[R@ntau-Net] Kepemimpinan di Minangkabau (3)
http://ranah-minang.info/content.php?article.26.2 Kepemimpinan di Minangkabau oleh Gufron pada Saturday 27 March 2004 Dalam adat Minangkabau, dikenal beberapa tipe kepemimpinan yaitu Panghulu, Manti, Malin, Hulubalang dan Bundo Kanduang. E. BUNDO KANDUANG Bundo kanduang adalah panggilan terhadap golongan wanita di Minangkabau, artinya Bundo adalah Ibu dan Kanduang artinya Sejati. Jadi, ibu sejati yang memiliki sifat-sifat keibuan dan kepemimpinan. Adat Minangkabau yang memiliki sistem matrilineal, artinya garis keturunan diambil berdasarkan silsilah ibu, diungkapkan dalam gurindam adat Minang berikut: Bundo kanduang limpapeh rumah nan gadang Umbun puruak pagangan kunci Umbun puruak aluang bunian Pusek jalo kumpulan tali Sumarak dalam kampuang Hiasan dalam nagari Nan gadang basa batuah Kok hiduik tampek banasa Kok mati tampek baniak Kaundang-undang ka Madinah Kapayuang panji ka sarugo Maksud gurindam diatas, adat Minangkabu memberikan beberapa keutamaan dan pengecualian terhadap wanita, sebagai tanda kemuliaan dan kehormatan yang diberikan kepada Bundo Kanduang, yang berguna untuk menjaga kemuliaan dan agar martabat Bundo Kanduang tidak jatuh. Adapun keutamaan bundo kanduang di Minangkabau adalah: Keturunan ditarik dari garis ibu Garis keturunan ditarik dari garis ibu (matrilineal), sehingga seorang anak yang dilahirkan oleh seorang perempuan minang dari suku (misalnya Malayu) baik laki-laki atau perempuan akan bersuku Malayu pula. Tujuannya adalah agar manusia dapat menghormati dan memuliakan kaum ibu yang telah melahirkannya. Dan juga, menurut adat Minangkabau seorang ibu akan lebih banyak menentukan watak dari manusia yang dilahirkannya, seperti kata pepatah: Kalau karuah aie di hulu Sampai ka muaro karuah juo Kalau kuriak induknyo Rintiak anaknyo Turunan atok ka palambahan Rumah tempat kediaman Menurut adat Minangkabau, rumah diperuntukkan untuk kaum perempuan dan bukan untuk laki-laki. Hal ini dikarenakan laki-laki secara kodrat lebih kuat dibandingkan perempuan. Mengingat pentingnya peranan wanita dalam kehidupan dan juga kodratnya yang lemah, maka Adat Minangkabau lebih mengutamakan perlindungan terhadap kaum wanita. Sesuai dengan pepatah adat: Nan lamah ditueh Nan condong ditungkek Ayam barinduak Sirieh bajunjuang Sumber Ekonomi "Sawah ladang banda buatan" yang merupakan sumber ekonomi menurut adat Minangkabau, untuk pemanfaatannya lebih diperuntukkan untuk kaum wanita. Walaupun begitu, bukan berarti kaum laki-laki tidak dapat memanfaatkannya sama sekali. Penyimpanan Hasil Ekonomi "Umbun puruak pagangan kunci, umbun puruak aluang bunian" maksudnya bahwa sebagai pemegang kunci hasil ekonomi adalah bundo kanduang (wanita). Rangkiang sebagai lambang tempat penyimpanan diletakkan di depan rumah gadang yang ditempati oleh bundo kanduang. Sesuai dengan kodrat perempuan yang lebih ekonomis dibandingkan dengan kaum pria, maka hukum adat mempercayakan kepada perempuan untuk memegang dan menyimpan hasil sawah dan ladang. Hak Suara dalam musyawarah Di dalam adat Minangkabau, perempuan mempunyai hak yang sama dalam musyawarah. Setiap ada sesuatu hal yang akan dilaksanakan dalam kaum atau persukuan, maka suara dan pendapat wanita juga ikut menentukan. Fungsi Bundo Kanduang Adapun fungsi bundo kanduang menurut adat Minangkabau adalah: Limpapeh rumah gadang Limpapeh adalah tiang tengah dalam sebuah bangunan, pusat kekuatan dari tiang-tiang lainnya. Apabila tiang tengah ambruk, maka tiang yang lainnya akan berantakan. Pengertian limpapeh disini sendiri menurut adat Minangkabau adalah seorang bundo