[proletar] Migran Transgender Muslim di Belanda

2011-12-12 Thread Sunny
http://www.rnw.nl/bahasa-indonesia/article/migran-transgender-muslim-di-belanda



Migran Transgender Muslim di Belanda
Diterbitkan : 12 Desember 2011 - 9:32am | Oleh Jean van de Kok (Foto:RNW) 
Diarsip dalam: 
  a.. Buya Hamka 
  b.. migran Belanda 
  c.. transgender muslim
Bima adalah pria Indonesia yang sudah lama tinggal di Belanda. Ia hidup sendiri 
di kota tua Amsterdam. 

Walaupun tidak tidak beda dari migran Indonesia lainnya, Bima menyimpan 
rahasia. Ia adalah seorang transgender. Ia lahir sebagai anak perempuan, 
kemudian sadar bahwa sebenarnya ia berjiwa laki-laki. 

"Tuhan menciptakan saya begitu. Dari kecil saya sudah main sama anak laki-laki, 
kalau sama anak perempuan jarang," demikian Bima. Ia mengalami dua operasi 
ganti kelamin di Jakarta: untuk menghilangkan payudara dan kandungan serta sel 
telur. Sedianya operasi yang ketiga akan dijalani di Belanda, untuk mendapat 
penis. 

"Sampai sekarang yang ketiga belum, saya menyesal urolog Belanda yang memeriksa 
mengatakan jangan operasi karena saya sakit pinggang, ternyata batu ginjal. 
Risikonya besar dalam operasi pembentukan penis. Bisa gagal. Penis buatan kulit 
paha bisa tersumbat bulu yang tetap tumbuh," demikian Bima. 

Ia menambahkan: "Dengan minum hormon, klitoris menjadi besar sehingga untuk 
saya pribadi itu penis, walaupun kecil juga saya anggap penis." 

Takut
Ia takut jika memikirkan luka-luka irisan di badannya. Tapi keinginan 
menyesuaikan tubuh dengan jiwanya sebagai laki-laki, jauh lebih besar daripada 
rasa takut itu.

Bagaimana setelah ganti kelamin, puas? 

Bima menceritakan pengalamannya: "Kebetulan saya beruntung dalam seksualitas. 
Saya selalu mendapat pacar wanita yang mengerti saya. Kami ada saling 
pengertian, kepuasan seks itu tidak menjadi masalah. Baik untuk saya maupun 
pasangan saya. Dalam relasi bukan seks saja yang penting, kan kesesuaian antara 
kedua orang juga penting. Untuk seksnya tidak ada masalah." 

Di kantornya tidak ada rekan yang tahu. Kepada bos, Bima terbuka karena 
khawatir kalau terjadi apa-apa, misalnya kecelakaan di pekerjaan, pingsan, 
tiba-tiba bajunya dibuka, mereka akan kaget dengan jahitan-jahitan di dadanya. 
Kalau bosnya tahu, bos akan melindunginya.

Jadi Bima belum coming out umum, hanya pada orang-orang tertentu. "Ya, yang 
penting orang yang dekat saya, yang berhubungan sehari-hari dengan saya, di 
pekerjaan, teman-teman, pasangan saya dan keluarganya."

Islam
Di KTP-nya Bima tercantum beragama Islam. Tadinya dokter ragu-ragu melakukan 
operasi ganti kelamin, karena larangan dalam agama Islam, padahal Bima 
menganggap dirinya hanya Islam KTP. Tahun 1976 ia memutuskan ganti kelamin. 

Tim operasi membutuhkan surat keterangan dari pemuka Islam. Buya Hamka bersedia 
memberi keterangan ini. "Padahal saya orang kecil," katanya. Akhirnya dengan 
surat seorang psikolog ia berhasil menjumpai Buya Hamka.

