[ppiindia] Sekuler Liberal dalam Keprimitifan Hidup!

2005-09-05 Thread sangkakala .
Pluralisme berbingkai Sekuler dalam sorga Liberal..

Fatwa MUI yg mengharamkan Pluralisme, sekuler dan
liberalisme adalah wujud dari kepedulian Ulama
menyikapi perkembangan agama terkhusus Islam yg dalam
pergerakan organismenya terlihat menyimpang dari
syariah.. Gerakan ahmadiyah yg mengklaim dirinya
Islam, juga Sholat berbahasa Indonesia dan yg
fenomenal adalah kemunculan Jaringan Islam Liberal(
JIL ) yg kontroversial dgn mainstream utama yaitu
keberagaman penafsiran agama selaku sunnatullah .
Dan setelah era Reformasi yg menghumbalangkan semua
orang pada keadaan yg jauh dari sistem semula yg
otoritatif sentralistik dgn Jakarta selaku sentra
Kekuasaan Ordebaru yg represif menekan setiap bentuk
penentangan terhadap kekuasaan.. Lalu muncullah
kekuatan sekuler Liberal bangkit mempertontonkan jati
dirinya juga barangkali kemaluannya. Dan semaraklah
kehidupan dgn keberagaman yg plural dan dipandang
sebuah keniscayaan yg wajar dalam alam Demokrasi
Tetapi jika kita pahami, yg terjadi hanyalah
kemunculan kekuatan inovasi dalam sikap pikir semata
yg melihat satu hal secara beragam dan terwujud dalam
sikap yg berbeda sesuai dgn konteks Liberal bebas
ekspresi dalam hukum Human Right kreasi barat . maka
Keberagaman dipandang adalah bagian dari hak Asasi
Manusia yg jika dilanggar berarti menentang
globalisasi nilai-nilai sekuler Liberal..

Akan tetapi jika ditilik dari naluri manusia semenjak
munculnya manusia 35000 thn yg lalu, terlihat
ketiadaan pola hidup yg teratur dalam sebuah sistem
masyarakat, toh dunia ini didiami ribuan ethnik dgn
pola adat dan budaya beragam dan tak sama yg jika
dikelompokkan kita tetap sukar untuk
mengklasifikasikan dalam kelompok mana sebuah
ethnik,walau diakui juga setiap communitas
mempengaruhi komunitas lainnya dalam berbudaya dan
berperilaku.. Kita dapat saksikan budaya ras Afrika
tentu amat jauh beda dgn budayanya ras asia Timur yg
Mongoloid.. atau ras melayu beda jauh dgn ras Eropa
kaukasia dari segi budaya dan kebiasaan.. Dan apalagi
jika kita bandingkan kelompok ras Arab dgn ras Indian
misalkan, juga sukar untuk diambil kesamaan.
Jadi sepertinya kita memang sejak awal munculnya Human
adalah plural dan beragam. Lalu datang agama baik itu
Hindu, Kristen, Konghucu dan Islam yg berupaya
menyeragamkan yg plural itu… disini sikap pikir agama
menjadi bentrok dgn naluri keberagaman sejarah umat
manusia. Agama berupaya menyatukan manusia dalam
sebuah identitas bathiniah dan lahiriah juga pola
pikir.. 

