[proletar] Re: Break!ng News : Ternyata Aksi2 Radikalisme Islam Dipimpin WNI Keturunan Ara

2007-03-27 Thread Hafsah Salim

Oooo benar itu, saya pernah diundang untuk merencanakan aksi2 ini
diseluruh Indonesia. Perencanaannya itu bukan dilakukan di Indonesia
tetapi oleh orang2 Indonesia keturunan Arab yang kaya raya.  Saya
diundang ke Beverly Hills suatu tempat yang mewah milik orang
Indonesia keturunan Arab.

Mereka menyatakan kepada saya bahwa orang2 di Indonesia belum
sepenuhnya Islam, dan kita sebagai umat Islam yang sejati wajib
membantu saudara2 kita di Indonesia untuk menjadi Islam sepenuhnya
agar diterima Allah.

Juga pertemuan waktu itu, dibentuk panitia untuk mendukung Alwi Shihab
sebagai ketua NU dan menggusur Gus Dur.  Saya waktu itu diminta untuk
menjadi sekretaris pergerakan ini, namun saya tolak karena saya bilang
terlalu banyak kerjaan di universitas.  Belakangan saya baca dikoran,
Alwi Shihab hampir berhasil menggulingkan Gus Dur, sayang katanya
pengadilan bermain kotor, Gus Dur nyogok hakimnya sehingga Alwi Shihab
yang jujur yang anti sogok2an akhirnya dikalahkan dipengadilan.

Ada beberapa kali undangan datang lagi kealamat saya dari organisasi
keturunan Arab yang sama, namun saya tidak mau datang lagi, saya takut
digerebek FBI karena mereka juga sebelumnya menyelenggarakan
Demonstrasi besar2an keturunan Arab di Los Angeles untuk mendemo
kedutaan/konsulat Israel di Wilshire.

Ny. Muslim binti Muskitawati.















--- In proletar@yahoogroups.com, Rudy Prabowo <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> e-Man  wrote: 
>   
>WNI Keturunan Arab dan Islam Radikal di Indonesia 
>  
>oleh He-Man 
> 
>  
> Tragedi pemboman di Bali kembali memunculkan nama Abu Bakar
Ba'asyr pemimpin Majelis Mujahiddin Indonesia yang oleh banyak negara
dituding terlibat aksi-aksi terorisme di beberapa negara di Asia
Tenggara. 
> 
>Dalam seminar "Arab dan Islam di Indonesia Dewasa  Ini" yang
diselengarakan PP Muhammadiyah padahari Rabu  9 Oktober 2002 ==>> 
>   http://w3.rz-berlin.mpg.de/~wm/PAP/BaliBomb-2.html
>
>   Pimpinan NU dan Muhammadiyah menyatakan kekuatirannya akan
aksi-aksi radikalisme Islam yang dipimpin oleh para WNI keturunan Arab
di Indonesia , dari Laskar Jihad yang dipimpin Ja'far Umar Thalib,
Front Pembela Islam (FPI) dipimpin Habib Rizieq Shihab, Majelis
Mujahidin Indonesia dipimpin Abu Bakar Ba'asir, dan Jamaah Ikhwan
al-Muslimin Indonesia dipimpin Habib Husein al Habshi. Pada masa lalu
kita juga mengenal nama Abdullah Sungkar (alm)  WNI keturunan Arab
yang melakukan sejumlah aksi pemboman di Indonesia. Demikian juga
gerakan tarbiyah yang dipimpin oleh WNI keturunan Arab yang bermukim
di Bogor. 
>   
>Begitu pula tokoh-tokoh kunci lapis kedua gerakan-gerakan Islam
radikal di Indonesia pun mayoritasnya dipimpin oleh  keturunan Arab
atau orang Indonesia alumnus universitas Saudi Arabia, Presiden PK
Hidayat Nur Wahid misalnya , demikian juga tokoh-tokoh lainnya seperti
Ahmad Fais , Asmuni , Hambali , Aunur Rofiq Ghufran,Yazid Jawaz, Abu
Haidar, Natsir Harist dll yang sebagiannya masuk dalam daftar hitam
karena dicurigai terlibat dalam aksi-aksi  terorisme. 
>  
> Kalau melihat sejarah pergerakan Islam di Indonesia, komunitas warga
Arab sejak lama memang menganut sikap eksklusivme yang berlebihan ,
mereka menganggap ras mereka lebih unggul dari orang melayu
.Pernikahan antara perempuan Arab dengan laki-laki pribumi sangat
diharamkan .Dan dikalangan masyarakat Arab Indonesia sendiri terbagi
dalam dua kelas yaitu kelas Sayyid (atau juga biasa dipanggil Habib
ataupun  Syarif) yang merupakan kelas "unggul" karena merupakan
keturunan nabi, dan kelas "masaikh" atau kelas lebih rendah, 
pertarungan antar kelas ini menimbulkan friksi keras antar warga Arab,
warga Arab dari kelas Sayyid mendirikan Jamiat'ul Kheir, sementara
kelas Masaikh mendirikan Al Irsyad , dalam AD/ART Al  Irsyad bahkan
ditegaskan bahwa kaum Sayyid diharamkan untuk bergabung. Di kalangan
para sayyid , pernikahan seorang sayyidah (perempuan sayyid) dengan
non sayyid apalagi orang ajam/ non Arab bisa berakhir dengan kematian.
> 
> Pada masa kekuasaan Ottoman masih jaya , kawasan hejaz dan hadramaut
bisa dikatakan sebagai wilayah tak bertuan, walaupun secara
administratif berada dalam kekuasaan orang Turki Ottoman tapi kalangan
Arab disana rata-rata memiliki angkatan perang sendiri yang seringkali
saling berperang antar  mereka sendiri , dan imbasnya juga terjadi di
Indonesia. Perang antar klan ini sedikit demi sedikit mulai menghilang
paska kejatuhan dinasti Turki Ottoman. 
>   
> Tapi pandangan yang menganggap ras Arab lebih unggul masih
menghinggapi warga Arab di Indonesia. Masih sangat jarang terjadi
pernikahan antara perempuan Arab dengan laki-laki ajam/non Arab. 
>   
> Paham Islam Radikal di Indonesia
> Paham Islam radikal di Indonesia sebagian besarnya berorientasi 
pada paham Wahaby/Salafy radikal di Timur Tengah. Gerakan-gerakan yang
berdiri di Indonesia tidak bisa dilepaskan dari tokoh-tokoh ulama
garis keras timur tengah , mereka yang menentukan hitam putihnya
gerakan. Pemilihan para tokoh pimpinan kelompok-kelompok 
fundam

[proletar] Re: Pesantren Belum Saatnya Memimpin Publik

2007-03-27 Thread Hafsah Salim

Benar, sekarang belum saatnya memimpin publik karena publik pasti
masih berani menolaknya.  Tunggu saja dulu sampai semua lulusan
pesantren ini sudah bisa menjadi terorist yang mampu menyebarkan bomb
di-mana2 diseluruh Indonesia.  Barulah akhirnya lulusan pesantren akan
dicari untuk jadi pemimpin agar teror2 ini bisa diredakan.

Ny. Muslim binti Muskitawati.











--- In proletar@yahoogroups.com, "Sunny" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2007/032007/27/0701.htm
> 
> Pesantren Belum Saatnya Memimpin Publik 
> CIAMIS, (PR).-
> Sejumlah kasus membuktikan, pemimpin pondok pesantren ternyata gagal
saat menjadi pemimpin publik. Meskipun mereka berhasil saat memimpin
suatu pesantren, namun mereka tidak mampu mengaktualisasikan
kepemimpinannya dalam pemerintahan, baik tingkat
kota/kabupaten/provinsi, maupun pemerintah pusat.
> 
> Menurut Dr. H. Fadlil Munawwar Manshur, M.S. dalam diskusi di Balai
Pendidikan Pondok Pesantren Darussalam, Ciamis, Sabtu (24/3), hal itu
disebabkan, struktur kepemimpinan dalam pesantren berbeda dengan
struktur kepemimpinan dalam pemerintahan. Kepemimpinan dalam pesantren
bersifat homogen, sementara kepemimpinan publik sangat kompleks dan
multikultur.
> 
> "Dalam pesantren, seorang kiai bisa memerintahkan para kiai lain
yang lebih junior atau para santrinya untuk melakukan sesuatu. Kiai
dapat dikatakan seorang raja kecil dalam lingkup pesantren sehingga
semua titahnya dapat dilaksanakan," kata Wakil Pengasuh Pondok
Pesantren Darussalam, Ciamis yang akrab dipanggil Ustaz Acep.
> 
> Dosen Sastra Asia Barat Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada
(UGM) Yogyakarta ini mengungkapkan, kepemimpinan publik terdiri dari
masyarakat yang multikultur, multiras, multiagama, bahkan banyak yang
sekuler. 
> 
> "Itulah sebabnya, seorang bupati yang memerintahkan sekretaris
daerahnya saja sulit terlaksana. Belum lagi, se-orang kepala daerah
harus berkoordinasi dengan wakil bupati/kota yang berbeda partai, para
anggota DPR, mahasiswa yang sering berdemo, para pedagang di pasar
yang tidak mau ditertibkan, dan sebagainya."
> 
> Meski demikian, bukan berarti para kiai tidak boleh terjun ke dalam
politik, apalagi menjadi pemimpin publik. Pada saatnya, para ajengan
bisa menjadi pemimpin selama situasinya semakin kondusif. Salah satu
caranya adalah dengan merestrukturisasi pesantren dengan sistem terbuka.
> 
> "Artinya, pemimpin sebuah pesantren atau ajengan tidak harus
keturunan ajengan, melainkan, siapa pun yang mampu dan memenuhi syarat
menjadi kiai, dialah yang berhak memimpin pesantren. Bahwa dalam kasus
tertentu yang terpilih adalah anak ajengan, itu persoalan lain, namun
ia mampu berdasarkan kriteria yang disepakati bersama," kata Ustaz Acep.
> 
> Jika kepemimpinan pesantren menggunakan sistem terbuka (open system)
seperti ini, suatu saat kepemimpinan pesantren dapat diterapkan dalam
kepemimpinan publik. Dengan demikian, kesuksesan memimpin pesantren
dapat ditransfer dalam sukses memimpin suatu wilayah. 
> 
> "Namun pada kenyataannya, pondok pesantren lebih banyak menerapkan
sistem tertutup (close system), sehingga pemimpin pesantren selalu
jatuh kepada keturunan atau ahli waris. Para kiai selama ini masih
menjadi titik sentral dari eksistensi sebuah pesantren," kata Ustaz Acep.
> 
> Ia menekankan pentingnya pesantren sebagai basis nilai di Indonesia.
Meski demikian, untuk mencapai hal tersebut, pesantren sendiri perlu
melakukan repositioning dan melakukan restrukturisasi, sehingga dengan
perubahan di pesantren pada gilirannya akan mampu mengubah kehidupan
masyarakat Indonesia yang semakin terpuruk. 
> 
> Menjelaskan tentang peluang pondok pesantren menerapkan sistem
kepemimpinan terbuka, Ustaz Acep mengungkapkan, sejumlah pesantren
sudah mulai membuka diri untuk dipimpin kiai yang bukan keturunan
kiai. Pesantren Darussalam Pabelan, misalnya, merupakan salah satunya.
Dalam AD/ART yayasan pesantren disebutkan bahwa tidak mustahil
dipimpin bukan kiai keturunan Pabelan, asalkan mampu. Meski demikian,
kesepakatan itu menyebutkan, jika keturunan memiliki kemampuan akan
diutamakan, (A-79)*
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>




Post message: [EMAIL PROTECTED]
Subscribe   :  [EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe :  [EMAIL PROTECTED]
List owner  :  [EMAIL PROTECTED]
Homepage:  http://proletar.8m.com/ 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


[proletar] Status of Arab Women at Home and Abroad: NY Panel Discussions

2007-03-27 Thread Sunny
http://www.arabnews.com/?page=9§ion=0&article=94217&d=27&m=3&y=2007

Tuesday, 27, March, 2007 (08, Rabi` al-Awwal, 1428)

  Status of Arab Women at Home and Abroad: NY Panel Discussions
  Rima Abdelkader, Arab News 

  NEW YORK, 27 March 2007 - What comes to mind when you hear 
"feminism"? When I asked my mother, she said, "women, power, and strength," 
three words not widely associated with the term. Back to reality, you probably 
conjure up a negative image - that of a bra-burning, man-hating, warrior woman. 
But what comes to mind when you hear "Arab" juxtaposed with "feminism"? These 
coupled terms would be viewed as a formidable relationship, from the East, who 
view feminism as a Western colonial "cultural transplant," and the West, who 
view Arab women as oppressed. We have seen these portrayals once before in 
American popular media. The typical Arab male is portrayed as a terrorist and 
the typical Arab woman is portrayed as oppressed, covered and subordinate to 
the male. The status of Arab women in their communities is often 
misrepresented, both within and outside the Arab community. All too often, Arab 
women are categorized in stereotypical roles - ranging from the hopeless, 
oppressed figure to the sexy pop star. This begs an important question: Where 
do Arab women really stand?

  With regards to the hijab, why is it that a covered Muslim 
woman is seen as "repressed," whereas a covered nun, bride, Amish woman, and 
religious Jewish woman are seen as "devout"? 

  In the US, why is "liberation" synonymous with "less 
clothing"?

  As young, Arab-American women and men, what can we do?

  These were just some of the questions that were posed to an 
expert panel featuring an academic, community activist, and UN representative 
at this past week's forum on the status of Arab women, moderated by Al-Jazeera 
Arabic's DC Bureau Chief Abderrahim Foukara, and co-sponsored by the Network of 
Arab-American Professionals of New York as well as the Adult Education 
Committee at the New York Society for Ethical Culture.

  Foukara's flight down from DC to NY to be a part of a room 
packed with - for the most part - young, educated Arab Americans was seen as a 
profound gesture of his support for Arab women's rights. He informed them that 
feminism is shared by both men and women and referenced Arab male scholars who 
advocated this suffragist idea a century ago.

  Dr. Azza Karam, former senior policy research adviser at the 
United Nations Development Program in the Regional Bureau for Arab States, 
coordinated the latest Arab Human Development Report on Arab women and 
addressed the most, significant challenges facing Arab women's development in 
Arab countries. "The spring of Arab reform has yet to bloom," she said if Arab 
countries do not make women's development a precondition to any type of 
revolutionary change. 

  Unfortunately, Dr. Karam explained, others believe that, 
"Arab women's rights have to be relegated to achieve this." She referenced some 
Arab countries that have made this their requirement. Audience members found it 
upsetting that Saudi Arabia and the United Arab Emirates still have not granted 
Arab women voting rights. 

  Dr. Aseel Sawalha, urban anthropologist and Pace University 
professor, focused on the emergence of postwar Arab feminism. Arab women's lack 
of agency, she said, is the major hurdle in overcoming the social, political 
and economic challenges inhibiting them from empowering themselves. She called 
attention to the distress of Arab women and said, "More and more women are 
suffering." 

  "Rarely is the question," she rhetorically inquired, "How are 
Arab women being taken care of?"

  Dr. Anny Bakalian, board president of TAMKEEN: The Center for 
Arab-American Empowerment, in Brooklyn, discussed domestic violence within the 
Arab-American community. Most Arab women remain silent, she said, because they 
are "unaware of their rights and the services that are available."

  "There are economic consequences, language barriers, lack of 
trust, and fear of racism," she said that restrain Arab women from speaking out 
about being abused.

  Although this program did not give a definitive answer to the 
complex question on the origin of misogyny and the future for an Arab women's 
movement, many Arab-American men and women who attended felt that it helped 
them reach an understanding of the representation of gender.

  Columbia University law student, Hamiuda Jebara, an Arab 
American male attendee, said, "The panel reminded people of the fight for 
women's rights in the Middle East. The strife in the Middle East has drawn 
attention away from other domestic and social problems. Ho

[proletar] Malaysia Must be Selective in Deporting Workers

2007-03-27 Thread Sunny
Reflection: Apa yang pemerintah Indonesia akan lakukan apabila Malaysia tidak 
selektif dalam mengdeportasi tenaga kerja asing [TKI]?

Malaysia Must be Selective in Deporting Workers
Tuesday, 27 March, 2007 | 16:38 WIB 

TEMPO Interactive, Jakarta: Manpower and Transmigration Minister Erman Suparno 
asked the Malaysian Prime Minister to legalize foreign workers who work there 
before carrying out deportation. Erman's statement is regarding Malaysia's plan 
to deport half of the foreign workers including Indonesian workers. "There must 
be classification between foreign workers who are involved in crime and those 
who aren't," said Erman, Jakarta, Thursday (27/3).

For workers who are not involved in crimes, Malaysia should be able to ease 
administration. Therefore, workers who were previously illegal become legal and 
it is not necessary to deport them. So deportation is only applied to workers 
who are involved in crimes.

According to Erman, he will meet Malaysia's Home Affairs Minister by the end of 
this month to talk about foreign workers deportation. "I already scheduled the 
time between 29 and 30 March to go there," he said. The idea of the meeting 
came from Malaysia's Prime Minister.

While responding to the Foreign Workers Bill which will be enacted in Malaysia 
in the near future, Erman said the bill is still at the discourse level, and 
has not yet reached discussion level. "I already talked with the Prime Minister 
about this matter," he said. 

Erman hoped, after the bill is passed it will not sacrifice workers' rights. 
This is because substantially, the new workers' decree is potentially to limit 
foreign workers including those from Indonesia.

Dwi Riyanto Agustiar 


[Non-text portions of this message have been removed]



Post message: [EMAIL PROTECTED]
Subscribe   :  [EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe :  [EMAIL PROTECTED]
List owner  :  [EMAIL PROTECTED]
Homepage:  http://proletar.8m.com/ 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


[proletar] Berburu Harta Soeharto Inc

2007-03-27 Thread Sunny
KOMPAS -  Senin, 26 Maret 2007

 
Berburu Harta Soeharto Inc 


M Fadjroel Rachman 

Anda pasti percaya karena tidak mungkin mantan presiden berbohong sampai dua 
kali bukan? Tetapi sekarang Anda pasti terkejut, harta siapakah senilai 36 juta 
euro atau Rp 435 miliar yang dibekukan Banque Nationale de Paris (BNP) Paribas 
cabang Guernsey oleh Finance Intelligence Service, pengawas pergerakan uang di 
Inggris? Dana tersebut dicurigai milik Soeharto! 

Garnet Investment Limited milik Tommy Soeharto sekarang berebut dengan 
Pemerintah Indonesia melalui Pengadilan Distrik Guernsey, Inggris. Namun, uang 
"Tommy Soeharto" sebesar Rp 90 miliar atau 10 juta dollar AS yang juga 
dibekukan oleh BNP Paribas cabang London sudah ditransfer melalui rekening 
Direktorat Administrasi Hukum Umum Departemen Hukum dan Perundang-undangan, 
yang "dipinjamkan" Menteri Yusril Ihza Mahendra, mantan penulis pidato (ghost 
writer) Soeharto, dan diurus kantor pengacara miliknya, Ihza & Ihza. Pada 
Februari 2005, uang tersebut mengalir ke rekening negara tersebut ketika 
Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia dipimpin Hamid Awaludin. 

Tampaknya, semua uang, baik di London maupun Guernsey, adalah uang yang 
ditransfer Tommy Soeharto pada 22 Juli 1998 senilai 60 juta dolar AS, dua bulan 
setelah Soeharto lengser pada 21 Mei 1998. Kenapa BNP Paribas Guernsey ngotot 
menahannya, dan Pemerintah Indonesia ngotot mengambil alih, Marty Natalegawa, 
Duta Besar Indonesia di Inggris, mengatakan kepada Financial Times (22/1) bahwa 
"the money is beneficially owned by the Republic of Indonesia because it was 
obtained by corrupt use of power during the Soeharto era." 

Harta Soeharto Inc 

Kerajaan bisnis Tommy, bagian dari Soeharto Inc, bagaikan laba-laba raksasa, 
berkembang di antaranya dengan perlindungan Soeharto melalui Inpres No 2 Tahun 
1996 dan Keppres No 42 Tahun 1996 tentang Mobil Nasional, atau Keppres No 
8/1980 tentang Tata Niaga Cengkeh. Masyarakat Transparansi Indonesia pada 1999 
mengkaji ada 79 keppres berindikasi penyalahgunaan kekuasaan (abuse of power), 
yang dikeluarkan Soeharto dari 528 keppres rezim Soeharto-Orde Baru pada 
periode 1993-1998. 

Perusahaan induk Tommy Soeharto adalah PT Humpuss, memiliki 48 perusahaan di 
dalam negeri pada industri perdagangan, produk metal, kehutanan, kimia, makanan 
dan minuman, jasa, properti/perkantoran/perbelanjaan, konstruksi, transportasi 
dan otomotif, farmasi, dan keuangan. Sementara itu, di luar negeri, 14 
perusahaan tersebar di Singapura, Panama, Liberia, Hongkong, dan Cayman 
Islands. Nama-nama perusahaan tersebut tercatat sebagai bukti hukum ketika 
terjadi gugatan Soeharto terhadap majalah Time, yang dimenangi Time (Penerbit 
Buku Kompas, 2001). Perusahaan Garnet Investment Limited berbasis di Tortola, 
British Virgin Islands, belum tercatat di dalamnya. 

Ada beberapa pola penyelamatan harta Soeharto Inc pascalengsernya Soeharto. 
Pertama, membuat perusahaan baru di dalam dan luar negeri. Kedua, menitipkan 
uang kepada para konglomerat atau pengusaha sahabat keluarga. Ketiga, membeli 
saham perusahaan lain di pasar modal dalam dan luar negeri. Keempat, mematikan 
perusahaan lama dan memindahkan asetnya ke perusahaan baru. Kelima, menyimpan 
aset tunai ke perbankan atau lembaga keuangan asing dengan nama rekanan asing 
atau perusahaan baru seperti Garnet Investment Limited. 

Soeharto Inc memiliki sekitar 350 perusahaan di dalam dan luar negeri. 
Pemiliknya enam anak Soeharto dan satu cucu, yaitu Siti Hardiyanti Rukmana, 
Sigit Harjojudanto, Bambang Trihatmodjo, Siti Hediati Harijadi, Hutomo Mandala 
Putra, Siti Hutami Endang Hadiningsih, dan Ari Harjo Wibowo (cucu). 

Sikap mendua 

BNP Paribas cabang Guernsey dan Finance Intelligence Service berjasa besar 
membuka ingatan kita tentang kejahatan korupsi Soeharto Inc yang secara 
sistematis dilupakan oleh pihak eksekutif, yudikatif, dan legislatif. Bahkan 
Jusuf Kalla, Wakil Presiden RI dan Ketua Umum Partai Golkar, mengatakan bahwa 
harta Tommy Soeharto tidak bermasalah, mendahului keputusan Pengadilan Distrik 
Guernsey. 

Nah, di tengah sikap mendua para pejabat tinggi terhadap Soeharto, dari 
pembelaan Jusuf Kalla atas asal-usul harta Soeharto Inc dan Jaksa Agung yang 
sudah mengeluarkan SKP3 untuk Soeharto, tentu publik sangat sangsi terhadap 
tekad Jaksa Agung memburu harta Soeharto Inc. Di tengah kesangsian tersebut, 
berapakah sebenarnya nilai harta Soeharto Inc yang perlu diburu? 

Transparency International menempatkan Soeharto sebagai pemimpin politik 
terkorup di dunia, perkiraan korupsi senilai 35 miliar dollar AS (2004), 
Newsweek (Januari 1998) memperkirakan 40 miliar dollar AS, dan majalah Forbes 
menobatkan Soeharto sebagai orang terkaya keempat di dunia (28 Juli 1997). 
Perkiraan moderat harta Soeharto Inc adalah 60 miliar dollar AS plus bunga 
tentu saja! 

Jadi, uang di Guernsey dan London hanya uang recehan bagi Soeharto Inc. Jika 
uang 10 juta dollar AS dari BNP London sudah kembali ke Indonesia, di mana

[proletar] Easy way for immigration success (helpline)????

2007-03-27 Thread joe bacon
Easy way for immigration success (helpline)
All French work permit applications are dealt with by the local Direction 
Departmentale du Travail, 
de L'Emploi et de la Formation Professionale (DDTEFP) on a town by town basis. 
It is therefore 
impossible to give absolute processing times as it varies depending on the 
workload of the local office,
The application is lodged with the local DDTEFP and incomplete applications are 
returned. 
The processing takes generally 4-6 weeks. When a decision is reached, the 
approval will be sent by post to the French client.
Spain has announced a general amnesty for illegal immigrants. By registering 
with the 
relevant authorities, formerly illegal immigrants will beable to legitimise 
their presence in Spain. 
In consequence, the whole Spanish system is overloaded and processing times 
have increased significantly. 
sincerely,
mac.
   …
http://www.migrateabroad.com/france.html
   

 
-
No need to miss a message. Get email on-the-go 
with Yahoo! Mail for Mobile. Get started.

[Non-text portions of this message have been removed]



Post message: [EMAIL PROTECTED]
Subscribe   :  [EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe :  [EMAIL PROTECTED]
List owner  :  [EMAIL PROTECTED]
Homepage:  http://proletar.8m.com/ 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


[proletar] rezameutia yang dungu kayak anjing ini....(was Re: Hmm...

2007-03-27 Thread rezameutia





kalo mau berdiskusi dan bertukar pikiran sebaiknya anda pake fakta, logika, dan 
referensi buku seperti layaknya orang sekolahan.


anda mengakunya lulusan universitas paris, cuman caranya berdiskusi
persis seperti si banci jasadbencong yang cuma asal nguap, nggak pake
fakta, logikanya rendah, dan nggak pernah baca buku.  mendingan anda
berdiskusi dengan si hartono ngentot, yang udah jelas isi palanya, 'nothing but 
asshole'.





--- In proletar@yahoogroups.com, "hadjar_wish" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> rezameutia yang dungu kayak anjing ini melahap begitu saja omongan
> orang Arab yang bilang, tanpa bukti, bahwa al-Mushaf itu berisi wahyu
> Allah...
> 
> Tu otak nggak dipakai buat berfikir...
> 
> Kasihan...
> 
> 
> --- In proletar@yahoogroups.com, rezameutia  wrote:
> >
> > SERUAN AL QURAN UNTUK MENGGUNAKAN AKAL.
> > 
> > 
> > 




 

Finding fabulous fares is fun.  
Let Yahoo! FareChase search your favorite travel sites to find flight and hotel 
bargains.
http://farechase.yahoo.com/promo-generic-14795097


Post message: [EMAIL PROTECTED]
Subscribe   :  [EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe :  [EMAIL PROTECTED]
List owner  :  [EMAIL PROTECTED]
Homepage:  http://proletar.8m.com/ 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


[proletar] rezameutia yang dungu kayak anjing ini....(was Re: Hmm...

2007-03-27 Thread hadjar_wish
Saya menulis: 

"rezameutia yang dungu kayak anjing ini melahap begitu saja omongan
orang Arab yang bilang, tanpa bukti, bahwa al-Mushaf itu berisi wahyu
Allah...
 
Tu otak nggak dipakai buat berfikir...
 
Kasihan..."

Karena emang dungu, maka diapun cuma bisa cuap-cuap kayak nonok bebek
yang baru dientotin monyet bonobo seperti dibawah ini.

Sungguh kasihan...


--- In proletar@yahoogroups.com, rezameutia <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> kalo mau berdiskusi dan bertukar pikiran sebaiknya anda pake fakta,
logika, dan referensi buku seperti layaknya orang sekolahan.
> 
> 
> anda mengakunya lulusan universitas paris, cuman caranya berdiskusi
> persis seperti si banci jasadbencong yang cuma asal nguap, nggak pake
> fakta, logikanya rendah, dan nggak pernah baca buku.  mendingan anda
> berdiskusi dengan si hartono ngentot, yang udah jelas isi palanya,
'nothing but asshole'.
> 
> 
> 
> 
> 
> --- In proletar@yahoogroups.com, "hadjar_wish"  wrote:
> >
> > rezameutia yang dungu kayak anjing ini melahap begitu saja omongan
> > orang Arab yang bilang, tanpa bukti, bahwa al-Mushaf itu berisi wahyu
> > Allah...
> > 
> > Tu otak nggak dipakai buat berfikir...
> > 
> > Kasihan...
> > 
> > 
> > --- In proletar@yahoogroups.com, rezameutia  wrote:
> > >
> > > SERUAN AL QURAN UNTUK MENGGUNAKAN AKAL.
> > > 
> > > 
> > > 
> 
> 
> 
> 
>  
>

> Finding fabulous fares is fun.  
> Let Yahoo! FareChase search your favorite travel sites to find
flight and hotel bargains.
> http://farechase.yahoo.com/promo-generic-14795097
>




Post message: [EMAIL PROTECTED]
Subscribe   :  [EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe :  [EMAIL PROTECTED]
List owner  :  [EMAIL PROTECTED]
Homepage:  http://proletar.8m.com/ 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


[proletar] Mengapa Engkau meninggalkan Aku ?

2007-03-27 Thread MANGUCUP
Suara hingar bingar di sekeliling kita bisa terdengar dengan jelas, bahkan
rekan-rekan disekitar kita saling berbual cerita, berjual celoteh yang
terkadang membuat kita turut tertawa, walaupun demikian ada hal yang tidak
bisa dipungkiri ialah „Rasa Kesepian“ ! Rasa kesepian ini bisa terjadi
terhadap siapa saja, mulai dari wong kaya s/d wong miskin, mulai dari raja
s/d gembel, karena ini sudah merupakan bagian dari „Heartware“ kita.

Bukan hanya komputer saja yang memiliki Hardware & Software, manusia juga
diciptakan lengkap dengan Heartware nya. Berbagai rasa yang dimiliki oleh
setiap manusia seperti rasa gembira, cinta, puas, senang, lucu ini semuanya
merupakan Heartware program pelengkap dari Sang Pencipta. Bagaimana dengan
perasaan negatif, seperti benci, sedih, takut, kesepian, dendam maupun sakit
batin, apakah ini juga termasuk Heartware dari Sang Pencipta ataukah ini
merupakan Virus yang disusupkan oleh si iblis ke dalam Heartware kita ? 

Ribuan formula sebagai penangkal Virus perasaan negatif ini telah diciptakan
oleh berbagai macam agama maupun Kitab Suci di kolong langit ini, tetapi
kenyataannya sampai dengan detik ini, belum ada yang berhasil menciptan
pergram Anti Virus ini.  Misalnya Tuhan Yesus sendiri yang telah diakui oleh
umat Kristen sebagai Allah yang menjelma menjadi manusia, bahkan dilengkapi
dengan berbagai macam program Anti Virus Dosa maupun Fire Wall yang bukan
super canggih saja bahkan Super Sakti, tetapi kenyataannya tetap saja bisa
kebobolan dimana Ia juga kejangkitan Virus Kesepian ! Apalagi si Ucup yang
sudah dari sononya dilahirkan tanpa dilengkapi dengan program Anti Virus,
sehingga seringkali dilanda Virus Dosa maupun virus-virus lainnya seperti
rasa sedih, kesepian, takut maupun sewot !

Berdasarkan laporan dari Journal of Clinical Nursing, ternyata kenyakan
orang usia paruh baya dengan rata-rata usia 40 tahun adalah adalah kelompok
manusia yang paling banyak merasa kesepian.

Jawablah dengan jujur: „Apakah anda merasa kesepian ?„ 

Dalam hal ini anda tidak perlu berkecil hati, sebab hampir setiap orang
mulai dari anak kecil sampai dengan orang dewasa pernah merasa kesepian.
Kesepian bukan hanya timbul pada saat kita kehilangan orang yang kita kasihi
saja. Rasa kesepian itu bisa timbul juga, pada saat kita ditolak oleh
orang-orang di sekitar kita; maupun oleh orang-orang yang kita kasihi. Kita
pun bisa merasa kesepian; pada saat kita merasa tidak dihargai, misalnya
pada saat kita di PHK, diserang, dikritik maupun pada saat dipermalukan.
Begitu juga pada saat musibah melanda hidup kita entah karena penyakit,
kegagalan dalam usaha, sekolah maupun lain-lainnya lagi.

Rasa kesepian yang paling menyakitkan adalah pada saat kita sedang jatuh
atau mendapatkan kegagalan dalam kehidupan; kita di tinggal oleh orang-orang
disekitar kita, bahkan terkadang bukan hanya oleh rekan-rekan sejawat saja,
tetapi juga ditinggal oleh orang yang kita kasihi. Perasaan ini ada jauh
lebih menyakitkan daripada rasa kesepiannya itu sendiri, karena bukan hanya
rasa kesepian saja, melainkan juga merasa dikecewakan/dihianati. Pernahkah
anda merasakan bagaimana rasanya, dimana pada saat anda jaya; anda diakui
sebagai abang saya, tetapi pada saat jatuh; ditendang dan dijauhi seperti
juga orang yang kejangkitan penyakit Aids. 

Renungkanlah bagaimana perasaan anda, pada saat dimana anda sukses, banyak
sekali sobat yang datang berkunjung ketempat anda, bahkan mereka bersedia
mendampingi dan menemani anda siang malam, tetapi kebalikannya begitu anda
jatuh atau ada masalah terutama yang berkaitan dengan hukum.  Anda akan
segera dijauhi oleh mereka. Mereka tidak mau mengakui anda lagi, boro-boro
sebagai sobatnya, dengar namanya saja seakan-akan kagak pernah ! 

Pada saat tersebut saya merasa; bukan saja ditinggal oleh orang-orang yang
kita kasihi saja, bahkan saya merasa ditinggal oleh Sang Pencipta ! Sehingga
wajarlah kalau saya berteriak dan menjerit untuk menanyakan keberadaannya
Sang Pencipta: „Where are You God, when I’m lonely 

Mang Ucup – The Drunken Priest
Email: [EMAIL PROTECTED]
Homepage: www.mangurup.net

-- 
Internal Virus Database is out-of-date.
Checked by AVG Free Edition.
Version: 7.5.432 / Virus Database: 268.15.24/592 - Release Date: 18-12-2006
13:45
 




Post message: [EMAIL PROTECTED]
Subscribe   :  [EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe :  [EMAIL PROTECTED]
List owner  :  [EMAIL PROTECTED]
Homepage:  http://proletar.8m.com/ 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


[proletar] Islam Adalah Agama Milik Publik !!!

2007-03-27 Thread Hafsah Salim
Islam Adalah Agama Milik Publik !!!

Kalo saya mengkritik atau dianggap men-jelek2an mobil Toyota saya yang
sudah tua, tak mungkin bisa seorangpun menuduh saya sebagai menghina
mobil Toyota saya karena untuk barang milik sendiri kita tidak
menggunakan istilah menghina dalam hal kita mengkritik milik kita sendiri.

Hal yang sama juga berlaku kalo mobil Toyota itu milik bersama karena
mencicilnya atau membelinya secara patungan.

Tak berbeda halnya dengan Agama Islam, saya sebagai umat beragama
Islam juga memiliki agama Islam.  Agama Islam bukan cuma milik anda,
juga milik anda2 yang lain termasuk juga milik saya.  Islam milik
umum, milik publik umum tidak ada yang bisa memonopolinya untuk
menuduh dan melarang yang lain sebagai bukan Islam, tidak boleh Islam,
dlsb.

Kesimpulannya jelas, janganlah menuduh saya atau siapa saja sebagai
menghina Islam, sebagai bukan Islam, sebagai murtad, sebagai kafir,
dlsb.  Karena pada hakekatnya tidak seorangpun berhak memononopoli
Islam itu sendiri sebagai harus begini dan harus begitu karena dalam
menafsirkan sebuah ajaran variasi besar berlaku.

Dari hal ini, saya mohon setiap umat Islam untuk merenung, adakah
mereka berhak menuduh Islam Ahmadiah sebagai bukan Islam???  sebagai
bertentangan dengan akidah Islam, haruskah mereka dilarang untuk
mengaku Islam

Islam milik publik, juga milik saya, juga milik anda, juga milik umat
Ahmadiah, dan bagaimana masing2 menafsirkannya atau cara2 beribadahnya
adalah cara dan hak masing2 yang tidak bisa disalahkan.  Ibaratnya
setiap kita memiliki mobil yang sama merek, model, maupun tahun
buatannya, namun setiap kita berhak mengubah warnanya dengan mencat
mobil tadi dengan warna2 yang berbeda sesuai dengan selera masing2,
namun model dan mereka tidak mungkin diubah karena hal itu sudah
dibentuk oleh pabriknya.  Demikian halnya dengan Islam, penafsirannya
bisa diubah, bisa ber-beda2, namun merek, dan model subjectnya tetap
sama yaitu agama Islam tidak bisa diubah namanya menjadi agama
Ahmadiah atau agama berhala, karena memang dari mulanya diciptakan
sudah diberi nama agama Islam meskipun warna penafsirannya tidak perlu
sama bahkan warnanya boleh dan bebas untuk berlawanan atau
bertentangan dari yang aselinya sewaktu mula2 mendapatkannya, misalnya
waktu pertama mendapatkannya berwarna hitam, kita ubah jadi warna putih.

Demikianlah, setiap orang yang waktu lahir dinamakan beragama Islam,
maka seumur hidup dia boleh dianggap beragama Islam meskipun sudah
berpindah menjadi agama Hindu karena apapun agama yang dia anut
setelahnya hanyalah warna dari penafsirannya saja karena dalam hal ini
agama memang begitu adanya.  Seperti juga begitu juga mobil bahkan
modelnya diubah sekalipun, dalam surat STNK maupun BPKBnya tetap saja
tertera modelnya yang lama tak mungkin dari pabrik bisa diubah
meskipun secara fisik anda paksakan sendiri untuk mengubahnya.

Tulisan ini terpaksa saya buat karena terlalu banyak umat Islam yang
sangat menyesatkan, saling menuduh, saling mencaci, secara sepihak
membakar tempat ibadah, secara sepihak menjarah yang dianggap
lawannya, memonopoli se-olah2 agama Islam miliknya sendiri, hal2
seperti ini tidak pernah disadari bahwa bangsa dan umat lainnya sudah
lebih luas cara berpikirnya, sudah mampu membandingkan perbedaan
antara milik pribadi, milik umum, dan milik orang lain yang kesemuanya
sama2 milik yang harus dilindungi hukum bersama dengan melindungi
pemiliknya.  Semua inilah dasar2 penting dalam memahami HAM.

Ny. Muslim binti Muskitawati.





Post message: [EMAIL PROTECTED]
Subscribe   :  [EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe :  [EMAIL PROTECTED]
List owner  :  [EMAIL PROTECTED]
Homepage:  http://proletar.8m.com/ 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Re: [proletar] Re: buat dik gsur yg doyan ngomel2 kayak a-we-wek

2007-03-27 Thread gsuryana
Anda adalah anjing budug.
Anjing...

sur
- Original Message - 
From: "hartono_tjahjadi" <[EMAIL PROTECTED]>


Post message: [EMAIL PROTECTED]
Subscribe   :  [EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe :  [EMAIL PROTECTED]
List owner  :  [EMAIL PROTECTED]
Homepage:  http://proletar.8m.com/ 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


[proletar] Islam Ajaran Agama Yang Paling Korup Karena Menghalalkan Korupsi !

2007-03-27 Thread Hafsah Salim
Islam Ajaran Agama Yang Paling Korup Karena Menghalalkan Korupsi !

> In [EMAIL PROTECTED], "Sunny" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Sulitnya Menemukan Solusi
> Malah, beberapa mantan petinggi Depag sendiri telah dijerat dengan 
> tuduhan mengorupsi Dana Abadi Umat yang merupakan hasil sumbangan 
> jamaah haji Indonesia. Termasuk mantan Menteri Agama RI, Said Agil 
> Hussin Al Munawar.
> 


Korupsi bukanlah mencuri bahkan tidak sama dengan mencuri.
Islam hanya mengharamkan mencuri tidak ada ayat yang melarang Korupsi,
bahkan AlQuran tidak mengenal perbuatan Korupsi.  Masalah korupsi itu
halal dalam Islam, yang diharamkan bukanlah korupsi melainkan mencuri.

Kesalahan fatal pemahaman umat Islam adalah menyamakan korupsi sebagai
mencuri, akibatnya semua pejabat yang beriman seperti Menteri Agama
RI, Said Aqil yang diangkat jadi Menteri Agama karena tingginya
keimanan malah menjadi koruptor yang paling dahsyat, buas, tanpa
merasa salah berdasarkan agama yang dianutnya.  Sang menteri sama
sekali tidak salah, karena tidak seharusnya seseorang yang bermodal
keimanan agama diangkat jadi menteri.

Mencuri itu adalah mengambil hak orang lain, korupsi justru mengambil
hak yang dibawah kekuasaan diri sendiri.

Artinya, Islam tidak mengharamkan anda untuk menggunakan atau
mengambil apapun yang berada dibawah hak anda.

Islam adalah agama yang landasannya membina keimanan atau ahlak,
sebaliknya korupsi landasannya bukan ahlak melainkan seharusnya
membina management tapi justru merusaknya.

Dalam ahlak atau keimanan Islam hanya dikenal istilah "hak",
sebaliknya dalam management, ada dua yaitu "hak dan privilege".  Umat
Islam tidak diajarkan pemahaman privilege, apalagi membedakannya
dengan hak.  Akibatnya privilege ini dianggapnya sama seperti hak
sehingga terjadilah korupsi yang halal dalam Islam.

Ny. Muslim binti Muskitawati.










Post message: [EMAIL PROTECTED]
Subscribe   :  [EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe :  [EMAIL PROTECTED]
List owner  :  [EMAIL PROTECTED]
Homepage:  http://proletar.8m.com/ 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


[proletar] Easy way for immigration success (helpline)????

2007-03-27 Thread joe bacon
Easy way for immigration success (helpline)
All French work permit applications are dealt with by the local Direction 
Departmentale du Travail, 
de L'Emploi et de la Formation Professionale (DDTEFP) on a town by town basis. 
It is therefore 
impossible to give absolute processing times as it varies depending on the 
workload of the local office,
The application is lodged with the local DDTEFP and incomplete applications are 
returned. 
The processing takes generally 4-6 weeks. When a decision is reached, the 
approval will be sent by post to the French client.
Spain has announced a general amnesty for illegal immigrants. By registering 
with the 
relevant authorities, formerly illegal immigrants will beable to legitimise 
their presence in Spain. 
In consequence, the whole Spanish system is overloaded and processing times 
have increased significantly. 
sincerely,
mac.
   …
http://www.migrateabroad.com/france.html


 
-
The fish are biting.
 Get more visitors on your site using Yahoo! Search Marketing.

[Non-text portions of this message have been removed]



Post message: [EMAIL PROTECTED]
Subscribe   :  [EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe :  [EMAIL PROTECTED]
List owner  :  [EMAIL PROTECTED]
Homepage:  http://proletar.8m.com/ 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


[proletar] Easy way for immigration success (helpline)????

2007-03-27 Thread joe bacon
Easy way for immigration success (helpline)
All French work permit applications are dealt with by the local Direction 
Departmentale du Travail, 
de L'Emploi et de la Formation Professionale (DDTEFP) on a town by town basis. 
It is therefore 
impossible to give absolute processing times as it varies depending on the 
workload of the local office,
The application is lodged with the local DDTEFP and incomplete applications are 
returned. 
The processing takes generally 4-6 weeks. When a decision is reached, the 
approval will be sent by post to the French client.
Spain has announced a general amnesty for illegal immigrants. By registering 
with the 
relevant authorities, formerly illegal immigrants will beable to legitimise 
their presence in Spain. 
In consequence, the whole Spanish system is overloaded and processing times 
have increased significantly. 
sincerely,
mac.
   …
http://www.migrateabroad.com/france.html


 
-
Be a PS3 game guru.
Get your game face on with the latest PS3 news and previews at Yahoo! Games.

[Non-text portions of this message have been removed]



Post message: [EMAIL PROTECTED]
Subscribe   :  [EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe :  [EMAIL PROTECTED]
List owner  :  [EMAIL PROTECTED]
Homepage:  http://proletar.8m.com/ 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


[proletar] Making daily profits from offline home working.??

2007-03-27 Thread joe bacon
Making daily profits from offline home working.??

Home working has always been increasing 
The statistics shows Median annual earnings of word processors
and typists in May 2004 were $28,030.
more number of school level and grads are getting home works.
The home working varies from data entry to writings.
but all fingure works.
Sincerely,
M.J
-

http://workingoffline.blogspot.com/
 
-
Finding fabulous fares is fun.
Let Yahoo! FareChase search your favorite travel sites to find flight and hotel 
bargains.

[Non-text portions of this message have been removed]



Post message: [EMAIL PROTECTED]
Subscribe   :  [EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe :  [EMAIL PROTECTED]
List owner  :  [EMAIL PROTECTED]
Homepage:  http://proletar.8m.com/ 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


[proletar] Keimanan atau Kepercayaan Bukanlah Kegiatan Ilmiah !!!

2007-03-27 Thread Hafsah Salim
Keimanan atau Kepercayaan Bukanlah Kegiatan Ilmiah !!!

Semua protokol kegiatan Ilmiah selalu dimulai dari aktivitas observasi
dimana hasil laporannya dinyatakan sebagai realitas.

Semua protokol kegiatan keimanan atau kepercayaan selalu dimulai dari
aktivitas ber-angan2 dimana hasil laporannya dinyatakan sebagai realitas.

Kesimpulannya:
Angan2 perdefinisi bukanlah realitas melainkan lawan dari realitas.




Bahkan dalam semua agama sekalipun diajarkan bahwa alam kehidupan
berbeda dengan alam akhirat.

Alam kehidupan adalah alam dimasa kita masih hidup, sebaliknya alam
akhirat adalah alam setelah kita mati.

Kedua alam itu, alam masa kehidupan dan alam akhirat adalah dua alam
yang berbeda dimana kita benar2 terpisah tidak bisa saling
berhubungan.  Contohnya, kita tak bisa menelepon nenek moyang kita
yang telah mati ke alam akhirat.  Tidak bisa mengirim selamat ulang
tahun kepada nenek moyang kita yang tinggal dialam akhirat, tidak bisa
mengirim uang kepada ibu kita dialam akhirat.  Demikianlah,
terpisahnya ini dalam arti benar2 tidak ada hubungan yang bisa kait
mengait dalam semua hal.

Artinya, kalo kita hidup dalam alam fana, dan Allah berada dalam alam
akhirat, sangat jelas bahwa tidak mungkin kita bisa mengirim doa kita
kepada Allah, dan Allah tidak mungkin bisa tahu atau menerima doa anda.

Allah yang berada dialam akhirat tidak bisa dilihat oleh anda karena
Allah tidak pernah hadir dalam alam fana ini.