Setelah mendengar riwayat hidup Bima akhirnya Buya Hamka tersenyum dan 
mengijinkan. Ia menerima surat pernyataan Buya Hamka: "Oleh sebab saya melihat 
kecenderungan pemuda ini, saudara Bima, adalah kepada sifat laki-laki, maka 
bolehlah ia dioperasi, untuk menyempurnakan kelaki-lakiannya itu. Menurut 
pendapat saya, penyempurnaan kelaki-lakian ini secara pengobatan atau operasi, 
tidaklah bertentangan dengan agma Islam, asal saja ada dokter yang menyanggupi 
operasi itu."

Bima lega dan ingin berteriak ke seluruh dunia, memperlihatkan surat ini. 
Akhirnya ia bisa dioperasi.

Diskriminasi
Belanda dikritik LSM Human Right Watch, karena pelanggaran hak asasi 
transgender yang dipaksa menyebut jenis kelamin. Padahal kadang-kadang mereka 
tidak bisa menyebut jenis kelamin mereka. Apa pendapat Bima?

"Di satu pihak ini hak transgender, kalau sudah dioperasi jelas, bisa disebut 
jenis kelaminnya di kartu identitasnya. Yang menjadi soal, kalau transgender 
ini masih pada awal pengobatannya, operasinya menjadi pria belum selesai, nah 
ini menjadi soal. Di KTP harus ditulis perempuan, itu pendapat saya. Kalau ada 
kontrol misalnya, dia harus buka baju untuk diperiksa ihwal narkoba, maka kalau 
di KTP ditulis laki-laki, padahal ia masih perempuan, maka ia bisa dituduh 
melanggar hukum." 

Belanda
Kenapa Bima ke Belanda? "Saya ke Belanda bukan karena masalah transgender. Saya 
pacaran dengan orang Belanda. Karena sayang pacar saya ke Belanda, inilah 
sebabnya saya di Belanda. Saya juga berangan-angan bisa melakukan operasi saya 
yang terakhir di Belanda," jelasnya.

Bagaimana dengan toleransi di Belanda dengan kaum transgender? 

Di Indonesia, bahkan Iran, kaum lesbian atau homo belum bisa diterima sedangkan 
kaum transgender bisa. Menurut Bima ada kaitannya dengan Islam. Dalam Islam itu 
hitam-putih, laki-laki atau perempuan. Dua laki-laki atau dua perempuan 
dianggap tidak normal, sedangkan transgender menyesuaikan diri menjadi 
laki-laki atau perempuan.

Bima kini menulis biografinya untuk mengimbau masyarakat bersikap toleran 
terhadap kaum transgende


[Non-text portions of this message have bee

Re: [proletar] Migran Transgender Muslim di Belanda

2011-12-12 Thread item abu
Lho, orang Islam itu kan suka ngebiri budak cowok spy jadi kasim. Lalu si kasim 
disuruh ngejaga harem sambil jg diembat oleh majikannya.

Quran jelas2 ngomong ttg keberadaan orang kasim sambil jg bilang halal ngembat 
milik tangan kanan. Jadi kasim jg halal diembat oleh majikannya, sama spt 
binatang jg halal diembat oleh yg punya.

Dan jangan lupa, auloh nyediain cowok2 cantik di sorga unt ngeservis orang2 
Islam.

Jadi Islam itu ga anti transgender dan jg ga anti homo, asal demi auloh. Yg 
Islam anti itu kan adalah ga ngejilat pantat auloh dan nabi, ga bayar palakan 
ke orang Islam dan ga ngejilat pantat orang Islam. Kalo urusan lain sih, asal 
nyetor duit dll ke auloh dan nabi, semua bisa diatur, persis kayak praktek di 
Indonesia, hehehe...





