[Pramuka] Tanggapan lain soal Golongan Pramuka dan TKK

2007-09-02 Terurut Topik iwan sams
Aduuhh, jadi pengen cerita juga deh .

Mudah2 an nggak ada yang keberatan ya kak.
Kebetulan pengalaman yang sama, saya dapatkan juga Kak. Alhamdulillah, saya 
ditempa oleh Gerakan Pramuka pada tiga jenjang sekaligus : kelompok siaga, 
kelompok Penggalang dan kelompok Penegak.

Saya mulai aktif di kegiatan Pramuka (di sekolah) sejak kelas 1 SD. Waktu itu 
sebagai anggota Barung Merah saya menjadi Ketua Barung dan memimpin sejumlah 
anak kecil yang baru saja lulus TK dan masih pada doyan menangis. Termasuk saya 
tentunya. Kegiatan Siaga ini dalam kenangan saya sungguh sangat menyenangkan, 
jauh lebih menyenangkan daripada kegiatan sekolah. 

Kita berlatih berbaris, menyanyi, juga berkemah di halaman sekolah. Wah, 
rasanya bangga sekali memakai seragam pramuka, di pinggang ada pisau kecil dan 
juga ada tali pramuka. Terima kasih buat Pak Eko Saputro yang telah menanamkan 
jiwa kepanduan dengan baik untuk saya dan teman2 waktu itu.

Saya mulai memasuki usia penggalang saat duduk di kelas 5 SD (umur 11 tahun), 
berlatih sangat giat sekali. Dan menjadi anggota Regu Rajawali, salah satu regu 
yang ditakuti di kota kami, karena kedigjayaan regu ini dalam setiap even Lomba 
Tingkat. Bahkan dalam lomba tingkat Kabupaten kami berhasil mengalahkan peserta 
lain dari kelompok penggalang dari Gudep lain. 

Regu kami tidak semua berasal dari SD, bahkan sang Ketua Regu adalah siswa SMP 
kelas II. Saya sendiri hanyalah anak bau kencur yang kerap jadi kacung kawan2 
lain karena bertubuh paling kecil dan paling lemah diantara peserta lainnya. Oh 
ya, waktu penggalang, saya tidak lagi ikut pramuka di sekolahan melainkan di 
sebuah gugus depan yang berpangkalan di Kantor Polsek. Selain kelompok 
penggalang, di sini ada juga kelompok remaja yang dididik sebagai Satuan Karya 
Bhayangkara (Penegak).

Karena saking giatnya, setahun kemudian, sewaktu saya duduk di kelas 6 SD kami 
diikutkan dalam seleksi Pramuka yang akan ikut serta dalam kegiatan Jambore 
Nasional 1981 di Cibubur. Alhamdulillah saya ikut terpilih. Seleksinya cukup 
berat dan bagi anak kecil seusia saya waktu itu cukup menakutkan. Umur saya 
waktu itu baru saja 12 tahun, tetapi sudah macam2 kegiatan dibebankan pada 
saya. 

Saya memulai SKU penggalang Ramu dan ketika berangkat ke Jamnas berhasil 
mencapai SKU Penggalang Rakit serta 5 TKK wajib plus 10 TKK pilihan yang 
dipampang di selempang kebesaran. Bangga sekali saya waktu itu. 

Sepulang Jambore Nasional, banyak anggota Pramuka yang memilih yang tidak aktif 
lagi, tetapi saya malah semakin aktif. Dan akhirnya saya terpilih sebagai Ketua 
Regu Rajawali menggantikan Kak John yang masuk usia Penegak (SMA). Waktu itu 
saya duduk di kelas 2 SMP. Beberapa bulan kemudian, dalam musyawarah Dewan 
Penggalang saya ditunjuk sebagai Pratama untuk seluruh Pasukan Penggalang. Saya 
juga lulus semua persyaratan TKU dan TKK sehingga menjadi satu-satunya 
Penggalang Terap di pasukan.

Saya tidak berhenti disitu saja. Ketua-ketua regu lain saya dorong untuk 
mencapai TKU Penggalang Terap. Sehingga ketika akhirnya saya lulus dari SMP 
pada usia 15 tahun sebagai Pratama, semua ketua regu saya sudah mencapai 
tingkat Penggalang Terap dan banyak Penggalang Rakit dan Ramu di dalam regu 
mereka. Saya menjadi pembantu pembina Penggalang dan melatih anak-anak Siaga 
yang bersiap masuk ke pasukan Penggalang. 