Dan munculah sikap otoritatif agamawan yg merasa punya
tanggung jawab meluruskan umat yg beragam dimana
pluralisme adalah bagian dari sekulerisme berbungkus
Liberalisme bebas.. Jka kita punya keyakinan liberal
maka plural beragam adalah kewajaran dan identitas ,
juga sekuler yg berupaya memisahkan agama dgn
kehidupan bernegara adalah mesti dan harus.. Saya
menilai pola liberal semacam ini adalah pola
masyarakat tanpa pola yg bergerak sesuai ekspresi diri
yg naluriah semata.. Artinya kita lebih dipandang
manusia primitif lama yg memoderenkan diri dalam sikap
bebas.. manusia primitif beragam gaya hidup dalam baju
millenium modern tidak lebih dari manusia kuno yg
mensistematiskan pola hidup. 
Disinilah dilema yg dipikul yaitu Liberalisme
sesugguhnya pada hakekatnya adalah sistem primitif
kuno model manusia awal yg terpola menjadi sistematis
alam modern.. contoh sederhana dimana Bikini adalah
model lama masyarakat primitif yg dikemas menjadi
modern dgn pola two piece, atau spekulasi
untung-untungan dikemas dalam bangunan-bangunan kasino
dan rumah judi juga pasar modal penuh spekulasi untung
rugi yg sebetulnya adalah nilai primitif yg dilegalkan
dan dimoderenkan dgn Hukum-hukum yg sah dan legal..
Termasuk disini juga pemujaan manusia selaku bagian
dari keprimitifan yg terwujud dalam bentuk pengidolaan
dan kegilaan pada bintang film, penyanyi, olahragawan,
tokoh politik dan bahkan juga para kharismatis
agamawan.
 Dan kegilaan pada materi juga sebetulnya adalah
bagian dari keprimitifan hidup yg terwujud dalam
sistem kapitalisme Neoliberal yg berpola untung besar
demi pemuasan materi keberlimpahan dan keinginan
memenuhi kepuasan optimal, semacam impian primitif yg
tersalur dalam sebuah sistem global demi pemenuhan
hasrat primitif akan materi, sementara sistem
reproduksi semacam sexuality bebas suka sama suka
antar jenis adalah bagian dunia modern yg sebetulnya
adalah sisa-sisa keprimitifan hidup yg dilegalkan
dalam hukum sekuler..  Dan hasrat akan kekuasaan
primitif dapat tersalur dalam sistem politik yg
dibangun secara canggih berdasar suara terbanyak cara
Demokrasi dan keprimitifan lainnya yaitu power negara
mutlak bisa terwujud lewat sistem otoritarianisme
totaliter komunisme sentralistik..

Jadi kalau ditanya apakah kita memoderenkan dunia
gemerlap penuh materi??? Saya kira TIDAK!!!.. KITA
HANYA MEMODERNKAN NILAI-NILAI PRIMITIF KITA dan sistem
sekuler liberal plural memberi kesempatan bagi kita
untuk bisa memoderenkan naluri primitif yg tersimpan
dalam simpul-simpul saraf kita… Dan jika anda memu

Re: [ppiindia] Sekuler Liberal dalam Keprimitifan Hidup!

2005-09-06 Thread elang kecil
kamu MUI?

