Re: [R@ntau-Net] Hikmah Sholat ( kepergian yang tak di duga )

2004-02-28 Terurut Topik Rahima

Waalaikumsalam.Wr.Wb.

Bagus juga cerita da Syahril mengenai orang yang
meninggal.

Kalau saya hanya dapat cerita dari kakak -kakak saya
,saat mereka menunggu almarhum ayahanda saya yang
tercinta,karena sudah satu tahun menderita sakit
kanker.Sudah diobati segala macam namun memang sudah
ajal beliau dalam usia 60 thn beliau menghembuskan
nafas beliau.

Saat itu saya berada di Mesir ( baru satu tahun
),tetapi keluarga tidak menyampaikan pada saya bahwa
ayahanda saya sakit parah sudah selama satu tahun
itu,yaitu semenjak keberangkatan saya.

Ayah saya sangat terpukul sekali dengan kepergian saya
yang begitu jauh,walaupun kepergian saya itu adalah
keinginan beliau ( bukan keinginan saya sendiri,karena
pada dasarnya jurusan saya adalah IPA,bagian
Farmasi,bukan agama,meski saya dari pesantren namun
sekolah saya dua SMU juga ).

Dari 9 orang anaknya ngak ada satupun yang sekolah
agama,semua umum,sehingga saya satu-satunya lagi yang
diharapkan untuk sekolah agama.Makanya saya di
masukkan ke sekolah agama.

Semenjak dari kecil,memang saya sangat penurut sama
orang tua saya.Tak ada satu katapun saya bantah,selalu
saya turuti kemauan mereka.Ada dua hal yang tak pernah
saya lupakan dan menjadi darah daging dalam hidup
saya. Jangan pada melawan orang tua dan suami . Dua
hal itu saya dapatkan dari pengajian saya sejak dari
SD,dan sangat terpatri dalam hidup saya sampai saat
ini.


Sehingga wajar saja saya memang dari 9 anak beliau
hanya saya sendiri yang tidak pernah kena pukul sama
sekali,beda dengan kakak saya yang 7 orang dan satu
adik,hampir semua mereka sudah puas dengan tangan ayah
saya yang sangat keras pendidikannya itu ( kami ngak
boleh sama sekali pacaran,kalau pacaran sudah kuliyah
itupun di rumah dan waktunya dibatasi,serta memang
benar2 untuk menikah ,inilah kekerasan ayahanda saya
itu ).

Berbeda dengan sikap saya terhadap kakak - kakak
saya,saya mewarisi sikap ayah saya itu,sangat
keras.saya ngak bisa di atur begitu saja oleh
kakak-kakak saya.saya pernah di sodorkan jodoh yang
kaya raya dan tampan oleh kakak- kakak saya,dan saya
tolak mentah-mentah,karena saya ngak mau masalah jodoh
mereka yang mengatur,yang tahu kemaslahatan dan
kebahagiaan saya dalam masalah ini hanyalah saya.itu
salah satu kekerasan saya dalam mempertahankan apa
yang saya ingini.

Singkat cerita.Saat ayah saya sakit,yang selalu beliau
panggil hanya nama saya  Ima..ima..tolong ambilkan
Bapak ini...tolong ambilkan Bapak  itu..! .Padahal
yang ada di sekeliling beliau adalah kakak - kakak dan
adik saya.

Sehingga kakak saya bilang  Pak..si Ima ngak ada di
sini,si Ima di kairo,.apa perlu ima kita suruh pulang
saja ? .Ngak ngak usah,biarkan dia belajar dan jangan
beritahu kalau bapak lagi sakit.Bapak sangat
merindukannya.Jawab ayah saya.

Sewaktu saya belum ke mesir dan bersama beliau yang
semenjak dari kecil , memang saya lah yang menjaga dan
melayani ayah saya itu.Pulang dari kantor saya yang
menunggu beliau makan,sampai jam 2 siang saya ngak
makan hanya karena menunggu ayah saya makan,sementara
kakak saya yang lain terpaksa makan lebih dahulu
karena mereka akan pergi kuliyah dan kursus lagi.Bukan
mereka tidak sayang,sangat sayang,tapi kakak-kakak
saya sibuk belajar.

Pulang ayah saya dari kantor ,saya yang sediakan makan
( yang masak tetap ibu saya,saya kala itu belum pandai
masak,ngak tahu mana yang merica,ketumbar,jahe
lengkuas dsbgnya itu ,pikiran dan kerja saya kala itu
hanya belajar saja ) ,namun meletakkannya di atas meja
tetap saya ,dan makan ayah  bersama saya.


Selesai makan,sorenya saya suka pijitin badan beliau ,
bahkan tak jarang saya membersihkan telinga dan
kuku-kuku beliau,mencabuti uban rambut beliau,kadang
wajah beliu saya bersihkan ( dan semua hal diatas
setelah saya bersuami saya lakukan untuk suami saya
).Bahkan  saya sering ketiduran di siang hari itu di
kamar orang tua saya.