kanduang yang telah meningkat menjadi seorang ibu. Jadi, ibu sebagai seorang limpapeh rumah gadang adalah tempat meniru, teladan. "Kasuri tuladan kain, kacupak tuladan batuang, satitiak namuah jadi lawik, sakapa buliah jadi gunuang." Seorang ibu bertugas membimbing dan mendidik anak yang dilahirkan dan semua anggota keluarga lainnya di dalam rumah tangga. Umbun puruak pagangan kunci. Apabila seorang wanita sudah menikah, maka tugasnya akan bertambah. Kalau tugas itu dijalankan dengan ikhlas serta hati yang tulus, akan mendatangkan kebahagian dalam rumah tangga. Pusek jalo kumpulan tali. Sebagai pengatur rumah tangga, bundo kanduang sangat menentukan baik atau buruknya anggota keluarga. Untuk itu diperlukan: Ilmu pengetahuan Sebagai pengatur rumah tangga, seorang bundo kanduang haruslah memiliki ilmu pengetahuan yang cukup, seperti ilmu dalam mengatur ekonomi keluarga, etiket dan hal lainnya. Sifat dan sikap terbuka Sifat dan sikap seorang bundo kanduang haruslah ramah, "tahu tinggi jo randah, budi baiek baso katuju", sopan dan santun, riang gembira, "capek kaki indak panaruang, ringan tangan indak pamacah." Sumarak dalam nagari, hiasan dalam kampuang Sebagai anggota masyarakat, bundo kanduang haruslah memiliki rasa malu baik didalam berpakaian, bertutur kata, bergaul dan hal lainnya. Bundo kanduang haruslah menghilangkan sifat-sifat "bak katidiang tangga bingkai, bak payuang tabukak kasau,
[R@ntau-Net] Kepemimpinan di Minangkabau (2)
http://ranah-minang.info/content.php?article.26.1 B. Manti Manti adalah parmato nagari (pelita atau penerang dari suatu nagari). Contohnya seperti alim ulama dan cerdik pandai. Bila diandaikan kepada sistem pemerintahan modern, maka Manti seperti halnya dengan Menteri yang membantu tugas Presiden. Fungsi Manti sendiri adalah membantu tugas Penghulu. Apabila terjadi suatu permasalahan dalam suatu negeri, baik ataupun buruk, maka Manti bertugas memberikan informasi atau sebagai pelaksana. Jadi, Manti bertugas menyampaikan perintah dari penghulu kepada kaum dan juga menyampaikan segala permasalah yang dihadapi oleh anak kemenakan dan kaum kepada penghulu. Seperti disebutkan dalam pepatah minang: Panghulu iyolah mangkuto nagari Ulama manjadi suluah bendang Manti iyolah parmato nagari Parik paga nyato dubalang Manti sendiri dibagi dalam 11 kategori: Manti Katak Gegawai yaitu Manti yang "mamutuih kato" (menyelesaikan masalah). Manti Gagak Gegawai yaitu Manti antara lawan dan kawan. Adakalanya menyelesaikan masalah, namun kadang kala juga membuat masalah. Seperti dalam pepatah Minang: Duduak antaro kawan jo lawan Mamijakkan batuang sabalah Namuah bapijak pada lawan Di sinan kato putuih sudah Manti Semarak Semawai Yaitu Manti yang cuma mendengar saja. Kadang kala berkata sedikit, namun lebih banyak diam saja. Manti ini takut untuk berkata dikarenakan kurangnya ilmu yang dimiliki. Adoh nan tahu mandanga sajo Suko maetong buah baju Mangaluakan pandapek indak namuah pulo Bakato-kato manaruah ragu Manti Buruak Apabila suatu masalah akan diputus (diselesaikan), dia tidak mau datang, sehingga segala perkara diputuskan oleh orang lain. Ado kalonyo rajin dipangka Putuih pakaro tak pai lai Di urang putih awak lah tingga tahia ameh Tahia ameh tak urang bari Manti Olok Setelah menjelek-jelekan orang yang bermasalah, Manti ini akan meminta semacam sogokan sehingga ia akan memenangkan perkara orang yang bermasalah tersebut. Manti Kutuk Manti ini akan mencari keuntungan (meminta uang sogokan) dari kedua belah pihak yang bersengketa. Akibatnya, permasalahan menjadi terlantar dan sengketa yang terjadi tidak terselesaikan malah