Jawa Pos [ Jum'at, 05 Juni 2009 ]
SBY Larang Pejabat Negara dan Keluarga Berbisnis JAKARTA - Pasangan capres/cawapres SBY-Boediono tadi malam mengadakan kampanye perdana di arena Jakarta International Expo atau Arena Pekan Raya, Jakarta, Kemayoran. Kampanye di gedung tertutup itu dihadiri dua ribu undangan. Dalam kampanye tersebut, tidak ada agenda lain, selain pidato politik SBY. SBY menyampaikan visi dan misi yang dirangkum dalam pidato berjudul Membangun Pemerintahan Bersih untuk Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat. ''Pemerintahan yang bebas korupsi, kolusi, dan nepotisme menjadi komitmen kami. Juga, pemerintahan yang tanggap terhadap keinginan rakyat, transparan, dan bertanggung jawab,'' kata SBY. Dalam pidatonya, SBY kembali menegaskan aliran ekonomi yang dianutnya. Tentu saja SBY membantah dirinya dan Boediono menganut neoliberalisme. Menurut SBY, paham ekonomi yang dianut Indonesia adalah ekonomi jalan tengah. ''Kita tidak menganut neoliberalisme, kita juga tidak menganut komunisme. Tapi, ekonomi jalan tengah yang prorakyat,'' tuturnya. Dalam ekonomi jalan tengah itu, pilarnya adalah menjamin pemerataan dan keadilan bagi rakyat. Salah satunya adalah mencegah KKN dan konflik kepentingan pejabat negara dalam menjalankan tugas kenegaraan. ''Caranya, melarang pejabat negara beserta anggota keluarganya melakukan kegiatan bisnis,'' kata SBY. Kalaupun ada pejabat yang melakukan kegiatan bisnis, mereka harus menjalankannya secara terbuka dengan memperhatikan asas kepatutan. ''Ingat, mengguritanya kegiatan bisnis keluarga pejabat menjadi awal keruntuhan bangsa kita di masa lalu,'' ujar SBY. Menurut dia, rakyat tidak akan percaya bahwa pemerintah bisa memperjuangkan rakyat apabila pejabatnya sibuk mengurus bisnis sendiri. (t [Non-text portions of this message have been removed]