Kebiasaan saya melayani ayah saya,rupanya sudah
menjadi darah daging pula bagi almarhum ayah
saya,sehingga tatkala saya di mesir beliau sangat
kehilangan dan sangat terpukul sekali.wajar saja
tatkala sakit yang selalu di sebut belia hanyalah nama
saya.

Tiba saat sakratul maut.kakak-kakak dan seorang adik
saya itu termasuk ibu saya berada disamping
beliau.Saat itulah beliau berpesan untuk mewasiatkan
seluruh buku-buku beliau yang banyaknya masyaAllah itu
untuk saya semuanya.( Ayah saya rajin baca dan sangat
pintar kalau berdebat ).


Juga beliau mengatakan saat sakratul maut itu,beliau
diganggu oleh empat ekor ular,agar tidak membaca
kalimah Laailaahaillallaah...Tapi semua itu dapat
diatasi beliau,sehingga akhir kata
beliau,alhamdulillah  tetap mengucapkan
Laailaahaillaallaah juga.Dan pesan beliau terakhir
pada keluarga saya dengan mengatakan  Tirulah jalan
si Ima,..jalannya yang benar .Akhirnya setelah
mengucapkan laailaahaillalaah beliaupun menghembuskan
nafasnya terakhir sekali.

Semenjak itu hampir semua keluarga saya menyekolahkan
anaknya sekolah agama,meski sekolah umum juga.Dan
hampir semua kakak saya pakai jilbab,termasuk adik
saya 

[R@ntau-Net] Re: [Urang Awak] FW: Bantuan dari Chicago, DeKalb Detroit

2004-02-28 Terurut Topik Mochtar Naim
Pak Zul dkk di RN yth,

Assalamu'alaikum w.w.,

Alhamdu lillah, dari pengajian Michigan nan kami
hadiri siang tadi (Sabtu, 28 Maret 2004) di Detroit,
kawan-kawan di pengajian ikut pula menyumbang musibah
gampo sebanyak US$ 200,-. Lalu dari kawan-kawan di
DeKalb, Illinois, US$ 165,-. Dari Chicago sabalunnyo
seperti nan lah kami beritahukan US 850,-. Dengan
demikian melalui Wanita Islam telah terkumpul
sumbangan dari kawan-kawan di Chicago, DeKalb dan
Detroit sebanyak US$ 1.215,-, atau sekitar 10 juta.
Tambah dari kami jo anak-anak 2,5 juta dan bareh
sapikua, sahinggo berjumlah seluruhnyo kiro-kiro 12,5
juta tambah bareh sapikua.

Kami insya Allah barangkek pulang bisuak tgl 29 Feb,
sampai di Jkt tgl 2 Maret, dan barangkek ka Padang tgl
5 Maret.

Brother Waleed yang guru silat Minang nan kami
caritokan tu, dengan seorang muridnya, Ibrahim Gross, 
insya Allah akan datang ke Thawalib Parabek sesudah
pemilu 4 April yad. Mereka akan ado di Sumbar salamo
lk 2-3 minggu untuk maliek dari dakek perkembangan
silat di madrasah-madrasah di Sumbar dan membicarokan
tentang program kerjasama dalam rangko masuaknyo
pelajaran silek ka madrasah-madrasah di Sumbar. Juo
mambicarokan tentang pemanfaatan tenago mereka dalam
memperlancar penguasaan Bhs Inggeris secaro aktif di
madrasah-madrasah, khususnya di Parabek dan Canduang
dll. Mereka dengan murid-murid silek yang lain-lainnyo
secaro bagantian bisa datang ke Sumbar untuk tujuan
dimaksud, di sampiang juo mereka beroleh kesempatan
memperdalam silek dengan guru-guru silek di Sumbar.
Seperti nan ambo caritokan dalam artikel mengenai Guru
Silek Brother Waleed, Waleed telah mengislamkan
ratusan urang Amerika melalui pelajaran silat Minang
dan latihan dzikir dari tariqat Nakhshabandi. 

Masalah nan masih harus dipecahkan basamo adolah agar
mereka bisa tinggal di Sumbar selama lk enam bulan
sampai setahun masiang-masiangnyo, mereka perlu
sponsor untuak mandapekkan visa untuak 6 bulan sampai
setahun, di sampiang mereka juo mamikiakan baa caro
mandapekkan sponsor keuangan pambali tiket dan balanjo
salamo di siko. Sesuai dengan nan ambo sampaikan
sabalunnyo, mereka salamo di Sumbar akan manjadi tamu
dari madrasah tampaek mereka menyumbangkan tanago dan
pikirannyo dengan madrasah manyadiokan parumahan jo
makannyo.

