JAWABAN SAYA:
1. Firman ALLAH: a. Tidak semua Firman ALLAH itu untuk semua orang; contohnya Firman ALLAH di Taman Eden , yang khusus untuk Adam dan Hawa. b. Tidak semua Firman ALLAH itu untuk semua zaman; contohnya: Hukum Taurat. c. TUHAN YESUS mempunyai wewenang untuk membatalkan Firman ALLAH: >> Matius 5:43 Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu. 5:44 Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. d. Para rasul dan utusan yang diilhami ROH KUDUS bertugas untuk melengkapi Alkitab; Contohnya; Miller, Ny. White, dan lain-lain. >> Daniel 12:4 Tetapi engkau, Daniel, sembunyikanlah segala firman itu, dan meteraikanlah Kitab itu sampai pada akhir zaman; banyak orang akan menyelidikinya, dan pengetahuan akan bertambah." >> Yohanes 16:13 Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran , Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal- hal yang akan datang. >> Yohanes 14:12 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada- Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa; 2. Markus 7:19; adalah bukan pernyataan YESUS. Tapi yang merupakan pernyataan YESUS sendiri adalah: >> Maka jawab-Nya: "Apakah kamu juga tidak dapat memahaminya? Tidak tahukah kamu bahwa segala sesuatu dari luar yang masuk ke dalam seseorang tidak dapat menajiskannya, karena bukan masuk ke dalam hati tetapi ke dalam perutnya, lalu dibuang di jamban?" – Markus 7:18-19. Tidak bolehkah kalimat tersebut disimpulkan oleh Markus sebagai: “Dengan demikian Ia menyatakan semua makanan halal.” Atau, bisakah anda menunjukkan perbedaan hasil dari memakan Kambing dari memakan Babi? Apakah kalau Kambing nggak dibuang ke jamban? Disana TUHAN YESUS juga memakai kata-kata: “segala sesuatu”, sama seperti yang rasul Paulus gunakan; “Segala sesuatu halal bagiku.” Jadi ada beberapa hal yang bisa kita tarik sebagai suatu keserasian: a. Apa yang ada dalam hati itu lebih penting untuk kita perhatikan daripada apa yang ada didalam perut. Sebab yang keluar dari hati yang berkwalitas adalah pujian untuk kemuliaan ALLAH, tetapi apa saja yang keluar dari perut akan dibuang ke jamban. b. Penulis Markus, sebagai orang Yahudi dan yang lebih dekat dengan YESUS, yang pernah mengikuti Paulus sebelum ia menuliskan Injil Markus ini, memberikan kesimpulan bahwa YESUS sepertinya mengisyaratkan segala sesuatunya halal. Pengalaman Markus sebelum menulis Injil: “mendengar” perkataan YESUS ketika memecahkan masalah membasuh tangan sebelum makan, “mendengar” pernyataan ALLAH kepada Petrus: “Apa yang dinyatakan halal oleh ALLAH, TIDAK BOLEH engkau nyatakan haram”, “mendengar” ikhtisar hasil rapat para rasul di Yerusalem yang banyak memberikan keringanan-keringanan beban untuk orang-orang non Yahudi, dan “mendengar” pengajaran rasul Paulus: “Segala sesuatu halal bagiku.” – Jadi, Markus nggak ngawur ketika membuat kesimpulan seperti itu. 3. ALLAH membatalkan Imamat 11: Ketentuan semula yang termuat dalam Imamat 11: “Inilah yang boleh kamu makan ....... dan inilah yang tidak boleh kamu makan .............” telah dirubah oleh ALLAH sendiri; >> Kisah 10:15 Kedengaran pula untuk kedua kalinya suara yang berkata kepadanya: "Apa yang dinyatakan halal oleh Allah, tidak boleh engkau nyatakan haram." a. Kenapa perkataan diatas diulang sampai 3 kali? Karena Petrus selalu membantah. b. Apakah karena “Petrus”, sehingga ia boleh membantah pernyataan ALLAH? Sejak kapan Petrus menjadi allah? Jelas sekali disini ada 2 kubu; Kubu ALLAH: menghalalkan, sementara kubu Petrus: mengharamkan. Nah, anda berada di kubu siapa? 4. Kontradiksi perkataan anda: kisah para rasul 10:15 dan 11:19, itu jelas dan sy setuju apa yang dinyatakan oleh ALLAH halal, ya kita tidak boleh menyatakan haram, begitu juga apa yang sdh difirmankanNYA secara langsung bahwa ada yang haram ya janganlah kita menyatakan bahwa itu halal. Kalimat yang pertama anda menyetujui apa yang dihalalkan ALLAH. Tapi kalimat keduanya koq bikin bingung saya? Kelihatannya anda berusaha merusakkan kronologisnya. Bukankah cerita awalnya adalah ALLAH mengharamkan, berdasarkan Imamat 11? Dan bukankah yang dinyatakan halal dalam Kisah 10, itu adalah tentang Imamat 11? Mengapa anda berusaha memisahkan kedua ayat tersebut seolah-olah berdiri sendiri-sendiri? xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx TULIS BUNG SA: Imamat 11 dimulai dengan : Lalu TUHAN berfirman kepada Musa dan Harun, kata NYA kepada mereka :....... Bro Hakekat, janganlah mengatakan semua kitab PL harus kita "robek-robek" itu sudah tidak berlaku, didalam perjanjian lama banyak sekali tertulis mengenai firman NYA yang disampaikan secara langsung seperti kitab imamat diatas. Apakah kita sudah merasa layak sehingga berani me "robek2" PL dan mengatakan itu tidak berlaku. Apakah dalam perjanjian baru, TUHAN YESUS pernah menyatakan secara langsung bahwa semua adalah halal ? Kisah para rasul 10:15 dan 11:19 => Apa yang dinyatakan halal oleh Allah, tidak boleh engkau nyatakan haram." 1 timotius 4:4 => Karena semua yang diciptakan Allah itu baik dan suatupun tidak ada yang haram, jika diterima dengan ucapan syukur, Markus 7:19 => karena bukan masuk ke dalam hati tetapi ke dalam perutnya, lalu dibuang di jamban?" Dengan demikian Ia menyatakan semua makanan halal. 1 Korintus 6:12 => Segala sesuatu halal bagiku, tetapi bukan semuanya berguna. Segala sesuatu halal bagiku, tetapi aku tidak membiarkan diriku diperhamba oleh suatu apapun. Kalau kita berbicara mengenai Markus 7:19 => Dengan demikian IA menyatakan semua makanan halal. Apakah TUHAN YESUS yang menyatakan itu, bukan, saya belum menemukan ada pernyataan atau kutipan langsung dari TUHAN YESUS yang menyatkan semua makanan adalah halal, tetapi jika saya salah tolong dikoreksi dan berikan ayatnya. Apakah ucapan langsung TUHAN ALLAH di imamat bisa kita robek2 dan tidak berlaku ? TIDAK BOLEH. Ingat itu adalah ucapan lansung dari TUHAN ALLAH. kisah para rasul 10:15 dan 11:19, itu jelas dan sy setuju apa yang dinyatakan oleh ALLAH halal, ya kita tidak boleh menyatakan haram, begitu juga apa yang sdh difirmankanNYA secara langsung bahwa ada yang haram ya janganlah kita menyatakan bahwa itu halal. itu saja yang saat ini sy pahami, salam.....