Mamnu' wa al-Marghub fi Syahr al-`Asal (Yang Dibolehkan dan yang
 Dilarang Saat Bulan Madu), ejakulasi dini –apalagi ED- akan sangat
 menyakiti pasangan intim (istri yang muslimah). Dan menyakiti sesama
 orang muslim sangat dilarang. Logikanya, jika kita mengalami ED, maka
 agar tidak menyakiti istri yang muslimah, harus berupaya sekuat tenaga
 mencari sarana pengobatannya. Dan salah satunya viagra itu, ato lewat
 herbal-herbal lainnya yang syar'i. Silahkan baca buku Dr. Aiman
 Husaini itu, ada paparan lengkap herbal-herbalnya.
  
 Yang patut dianalisis adalah, mengapa di Saudi bisa sebegitu
 boomingnya market viagra? Jangan bawa unsur agama di sini. Tapi
 silahkan analisis pakai data aja. Di artikel M. Ghazanfar Ali Khan
 disebutkan 50 persen manula Saudi mengidap ED. Jadi sangat maklum jika
 Viagra begitu booming di sana.
 
 Lalu, mengapa bisa sebegitu banyak? Apakah karena faktor iklim,
 makanan, pola hidup, ato lainnya? Saya rasa bukan cuma di Saudi, tapi
 fenomena ED di seluruh dunia –seperti perkiraan PBB- menjadi momok.
 Ini jelas PR para dokter untuk mengantisipasi dan menolong kawan-kawan
 manusia lain yang mengalami sindroma tersebut.
 
 Ada artikel bagus Sex, Viagra, and Islam karya Dr. Shahid Athar di
 http://www.islam-usa.com/e110.htm, mengulas tentang bahaya penggunaan
 viagra secara tidak proposional. Bahaya ini harus diantisipasi para
 ulama untuk memikirkan status hukum viagra jika digunakan berlebihan
 ato gak proporsional. Saya kira hukumnya akan menjadi haram, jika
 membahayakan diri sendiri, apalagi orang lain.
 
 Makasih
 Salam damai.
 
 Taufiq
 Jakarta
 
 
 
 
 [Non-text portions of this message have been removed]





[ppiindia] Re: Viagra laris manis: Saudi Arabia penyedot terbesar di kawasan Timur Tengah

2008-09-27 Terurut Topik v2xtopz
Salam damai tuk seluruh alam.

Menarik juga topik ini. Tapi sampai sejauh ini belum saya menemukan
fatwa ulama yang mengharamkan viagra. Di samping tidak ada nash
(dalil) yang melarangnya, ijma (konsensus) ulama juga belum ada yang
sampai mengharamkannya. Kecuali jika kelak penggunaan viagra sudah
sangat membahayakan fisik manusia.

Karena tidak ada nash yang melarang ato belum ada ijma hukum dari
ulama, maka penggunaanya hingga kini masih mubah (boleh). Karena
viagra hanyalah sebuah sarana penyempurna keharmonisan hubungan
intim anak manusia. Di artikel M. Ghazanfar Ali Khan disebutkan,
penggunaannya cenderung lebih disebabkan oleh ED (erectile
dysfunction) yang memang menurut PBB –di akhir artikel- hingga kini
menjadi kendala besar kemanusiaan, dan diperkirakan hingga tahun 2025
akan menjadi momok bagi sekitar 322 juta kaum lelaki.

Ternyata, disebutkan juga di artikel itu, penggunaan viagra sangat
membantu kaum tua yang memang sudah loyo ato lelaki yang mengalami
ED, untuk normalisasi kemampuan seksualnya. Dalam Islam, ini
dibolehkan. Yang tidak boleh adalah takhliq ato mengubah fisik
makhluk yang sudah diciptakan secara kodrati. Dalam kaitan perangkat
seks, memperbesar kemaluan dengan alat apapun -mungkin termasuk ala
Mak Erot- tidak diperbolehkan, karena sama dengan mengubah bentuk
fisik makhluk. Layaknya keharaman operasi plastik jika bukan untuk
kepentingan hal-hal darurat.

