[proletar] Re: PBB Harus Malu Atas Keheningannya Pada Rohingya

2013-01-01 Terurut Topik Bukan Pedanda
http://www.aljazeera.com/news/asia/2012/10/20121028143854358199.html

--- In proletar@yahoogroups.com, Ballast Yo yo.balast@... wrote:

 sebaiknya nato turun ke myanmar,
 dan mengusir etnis burma yg merp penjajah dari tanah myanmar.
 kalau berani sih ;-)
 
 
 ==
 Seorang analis politik Amerika mengatakan bahwa PBB harus malu atas sikap 
 heningnya  selama pembantaian Muslim Rohingya di Myanmar oleh mayoritas 
 Buddha, demikian laporan Press TV, Senin 29 Oktober. 
 
 Haruskah PBB melakukan lebih? PBB harus malu pada diri mereka sendiri karena 
 tidak membantu orang-orang ini dan untuk tidak mencegah berbagai jenis 
 penderitaan yang terjadi, kata  analis politik dan jurnalis yang berbasis di 
 New York, Maxine Dovere, dalam sebuah wawancara pada hari Minggu dengan Press 
 TV.
 
 Dovere mengatakan bahwa situasi minoritas muslim Rohingya merupakan hasil 
 dari kebijakan yang diberlakukan pada 1980-an, yang bertujuan untuk membuat 
 komunitas Muslim lebih dan lebih tidak memiliki negara.
 
 Dovere juga mengatakan bahwa dahulu negara-negara barat memberikan sangsi 
 kepada pemerintah Myanmar karena militeristik sejak dipimpin junta militer 
 dan mulai mengendur sejak pemerintahan baru tahun 2010. Namun, kini terjadi 
 penindasan secara nyata terhadap etnis muslim Rohingya dan mereka tidak 
 memberlakukan sangsi apa-apa. 
 
 Sementara itu, Perserikatan Bangsa-Bangsa pada Minggu, mengumumkan bahwa 
 26.500 orang diperkirakan telah kehilangan tempat tinggal di Myanmar akibat 
 kekerasan sektarian di negara itu. Laporan-laporan mengatakan sampai dengan 
 100 orang Rohingya telah tewas dalam bentrokan terakhir dan lebih dari 4.500 
 rumah hancur.
 
 Pemerintah Myanmar menolak mengakui Rohingya sebagai warga negara dan 
 mempertahankan pendapat bahwa satu-satunya solusi terhadap krisis adalah 
 mengirimkan etnis Rohingnya ke negara lain yang bersedia untuk menampung 
 mereka. Pemerintah Myanmar serta mayoritas Buddha menolak untuk mengakui 
 istilah Rohingya, mereka lebih suka menyebutnya sebagai Bengali.







Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage:  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
proletar-dig...@yahoogroups.com 
proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[proletar] Re: PBB Harus Malu Atas Keheningannya Pada Rohingya

2013-01-01 Terurut Topik Bukan Pedanda

http://www.reuters.nl/article/2012/10/31/us-myanmar-un-idUSBRE89U12T20121031

--- In proletar@yahoogroups.com, Ballast Yo yo.balast@... wrote:

 sebaiknya nato turun ke myanmar,
 dan mengusir etnis burma yg merp penjajah dari tanah myanmar.
 kalau berani sih ;-)
 
 
 ==
 Seorang analis politik Amerika mengatakan bahwa PBB harus malu atas sikap 
 heningnya  selama pembantaian Muslim Rohingya di Myanmar oleh mayoritas 
 Buddha, demikian laporan Press TV, Senin 29 Oktober. 
 
 Haruskah PBB melakukan lebih? PBB harus malu pada diri mereka sendiri karena 
 tidak membantu orang-orang ini dan untuk tidak mencegah berbagai jenis 
 penderitaan yang terjadi, kata  analis politik dan jurnalis yang berbasis di 
 New York, Maxine Dovere, dalam sebuah wawancara pada hari Minggu dengan Press 
 TV.
 
 Dovere mengatakan bahwa situasi minoritas muslim Rohingya merupakan hasil 
 dari kebijakan yang diberlakukan pada 1980-an, yang bertujuan untuk membuat 
 komunitas Muslim lebih dan lebih tidak memiliki negara.
 
 Dovere juga mengatakan bahwa dahulu negara-negara barat memberikan sangsi 
 kepada pemerintah Myanmar karena militeristik sejak dipimpin junta militer 
 dan mulai mengendur sejak pemerintahan baru tahun 2010. Namun, kini terjadi 
 penindasan secara nyata terhadap etnis muslim Rohingya dan mereka tidak 
 memberlakukan sangsi apa-apa. 
 
 Sementara itu, Perserikatan Bangsa-Bangsa pada Minggu, mengumumkan bahwa 
 26.500 orang diperkirakan telah kehilangan tempat tinggal di Myanmar akibat 
 kekerasan sektarian di negara itu. Laporan-laporan mengatakan sampai dengan 
 100 orang Rohingya telah tewas dalam bentrokan terakhir dan lebih dari 4.500 
 rumah hancur.
 
 Pemerintah Myanmar menolak mengakui Rohingya sebagai warga negara dan 
 mempertahankan pendapat bahwa satu-satunya solusi terhadap krisis adalah 
 mengirimkan etnis Rohingnya ke negara lain yang bersedia untuk menampung 
 mereka. Pemerintah Myanmar serta mayoritas Buddha menolak untuk mengakui 
 istilah Rohingya, mereka lebih suka menyebutnya sebagai Bengali.







Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage:  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
proletar-dig...@yahoogroups.com 
proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Bls: [proletar] Re: PBB Harus Malu Atas Keheningannya Pada Rohingya

2013-01-01 Terurut Topik Jack Fanotona
Rohingya itu pengungsi ke birma dari bangladesh, terus ketika mulai banyak 
claim minta merdeka. hehehe lucu yah kalo gini.
bukannya pulang lagi ke bangladesh tapi minta merdeka. model ginian mah di usir 
aja. negara bangladesnya aja kaga mau nampung kok!




 Dari: Bukan Pedanda b mukan.peda...@yahoo.com
Kepada: proletar@yahoogroups.com 
Dikirim: Selasa, 1 Januari 2013 22:43
Judul: [proletar] Re: PBB Harus Malu Atas Keheningannya Pada Rohingya
 

  

http://www.reuters.nl/article/2012/10/31/us-myanmar-un-idUSBRE89U12T20121031

--- In proletar@yahoogroups.com, Ballast Yo yo.balast@... wrote:

 sebaiknya nato turun ke myanmar,
 dan mengusir etnis burma yg merp penjajah dari tanah myanmar.
 kalau berani sih ;-)
 
 
 ==
 Seorang analis politik Amerika mengatakan bahwa PBB harus malu atas sikap 
 heningnya  selama pembantaian Muslim Rohingya di Myanmar oleh mayoritas 
 Buddha, demikian laporan Press TV, Senin 29 Oktober. 
 
 Haruskah PBB melakukan lebih? PBB harus malu pada diri mereka sendiri karena 
 tidak membantu orang-orang ini dan untuk tidak mencegah berbagai jenis 
 penderitaan yang terjadi, kata  analis politik dan jurnalis yang berbasis di 
 New York, Maxine Dovere, dalam sebuah wawancara pada hari Minggu dengan Press 
 TV.
 
 Dovere mengatakan bahwa situasi minoritas muslim Rohingya merupakan hasil 
 dari kebijakan yang diberlakukan pada 1980-an, yang bertujuan untuk membuat 
 komunitas Muslim lebih dan lebih tidak memiliki negara.
 