DENGAN KATA LAIN, ALLAH TIDAK PERNAH ADA DALAM ALAM FANA KARENA BERADA
DALAM ALAM AKHIRAT.  SEBALIKNYA SAMA HALNYA BAHWA KITA TIDAK PERNAH
BISA EKSIS DIALAM AKHIRAT SELAMA KITA BERADA DIALAM FANA.

Darisini, seharusnya anda memahami, bahwa tindakan anda dialam fana
harus dipertanggung jawabkan juga dialam fana bukan dialam lainnya. 
Sama halnya, perbuatan kejahatan yang anda lakukan di Arab harus
dipertanggung jawabkan di Arab berdasarkan hukum Arab bukan
dipertanggung jawabkan di Indonesia yang berbeda hukumnya di
Indonesia.  Artinya, kalo anda berbuat jahat didunia fana, maka harus
dihukumnya juga didunia fana bukan didunia lain yang berbeda hukumnya.
 Lain halnya kalo anda berbuat jahat didunia akhirat, barulah anda
dihukum juga diakhirat bukan didunia ini.

Kejahatan anda didunia fana membuat semua yang berada didunia fana
jadi menderita tapi tidak berpengaruh dengan dunia akhirat bahkan
tidak ada yang perlu tahu didunia akhirat tentang kejahatan anda. 
Juga sebaliknya, kejahatan anda didunia akhirat tidak akan diketahui
oleh dunia fana dan hukumannya juga didunia akhirat.

Ajaran agama yang menganggap perbuatan menjagal penyembah berhala akan
mendapatkan pahala nantinya didunia akhirat sudah jelas selain bohong,
juga tidak masuk akal.  Apalagi agama Islam adalah agama orang berakal
tentunya tidak seharusnya menjadikan umatnya kehilangan akal dengan
kepercayaan seperti ini.

Ny. Muslim binti Muskitawati.






Post message: [EMAIL PROTECTED]
Subscribe   :  [EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe :  [EMAIL PROTECTED]
List owner  :  [EMAIL PROTECTED]
Homepage:  http://proletar.8m.com/ 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Re: rezameutia sexy dan cakep, sur jd ereksi.Re: [proletar] Hmm...

2007-03-27 Thread gsuryana
Anda adalah anjing budug
Anjing.

sur
- Original Message - 
From: "hartono_tjahjadi" <[EMAIL PROTECTED]>


Post message: [EMAIL PROTECTED]
Subscribe   :  [EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe :  [EMAIL PROTECTED]
List owner  :  [EMAIL PROTECTED]
Homepage:  http://proletar.8m.com/ 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


[proletar] test

2007-03-27 Thread Hartono Gmail
test


Post message: [EMAIL PROTECTED]
Subscribe   :  [EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe :  [EMAIL PROTECTED]
List owner  :  [EMAIL PROTECTED]
Homepage:  http://proletar.8m.com/ 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


[proletar] Bagaimana Polri mengurai jaringan teroris di Indonesia?

2007-03-27 Thread Rudy Prabowo
Posted by Robert Adhi Ksp at 1/02/2007  06:49:00 PM   
 
  Bagaimana Polri mengurai jaringan teroris di Indonesia?

POLISI membagi tiga kelompok teroris yang beroperasi di Indonesia. Pertama, 
Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang melakukan sejumlah peledakan bom di gedung 
pemerintah, instalasi vital, area publik, dan pusat perbelanjaan. 
   
  Kelompok kedua adalah kelompok-kelompok lain dengan motif individual, 
sebagian besar karena balas dendam.
  
Dan kelompok ketiga, kelompok radikal Kelompok Jemaah Islamiyah (KJI) yang 
mencari sasaran hard targets, seperti gedung, perkantoran, permukiman 
ekspatriat, dan sasaran soft targets seperti tempat-tempat publik, pusat 
perbelanjaan, hotel, diskotek, dan gedung serta permukiman yang berkait dengan 
kepentingan Amerika Serikat.

KJI membagi wilayah teritorial ke dalam empat areal. Wilayah Mantiqi Ula/I 
adalah area ekonomi meliputi Singapura dan Malaysia, yang pernah dipimpin 
Hambali, kemudian digantikan Muklas. Wilayah Mantiqi Sani/II, daerah konflik 
meliputi sebagian wilayah di Indonesia, dipimpin oleh Abu Irsyad. Wilayah 
Mantiqi Thalid/III, area pelatihan yang meliputi Filipina selatan dan dipimpin 
Moh Nasir, serta wilayah Mantiqi Ukhro/IV meliputi Australia, dipimpin Abd 
Rohmi Ayub.

Kelompok teroris ini membagi organisasi ini ke dalam sejumlah divisi, mulai 
dari perencana strategi, periset studi kelayakan, pengamat lapangan, pembuat 
keputusan, penyedia logistik dan transportasi, sampai pada pembuat bom, 
pelaksana atau eksekutor.
Dari mana dana kelompok teroris ini? Setiap anggota memberi kontribusi lima 
persen dari pendapatan mereka. Di samping itu, ada juga kontribusi dari 
komunitas, dari Fisabililah, Al Qaeda, dan juga dari Fa’i.

Dana yang diperoleh ini digunakan untuk membiayai aktivitas di daerah konflik 
di Ambon dan Poso, membeli senjata dan mengirimkan ke daerah konflik, mengirim 
anggota untuk berlatih di Afganistan, membiayai latihan militer ke Akademi 
Militer Islam di Kamp Moro (Filipina selatan), dan berbagai aksi peledakan bom 
pada malam Natal 2000 di Medan, Siantar, Pekan Baru, Batam, Jakarta, Bandung, 
Sukabumi, Mojokerto, Mataram.

Dana teroris juga digunakan untuk serangkaian aksi peledakan bom sepanjang 
tahun 2001 di Jakarta mulai Atrium Senen, Gereja Santa Anna dan HKBP, juga di 
Pekan Baru dan Medan.
Polisi juga mencatat dana peledakan bom Bali 2002 sejumlah 35.500 dollar AS dan 
rencana berbagai kegiatan di Singapura sebanyak 50.500 dollar Singapura, serta 
untuk peledakan bom di Hotel JW Marriott.

DALAM upaya mengurai jaringan terorisme ini, polisi sudah menangkap sejumlah 
tersangka yang terlibat dalam aksi peledakan bom di Bali dan Marriott.
Memang, sejak peristiwa bom Bali, penyidikan yang dilakukan Polri dapat 
mengungkap sejumlah pelaku dan jaringannya, yang menunjukkan adanya keterkaitan 
antara Hambali alias Riduan Isamuddin alias Encep Nurjaman dan sekitar 30-an 
peledakan bom di Tanah Air.

Hambali ditangkap di Thailand bulan Agustus lalu oleh polisi setempat bekerja 
sama dengan agen CIA. Polri sendiri siap mengirimkan perwiranya untuk menyidik 
Hambali. Namun, hingga kini, Polri belum menerima jawaban dari Pemerintah 
Amerika Serikat. Sambil terus mengupayakan ini melalui jalur diplomasi, Polri 
sudah menerima beberapa informasi penting dari Hambali, termasuk data sejumlah 
rekening.

Polri masih melacak seorang yang disebut bernama Johan (diduga nama samaran), 
yang menerima kiriman uang dari Hambali melalui Li-Li (juga nama samaran dari 
WN Malaysia) senilai 45.000 dollar AS.

Dari penyelidikan kasus bom Bali, polisi berhasil menangkap antara lain Mukhlas 
alias Ali Ghufron, Imam Samudra alias Abdul Azis, M Rozi alias Amrozi, Ali 
Imron, Mubarok alias Utomo P, Hernianto alias Nian, Heri Hafidin alias Iksan, 
Abdul Rauf alias Sam, Andri Octavia alias Yudi, Andi Hidayat alias Agus, 
Junaedi alias Amin, dan Masykur alias A Kadir. Beberapa di antaranya sudah 
divonis.

Akan tetapi, diakui, saat ini masih ada sejumlah orang yang buron dan mereka 
merupakan orang-orang berbahaya.
Mereka adalah Zulkarnaen alias Arif Sunarso alias Daud (pembuat keputusan 
operasi peledakan bom), Dr Azahari Hussein (WN Malaysia, penasihat, perancang 
bom, ahli pembuat dan perakit bom), Noor Din Mohammed Top (perekrut para 
eksekutor bom bunuh diri), Dul Matin alias Noval alias Joko Pitono alias 
Amarusman (perakit sirkuit bom), dan Umar Patek alias Abu Syekh alias Zacky 
(pembuat bom).

Dari hasil pengembangan pemeriksaan terhadap pelaku peledakan bom Bali, polisi 
menangkap Kelompok Palu, antara lain Nasir Abbas, Yudi, Usman, Firmansyah, 
Nizam, Saad alias A Roichan, Abu Rusdan alias Toriqudin, Rudi Hermawan, Fauzan 
Arif, Yusuf alias Fajri, A’ang Hasanuddin dan Sawad alias Sarjiyo, serta Abdul 
Gani alias Umar Wayan (kedua terakhir juga terlibat sebagai pelaku peledakan 
bom Bali).

Polisi terus mengurai jaringan teroris dengan menangkap Kelompok Sumatera 
(Medan, Pekan Baru, Bengkulu, Lampung), yaitu Tono, Bima, Ari Suryanto

[proletar] Al Qur'an Membuka Rahsia : Al-Masih Bagaikan Pelangi Keagungan

2007-03-27 Thread Rudy Prabowo
  AL-MASIH - BAGAIKAN PELANGI KEAGUNGAN
  Al Masih seperti Adam 
  Al Masih seperti Kitab Allah
  Al Masih seperti Malaikat Jibril  
  Al Masih, Keajaiban Firman-firmannya  
  Al Masih, Penyelamat   
  Al Masih, Raja
  
  Al Masih, Manusia Miskin  
  Al Masih, Teladan Tertinggi 
  Al Masih Menemui Penentangan Terbesar 
  Para mufasir yang mencerminkan dirinya pada persona Isa, menemukan mereka 
mengungkapkan dengan penuh rasa keagungan yang mutlak.  Mereka merasakan tidak 
membesar-besarkan dalam menggambarkan Isa dengan gambaran yang setinggi 
mungkin.  Mereka berpendapat dari penemuan mereka adalah sangat wajar untuk 
memberikan mahkota pelangi keagungan bagi Isa Al Masih.
  Al Masih seperti Adam 
  Al-Qur’an mengatakan bahwa Isa seperti Adam: ‘... Sesungguhnya perumpamaan 
penciptaan Isa menurut pandangan Allah tidak ubahnya seperti penciptaan Adam 
yang diciptakan dari unsur tanah, lalu diucapkan-Nya: “Kun!” maka Adam pun 
menjelmalah’. [109] 
  Baidawi juga merujuk pada kesamaan ini.  Di antara berbagai 
penjelasan ia memberikan Isa gelaran “Firman Allah” (Kalimahtullah).  Ia 
mengatakan bahwa Isa disebut sebagai Firman Allah karena:
  Ia seperti Adam tanpa ayah, jadi ia seperti suatu keanehan yang secara tanpa 
diketahui awal dalam penciptaannya secara asli (Al-bid’iyat) yang merupakan 
kepatuhan dunia terhadap Allah atau urusan Allah, atau saja ia seperti Kitab 
Allah. [110] 
  Isa Al Masih seperti Adam dalam dua hal: pertama, ia sama-sama 
tidak memiliki ayah duniawi; dan yang kedua, ia sama-sama diciptakan dalam 
keadaan penciptaan asli, sebagaimana Adam sebelum ia tidak mematuhi Allah (di 
mana Isa dilahirkan tanpa dosa dan hidup tanpa dosa).  Di lain pihak, Isa tidak 
seperti Adam di mana ia memperbaiki dan menciptakan suatu suasana baru, 
sedangkan Adam karena perbuatannya menyebabkan kejatuhan peradaban manusia 
sehingga ia diusir dari Firdaus, Seperti yang dinyatakan oleh Hadis:
  Nabi Musa mempermasalahkan Adam dengan mengatakan: “Ya Adam! Engkau ayah kami 
namun engkau telah gagal sehingga membuat kami jatuh dalam kekecewaan, yang 
berupa ketidak gembiraan (karena engkau kita telah terusir dari Firdaus); 
yakni, engkau sebagai penyebab dikeluarkannya kita dari tempat yang kekal dan 
kebahagiaan yang sempurna ke tempat yang menderita dan kehancuran”. [111] 
  Baidawi mengatakan bahwa, tidak seperti Adam, Isa ‘sudah biasa 
menghidupkan orang yang mati dan hati yang mati dihidupkan’ [112] dan dalam 
penjelasan pengungkapan ‘diperkuat oleh Roh Suci’ yang terus kekal 
berkelanjutan, Isa secara kekal diakui:   
  ...dengan firman-firman dimana agama terus hidup, roh manusia mempunyai hidup 
kekal dan membersihkan [manusia] dari dosa-dosa. [113] 
  Juga, Razi mengatakan bahwa ‘melalui dia [Isa], Allah membawa 
manusia keluar dari tipuan, sebagaimana halnya manusia hidup karena Roh Suci’. 
[114] 
  Jadi, tidak seperti Adam karena keingkarannya kepada Allah yang 
justru membawa penderitaan kepada manusia, Isa membawa orang yang mati menjadi 
hidup kembali dan membawa pengharapan kepada hati yang mati. Isa seperti Adam 
dalam keadaan asli yang tidak bercela, dan tidak seperti Adam, yang gagal dalam 
membawa umat manusia, karena Isa adalah merupakan sarana atau jalan hidup, 
harapan dan kekekalan. 
  Al Masih seperti Kitab Allah 
  Dalam ulasan Baidawi atas ayat Al-Qur’an 3:39 yang dipetik di atas, ia 
mengatakan bahwa Isa disebut sebagai Firman Allah karena ‘ia seperti Kitab 
Allah’. [115]   Bagaimana Isa dikatakan sebagai Kitab Allah?
  Pertama, Isa dan Kitab Allah memiliki pengaruh yang sama dalam 
kehidupan manusia.  Razi mengatakan:
  Ia adalah penyebab kehidupan rohaniah  manusia dalam agama mereka. [116] 
  Baik Isa maupun Kitab Allah memiliki kuasa untuk merubah 
kehidupan manusia.  Isa adalah diakui sebagai ‘firman di mana roh manusia hidup 
kekal, dan bisa membersihkan manusia dari dosa.’ [117] Jadi Isa adalah Kitab 
Allah dalam bentuk manusia, bisa membersihkan manusia dari dosanya dan akan 
mendorong pada kehidupan yang kekal.
  Kedua, keduanya disebut ‘Roh’.  Razi menyatakan:   
  "Allah, dalam menggambarkan Al-Qur’an, mengatakan: ‘Demikianlah Kami telah 
mewahyukan kepada engkau suatu roh dari perintah Kami.” [118] 
  Panggilan ini hanya diberikan atau ditujukan kepada Isa, pimpinan 
malaikat yakni Malaikat Jibril dan Al-Qur’an.  Razi dalam kutipan diatas 
menyamakan Isa dengan Al-Qur’an sebagai sumber pengaruh rohaniah  terhadap 
kehidupan manusia karena keduanya telah diberikan suatu roh yang sama.
  Ketiga, baik Isa maupun Ki

[proletar] Program KITAB GURU, Tema Kebangsaan 5 dan 19 April 2007

2007-03-27 Thread ardianto siregar
Yth. Anggota Milis,

Berikut kami sampaikan Agenda Program KITAB GURU untuk bukan April 
2007. Informasi umum dan lengkap tentang program KITAB GURU (termasuk 
mekanisme kesertaan guru/sekolah) termuat pada bagian TOR Umum. 
Sedangkan khusus cakupan tujuan spesifik, subyek, jadwal serta rute 
anjangsana, termuat pada bagian TOR Bulan April.

Peserta tepat untuk Program KITAB GURU Bulan April ini adalah Kepala 
Sekolah, Wakil Kepala sekolah, Bagian Kurikulum Sekolah, Guru bidang 
studi PPKN/Sejarah/ atau guru personal yang diidentifikasi tepat oleh 
sekolah. Ketepatan peserta ini perlu diperhatikan oleh pihak sekolah, 
berkenaan dengan proses diskusi antarpeserta sekaligus peluang program 
lanjutan yang bisa diakses oleh pihak guru bersangkutan atau oleh 
sekolah. 

Panitia mengatur bahwa 10 orang dari 40 peserta maksimal diperuntukkan 
bagi peserta dari luar wilayah Jadebotabek. Hingga saat ini telah 
terdaftar 8 orang peserta untuk Program KITAB GURU Bulan April 2007 ini.

Demikian informasi ini. Terima kasih dan salam,
ARDI SIREGAR
Program Officer Program KITAB GURU
 = = = 

TOR APRIL 2007 PROGRAM KITAB GURU
(Kelas InspiraTif dan Anjangsana Belajar GURU)
Kamis, 5 April 2007 dan Kamis 19 April 2007
Kelompok KITAB GURU: Kelembagaan Bervisi Penguatan Masyarakat Terbuka 
dan Salingpengertian
TEMA: Pendidikan Kebangsaan dan Masyarakat Terbuka, Pola Apa Yang Bisa 
Dibagi?

TUJUAN UMUM:
1. Pengenalan sekaligus melakukan anjangsana langsung ke sumber-sumber 
belajar (yang diidentifikasi sebagai representasi `tematik kajian yang 
aktual dan penting') untuk melangsungkan proses dialogis. 
2. Sebagai sarana terbangunnya kelompok guru yang memiliki kesamaan 
minat dalam pengembangan dan pendalaman kajian tematik berdasarkan 
bidang studi yang diampu masing-masing. 
3. Teridentifikasinya peluang-peluang pengembangan diri yang tersedia 
dan dapat diakses oleh profesi guru sebagai program pengembangan diri 
(fellowship, studi banding, beasiswa penelitian, dll.) pada institusi-
institusi yang dikunjungi.

TUJUAN KHUSUS:
1. Untuk mengetahui visi dan misi utama serta perubahan penting yang 
terjadi pada masing-masing kelembagaan (jika ada), dari awal hingga 
saat ini.
2. Mengetahui muatan "Pendidikan Kebangsaan dan Masyarakat Terbuka" 
yang melekat pada kelembagaan, yang setidaknya dapat dijadikan 
pembanding atau bahkan sebagai bahan rujukan bagi aplikasi muatan 
tematik dalam kurikulum operasional di sekolah.
3. Kemungkinan kerjasama program lanjutan antara subyek anjangsana 
dengan institusi pendidikan masing-masing (sekolah peserta program 
KITAB GURU) atau dengan program KITAB GURU.

TUJUAN SPESIFIK:
1. The Japan Foundation
--> Sejak pertama kali kehadiran institusi di Indonesia, apa perubahan 
dan perkembangan mendasar yang ada di The Japan Foundation dalam hal: 
visi, tujuan dan fokus program ? Bagaimana pendekatan pendidikan 
digunakan sebagai bagian dari misi menumbuhkan salingpengertian dan 
kerjasama masyarakat antar dua negara?

2. The Ford Foundation
--> Sejak pertama kali kehadiran institusi di Indonesia, apa perubahan 
dan perkembangan mendasar yang ada di The Ford Foundation dalam hal: 
visi, tujuan dan fokus program ? Bagaimana pendekatan pendidikan 
digunakan sebagai bagian dari misi menumbuhkan salingpengertian dan 
kerjasama masyarakat antar dua negara? Bagaimana kontribusi 
program "Ikapi Adikarya" untuk kemajuan pendidikan Indonesia?

3. The Habibie Center 
--> Apa dan bagaimana misi The Habibie Center bisa lebih mudah dipahami 
oleh pihak sekolah, guru dan siswa? Apa muatan "Pendidikan Kebangsaan" 
yang telah berjalan di program lembaga The Habibie Center? 

4. The Wahid Institute
--> Apa dan bagaimana misi The Wahid Institute bisa lebih mudah 
dipahami oleh pihak sekolah, guru dan siswa? Apa muatan "Pendidikan 
Kebangsaan" yang telah berjalan di program lembaga The Wahid Institute?

5. Yayasan Bung Karno
--> Apa dan bagaimana misi Yayasan Bung Karno bisa lebih mudah dipahami 
oleh pihak sekolah, guru dan siswa? Apa muatan "Pendidikan Kebangsaan" 
yang telah berjalan di program lembaga Yayasan Bung Karno?

6. Program "3 Jam Mendengarkan Suara Remaja"
--> Setiap guru peserta melakukan wawancara terhadap sedikitnya 5 
remaja (usia siswa SMP – SMA) untuk menghimpun perspektif generasi baru 
Indonesia mengenai: nasionalisme, kerjasama, salingpengertian, 
demokrasi, serta pendidikan.

CATATAN: Eksplorasi mengenai tujuan spesifik yang perlu diketahui dari 
masing-masing subyek anjangsana, juga akan sangat beragam dari masing-
masing guru peserta program. 
 - 

JADWAL DAN RUTE ANJANGSANA "KITAB GURU" Bulan April

Kamis, 5 April 2007 
07.30 – 08.00 Registrasi
08.00 – 09.00 Perjalanan ke Ford Foundation 
09.00 – 10.30 Acara di Ford Foundation
10.30 – 11.00 Perjalanan ke Japan Foundation 
11.00 – 12.30 Acara di Japan Foundation 
12.30 – 13.15 Perjalanan ke The Habibie Center 
13.15 – 13.45 (Shalat + Makan Siang) 
13.45 – 15.30 Acara di Th

Re: [proletar] Bagaimana Polri mengurai jaringan teroris di Indonesia?

2007-03-27 Thread Sunny
Bertahun-tahun  sebelum perjanjian di Helsinki, pemerintah Indonesia berusaha 
membuat opini internasional bahwa GAM adalah gerakan teror, tetapi tidak dapat 
dibuktikan. 

  - Original Message - 
  From: Rudy Prabowo 
  To: [EMAIL PROTECTED] 
  Sent: Tuesday, March 27, 2007 6:50 PM
  Subject: [proletar] Bagaimana Polri mengurai jaringan teroris di Indonesia?


  Posted by Robert Adhi Ksp at 1/02/2007 06:49:00 PM 

  Bagaimana Polri mengurai jaringan teroris di Indonesia?

  POLISI membagi tiga kelompok teroris yang beroperasi di Indonesia. Pertama, 
Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang melakukan sejumlah peledakan bom di gedung 
pemerintah, instalasi vital, area publik, dan pusat perbelanjaan. 

  Kelompok kedua adalah kelompok-kelompok lain dengan motif individual, 
sebagian besar karena balas dendam.

  Dan kelompok ketiga, kelompok radikal Kelompok Jemaah Islamiyah (KJI) yang 
mencari sasaran hard targets, seperti gedung, perkantoran, permukiman 
ekspatriat, dan sasaran soft targets seperti tempat-tempat publik, pusat 
perbelanjaan, hotel, diskotek, dan gedung serta permukiman yang berkait dengan 
kepentingan Amerika Serikat.

  KJI membagi wilayah teritorial ke dalam empat areal. Wilayah Mantiqi Ula/I 
adalah area ekonomi meliputi Singapura dan Malaysia, yang pernah dipimpin 
Hambali, kemudian digantikan Muklas. Wilayah Mantiqi Sani/II, daerah konflik 
meliputi sebagian wilayah di Indonesia, dipimpin oleh Abu Irsyad. Wilayah 
Mantiqi Thalid/III, area pelatihan yang meliputi Filipina selatan dan dipimpin 
Moh Nasir, serta wilayah Mantiqi Ukhro/IV meliputi Australia, dipimpin Abd 
Rohmi Ayub.

  Kelompok teroris ini membagi organisasi ini ke dalam sejumlah divisi, mulai 
dari perencana strategi, periset studi kelayakan, pengamat lapangan, pembuat 
keputusan, penyedia logistik dan transportasi, sampai pada pembuat bom, 
pelaksana atau eksekutor.
  Dari mana dana kelompok teroris ini? Setiap anggota memberi kontribusi lima 
persen dari pendapatan mereka. Di samping itu, ada juga kontribusi dari 
komunitas, dari Fisabililah, Al Qaeda, dan juga dari Fa'i.

  Dana yang diperoleh ini digunakan untuk membiayai aktivitas di daerah konflik 
di Ambon dan Poso, membeli senjata dan mengirimkan ke daerah konflik, mengirim 
anggota untuk berlatih di Afganistan, membiayai latihan militer ke Akademi 
Militer Islam di Kamp Moro (Filipina selatan), dan berbagai aksi peledakan bom 
pada malam Natal 2000 di Medan, Siantar, Pekan Baru, Batam, Jakarta, Bandung, 
Sukabumi, Mojokerto, Mataram.

  Dana teroris juga digunakan untuk serangkaian aksi peledakan bom sepanjang 
tahun 2001 di Jakarta mulai Atrium Senen, Gereja Santa Anna dan HKBP, juga di 
Pekan Baru dan Medan.
  Polisi juga mencatat dana peledakan bom Bali 2002 sejumlah 35.500 dollar AS 
dan rencana berbagai kegiatan di Singapura sebanyak 50.500 dollar Singapura, 
serta untuk peledakan bom di Hotel JW Marriott.

  DALAM upaya mengurai jaringan terorisme ini, polisi sudah menangkap sejumlah 
tersangka yang terlibat dalam aksi peledakan bom di Bali dan Marriott.
  Memang, sejak peristiwa bom Bali, penyidikan yang dilakukan Polri dapat 
mengungkap sejumlah pelaku dan jaringannya, yang menunjukkan adanya keterkaitan 
antara Hambali alias Riduan Isamuddin alias Encep Nurjaman dan sekitar 30-an 
peledakan bom di Tanah Air.

  Hambali ditangkap di Thailand bulan Agustus lalu oleh polisi setempat bekerja 
sama dengan agen CIA. Polri sendiri siap mengirimkan perwiranya untuk menyidik 
Hambali. Namun, hingga kini, Polri belum menerima jawaban dari Pemerintah 
Amerika Serikat. Sambil terus mengupayakan ini melalui jalur diplomasi, Polri 
sudah menerima beberapa informasi penting dari Hambali, termasuk data sejumlah 
rekening.

  Polri masih melacak seorang yang disebut bernama Johan (diduga nama samaran), 
yang menerima kiriman uang dari Hambali melalui Li-Li (juga nama samaran dari 
WN Malaysia) senilai 45.000 dollar AS.

  Dari penyelidikan kasus bom Bali, polisi berhasil menangkap antara lain 
Mukhlas alias Ali Ghufron, Imam Samudra alias Abdul Azis, M Rozi alias Amrozi, 
Ali Imron, Mubarok alias Utomo P, Hernianto alias Nian, Heri Hafidin alias 
Iksan, Abdul Rauf alias Sam, Andri Octavia alias Yudi, Andi Hidayat alias Agus, 
Junaedi alias Amin, dan Masykur alias A Kadir. Beberapa di antaranya sudah 
divonis.

  Akan tetapi, diakui, saat ini masih ada sejumlah orang yang buron dan mereka 
merupakan orang-orang berbahaya.
  Mereka adalah Zulkarnaen alias Arif Sunarso alias Daud (pembuat keputusan 
operasi peledakan bom), Dr Azahari Hussein (WN Malaysia, penasihat, perancang 
bom, ahli pembuat dan perakit bom), Noor Din Mohammed Top (perekrut para 
eksekutor bom bunuh diri), Dul Matin alias Noval alias Joko Pitono alias 
Amarusman (perakit sirkuit bom), dan Umar Patek alias Abu Syekh alias Zacky 
(pembuat bom).

  Dari hasil pengembangan pemeriksaan terhadap pelaku peledakan bom Bali, 
polisi menangkap Kelompok Palu, antara lain Nasir Abbas, Yudi, Usman, 
Firmansyah, Nizam,

[proletar] Reconciliation Committee Plans Women's Wing

2007-03-27 Thread Sunny
http://www.arabnews.com/?page=1§ion=0&article=94254&d=27&m=3&y=2007&pix=kingdom.jpg&category=Kingdom

Tuesday, 27, March, 2007 (08, Rabi` al-Awwal, 1428)

  Reconciliation Committee Plans Women's Wing
  Badea Abu Al-Naja, Arab News 

  MAKKAH, 27 March 2007 - The Reconciliation Committee in the Makkah region 
is set to establish a women's section to handle and solve family problems, said 
Naser ibn Misfer Al-Zahrani, executive manager of the Makkah-based organization.

  Al-Zahrani said the women's section is being opened in the Aziziah 
district under the directives of Makkah Governor Prince Abdul Majeed, who has 
stressed the importance of the role of women in achieving the goals of the 
committee.

  "There is a need for women to deal and interact with women who are 
suffering from domestic problems," said Al-Zahrani, adding that the women who 
will work at the section are distinguished preachers, educationists and 
sociologists.

  "The women's section will be equipped with everything needed for the 
women to do their job properly. It has a hall, offices and a library with 
useful books that specialize in domestic problems," he said.

  Ali ibn Bakheet, deputy executive manager of the committee, said the new 
section would run religious courses to discuss family issues such as divorce.
 


[Non-text portions of this message have been removed]



Post message: [EMAIL PROTECTED]
Subscribe   :  [EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe :  [EMAIL PROTECTED]
List owner  :  [EMAIL PROTECTED]
Homepage:  http://proletar.8m.com/ 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


[proletar] After Miyati, It's Hayati

2007-03-27 Thread Sunny
Refleksi: Apakah Depag dan MUI, FPI, MMI etc yang melekat pada  Arab Saudia 
[tanah suci]  prihatin terhadap apa yang yang dialami dan terjadi terhadap 
TKI/TKW selama ini.

http://www.arabnews.com/?page=1§ion=0&article=94257&d=27&m=3&y=2007&pix=kingdom.jpg&category=Kingdom

Tuesday, 27, March, 2007 (08, Rabi` al-Awwal, 1428)

  After Miyati, It's Hayati
  Maha Akeel, Arab News 

  JEDDAH, 27 March 2007 - Nour Hayati has barely been in the Kingdom for 
two months and is now ready to return to Indonesia. The 33-year-old maid 
arrived at the Indonesian Embassy in Riyadh with a black eye and bruises all 
over her body. Apparently, the sponsor's wife would continuously beat her after 
becoming frustrated with Hayati's inability to understand Arabic, do household 
chores and take care of her three young children. 

  The last incident took place when Hayati, unable to lift the heavy dining 
table by herself to vacuum underneath, was bitten and slapped by the woman. She 
escaped to the embassy and has asked for their help in getting her unpaid 
salary, compensation for the abuse she has suffered and a ticket to return home 
to her husband and two children, according to sources at the embassy.

  However, Hayati's sponsor is uncooperative and denies anybody has hit or 
assaulted her.

  Reports of the abuse of maids have become common. In the horrific case of 
Nour Miyati, which made headlines across the world in 2005, a court hearing was 
postponed again yesterday for two weeks.

  Miyati's sponsor brought her to a Riyadh hospital in March 2005. She was 
suffering from gangrene to her fingers, toes and a part of her right foot. In 
addition, signs of physical abuse could clearly be seen on her.

  Away from her family, Miyati is still waiting for justice and 
compensation while her abuser is free and stalling court procedures.

  A recent case is that of an Indonesian maid, who died two weeks ago, 
after being abused by her sponsor, who has admitted to torturing her. The dead 
maid had broken ribs, a broken wrist and burns all over her body. 

  The Indonesian Embassy receives around 10 such cases each day. Most tend 
to be cases of abuse.

  The embassy documents the cases, takes pictures of the physical abuse the 
women have suffered and files newspaper clippings of the cases they are 
following up on and others that have not yet been investigated.

  The cases include incidents of severe beating, suicide, kidnapping, rape, 
withholding of salary for months and years, sexual harassment and impregnation.

  "Every day we receive about 10 cases of maids complaining of mistreatment 
at the hands of their sponsor. This in addition to the maids who go to the 
police without our knowledge," said the source.

  One of the disturbing cases the embassy has followed for more than a year 
is the unnatural death of a maid in Najran who, following an autopsy, was found 
to be pregnant.

  Newspapers reported that the unconscious maid was found lying in a grassy 
area outside the city. She was taken to a nearby health center and then 
transferred to a general hospital. 

  Poison was found in the woman's blood, she had chemical burns to her body 
and was pregnant. She died two days later in intensive care. Medical records 
describe the death as suicide.

  In another incident, one newspaper interviewed a sponsor's brother who 
flew to a dead maid's village in Indonesia. He happily described how he 
successfully negotiated with the maid's poor family to accept over SR100,000 in 
blood money and forfeit their right to punish his brother.

  Unscrupulous and heartless sponsors take advantage of the poverty of 
maids. Others take advantage of their ignorance and loopholes in the Saudi law.

  In December 2006, Arab News reported the case of 18-year-old Noor Aysha 
Bukhari, who thought she was married to F.S.

  Later it turned out that he brought her from Indonesia as a maid for his 
two wives. During the day she would work and at night she would be forced to 
sleep with him. 

  Bukhari came to the embassy after three months of "marriage" complaining 
of physical abuse and mistreatment by her husband's other wives.

  She demanded a divorce only to discover that her marriage was not 
recognized because her "husband" had not obtained permission from the Saudi 
authorities and had brought her to the Kingdom on a maid visa. The case is 
still in court because the man refuses to admit a marriage took place.
 


[Non-text portions of this message have been removed]



Post message: [EMAIL PROTECTED]
Subscribe   :  [EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe :  [EMAIL PROTECTED]
List owner  :  [EMAIL PROTECTED]
Homepage:  http://proletar.8m.com/ 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online g

[proletar] Iraq ready to accept Baathist civil servants

2007-03-27 Thread Sunny
http://www.theage.com.au/news/world/iraq-ready-to-accept-baathist-civil-servants/2007/03/27/1174761470707.html



Iraq ready to accept Baathist civil servants

IRAQ'S Prime Minister and President have approved a draft law allowing many 
former members of Saddam Hussein's Baath Party to return to their government 
jobs.
The legislation, seen by the US as crucial to pacifying Iraq, will go to 
parliament as soon as it is reviewed by cabinet officials, according to a 
spokesman for Prime Minister Nuri al-Maliki.

After the invasion of Iraq in 2003, the US-led occupation authority stripped 
thousands of members of Saddam's ruling Baath Party, most of them Sunni Arabs, 
of their government jobs.

The law has been a target of criticism by the minority Sunnis, whose most 
aggrieved elements have fought a bloody insurgency against the Shiite-led Iraqi 
Government and US forces.

"This law will be a pillar in building national reconciliation and in starting 
the process of healing and rehabilitation," Mr Maliki and President Jalal 
Talabani said in a statement announcing the draft's completion.

Under US pressure, Mr Maliki agreed last year to address the issue of former 
Baathists by early this year. Some US officials had recently warned that 
efforts were stalled.

The draft, released by the US embassy yesterday, would let all but the three 
highest levels of Baathists return to their jobs, provided they had not been 
involved in criminal activity. All those who lost jobs would collect a pension. 
It was unclear how many former Baathists would benefit from the legislation.

Mr Maliki's political adviser, Sadiq al-Rikabi, said the draft would probably 
go before Parliament this week and top officials would pressure lawmakers to 
pass it quickly.

Sunni lawmaker Alaa Makki, who had not seen the draft, said he expected it to 
generate debate in Parliament. But he said an agreement could "reactivate" a 
political process that has often been paralysed by sectarian divisions.

"A lot of people really were wrongly punished," he said. "It will be a positive 
sign of political success if this law is passed and accepted. And many people 
will get to reconciliation."

Outgoing US ambassador Zalmay Khalilzad called for such a measure on Monday in 
a farewell news conference, at which he repeatedly urged Iraqi leaders to 
quickly resolve their differences or risk losing American support.

"The members of the coalition, as well as other countries, have made enormous 
sacrifices to give Iraq a chance to build a stable and democratic order," Mr 
Khalilzad said. "Iraqis must not lose this opportunity and they must step up 
and take the tough decisions necessary for success."

Mr Khalilzad, 56, who leaves his post after 21 months and is expected to be 
approved as the US ambassador to the United Nations, gave a restrained 
appraisal of the prospects for stability. He pointed to a 25 per cent drop in 
violence in Baghdad under a six-week-old security plan. But he said he had a 
"caveated optimism" that the country would make progress as quickly as 
Americans wanted it to.

WASHINGTON POST


[Non-text portions of this message have been removed]



Post message: [EMAIL PROTECTED]
Subscribe   :  [EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe :  [EMAIL PROTECTED]
List owner  :  [EMAIL PROTECTED]
Homepage:  http://proletar.8m.com/ 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


[proletar] Habibie Kembali Berbohong Demi Melindungi Jenderal2 Yang Salah !!!

2007-03-27 Thread Hafsah Salim
Habibie Kembali Berbohong Demi Melindungi Jenderal2 Yang Salah !!!


Berita dari http://www.suaramerdeka.com/:
Selasa, 27 Maret 2007 : 23.08 WIB
KERUSUHAN DI TIMTIM DIPICU INGKAR JANJI KOFFI ANAN
Mantan Presdien RI` BJ Habibie kepada Komisi Kebenaran dan
Persahabatan (KKP) Indonesia-Timor Leste mengatakan salah satu
penyebab meletusnya kerusahan dan kekacauan di Timor Timur karena
sikap sekjen PBB, Koffi Anan yang ingkar janji.

Komentar Muskitawati:
Yang melanggar janji itu adalah Indonesia sehingga memaksa Koffi Anan
mengubah rencana yang sudah disepakati dalam soal pengamanan oleh ABRI.





Berita dari http://www.suaramerdeka.com/:
"Bapak Habibie kepada kami (KKP) mengatakan skala kerusuhan yang
terjadi, misalnya dalam 100 bisa diminimalisir menjadi 10 andai kata
Koffi Anan tidak ingkar janji," kata anggota KKP Prof. Dr Achmad Ali,
di Jakarta, Selasa.

Komentar Muskitawati:
Kerusuhan akan mengambil korban 10x lebih banyak apabila Koffi Anan
tidak cepat mengubah rencana kesepakatan sebelumnya.





Berita dari http://www.suaramerdeka.com/:
Dia mengatakan hal itu setelah melakukan dengar pendapat tertutup
antara KKP dengan BJ Habibie terkait upaya komisi tersebut mengungkap
kebenaran peristiwa kekerasan sebelum dan sesudah jajak pendapat tahun
1999 di Timor Timur.

Komentar Muskitawati:
Tujuan dengar pendapat secara tertutup tidak lain untuk menutupi
keterlibatan Habibie dan jenderal2 yang melakukan pelanggaran
kekerasan sebelum dan sesudah jajah pendapat tahun 1999 di Timor Timur.





Berita dari http://www.suaramerdeka.com/:
Ingkar janji yang dimaksud sebagaimana yang disampaikan Habibie kepada
KKP adalah sikap Koffi Anan yang tiba-tiba mempercepat pengumuman
hasil jajak pendapat yang awalnya disepakati 7 September 1999,
dimajukan menjadi 4 September 1999.

Komentar Muskitawati:
Koffi Anan terpaksa memajukan pengumumannya menjadi 4 September
setelah para pengawas PBB yang bertugas melihat sendiri rapat2 Milisi
dijalanan yang menghimbau rakyat untuk melakukan aksi kekerasan pada
tanggal pengumuman yang disepakati yaitu 7 September 1999 yang akan
datang berupa aksi pembakaran, aksi pengejaran dan pembunuhan 
terhadap pengkhianat yang dianggap melanggar janji untuk mencoblos
Indonesia tetapi malah mencoblos Negara Meredeka Timor Leste.





Berita dari http://www.suaramerdeka.com/:
"Habibie mengatakan PBB menawarkan agar pengumuman jajak pendapat pada
tanggal 7 September dan sebelum tanggal tersebut diberlakukan darurat
militer. Namun tiba-tiba tanggal 3 September malam, Koffi Anan
menghubungi Habibie melalui saluran telepon dan menyatakan akan
mempercepat pengumuman jajak pendapat pada tanggal 4 September," kata Ali.

Komentar Muskitawati:
Pada mulanya harapan dan kepercayaan Koffi Anan kepada pemerintah RI
dan ABRI begitu besar, namun setelah terbukti RI kalah suara dalam
referendum ternyata sikapnya berubah, darurat militer yang diharapkan
agar ABRI membantu petugas PBB dalam mengamankan kemungkinan
terjadinya kerusuhan, ternyata justru ABRI itulah yang mendorong
pendukung2 milisi Indonesia untuk menimbulkan kerusuhan pada tanggal 7
September sehingga sewaktu Koffi Anan mendapatkan telepon interlokal
emergency dari petugas2nya di Timor Leste, maka dengan sigap Koffi
Anan dengan cepat memberi tahu Habibi tentang perubahan yang telah
terjadi dilapangan.  Dengan pemberitahuan Koffi Anan tsb, diharapkan
agar Habibi membantu PBB dalam menguasai keadaan.  Ternyata justru
sebaliknya, pemberitahuan Koffi Anan dibocorkan kepada ABRI yang
dengan ter-buru2 memundurkan juga rencana pembumi hangusan TimTim dan
segera mengejar mereka yang diduga memilih opsi lepas dari RI untuk
dibunuh dijalanan.





Berita dari http://www.suaramerdeka.com/:
Kepada KKP, Habibie juga mengatakan awalnya ia tidak setuju dilakukan
darurat militer, melainkan menawarkan darurat sipil sebelum pengumuman
hasil jajak pendapat tanggal 7 September 1999.

Komentar Muskitawati:
Tindakan Koffi Anan memang tepat, dengan adanya darurat militer kedok
ABRI yang mengaku bertindak sebagai pengaman akan terbuka dan terbukti
justru merupakan otak dan pelaku utama pembumi hangusan itu.  Kalo
dilakukan darurat sipil, maka pembumi hangusan yang terjadi bisa
melepaskan tanggung jawab ABRI.





Berita dari http://www.suaramerdeka.com/:
Namun, saran itu tidak diterima Koffi Anan dan akhirnya mereka sepakat
memberlakukan darurat militer sebelum tanggal 7 Sepetember.

Komentar Muskitawati:
Tujuan Koffi Anan justru bermaksud dengan melibatan tanggung jawab
ABRI, paling tidak ada rasa malu dari para jenderal2 untuk sengaja
meng-aduk2 TimTim yang keamanannya dipercayakan kepada mereka.





Berita dari http://www.suaramerdeka.com/:
"Pemberlakuan darurat militer itu adalah untuk meminimalisir bentrokan
karena siapa pun yang menang dan yang kalah pasti akan berpotensi
menimbulkan konflik," kata Ali.

Komentar Muskitawati:
Tujuan darurat militer bukan untuk meminimalisir melainkan untuk
menggagalkan rencana militer yang sudah mempersiapkan para milisi
untuk membumi

[proletar] Mao Anqing

2007-03-27 Thread Sunny
http://news.independent.co.uk/people/obituaries/article2396036.ece

Mao Anqing 
Son of Mao Tse-tung 
Published: 27 March 2007 
Mao Anqing, translator: born 2 November 1923; married 1960 Shao Hua (one son); 
died Beijing 23 March 2007. 

The last-known surviving son of Chairman Mao Tse-tung, Mao Anqing, lived 
quietly as a translator during the most tumultuous period in China's history. 
The shadow cast by the Great Helmsman over modern Chinese politics is so huge 
that it is hardly surprising that none of his children followed him into public 
life.

Born in 1923 in central China's Hunan Province, Mao Anqing was Mao Tse-tung's 
second son by Yang Kaihui, his first wife according to official records 
(although some have suggested there was an earlier marriage). Yang Kaihui was 
executed by the nationalists in 1930 to punish Mao, who was then leading a 
guerrilla band of Communists laying siege to the city of Changsha where the 
family lived. For the rest of his life Mao, although he married twice more, 
would say Kaihui was the true love of his life.

The young Mao Anqing was smuggled to Shanghai by the Communists with his older 
brother Anying, but the two boys were forced to live the life of street 
urchins, stealing from rubbish bins and eating scraps. In 1930, he was beaten 
up by a policeman, an incident which was often blamed for the mental illness 
which plagued him throughout his life.

In 1936, Anqing and Anying were sent to Paris, and then the Russian ruler 
Joseph Stalin had them brought to Moscow, where they lived until 1947, two 
years before their father led the Communists to victory over Chiang Kai-shek's 
nationalist KMT in the 1949 civil war.

The boys were brought to Russia ostensibly to ensure they had a decent 
upbringing, but as Jung Chang and Jon Halliday point out in their recent 
biography, Mao: the unknown story (2005), Stalin was also aware that they would 
function as hostages, a fact which would help the Russian leader keep his 
unruly, independent-minded ally in check.

Mao Anying was later killed in a US bombing raid during the Korean War, an 
event which many believe contributed to Mao Anqing's worsening mental state. 
Mao Tse-tung had planned to name his eldest son as his successor before he died 
in 1976 in Korea, but any hopes of a dynasty were dashed by Anqing's mental 
problems. He was believed to have suffered from schizophrenia, and spent much 
of his adult life in mental hospitals.

He also worked at the Academy of Military Sciences as a researcher, which gave 
him military rank and ensured his status and livelihood. As a legacy of 
spending his formative years studying in the Soviet Union, Mao Anqing was more 
comfortable reading Russian than Chinese and he worked in the publicity 
department of the Central Party Committee translating Marxist-Leninist texts 
and books on political science.

In 1960 Mao Anqing married Shao Hua, now a major-general in the People's 
Liberation Army and a committee member of the Chinese People's Political 
Consultative Conference.

Clifford Coonan 


[Non-text portions of this message have been removed]



Post message: [EMAIL PROTECTED]
Subscribe   :  [EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe :  [EMAIL PROTECTED]
List owner  :  [EMAIL PROTECTED]
Homepage:  http://proletar.8m.com/ 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


[proletar] the champ [Re: seperlima buat Islam]

2007-03-27 Thread djayawikarta
--- In proletar@yahoogroups.com, "gsuryana" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Ni kali aku megang Myu Myu si setan merah dah, tadinya aku
> mengharapkan finalnya Myu Myu lawan Barca.
> Chelsea juara mah gak aneh, lha pemainnya bisa dibilang hampir
> import semua.


Chelsea justru dijagokan karena sangat MULTI-RASIAL.

Saya berharap, semua orang bisa fanatik BOLA...yang multiras.
multi agama

Fanatik cukup satu sajasepak bola.
Saya jamin, ke-fanatikan lain-lain akan dengan sendirinya
tersisihmalu...minggir.