--- "sangkakala ." <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Pluralisme berbingkai Sekuler dalam sorga Liberal..
> 
> Fatwa MUI yg mengharamkan Pluralisme, sekuler dan
> liberalisme adalah wujud dari kepedulian Ulama
> menyikapi perkembangan agama terkhusus Islam yg
> dalam
> pergerakan organismenya terlihat menyimpang dari
> syariah.. Gerakan ahmadiyah yg mengklaim dirinya
> Islam, juga Sholat berbahasa Indonesia dan yg
> fenomenal adalah kemunculan Jaringan Islam Liberal(
> JIL ) yg kontroversial dgn mainstream utama yaitu
> keberagaman penafsiran agama selaku sunnatullah .
> Dan setelah era Reformasi yg menghumbalangkan semua
> orang pada keadaan yg jauh dari sistem semula yg
> otoritatif sentralistik dgn Jakarta selaku sentra
> Kekuasaan Ordebaru yg represif menekan setiap bentuk
> penentangan terhadap kekuasaan.. Lalu muncullah
> kekuatan sekuler Liberal bangkit mempertontonkan
> jati
> dirinya juga barangkali kemaluannya. Dan semaraklah
> kehidupan dgn keberagaman yg plural dan dipandang
> sebuah keniscayaan yg wajar dalam alam Demokrasi
> Tetapi jika kita pahami, yg terjadi hanyalah
> kemunculan kekuatan inovasi dalam sikap pikir semata
> yg melihat satu hal secara beragam dan terwujud
> dalam
> sikap yg berbeda sesuai dgn konteks Liberal bebas
> ekspresi dalam hukum Human Right kreasi barat . maka
> Keberagaman dipandang adalah bagian dari hak Asasi
> Manusia yg jika dilanggar berarti menentang
> globalisasi nilai-nilai sekuler Liberal..
> 
> Akan tetapi jika ditilik dari naluri manusia
> semenjak
> munculnya manusia 35000 thn yg lalu, terlihat
> ketiadaan pola hidup yg teratur dalam sebuah sistem
> masyarakat, toh dunia ini didiami ribuan ethnik dgn
> pola adat dan budaya beragam dan tak sama yg jika
> dikelompokkan kita tetap sukar untuk
> mengklasifikasikan dalam kelompok mana sebuah
> ethnik,walau diakui juga setiap communitas
> mempengaruhi komunitas lainnya dalam berbudaya dan
> berperilaku.. Kita dapat saksikan budaya ras Afrika
> tentu amat jauh beda dgn budayanya ras asia Timur yg
> Mongoloid.. atau ras melayu beda jauh dgn ras Eropa
> kaukasia dari segi budaya dan kebiasaan.. Dan
> apalagi
> jika kita bandingkan kelompok ras Arab dgn ras
> Indian
> misalkan, juga sukar untuk diambil kesamaan.
> Jadi sepertinya kita memang sejak awal munculnya
> Human
> adalah plural dan beragam. Lalu datang agama baik
> itu
> Hindu, Kristen, Konghucu dan Islam yg berupaya
> menyeragamkan yg plural itu… disini sikap pikir
> agama
> menjadi bentrok dgn naluri keberagaman sejarah umat
> manusia. Agama berupaya menyatukan manusia dalam
> sebuah identitas bathiniah dan lahiriah juga pola
> pikir.. 
> 
> Dan munculah sikap otoritatif agamawan yg merasa
> punya
> tanggung jawab meluruskan umat yg beragam dimana
> pluralisme adalah bagian dari sekulerisme berbungkus
> Liberalisme bebas.. Jka kita punya keyakinan liberal
> maka plural beragam adalah kewajaran dan identitas ,
> juga sekuler yg berupaya memisahkan agama dgn
> kehidupan bernegara adalah mesti dan harus.. Saya
> menilai pola liberal semacam ini adalah pola
> masyarakat tanpa pola yg bergerak sesuai ekspresi
> diri
> yg naluriah semata.. Artinya kita lebih dipandang
> manusia primitif lama yg memoderenkan diri dalam
> sikap
> bebas.. manusia primitif beragam gaya hidup dalam
> baju
> millenium modern tidak lebih dari manusia kuno yg
> mensistematiskan pola hidup. 
> Disinilah dilema yg dipikul yaitu Liberalisme
> sesugguhnya pada hakekatnya adalah sistem primitif
> kuno model manusia awal yg terpola menjadi
> sistematis
> alam modern.. contoh sederhana dimana Bikini adalah
> model lama masyarakat primitif yg dikemas menjadi
> modern dgn pola two piece, atau spekulasi
> untung-untungan dikemas dalam bangunan-bangunan
> kasino
> dan rumah judi juga pasar modal penuh spekulasi
> untung
> rugi yg sebetulnya adalah nilai primitif yg
> dilegalkan
> dan dimoderenkan dgn Hukum-hukum yg sah dan legal..
> Termasuk disini juga pemujaan manusia selaku bagian
> dari keprimitifan yg terwujud dalam bentuk
> pengidolaan
> dan kegilaan pada bintang film, penyanyi,
> olahragawan,
> tokoh politik dan bahkan juga para kharismatis
> agamawan.
>  Dan kegilaan pada materi juga sebetulnya adalah
> bagian dari keprimitifan hidup yg terwujud dalam
> sistem kapitalisme Neoliberal yg berpola untung
> besar
> demi pemuasan materi keberlimpahan dan keinginan
> memenuhi kepuasan optimal, semacam impian primitif
> yg
> tersalur dalam sebuah sistem global demi pemenuhan
> hasrat primitif akan materi, sementara sistem
> reproduksi semacam sexuality bebas suka sama suka
> antar jenis adalah bagian dunia modern yg sebetulnya
> adalah sisa-sisa keprimitifan hidup yg dilegalkan
> dalam hukum sekuler..  Dan hasrat akan kekuasaan
> primitif dapat tersalur dalam sistem politik yg
> dibangun secara canggih berdasar suara terbanyak
> cara
> Demokrasi dan keprimitifan lainnya yaitu power
> negara
> mutlak bisa terwujud lewat sistem otoritarianisme
> totaliter komunisme sentralistik..
> 
> Jadi ka

Re: [ppiindia] Sekuler Liberal dalam Keprimitifan Hidup!