akan membesar. Dalam pantun adat Minang dikatakan: Sarupo pakorol buluah Suko manarimo kepeang suok Urang bapakaro sarupo diadu Kadua balah pihak diagieh arok Manti Sigiriak Manti yang kerjanya setiap hari hanya memikirkan suatu permasalahan dan ingin menyelesaikan suatu sengketa tanpa harus bersusah payah. Manti Samuik Manti ini sedikit bicara, permasalahan yang diurusnya pun ada yang selesai ada yang tidak. Kerja lambat dan lalai. Dalam pantun Minang disebut: Manti samuik manti nan lamban Sagalo kawajiban balalai-lalai Asa tasabuik barusan Namuah talatak jadi tabangkalai Manti Ikua Kabau Manti ini tahu dengan hukum adat dan syara'. Tapi apabila dia mendengar akan mendapatkan banyak hadiah, maka bisa berubah pendiriannya. Manti Sajo Manti ini sama istilahnya seperti "Mantimun Bungkuak", yaitu manti yang tidak masuk dalam hitungan. Apa kata orang dilihat dan diikuti saja. Manti ini adalah Manti yang bodoh. Apabila ada yang bertanya padanya, biasanya dia menjawab: Entahlah, aku hanya mendengar kata orang saja. Dalam pantun Minang disebut: Manti panuruik pulo pantangan Namuah maikua kato urang Dalam sidang tak masuak etongan Binguang di awak cadiak di urang Manti Rajo Manti ini merasa benar sendiri dan orang lain selalu dianggap salah. Apabila ada yang membantah atau mendebatnya, maka ia akan memusuhi orang tersebut. Kalau ada yang memberi sogokan, ia tidak akan memperdulikan perbuatan orang tersebut, walaupun perbuatan tersebut salah. Di dalam pepatah Minang dikatakan: Tasabuik pulo Manti Rajo Suko mamarentah babana surang Apo katonyo diikuik sajo Salah jo bana indak ditimbang C. MALIN / ULAMA / PANDITO Malin berfungsi sebagai pemberi penerangan atau orang yang diminta nasehatnya oleh masyarakat dalam nagari atau suku, yaitu orang yang menentukan mana yang halal dan haram. Malin atau Ulama atau Pandito merupakan orang yang menyelenggarakan segala sesuatu dalam masyarakat yang berhubungan dengan keagamaan, seperti nikah, talak, rujuk, kelahiran, kematian, zakat dan lain-lain. Malin juga dapat mengadili suatu perkara jika dianggap perlu. Apabila ada pengambilan sumpah, maka Malin yang akan melakukan pengambilan sumpah tersebut. D. HULUBALANG Hulubalang atau Dubalang dalam adat Minangkabau adalah pembantu penghulu yang bertugas dalam masalah keamanan (seperti Polisi sekarang). Apabila ada suatu kekacauan, maka hulubalang harus segera menyelesaikan permasalahan tersebut. Selain itu, hulubalang juga bertugas dalam memelihara agar setiap keputusan penghulu dapat terlaksana Biasanya yang menjadi hulubalang adalah seseorang yang berani, kuat dan merupakan seorang ahli silat. Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net __
[R@ntau-Net] Kepemimpinan di Minangkabau (1)
http://ranah-minang.info/content.php?article.26 Kepemimpinan di Minangkabau oleh Gufron pada Saturday 27 March 2004 Dalam adat Minangkabau, dikenal beberapa tipe kepemimpinan yaitu Panghulu, Manti, Malin, Hulubalang dan Bundo Kanduang. A. PANGHULU Penghulu adalah orang yang memegang peranan penting dalam adat Minangkabau. Sejak dahulu, penghulu-penghulu di Minangkabau adalah pemimpin di dalam kaumnya, yang selalu berusaha untuk kepentingan anak kemenakan dan masyarakat yang dipimpinnya. Orang yang dipilih dan diangkat menjadi Penghulu dari satu kaum adalah yang memiliki budi pekerti, sopan-santun, ramah tamah dan rendah hati, karena dia akan menjadi teladan bagi anak kemenakan yang dipimpinnya. Nan kuriak iyolah kundi Nan merah iyolah sago Nan baiak iolah budi Nan indah iyolah baso Dalam adat Minangkabau, penghulu dibangsokan (dibedakan) atas tiga macam: Penghulu yang