>
> From: Sunny 
>To: undisclosed-recipi...@yahoo.com 
>Sent: Wednesday, December 14, 2011 10:21 AM
>Subject: [proletar] Migran Transgender Muslim di Belanda
> 
>
>  
>http://www.rnw.nl/bahasa-indonesia/article/migran-transgender-muslim-di-belanda
>
>Migran Transgender Muslim di Belanda
>Diterbitkan : 12 Desember 2011 - 9:32am | Oleh Jean van de Kok (Foto:RNW) 
>Diarsip dalam: 
>a.. Buya Hamka 
>b.. migran Belanda 
>c.. transgender muslim
>Bima adalah pria Indonesia yang sudah lama tinggal di Belanda. Ia hidup 
>sendiri di kota tua Amsterdam. 
>
>Walaupun tidak tidak beda dari migran Indonesia lainnya, Bima menyimpan 
>rahasia. Ia adalah seorang transgender. Ia lahir sebagai anak perempuan, 
>kemudian sadar bahwa sebenarnya ia berjiwa laki-laki. 
>
>"Tuhan menciptakan saya begitu. Dari kecil saya sudah main sama anak 
>laki-laki, kalau sama anak perempuan jarang," demikian Bima. Ia mengalami dua 
>operasi ganti kelamin di Jakarta: untuk menghilangkan payudara dan kandungan 
>serta sel telur. Sedianya operasi yang ketiga akan dijalani di Belanda, untuk 
>mendapat penis. 
>
>"Sampai sekarang yang ketiga belum, saya menyesal urolog Belanda yang 
>memeriksa mengatakan jangan operasi karena saya sakit pinggang, ternyata batu 
>ginjal. Risikonya besar dalam operasi pembentukan penis. Bisa gagal. Penis 
>buatan kulit paha bisa tersumbat bulu yang tetap tumbuh," demikian Bima. 
>
>Ia menambahkan: "Dengan minum hormon, klitoris menjadi besar sehingga untuk 
>saya pribadi itu penis, walaupun kecil juga saya anggap penis." 
>
>Takut
>Ia takut jika memikirkan luka-luka irisan di badannya. Tapi keinginan 
>menyesuaikan tubuh dengan jiwanya sebagai laki-laki, jauh lebih besar daripada 
>rasa takut itu.
>
>Bagaimana setelah ganti kelamin, puas? 
>
>Bima menceritakan pengalamannya: "Kebetulan saya beruntung dalam seksualitas. 
>Saya selalu mendapat pacar wanita yang mengerti saya. Kami ada saling 
>pengertian, kepuasan seks itu tidak menjadi masalah. Baik untuk saya maupun 
>pasangan saya. Dalam relasi bukan seks saja yang penting, kan kesesuaian 
>antara kedua orang juga penting. Untuk seksnya tidak ada masalah." 
>
>Di kantornya tidak ada rekan yang tahu. Kepada bos, Bima terbuka karena 
>khawatir kalau terjadi apa-apa, misalnya kecelakaan di pekerjaan, pingsan, 
>tiba-tiba bajunya dibuka, mereka akan kaget dengan jahitan-jahitan di dadanya. 
>Kalau bosnya tahu, bos akan melindunginya.
>
>Jadi Bima belum coming out umum, hanya pada orang-orang tertentu. "Ya, yang 
>penting orang yang dekat saya, yang berhubungan sehari-hari dengan saya, di 
>pekerjaan, teman-teman, pasangan saya dan keluarganya."
>
>Islam
>Di KTP-nya Bima tercantum beragama Islam. Tadinya dokter ragu-ragu melakukan 
>operasi ganti kelamin, karena larangan dalam agama Islam, padahal Bima 
>menganggap dirinya hanya Islam KTP. Tahun 1976 ia memutuskan ganti kelamin. 
>
>Tim operasi membutuhkan surat keterangan dari pemuka Islam. Buya Hamka 
>bersedia memberi keterangan ini. "Padahal saya orang kecil," katanya. Akhirnya 
>dengan surat seorang psikolog ia berhasil menjumpai Buya Hamka.
>
>Setelah mendengar riwayat hidup Bima akhirnya Buya Hamka tersenyum dan 
>mengijinkan. Ia menerima surat pernyataan Buya Hamka: "Oleh sebab saya melihat 
>kecenderungan pemuda ini, saudara Bima, adalah kepada sifat laki-laki, maka 
>bolehlah ia dioperasi, untuk menyempurnakan kelaki-lakiannya itu. Menurut 
>pendapat saya, penyempurnaan kelaki-lakian ini secara pengobatan atau operasi, 
>tidaklah bertentangan dengan agma Islam, asal saja ada dokter yang menyanggupi 
>operasi itu."
>
>Bima lega dan ingin berteriak ke seluruh dunia, memperlihatkan surat ini. 
>Akhirnya ia bisa dioperasi.
>
>Diskriminasi
>Belanda dikritik LSM Human Right Watch, karena pelanggaran hak asasi 
>transgender yang dipaksa menyebut jenis kelamin. Padahal kadang-kadang mereka 
>tidak bisa menyebut jenis kelami