2005-09-06 Thread irwank
Elang kecil, sebenarnya kamu anak MUI atau Elang besar sih? :-p
Kapan kamu mau jadi Elang besar? Kalau sudah besar mau ngapain?

Wassalam,

Irwan.K

-
Pada tanggal 9/6/05, elang kecil <[EMAIL PROTECTED]> menulis:
> kamu MUI?
> 
> --- "sangkakala ." <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> > Pluralisme berbingkai Sekuler dalam sorga Liberal..
> >
> > Fatwa MUI yg mengharamkan Pluralisme, sekuler dan
> > liberalisme adalah wujud dari kepedulian Ulama
> > menyikapi perkembangan agama terkhusus Islam yg
> > dalam
> > pergerakan organismenya terlihat menyimpang dari
> > syariah.. Gerakan ahmadiyah yg mengklaim dirinya
> > Islam, juga Sholat berbahasa Indonesia dan yg
> > fenomenal adalah kemunculan Jaringan Islam Liberal(
> > JIL ) yg kontroversial dgn mainstream utama yaitu
> > keberagaman penafsiran agama selaku sunnatullah .
> > Dan setelah era Reformasi yg menghumbalangkan semua
> > orang pada keadaan yg jauh dari sistem semula yg
> > otoritatif sentralistik dgn Jakarta selaku sentra
> > Kekuasaan Ordebaru yg represif menekan setiap bentuk
> > penentangan terhadap kekuasaan.. Lalu muncullah
> > kekuatan sekuler Liberal bangkit mempertontonkan
> > jati
> > dirinya juga barangkali kemaluannya. Dan semaraklah
> > kehidupan dgn keberagaman yg plural dan dipandang
> > sebuah keniscayaan yg wajar dalam alam Demokrasi
> > Tetapi jika kita pahami, yg terjadi hanyalah
> > kemunculan kekuatan inovasi dalam sikap pikir semata
> > yg melihat satu hal secara beragam dan terwujud
> > dalam
> > sikap yg berbeda sesuai dgn konteks Liberal bebas
> > ekspresi dalam hukum Human Right kreasi barat . maka
> > Keberagaman dipandang adalah bagian dari hak Asasi
> > Manusia yg jika dilanggar berarti menentang
> > globalisasi nilai-nilai sekuler Liberal..
> >
> > Akan tetapi jika ditilik dari naluri manusia
> > semenjak
> > munculnya manusia 35000 thn yg lalu, terlihat
> > ketiadaan pola hidup yg teratur dalam sebuah sistem
> > masyarakat, toh dunia ini didiami ribuan ethnik dgn
> > pola adat dan budaya beragam dan tak sama yg jika
> > dikelompokkan kita tetap sukar untuk
> > mengklasifikasikan dalam kelompok mana sebuah
> > ethnik,walau diakui juga setiap communitas
> > mempengaruhi komunitas lainnya dalam berbudaya dan
> > berperilaku.. Kita dapat saksikan budaya ras Afrika
> > tentu amat jauh beda dgn budayanya ras asia Timur yg
> > Mongoloid.. atau ras melayu beda jauh dgn ras Eropa
> > kaukasia dari segi budaya dan kebiasaan.. Dan
> > apalagi
> > jika kita bandingkan kelompok ras Arab dgn ras
> > Indian
> > misalkan, juga sukar untuk diambil kesamaan.
> > Jadi sepertinya kita memang sejak awal munculnya
> > Human
> > adalah plural dan beragam. Lalu datang agama baik
> > itu
> > Hindu, Kristen, Konghucu dan Islam yg berupaya
> > menyeragamkan yg plural itu… disini sikap pikir
> > agama
> > menjadi bentrok dgn naluri keberagaman sejarah umat
> > manusia. Agama berupaya menyatukan manusia dalam
> > sebuah identitas bathiniah dan lahiriah juga pola
> > pikir..
> >
> > Dan munculah sikap otoritatif agamawan yg merasa
> > punya
> > tanggung jawab meluruskan umat yg beragam dimana
> > pluralisme adalah bagian dari sekulerisme berbungkus
> > Liberalisme bebas.. Jka kita punya keyakinan liberal
> > maka plural beragam adalah kewajaran dan identitas ,
> > juga sekuler yg berupaya memisahkan agama dgn
> > kehidupan bernegara adalah mesti dan harus.. Saya
> > menilai pola liberal semacam ini adalah pola
> > masyarakat tanpa pola yg bergerak sesuai ekspresi
> > diri
> > yg naluriah semata.. Artinya kita lebih dipandang
> > manusia primitif lama yg memoderenkan diri dalam
> > sikap
> > bebas.. manusia primitif beragam gaya hidup dalam
> > baju
> > millenium modern tidak lebih dari manusia kuno yg
> > mensistematiskan pola hidup.
> > Disinilah dilema yg dipikul yaitu Liberalisme
> > sesugguhnya pada hakekatnya adalah sistem primitif
> > kuno model manusia awal yg terpola menjadi
> > sistematis
> > alam modern.. contoh sederhana dimana Bikini adalah
> > model lama masyarakat primitif yg dikemas menjadi
> > modern dgn pola two piece, atau spekulasi
> > untung-untungan dikemas dalam bangunan-bangunan
> > kasino
> > dan rumah judi juga pasar modal penuh spekulasi
> > untung
> > rugi yg sebetulnya adalah nilai primitif yg
> > dilegalkan
> > dan dimoderenkan dgn Hukum-hukum yg sah dan legal..
> > Termasuk disini juga pemujaan manusia selaku bagian
> > dari keprimitifan yg terwujud dalam bentuk
> > pengidolaan
> > dan kegilaan pada bintang film, penyanyi,
> > olahragawan,
> > tokoh politik dan bahkan juga para kharismatis
> > agamawan.
> >  Dan kegilaan pada materi juga sebetulnya adalah
> > bagian dari keprimitifan hidup yg terwujud dalam
> > sistem kapitalisme Neoliberal yg berpola untung
> > besar
> > demi pemuasan materi keberlimpahan dan keinginan
> > memenuhi kepuasan optimal, semacam impian primitif
> > yg
> > tersalur dalam sebuah sistem global demi pemenuhan
> > hasrat primitif akan materi, sementara sistem
> > reproduksi semacam sexuality beba