Dalam sebuah hadits disebutkan: La dharara wa la dhirara (Tidak
bahaya dan tidak membahayakan). Ejakulasi dini, yang kebanyakan
dialami manusia lanjut usia (manula) maupun orang-orang yang memang
kurang jago mengatur syahwat seksualnya, akan membuat pasangan intim
(istri) sangat kecewa. Bahkan menurut Dr. Aiman Husaini dalam
Al-Mamnu' wa al-Marghub fi Syahr al-`Asal (Yang Dibolehkan dan yang
Dilarang Saat Bulan Madu), ejakulasi dini –apalagi ED- akan sangat
menyakiti pasangan intim (istri yang muslimah). Dan menyakiti sesama
orang muslim sangat dilarang. Logikanya, jika kita mengalami ED, maka
agar tidak menyakiti istri yang muslimah, harus berupaya sekuat tenaga
mencari sarana pengobatannya. Dan salah satunya viagra itu, ato lewat
herbal-herbal lainnya yang syar'i. Silahkan baca buku Dr. Aiman
Husaini itu, ada paparan lengkap herbal-herbalnya.
 
Yang patut dianalisis adalah, mengapa di Saudi bisa sebegitu
boomingnya market viagra? Jangan bawa unsur agama di sini. Tapi
silahkan analisis pakai data aja. Di artikel M. Ghazanfar Ali Khan
disebutkan 50 persen manula Saudi mengidap ED. Jadi sangat maklum jika
Viagra begitu booming di sana.

Lalu, mengapa bisa sebegitu banyak? Apakah karena faktor iklim,
makanan, pola hidup, ato lainnya? Saya rasa bukan cuma di Saudi, tapi
fenomena ED di seluruh dunia –seperti perkiraan PBB- menjadi momok.
Ini jelas PR para dokter untuk mengantisipasi dan menolong kawan-kawan
manusia lain yang mengalami sindroma tersebut.

Ada artikel bagus Sex, Viagra, and Islam karya Dr. Shahid Athar di
http://www.islam-usa.com/e110.htm, mengulas tentang bahaya penggunaan
viagra secara tidak proposional. Bahaya ini harus diantisipasi para
ulama untuk memikirkan status hukum viagra jika digunakan berlebihan
ato gak proporsional. Saya kira hukumnya akan menjadi haram, jika
membahayakan diri sendiri, apalagi orang lain.

Makasih
Salam damai.

Taufiq
Jakarta



Re: [ppiindia] Re: Viagra laris manis: Saudi Arabia penyedot terbesar di kawasan Timur Tengah

2008-09-27 Terurut Topik Kartono Mohamad
Yug menjadi pertanyaan mengapa Arab Saudi penyedot viagra terbesar di timur 
tengah? Apakah kasus ED paling banyak dijumpai di Arab Saudi? Atau banyak laki2 
Saudi yang ingin diLboostL syahwatnya meskipun tidak mengalami ED?
Sent from my BlackBerry�
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: v2xtopz [EMAIL PROTECTED]

Date: Sat, 27 Sep 2008 18:07:09 
To: ppiindia@yahoogroups.com
Subject: [ppiindia] Re: Viagra laris manis: Saudi Arabia penyedot terbesar di 
kawasan Timur Tengah


Salam damai tuk seluruh alam.

Menarik juga topik ini. Tapi sampai sejauh ini belum saya menemukan
fatwa ulama yang mengharamkan viagra. Di samping tidak ada nash
(dalil) yang melarangnya, ijma (konsensus) ulama juga belum ada yang
sampai mengharamkannya. Kecuali jika kelak penggunaan viagra sudah
sangat membahayakan fisik manusia.

Karena tidak ada nash yang melarang ato belum ada ijma hukum dari
ulama, maka penggunaanya hingga kini masih mubah (boleh). Karena
viagra hanyalah sebuah sarana penyempurna keharmonisan hubungan
intim anak manusia. Di artikel M. Ghazanfar Ali Khan disebutkan,
penggunaannya cenderung lebih disebabkan oleh ED (erectile
dysfunction) yang memang menurut PBB �di akhir artikel- hingga kini
menjadi kendala besar kemanusiaan, dan diperkirakan hingga tahun 2025
akan menjadi momok bagi sekitar 322 juta kaum lelaki.