Saya sempat memimpin pasukan penggalang ke arena Perkemahan Bhakti Pramuka 1983 
di Samarinda dalam rangka Munas Gerakan Pramuka tahun itu. Saya juga sempat 
mengikuti seleksi sebagai Pramuka Garuda, namun tidak sampai selesai berhubung 
saya mesti melanjutkan sekolah ke luar kota di lain provinsi. Perpindahan saya 
ini sangat disayangkan oleh kakak-kakak pembina tetapi mau bagaimana lagi, 
karena cita-cita tetaplah mesti diutamakan. 

Di kota dan provinsi yang baru saya memulai aktivitas saya di kepramukaan 
sebagai Penegak tamu, dan kali ini pada Pramuka yang berpangkalan di sekolah. 
Saya mengikuti kegiatan pramuka, pengenalan terhadap berbagai satuan karya 
(Bhayangkara, Wanabhakti dan Dirgantara) dan sebagainya. Saya putuskan untuk 
aktif di kegiatan Saka Wanabhakti. Dan pengalaman di masa Penggalang dulu amat 
membantu saya dipercaya oleh kawan-kawan yang ada di pangkalan Wanabhakti. 
Sayapun ditunjuk sebagai Ketua Satuan Putra.

Memimpin remaja2 dari berbagai sekolah di Saka Wanabhakti merupakan pengalaman 
yang amat berharga bagi saya. Dan sungguh pengalaman yang amat menyenangkan. 
Saya pernah mengikuti Perkemahan Wirakarya Apiari di Batang, Jawa Tengah tahun 
1985 sebagai utusan Kwarcab Banyumas. Juga dua kali mengikuti Perkemahan Pekan 
Penghijauan Nasional masing2 di Wonogiri (1985) dan di Pengalengan (1986). Juga 
menjadi peninjau pada Jambore Nasional 1986 di Cibubur. Benar-benar suatu 
pengalaman yang sangat meyenangkan. 

Namun itulah cerita terakhir saya di lingkungan Gerakan Pramuka, karena setelah 
lulus SMA dan melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi di kota lain, saya 
memilih kegiatan lain yang tidak 

Re: [Pramuka] Tanggapan lain soal Golongan Pramuka dan TKK

2007-09-02 Terurut Topik ghozy
Seragam, selain alat membina juga alat pemasaran (daya
tarik). Sebagai alat membina silakan kakak2 nilai,
masih bisa atau tidak. 
Menurut saya, sebagai alat pemasaran pramuka, seragam
kita sudah tidak mendukung, bukan sekedar desain
masalahnya, tatapi kebijakan Gerakan Pramuka dimasa
lampau sudah menghancurkan nilai kebanggaan yang ada.
Dan sekarang, selanjutnya terserah kita kaan,

vivat Pramuka

ghozy
--- iwan sams [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Aduuhh, jadi pengen cerita juga deh .
 
 Mudah2 an nggak ada yang keberatan ya kak.
 Kebetulan pengalaman yang sama, saya dapatkan juga
 Kak. Alhamdulillah, saya ditempa oleh Gerakan
 Pramuka pada tiga jenjang sekaligus : kelompok
 siaga, kelompok Penggalang dan kelompok Penegak.
 
 Saya mulai aktif di kegiatan Pramuka (di sekolah)
 sejak kelas 1 SD. Waktu itu sebagai anggota Barung
 Merah saya menjadi Ketua Barung dan memimpin
 sejumlah anak kecil yang baru saja lulus TK dan
 masih pada doyan menangis. Termasuk saya tentunya.
 Kegiatan Siaga ini dalam kenangan saya sungguh
 sangat menyenangkan, jauh lebih menyenangkan
 daripada kegiatan sekolah. 
 
 Kita berlatih berbaris, menyanyi, juga berkemah di
 halaman sekolah. Wah, rasanya bangga sekali memakai
 seragam pramuka, di pinggang ada pisau kecil dan
 juga ada tali pramuka. Terima kasih buat Pak Eko
 Saputro yang telah menanamkan jiwa kepanduan dengan
 baik untuk saya dan teman2 waktu itu.
 
 Saya mulai memasuki usia penggalang saat duduk di
 kelas 5 SD (umur 11 tahun), berlatih sangat giat
 sekali. Dan menjadi anggota Regu Rajawali, salah
 satu regu yang ditakuti di kota kami, karena
 kedigjayaan regu ini dalam setiap even Lomba
 Tingkat. Bahkan dalam lomba tingkat Kabupaten kami
 berhasil mengalahkan peserta lain dari kelompok
 penggalang dari Gudep lain. 
 
 Regu kami tidak semua berasal dari SD, bahkan sang
 Ketua Regu adalah siswa SMP kelas II. Saya sendiri
 hanyalah anak bau kencur yang kerap jadi kacung
 kawan2 lain karena bertubuh paling kecil dan paling
 lemah diantara peserta lainnya. Oh ya, waktu
 penggalang, saya tidak lagi ikut pramuka di
 sekolahan melainkan di sebuah gugus depan yang
 berpangkalan di Kantor Polsek. Selain kelompok
 penggalang, di sini ada juga kelompok remaja yang
 dididik sebagai Satuan Karya Bhayangkara (Penegak).
 