Hidup Persibdisana ada Sukowiyono

DjayaWikarta








> Malam ini Israel vs Inggris, aku pegang Inggris
> Spanyol vs Denmark, Spanyol kudu menang gak menang berarti gak bisa 
> berkiprah di euro 2008sayangnya pemain spanyol sudah pada 
tuwek yah.
> 
> sur.
> - Original Message - 
> From: "rezameutia" <[EMAIL PROTECTED]>
> 
> 
> > bener banget.
> >
> > la liga memang lebih seru dan lebih kompetitif dibandingkan epl 
dan serie 
> > a.  di serie a yang juara itu-itu aja, antara juve ato milan, ada 
> > pengaturan skor ala mafia sih.  kagak seru banget.
> >
> > kalo dipandang dari sudut tradisi juara eropa, liverpool emang 
cocok, 
> > apalagi the reds terkenal dengan semangat pantang menyerah.  kalo 
> > dipandang dari sudut harga pemain dari 8 tim yang tersisa, 
muenchen, 
> > milan, manu, liverpool, yang paling mahal adalah chelsea.  dan 
menurut 
> > ilmu bandarmologi, duit kagak pernah bohong.  jadi the blues 'all 
the way' 
> > lah.
> >
> > he..he..he..
> >
> >
> >
> >
> > --- In proletar@yahoogroups.com, "duke"  wrote:
> >>
> >> epl ama seri a udah gk asik lagi, juaranya uda jelas.
> >> la liga dong, sibuk baku bunuh dan nyari jatah taon depan.
> >>
> >> katanya sih, tradisi taon akhiran 7 adalah munculnya
> >> juara baru dari klub yg blum pernah megang si big ear.
> >>
> >> nevertheless, apalagi my barca udah keok,
> >> ya pool 'all the way' lah
> >>
> >> -duke-
> >>
> >> --- In proletar@yahoogroups.com, rezameutia  wrote:
> >> >
> >> > kang djaya nggak perlu ngedongeng liga inggris lagi.  manu udah
> >> hampir pasti jadi juara premiership.
> >> >
> >> > kemaren waktu manu lawan liverpool lek-lekan, pegang liverpool
> >> rasanya kemenangan udah didepan mata. hampir sepanjang 
pertandingan
> >> liverpool kontrol permainan, apalagi kemudian manu main dengan 10
> >> pemain. eh.., menit terakhir liverpool malahan kebobolan.  apes
> >> dah...
> >> >
> >> > tebus di champion dah, pegang chelsea 'all the way'.
>




Post message: [EMAIL PROTECTED]
Subscribe   :  [EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe :  [EMAIL PROTECTED]
List owner  :  [EMAIL PROTECTED]
Homepage:  http://proletar.8m.com/ 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


[proletar] First Bolivian town free of illiteracy

2007-03-27 Thread Sunny
http://www.granma.cu/ingles/2007/marzo/mar27/13municip.html

  Havana.  March 27, 2007
 

 
  First Bolivian town free of illiteracy

  By Armando Pérez Fernández

  TOLATA, Bolivia, March 26.- Dawn broke this morning in this town in the 
central department of Cochabamba with the expectation of it being declared the 
first in Bolivia free of illiteracy after the successful education of 700 
people. 

  President Evo Morales plans to raise a white flag here, where in less 
than one year, its illiterate inhabitants learned how to read and write via the 
Cuban "I Can Do It" method. 

  The town is busy preparing to celebrate this event, and will be welcoming 
national and international figures, as well as representatives of the 
diplomatic corps in Bolivia. 

  According to Mayor Alex Machado, the post-literacy period has now begun, 
and for that, this month the first Center for Mid-level Adult Education (CEMA) 
is scheduled to open. 

  This institution will help those who have learned how to read and write 
and who are interested in getting their high school diplomas by giving them the 
option of night school, Machado explained. 

  He added that literacy graduates are now ready and able to begin a formal 
education. The idea, he said, is to pursue high school diplomas, and age 
permitting, earn a technical or professional degree. (PL)

  Translated by Granma International

 


[Non-text portions of this message have been removed]



Post message: [EMAIL PROTECTED]
Subscribe   :  [EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe :  [EMAIL PROTECTED]
List owner  :  [EMAIL PROTECTED]
Homepage:  http://proletar.8m.com/ 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


[proletar] 17 'La Perla' Survivors Still Waiting for Justice

2007-03-27 Thread Sunny
http://www.ipsnews.net/news.asp?idnews=37077


RIGHTS-ARGENTINA:
17 'La Perla' Survivors Still Waiting for Justice
Marcela Valente

BUENOS AIRES, Mar 23 (IPS) - Only 17 of the more than 2,200 political prisoners 
held in the "La Perla" clandestine torture centre during Argentina's 1976-1983 
dictatorship survived. 

On Saturday, the 31th anniversary of the Mar. 24, 1976 military coup, President 
Néstor Kirchner will head a ceremony in Córdoba, the city in north-central 
Argentina where La Perla is located. He will sign an agreement handing the army 
installation over to the "provincial commission for memory", a public body in 
which human rights groups also participate. 

La Perla will now become a museum for preserving the memory of the appalling 
abuses committed by the de facto regime, which according to human rights groups 
"disappeared" around 30,000 leftists, trade unionists and other opponents of 
the dictatorship, mainly young people. 

The regime's third-largest clandestine detention centre, after the Navy School 
of Mechanics (ESMA) and the Campo de Mayo -- both of which are in Buenos Aires 
-- La Perla is now a paratroopers' barracks located just 15 km from the 
provincial capital of Córdoba. 

"It was sheer horror," Ana Mohamed, a La Perla survivor, told IPS. "The shadow 
of death crept through your body, haunted your mind. What else could you expect 
to happen, after they brought you in with your eyes blindfolded and tortured 
you without mercy?" 

In 1976, at the age of 19, Mohamed, a member of the Córdoba School of Arts 
students centre, was abducted along with two fellow students and taken to La 
Perla. 

"One of the two people who were kidnapped along with me was tortured to death," 
said Mohamed, who was held captive in various detention centres in Córdoba and 
Buenos Aires until 1982. 

Her testimony helped shed light on what happened in La Perla. But although she 
first testified in 1984, none of her captors or torturers has been brought to 
justice. 

The clandestine prison, which occupied two of La Perla's 36 hectares, is marked 
off by four guard posts. It will now become a museum of memory, along the lines 
of the one being prepared in ESMA and in other former detention centres that 
operated throughout the country. 

"This was a longstanding demand by different organisations in Córdoba, and the 
national government promised to fulfil it," Marcelo Yornet, the son of Roberto 
Yornet, a trade unionist who was abducted in Córdoba in 1976, taken to La Perla 
and never heard from again, told IPS. 

"We don't yet have a specific project for La Perla, but we want the first step 
to be taken and for the installations to stop belonging to the army," Agustín 
Ditoffino, the son of another labour activist who was "disappeared", commented 
to IPS. 

Agustín's father, Tomás Ditoffino, was also seized in 1976 and held in La 
Perla, where he, like Roberto Yornet, was supposedly shot to death in a nearby 
field. 

Yornet and Ditoffino both belong to the Córdoba branch of the Argentine human 
rights group Hijos (which means sons and daughters), and neither have precise 
information about the fate of their fathers. 

In the case of ESMA, which is located near the Río de la Plata, many victims of 
forced disappearance were thrown into the sea from airplanes. But in the inland 
province of Córdoba, the "transferred" detainees -- a euphemism which meant 
they were being taken away to be killed -- were driven in trucks to remote 
areas in the countryside, shot and buried in common graves. 

The Argentine Forensic Anthropology Team, a non-governmental organisation that 
is working to identify the remains of victims of forced disappearance, 
determined the identities of 14 bodies found in the San Vicente Cemetery in 
Córdoba. But the families of victims know that many more bodies were probably 
buried there and in empty fields around La Perla. 

"The great majority of people held in La Perla were 'transferred'," says 
Gustavo Contempori in his book "Survivors of La Perla", in which he recounts 
how members of the security forces broke into his home in 1976 and hauled him 
and his pregnant wife Patricia away, stealing furniture, dishes, the car, and 
cash in the process. 

Contempori and his wife were both beaten and tortured with different methods, 
including electric shock and the "submarine" or "waterboarding" (submersion in 
tanks of water), to get them to turn over fellow activists. 

Patricia was also raped, as were female political prisoners in general. 

They were held in La Perla on straw mattresses, with their eyes blindfolded. 
"They called us the walking dead," Contempori recalls. 

[Non-text portions of this message have been removed]



Post message: [EMAIL PROTECTED]
Subscribe   :  [EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe :  [EMAIL PROTECTED]
List owner  :  [EMAIL PROTECTED]
Homepage:  http://proletar.8m.com/ 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.co

[proletar] Fingerprints of history

2007-03-27 Thread Sunny
http://weekly.ahram.org.eg/2007/837/intrvw.htm

Published in Cairo by AL-AHRAM established in 1875

Fingerprints of history
Gamal Nkrumah and Mohamed El-Sayed gauge the state of the world's most troubled 
region -- the Middle East -- with eminent author Robert Fisk 

   Click to view caption 
  'I believe that a branch of Syrian Baath Party security assassinated 
Al-Hariri. I don't say, however, that [Syrian President] Bashar Al-Assad was 
involved. I don't think it was sanctioned from the top'

  'There is a country in the region that has lots of Taliban supporters, 
lots of Al-Qaeda supporters, whose capital city is in constant chaos and 
sectarian crisis, and it has got a [nuclear] bomb -- it's called Pakistan'

  'Last summer's war between Hizbullah and Israel was in fact between Iran 
and America. Lebanon is, as usual, the battlefield of others' 
--
 
It is Pakistan, not Iran or Iraq, that serves as a true barometer for the 
future of the region, according to Robert Fisk, The Independent 's renowned 
Middle East correspondent. This thesis, though novel, is not to be taken 
lightly. It comes from a man who has lived in, studied and witnessed the region 
for the past three decades. And Pakistan, indeed, is a country in turmoil.

Fisk, the Beirut-based bestselling and award- winning author, speaks from 
experience. He covered the Lebanese civil war, the Iran-Iraq war in the 1980s, 
the two United States-led wars against Iraq and the post-11 September invasion 
and subsequent occupation of Afghanistan. His voice is a "passionate outcry 
against the lies and deceit that have sent soldiers to their deaths and killed 
tens of thousands of men and women," as the dustcover of his seminal book, The 
Great War for Civilisation: The Conquest of the Middle East, so aptly puts it. 

For Fisk to single out Pakistan is an eye- opener, for the populous 
predominantly Muslim nation is not even considered by some to be part of the 
Middle East proper. Fisk's contention, however, is that the West is shy to 
focus on the main game, preferring instead to concentrate on sideshows such as 
Iran's nuclear ambitions, which Fisk reminds whoever listens were first 
encouraged and nurtured by the West.

"There is a country in the region that has lots of Taliban supporters, lots of 
Al-Qaeda supporters, whose capital city is in constant chaos and sectarian 
crisis, and it has got a [nuclear] bomb -- it's called Pakistan," Fisk told 
Al-Ahram Weekly. "But General Musharraf is our (the West's) friend. What will 
happen if Musharraf goes? Pakistan is one of the most fragile and dangerous 
areas," he ponders ominously. "However, we direct our attention to another 
country, Iran, just as we always do in the Middle East."

Few Westerners are qualified to write an adequate history of the Middle East, 
but Fisk is one who is. His first-hand reporting over three decades much 
informs his analysis of the social and political upheavals witnessed in the 
region during the past 150 years -- upheavals that have been both dramatic and 
drastic and entailed much bloodshed and suffering. The ultimate upheaval was 
the creation of the State of Israel in the heart of the Arab world and the 
dispossession of the Palestinian people in the process. 

Fisk is acutely aware, nonetheless, of a certain basic continuity experienced 
across the Middle East in recent history. The saga of tragedy and betrayal has 
not been confined to Palestine. Lebanon, Iraq, Iran and Afghanistan all 
experienced the horrors of war and violent turmoil. Fisk is an advocate for the 
study of history. "Journalists should not just take notebooks when covering a 
story," he insists. 

For Fisk, history is personal and the personal is political. "The knights of 
the First Crusade," he wrote in his book, The Great War for Civilisation, 
"after massacring the entire population of Beirut, had moved along the very 
edge of the Mediterranean towards Jerusalem to avoid the arrows of the Arab 
archers; and I often reflected that they must have travelled over the very 
Lebanese rocks around which the sea frothed and gurgled opposite my balcony." 

"I have photographs on my apartment walls of the French fleet off Beirut in 
1918 and the arrival of General Henri Gouraud, the first French mandate 
governor, who travelled to Damascus and stood at that most green-draped of 
tombs in the Ummayad mosque and, in what must have been one of the most 
inflammatory statements in modern Middle East history, told the tomb: 'Saladin, 
we have returned,'" Fisk muses. "Nowadays, there are 22 times as many Western 
troops in the Islamic world than there were before the fall of Jerusalem during 
the Crusades in 1187," Fisk notes. 

What about Lebanon now? "Last summer's war between Hizbullah and Israel was in 
fact between Iran and America. Lebanon is, as usual, the battlefield of others. 
No one is being killed now, 

[proletar] Konspirasi Dineyad Lanjutan Jilid Kedua Konspirasi Iran Kontra !!!

2007-03-27 Thread Hafsah Salim
Konspirasi Dineyad Lanjutan Jilid Kedua Konspirasi Iran Kontra !!!

> Lusy Anita <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Sejak kerajaan Iran dengan rajanya Syah Reza Pahlevi jatuh ke tangan 
> para Mullah dan dilanjutkan dengan berdirinya Republik Islam Iran 
> maka kepentingan Amerika di Timur Tengah terganggu. Sebagaimana kita 
> ketahui bahwa Iran di bawah Syah Reza Pahlevi merupakan sebuah 
> negara yang menjadi satelit Amerika di kawasan Timur Tengah. Dengan 
> naiknya para Mullah di Iran dan secara tegas menghilangkan pengaruh 
> Amerika di Iran maka sejak itu Iran menjadi musuh Amerika nomer 
> satu.
> 


Politik Amerika selalu berjangka panjang dengan perencanaan yang
teliti.  Memang benar, syah Iran itu adalah bonekanya Amerika, tapi
boneka juga bisa melawan sama seperti Sadam Hussein, Sukarno dan
Suharto.  Jadi boneka juga tidak mau dan tidak boleh diperlakukan
sebagai boneka, mereka perlu juga kehormatan.  Demikianlah, setelah
ditopang oleh Amerika, Syah Iran Pahlevi berhasil mengalahkan Khomeini
yang banyak sekali pengikutnya.  Mulanya Syah Iran Pahlevi berniat
membunuh Khomeini agar tidak bikin pusing kepalanya dimasa depan. 
Tetapi Amerika secara diam2 malah menolong Khomeini, agar tidak
dicurigai oleh Syah Iran, maka Khomeini diselamatkan kenegara Perancis
bukan ke Amerika.

Demikianlah, setelah cukup lama berkuasa, Syah Iran mengira Khomeini
sudah habis kekuatannya sehingga tak butuh lagi dengan Amerika. 
Bersamaan habisnya kontrak minyak harga murah, Syah Iran memperbaharui
kontrak minyaknya dengan kapitalis2 Amerika tentu saja dengan harga
baru bukan harga lama.  Para kapitalis Amerika sangat marah, harga
minyak dinaikkan syah Iran sampai lebih dari 2 kali lipat.  Namun Syah
Iran Pahlevi bukan raja yang bisa di-tawar2, akhirnya para kapitalis
Amerika kehilangan akal, dan mulailah para kapitalis melobby senat
hingga presiden Amerika tentang kenaikan harga minyak yang dilakukan
Iran sehingga akan bisa memukul kepentingan Amerika di Timur Tengah. 
Lobby para kapitalis berhasil, namun pemerintah Amerika bukanlah milik
kapitalis sehingga tidak bisa seenaknya menyerang Iran, apalagi senat
Amerika sudah semuanya tahu bahwa Iran adalah sahabat Amerika yang
terpercaya.  Para kapitalist tak mungkin menggusur Syah Iran, karena
Amerika membacking Syah Iran.  Demikianlah, lobby dilanjutkan tapi
secara diam2 para kapitalist Amerika menghasur Khomeini agar balik ke
Iran, Khomeini dibakar semangatnya dengan pernyataan bohong dari para
kapitalist bahwa Syah Iran sudah sakit hampir mati, bahwa Amerika
tidak lagi mau mendukung Syah Iran karena katanya Amerika hanya
mendukung negara demokrasi bukan negara tirani raja2 masa lalu. 
Berhasil membakar Khomeini, para lobbiest Kapitalist ini memberi
penjelasan panjang lebar kepada senat untuk tidak mencampuri
pertikaian dalam negeri Iran.  Demikanlah dengan mulusnya Syah iran
digulingkan oleh revolusi Islam yang dicetuskan oleh Khomeini.

Tapi memenangkan revolusi Islam itu tidaklah gratis, tapi dari mana
biayanya untuk mempersenjatai pendukung2 Khomeini???  Khomeini sendiri
miskin sejak dipaksa jadi pengungsi, tak ada seperak pun uang
disakunya.  Makan hari2 pun hanya minta belas kasihan dari simpatisan
orang2 Iran di Perancis.  Ternyata para kapitalist bersedia
meminjamkan dana besar kepada Khomeini, bayarnya nanti saja setelah
menang cukup bayarnya pakai minyak dengan harga ambles kedasar.  Demi
memenuhi dendamnya, Khomeini setuju saja, langsung menanda tangani
kontrak2nya itu.

Demikianlah hingga akhirnya terbongkar skandal "Iran Contra" yang
pelaku2nya adalah para kapitalist yang bahkan dibantu oleh presiden
Reagen secara pribadi.  Rakyat Amerika marah besar, Khomeini itu musuh
Amerika malah dibantu, Syah Iran itu adalah sahabat Amerika malah
digulingkan.  Demikianlah, presiden Reagen mencatat sejarah kotor
dalam sejarah Amerika, pemerintah Amerika menyesalkan perbuatan korup
presidennya, akhirnya keluarga Syah Iran semuanya diselamatkan ke
Mesir karena Syah Iran marah besar terhadap Amerika dan menolak suaka
politik di Amerika, dia akhirnya mati di Mesir.  Setelah Syah Iran
Mati, isteri dan anak2nya meminta dibolehkan tinggal di Amerika, dan
pemerintah Amerika memberinya visa dan boleh bekerja di Amerika. 
Isteri Syah Iran sekarang ini menjadi dosen jurusan politik Timur
Tengah disebuah Universitas terkenal dibagian Timur Amerika, dan
anak2nya semua sekolah, lulus, nikah, dan bekerja juga di Amerika.

Berkuasanya Khomeini menjadikan Iran sebuah negara Islam, seperti
biasa, negara Islam tidak punya masa depan, teknologi bukan tujuan,
setiah hari kerja rakyatnya cuma tahajut, tapi semuanya butuh makanan,
akhirnya dari mana bisa datang makanan kalo keahliannya cuma tahajut.
 Tidak susah menduganya, Khomeini betul2 lebih memenuhi kepuasan para
kapitalist, karena tidak tahu caranya mencari dana, maka Khomeini
potong kompas, lubang2 minyaknya diobral kepada para kapitalis yang
serakah, demikianlah, permulaan revolusi Islam di Iran, harga minyak
di Amerika membumbung tinggi, 

[proletar] Israel, Palestine leaders to meet regularly

2007-03-27 Thread Sunny
http://www.washtimes.com/world/20070327-122847-2983r.htm

Israel, Palestine leaders to meet regularly
March 27, 2007 



12:28 p.m. 
JERUSALEM (AP) - Israeli and Palestinian leaders have agreed to meet every 
two weeks to discuss day-to-day issues, a small step in a quickening diplomatic 
pace that could lead to talks on a final peace settlement, Secretary of State 
Condoleezza Rice announced today. 
After shuttling between the two sides for the past three days, Miss Rice 
also said that an American general serving as her security envoy will try to 
set benchmarks for a cease-fire, including halting rocket fire from Gaza and 
improving the flow of Palestinian travelers and goods through Israeli 
crossings. 
"The Israelis and the Palestinians are taking the initial step on the path 
to peace," Miss Rice said. "The American role will include helping them to 
overcome obstacles, develop new ideas and rally international support for their 
efforts." 
Miss Rice said the first talks between the two leaders will be on practical 
questions, not the so-called "final status" issues defining peace and security 
between Israel and an independent Palestine. But she did not rule out formal 
negotiations on those hard questions before President Bush leaves office in 
less than two years. 
The most difficult issues dividing Israel and the Palestinians include the 
borders of an eventual Palestinian state, the fate of disputed Jerusalem and 
the rights of Palestinians and their descendants who left land when Israel was 
formed in 1948. 
Miss Rice praised Israeli Prime Minister Ehud Olmert and Palestinian 
President Mahmoud Abbas for flexibility and resolve, although both leaders have 
balked at making overtures suggested by the United States. 
"They achieved something, which is the very regularized meetings between 
the two of them, in which they will not just talk about their day-to-day 
issues, but also about a political horizon," Miss Rice said, speaking at a news 
conference in Jerusalem. 
A senior Israeli government official said that for now, Mr. Olmert will 
only talk to Mr. Abbas about security and humanitarian issues, as well as a 
"general political horizon," which was not further defined by Mr. Rice or 
Israeli officials. Mr. Olmert will not discuss specifics, such as the borders 
of a future Palestinian state, said the official who spoke on condition of 
anonymity. 
Miss Rice called on Arab states to hold contacts with Israel, and said 
peacemaking was made "more complex" by Hamas' presence in the government with 
Abbas. Israel, the United States and the European Union count Hamas as a terror 
group.




[Non-text portions of this message have been removed]



Post message: [EMAIL PROTECTED]
Subscribe   :  [EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe :  [EMAIL PROTECTED]
List owner  :  [EMAIL PROTECTED]
Homepage:  http://proletar.8m.com/ 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


[proletar] Spanish Judge calls for architects of Iraq invasion to be tried for war crimes

2007-03-27 Thread Sunny
http://www.wsws.org/articles/2007/mar2007/garz-m27.shtml

Spanish Judge calls for architects of Iraq invasion to be tried for war crimes
By Vicky Short
27 March 2007


Baltasar Garzón, the Spanish judge who sought to prosecute Chilean dictator 
General Augusto Pinochet, has called for US President George W. Bush and his 
allies to be tried for war crimes over Iraq.

Writing in El Pais on the fourth anniversary of the invasion, Garzón stated, 
"Today, March 20, marks four years since the formal start of the war on Iraq. 
Instigated by the United States and Great Britain, and supported by Spain among 
other countries, one of the most sordid and unjustifiable episodes in recent 
human history began.

"Breaking every international law, and under the pretext of the war against 
terror, there has taken place since 2003 a devastating attack on the rule of 
law and against the very essence of the international community. In its path, 
institutions such as the United Nations were left in tatters, from which it has 
not yet recovered."

"Instead of commemorating the war," Garzón continues, "we should be horrified, 
screaming and demonstrating against the present massacre created as a 
consequence of that war."

He then writes that George W. Bush and his allies should eventually face war 
crimes charges for their actions in Iraq: "We should look more deeply into the 
possible criminal responsibility of the people who are, or were, responsible 
for this war and see whether there is sufficient evidence to make them answer 
for it."

"For many it would be merely a question of political responsibility, but 
judicial actions in the US are beginning to emerge, as is the case of the 
verdict passed on one of vice-president Cheney's collaborators, [I. Lewis 
Libby] which point in a different direction."

"There is enough of an argument in 650,000 deaths for this investigation and 
inquiry to start without more delay," he added.