Re: [ppiindia] Sekuler Liberal dalam Keprimitifan Hidup!

2005-09-06 Thread Ari Condro
Kalo udah gede kawin ama kak Irwan    :D


salam,
Ari Condro

- Original Message - 
From: "irwank" <[EMAIL PROTECTED]>

Elang kecil, sebenarnya kamu anak MUI atau Elang besar sih? :-p
Kapan kamu mau jadi Elang besar? Kalau sudah besar mau ngapain?

Wassalam,

Irwan.K






 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Give at-risk students the materials they need to succeed at DonorsChoose.org!
http://us.click.yahoo.com/Ryu7JD/LpQLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~-> 

***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




RE: [ppiindia] Sekuler Liberal dalam Keprimitifan Hidup!

2005-09-06 Thread Listy
heheh.. lucu banget..

-Original Message-
From: irwank [mailto:[EMAIL PROTECTED]


Elang kecil, sebenarnya kamu anak MUI atau Elang besar sih? :-p
Kapan kamu mau jadi Elang besar? Kalau sudah besar mau ngapain?

Wassalam,

Irwan.K

-
Pada tanggal 9/6/05, elang kecil <[EMAIL PROTECTED]> menulis:
> kamu MUI?
> 
> --- "sangkakala ." <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> > Pluralisme berbingkai Sekuler dalam sorga Liberal..
> >
> > Fatwa MUI yg mengharamkan Pluralisme, sekuler dan
> > liberalisme adalah wujud dari kepedulian Ulama
> > menyikapi perkembangan agama terkhusus Islam yg
> > dalam
> > pergerakan organismenya terlihat menyimpang dari
> > syariah.. Gerakan ahmadiyah yg mengklaim dirinya
> > Islam, juga Sholat berbahasa Indonesia dan yg
> > fenomenal adalah kemunculan Jaringan Islam Liberal(
> > JIL ) yg kontroversial dgn mainstream utama yaitu
> > keberagaman penafsiran agama selaku sunnatullah .
> > Dan setelah era Reformasi yg menghumbalangkan semua
> > orang pada keadaan yg jauh dari sistem semula yg
> > otoritatif sentralistik dgn Jakarta selaku sentra
> > Kekuasaan Ordebaru yg represif menekan setiap bentuk
> > penentangan terhadap kekuasaan.. Lalu muncullah
> > kekuatan sekuler Liberal bangkit mempertontonkan
> > jati
> > dirinya juga barangkali kemaluannya. Dan semaraklah
> > kehidupan dgn keberagaman yg plural dan dipandang
> > sebuah keniscayaan yg wajar dalam alam Demokrasi
> > Tetapi jika kita pahami, yg terjadi hanyalah
> > kemunculan kekuatan inovasi dalam sikap pikir semata
> > yg melihat satu hal secara beragam dan terwujud
> > dalam
> > sikap yg berbeda sesuai dgn konteks Liberal bebas
> > ekspresi dalam hukum Human Right kreasi barat . maka
> > Keberagaman dipandang adalah bagian dari hak Asasi
> > Manusia yg jika dilanggar berarti menentang
> > globalisasi nilai-nilai sekuler Liberal..
> >
> > Akan tetapi jika ditilik dari naluri manusia
> > semenjak
> > munculnya manusia 35000 thn yg lalu, terlihat
> > ketiadaan pola hidup yg teratur dalam sebuah sistem
> > masyarakat, toh dunia ini didiami ribuan ethnik dgn
> > pola adat dan budaya beragam dan tak sama yg jika
> > dikelompokkan kita tetap sukar untuk
> > mengklasifikasikan dalam kelompok mana sebuah
> > ethnik,walau diakui juga setiap communitas
> > mempengaruhi komunitas lainnya dalam berbudaya dan
> > berperilaku.. Kita dapat saksikan budaya ras Afrika
> > tentu amat jauh beda dgn budayanya ras asia Timur yg
> > Mongoloid.. atau ras melayu beda jauh dgn ras Eropa
> > kaukasia dari segi budaya dan kebiasaan.. Dan
> > apalagi
> > jika kita bandingkan kelompok ras Arab dgn ras
> > Indian
> > misalkan, juga sukar untuk diambil kesamaan.
> > Jadi sepertinya kita memang sejak awal munculnya
> > Human
> > adalah plural dan beragam. Lalu datang agama baik
> > itu
> > Hindu, Kristen, Konghucu dan Islam yg berupaya
> > menyeragamkan yg plural itu… disini sikap pikir
> > agama
> > menjadi bentrok dgn naluri keberagaman sejarah umat
> > manusia. Agama berupaya menyatukan manusia dalam
> > sebuah identitas bathiniah dan lahiriah juga pola
> > pikir..
> >
> > Dan munculah sikap otoritatif agamawan yg merasa
> > punya
> > tanggung jawab meluruskan umat yg beragam dimana
> > pluralisme adalah bagian dari sekulerisme berbungkus
> > Liberalisme bebas.. Jka kita punya keyakinan liberal
> > maka plural beragam adalah kewajaran dan identitas ,
> > juga sekuler yg berupaya memisahkan agama dgn
> > kehidupan bernegara adalah mesti dan harus.. Saya
> > menilai pola liberal semacam ini adalah pola
> > masyarakat tanpa pola yg bergerak sesuai ekspresi
> > diri
> > yg naluriah semata.. Artinya kita lebih dipandang
> > manusia primitif lama yg memoderenkan diri dalam
> > sikap
> > bebas.. manusia primitif beragam gaya hidup dalam
> > baju
> > millenium modern tidak lebih dari manusia kuno yg
> > mensistematiskan pola hidup.
> > Disinilah dilema yg dipikul yaitu Liberalisme
> > sesugguhnya pada hakekatnya adalah sistem primitif
> > kuno model manusia awal yg terpola menjadi
> > sistematis
> > alam modern.. contoh sederhana dimana Bikini adalah
> > model lama masyarakat primitif yg dikemas menjadi
> > modern dgn pola two piece, atau spekulasi
> > untung-untungan dikemas dalam bangunan-bangunan
> > kasino
> > dan rumah judi juga pasar modal penuh spekulasi
> > untung
> > rugi yg sebetulnya adalah nilai primitif yg
> > dilegalkan
> > dan dimoderenkan dgn Hukum-hukum yg sah dan legal..
> > Termasuk disini juga pemujaan manusia selaku bagian
> > dari keprimitifan yg terwujud dalam bentuk
> > pengidolaan
> > dan kegilaan pada bintang film, penyanyi,
> > olahragawan,
> > tokoh politik dan bahkan juga para kharismatis
> > agamawan.
> >  Dan kegilaan pada materi juga sebetulnya adalah
> > bagian dari keprimitifan hidup yg terwujud dalam
> > sistem kapitalisme Neoliberal yg berpola untung
> > besar
> > demi pemuasan materi keberlimpahan dan keinginan
> > memenuhi kepuasan optimal, semacam impian primitif
> > yg
> > tersalur dalam sebuah sistem global demi pe

Re: [ppiindia] Sekuler Liberal dalam Keprimitifan Hidup!

2005-09-06 Thread Yustam

loh elang kecil kok berani  nanyain MUI...  padahal elang besar aja
gentarsama MUI  
fatwanya itu   loh  buat geger sa' indonesia...   kalo bung
Sangkala bukan MUI  ...
mungkin Mu'initu  elang kecilnya   eh salah ... nama kecilnya   ...







Elang kecil, sebenarnya kamu anak MUI atau Elang besar sih? :-p
Kapan kamu mau jadi Elang besar? Kalau sudah besar mau ngapain?

Wassalam,

Irwan.K

-
Pada tanggal 9/6/05, elang kecil <[EMAIL PROTECTED]> menulis:
> kamu MUI?
>
> --- "sangkakala ." <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> > Pluralisme berbingkai Sekuler dalam sorga Liberal..
> >
> > Fatwa MUI yg mengharamkan Pluralisme, sekuler dan
> > liberalisme adalah wujud dari kepedulian Ulama
> > menyikapi perkembangan agama terkhusus Islam yg
> > dalam
> > pergerakan organismenya terlihat menyimpang dari
> > syariah.. Gerakan ahmadiyah yg mengklaim dirinya
> > Islam, juga Sholat berbahasa Indonesia dan yg
> > fenomenal adalah kemunculan Jaringan Islam Liberal(
> > JIL ) yg kontroversial dgn mainstream utama yaitu
> > keberagaman penafsiran agama selaku sunnatullah .
> > Dan setelah era Reformasi yg menghumbalangkan semua
> > orang pada keadaan yg jauh dari sistem semula yg
> > otoritatif sentralistik dgn Jakarta selaku sentra
> > Kekuasaan Ordebaru yg represif menekan setiap bentuk
> > penentangan terhadap kekuasaan.. Lalu muncullah
> > kekuatan sekuler Liberal bangkit mempertontonkan
> > jati
> > dirinya juga barangkali kemaluannya. Dan semaraklah
> > kehidupan dgn keberagaman yg plural dan dipandang
> > sebuah keniscayaan yg wajar dalam alam Demokrasi
> > Tetapi jika kita pahami, yg terjadi hanyalah
> > kemunculan kekuatan inovasi dalam sikap pikir semata
> > yg melihat satu hal secara beragam dan terwujud
> > dalam
> > sikap yg berbeda sesuai dgn konteks Liberal bebas
> > ekspresi dalam hukum Human Right kreasi barat . maka
> > Keberagaman dipandang adalah bagian dari hak Asasi
> > Manusia yg jika dilanggar berarti menentang
> > globalisasi nilai-nilai sekuler Liberal..
> >
> > Akan tetapi jika ditilik dari naluri manusia
> > semenjak
> > munculnya manusia 35000 thn yg lalu, terlihat
> > ketiadaan pola hidup yg teratur dalam sebuah sistem
> > masyarakat, toh dunia ini didiami ribuan ethnik dgn
> > pola adat dan budaya beragam dan tak sama yg jika
> > dikelompokkan kita tetap sukar untuk
> > mengklasifikasikan dalam kelompok mana sebuah
> > ethnik,walau diakui juga setiap communitas