 Karena saking giatnya, setahun kemudian, sewaktu
 saya duduk di kelas 6 SD kami diikutkan dalam
 seleksi Pramuka yang akan ikut serta dalam kegiatan
 Jambore Nasional 1981 di Cibubur. Alhamdulillah saya
 ikut terpilih. Seleksinya cukup berat dan bagi anak
 kecil seusia saya waktu itu cukup menakutkan. Umur
 saya waktu itu baru saja 12 tahun, tetapi sudah
 macam2 kegiatan dibebankan pada saya. 
 
 Saya memulai SKU penggalang Ramu dan ketika
 berangkat ke Jamnas berhasil mencapai SKU Penggalang
 Rakit serta 5 TKK wajib plus 10 TKK pilihan yang
 dipampang di selempang kebesaran. Bangga sekali saya
 waktu itu. 
 
 Sepulang Jambore Nasional, banyak anggota Pramuka
 yang memilih yang tidak aktif lagi, tetapi saya
 malah semakin aktif. Dan akhirnya saya terpilih
 sebagai Ketua Regu Rajawali menggantikan Kak John
 yang masuk usia Penegak (SMA). Waktu itu saya duduk
 di kelas 2 SMP. Beberapa bulan kemudian, dalam
 musyawarah Dewan Penggalang saya ditunjuk sebagai
 Pratama untuk seluruh Pasukan Penggalang. Saya juga
 lulus semua persyaratan TKU dan TKK sehingga menjadi
 satu-satunya Penggalang Terap di pasukan.
 
 Saya tidak berhenti disitu saja. Ketua-ketua regu
 lain saya dorong untuk mencapai TKU Penggalang
 Terap. Sehingga ketika akhirnya saya lulus dari SMP
 pada usia 15 tahun sebagai Pratama, semua ketua regu
 saya sudah mencapai tingkat Penggalang Terap dan
 banyak Penggalang Rakit dan Ramu di dalam regu
 mereka. Saya menjadi pembantu pembina Penggalang dan
 melatih anak-anak Siaga yang bersiap masuk ke
 pasukan Penggalang. 
 
 Saya sempat memimpin pasukan penggalang ke arena
 Perkemahan Bhakti Pramuka 1983 di Samarinda dalam
 rangka Munas Gerakan Pramuka tahun itu. Saya juga
 sempat mengikuti seleksi sebagai Pramuka Garuda,
 namun tidak sampai selesai berhubung saya mesti
 melanjutkan sekolah ke luar kota di lain provinsi.
 Perpindahan saya ini sangat disayangkan oleh
 kakak-kakak pembina tetapi mau bagaimana lagi,
 karena cita-cita tetaplah mesti diutamakan. 
 
 Di kota dan provinsi yang baru saya memulai
 aktivitas saya di kepramukaan sebagai Penegak tamu,
 dan kali ini pada Pramuka yang berpangkalan di
 sekolah. Saya mengikuti kegiatan pramuka, pengenalan
 terhadap berbagai satuan karya (Bhayangkara,
 Wanabhakti dan Dirgantara) dan sebagainya. Saya
 putuskan untuk aktif di kegiatan Saka Wanabhakti.
 Dan pengalaman di masa Penggalang dulu amat membantu
 saya dipercaya oleh kawan-kawan yang ada di
 pangkalan Wanabhakti. Sayapun ditunjuk sebagai Ketua
 Satuan Putra.
 
 Memimpin remaja2 dari berbagai sekolah di Saka
 Wanabhakti merupakan pengalaman yang amat berharga
 bagi saya. Dan sungguh pengalaman yang amat
 menyenangkan. Saya pernah mengikuti Perkemahan
 

Re: Balasan: [Pramuka] Re: Apa betul seragam Pramuka perlu diubah ?

2007-09-02 Terurut Topik tatanoers
Sdr Hendro ini kalau bikin tanggapan, baca dulu yg bener
 
Siapa, yang bilang Kwarnas harus ngatur sekolah,(   Kata anda dulu, Kwarnas 
mana bisa ngatur sekolah. ) 
 
Saya berpendapat :
Dan yang paling penting adanya PERATURAN KWARNAS
 YANG MELARANG  PEMAKAIAN  
 SERAGAM PRAMUKA DISEKOLAH KECUALI PADA ACARA
  KEPRAMUKAAN.( Supaya orang tua  
 murid tidak dibebani - keharusan -  membeli seragam
 Pramuka - padahal anaknya  
 tidak aktif di  GP

