http://www.everybodylovesirene.com/v2/news.php?item.68.2 





Semua Bermula dari Cinta

Koran Seputar Indonesia, Kamis 20 November 2008

EVERYBODY Loves Irene (ELI)
tidak pernah sekalipun memberikan beban komersial pada musiknya. Sebuah
ciri band indie yang matang. Bermusik bagi band asal Jakarta ini
berawal dan berdasar dari kecintaan mereka pada musik dalam skala yang
luas.

Namun, untuk asal mula nama band, sebenarnya berawal dari
kisah cinta dalam rupa roman laki-perempuan. "Ada beberapa anak di band
ini yang sebenarnya suka pada Irene.Enggak tahu gimana, entah
kesampaian atau tidak, lalu kemudian jadilah namaband ini
EverybodyLoves Irene," kata Aulia Naratama yang memegang synthesizer. Lontaran 
sedikit kisah membuat wajah Irene Yohana (vokalis) bersemu merah.

"Ngapaian
sih. Memang namanya yang dulu aja kurang pas, lalu diganti Everybody
Loves Irene," sergahnya dalam perbincangan hangat ke Redaksi SINDO pada
Senin (17/11) kemarin. Keduanya datang bersama Yudhi Arfani (gitar) Adit 
Tingit-ting (manajer panggung) dan Widi Asmoro (manajer). Ketika di 
panggung,Adit dan Widi sering jadi personel tambahan ke-6 dan 7 ELI.

Dua personel ELI lainnya adalah Dimas Anindtyo (bas) dan Mulyadi Triharsono
(drum). Sebelum bertemu Irene dan berganti nama menjadi ELI pada
2001,band ini semula bernama Gooton (1998) yang memainkan musik
Britpop. Secara musikal, anakanak Gooton ini kepincut dengan vokal
Irene yang berkarakter.

Vokal Irene memang khas, merdu tipis.
Semula, konsep musik ELI lebih pop yang riang, chill out. Sayang,
konsep ini kemudian telah dimunculkan lebih dulu ke publik oleh Mocca,
band indie asal Bandung. Penemuan konsep musik yang kemudian jadi ciri
ELI yaitu trip-hop, sebenarnya adalah sebuah kebetulan. Pada sebuah
pertunjukan, ELI memainkan musik pop yang murung.

Turun
panggung,beberapa kolega mengaku kalau mereka lebih pas memainkan musik
dengan warna itu. Warna itu pas sekali dengan karakter vokal Irene.
"Setelah itu,kami lalu caricari di internet, apa sih musik yang
sebenarnya kami mainkan. Ternyata, musik kami adalah musik
trip-hop,sebuah genre musik yang bermula dari Bristol,Inggris,yang
muncul pada era 1990-an," kata Aulia.

Musik trip-hop adalah
perpaduan antara pop dan hip-hop, tapi dengan nuansa yang murung, gelap
dan noir. Musik ini dibuat oleh para DJ atau musisi ketika mereka dalam
kondisi ngedrop usai pesta ekstasi. Secara konsep, musik trip-hop itu
berdekatan dengan musik psikedelik dari turunan musik rock yang muncul
pada akhir tahun 1960-an.

Musik trip-hop banyak dimainkan di
Eropa, khususnya Inggris.Tak salah jika ketika ELI memainkan musik itu
di Indonesia,mereka lantas mampu mencuri perhatian. Dengan modal
sendiri,mereka kemudian merilis album perdana "The Very First Thing You Must 
Learn About Flying is Gravity" (2006).

Bagi
semua band indie, persoalan kemudian adalah promosi dan distribusi.
Dibesarkan di zaman revolusi teknologi informasi, dunia maya menjadi
pilihan mereka. Lebih murah sesuai kantong, tapi dengan daya jangkau
geografis yang luas. Mereka mempromosikan album itu (sampai sekarang
juga) lewat semua situs jejaring sosial yang ada.

Berkat itu,
atas undangan sebuah promotor di Singapura, ELI melakukan tur tujuh
kota di Singapura dan Malaysia selama dua minggu.Pengorbanan untuk tur
itu besar, semua personel ELI keluar dari tempat kerja karena tidak
memberikan izin atau cuti. "Itu pilihan kami.Kesempatan ini tidak akan
datang dua kali, kapan lagi kalau tidak diambil. Jadi, ya begitulah,"
sebut Yudhi.

Usai tur itu, ELI mendapat kesempatan untuk mengisi scoringfilm Gerbang 13 dan 
soundtrack sinetron Dunia TanpaKoma(DKT). ELI juga diundang untuk tampil di 
Festival Baybeats
Singapura (2007), salah satu festival musik indie bergengsi di Asia.
Mereka adalah band indie pertama Indonesia yang diundang ke festival
yang digelar beberapa pekan sebelum Singfest, festival terkenal negeri
singa itu khusus untuk musisi major label.

Ciri khas lain ELI adalah mereka membuat musik dengan pendekatan yang berbeda. 
Itu jelas terlihat dalam album kedua mereka "On Second Thought,I Might Wanna 
Change Somethings' pada Agustus 2008 lalu. Salah satu lagunya adalah "Blood in 
A Rush" di mana Irene harus take vocal dengan tengkurap di kasur.

Cara
itu dilakukan untuk mendapatkan soullagu itu yang bercerita soal gairah
percintaan di atas ranjang. Pendekatan cara empati juga ditunjukkan
dalam lagu "No One Here¢s Alone" yang bercerita soal betapa sepinya hidup 
seseorang yang telah divonis mati karena penyakit.

Atau "BigBangProphecy"yang
berisi pendapat mereka bahwa untuk membuat dunia lebih indah adalah
jika semua yang ada dihancurkan lebih dulu. Semua lagu Irene berbahasa
Inggris karena mereka kesulitan untuk membuat lirik yang pas dengan
musik mereka. 

"Bukan soal gaya-gayaan. Kami belum menemukan
cara yang pas menulis lirik dengan bahasa Indonesia saja," kata Yudhi.
Pendekatan lain yang berbeda dalam musik ELI, barangkali karena mereka
tidak pernah sekalipun memikirkan soal sisi komersial. Mereka tidak mau
disebut idealis.

Bagi mereka, bermain musik adalah urusan
bermain musik, untuk menghibur diri, untuk mengisi hidup. Membuat album
adalah bentuk dari eksistensi dan kecintaan mereka pada musik. "Semua
dari kami bekerja untuk hidup. Kalau kami sudah punya cukup uang, ya
dibuat rekaman lagi," kata Yudhi.


(helmi firdaus)  



Communicate with us for more information and networking: 
  postal address: Jl. Cakrawijaya 2 blok U no.1 Diskum PWI Jakarta 13420, 
Indonesia.      web: www.everybodylovesirene.com     Booking Agent / Music 
Publicist: +62.813.876.555.40






      

[Non-text portions of this message have been removed]


------------------------------------

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://ppi-india.blogspot.com 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Reply via email to