> > mempengaruhi komunitas lainnya dalam berbudaya dan
> > berperilaku.. Kita dapat saksikan budaya ras Afrika
> > tentu amat jauh beda dgn budayanya ras asia Timur yg
> > Mongoloid.. atau ras melayu beda jauh dgn ras Eropa
> > kaukasia dari segi budaya dan kebiasaan.. Dan
> > apalagi
> > jika kita bandingkan kelompok ras Arab dgn ras
> > Indian
> > misalkan, juga sukar untuk diambil kesamaan.
> > Jadi sepertinya kita memang sejak awal munculnya
> > Human
> > adalah plural dan beragam. Lalu datang agama baik
> > itu
> > Hindu, Kristen, Konghucu dan Islam yg berupaya
> > menyeragamkan yg plural itu? disini sikap pikir
> > agama
> > menjadi bentrok dgn naluri keberagaman sejarah umat
> > manusia. Agama berupaya menyatukan manusia dalam
> > sebuah identitas bathiniah dan lahiriah juga pola
> > pikir..
> >
> > Dan munculah sikap otoritatif agamawan yg merasa
> > punya
> > tanggung jawab meluruskan umat yg beragam dimana
> > pluralisme adalah bagian dari sekulerisme berbungkus
> > Liberalisme bebas.. Jka kita punya keyakinan liberal
> > maka plural beragam adalah kewajaran dan identitas ,
> > juga sekuler yg berupaya memisahkan agama dgn
> > kehidupan bernegara adalah mesti dan harus.. Saya
> > menilai pola liberal semacam ini adalah pola
> > masyarakat tanpa pola yg bergerak sesuai ekspresi
> > diri
> > yg naluriah semata.. Artinya kita lebih dipandang
> > manusia primitif lama yg memoderenkan diri dalam
> > sikap
> > bebas.. manusia primitif beragam gaya hidup dalam
> > baju
> > millenium modern tidak lebih dari manusia kuno yg
> > mensistematiskan pola hidup.
> > Disinilah dilema yg dipikul yaitu Liberalisme
> > sesugguhnya pada hakekatnya adalah sistem primitif
> > kuno model manusia awal yg terpola menjadi
> > sistematis
> > alam modern.. contoh sederhana dimana Bikini adalah
> > model lama masyarakat primitif yg dikemas menjadi
> > modern dgn pola two piece, atau spekulasi
> > untung-untungan dikemas dalam bangunan-bangunan
> > kasino
> > dan rumah judi juga pasar modal penuh spekulasi
> > untung
> > rugi yg sebetulnya adalah nilai primitif yg
> > dilegalkan
> > dan dimoderenkan dgn Hukum-hukum yg sah dan legal..
> > Termasuk disini juga pemujaan manusia selaku bagian
> > dari keprimitifan yg terwujud dalam bentuk
> > pengidolaan
> > dan kegilaan pada bintang film, penyanyi,
> > olahragawan,
> > tokoh politik dan bahkan juga para kharismatis
> > agamawan.
> >  Dan kegilaan pada materi juga sebetulnya adalah
> > bagian dari keprimitifan hidup yg terwujud dalam
> > sistem kapitalisme Neoliberal yg berpola unt