Ado baiaknyo kalau Pak Zul mambaokan masalah ko ka
rapek Yayasan dan ka rapek basamo madrasah-madrasah
nan tagabuang ke dalam ikatan madrasah-madrasah di
Sumbar.

Untuak mancaliak dari dakek tentang apasiapa dan baa
kegiatan dari grup Silat Minang ko bukalah website
mereka: http://www.umich.edu/~silat. Untuak
berhubungan dengan mereka, email: [EMAIL PROTECTED]


Demikianlah kaba dari kami. Insya Allah sampai basuo
di kampuang di Parabek nanti. Salam ka kawan-kawan
sadonyo, dan nan di RN

Wassalamu'alaikum w.w.

Mochtar Naim
--- Zulharbi S [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Yth. Pak Mokhtar Naim dan Ibu
 Di
 Chicago
 
 Assalamulaikum wr.wb.
 
 Alhamdulillah, semoga usaho dan jaso Pak Mokhtar jo
 Ibu di siko akan dapek
 meringankan baban korban gampo di nagari awak,
 khususnyo nan kanai musibah
 berat. Mudah-mudahan perjalanan pulang ka tanah air
 selamat dan kito dapek
 batamu muko..
 Pak Mokhtar dan Ibu selain berita gampo,
 perkenankanlah ambo malaporkan
 satantangan sekolah kito di Parabek. Hari Rabu 25/2
 telah diadakan testing
 untuk Guru dan siswa Thawalib Parabek study tour
 selama 4 minggu (24 Juni-27
 Juli 2004) di Padang oleh Center for Civic
 Education.
 Program yang ditawarkan bernama Youth Leadership
 Program (Program
 Kepemimpinan Remaja) Program ini adalah program
 persahabatan bagi Indonesia
 dan Amerika. Selain para peserta belajar mengenai
 kepemimpinan, melalui
 program ini diharapkan siswa/i dari Indonesia bisa
 melihat langsung
 bagaimana kehidupan orang muslim di Amerika dan
 sebaliknya orang Amerika
 bisa berdialog langsung dengan Muslim dari
 Indonesia. Peserta yang telah
 terpilih berasal dari Pondok pesantren Darunnajah,
 Asshidiqiah ( Jakarta),
 Kempek putra (cirebon), cipasung (tasikmalaya),
 immim putra (ujung pandang),
 al manar dan darul arafah (medan), tebuireng
 jombang, langitan tuban, dan
 masih banyak lagi dari jawa timur. Dari Sumbar
 dipilih Sumatera Thawalib.
 Hasil test sangat memuaskan baca fwd dar Tasril
 Moeis.
 Selain itu Pak Mokhtar sedang ditunggu untuk
 persiapan kampanye anggota DPD
 dan kebetulan pula saya juga ikut Caleg DPRD
 Propinsi Tkt I  wilayah
 pemilihan Sumab IV, Kab. Agam, Bukittinggi, Kab.
 Pariaman dan Kota Pariaman.
 Masalah YASIM Parabek barangkali jika Pak Mohktar
 pulang dapat kita bahas
 bersama-sama, yaitu soal pembangunan Asrama yang
 tengah berjalan. Semoga Pak
 Mokhtar dapat pula membawa pulang untuk pembangunan
 Asrama Thawalib Parabek.
 Inilah sekedar berita dari kampung, sampai bertemu
 di tanah air.
 Wassalam
 Zulharbi Salim
 
 
 - Original Message -
 From: Mochtar Naim [EMAIL PROTECTED]
 To: [EMAIL PROTECTED];
 [EMAIL PROTECTED];
 [EMAIL PROTECTED]
 Cc: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
 [EMAIL 

[R@ntau-Net] Re: Laporan penyerahan dana korban gempa bumi

2004-02-28 Terurut Topik mulyadi
Ass, wr, wb.

Mamak Z.S.St.Mangkuto jo dunsanak Z.St.Bandaro Labiah nan di rahmati Allah,

Tarimo kasih kami ka Mamak baduo nan alah manyampaikan pitaruah/sumbangan
ala kadarnyo dari kami nan dari rantau ko ka dunsanak kito nan berhak dan
maharokkan uluran tangan/bantuan dari kito2 ko. Semoga jerih payah
Mamak/Tuan baduo sarato seorang donatur nan dari Bogor tu dibaleh oleh
Allah SWT dengan yang setimpal, diberikan rezeki dan selalu sihaik2 sajo.

Kami sangaik yakin ka Mamak baduo terbukti dengan adonyo tando tarimo sia2
urang nan manarimonyo. Subananyo tanpa tando tarimo pun kami sudah 100 %
yakin.