Karena banyak masyarakat - yg saya tahu disekeliling kampung, dimana orang  
tua saya tinggal -  sering merasa keberetan kalau anaknya  setiap  hari sabtu 
harus pakai seragam GP, belum jumat pakai baju muslim, terus hari apa  lagi 
harus seragam Olah Raga - Sedangkan untuk, membeli  seragam sekolah   bukupun 
mereka sudah repot
 
Tapi kalau sekolah tetap mewajibkan, ( ini lucu : karena sekolah sudah bisa  
mewajibkan seragam organisasi diluar kewenangannya )  
KWARNAS mau bisa apa ?( selain mohon - sambil berlutut kalau perlu -  kepada 
departement yg ngurus sekolah )  karena itulah kenyataan di negeri  tercinta,
paling tidak KWARNAS sudah peduli pada orang tua yg kurang mampu 
 
Soal Pengakap mau seribu macam seragam itu urusan mereka 
-  Dan jangan lupa ekonomi mereka sudah jauh lebih baik dari pada RI  -
 
 Masa dasi pakai lambang kitri. Jelek banget dan tidak
punya makna.  
 
Saya kira ucapan ini tidak bijak keluar dari seorang pelatih !   wujudnya 
saja belum ketahuan sudah bisa katagorik  itu jelek banget dan tidak  punya 
makna
Saya jadi ingat anak saya ( ketika seumur siaga)  waktu mau  dikasih  
Surabi, belum saja  dicicipi sudah  bilang tidak  enak. 
 
 Tahukah anda bahwa ada dasi yang penuh dengan lambang kepanduan dunia  ( 
walaupun bukan dasi seragam resmi) -  , dan yang menjual -  bukan  toko 
sebelah, 
tapi kedainya pandu dunia 
 
Soal bagus - jeleknya - logo GP di dasi tinggal bagaimana caranya supaya  
bagus, dan soal makna apa bedahya dengan di krah baju atau di saku - di   topi 
- 
di peci - di baret - diikat pinggang -  ditanda jabatan andalan -  dan 
dibanyak lagi.
Dan kalau anda benar benar   positif thinking anda bisa mengerti  maksud 
yang sebenarnya,
Supaya di dasi itu ada  trade mark nya GP, dan tidak setiap orang bisa  
membikin tanpa membayar  hak cipta kepada GP
 
 
Soal setengan leher pa-pi sama( modelnya ) , mengingat kepada BP   nyonya.( 
BS /GG) - 
tapi kalaupun tetap pakai pita leher karena unik, mungkin benar karena  di GP 
 ini banyak yang unik ! 
 

Setengan leher PUTRA PUTRI SAMA, ( maaf kalau
 salah: saya belum  melihat  
 PITA LEHER DI KEPANDUAN MANAPUN DI DUNIA ) dengan
  logo GP - supaya bisa  
 didaftar hak ciptanya - tidak setiap orang  bisa
 bikin tanpa ijin Pramuka dan  
 membayar hak ciptanya ,  JUGA BAGI ATRIBUT ATRIBUT
 LAINNYA.

Semuanya itu hanya pendapat saya untuk GP,  dan pada pendapat pendapat  
lainnya walaupun saya tidak sependapat, saya tetap menyampaikan rasa hormat  
saya, 
dan bersyukur karena masih banyak yg peduli terhadap GP.
 
Terima kasih
Salam 
Tata
 



   


[Non-text portions of this message have been removed]



[Pramuka] [tanggapan]golongan penggalang

2007-09-02 Terurut Topik megi primagara
salam Pramuka, 
kak. usia penggalang emang usia yang berada di dua jenjang pendidikan. SD  
SMP. ada bagus tentu ada minus. nah, karena saya membina di gudep penggalang 
SMP yang sikonnya adem-ayem. beberapa siswa yang gak mo ikut pramuka alasannya 
; Bosan kak. SD saya udah ikut pramuka. udah belajar kayak baris, semaphore, 
morse. udah ikut lomba, kemah. ibarat kata, mereka udah tau pramuka sehingga 
tergambar lebih dulu bahwa pramuka di SMP ya gak jauh beda.
belum lagi seragam SD yg makin lama makin sempit. pas diminta beli baru ada 
rasa keberatan karena SMP-nya enggak terapin make seragam Pramuka. 
dari seratus anak SD, mungkin hanya segelintir yang mo lanjutin lagi kegiatan 
pramuka di SMP. sisanya memilih kegiatan yang baru kayak klub olahraga/ 
musik. 
menurut saya, memang harus ada formula pola pelatihan baru di jenjang SD  SMP. 
sama-sama penggalang tapi ada pembedanya. 

terima kasih




   
Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di di bidang Anda! Kunjungi 
Yahoo! Answers saat ini juga di http://id.answers.yahoo.com/

[Non-text portions of this message have been removed]