Catatan:
Saya ingat terhadap dua hal thd suu kyi ini,
1. ketabahannya untuk tetap berpendirian teguh tidak keluar dari myanmar ketika
suaminya meninggal.

2. Teman saya di PIJAR, yaitu Christian Evert pernah menemuinya di Myanmar, lalu
ditahan disana, dan kemudian setelah dibebaskan, beritanya muncul di halaman
utama kompas, Evert mencium tanah ketika turun dari pesawat.


--------------
SYDNEY, KOMPAS.com — Sejumlah warga Australia menangis melihat pembebasan yang
mengharukan dari tokoh demokrasi Myanmar, Aung San Suu Kyi. Kabar tersebut
disampaikan Perdana Menteri Australia Julia Gillard, Senin (15/11/2010).

Gillard yang mewakili parlemen nasional mengatakan, duta besar pemerintahnya di
Myanmar telah mengirimkan pesan pribadi yang mewakili perasaan warga Australia
kepada Suu Kyi yang berusia 65 tahun.

"Saya yakin, banyak warga Australia yang menangis tersedu melihat ketegaran
sosok luar biasa Suu Kyi saat ia disalami para pendukungnya karena pada akhirnya
dibebaskan," ujar Gillard.

"Perasaan kami saat ini mendukung wanita yang luar biasa dan berani itu. Dia
merupakan pejuang yang hebat dan tabah bagi demokrasi di Myanmar," katanya.

"Saya yakin semua anggota di pemerintahan menginginkan dia untuk mendapatkan
ucapan selamat atas kinerja dan ketangguhannya, yang saya percaya menjadi
panutan bagi warga Australia," tambah Gillard.

Gillard mengatakan, walaupun Suu Kyi telah dibebaskan, perjuangan bagi demokrasi
yang sebenarnya di Myanmar belum selesai.

Menurut Gillard, warga Australia dan pemerintahnya sangat berharap bahwa mereka
dan warga Burma (Myanmar) pada suatu hari akan menyadari demokrasi dan keadilan
atas hal yang telah diperjuangkan.

"Inilah waktunya perayaan bagi Suu Kyi. Namun, saat ini juga merupakan waktu
untuk mengetahui bahwa masih banyak hal yang harus diselesaikan untuk mencapai
kebebasan dan demokrasi di Myanmar," tambah Gillard.

Perdana Menteri itu mengulangi desakan pemerintah kepada junta Myanmar untuk
membebaskan 2.000 tahanan politik lainnya yang masih dalam penahanan.

"Kami kembali mendesak Pemerintah Myanmar untuk melaksanakan pemilu yang bebas
dan adil agar warga Myanmar mendapatkan hak sederhana mereka yaitu memilih
perwakilan dan pemerintahan mereka," ujar Gillard.

Para pemimpin dunia telah memuji pembebasan Suu Kyi yang terlambat dan
memperingatkan junta untuk tidak menghalangi pemenang Nobel perdamaian yang
telah membawa kemenangan bagi partainya pada 1990 yang tidak pernah diakui oleh
junta Myanmar itu.




------------------------------------

Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage    :  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    proletar-dig...@yahoogroups.com 
    proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke