Refleksi: Jelas kalau dipengang orang yang tidak becus berkarakter tukang copet, tetap saja rugi atau dirugikan dan menjadi alasan baik untuk diprivatisasikan.
http://www.suarapembaruan.com/News/2007/05/03/index.html Turun, BUMN yang Merugi [JAKARTA] Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang selama ini merugi terus menurun. Dari 20 BUMN yang rugi pada tahun 2005 sebanyak Rp 6,6 triliun turun menjadi Rp 2,2 triliun tahun 2006 dan ditargetkan tahun 2007 angkanya bisa ditekan mencapai di bawah Rp 1 triliun. Demikian data dari Kementerian BUMN yang diterima SP, Kamis (3/5). Menurut Menteri Negara BUMN Sugiharto, kerugian BUMN akan terus ditekan dengan berbagai upaya sehingga pada tahun 2009 sudah tidak ada lagi BUMN merugi. Dikatakan, saat ini masih ada sekitar 20 BUMN yang merugi dari total 139 BUMN, dengan total kerugian pada 2006 mencapai Rp 2,2 triliun. Jumlah itu turun ketimbang tahun sebelumnya dengan total kerugian Rp 6,6 triliun dari 31 BUMN. "Kecenderungan kerugian BUMN saat ini terus menurun, harapan saya 2009 nanti, tidak ada lagi (BUMN) yang rugi. Kalau dia (BUMN) masih prediksi mendingan kita tutup. Kita likuidasi," ujar dia. Dicontohkan, BUMN yang merugi itu seperti PT Pengerukan Indonesia (Rukindo) akan diintegrasi dengan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo). "Sekarang dalam proses integrasi, sehingga dia (Rukindo) akan hilang," kata Sugiharto. Sebanyak 20 BUMN yang masih merugi pada 2006 adalah PT PLN, PT Garuda Indonesia, PT Merpati Nusantara Airlines, PT Kertas Leces, PT Krakatau Steel, PT PAL, PT Perkebunan Nusantara I, PT Pengerukan Indonesia, PT IGLAS, dan PT Balai Pustaka. Kemudian, PT Dok Kodja Bahari, PT Perkebunan Nusantara II, PT Industri Sandang Nusantara, PT Brantas Abipraya, PT Perikanan Nusantara, PT Perkebunan Nusantara XIV, PT Inhutani I, PT Boma Bisma Indra, PT Amarta Karya, dan PT Inka. Sugiharto memproyeksikan sejumlah BUMN yang masih merugi pada tahun 2006, akan mengalami keuntungan tahun ini antara lain PT PLN dan PT Garuda Indonesia. "Saya kira PLN dalam RKAP (Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan, Red)) 2007 harus sudah untung. Garuda, pada kwartal pertama 2007 sudah untung sekitar Rp 113 miliar. Sedangkan PT Merpati Nusantara meskipun ada kasus litigasi, saya perkirakan masih rugi. Tetapi ruginya akan sangat kecil sekali," ujar dia. Pada 2006 kerugian PT PLN sekitar Rp 1,08 triliun turun ketimbang 2005 sebesar Rp 4,9 triliun. Sedangkan Garuda kerugiannya turun dari Rp 560,6 miliar pada 2005 menjadi Rp 191 triliun pada 2006. [M-6] -------------------------------------------------------------------------------- Last modified: 2/5/07 [Non-text portions of this message have been removed] Post message: [EMAIL PROTECTED] Subscribe : [EMAIL PROTECTED] Unsubscribe : [EMAIL PROTECTED] List owner : [EMAIL PROTECTED] Homepage : http://proletar.8m.com/ Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/proletar/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/proletar/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/