Terpilihnya Mursi dengan suara terbanyak bukanlah berarti banyaknya pendukung 
Ikhwanul Muslimin.  Justru sebaliknya, Ikhwanul Muslimin lah yang memanfaatkan 
background pendidikan Mursi yang lulusan doctor Amerika ini untuk meyakinkan 
para pemilih di Mesir bahwa Mursi adalah berasal dari kalangan moderat.

Ikhwanul Muslimin tidaklah sebesar apa yang ditampilkan dalam demo2 mereka, 
mereka persis sama seperti FPI di Indonesia yang tidak disukai di Mesir karena 
selalu menimbulkan kekacauan dan melakukan pengacauan.  Mereka persis FPI yang 
pantasnya disebut "teroris" bukan partai politik.

Demikianlah dengan direndengkan-nya para capres lain untuk diadu dengan Mursi, 
maka jelas bahwa Mursi memiliki satu2nya keunggulan tersendiri bahwa dia adalah 
seorang doctor lulusan Amerika sehingga banyak mendapatkan simpati pemilih 
bahwa ternyata partai yang dikenal lama tidak toleran ternyata mempunyai calon 
presiden yang moderat seperti Mursi ini.

Selama menjadi presiden, Mursi lebih banyak melaksanakan agenda2 Ikhwanul 
Muslimin katimbang agenda Nasional Mesir.  Mursi berada dalam tekanan Ikhwanul 
Muslimin untuk menyingkirkan lawan2 politik Ikhwanul Muslimin di seluruh 
jenjang pemerintahan.  Akhirnya Mursi terbentur dengan militer yang secara 
perlahan ingin disingkirkan untuk digantikan dengan orang2 pendukung Ikhwanul 
Muslimin.

Perjuangan Ikhwanul Muslimin banyak dihambat dan digagalkan oleh militer, oleh 
karena itu Mursi tetap dipaksa untuk memecat para jendral2 yang menolak 
dominasi kekuasaan Ikhwanul Muslimin.  Akhirnya pihak militer mulai bergerak 
dan Mursi di ultimatum untuk mengundurkan diri dalam satu minggu, setelah itu 
diultimatum lagi akan ditangkap apabila tidak mengundurkan diri dalam dua hari, 
dan akhirnya terjadilah penangkapan Mursi yang mengundang kemarahan pihak 
Ikhwanul Muslimin.

Persis seperti yang dinyatakan SBY, bahwa RI tidak memihak tapi menyalahka 
pembakaran gereja2 di Mesir tanpa menyebut nama Ikhwanul Muslimin.  Padahal SBY 
dipaksa menteri2nya dan partai2 Islam untuk menanda tangani pembubaran dan 
pelarangan Islam Ahmadiah, namun SBY berani menolaknya karena beliau juga 
adalah militer sehingga kelompok Ikhwanul Muslimin di Indonesia yaitu FPI jadi 
tidak berkutik bahkan pimpinan FPI yang mengancam akan melakukan kudeta telah 
ditahan polisi.

Sebaliknya dengan Mursi yang juga dipaksa pimpinan Ikhwanul Muslimin untuk 
menanda tangani pemusnahkan semua gereja2 koptik dan mengusir mereka keluar 
Mesir tidak bisa menolaknya dan menanda tanganinya sehingga timbulah tragedy 
nasional di Mesir dengan pembantaian besar2an umat Kristen Koptik, pembakaran 
gereja2 koptik, hingga pelarian umat Kristen Koptik Mesir ke negara2 lain untuk 
meminta asylum.

Jadi tindakan Mursi jelas salah, dan militer berkewajiban melindungi seluruh 
rakyat Mesir tanpa mem-beda2kannya, Jendral Al-Sisi bertindak tepat pada 
waktunya menangkap Mursi untuk di interrogasi, dan hasil interrogasi ini 
menghasilkan nama2 yang terlibat dan bertanggung jawab atas pembakaran dan 
pembantaian sesama rakyat Mesir atas nama agamanya, demikianlah setelah 
beberapa waktu berlalu, Militer Mesir mulai melakukan pengejaran dan 
penangkapan2 pada pemimpin2 Ikhwanul Muslimin.

Pemimpin2 dan Negara2 diseluruh dunia mendukung sikap militer dalam melindungi 
dan menyelamatkan Mesir, sama2 semuanya mengutuk pembantaian Kristen Koptik dan 
pembakaran gereja2nya.  Negara2 dunia umumnya sama2 sepaham dengan SBY untuk 
tidak turut campur urusan dalam negeri Mesir, tapi SBY ada perbedaan paham 
selain setuju tidak ikut campur urusan dalam negeri Mesir tapi dia juga 
mengharapkan adanya rekonsiliasi antara pemerintah dengan Ikhwanul Muslimin 
yang sudah dikenal sebagai terorist Internasional.

Para pemimpin Ikhwanul Muslimin menyadari, bahwa kalo dilakukan pemilu ulang, 
maka suara dan pendukung Ikhwanul Muslimin akan tersingkirkan karena memang 
pendukungnya tidak banyak dan juga simpati masyarakat Mesir sangat buruk sama 
buruknya seperti FPI dimata rakyat Indonesia.  Satu2nya keberhasilan Ikhwanul 
Muslimin memenangkan pemilu yang lalu dikarenakan adanya figur Mursi yang 
berlatar belakang lulusan doctoral Amerika inilah yang menjadi kepercayaan para 
pemilih Mesir.  Jadi kalopun ada pemilu ulang, maka Ikhwanul Muslimin tidak 
punya anggauta yang seperti Mursi ini, dan satu2nya upaya mereka hanyalah 
mengembalikan mendudukkan Mursi ke jabatannya semula tanpa melaluji pemilu.

Ny. Muslim binti Muskitawati.

[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage    :  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    proletar-dig...@yahoogroups.com 
    proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Reply via email to