[proletar] Anugerah

2012-04-16 Terurut Topik cha6966
Hidup adalah Anugerah

Pada hari ini : 

¤ Sebelum anda berpikir untuk berkata-kata kasar  

• Ingatlah kepada orang yang tidak bisa ber-kata²

¤ Sebelum anda mengeluh tentang rasa makanan yang di makan 


• Ingatlah orang yang tidak punya sesuatu untuk dimakan pada hari ini

¤ Sebelum anda mengeluh tentang suami atau istri anda 

• Ingatlah orang yang menangis kepada Tuhan agar diberikan jodoh

¤ Sebelum anda mengeluh tentang kehidupan yang anda jalani... 

• Ingatlah orang yang pergi lebih dini menghadap kepadaNya.

¤ Sebelum anda mengeluh tentang nakalnya anak² anda  

• Ingatlah orang yang sangat menginginkan anak tetapi mereka belum 
memperolehnya.

¤ Sebelum anda protes kepada istri / suami anda tentang kotor dan berantakannya 
rumah anda. 

• Ingatlah orang yang hidup di jalanan atau tuna wisma.

¤ Sebelum anda mengeluh tentang melelahkannya pekerjaan anda..  

• Ingatlah kepada para pengangguran dan orang-orang cacat yang ingin sekali 
bekerja seperti anda sekarang ini.

¤ Dan ketika beban hidup sangat menekan anda sehingga anda merasakan stress...  

• Tersenyumlah dan berterima kasihlah  kepada Tuhan anda masih diberi hidup... 
Karena hidup itu selalu penuh dengan cobaan dan rintangan. Tapi percayalah 
Tuhan tidak pernah memberikan cobaan yang melampaui kemampuan umatNya.

Surabaya
Charles Asiku
Ch@​​™
pin: 21EF6D92



Powered by Telkomsel BlackBerry®



Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage:  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
proletar-dig...@yahoogroups.com 
proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[proletar] Anugerah Sungai Barito

2007-01-03 Terurut Topik Ambon
http://www.indomedia.com/bpost/012007/4/opini/opini1.htm

Anugerah Sungai Barito
(Catatan Harjad Barito Kuala)

Akibat penggundulan hutan di Hulu Barito, terjadi erosi yang menimbulkan 
sedimentasi (pendangkalan) di hilir Sungai Barito sehingga daya tampung sungai 
menjadi berkurang.

Oleh: Nasrullah
Mahasiswa Pascasarjana UGM Asal Batola



Desember 2006, merupakan bulan penghargaan bagi komunitas selebritas di tanah 
air. Ada yang menerima penghargaan Panasonic Award dengan pelbagai kriteria, 
ada mendapatkan penghargaan Anugerah Music Indonesia (AMI). Tepuk tangan 
gembira pun diberikan kepada peraih penghargaan tersebut. Bagi masyarakat 
Barito Kuala (Batola), tepatnya di hari jadi Kabupaten pada 4 Januari 2007 
penghargaan itu mungkin bisa dibayangkan dengan berdirinya jembatan baru 
membentang di sungai Barito. 'Jembatan Rumpiang', begitulah sebutan masyarakat.

Dimulai dari ide bupati Batola terdahulu Bardiansyah Mudjidi yang membuat 
rancangan dalam bentuk miniatur hingga pembebasan lahan, dilanjutkan bupati 
Eddy Sukarma menghubungi menteri terkait. Gayung bersambut. Perjuangan DPRD 
Batola dan wakil Batola di DPR Jakarta H Hasanuddin Murad memperjuangkannya di 
tingkat pusat sebagai isu strategis nasional, jadilah buah kerja sama itu 
seperti direncanakan yang rampung 2007 sekarang.

Sebagai warga Batola, saya bersyukur sebab letak kabupaten berada tepat di 
jalur sungai Barito. Tidak ada kabupaten lain di Kalsel dengan letak strategis 
di jalur Sungai Barito seperti Batola, di mana segala sumberdaya alam dari 
daerah hulu sebelum keluar Kalimantan harus 'pamit' kepada Kabupaten Batola. 
Tidak ada pula jembatan besar di daerah lain menyamai Batola, seperti Jembatan 
Barito dan Jembatan Rumpiang. Kita haris melihat letak strategis sebagai hal 
menguntungkan. Namun sampai sekarang entah seberapa maksimal keuntungan itu 
bisa dimanfaatkan? Justru terjadi adalah sebuah ironi luar biasa, bersama HSU, 
Batola menyandang sebagai daerah tertinggal. 

Januari adalah Hari Jadi Batola, yang dirayakan dengan upacara Sederet daftar 
keberhasilan pembangunan kabupaten di jalur Sungai Barito ini diekspos kepada 
publik. Biarlah sejenak kita larut dalam sebuah momen perayaan kelahiran 
Batola. Tapi jangan lupa, tamu tahunan diundang atau tidak akan senantiasa 
datang berkunjung. Setelah asap di musim kemarau, 'saudaranya' yang bernama 
banjir akan bergantian berkunjung. Musim penghujan telah tiba, entah Maret, 
April atau Mei, banjir (semoga tidak) akan datang lagi.

Akibat penggundulan hutan di Hulu Barito, terjadi erosi yang menimbulkan 
sedimentasi (pendangkalan) di hilir Sungai Barito sehingga daya tampung sungai 
menjadi berkurang. Sedimentasi menjadi faktor penyebab terjadinya banjir, juga 
mengganggu transportasi sungai. Tugboat yang menarik tongkang batu bara sering 
kandas di perairan Sungai Barito di wilayah Batola. Kalau kita mau melakukan 
kerja sama dengan pelbagai pihak untuk mengeruk daerah yang terjadi 
sedimentasi, maka daya tampung sungai menjadi lebih besar dan memudahkan 
transportasi angkutan sungai.

Belajar dari banjir di Batola tahun lalu, saya malah membaca di media lokal 
Batola ada yang menganggap banjir sebagai berkah bagi daerah yang terkena. 
Sayang orang tersebut tidak berada di sana. Ia berada di kejauhan, sebagaimana 
fotografer dari tempat jauh asyik mengambil gambar wedus gembel maupun curahan 
lahar dari mulut Merapi untuk keperluan seni dan dipajang di ruang pameran. 

Banjir bisa saja menjadi berkah, bagi kelompok elit tertentu. Pelajaran dari 
berbagai bencana, banyak pihak mengambil kesempatan. Di Amerika Tengah, antara 
1960-1988 terjadi 50 kali bencana besar di Costa Rica, Nicaragua, El Savador, 
Honduras dan Guatemala. Pemerintah dan Partai Politik memanfaatkan bencana 
sebagai ajang pembentukan kekuatan politik yang akibatnya melahirkan korupsi 
militer.

Fenomena banjir memang perlu didefinisi ulang, sampai pada ukuran berapa 
ketinggian air menjadi bencana. Apakah bencana kalau air setinggi matakaki, 
selutut. Atau bahkan sampai pinggang ketika berdiri di dalam rumah masih 
dianggap bukan bencana, setidaknya derita bagi warga setempat. Saya teringat 
pendapat Irwan Abdullah (2006) dalam pidato pengukuhan dirinya sebagai guru 
besar antropologi UGM berkenaan dengan bencana. "Bencana bukan merupakan 
peristiwa yang tiba-tiba dan tak terelakkan," ujarnya.

Karenanya, suatu bencana tidak harus mengganggu stabilitas, menyebabkan 
ketidakpastian, kekacauan atau runtuhnya sistem sosial budaya, merusak 
kemampuan adaptasi masyarakat serta membahayakan sistem pandangan manusia. 
Optimisme semacam ini dapat dicapai jika bencana telah menjadi pengetahuan 
kolektif yang mekanisme respons terhadapnya telah diintegrasikan dengan baik 
melalui proses sosialisasi dan didukung oleh infrastruktur kelembagaan yang 
memadai.

Banjir menjadi salah satu contohnya, karena bukan terjadi secara tiba-tiba dan 
menanti pembuktian kemampuan kita menghadapinya. Berbeda dengan kasus lumpur 
Baram

[proletar] Anugerah Subsidi Pendidikan

2005-01-15 Terurut Topik Ambon

http://www.jawapos.com/index.php?act=detail_c&id=151702

 Sabtu, 15 Jan 2005,
Gagasan


Anugerah Subsidi Pendidikan
Banyaknya subsidi pendidikan di Indonesia, selain merupakan anugerah bagi 
sekolah maupun anak didik kita, ternyata merupakan "anugerah" bagi 
pejabat-pejabat Diknas maupun anggota-anggotanya.

Bagaimana tidak, setiap bantuan dari pemerintah harus disetorkan kembali antara 
15 sampai 50 persen. Bahkan, ada sekolah tertentu yang berani memberikan 60 
persen kepada anggota Diknas pusat, wilayah, daerah, sampai pengawas sekolah. 

Kalau sekolah tidak mau memberikan "anugerah" tersebut, pihak yang berkuasa di 
Diknas mengambil keputusan tidak akan memberikan bantuan lagi. Bahkan, dijamin 
100 persen sekolah yang bersangkutan tidak akan mendapatkan bantuan lagi.

Kepada pemerintahan baru pimpinan Presiden SBY, saya mohon praktik-praktik 
semacam itu segera diberantas. Tidak hanya menjadi lipstik atau retorika 
belaka, tapi harus berupa tindakan konkret untuk memberantasnya. Kalau 
praktik-praktik semacam itu terus berlanjut, kapan pendidikan kita maju?
AHMAD ARIF RAHMAN SAIDI, Jl Pendidikan 5, Babat, Lamongan, komite sekolah salah 
satu sekolah swasta





[Non-text portions of this message have been removed]



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
In low income neighborhoods, 84% do not own computers.
At Network for Good, help bridge the Digital Divide!
http://us.click.yahoo.com/S.QlOD/3MnJAA/Zx0JAA/uTGrlB/TM
~-> 

Post message: [EMAIL PROTECTED]
Subscribe   :  [EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe :  [EMAIL PROTECTED]
List owner  :  [EMAIL PROTECTED]
Homepage:  http://proletar.8m.com/ 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/