dibangsokan kepada syarak (Islam) Penghulu atau pemimpin yang berkewajiban memimpin anak kemenakan dan kaumnya untuk kepentingan dunia dan akhirat. Penghulu yang dibangsokan kepado hindu sanskerta Pemimpin yang memimpin atau mengepalai pekerjaan yang baik diantara kaumnya, seperti seorang ayah merupakan penghulu dalam keluarganya. Penghulu yang dibangsokan kepada adat alam Minangkabau Dianjuang tinggi diamba gadang, nan tajadi dek kato mufakat dalam lingkungan cupak adat, nan sapayuang sapatagak, pemimpin yang memimpin anak kemenakan dan kaumnya, manuruik alua nan luruih, manampuah jalan nan pasah, mamaliharo harato pusako, kusuik nan manyalasaikan, karuah nan manjaniahkan, takalok manjagokan, lupo maingekkan, panjang nan kamangarek, singkek nan kamauleh, senteng nan kamambilai. Syarat Menjadi Penghulu Beragama Islam Baliq dan berakal Berbudi baik Nan salingkuang cupak adat, nan sapayuang sapatagak, artinya dipilih oleh ahli waris menurut garis keturunan ibu (sistem matriakat) Mewarisi gelar soko (pusaka) dan memiliki harta pusaka Sanggup mengisi adat manuang limbago menurut adat nagari setempat Selain syarat diatas, juga ada syarat-syarat tambahan yang dibuat oleh masing-masing nagari dengan kata mufakat, menurut adat nan teradat di nagari setempat. Martabat Penghulu Ingek jo jago pado adat Seorang penghulu harus selalu ingat bahwa dirinya diangkat oleh anak kemenakan dan dibesarkan oleh kaumnya. Sebagai pemimpin, dia akan mendapat sorotan dari masyarakat, baik ataupun buruk. Kayu gadang ditangah koto Tinggi nan tampak jauah Dakek jolong basuo Tampak maniru manuladan Berilmu, berpaham, bermakrifat, ujud dan yakin serta tawakal kepada Allah Seorang penghulu sudah seharusnya melengkapi dan memiliki segala pengetahuan yang berguna, terutama pengetahuan tentang masyarakat yang dipimpinnya. Juga, mengetahui tentang hukum dan cara melaksanakan penyelesaian dalam suatu sengketa, karena seorang penghulu di Minangkabau sewaktu-waktu dapat menjadi hakim dalam kaumnya. Untuk itulah dia harus melengkapi dirinya dengan pengetahuan yang berguna, yang tentunya saja, "tahu dek batanyo, pandai dek baguru." Berpaham artinya mempunyai paham dalam sesuatu, bisa menyimpan rahasia yang patut dirahasiakan, "jan taruah bak katidiang, jan baserak bak anjalai, kok ado rundiang ba nan bathin, patuik baduo jo batigo." Bamakrifat artinya tahu dan mengenal Allah SWT dan rasulnya serta mengerjakan segala perintah dan meninggalkan segala larangan-Nya. Ujud dan yakin artinya meyakini ujud Tuhan dan yakin akan setiap usaha atau tindakan yang akan diambil didalam masyarakat, sehingga tidak memiliki keraguan dalam memimpin, karena sudah melengkapi diri dengan pengetahuan adat, agama dan yang lain. Tawakal artinya selalu berserah diri kepada Allah SWT, karena Allah merupakan tempat manusia untuk berserah diri. Apalagi kalau timbul suatu kesulitan dalam anak kemenakan dan masyarakat, baik mengenai sengketa ataupun hal-hal lainnya. Kayo jo miskin ka hati jo kabanaran Penghulu itu adalah orang yang "kayo jo hati", artinya orang yang rendah hati, ramah tamah terhadap sesama dan anak kemenakan yang dipimpin, sabar dan selalu berfikir dengan kepala dingin dan dada yang lapang. "Kayo jo nan bana", artinya sebagai tempat anak kemenakan dan masyarakat meminta nasehat dan petunjuk yang baik, pemurah dan suka turun tangan dalam menyelesaikan sesuatu yang terjadi dalam masyarakat. Jujur dan ikhlas melaksanakan tugas yang dihadapi. Tibo diparuik indak dikampihkan Tibo dimato indak dipiciangkan Tibo di dado indak dibusuangkan Gapuak indak mambuang lamak Cadiak indak mambuang kawan Tukang indak mambuang kayu Kok mangati samo barek Kok maukua samo panjang Kok mambilai samo laweh Kok baragieh samo banyak Mangana awa jo akhie Kasudahan dunia jo akhirat Kok lawik riak mahampeh Ka pulau baguo batu Kok mangawik iyo bana kameh Kok mancancang iyo bana putuih Miskin hati jo nan bana, artinya penghulu tahu akan harga dirinya, tegas dan bijaksana dengan pendirian dan pendapat yang benar, yang tidak dapat ditawar-tawar: Bakato tatap di nan bana Bajalan di nan pasa Tanta