Garzón then turns his scathing criticisms towards the former Spanish Prime 
Minister, José María Aznar, who followed British Prime Minister Tony Blair in 
supporting Bush's war of aggression against Iraq.

"Those who joined the US president in the war against Iraq have as much or more 
responsibility than him because, despite having doubts and biased information, 
they put themselves in the hands of the aggressor to carry out an ignoble act 
of death and destruction that continues to this day."

Aznar still defends the invasion of Iraq. He reluctantly admitted last month 
that he now knew Saddam Hussein had no weapons of mass destruction, but added 
that "the problem was not having been clever enough to know it earlier."

Garzón answers this in his article: "If he didn't know enough, he should be 
asked why he didn't act prudently, giving United Nations inspectors more leeway 
instead of doing the opposite in total submission and fidelity to President 
Bush."

Fearful of the extension of the insurgency in Iraq throughout the Middle East 
and internationally, Garzón declares that "the North American bellicose action, 
and that of those who supported it, has determined or at least has contributed 
to the creation, development and consolidation of the biggest terrorist 
training camp in the world In some way, with a terrible lack of awareness, 
we have been and are helping this monster grow more and more and strengthened 
by the minute, so that it is probably invincible."

Garzón has investigated everything from Basque terrorism to the March 11, 2004 
Madrid train bombings, whose alleged perpetrators are currently on trial. He 
led the investigation into the rightist terror group Grupos Antiterroristas de 
Liberación (GAL), whose creation was attributed to the Socialist Party (PSOE) 
government of the day. He also banned Herri Batasuna, the political arm of 
ETA-the first political party to be outlawed since the death of Franco in 1975.

Back in 1996 the Progressive Union of Prosecutors filed criminal complaints 
against the Argentine and Chilean military for the disappearance of Spanish 
citizens under the dictatorships that ruled them in the 1970s and 1980s. One 
year later, Garzón issued an arrest order that included Argentine Navy Captain 
Adolfo Scilingo, who made a televised confession in 1995 of "death flights" in 
which hundreds of detainees were thrown from airplanes to their deaths in the 
Atlantic Ocean. Scilingo was detained after travelling to Spain voluntarily.

Former Chilean President Pinochet was arrested during a medical check-up in 
London in 1998 based on a warrant issued by Garzón. For months the judge 
attempted to have the dictator extradited to Spain to be tried for heading the 
military coup in 1973 that overthrew the elected president Salvador Allende and 
the subsequent murder of thousands of students and workers. He has also 
signalled his intention to question Richard Nixon's national security adviser 
Henry Kissinger about events in Chile, after declassified documents r

[proletar] Massive cane toad made to measure

2007-03-27 Thread Sunny
http://www.theaustralian.news.com.au/story/0,20867,21460307-30417,00.html

Massive cane toad made to measure
  a.. Ashleigh Wilson 
  b.. March 28, 2007 
THEY said it was as big as a dog - a small chihuahua could come close - but a 
giant cane toad caught in Darwin by volunteer frog catchers is certainly among 
the biggest to be found in northern Australia.
The volunteers, who were taking part in a series of hunts designed to contain 
the spread of the noxious pests in the Top End, picked up the 20.5cm toad at 
Lee Point, in Darwin's north, on Monday night. 
According to experts, the "rampant male" weighed in at 869g and was one of 39 
cane toads caught during the night. Stretched out, it was 40cm long. 

"I was a bit stunned," said Graeme Sawyer, co-ordinator of toad monitoring 
group FrogWatch North. "He's huge - I'd hate to meet his big sister." 

Mr Sawyer, a conservationist who has seen his fair share of toads over the 
years, said it was the size of a small dog. 

"The only bigger cane toad I've seen is in a specimen bottle in a museum in 
Brisbane," he said. "I reckon I've probably seen 50,000 to 60,000 cane toads in 
the last 12 months, and there is nothing even remotely close to this thing." 

Ross Alford, associate professor in James Cook University's School of Marine 
and Tropical Biology, said yesterday he once saw an even bigger one. Caught in 
Townsville about 10 years ago, that cane toad was 22cm long and weighed 1200g. 

Introduced to Queensland in 1935 in a misguided attempt to control cane 
beetles, cane toads quickly spread across Queensland before moving south into 
northern NSW and towards Western Australia via Kakadu National Park. 

Along the way, the cane toads have been blamed for eradicating the northern 
quoll from Kakadu, as well as forcing two species ofgeckos higher on the 
Northern Territory's threatened species list. 

But the presence of such large toads in Darwin, in addition to recent sightings 
near the centre of town, has not necessarily worried the small army of 
volunteers committed to reducing their march across the Top End. 

Mr Sawyer said regular "toad busts" had significantly reduced the number of 
toads around Darwin over the wet season, a period when they were expected to 
permanently move into town. 

He said high levels of vigilance by Top End locals had all but stopped the 
march of the cane toad into town.


[Non-text portions of this message have been removed]



Post message: [EMAIL PROTECTED]
Subscribe   :  [EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe :  [EMAIL PROTECTED]
List owner  :  [EMAIL PROTECTED]
Homepage:  http://proletar.8m.com/ 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


[proletar] Heboh Pohon Berlafal Allah

2007-03-27 Thread Sunny
http://www.indomedia.com/bpost/032007/28/nusantara/nusa2.htm

Heboh Pohon Berlafal Allah

SEBATANG pohon akasia yang telah kering setinggi 5 meter berdiri tegak di atas 
rerumputan di Jl Sembilang Indah, Kelurahan Tangkerang, Pekanbaru. Lokasi itu 
masih sepi dari rumah penduduk. Di situlah, pohon akasia ini menjadi tontonan 
warga.

Menjadi hiburan tersendiri, karena pohon ini sekilas terlihat lafal 'Allah'. 
Pohon itu memiliki tiga cabang utama. Masing-masing cabang masih terlihat 
ranting-ranting kecil. Tiga cabang ini masing-masing sebelah kiri, tengah dan 
kanan.

Di ketiga cabang inilah, ada kalimat Allah. Bila dilihat, bentuk cabang dan 
ranting pohon itu sebenarnya tidak ada kaitan dengan lalaf Allah. Melainkan 
kalimat Allah itu terlihat dengan jelas, karena ada rumput yang menjalar sampai 
ke pucuk ranting.

Rerumputan ini menjalar dari bawah batang pohon yang selanjutnya menjalar dari 
cabang yang satu ke cabang yang lain. Menjalarnya rumput liar inilah yang 
membentuk kalimat Allah.

Dan kini, pohon akasia menjadi tontonan warga di sekitarnya. Masyarakat di 
Pekanbaru pun menjadi heboh. Saat didatangi, Selasa (27/3), warga terlihat 
mengabadikan pohon kalimat Allah itu dalam HP-mereka.

Walau sinaran Matahari begitu panas, warga tidak surut untuk melihat secara 
dekat pohon tersebut. Mereka berdecap kagum atas rerumputan yang membentuk 
lafal Allah itu. dtc 


[Non-text portions of this message have been removed]



Post message: [EMAIL PROTECTED]
Subscribe   :  [EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe :  [EMAIL PROTECTED]
List owner  :  [EMAIL PROTECTED]
Homepage:  http://proletar.8m.com/ 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


[proletar] Pohon "Allah", Berbau Harum di Tangkerang

2007-03-27 Thread Sunny
RIAU POS

  Pohon "Allah", Berbau Harum di Tangkerang

  27 Maret 2007 Pukul 08:35  
  PEKANBARU (RP)-Warga Jalan Sembilang Ujung, RT4/RW14, Kelurahan 
Tangkerang Tengah, Kecamatan Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru, dihebohkan dengan 
pohon Akasia yang sudah mati, namun pada ranting-rantingnya membentuk kalimat 
Allah. Keberadaan pohon tersebut sudah lama, tapi baru diketahui Ahad (25/3) 
sore jelang Magrib. Sampai tengah malam tadi, ratusan orang silih berganti 
melihat pohon Allah tersebut. 

  Posisi pohon yang tingginya kira-kira empat meter tersebut terletak 
dilahan kosong milik warga. Kalimat Allah tadi, terbentuk dari ranting-ranting 
yang dililit jenis tanaman rambat liar, yang kata warga sekitar bernama daun 
asam yang bisa digunakan untuk bumbu memasak ikan sungai. 

  Mahardi (53) dan Farida (47), pemilik rumah sekitar 15 meter dari tempat 
pohon tersebut kepada Riau Pos, Senin (26/3) menceritakan, pohon bertuliskan 
kalimat Allah tersebut pertama kali ditemukan oleh dua bocah, yang pulang 
memancing. 

  ''Kami yang setiap hari melihat dan beraktivitas di sekitar tempat pohon 
tersebut, tidak menyadari pohon tersebut bertuliskan kalimat Allah. Setelah 
anak-anak itu berteriak sama warga sini atas penglihatannya itu, baru kami 
mengetahui ada tulisan Allah pada pohon tersebut,'' kata Farida sembari terus 
memperhatikan pohon tersebut dari depan pintu rumahnya. 

  Hal aneh juga dikemukakan anak-anak disekitar pohon tersebut yang melihat 
dari dekat. Seperti dikatakan Rika (15), anak dari Mahardi dan Farida tadi, dan 
diiyakan beberapa bocah yang berkerumun di sana, pada malam hari, bocah-bocah 
dari dekat mencium bau harum di sekitar pohon tersebut. Bau harum tersebut 
dikatakannya, hilang-hilang timbul. ''Iya bang, baunya harum sekali kalau kita 
dekat,'' kata anak-anak tersebut. 

  Akan tetapi, bau harum tersebut tidak tercium oleh orang dewasa. Farida 
dan Mahardi juga mengaku tidak mencium bau harum itu. ''Mungkin bocah tidak 
berdosa menemukannya dan bocah tidak berdosa yang polos pula yang bisa mencium 
bau harum itu,''ujar Farida yang juga merasa heran dan ragu atas penciuman 
bocah-bocah tadi. 

  Penemuan pohon bertuliskan Allah tersebut ada versi lain, disamping yang 
diceritakan oleh bocah-bocah tadi. Salah seorang warga setempat Anshari Kadir 
kepada Riau Pos menceritakan, pohon itu mulanya ditemukan seorang warga yang 
bernama Amri yang tengah membersihkan semak sekitar situ. Tapi, katanya lagi, 
saat membersihkan, Amri yang sehari-hari bekerja sebagai tukang tersebut 
berfirasat lain. 

  ''Katanya saat itu ada firasat lain untuk tidak menyentuh sedikit pun 
pohon tersebut dengan parang yang ia pegang, sehingga sampai saat ini menjadi 
tontonan warga sekitar,'' katanya. Penemuan pohon tersebut tidak hanya membuat 
warga sekitar Jalan Sembilang Ujung tersebut terkejut. Berita ditemukannya 
pohon itu sesumbar kemana-mana dan berduyung-duyung warga dari mana saja untuk 
menyaksikannya langsung. ''Sejak ditemukan sore itu, sampai pukul 1 malam, 
masih banyak warga yang datang menyaksikan. Memang lebih kelihatan jelas kalau 
malam hari,''kata Mahardi lagi.(hpz/btr/rpg)   
 


[Non-text portions of this message have been removed]



Post message: [EMAIL PROTECTED]
Subscribe   :  [EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe :  [EMAIL PROTECTED]
List owner  :  [EMAIL PROTECTED]
Homepage:  http://proletar.8m.com/ 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


[proletar] Korupsi Berbeda Dengan Mencuri = Koruptor Bukan Pencuri !!!

2007-03-27 Thread Hafsah Salim
Korupsi Berbeda Dengan Mencuri = Koruptor Bukan Pencuri !!!

Bacalah dikamus, apakah artinya mencuri ???
Mencuri itu mengambil hak orang lain yang bukan haknya.

Korupsi itu mengambil/meminjam/memanfaatkan hak jabatannya sendiri
yang berada dibawah tanggung jawabnya sendiri juga.

Tidak ada koruptor yang mencuri, dan tak pernah ada pencuri yang bisa
korupsi.  Mencuri itu digebukin orang banyak, oleh karena itu kalo pun
ada pencuri yang bisa korupsi, dia akan memilih jadi koruptor daripada
jadi pencuri yang resikonya digebukin.

Itulah sebabnya, banyak yang bilang enggak adil, kalo pencuri
digebukin rame2, tapi koruptor malah bebas.  Hal itu bukan karena
ketidak adilan, melainkan memang koruptor itu tidak mencuri karena dia
tidak menggelapkan hak orang lain, dan juga tidak mengambil hak orang
lain.  Dia malah menggunakan atau mengambil sebatas yang berada
dibawah hak jabatan yang menjadi tanggung jawabnya dia sendiri.

Belum pernah ada Koruptor yang sanggup korupsi dengan mengambil hak
yang berada dibawah jabatan atau tanggung jawab orang lain.  Kalo
memang ada, maka namanya bukan "Korupsi" tapi "Mencuri"

Islam tidak menghalalkan Korupsi, tapi mengharamkan Mencuri.
Korupsi demi kemashlatan umat adalah penjara, sebaliknya mencuri untuk
kemashlatan umat tetap haram hukumnya !!!


> Jingjing Arab <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> HS Nih baca saya ulangin lagi. Biar 
> tahu. Ayo kita diskusuikan kalau berani !
-
> Didalam Kamus Besar bahasa Indonesia (KBBI) tertulis, Korupsi 
> (uang) : penyelewengan atau penyalahgunaan uang negara, (perusahaan 
> dsb) untuk keuntungan pribadi atau orang lain. Disamping itu juga 
> ada korupsi waktu : menggunakan waktu dinas untuk urusan pribadi.
--


Kalo betul kamus menulisnya begitu, cukup saya katakan bahwa itu
salah, titik.  Saya tidak bisa menggunakan kamus bahasa Indonesia
sebagai referensi baik untuk istilah teknis maupun istilah managerial.
 Juga AlQuran bukanlah referensi teknis, ekonomi, sejarah apalagi
managerial.  Sebagai seorang scientist saya tidak bisa mengikuti yang
salah karena mau membenarkan yang saya percaya.  Pendapat dan
pandangan saya harus dilandasi reasaning yang kuat bukan dilandasi
keimanan yang kuat.

Pemahaman anda diatas berasal dari ajaran Islam yang salah, karena
korupsi adalah merupakan mismanagement, tidak perlu selalu kerugian
itu berupa uang, atau bukan langsung berupa uang.

Kalo korupsi itu artinya mencuri uang negara, mana mungkin ada pejabat
yang mau mencuri.  Yang anda harus baca dari kamus itu adalah mencuri
bukan korupsi.  Mencuri itu mengambil hak orang lain, dan korupsi itu
bukan dinamakan mengambil tapi menggunakan/memanfaatkan hak jabatan
yang berada dibawah tanggung jawabnya sendiri.

Seperti yang saya contohkan, seorang yang bolos meskipun tidak
mendapatkan uang sudah dinamakan korupsi, namun kalo dia memberi tahu
atasannya kalo besok mau bolos, maka tidak dinamakan korupsi.

Sama halnya, pelayan toko yang bertugas melayani langganan hingga
banyak uang masuk yang menguntungkan pemilik tokonya.  Kalo si pelayan
mendadak bolos, maka langganan tidak bisa dilayani, uang masuk
berkurang, pemilik toko dirugikan, hal ini termasuk yang dinamakan
korupsi meskipun si pelayan tidak mendapatkan uang, tapi tokonya
kehilangan uang.  Sebaliknya kalo sipelayan minta izin mau bolos
besok, maka pemilik toko itu bisa berusaha mencari gantinya sehingga
kerugian bisa dicegah.

Dalam Islam tidak dikenal istilah management sehingga tidak buta akan
arti maupun makna korupsi, itulah sebabnya, korupsi akan lebih
merajalela kalo pejabatnya hanya bermodal keimanan tanpa mengenal arti
administrasi managemerial.  Hal ini terbukti korupsi melanda semua
negara2 Islam lebih parah dari negara Komunis.  Contoh yang paling
populer adalah Menteri Agama yang tidak merasa korupsi, apalagi dia
mengembalikan kerugian negara dari uang milik pribadi, padahal uang
negara yang dianggap hilang sebetulnya juga diberikan sebagai bonus
kepada pejabat2 lainnya yang malah bebas dari tuduhan korupsi.

Disinilah fatalnya ajaran agama dibawa dalam jabatan negara.  Agama
itu sendiri asalnya dari angan2 yang tidak mungkin dijadikan dasar
tindakan dan dasar keputusan sebuah kebijaksanaan diluar angan2. 
Dunia fana dan dunia akhirat sama halnya dengan dunia realita dan
dunia angan2.  Dua dunia yang tidak bisa saling berhubungan sehingga
tidak pada tempatnya hukum untuk dunia angan2 dipraktekan dalam dunia
realita, akibatnya adalah korupsi yang meraja lela.  Hal ini bukanlah
kepercayaan, melainkan kita sebut realitas.

Anda tak perlu percaya kata2, tapi kalo anda mengorbankan realitas
karena mempercayai angan2, pasti jatuh korban.  Korban bukan cuma
jatuh akibat teror saja tapi juga korban2 korupsi dengan koruptornya.

Lubang2 Korupsi sudah banyak studynya, sedangkan agama itu bukan
study, bukan juga realitas, bukan logika, melainkan se-mata2
kepercayaan ya

[proletar] Interfaith sleep-overs help heal Ambon's wounds

2007-03-27 Thread rezameutia
di ambon, pendeta kristen disuruh tidur di pesantren, tentu aja takut.  cuman 
setelah dicoba satu malam, malahan minta tambah.  tak kenal, tak sayang.





===




Interfaith sleep-overs help heal Ambon's wounds


M. Azis Tunny
The Jakarta Post, Ambon




Dozens of Christian priests were worried when their church assigned them to 
spend the night in 'pesantren' Islamic boarding schools and homes of Muslim 
residents in Ambon, Maluku.
  
They were still haunted by frightening images from when the area was
rocked by sectarian conflict in 1999. The violence, which continued on
and off until 2002, left thousands of Muslims and Christians dead as
well as forcing hundreds of thousands of others to flee their homes. 



The Maluku Protestant Church (GPM) recently instructed 40 clergymen to
spend the night with other religious communities as part of the
so-called live-in program, a course designed to enhance their
capacities as clergymen organized by the GPM synod. 


   As part of the program, participants stayed in Islamic 'pesantren', Catholic 
monasteries and in Muslim resident's homes.  


   Traumatized by the conflict, some suggested to the synod that the live-in 
period be limited from morning until evening.  



However, Rev. Jacky Manuputty and Muslim cleric Ustad Abidin Wakano
from the Maluku Inter-faith Council, which initiated the program,
convinced participants that staying with a community of another faith
was something they no longer had to be afraid of. 



"It's useless to talk about pluralism, trust building and hold
inter-faith dialogues if we lack confidence to break through the
barriers of religious difference," said Manuputty. 

He recalled during a trip to Batumerah, a predominately Muslim area in
Ambon, clergymen busily calling their worried families at home. 



"When the condition in Ambon returned to normal, people only interacted
in public places. They had never experienced the feeling of staying the
night in the homes of those from different faiths. We purposely
initiated the live-in program to break the ice and eliminate the sense
of suspicion," he said. 


   However, after staying a night in a Muslim or Catholic home, the clerics 
were not satisfied.  
   "A night is too short and not enough," said Rev. Douglas Aponno, who spent 
the night at the Ahuru 'pesantren', led by H. Thaib.  



He said that initially he felt insecure because during the conflict
Ahuru was the scene of fierce fighting in which more than 500 homes and
places of worship were gutted by fire. 


   He said he imagined strange things about the pesantren
before going there, but the moment he set foot inside and held
discussions with its members, he felt a cordial atmosphere and his
sense of mistrust disappeared. 



Wenno, a female reverend who stayed at the home of Muslim activist
Mariam Sangadji in Kebun Cengkih, Batumerah, had initially felt worried
because Batumerah is an area dominated by Muslims. 
   However, her worries were put at ease when she learned Mariam had many 
Christian friends who frequently visited.  



"Mariam has a good relationship with many Christian activists. The
amiable atmosphere at her home made me feel at ease," she said. 



Priests who stayed in the Muslim community said that Ambon Muslims had
a similar desire to forge dialogues with the Christian community. They
had invited the clerics to stay with them again. 

Leader of the Rumahtiga Parish, Rev. Alex Uhy, had the opportunity to
stay at the Catholic monastery in Mardika. He was impressed with the
spirituality of the brothers. 


   "They greet each other like brothers. There is no senior or junior," said 
Alex.  
   GPM synod head Rev. John Ruhulessin said religious leaders played an 
important role in the relationship between faiths.  



He said he had a good rapport with the head of the Maluku chapter of
the Indonesian Ulema's Council and Amboina Diocese Bishop Mgr. P.C.
Mandagi, but he felt that grass roots dialogue was still limited. 
   Ruhulessin was impressed with the efforts of clergymen to build direct 
dialogue with the Muslim and Catholic communities.  


   He hoped the clerics would use the live-in experience as a means to 
spearhead dialogue at the congregation level. 










