Dalam banyak kejadian, kritik2 terhadap Islam dianggap sebagai penghinaan agama Islam dan balasannya tempat ibadah apa saja dibakar asal bukan Mesjid. Bahkan masih hangat Salman Rusdi yang juga adalah ulama Islam yang berasal dari India yang begitu populer namanya karena adanya fatwa untuk membunuhnya karena dianggap menghina Islam meskipun beliau sendiri adalah umat Islam juga. Dalam tulisannya, Salman Rusdi menjelaskan bagaimana Aisyah isteri Muhammad mengumpulkan wanita2 untuk pemuas nafsu para syuhada yang berjihad.
Ajaran Islam yang bersumber ayat2 AlQuran, Hadist dan Sunah nabi yang disatu sisi melarang berzinah tapi dilain sisi menghalalkan perzinahan atau pelacuran khusus untuk para syuhada, untuk para pejuang jihad dijalan Allah. Kemudian darimana dan bagaimana bisa mendapatkan dan mengumpulkan sekian banyak wanita2 untuk pemuas nafsu para pejuang Allah ini adalah merupakan cerita kejahatan tersendiri juga. Dizaman sekarang praktek2 Islam ini merupakan pelanggaran HAM, dilarang diseluruh dunia Internasional. Ada baiknya kita muslimin dan muslimah di Indonesia mau menganalisa dan mempelajari cara2 pemerkosaan yang dihalalkan dengan fatwa ini untuk kita ber-sama2 menolaknya. Meskipun hal ini dilakukan dizaman nabi dan seizin nabi, namun dizaman sekarang hal seperti begini harus dilarang dan sunah nabi dalam kasus ini tidak bisa diberlakukan apapun alasannya. http://www.republika.co.id/berita/internasional/timur-tengah/13/09/20/mtfbbz-ratusan-perempuan-tunisia-jihad-al-nikah-di-suriah REPUBLIKA.CO.ID, TUNIS -- Sejumlah perempuan Tunisia telah bepergian ke Suriah untuk melakukan apa yang disebut sebagai jihad al-nikah para pejuang militan ekstrem dalam memerangi rezim Damaskus. "Mereka memiliki kaitan seksual dengan 20, 30, sampai 100 militan," kata Menteri Dalam Negeri Tunisia Lotfi ben Jeddou kepada anggota Dewan Konstituante Nasional seperti dikutip AFP, Jumat (20/9). "Setelah kaitan seksual di sana di bawah sebutan jihad al-nikah (perang suci melalui hubungan perkawinan) mereka pulang ke negerinya dalam keadaan hamil," kata Ben Jeddou. Dia tidak mengungkapkan berapa banyak perempuan Tunisia yang kembali ke negerinya dalam keadaan mengandung anak-anak para militan yang disebut Barat sebagai kaum jihadis itu. Namun media massa menyebut angka ratusan. Ny. Muslim binti Muskitawati. Jihad al-nikah yang membolehkan hubungan seksual di luar nikah dengan lain-lain pasangan dianggap sah oleh para jihadis beraliran salafis sebagai bentuk perang suci.