[R@ntau-Net] Tradisi dan Pemikiran Ulama Minangkabau (Sambungan-3)
D. Revivalisme Pemikiran Islam 1. Tradisi lokal Di nusantara tradisi lokal sering dijadikan media dalam penyebaran Islam. Wayang pernah dijadikan media penyebaran Islam oleh Wali Songo. Sementara di Minangkabau, tradisi lokal yang sangat besar artinya dalam penyebaran Islam adalah, surau. Kemudian terjadi Islamisasi surau sebagai institusi pendidikan, yang semula dipakai sebagai tempat rutinitas ibadah poliyteisme. Kedatangan Islam ke Minangkabau menjadikan surau sebagai tempat ritualisasi Islam, kemudian berkembang sebagai tempat pendidikan. Di institusi inilah, revilisme pemikiran Islam pertama berlangsung di Minangkabau. Surau sebagai akademis ilmu agama orang Minang. Surau menjadi media diffusi Islam. Ulama-ulama mendirikan surau sebagai tempat penyebaran Islam. Murid-murid yang telah selesai menempuh pendidikan pun mendirikan surau di kampung halamannya, sehingga Islam di Minangkabau cepat diakses oleh masyarakat. Sekaligus surau semakin populer sebagai media penyebaran Islam, dan yang penting adalah surau telah membentuk karakteristik masyarakat Minangkabau. Gelombang surau ini, merupakan tonggak sejarah pemikiran Islam di Minangkabau. Dari surau ulama-ulama membangun think tank Islam. Surau menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam pendidikan dan pemikiran ke Islaman orang Minangkabau. Corak dan karakteristik surau sangat ditentutakan oleh otoritas ulama surau. Ulama sebagai pemilik surau membangun tradisi suraunya secara tersendiri. Bahkan surau sangat identik dengan corak pemikiran ke Islaman seorang ulama. Otoritas keulamaan ini kentara terlihat dalam tariqat yang diamalkan oleh ulama tersebut. Dengan tradisi tariqat ini pula sangat mudah mencari link antara surau yang satu dengan lainnya. Surau-surau yang mempunyai aliran traiqat syatariah akan berhubungan dan berkaitan secara emosional dengan penganut traiqat yang sama, begitu pula dengan surau yang menjalankan traiqat naqsyabandiah akan terus menjalin hubungan dengan surau yang sealiran dengannya. Keterkaitan aliran surau ini sangat mudah menjejaki tradisi ke Islaman yang berkembang pada surau, karena link pemikiran dan tradisi yang berkembang selalu menurut alur tradisi guru terdahulu. Tradisi guru menjadi panutan dan dikembangkan oleh murid atau pengikut-pengikut selanjutnya. Diffusi ini secara langsung atau tidak langsung telah mempengaruhi tingkat pengamalan keislaman masyarakat Pada masa ini ada dua kekuatan mendasar membangun tradisi pemikiran ke Islaman di minangkabau, pertama tradisi pendidikan surau dan kedua tradisi tariqat. Pada tradisi pendidikan surau, ulama adalah guru secara akademik, yang memberikan tranfer of knowledge. Yakni memberikan pengetahuan ke Islaman kepada murid-muridnya dengan sistem pendidikan kesurauan. Atau dengan sistem salaf. Tradisi transfer of knowledge yang kedua adalah, melalui kegiatan tariqat. Ulama di Minangkabau pada masa-masa awal sangat terkait dengan tariqat. Tariqat suatu jalan menuju kedekatan dengan Allah. Tariqat di Minangkabau pertama kali di bawa oleh Burhanuddin dari setalah berguru di Aceh, kemudian suraunya di Ulakan menjadi otoritas tariqat syatariah di Minangkabau. Tariqat, biasanya tidak terpaut pada guru dan murid saja tetapi sudah menyebar kedalam jemaah. Tariqat lebih banyak bersentuhan dengan bathin, dalam ritualisasinya diimami oleh ulama yang memiliki aliran tariqat baik naqsyabandiah maupun satariyah. Tariqat mempunyai ritualisasi ibadah salah satunya dinamakan dengan suluk. 