==





 

Never miss an email again!
Yahoo! Toolbar alerts you the instant new Mail arrives.
http://tools.search.yahoo.com/toolbar/features/mail/


Post message: [EMAIL PROTECTED]
Subscribe   :  [EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe :  [EMAIL PROTECTED]
List owner  :  [EMAIL PROTECTED]
Homepage:  http://proletar.8m.com/ 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email

Re: [proletar] Interfaith sleep-overs help heal Ambon's wounds

2007-03-27 Thread hartono_tjahjadi
untung aja gak diracun

2007/3/28, rezameutia <[EMAIL PROTECTED]>:
> di ambon, pendeta kristen disuruh tidur di pesantren, tentu aja takut. cuman 
> setelah dicoba satu malam, malahan minta tambah. tak kenal, tak sayang.
>
>===
>
>Interfaith sleep-overs help heal Ambon's wounds
>
>M. Azis Tunny
> The Jakarta Post, Ambon
>
>Dozens of Christian priests were worried when their church assigned
them to spend the night in 'pesantren' Islamic boarding schools and
homes of Muslim residents in Ambon, Maluku.
>
> They were still haunted by frightening images from when the area was
> rocked by sectarian conflict in 1999. The violence, which continued on
> and off until 2002, left thousands of Muslims and Christians dead as
> well as forcing hundreds of thousands of others to flee their homes.
>
>The Maluku Protestant Church (GPM) recently instructed 40 clergymen to
> spend the night with other religious communities as part of the
> so-called live-in program, a course designed to enhance their
> capacities as clergymen organized by the GPM synod.
>
>As part of the program, participants stayed in Islamic 'pesantren',
Catholic monasteries and in Muslim resident's homes.
>
>Traumatized by the conflict, some suggested to the synod that the
live-in period be limited from morning until evening.
>
>However, Rev. Jacky Manuputty and Muslim cleric Ustad Abidin Wakano
> from the Maluku Inter-faith Council, which initiated the program,
> convinced participants that staying with a community of another faith
> was something they no longer had to be afraid of.
>
>"It's useless to talk about pluralism, trust building and hold
> inter-faith dialogues if we lack confidence to break through the
> barriers of religious difference," said Manuputty.
>
> He recalled during a trip to Batumerah, a predominately Muslim area in
> Ambon, clergymen busily calling their worried families at home.
>
>"When the condition in Ambon returned to normal, people only interacted
> in public places. They had never experienced the feeling of staying the
> night in the homes of those from different faiths. We purposely
> initiated the live-in program to break the ice and eliminate the sense
> of suspicion," he said.
>
>However, after staying a night in a Muslim or Catholic home, the
clerics were not satisfied.
> "A night is too short and not enough," said Rev. Douglas Aponno, who spent 
> the night at the Ahuru 'pesantren', led by H. Thaib.
>
>He said that initially he felt insecure because during the conflict
> Ahuru was the scene of fierce fighting in which more than 500 homes and
> places of worship were gutted by fire.
>
>He said he imagined strange things about the pesantren
> before going there, but the moment he set foot inside and held
> discussions with its members, he felt a cordial atmosphere and his
> sense of mistrust disappeared.
>
>Wenno, a female reverend who stayed at the home of Muslim activist
> Mariam Sangadji in Kebun Cengkih, Batumerah, had initially felt worried
> because Batumerah is an area dominated by Muslims.
> However, her worries were put at ease when she learned Mariam had many 
> Christian friends who frequently visited.
>
>"Mariam has a good relationship with many Christian activists. The
> amiable atmosphere at her home made me feel at ease," she said.
>
>Priests who stayed in the Muslim community said that Ambon Muslims had
> a similar desire to forge dialogues with the Christian community. They
> had invited the clerics to stay with them again.
>
> Leader of the Rumahtiga Parish, Rev. Alex Uhy, had the opportunity to
> stay at the Catholic monastery in Mardika. He was impressed with the
> spirituality of the brothers.
>
>"They greet each other like brothers. There is no senior or junior," said Alex.
> GPM synod head Rev. John Ruhulessin said religious leaders played an 
> important role in the relationship between faiths.
>
>He said he had a good rapport with the head of the Maluku chapter of
> the Indonesian Ulema's Council and Amboina Diocese Bishop Mgr. P.C.
> Mandagi, but he felt that grass roots dialogue was still limited.
> Ruhulessin was impressed with the efforts of clergymen to build direct 
> dialogue with the Muslim and Catholic communities.
>
>He hoped the clerics would use the live-in experience as a means to
spearhead dialogue at the congregation level.
>
>
> ==
>
>
> Never miss an email again!
> Yahoo! Toolbar alerts you the instant new Mail arrives.
> http://tools.search.yahoo.com/toolbar/features/mail/
>
>Post message: [EMAIL PROTECTED]
> Subscribe : [EMAIL PROTECTED]
> Unsubscribe : [EMAIL PROTECTED]
> List owner : [EMAIL PROTECTED]
> Homepage : http://proletar.8m.com/
> Yahoo! Groups Links
>
>
>
>


Post message: [EMAIL PROTECTED]
Subscribe   :  [EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe :  [EMAIL PROTECTED]
List owner  :  [EMAIL PROTECTED]
Homepage:  http://proletar.8m.com/ 
Yahoo! Groups Links

<*>

[proletar] Plane makes emergency landing in Papua

2007-03-27 Thread Sunny
http://www.thejakartapost.com/detailgeneral.asp?fileid=20070327183208&irec=0

Plane makes emergency landing in Papua 
JAYAPURA (Antara): A Puma 3315 trainer aircraft owned by the Indonesian Air 
Force (TNI AU) made an emergency landing in the Oksibil-Okbibab region in 
Bintang district, Papua province, on Tuesday. 

None of the four airmen aboard the plane sustained injury, spokesman of the 
Trikora Regional Military Command Lt. Col. Imam Santosa said. 

"The Puma was on routine training flight," he said. The plane which took off 
from Jayapura, capital of Papua province, at 09.25 p.m. was believed to have 
developed a technical problem forcing it to make the emergency landing, he 
said. 


[Non-text portions of this message have been removed]



Post message: [EMAIL PROTECTED]
Subscribe   :  [EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe :  [EMAIL PROTECTED]
List owner  :  [EMAIL PROTECTED]
Homepage:  http://proletar.8m.com/ 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


[proletar] Nobel prize winner testifies about 1999 violence in East Timor

2007-03-27 Thread Sunny
http://www.thejakartapost.com/detailgeneral.asp?fileid=20070326161112&irec=18

Nobel prize winner testifies about 1999 violence in East Timor 
JAKARTA (AP): Bishop Carlos Filipe Ximenes Belo, whose resistance to Indonesian 
rule in East Timor won him a Nobel prize, described Monday how Jakarta-backed 
militias burned down churches and killed priests after his tiny nation's 
independence vote. 

He told the Commission on Truth and Friendship, established by both countries 
to hear testimony about the 1999 violence, that while he preferred to look to 
the future it was important not to forget the past. 

"It's important to acknowledge that, as human beings and as citizens, we failed 
to maintain human rights, tolerance and solidarity," Belo told the panel. 

"It doesn't mean that we want to open old wounds and stir up hatred," he said. 

East Timor or Timor Leste voted overwhelmingly to end nearly a quarter century 
of Indonesian rule in a public referendum eight years ago that triggered a 
burst of killing, looting and burning by Indonesian soldiers and their military 
proxies. 

Only one person has been punished for the violence that left more than 1,000 
dead, and political leaders in both nations appear reluctant to press for more 
trials. The United Nations has said it would consider setting up an 
international tribunal if justice was not done. 

Belo spoke calmly and with little emotion and he described how Indonesian 
troops and their militia proxies killed priests, attacked churches and 
destroyed religious documents. On Sept. 6, 1999, they threw petrol bombs at his 
own home, where refugeeswere seeking shelter, he said.


[Non-text portions of this message have been removed]



Post message: [EMAIL PROTECTED]
Subscribe   :  [EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe :  [EMAIL PROTECTED]
List owner  :  [EMAIL PROTECTED]
Homepage:  http://proletar.8m.com/ 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Re: [proletar] Bagaimana Polri mengurai jaringan teroris di Indonesia?

2007-03-27 Thread Rudy Prabowo
Anda benar.
  Data intelijen selalu mencurigai gerak gerik suatu organisasi bahkan 
perorangan, dan melempar issue politik sebagai wacana, sehingga menimbulkan 
respon masyarakat. Dan diharapkan respon2 itu bisa membantu penyelidikan 
selanjutnya untuk mendapatkan informasi yang akurat untuk disampaikan kepada 
pihak2 yg berkompeten didalam penindakannya :))
   
  Terimakasih masukannya.
  

Sunny <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Bertahun-tahun sebelum perjanjian di Helsinki, pemerintah Indonesia 
berusaha membuat opini internasional bahwa GAM adalah gerakan teror, tetapi 
tidak dapat dibuktikan. 

- Original Message - 
From: Rudy Prabowo 
To: [EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, March 27, 2007 6:50 PM
Subject: [proletar] Bagaimana Polri mengurai jaringan teroris di Indonesia?

Posted by Robert Adhi Ksp at 1/02/2007 06:49:00 PM 

Bagaimana Polri mengurai jaringan teroris di Indonesia?

POLISI membagi tiga kelompok teroris yang beroperasi di Indonesia. Pertama, 
Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang melakukan sejumlah peledakan bom di gedung 
pemerintah, instalasi vital, area publik, dan pusat perbelanjaan. 

Kelompok kedua adalah kelompok-kelompok lain dengan motif individual, sebagian 
besar karena balas dendam.

Dan kelompok ketiga, kelompok radikal Kelompok Jemaah Islamiyah (KJI) yang 
mencari sasaran hard targets, seperti gedung, perkantoran, permukiman 
ekspatriat, dan sasaran soft targets seperti tempat-tempat publik, pusat 
perbelanjaan, hotel, diskotek, dan gedung serta permukiman yang berkait dengan 
kepentingan Amerika Serikat.

KJI membagi wilayah teritorial ke dalam empat areal. Wilayah Mantiqi Ula/I 
adalah area ekonomi meliputi Singapura dan Malaysia, yang pernah dipimpin 
Hambali, kemudian digantikan Muklas. Wilayah Mantiqi Sani/II, daerah konflik 
meliputi sebagian wilayah di Indonesia, dipimpin oleh Abu Irsyad. Wilayah 
Mantiqi Thalid/III, area pelatihan yang meliputi Filipina selatan dan dipimpin 
Moh Nasir, serta wilayah Mantiqi Ukhro/IV meliputi Australia, dipimpin Abd 
Rohmi Ayub.

Kelompok teroris ini membagi organisasi ini ke dalam sejumlah divisi, mulai 
dari perencana strategi, periset studi kelayakan, pengamat lapangan, pembuat 
keputusan, penyedia logistik dan transportasi, sampai pada pembuat bom, 
pelaksana atau eksekutor.
Dari mana dana kelompok teroris ini? Setiap anggota memberi kontribusi lima 
persen dari pendapatan mereka. Di samping itu, ada juga kontribusi dari 
komunitas, dari Fisabililah, Al Qaeda, dan juga dari Fa'i.

Dana yang diperoleh ini digunakan untuk membiayai aktivitas di daerah konflik 
di Ambon dan Poso, membeli senjata dan mengirimkan ke daerah konflik, mengirim 
anggota untuk berlatih di Afganistan, membiayai latihan militer ke Akademi 
Militer Islam di Kamp Moro (Filipina selatan), dan berbagai aksi peledakan bom 
pada malam Natal 2000 di Medan, Siantar, Pekan Baru, Batam, Jakarta, Bandung, 
Sukabumi, Mojokerto, Mataram.

Dana teroris juga digunakan untuk serangkaian aksi peledakan bom sepanjang 
tahun 2001 di Jakarta mulai Atrium Senen, Gereja Santa Anna dan HKBP, juga di 
Pekan Baru dan Medan.
Polisi juga mencatat dana peledakan bom Bali 2002 sejumlah 35.500 dollar AS dan 
rencana berbagai kegiatan di Singapura sebanyak 50.500 dollar Singapura, serta 
untuk peledakan bom di Hotel JW Marriott.

DALAM upaya mengurai jaringan terorisme ini, polisi sudah menangkap sejumlah 
tersangka yang terlibat dalam aksi peledakan bom di Bali dan Marriott.
Memang, sejak peristiwa bom Bali, penyidikan yang dilakukan Polri dapat 
mengungkap sejumlah pelaku dan jaringannya, yang menunjukkan adanya keterkaitan 
antara Hambali alias Riduan Isamuddin alias Encep Nurjaman dan sekitar 30-an 
peledakan bom di Tanah Air.

Hambali ditangkap di Thailand bulan Agustus lalu oleh polisi setempat bekerja 
sama dengan agen CIA. Polri sendiri siap mengirimkan perwiranya untuk menyidik 
Hambali. Namun, hingga kini, Polri belum menerima jawaban dari Pemerintah 
Amerika Serikat. Sambil terus mengupayakan ini melalui jalur diplomasi, Polri 
sudah menerima beberapa informasi penting dari Hambali, termasuk data sejumlah 
rekening.

Polri masih melacak seorang yang disebut bernama Johan (diduga nama samaran), 
yang menerima kiriman uang dari Hambali melalui Li-Li (juga nama samaran dari 
WN Malaysia) senilai 45.000 dollar AS.

Dari penyelidikan kasus bom Bali, polisi berhasil menangkap antara lain Mukhlas 
alias Ali Ghufron, Imam Samudra alias Abdul Azis, M Rozi alias Amrozi, Ali 
Imron, Mubarok alias Utomo P, Hernianto alias Nian, Heri Hafidin alias Iksan, 
Abdul Rauf alias Sam, Andri Octavia alias Yudi, Andi Hidayat alias Agus, 
Junaedi alias Amin, dan Masykur alias A Kadir. Beberapa di antaranya sudah 
divonis.

Akan tetapi, diakui, saat ini masih ada sejumlah orang yang buron dan mereka 
merupakan orang-orang berbahaya.
Mereka adalah Zulkarnaen alias Arif Sunarso alias Daud (pembuat keputusan 
operasi peledakan bom), Dr Azahari Hussein (WN Malaysia, penasihat, perancang 
bom, ahli pembu

Re: [proletar] Bagaimana Polri mengurai jaringan teroris di Indonesia?

2007-03-27 Thread Rudy Prabowo
Anda benar.
  Data intelijen selalu mencurigai gerak gerik suatu organisasi bahkan 
perorangan, dan melempar issue politik sebagai wacana, sehingga menimbulkan 
respon masyarakat. Dan diharapkan respon2 itu bisa membantu penyelidikan 
selanjutnya untuk mendapatkan informasi yang akurat untuk disampaikan kepada 
pihak2 yg berkompeten didalam penindakannya :))
   
  Terimakasih masukannya.
  

Sunny <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Bertahun-tahun sebelum perjanjian di Helsinki, pemerintah Indonesia 
berusaha membuat opini internasional bahwa GAM adalah gerakan teror, tetapi 
tidak dapat dibuktikan. 

- Original Message - 
From: Rudy Prabowo 
To: [EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, March 27, 2007 6:50 PM
Subject: [proletar] Bagaimana Polri mengurai jaringan teroris di Indonesia?

Posted by Robert Adhi Ksp at 1/02/2007 06:49:00 PM 

Bagaimana Polri mengurai jaringan teroris di Indonesia?

POLISI membagi tiga kelompok teroris yang beroperasi di Indonesia. Pertama, 
Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang melakukan sejumlah peledakan bom di gedung 
pemerintah, instalasi vital, area publik, dan pusat perbelanjaan. 

Kelompok kedua adalah kelompok-kelompok lain dengan motif individual, sebagian 
besar karena balas dendam.

Dan kelompok ketiga, kelompok radikal Kelompok Jemaah Islamiyah (KJI) yang 
mencari sasaran hard targets, seperti gedung, perkantoran, permukiman 
ekspatriat, dan sasaran soft targets seperti tempat-tempat publik, pusat 
perbelanjaan, hotel, diskotek, dan gedung serta permukiman yang berkait dengan 
kepentingan Amerika Serikat.

KJI membagi wilayah teritorial ke dalam empat areal. Wilayah Mantiqi Ula/I 
adalah area ekonomi meliputi Singapura dan Malaysia, yang pernah dipimpin 
Hambali, kemudian digantikan Muklas. Wilayah Mantiqi Sani/II, daerah konflik 
meliputi sebagian wilayah di Indonesia, dipimpin oleh Abu Irsyad. Wilayah 
Mantiqi Thalid/III, area pelatihan yang meliputi Filipina selatan dan dipimpin 
Moh Nasir, serta wilayah Mantiqi Ukhro/IV meliputi Australia, dipimpin Abd 
Rohmi Ayub.

Kelompok teroris ini membagi organisasi ini ke dalam sejumlah divisi, mulai 
dari perencana strategi, periset studi kelayakan, pengamat lapangan, pembuat 
keputusan, penyedia logistik dan transportasi, sampai pada pembuat bom, 
pelaksana atau eksekutor.
Dari mana dana kelompok teroris ini? Setiap anggota memberi kontribusi lima 
persen dari pendapatan mereka. Di samping itu, ada juga kontribusi dari 
komunitas, dari Fisabililah, Al Qaeda, dan juga dari Fa'i.

Dana yang diperoleh ini digunakan untuk membiayai aktivitas di daerah konflik 
di Ambon dan Poso, membeli senjata dan mengirimkan ke daerah konflik, mengirim 
anggota untuk berlatih di Afganistan, membiayai latihan militer ke Akademi 
Militer Islam di Kamp Moro (Filipina selatan), dan berbagai aksi peledakan bom 
pada malam Natal 2000 di Medan, Siantar, Pekan Baru, Batam, Jakarta, Bandung, 
Sukabumi, Mojokerto, Mataram.

Dana teroris juga digunakan untuk serangkaian aksi peledakan bom sepanjang 
tahun 2001 di Jakarta mulai Atrium Senen, Gereja Santa Anna dan HKBP, juga di 
Pekan Baru dan Medan.
Polisi juga mencatat dana peledakan bom Bali 2002 sejumlah 35.500 dollar AS dan 
rencana berbagai kegiatan di Singapura sebanyak 50.500 dollar Singapura, serta 
untuk peledakan bom di Hotel JW Marriott.

DALAM upaya mengurai jaringan terorisme ini, polisi sudah menangkap sejumlah 
tersangka yang terlibat dalam aksi peledakan bom di Bali dan Marriott.
Memang, sejak peristiwa bom Bali, penyidikan yang dilakukan Polri dapat 
mengungkap sejumlah pelaku dan jaringannya, yang menunjukkan adanya keterkaitan 
antara Hambali alias Riduan Isamuddin alias Encep Nurjaman dan sekitar 30-an 
peledakan bom di Tanah Air.

Hambali ditangkap di Thailand bulan Agustus lalu oleh polisi setempat bekerja 
sama dengan agen CIA. Polri sendiri siap mengirimkan perwiranya untuk menyidik 
Hambali. Namun, hingga kini, Polri belum menerima jawaban dari Pemerintah 
Amerika Serikat. Sambil terus mengupayakan ini melalui jalur diplomasi, Polri 
sudah menerima beberapa informasi penting dari Hambali, termasuk data sejumlah 
rekening.

Polri masih melacak seorang yang disebut bernama Johan (diduga nama samaran), 
yang menerima kiriman uang dari Hambali melalui Li-Li (juga nama samaran dari 
WN Malaysia) senilai 45.000 dollar AS.

Dari penyelidikan kasus bom Bali, polisi berhasil menangkap antara lain Mukhlas 
alias Ali Ghufron, Imam Samudra alias Abdul Azis, M Rozi alias Amrozi, Ali 
Imron, Mubarok alias Utomo P, Hernianto alias Nian, Heri Hafidin alias Iksan, 
Abdul Rauf alias Sam, Andri Octavia alias Yudi, Andi Hidayat alias Agus, 
Junaedi alias Amin, dan Masykur alias A Kadir. Beberapa di antaranya sudah 
divonis.

Akan tetapi, diakui, saat ini masih ada sejumlah orang yang buron dan mereka 
merupakan orang-orang berbahaya.
Mereka adalah Zulkarnaen alias Arif Sunarso alias Daud (pembuat keputusan 
operasi peledakan bom), Dr Azahari Hussein (WN Malaysia, penasihat, perancang 
bom, ahli pembu

[proletar] Siaran Pers KAU: Batalkan Pengesahan RUU PM

2007-03-27 Thread yuyun harmono
*Siaran Pers Koalisi Anti Utang (KAU)*

*BATALKAN PENGESAHAN RUU PM*

* *

*Jakarta, 28 Maret 2007 *



Rancangan Undang Undang Penanaman Modal (RUU PM) akan disahkan DPR RI pada
tanggal 29 Maret ini. RUU Penanaman Modal ini adalah bagian dari upaya untuk
meliberalisasi pengelolaan ekonomi nasional seperti halnya undang-undang
sejenis sebelumnya. Proses pembahasan yang sangat tertutup dan dipaksakan
menunjukkan bahwa RUU ini sarat akan kepentingan, baik dari partai politik,
pemerintahan yang berkuasa, maupun kepentingan Negara-negara kreditor.
Rencana pengesahan RUU PM menunjukkan rendahnya harga diri DPR dan
Pemerintah yang mengabdi pada kuasa modal dan kepentingan asing.



Koalisi Anti Utang (KAU) memandang bahwa pengesahan RUU penanaman modal
adalah bentuk penjajahan secara diam-diam *(silent takeover)* atas
kedaulatan ekonomi politik sebagai sebuah bangsa. Pengesahan RUU PM juga
menunjukkan kebijakan yang paradoks terhadap komitmen kemandirian ekonomi,
pengentasan kemiskinan dan mengingkari semangat konstitusi dan UUD 1945
tentang kewajiban negara melindungi dan mensejahterakan kehidupan rakyat.



Koalisi Anti Utang (KAU) juga menyesalkan sikap angkuh dan watak komprador
para anggota DPR dalam menanggapi kritik rakyat. Berkali-kali disebutkan
oleh anggota Pansus RUU PM maupun komisi VI DPR RI, bahwa pengkritik RUU PM
sebagai orang-orang yang tidak mengerti masalah. Mereka mengklaim bahwa RUU
PM jauh lebih bagus ketimbang UU PMA No. 1/1967. Padahal, pasal-pasal yang
terdapat di dalam RUU ini sama-sekali mengabaikan kepentingan ekonomi
nasional dan jaminan kesejahteraan rakyat. Sebaliknya hanya memfasilitasi
kepentingan internasionalisasi modal di Indonesia. Lebih dari itu, RUU
Penanaman Modal adalah upaya DPR dan pemerintahan SBY-JK menggadaikan
kekayaan alam dan sumber-sumber agraria kepada investor asing. Sekaligus
menjadikan Indonesia sebagai pasar potensial hasil produksi negara industri
maju.



Dalam RUU ini, investasi sebagai penopang pembangunan dimaknai sebagai
proses ekonomi dengan pertumbuhan ekonomi semata. Pandangan ini mengandung
banyak kelemahan, karena mengabaikan aspek keadilan distribusi dan cara
produksi sehingga menciptakan jurang kesenjangan yang sangat lebar. Inilah
awal petaka bagi masyarakat Indonesia yang mayoritas miskin karena tidak
mampu mengakses sumber daya alam, kesehatan, pendidikan, serta layanan
publik lainnya.



Kegagalan berbagai instrumen perundangan yang mengatur tentang permodalan
asing dan undang-undang sektoral, dapat dilihat dari berbagai indikator
semakin buruknya kwalitas kehidupan rakyat. Di antaranya jumlah penduduk
yang berada di garis kemiskinan, jumlah konflik sumberdaya alam, bencana
akibat perusakan lingkungan, dan banyaknya orang yang tergusur dan/atau
belum menikmati jasa pelayanan umum. Di Indonesia, setidaknya ada 110 juta
jiwa penduduk yang hidup dengan penghasilan kurang dari US$ 2 atau kurang
dari Rp 18 ribu per hari. Sekalipun lingkaran kemiskinan itu sebagian
disebabkan oleh struktur ekonomi warisan kolonial, hingga tingkat tertentu
juga disebabkan oleh pengaturan yang menyimpang dari tujuan mensejahterakan
rakyat.



Oleh karena itu, Koalisi Anti Utang (KAU) mendesak DPR RI membatalkan
rencana pengesahan RUU Penanaman Modal tanggal 29 Maret nanti. Kami juga
mendesak pemerintah dan DPR lebih mendahului penyelesaian problem utama
keterpurukan ekonomi nasional seperti dalam aspek fiskal dan moneter. Salah
satunya mengenai persoalan utang luar dan dalam negeri. Kebijakan anggaran
negara yang terjebak utang, menyebabkan pemerintah gagal memenuhi pembiayaan
pembangunan infrastuktur maupun kebutuhan pelayanan hak dasar rakyat.
Utamanya dalam konteks investasi, masalah domestik seperti ekonomi biaya
tinggi, transparansi, kepastian hukum dan merupakan problem utama yang perlu
diselesaikan terlebih dahulu. Bukan dengan membuat Undang Undang baru yang
jauh dari semangat kepentingan nasional dan sama sekali tidak berniat untuk
mengkoreksi struktur ekonomi nasional warisan kolonial yang menindas rakyat.
[ ]



*Kontak*

Kusfiardi: 0811 837389

Dani Setiawan: 0812 967 1744

Informasi selengkapnya dapat diperoleh melalui website Koalisi Anti Utang:
www.kau.or.id


-- 
Yuyun Harmono
Outreach Koalisi Anti Utang (KAU)/Anti Debt Coalition Indonesia
Jl. Tegal Parang Utara No.14 Jakarta Selatan 12790 Indonesia
Telp. 021-79193363,Fax. 021-7941673,
Hp. 081807867506
website : www.kau.or.id
blog : antiutang.wordpress.com

-- 
Yuyun Harmono
Outreach Koalisi Anti Utang (KAU)/Anti Debt Coalition Indonesia
Jl. Tegal Parang Utara No.14 Jakarta Selatan 12790 Indonesia
Telp. 021-79193363,Fax. 021-7941673,
Hp. 081807867506
website : www.kau.or.id
blog : antiutang.wordpress.com


[Non-text portions of this message have been removed]



Post message: [EMAIL PROTECTED]
Subscribe   :  [EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe :  [EMAIL PROTECTED]
List owner  :  [EMAIL PROTECTED]
Homepage:  http://proletar.8m.com/ 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
htt

[proletar] Re: Israel, Palestine leaders to meet regularly

2007-03-27 Thread sanervoice
Berita Timur Tengah menurut saya gak perlu diforwardkan pada milis
Indonesia, kecuali ada hubungannya dengan masalah di Indonesia...?
Bagaimana rekan-rekan?



