Ketika ada orang yang bilang, tanpa bukti, bahwa al-Mushaf itu berisi
wahyu Allah, maka "rezameutia"  yang dungu kayak anjingpun segera 
memasang jurus "anjing budug lapar melihat seonggok taik angat": ia
bergegas melahapnya.

Dungu.

Rezameutia itu sungguh dungu.


--- In proletar@yahoogroups.com, "rezameutia" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Pada tahun 1901, Ivan Petrovic Pavlov, mengawali serangkaian kajian
> bertema pengkondisian klasik (classical conditioning), yaitu sebuah
> pembelajaran dimana respons lama dipicu oleh stimulus baru.  Dalam
> eksperimennya, Pavlov berulang-ulang memasangkan sebuah dering bel
> dengan pemberian makanan pada anjing lapar.
> 
> Seekor anjing lapar secara alamiah akan berliur ketika diberi makanan,
> ini disebut refleks yang tidak dikondisikan (unconditioned reflex). 
> Kejeniusan eksperimen Pavlov adalah pada kemampuannya memperlihatkan
> bahwa setelah sekian puluh kali pemasangan bel antara dering bel dan
> penyajian makanan, anjing tersebut mulai berliur ketika bel berdering.  
> 
> Artinya, sebuah refleks yang terkondisikan telah terbangun dimana
> 'stimulus yang dipelajari (learned stimulus)' (dering bel) kini dapat
> memicu respons yang sama sebagaimana 'stimulus yang tidak dipelajari
> (unlearned stimulus)' (penyajian makanan).
> 
> Pavlov berhasil membuktikan pengkondisian klasik (classical
> conditioning), bukanlah hasil olahan laboraturium, melainkan salah
> satu cara belajar primer manusia dan hewan.  Dengan kata lain,
> kata-kata dapat berfungsi sebagai sebuah stimuli yang dipelajari
> (learned stimulus).
> 
> 
> ***
> 
> 
> Media Amerika secara konsisten memiliki dua kosa kata baru, 'teroris
> muslim' dan 'ekstremis muslim'.  Kedua kata ini sama-sama menjadi
> mantra diseluruh media Amerika merupakan contoh nyata eksperimen
> pengkondisian klasik (classical conditioning).  
> 
> Kata 'teroris' dan 'ekstremis' memiliki reaksi negatif bagi semua
> orang.  Wajar, reaksi warga Amerika yang antipati dan penuh kejijikan
> terhadap kata 'teroris' dan 'ekstremis', sebanding dengan berliurnya
> anjing lapar pada saat dihadapkan dengan makanan.
> 
> Mencantumkan kata 'muslim' sebagai atribut 'teroris' dan 'ekstremis'
> secara langsung dapat disamakan dering bel sebelum makanan disajikan
> ke anjing lapar.  Setelah ribuan kali media Amerika secara 
> berulang-ulang dan konsisten mengaitkan kata 'muslim' dengan kata
> 'teroris' dan 'ekstremis' pada akhirnya menjadikan kata 'muslim'
> sebagai stimulus yang dipelajari (learned stimulus).  
> 
> Penggunaan kata 'muslim' sudah menjadi stimulus memadai guna
> menyatakan kejijikan dan kekerasan.
> 
> 
> Ps.
> Lihat aja kelakuan Jusfiq, Mustikawati, nabi muhammad, yang begitu
> mendengar kata 'muslim', seperti anjing Pavlov mendengar dering bel,
> yang keluar air liurnya dan melahap makanan (taik).
> 
> 
> 
> =========
>




Post message: [EMAIL PROTECTED]
Subscribe   :  [EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe :  [EMAIL PROTECTED]
List owner  :  [EMAIL PROTECTED]
Homepage    :  http://proletar.8m.com/ 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 

Kirim email ke