2. Modernisasi Sistem Pendidikan Tradisi pendidikan lokal, selain membentuk karakteristik pemikiran Islam orang Minangkabau, juga sebagai peletak dasar achievment motivation. Generasi-generasi berpendidikan lokal ini, melanjutkan pendidikannya keberbagai wilayah bahkan ke Mekah dan Mesir. Kemudian mereka inilah menjadi agant pembaharuan di Minangkabau. Sekitar akhir abad 18 dan awal abad ke 19, kelompok pembaharu sistem pendidikan Islam ini, hadir di Minangkabau dan kemudian mendirikan madrasah-madrasah. Perubahan sistem yang kentara terjadi adalah, merubah halaqah berklasikal. Madrasah mengembangkan mata ajaran baru dan tidak hanya belajar membaca Al-quran. Dalam catatan sejarah, sistem modernisasi pendidikan terlihat dengan kehadiran sistem pendidikan madrasi yang berlangsung sejak 1907 dan di Jawa pondok pesentrennya baru mengenal sistem madrasi ini baru pada tahun 1920. Ketika inilah mulai terjadi, perubahan orientasi sistem pendidikan Islam, dari Islam tektualitas ke pemikiran ke Islaman kontekstualitas, namun karena pengelolaan dan pembiayaan yang masih tradisional, maka madrasaha-madrasah perkembangannya tidak secepat sekolah-sekolah umum yang modern. Di samping itu, pengembangan-pengembangan pemikiran Islam, belum begitu mentradisi di madrasah, sehingga yang terlihat pendidikan Islam diajarkan sebagai hafal-hafalan, akhirnya pemikiran yang berbasis teologis transformatif terlambat diakses. Pada masa ini, pemikiran ke ulamaan dilanjutkan terpecah-pecah, namun secara konseptual masih teta
[R@ntau-Net] Tradisi dan Pemikiran Ulama Minangkabau (Sambungan-2)
C. Teologis Transformatif Menarik untuk dikutip apa yang dikatakan tentang teologi transformatif ini; yakni kalangan yang menghendaki realita dibaca dengan kacamata Islam sambil itu dicari praktisnya. Esensialnya, ada hubungan dalektis antara ideal Islam dengan realita. Tujuannya sangat kuat untuk merubah fakta sesuai dengan cita-cita Islam. Teologi transformatif, mencoba memahami ortodoksi dengan holistik. Realialita, fenomena dan fakta harus diselesaikan atau dibawa pada kancah ide-ide Islam. Dalam konteks yang sama, Kuntowijoyo menerangkan ide-ide agama yang terdapat dalam Al-quran seharusnya dijabarkan kedalam realita, sehingga ortodoksi tersebut mampu menjadi transformasi sosial. Namun, ketidak mampuan menjabarkan ortodoksi tersebut, telah membuat Islam terpeti emaskan dalam hingar bingar realita sosial, sehingga Islam hadir kehadapan kita bagaikan "monumen batu" yang sudah selesai dipahat, hanya sebagai fakta sejarah yang sangat monumental. Setting ini, harus dipahami dan dihayati oleh umat Islam, sehingga umat Islam tidak terkapung dalam kepicikan dan kesempitan dalam memahami Islam itu sendiri. Literasi Islam harus dijabarkan kedalam realita, tidak dikungkung dalam "rumah kaca" pemahaman yang sempit itu. Ketika, umat Islam mengapung literasi dalam pemahaman yang sempit itu, Islam akan terlihat dalam fiqah-firqah yang ekslusif, yang kemudian rentan diterjemahkan oleh dunia luar sebagai kelompok fundamentalisme. Dalam teologi transformasi, umat Islam dikehendaki mendialogkan teologis kedalam realita. Kinerja untuk ini, sangat membutuhkan rasionalisasi