Re: [proletar] Migran Transgender Muslim di Belanda

2011-12-13 Thread Musik hari Ini




 From: item abu 
To: "proletar@yahoogroups.com"  
Sent: Tuesday, December 13, 2011 2:05 AM
Subject: Re: [proletar] Migran Transgender Muslim di Belanda
 

  
Lho, orang Islam itu kan suka ngebiri budak cowok spy jadi kasim. Lalu si kasim 
disuruh ngejaga harem sambil jg diembat oleh majikannya.
=
Lu ngarti kagak yang elu omongin?

orang-orang kasim yang dikebiri sebelum masa [[puber]] juga dihargai dan 
dilatih di sejumlah budaya karena suara mereka yang luar biasa, karena 
mempertahankan suara mereka seperti kanak-kanak dan fleksibilitas luar biasa 
serta nada trebel (tinggi). Malangnya, pilihan itu harus dibuat pada usia 
ketika anak itu belum mampu secara sadar memilih apakah mereka rela 
mengorbankan potensi seksualnya, dan tidak ada jaminan bahwa suaranya akan 
tetap sempurna secara musik setelah operasi itu. Orang-orang kasim ini dikenal 
sebagai [[castrato]]

Karena perempuan kadang-kadang dilarang bernyanyi di Gereja, tempat mereka 
diambil oleh para ''[[castrato]]''. Praktik ini, yang dikenal sebagai 
''castratisms'' (pengebirian), tetap populer hingga [[abad ke18]] dan dikenal 
hingga [[abad ke-19]]. Penyanyi castrato Italia terakhir yang terkenal, 
[[Giovanni Velluti]], baru meninggal pada awal [[abad ke-19]]. Satu-satunya 
rekaman yang tertinggal tentang seorang penyanyi castrato mendokumentasikan 
suara [[Alessandro Moreschi]], salah seorang kasim terakhir di paduan suara 
[[Kapel Sistine]]. Malangnya, rekaman pada awal [[abad ke-20]] berkualitas 
buruk dan Moreschi, yang tidak pernah berlatih untuk bernyanyi di panggung, 
tidak dianggap sebagai penyanyi yang hebat.

Quran jelas2 ngomong ttg keberadaan orang kasim sambil jg bilang halal ngembat 
milik tangan kanan. Jadi kasim jg halal diembat oleh majikannya, sama spt 
binatang jg halal diembat oleh yg punya
===
Kaum Galli, para pengikut Dewi Cybele, mempraktikkan ritual pengebirian diri 
sendiri, sanguinaria. Bahkan di masa Kristen praktik ini tetap berlanjut; namun 
Gereja tidak mengikuti teladan dari teolog awal, Origenes, yang mengebiri 
dirinya sendiri berdasarkan pemahamannya tentang Injil Matius 19:12.
Sekte Skoptzi (скопцы) dari Rusia pada abad ke-18 adalah sebuah contoh tentang 
penyembahan pengebirian. Anggota-anggotanya menganggap pengebirian sebagai cara 
untuk menolak dosa-dosa jasmani. Beberapa anggota dari sekte Pintu Gerbang 
Sorga juga dikebiri, dan tampaknya hal ini dilakukan dengan suka rela dan 
dengan alasan-alasan yang sama. Orang-orang Hijra dari India masih 
mempraktikkan ritual pengebirian dengan membuang penis dan buah pelirnya. 
Mereka seringkali disebut juga orang kasim.

Dan jangan lupa, auloh nyediain cowok2 cantik di sorga unt ngeservis orang2 
Islam.
==
Dalam bahasa Inggris, orang kasim disebut eunuch, dari kata dalam bahasa 
Yunani, eune ("tempat tidur") dan ekhein ("menjaga"). Jadi kata ini berarti 
"penjaga tempat tidur". Para hamba 
atau budak biasanya dikebiri untuk menjadikan mereka pelayan yang aman 
di istana kerajaan, di mana akses fisik kepada penguasa dapat membuat 
mereka sangat berpengaruh. Meskipun demikian, pekerjaan domestik yang 
mereka lakukan tampaknya rendah, seperti membereskan tempat tidur, 
memandikan raja, memotong rambutnya, membuang kotorannya atau bahkan 
meneruskan pesan-pesan untuk raja. Singkatnya, mereka berfungsi sebagai 
"telinga raja", dan karenanya dapat memberikan kekuasaan kepada hamba 
yang rendah namun dipercaya. Mereka umumnya berasal dari keluarga yang 
rendah dan memulai jabatannya sebagai hamba yang mengawal pintu masuk ke ruang 
belajar seorang pejabat. Dari situ banyak yang kemudian berhasil 
menduduki jabatan-jabatan penting.
Orang kasim biasanya dianggap tidak mempunyai loyalitas kepada 
militer, kaum bangsawan, ataupun keluarganya sendiri (karena mereka 
tidak mempunyai keturunan ataupun keluarga ipar), dan karena itu 
biasanya dianggap lebih dapat dipercaya dan tidak mempunyai kepentingan 
untuk membangun 'dinasti'-nya sendiri. Karena kondisi mereka biasanya 
membuat status mereka rendah, mereka pun dapat dengan mudah digantikan 
atau dibunuh tanpa menimbulkan kehebohan. Dalam kebudayaan yang 
mempraktikkan harem dan orang kasim, mereka kadang-kadang digunakan sebagai 
pelayan harem (bandingkan dengan kaum perempuan sebagai pengawal odalisque atau 
seraglio).
Orang kasim pertama disebutkan di Kekaisaran Asyur (l.k. 850 hingga 622 SM). 
Mereka pun biasa tampil di istana kaisar-kaisar Akhemenid dari Persia atau 
firaun dari Mesir (hingga dinasti Lagid yang dikenal sebagai Ptolemeus, yang 
berakhir dengan Cleopatra).
Di Tiongkok kuno, pengebirian adalah salah satu bentuk hukuman tradisional 
(hingga Dinasti Sui) dan sarana untuk mendapatkan pekerjaan di kalangan istana 
Kaisar. Pada akhir Dinasti Ming ada 70.000 orang kasim (宦官 huàn'guān, atau 太監 
tàijiān) di Istana kaisar. Jabata

Re: [proletar] Migran Transgender Muslim di Belanda

2011-12-13 Thread item abu
Ngoceh panjang lebar, tetap aja faktanya orang Islam suka ngebiri orang unt 
jaga harem dan jg unt diembat oleh majikannya.

Dan Quran bilang halal ngembat milik tangan kanan yg berarti budak cewek, budak 
cowok, budak kasim dan binatang milik orang Islam itu halal diembat.