Semoga ado dunsanak lainnyo nan tagugah salanjuiknyo untuk manyampaikan
kepeang benggo nyo ka Rekening Mamak, sebab ambo baco dari postingan Mamak
masih ado dunsanak kito tu nan alun mandapek bantuan.

Wabillahittaufik wal hidayah,
Wassalamualaikum,wr,wb.

M.St.Bangsawan.
Rang Sulik Ayie di Pusri Palembang

 Kepada Yth.

 Keluarga Besar Rantau Net dan para donator Gempa Bumi di Batipuh,
 Kabupaten Tanah Datar

 Assalamu’alaikum Wr.Wb.

 Terlebih dahulu marilah kita ucapkan puji syukur kepada Allah SWT, semoga
 kita semua selalu mendapat RidhoNya, Amin! Kemudian bersama ini kami
 laporkan bahwa dana gempa bumi yang dikirimkan oleh keluarga besar
 RantauNet sudah kami laksanakan pada hari Sabtu, tgl. 28 Februari 2004
 dengan menyerahkan langsung (hand by hand) kepada keluarga korban yang
 ditimpa kemalangan gempa bumi di 2 lokasi yaitu di Batipuh Bawah dan
 Guguak Nyaring. Kedua lokasi ini dinilai sangat rawan.

 Bantuan juga kami sampaikan kepada keluarga korban yang meninggal di
 pinggir jalan Bunga Tanjung, Pitalah. Korban seorang ibu yang sedang
 memangku anaknya, karena kamar tidurnya ditimpa batu besar yang longsor
 dari tebing. Innalillahi wa inna ilaihi raji’uun. Semoga amal alamrhum dan
 anaknya diterima disisi Allah dan segala dosanya di ampuni, Amin.

 Bantuan ini disampaikan bersama kemenakanda Zulhendrif Sutan Bandaro
 Labiah bersama donator dari Bogor.

 Penyerahan bantuan didampingi oleh Kepala Nagari Taluak IV Suku, Banuhampu
 dan Ketua Bundo Kanduang, sebagai saksi yang juga menyampaikan sumbangan.

 Penyerahan ini disaksikan pula oleh Pengurus KAM Batipuh, AM Dt. Nankodo
 Basa dan Bendahara Posko Korban Gempa di Guguk Nyaring.

 Sistem penyerahan, uang kami pecah Rp. 100.000,00 per/kepala keluarga yang
 berjumlah 50 Kepala Keluarga. (Laporan lengkap buka attachment, guna untuk
 mengetahui rinciannya !)

 Dapat kami laporkan bahwa kedua lokasi ini dinilai sangat parah dan belum
 terjangkau oleh Posko dan donator lokal.

 Kami masih melihat tumpukan bantuan bertumpuk di Kantor Camat Batipuh,
 Kubu Karambia yang belum dibagikan, namun kami lihat beberapa petugas
 Posko sibuk memuat barang Sembako ke mobil yang akan diantar ke lokasi.
 Namun ada korban yang masih mengeluh: “Kami belum terima bantuan, Pak”

 Keadaan gempa cukup keras dan masih banyak yang belum dapat dijangkau
 karena lokasi yang berbeda dan sulit, kami naik turun bukit selama 6 jam
 lebih non stop. Lokasi yang belum terjangkau adalah di Batipuk Baruah,
 lokasi di gunung dekat Sumpu, pinggiran danau Singkarak.

 Keluarga korban gempa dikedua lokasi ini sangat bersyukur dan menghargai
 bantuan dari RantauNet  yang diantar langsung (tanpa perantara Posko).

 Akhirnya, kepada semua donator gempa bumi dari RantauNet yang telah
 menyampaikan sumbangannya kami atas nama penerima sumbangan di lokasi
 korban gempa menyampaikan ucapan banyak terima kasih, semoga menjadi amal
 jariyah bagi para donator dan kami masih menunggu uluran tangan para
 penyumbang dengan mengirimkannya ke :

 BCA Bukittinggi No. 8050012353

 Bank Syariah Mandiri Rek. No. 0030060817

 Keduanya a/n Zulharbi Salim

 Untuk memudahkan identifikasi mohon dapat dikirimkan pakai system 555 pada
 tiga angka dibelakang seperti Rp.100.000 dikirimkan Rp.100.555 dstnya.

 Laporan donator Gempa Bumi dari Rantau Net

 Posisi : Sabtu, 28 Februari 2004 Pukul 17.00

 1. Rantau Net   Rp. 4.000.764,00

 2. Alumni SMA 1 Bukittinggi Rp. 1.000.476,00

 3. MulyadiRp.  50.555,00+

 Jumlah :   Rp. 5.051.795,00

 Diserahkan kepada korbanRp. 5.000.000,00

 SaldoRp.  51.795,00

 Wassalam


 Zulharbi Salim

 Jambu Air 22 Bukittinggi

 (0752) 31722


Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net