 Dovere juga mengatakan bahwa dahulu negara-negara barat memberikan sangsi 
 kepada pemerintah Myanmar karena militeristik sejak dipimpin junta militer 
 dan mulai mengendur sejak pemerintahan baru tahun 2010. Namun, kini terjadi 
 penindasan secara nyata terhadap etnis muslim Rohingya dan mereka tidak 
 memberlakukan sangsi apa-apa. 
 
 Sementara itu, Perserikatan Bangsa-Bangsa pada Minggu, mengumumkan bahwa 
 26.500 orang diperkirakan telah kehilangan tempat tinggal di Myanmar akibat 
 kekerasan sektarian di negara itu. Laporan-laporan mengatakan sampai dengan 
 100 orang Rohingya telah tewas dalam bentrokan terakhir dan lebih dari 4.500 
 rumah hancur.
 
 Pemerintah Myanmar menolak mengakui Rohingya sebagai warga negara dan 
 mempertahankan pendapat bahwa satu-satunya solusi terhadap krisis adalah 
 mengirimkan etnis Rohingnya ke negara lain yang bersedia untuk menampung 
 mereka. Pemerintah Myanmar serta mayoritas Buddha menolak untuk mengakui 
 istilah Rohingya, mereka lebih suka menyebutnya sebagai Bengali.



 

[Non-text portions of this message have been removed]





Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage:  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
proletar-dig...@yahoogroups.com 
proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[proletar] Re: PBB Harus Malu Atas Keheningannya Pada Rohingya

2012-10-29 Terurut Topik johny_indon


uplik mana uplik?

--- In proletar@yahoogroups.com, Ballast Yo yo.balast@... wrote:

 sebaiknya nato turun ke myanmar,
 dan mengusir etnis burma yg merp penjajah dari tanah myanmar.
 kalau berani sih ;-)
 
 
 ==
 Seorang analis politik Amerika mengatakan bahwa PBB harus malu atas sikap 
 heningnya  selama pembantaian Muslim Rohingya di Myanmar oleh mayoritas 
 Buddha, demikian laporan Press TV, Senin 29 Oktober. 
 
 Haruskah PBB melakukan lebih? PBB harus malu pada diri mereka sendiri karena 
 tidak membantu orang-orang ini dan untuk tidak mencegah berbagai jenis 
 penderitaan yang terjadi, kata  analis politik dan jurnalis yang berbasis di 
 New York, Maxine Dovere, dalam sebuah wawancara pada hari Minggu dengan Press 
 TV.
 
 Dovere mengatakan bahwa situasi minoritas muslim Rohingya merupakan hasil 
 dari kebijakan yang diberlakukan pada 1980-an, yang bertujuan untuk membuat 
 komunitas Muslim lebih dan lebih tidak memiliki negara.
 
 Dovere juga mengatakan bahwa dahulu negara-negara barat memberikan sangsi 
 kepada pemerintah Myanmar karena militeristik sejak dipimpin junta militer 
 dan mulai mengendur sejak pemerintahan baru tahun 2010. Namun, kini terjadi 
 penindasan secara nyata terhadap etnis muslim Rohingya dan mereka tidak 
 memberlakukan sangsi apa-apa. 
 
 Sementara itu, Perserikatan Bangsa-Bangsa pada Minggu, mengumumkan bahwa 
 26.500 orang diperkirakan telah kehilangan tempat tinggal di Myanmar akibat 
 kekerasan sektarian di negara itu. Laporan-laporan mengatakan sampai dengan 
 100 orang Rohingya telah tewas dalam bentrokan terakhir dan lebih dari 4.500 
 rumah hancur.
 
 Pemerintah Myanmar menolak mengakui Rohingya sebagai warga negara dan 
 mempertahankan pendapat bahwa satu-satunya solusi terhadap krisis adalah 
 mengirimkan etnis Rohingnya ke negara lain yang bersedia untuk menampung 
 mereka. Pemerintah Myanmar serta mayoritas Buddha menolak untuk mengakui 
 istilah Rohingya, mereka lebih suka menyebutnya sebagai Bengali.







Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage:  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
proletar-dig...@yahoogroups.com 
proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/