>
> From: Musik hari Ini 
>To: "proletar@yahoogroups.com"  
>Sent: Tuesday, December 13, 2011 6:40 PM
>Subject: Re: [proletar] Migran Transgender Muslim di Belanda
> 
>
>  
>
>
>
>From: item abu 
>To: "proletar@yahoogroups.com"  
>Sent: Tuesday, December 13, 2011 2:05 AM
>Subject: Re: [proletar] Migran Transgender Muslim di Belanda
>
>
>  
>Lho, orang Islam itu kan suka ngebiri budak cowok spy jadi kasim. Lalu si 
>kasim disuruh ngejaga harem sambil jg diembat oleh majikannya.
>=
>Lu ngarti kagak yang elu omongin?
>
>orang-orang kasim yang dikebiri sebelum masa [[puber]] juga dihargai dan 
>dilatih di sejumlah budaya karena suara mereka yang luar biasa, karena 
>mempertahankan suara mereka seperti kanak-kanak dan fleksibilitas luar biasa 
>serta nada trebel (tinggi). Malangnya, pilihan itu harus dibuat pada usia 
>ketika anak itu belum mampu secara sadar memilih apakah mereka rela 
>mengorbankan potensi seksualnya, dan tidak ada jaminan bahwa suaranya akan 
>tetap sempurna secara musik setelah operasi itu. Orang-orang kasim ini dikenal 
>sebagai [[castrato]]
>
>Karena perempuan kadang-kadang dilarang bernyanyi di Gereja, tempat mereka 
>diambil oleh para ''[[castrato]]''. Praktik ini, yang dikenal sebagai 
>''castratisms'' (pengebirian), tetap populer hingga [[abad ke18]] dan dikenal 
>hingga [[abad ke-19]]. Penyanyi castrato Italia terakhir yang terkenal, 
>[[Giovanni Velluti]], baru meninggal pada awal [[abad ke-19]]. Satu-satunya 
>rekaman yang tertinggal tentang seorang penyanyi castrato mendokumentasikan 
>suara [[Alessandro Moreschi]], salah seorang kasim terakhir di paduan suara 
>[[Kapel Sistine]]. Malangnya, rekaman pada awal [[abad ke-20]] berkualitas 
>buruk dan Moreschi, yang tidak pernah berlatih untuk bernyanyi di panggung, 
>tidak dianggap sebagai penyanyi yang hebat.
>
>Quran jelas2 ngomong ttg keberadaan orang kasim sambil jg bilang halal ngembat 
>milik tangan kanan. Jadi kasim jg halal diembat oleh majikannya, sama spt 
>binatang jg halal diembat oleh yg punya
>===
>Kaum Galli, para pengikut Dewi Cybele, mempraktikkan ritual pengebirian diri 
>sendiri, sanguinaria. Bahkan di masa Kristen praktik ini tetap berlanjut; 
>namun Gereja tidak mengikuti teladan dari teolog awal, Origenes, yang 
>mengebiri dirinya sendiri berdasarkan pemahamannya tentang Injil Matius 19:12.
>Sekte Skoptzi (скопцы) dari Rusia pada abad ke-18 adalah sebuah contoh tentang 
>penyembahan pengebirian. Anggota-anggotanya menganggap pengebirian sebagai 
>cara untuk menolak dosa-dosa jasmani. Beberapa anggota dari sekte Pintu 
>Gerbang Sorga juga dikebiri, dan tampaknya hal ini dilakukan dengan suka rela 
>dan dengan alasan-alasan yang sama. Orang-orang Hijra dari India masih 
>mempraktikkan ritual pengebirian dengan membuang penis dan buah pelirnya. 
>Mereka seringkali disebut juga orang kasim.
>
>Dan jangan lupa, auloh nyediain cowok2 cantik di sorga unt ngeservis orang2 
>Islam.
>==
>Dalam bahasa Inggris, orang kasim disebut eunuch, dari kata dalam bahasa 
>Yunani, eune ("tempat tidur") dan ekhein ("menjaga"). Jadi kata ini berarti 
>"penjaga tempat tidur". Para hamba 
>atau budak biasanya dikebiri untuk menjadikan mereka pelayan yang aman 
>di istana kerajaan, di mana akses fisik kepada penguasa dapat membuat 
>mereka sangat berpengaruh. Meskipun demikian, pekerjaan domestik yang 
>mereka lakukan tampaknya rendah, seperti membereskan tempat tidur, 
>memandikan raja, memotong rambutnya, membuang kotorannya atau bahkan 
>meneruskan pesan-pesan untuk raja. Singkatnya, mereka berfungsi sebagai 
>"telinga raja", dan karenanya dapat memberikan kekuasaan kepada hamba 
>yang rendah namun dipercaya. Mereka umumnya berasal dari keluarga yang 
>rendah dan memulai jabatannya sebagai hamba yang mengawal pintu masuk ke ruang 
>belajar seorang pejabat. Dari situ banyak yang kemudian berhasil 
>menduduki jabatan-jabatan penting.
>Orang kasim biasanya dianggap tidak mempunyai loyalitas kepada 
>militer, kaum bangsawan, ataupun keluarganya sendiri (karena mereka 
>tidak mempunyai keturunan ataupun keluarga ipar), dan karena itu 
>biasanya dianggap lebih dapat dipercaya dan tidak mempunyai kepentingan 
>untuk membangun 'dinasti'-nya sendiri. Karena kondisi mereka biasanya 
>membuat status mereka rend

