Acung dua jempol buat mereka...satu dua orang bisa saja seperti ini, tetapi
bukan begitu cara membangun republik...pendidikan mahal menjadi barier bagi
sebagian besar masyarakat yg masih miskin...harus merata memberi kesempatan
kepada setiap orang yg berprestasi
-Original Message-
From: cha6...@yahoo.com
Sender: proletar@yahoogroups.com
Date: Sun, 11 Sep 2011 01:12:08
Reply-To: proletar@yahoogroups.com
Cc: Invalid address
Subject: [proletar] Anak seorang tukang becak
Dengan penghasilan yang serba pas-pasan, yakni Rp20 ribu-Rp30 ribu per hari,
Suyatno seorang tukang becak sukses mengantarkan anaknya, Agung Bhaktiyar
menjadi dokter.
Dari empat orang anaknya hanya Agung, si anak bungsu, yang mengenyam pendidikan
di perguruan tinggi.
Berdasarkan pengalaman dan perjuangannya tersebut, Suyatno diundang sebagai
tamu spesial dalam pertemuan dengan orangtua para mahasiswa baru UGM tahun
ajaran 2011/2012.
Dalam kesempatan tersebut, Suyatno menuturkan, Agung tidak pernah
memberitahukan bahwa dia mendaftar tes masuk UGM pada 2005 silam. Namun, ketika
dinyatakan lolos dan diterima di UGM, dia pun memberitahu kedua orangtuanya.
Suami dari Saniyem ini mengaku, sempat merasa kaget dan terdiam atas prestasi
yang diraih anaknya. Akhirnya, dia pun hanya mengiyakan akan mendukung
keinginan anaknya tersebut. Meski dia masih merasa ragu akan kemampuannya untuk
menguliahkan anaknya hingga selesai.
Bapak akan berusaha sampai kamu selesai kuliah, nak, ujarnya kala itu guna
membesarkan hati sang anak. Demikian dilansir dari situs UGM, Sabtu (10/9/2011).
Menurut Suyatno, Agung sangat mengerti dengan kondisi ekonomi keluarganya
sehingga tidak pernah memaksa kedua orangtuanya memenuhi keinginannya. Saya
membiasakan anak-anak untuk hidup sederhana, bahkan baju seragam dan sepatu
sekolahnya juga serba bekas, kata pria yang menetap di Terban, Yogyakarta
tersebut.
Meski hanya seorang tamatan sekolah rakyat, Suyatno selalu berharap dan berdoa
agar anak-anaknya selalu bernasib lebih baik darinya. Dulu, saya
berangan-angan agar paling tidak mereka bisa melebihi saya, tuturnya.
Selama perjalanan perkuliahan Agung, Suyatno tidak dipusingkan dengan biaya
kuliah selama enam tahun untuk menjadi seorang dokter. Pasalnya, mahasiswa yang
dilantik pada pertengahan 2011 lalu, mendapat bantuan beasiswa dari UGM. Tapi
kalau untuk fotokopi dan uang saku, dia (Agung) tetap minta ke saya. Kalau
tidak ada, tetap apa adanya saja, katanya menambahkan.
Kisah Suyatno dan Agung ini berhasil menggugah hati sebanyak 3.717 orangtua
mahasiswa baru yang hadir di acara tersebut.
Jadi, siapa bilang hanya orang berduit saja yang mampu menyekolahkan anaknya
hingga menjadi dokter?
Dimana ada kemauan disana ada jalan...
Salam sukses ...
Ch@™
pin: 21EF6D92
Powered by Telkomsel BlackBerry®
[Non-text portions of this message have been removed]
Post message: prole...@egroups.com
Subscribe : proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe : proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner : proletar-ow...@egroups.com
Homepage: http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links
* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/
* Your email settings:
Individual Email | Traditional
* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
(Yahoo! ID required)
* To change settings via email:
proletar-dig...@yahoogroups.com
proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com
* To unsubscribe from this group, send an email to:
proletar-unsubscr...@yahoogroups.com
* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/