Ternyata, disebutkan juga di artikel itu, penggunaan viagra sangat
membantu kaum tua yang memang sudah loyo ato lelaki yang mengalami
ED, untuk normalisasi kemampuan seksualnya. Dalam Islam, ini
dibolehkan. Yang tidak boleh adalah takhliq ato mengubah fisik
makhluk yang sudah diciptakan secara kodrati. Dalam kaitan perangkat
seks, memperbesar kemaluan dengan alat apapun -mungkin termasuk ala
Mak Erot- tidak diperbolehkan, karena sama dengan mengubah bentuk
fisik makhluk. Layaknya keharaman operasi plastik jika bukan untuk
kepentingan hal-hal darurat.

Dalam sebuah hadits disebutkan: La dharara wa la dhirara (Tidak
bahaya dan tidak membahayakan). Ejakulasi dini, yang kebanyakan
dialami manusia lanjut usia (manula) maupun orang-orang yang memang
kurang jago mengatur syahwat seksualnya, akan membuat pasangan intim
(istri) sangat kecewa. Bahkan menurut Dr. Aiman Husaini dalam
Al-Mamnu' wa al-Marghub fi Syahr al-`Asal (Yang Dibolehkan dan yang
Dilarang Saat Bulan Madu), ejakulasi dini �apalagi ED- akan sangat
menyakiti pasangan intim (istri yang muslimah). Dan menyakiti sesama
orang muslim sangat dilarang. Logikanya, jika kita mengalami ED, maka
agar tidak menyakiti istri yang muslimah, harus berupaya sekuat tenaga
mencari sarana pengobatannya. Dan salah satunya viagra itu, ato lewat
herbal-herbal lainnya yang syar'i. Silahkan baca buku Dr. Aiman
Husaini itu, ada paparan lengkap herbal-herbalnya.
 
Yang patut dianalisis adalah, mengapa di Saudi bisa sebegitu
boomingnya market viagra? Jangan bawa unsur agama di sini. Tapi
silahkan analisis pakai data aja. Di artikel M. Ghazanfar Ali Khan
disebutkan 50 persen manula Saudi mengidap ED. Jadi sangat maklum jika
Viagra begitu booming di sana.

Lalu, mengapa bisa sebegitu banyak? Apakah karena faktor iklim,
makanan, pola hidup, ato lainnya? Saya rasa bukan cuma di Saudi, tapi
fenomena ED di seluruh dunia �seperti perkiraan PBB- menjadi momok.
Ini jelas PR para dokter untuk mengantisipasi dan menolong kawan-kawan
manusia lain yang mengalami sindroma tersebut.

Ada artikel bagus Sex, Viagra, and Islam karya Dr. Shahid Athar di
http://www.islam-usa.com/e110.htm, mengulas tentang bahaya penggunaan
viagra secara tidak proposional. Bahaya ini harus diantisipasi para
ulama untuk memikirkan status hukum viagra jika digunakan berlebihan
ato gak proporsional. Saya kira hukumnya akan menjadi haram, jika
membahayakan diri sendiri, apalagi orang lain.

Makasih
Salam damai.

Taufiq
Jakarta




[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Re: Viagra laris manis: Saudi Arabia penyedot terbesar di kawasan Timur Tengah

2008-09-26 Terurut Topik phyllobates.terribilis
--- In ppiindia@yahoogroups.com, mediacare [EMAIL PROTECTED] wrote:

 The Middle East's Leading English Language Daily 
 
 
 
 Wednesday 29 June 2005 (23 Jumada al-Ula 1426) 
 
 Viagra Sells Briskly in Kingdom Despite Reports of Health Risks 
 M. Ghazanfar Ali Khan, Arab News -
 
 

 Lh, apakah pakai viagra tak dilarang Allah? Ini kan jelas 
jelaaasss memperbesar nafsu syahwat. Nah, kalau mempertontonkan yang 
menggalakkan syahwat dilarang kelas oleh Allah, masakan menggalakkan 
syahwat pakai obat diizinkan? Allah kan juga akhli soal obat obatan?

Bukankah menurut syariat, alat pemenuh syahwat itu hanya buat 
memproduksi bayi, kalau sedang tak dugunakan ya digantung saja dibawa 
kesana kemari seperti gantungan kunci, ya kan?

Gimana Pitung, Nizami, Riri para akhli syahwat?