Bima = Juspiq...Re: [proletar] Migran Transgender Muslim di Belanda

2011-12-13 Thread suryana
Woalla jadi dulunya si uplik ntu cewe tho, pantes ajah cerewetnya lebih 
dari cewe beneran...
Thank's kang Sunny sudah berbagi informasi.
- Original Message - 
From: "Sunny" 


> http://www.rnw.nl/bahasa-indonesia/article/migran-transgender-muslim-di-belanda
>
>
>
> Migran Transgender Muslim di Belanda
> Diterbitkan : 12 Desember 2011 - 9:32am | Oleh Jean van de Kok (Foto:RNW)
> Diarsip dalam:
>  a.. Buya Hamka
>  b.. migran Belanda
>  c.. transgender muslim
> Bima adalah pria Indonesia yang sudah lama tinggal di Belanda. Ia hidup 
> sendiri di kota tua Amsterdam.
>
> Walaupun tidak tidak beda dari migran Indonesia lainnya, Bima menyimpan 
> rahasia. Ia adalah seorang transgender. Ia lahir sebagai anak perempuan, 
> kemudian sadar bahwa sebenarnya ia berjiwa laki-laki.
>
> "Tuhan menciptakan saya begitu. Dari kecil saya sudah main sama anak 
> laki-laki, kalau sama anak perempuan jarang," demikian Bima. Ia mengalami 
> dua operasi ganti kelamin di Jakarta: untuk menghilangkan payudara dan 
> kandungan serta sel telur. Sedianya operasi yang ketiga akan dijalani di 
> Belanda, untuk mendapat penis.
>
> "Sampai sekarang yang ketiga belum, saya menyesal urolog Belanda yang 
> memeriksa mengatakan jangan operasi karena saya sakit pinggang, ternyata 
> batu ginjal. Risikonya besar dalam operasi pembentukan penis. Bisa gagal. 
> Penis buatan kulit paha bisa tersumbat bulu yang tetap tumbuh," demikian 
> Bima.
>
> Ia menambahkan: "Dengan minum hormon, klitoris menjadi besar sehingga 
> untuk saya pribadi itu penis, walaupun kecil juga saya anggap penis."
>
> Takut
> Ia takut jika memikirkan luka-luka irisan di badannya. Tapi keinginan 
> menyesuaikan tubuh dengan jiwanya sebagai laki-laki, jauh lebih besar 
> daripada rasa takut itu.
>
> Bagaimana setelah ganti kelamin, puas?
>
> Bima menceritakan pengalamannya: "Kebetulan saya beruntung dalam 
> seksualitas. Saya selalu mendapat pacar wanita yang mengerti saya. Kami 
> ada saling pengertian, kepuasan seks itu tidak menjadi masalah. Baik untuk 
> saya maupun pasangan saya. Dalam relasi bukan seks saja yang penting, kan 
> kesesuaian antara kedua orang juga penting. Untuk seksnya tidak ada 
> masalah."
>
> Di kantornya tidak ada rekan yang tahu. Kepada bos, Bima terbuka karena 
> khawatir kalau terjadi apa-apa, misalnya kecelakaan di pekerjaan, pingsan, 
> tiba-tiba bajunya dibuka, mereka akan kaget dengan jahitan-jahitan di 
> dadanya. Kalau bosnya tahu, bos akan melindunginya.