Post message: [EMAIL PROTECTED]
Subscribe   :  [EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe :  [EMAIL PROTECTED]
List owner  :  [EMAIL PROTECTED]
Homepage:  http://proletar.8m.com/ 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Re: [proletar] Bagaimana Polri mengurai jaringan teroris di Indonesia?

2007-03-27 Thread Alpha Bagus Sunggono
Masih ada BUG / vulnerabilitas dari sisi Intelejen.

 Jaringan teroris merupakan kumpulan dari
1. multi sistem,
2. multi area,
3. super terstruktur,
4. teknologi super tinggi
5. sangat tersamar.

Multi sistem : background nya bisa menyangkut politis, atau pun bisnis
mengenai tersamar :
Teroris itu bisa jadi ada dalam  BIN, CIA, KJI , Mossad, Interpol.

Intinya : Siapapun musti tidak dapat dipercaya dalam jaringan teroris ini !!!
siapapun bisa menjadi teroris.

Kalau pengin teroris bisa dimusnahkan,
BIN sebaiknya tidak mempercayai siapapun.

Saya kira di dalam BIN itu juga telah ada Agent2 teroris.
Termasuk di dalam CIA.
di Dalam AlQaeda.

kita tau bahwa Al Qaeda juga binaan CIA.

jadi musti menganut prinsip: EveryOne is teroris.

Jadi Usulan utk BIN :
1. Lakukan Scanning di dalam BIN
2. Lakukan Scanning di Kepolisian.
3. Lakukan penyusupan di Interpol, CIA, ALQaeda, Mossad, KJI, NII
4. Gunakan prinsip : Tak ada yang dapat dipercaya.
5. Gunakan Blog utk menyebarkan Data
 (Apabila ditekan atasan / Agent lain) sebelum dibunuh.
6. menDevelop Teknologi IT (Riset IT) utk Teknologi Spionase,
 merekrut pakar Nano Teknologi.
7. Kemungkinan besar para Agent Teroris menyampaikan Komunikasi lewat
Media Publik
8. Teroris menggunakan Media Publik untuk melakukan penyamaran /
pemutar balikan fakta.
8. Create suatu TIM core anti teror ( tim kecil yg paling dapat dipercaya)
9. Isolasi Area Indonesia dari Agent2 Intelejen / Teroris, persempit
ruang gerak.
10. Awasi peredaran senjata dan dana
11. Kemungkinan telah terjadi penggunaan Hipnotis / Brain Washing, utk
memprogram para teroris.

Tumpas Para teroris 

Pada tanggal 27/03/07, Rudy Prabowo <[EMAIL PROTECTED]> menulis:
>
>
>
>
>
>
> Posted by Robert Adhi Ksp at 1/02/2007  06:49:00 PM
>
>Bagaimana Polri mengurai jaringan teroris di Indonesia?
>
>  POLISI membagi tiga kelompok teroris yang beroperasi di Indonesia. Pertama, 
> Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang melakukan sejumlah peledakan bom di gedung 
> pemerintah, instalasi vital, area publik, dan pusat perbelanjaan.
>
>Kelompok kedua adalah kelompok-kelompok lain dengan motif individual, 
> sebagian besar karena balas dendam.
>
>  Dan kelompok ketiga, kelompok radikal Kelompok Jemaah Islamiyah (KJI) yang 
> mencari sasaran hard targets, seperti gedung, perkantoran, permukiman 
> ekspatriat, dan sasaran soft targets seperti tempat-tempat publik, pusat 
> perbelanjaan, hotel, diskotek, dan gedung serta permukiman yang berkait 
> dengan kepentingan Amerika Serikat.
>
>  KJI membagi wilayah teritorial ke dalam empat areal. Wilayah Mantiqi Ula/I 
> adalah area ekonomi meliputi Singapura dan Malaysia, yang pernah dipimpin 
> Hambali, kemudian digantikan Muklas. Wilayah Mantiqi Sani/II, daerah konflik 
> meliputi sebagian wilayah di Indonesia, dipimpin oleh Abu Irsyad. Wilayah 
> Mantiqi Thalid/III, area pelatihan yang meliputi Filipina selatan dan 
> dipimpin Moh Nasir, serta wilayah Mantiqi Ukhro/IV meliputi Australia, 
> dipimpin Abd Rohmi Ayub.
>
>  Kelompok teroris ini membagi organisasi ini ke dalam sejumlah divisi, mulai 
> dari perencana strategi, periset studi kelayakan, pengamat lapangan, pembuat 
> keputusan, penyedia logistik dan transportasi, sampai pada pembuat bom, 
> pelaksana atau eksekutor.
>  Dari mana dana kelompok teroris ini? Setiap anggota memberi kontribusi lima 
> persen dari pendapatan mereka. Di samping itu, ada juga kontribusi dari 
> komunitas, dari Fisabililah, Al Qaeda, dan juga dari Fa'i.
>
>  Dana yang diperoleh ini digunakan untuk membiayai aktivitas di daerah 
> konflik di Ambon dan Poso, membeli senjata dan mengirimkan ke daerah konflik, 
> mengirim anggota untuk berlatih di Afganistan, membiayai latihan militer ke 
> Akademi Militer Islam di Kamp Moro (Filipina selatan), dan berbagai aksi 
> peledakan bom pada malam Natal 2000 di Medan, Siantar, Pekan Baru, Batam, 
> Jakarta, Bandung, Sukabumi, Mojokerto, Mataram.
>
>  Dana teroris juga digunakan untuk serangkaian aksi peledakan bom sepanjang 
> tahun 2001 di Jakarta mulai Atrium Senen, Gereja Santa Anna dan HKBP, juga di 
> Pekan Baru dan Medan.
>  Polisi juga mencatat dana peledakan bom Bali 2002 sejumlah 35.500 dollar AS 
> dan rencana berbagai kegiatan di Singapura sebanyak 50.500 dollar Singapura, 
> serta untuk peledakan bom di Hotel JW Marriott.
>
>  DALAM upaya mengurai jaringan terorisme ini, polisi sudah menangkap sejumlah 
> tersangka yang terlibat dalam aksi peledakan bom di Bali dan Marriott.
>  Memang, sejak peristiwa bom Bali, penyidikan yang dilakukan Polri dapat 
> mengungkap sejumlah pelaku dan jaringannya, yang menunjukkan adanya 
> keterkaitan antara Hambali alias Riduan Isamuddin alias Encep Nurjaman dan 
> sekitar 30-an peledakan bom di Tanah Air.
>
>  Hambali ditangkap di Thailand bulan Agustus lalu oleh polisi setempat 
> bekerja sama dengan agen CIA. Polri sendiri siap mengirimkan perwiranya untuk 
> menyidik Hambali. Namun, hingga kini, Polri belum menerima jawaban dari 
> Pemerintah Amerika Serikat. Samb

[proletar] Re: First Bolivian town free of illiteracy

2007-03-27 Thread sanervoice
Ironis, negara yang kecil dan perekonomian lemah seperti Cuba bisa
mendidik penduduknya dengan sebegitu baik, sedangkan Indonesia?

Sunny, boleh minta informasi tentang "I Can Do It Method" yang jadi
kunci penghapusan buta huruf ini... ada yang pernah dengar tidak?


--- In proletar@yahoogroups.com, "Sunny" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> http://www.granma.cu/ingles/2007/marzo/mar27/13municip.html
> 
>   Havana.  March 27, 2007
>  
> 
>  
>   First Bolivian town free of illiteracy
> 
>   By Armando Pérez Fernández
> 
>   TOLATA, Bolivia, March 26.- Dawn broke this morning in this
town in the central department of Cochabamba with the expectation of
it being declared the first in Bolivia free of illiteracy after the
successful education of 700 people. 
> 
>   President Evo Morales plans to raise a white flag here, where
in less than one year, its illiterate inhabitants learned how to read
and write via the Cuban "I Can Do It" method. 
> 
>   The town is busy preparing to celebrate this event, and will
be welcoming national and international figures, as well as
representatives of the diplomatic corps in Bolivia. 
> 
>   According to Mayor Alex Machado, the post-literacy period has
now begun, and for that, this month the first Center for Mid-level
Adult Education (CEMA) is scheduled to open. 
> 
>   This institution will help those who have learned how to read
and write and who are interested in getting their high school diplomas
by giving them the option of night school, Machado explained. 
> 
>   He added that literacy graduates are now ready and able to
begin a formal education. The idea, he said, is to pursue high school
diplomas, and age permitting, earn a technical or professional degree.
(PL)
> 
>   Translated by Granma International
> 
>  
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>




Post message: [EMAIL PROTECTED]
Subscribe   :  [EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe :  [EMAIL PROTECTED]
List owner  :  [EMAIL PROTECTED]
Homepage:  http://proletar.8m.com/ 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


[proletar] the champ [Re: seperlima buat Islam]

2007-03-27 Thread duke
baru ini nih, ada pendekatan terhadap klub
berdasarkan ras .. multi rasial ehehee

kalo kasus rasist di klub, itu memang sering.
misalnya si 'anu' (henry, eto'o, dll) jadi ngambek
maen karena perlakuan rasialis (biasanya dari supporter).

sesuai dgn anjuran 'fanatik cukup satu saja .. sepak bola',
maka pendekatan berdasarkan 'multi rasial, whatever' juga gak
perlu ada. penilaian panjenengan terhadap chelsea jadi absurd.

-duke-

--- "djayawikarta" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> 
> Chelsea justru dijagokan karena sangat MULTI-RASIAL.
> 
> Saya berharap, semua orang bisa fanatik BOLA...yang multiras.
> multi agama
> 
> Fanatik cukup satu sajasepak bola.
> Saya jamin, ke-fanatikan lain-lain akan dengan sendirinya
> tersisihmalu...minggir.
> 
> Hidup Persibdisana ada Sukowiyono
> 
> DjayaWikarta



Post message: [EMAIL PROTECTED]
Subscribe   :  [EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe :  [EMAIL PROTECTED]
List owner  :  [EMAIL PROTECTED]
Homepage:  http://proletar.8m.com/ 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


[proletar] Re: Siaran Pers KAU: Batalkan Pengesahan RUU PM

2007-03-27 Thread sanervoice
Saya beri komentar dibawah...

--- In proletar@yahoogroups.com, "yuyun harmono" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Pengesahan RUU PM juga
> menunjukkan kebijakan yang paradoks terhadap komitmen kemandirian
ekonomi,
> pengentasan kemiskinan dan mengingkari semangat konstitusi dan UUD 1945
> tentang kewajiban negara melindungi dan mensejahterakan kehidupan 
rakyat.

Pengucilan ekonomi ala Bung Karno atau Nehru ternyata tidak
menghasilkan penyejahteraan rakyat. Justru pada jaman Soeharto 
(terlepas dari keburukan2nya) waktu hutang dan modal asing diberi izin
masuk Indonesia ternyata kemiskinan berkurang dan tingkat
kesejahteraan meningkat.

> Dalam RUU ini, investasi sebagai penopang pembangunan dimaknai sebagai
> proses ekonomi dengan pertumbuhan ekonomi semata. Pandangan ini
mengandung
> banyak kelemahan, karena mengabaikan aspek keadilan distribusi dan cara
> produksi sehingga menciptakan jurang kesenjangan yang sangat lebar.
Inilah
> awal petaka bagi masyarakat Indonesia yang mayoritas miskin karena tidak
> mampu mengakses sumber daya alam, kesehatan, pendidikan, serta layanan
> publik lainnya.

Jadi permasalahannya bukan pada investasi asingnya kan?

> Kegagalan berbagai instrumen perundangan yang mengatur tentang
permodalan
> asing dan undang-undang sektoral, dapat dilihat dari berbagai indikator
> semakin buruknya kwalitas kehidupan rakyat. 

Permasalahannya bukan pada investasinya itu sendiri, tapi pemberdayaan
capital yang masuk ke Indonesia, tidak dipergunakan secara optimal. 

> Kebijakan anggaran
> negara yang terjebak utang, menyebabkan pemerintah gagal memenuhi
pembiayaan
> pembangunan infrastuktur maupun kebutuhan pelayanan hak dasar raky

Kegagalan tersebut bukan karena banyak utang, tapi karena KKN!

> Utamanya dalam konteks investasi, masalah domestik seperti ekonomi biaya
> tinggi, transparansi, kepastian hukum dan merupakan problem utama
yang perlu
> diselesaikan terlebih dahulu. 

Betul juga, tapi jika investasi asing ditolak, kesejahteraan tidak
akan datang dengan sendirinya. Untuk add value harus ada inputnya dulu
dong! 



Post message: [EMAIL PROTECTED]
Subscribe   :  [EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe :  [EMAIL PROTECTED]
List owner  :  [EMAIL PROTECTED]
Homepage:  http://proletar.8m.com/ 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Re: [proletar] Re: seperlima buat Islam

2007-03-27 Thread Proletar2
In a message dated 3/19/2007 5:57:33 PM Pacific Standard Time, 
[EMAIL PROTECTED] writes:


> belum lah...
> 
> si habe keseringan mengunjungi carson city, tempat-tempat seperti
> 'hello kitty', mustang ranch', dilalap abis semuanya.
> 
> maklum, bekas anwar (anak warung) pejompongan indah sih...
> 
> 


Asal tahu,
Seperlima islamnya habe, walaupun masih sering tegang setiap
kali melihat dara montok seliweran, tidak pernah misalnya punya
niat untuk memiliki 72 bidadari perawan di surga, atau menjadi
langganan panti pijat hura hura, atau main main ke segala
bordelo di Pahrump, Nevada sana.

Untuk sementara ini catatan kaki ketahanan iman habe adalah:
- St Pauli, Hamburg tidak mempan menggoda habe walaupun saat itu umur 19
- Sunset boulevard di Los Angeles gugur , begitu juga 42 nd street di NY sana
- Viska o viska sayang, pramugariku sayang, ingat kan kita ngga sampe 
begituan?
- Jek, gua ngga demen sama bencong! ( saat melintas taman lawang awal 90 )

Katahanan iman Habe jauh diatas Djajamiharja di Inggris sana, jelas saja

hab hab
   


[Non-text portions of this message have been removed]



Post message: [EMAIL PROTECTED]
Subscribe   :  [EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe :  [EMAIL PROTECTED]
List owner  :  [EMAIL PROTECTED]
Homepage:  http://proletar.8m.com/ 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


[proletar] Re: Al Qur'an Membuka Rahsia : Al-Masih Bagaikan Pelangi Keagungan

2007-03-27 Thread sanervoice
No spamming please



Post message: [EMAIL PROTECTED]
Subscribe   :  [EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe :  [EMAIL PROTECTED]
List owner  :  [EMAIL PROTECTED]
Homepage:  http://proletar.8m.com/ 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Re: [proletar] Re: seperlima buat Islam

2007-03-27 Thread hartono_tjahjadi
hahahaha rezameutia=bencong!

Pada tanggal 28/03/07, [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]> menulis:
>
>
> In a message dated 3/19/2007 5:57:33 PM Pacific Standard Time,
> [EMAIL PROTECTED] writes:
>
> > belum lah...
> >
> > si habe keseringan mengunjungi carson city, tempat-tempat seperti
> > 'hello kitty', mustang ranch', dilalap abis semuanya.
> >
> > maklum, bekas anwar (anak warung) pejompongan indah sih...
> >
> >
>
> Asal tahu,
> Seperlima islamnya habe, walaupun masih sering tegang setiap
> kali melihat dara montok seliweran, tidak pernah misalnya punya
> niat untuk memiliki 72 bidadari perawan di surga, atau menjadi
> langganan panti pijat hura hura, atau main main ke segala
> bordelo di Pahrump, Nevada sana.
>
> Untuk sementara ini catatan kaki ketahanan iman habe adalah:
> - St Pauli, Hamburg tidak mempan menggoda habe walaupun saat itu umur 19
> - Sunset boulevard di Los Angeles gugur , begitu juga 42 nd street di NY sana
> - Viska o viska sayang, pramugariku sayang, ingat kan kita ngga sampe
> begituan?
> - Jek, gua ngga demen sama bencong! ( saat melintas taman lawang awal 90 )
>
> Katahanan iman Habe jauh diatas Djajamiharja di Inggris sana, jelas saja
>
> hab hab
> 
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>
>


Post message: [EMAIL PROTECTED]
Subscribe   :  [EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe :  [EMAIL PROTECTED]
List owner  :  [EMAIL PROTECTED]
Homepage:  http://proletar.8m.com/ 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Re: [proletar] Bagaimana Polri mengurai jaringan teroris di Indonesia?

2007-03-27 Thread Sunny
Ada itu film dokumenter "Black Road To Aceh" dibuat oleh wartawan frilance, 
William Nissen, kalau bisa dilihat mungkin ada penjelasan tambahan yang 
berguna, karena kedua belah pihak TNI dan GAM difilmkan. Film ini tidak 
dibolehkan dipertunjukan pada festival film dokumenter di Jakarta beberapa 
waktu lalu.

  - Original Message - 
  From: Rudy Prabowo 
  To: proletar@yahoogroups.com 
  Sent: Wednesday, March 28, 2007 4:20 AM
  Subject: Re: [proletar] Bagaimana Polri mengurai jaringan teroris di 
Indonesia?


  Anda benar.
  Data intelijen selalu mencurigai gerak gerik suatu organisasi bahkan 
perorangan, dan melempar issue politik sebagai wacana, sehingga menimbulkan 
respon masyarakat. Dan diharapkan respon2 itu bisa membantu penyelidikan 
selanjutnya untuk mendapatkan informasi yang akurat untuk disampaikan kepada 
pihak2 yg berkompeten didalam penindakannya :))

  Terimakasih masukannya.


  Sunny <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Bertahun-tahun sebelum perjanjian di Helsinki, pemerintah Indonesia berusaha 
membuat opini internasional bahwa GAM adalah gerakan teror, tetapi tidak dapat 
dibuktikan. 

  - Original Message - 
  From: Rudy Prabowo 
  To: [EMAIL PROTECTED] 
  Sent: Tuesday, March 27, 2007 6:50 PM
  Subject: [proletar] Bagaimana Polri mengurai jaringan teroris di Indonesia?

  Posted by Robert Adhi Ksp at 1/02/2007 06:49:00 PM 

  Bagaimana Polri mengurai jaringan teroris di Indonesia?

  POLISI membagi tiga kelompok teroris yang beroperasi di Indonesia. Pertama, 
Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang melakukan sejumlah peledakan bom di gedung 
pemerintah, instalasi vital, area publik, dan pusat perbelanjaan. 

  Kelompok kedua adalah kelompok-kelompok lain dengan motif individual, 
sebagian besar karena balas dendam.

  Dan kelompok ketiga, kelompok radikal Kelompok Jemaah Islamiyah (KJI) yang 
mencari sasaran hard targets, seperti gedung, perkantoran, permukiman 
ekspatriat, dan sasaran soft targets seperti tempat-tempat publik, pusat 
perbelanjaan, hotel, diskotek, dan gedung serta permukiman yang berkait dengan 
kepentingan Amerika Serikat.

  KJI membagi wilayah teritorial ke dalam empat areal. Wilayah Mantiqi Ula/I 
adalah area ekonomi meliputi Singapura dan Malaysia, yang pernah dipimpin 
Hambali, kemudian digantikan Muklas. Wilayah Mantiqi Sani/II, daerah konflik 
meliputi sebagian wilayah di Indonesia, dipimpin oleh Abu Irsyad. Wilayah 
Mantiqi Thalid/III, area pelatihan yang meliputi Filipina selatan dan dipimpin 
Moh Nasir, serta wilayah Mantiqi Ukhro/IV meliputi Australia, dipimpin Abd 
Rohmi Ayub.

  Kelompok teroris ini membagi organisasi ini ke dalam sejumlah divisi, mulai 
dari perencana strategi, periset studi kelayakan, pengamat lapangan, pembuat 
keputusan, penyedia logistik dan transportasi, sampai pada pembuat bom, 
pelaksana atau eksekutor.
  Dari mana dana kelompok teroris ini? Setiap anggota memberi kontribusi lima 
persen dari pendapatan mereka. Di samping itu, ada juga kontribusi dari 
komunitas, dari Fisabililah, Al Qaeda, dan juga dari Fa'i.

  Dana yang diperoleh ini digunakan untuk membiayai aktivitas di daerah konflik 
di Ambon dan Poso, membeli senjata dan mengirimkan ke daerah konflik, mengirim 
anggota untuk berlatih di Afganistan, membiayai latihan militer ke Akademi 
Militer Islam di Kamp Moro (Filipina selatan), dan berbagai aksi peledakan bom 
pada malam Natal 2000 di Medan, Siantar, Pekan Baru, Batam, Jakarta, Bandung, 
Sukabumi, Mojokerto, Mataram.

  Dana teroris juga digunakan untuk serangkaian aksi peledakan bom sepanjang 
tahun 2001 di Jakarta mulai Atrium Senen, Gereja Santa Anna dan HKBP, juga di 
Pekan Baru dan Medan.
  Polisi juga mencatat dana peledakan bom Bali 2002 sejumlah 35.500 dollar AS 
dan rencana berbagai kegiatan di Singapura sebanyak 50.500 dollar Singapura, 
serta untuk peledakan bom di Hotel JW Marriott.

  DALAM upaya mengurai jaringan terorisme ini, polisi sudah menangkap sejumlah 
tersangka yang terlibat dalam aksi peledakan bom di Bali dan Marriott.
  Memang, sejak peristiwa bom Bali, penyidikan yang dilakukan Polri dapat 
mengungkap sejumlah pelaku dan jaringannya, yang menunjukkan adanya keterkaitan 
antara Hambali alias Riduan Isamuddin alias Encep Nurjaman dan sekitar 30-an 
peledakan bom di Tanah Air.

  Hambali ditangkap di Thailand bulan Agustus lalu oleh polisi setempat bekerja 
sama dengan agen CIA. Polri sendiri siap mengirimkan perwiranya untuk menyidik 
Hambali. Namun, hingga kini, Polri belum menerima jawaban dari Pemerintah 
Amerika Serikat. Sambil terus mengupayakan ini melalui jalur diplomasi, Polri 
sudah menerima beberapa informasi penting dari Hambali, termasuk data sejumlah 
rekening.

  Polri masih melacak seorang yang disebut bernama Johan (diduga nama samaran), 
yang menerima kiriman uang dari Hambali melalui Li-Li (juga nama samaran dari 
WN Malaysia) senilai 45.000 dollar AS.

  Dari penyelidikan kasus bom Bali, polisi berhasil menangkap antara lain 
Mukhlas alias Ali Ghufron, Imam Samudra alias