>
> Jadi Bima belum coming out umum, hanya pada orang-orang tertentu. "Ya, 
> yang penting orang yang dekat saya, yang berhubungan sehari-hari dengan 
> saya, di pekerjaan, teman-teman, pasangan saya dan keluarganya."
>
> Islam
> Di KTP-nya Bima tercantum beragama Islam. Tadinya dokter ragu-ragu 
> melakukan operasi ganti kelamin, karena larangan dalam agama Islam, 
> padahal Bima menganggap dirinya hanya Islam KTP. Tahun 1976 ia memutuskan 
> ganti kelamin.
>
> Tim operasi membutuhkan surat keterangan dari pemuka Islam. Buya Hamka 
> bersedia memberi keterangan ini. "Padahal saya orang kecil," katanya. 
> Akhirnya dengan surat seorang psikolog ia berhasil menjumpai Buya Hamka.
>
> Setelah mendengar riwayat hidup Bima akhirnya Buya Hamka tersenyum dan 
> mengijinkan. Ia menerima surat pernyataan Buya Hamka: "Oleh sebab saya 
> melihat kecenderungan pemuda ini, saudara Bima, adalah kepada sifat 
> laki-laki, maka bolehlah ia dioperasi, untuk menyempurnakan 
> kelaki-lakiannya itu. Menurut pendapat saya, penyempurnaan kelaki-lakian 
> ini secara pengobatan atau operasi, tidaklah bertentangan dengan agma 
> Islam, asal saja ada dokter yang menyanggupi operasi itu."
>
> Bima lega dan ingin berteriak ke seluruh dunia, memperlihatkan surat ini. 
> Akhirnya ia bisa dioperasi.
>
> Diskriminasi
> Belanda dikritik LSM Human Right Watch, karena pelanggaran hak asasi 
> transgender yang dipaksa menyebut jenis kelamin. Padahal kadang-kadang 
> mereka tidak bisa menyebut jenis kelamin mereka. Apa pendapat Bima?
>
> "Di satu pihak ini hak transgender, kalau sudah dioperasi jelas, bisa 
> disebut jenis kelaminnya di kartu identitasnya. Yang menjadi soal, kalau 
> transgender ini masih pada awal pengobatannya, operasinya menjadi pria 
> belum selesai, nah ini menjadi soal. Di KTP harus ditulis perempuan, itu 
> pendapat saya. Kalau ada kontrol misalnya, dia harus buka baju untuk 
> diperiksa ihwal narkoba, maka kalau di KTP ditulis laki-laki, padahal ia 
> masih perempuan, maka ia bisa dituduh melanggar hukum."
>
> Belanda
> Kenapa Bima ke Belanda? "Saya ke Belanda bukan karena masalah transgender. 
> Saya pacaran dengan orang Belanda. Karena sayang pacar saya ke Belanda, 
> inilah sebabnya saya di Belanda. Saya juga berangan-angan bisa melakukan 
> operasi saya yang terakhir di Belanda," jelasnya.
>
> Bagaimana dengan toleransi di Belanda dengan kaum transgender?
>
> Di Indonesia, bahkan Iran, kaum lesbian atau homo belum bisa diterima 
> sedangkan kaum transgender bisa. Menurut Bima ada kaitan