pemahaman terhadap ajaran Islam. Bagi Nurcholis Madjid rasionalisasi erat kaitannya dengan modernisasi. Oleh sebab itu modernisasi itu keharusan bagi umat Islam, karena modern sangat erat dengan ilmu pengetahuan. Penekanan ilmu pengetahuan ini, sudah sangat mendesak untuk direkontruksi oleh umat Islam, sehingga umat Islam tidak ketinggalan. Malahan untuk kearah itu Kuntowijoyo mengajukan Al-quran sebagai paradigma, dengan maksud mode of thought, moe of inquiry yang diharapkan bisa menghasilkan mode of knowing. Dimana Al-quran sebagai kontruksi dari pengetahuan. Berdasarkan paradigma ini, dapat disimpulkan, keterbelakangan dan ketertinggalan umat Islam dari segi peradaban disebabkan oleh kesalahan umat Islam dalam meletakan Al-quran sebagai sumber padadigma yang luas. Berdasarkan cara pandang ini, maka terpilah dua pemikiran ke Islaman, yakni; mereka yang berlatar belakang tradisi ilmu keislaman konvensional dan mereka yang terlatih dalam tradisi Barat (modernis). Keduanya sangat berbeda mengupas teologi. Bagi kalangan keislaman konvensional, teologi sebagai ilmu kalam dengan artian suatu disiplin ilmu yang mempelajari ilmu ketuhanan, bersifat abstrak, normatif, dan skolastik. Sedangkan bagi aliran ke dua mereka adalah cendikiawan muslim yang mempelajari ilmu keislaman melalui studi-studi formal. Lebih melihat teologi sebagai penafsiran terhadap realita dalam perspektif ketuhanan, lebih berupa refleksi empiris. Berdasarkan konstelasi paradigma ini, pemikiran teologi transformatif umat Islam terpecah menjadi dua pula. Pertama pemikiran yang tidak menerima kenyataan luar, modernisasi selalu diidentikan dengan barat, sehingga menahan diri mainstrem modern tersebut. Kedua, intelektual yang dapat menerima modernisasi sebagai suatu realita yang harus dicerahkan dengan teologi transformatif, yang dibangun melalui pengokohan paradigma Al-quran. Fazlur Rahaman, berkaitan dengan modernisasi membagi lagi dua cendikiawin yakni; cendikiawan yang menerima modernisasi dengan segenap pranata-pranatanya. Kelompok lain, menolak mentah-mentah. Dua kelompok ini, sama-sama terperangkap dalam pemahaman Al-quran yang sepotong-potong dan tidak secara holistik. Untuk menengahi dua pemikiran intelektual yang kontradiktif tersebut, kata Fazlur Rahaman dapat ditempuh dengan memahami Al-quran. Pertama, mengkaji dan memahami setting situasi atau problem historis, baik yang spesifik maupun yang makro. Kedua, menjeneralisasi jawaban-jawaban yanga ditemukan, sehingga menjadi paradigma yang sering dinyatakan. Di sinilah letaknya, keterujian intelektualitas Islam dalam menjabarkan Islam sebagai agama peradaban. Namun, keterujian itu belum banyak dibuktikan, sehingga umat Islam masih saja berada dalam warna yang redup dari kemajuan. Perbenturan-perbenturan pun tidak dapat dielakan, karena antara yang satu dengan yang lainnya saling menganggap pemikirannya yang benar. Fenomena ini nampaknya telah melelahkan umat Islam dalam menata masa depannya. Aliran-Aliran teologis yang dipahami oleh banyak umat Islam, sangat rentan dengan konflik pembenaran. Inilah agaknya penyebab terkendalanya teologis transformatif terlambat diadaptif. Umat Islam masih terseret dalam pertentangan kalaim-kalaim aliran pembenaran. Hal ini, sangat "melelahkan" umat Islam itu sendiri dalam menatap masa depannya. Perbedaan aliran dan organisasi misalnya, menyebabkan mereka terpecah dalam membangun peradaban. Sem
[R@ntau-Net] Tradisi dan Pemikiran Ulama Minangkabau (Sambungan-1)
B. Peran Ulama 1. Pada masa awal Islam di Minangkabau Trimingham dan Taufik Abdullah melihat bahwa penyebaran Islam di dalam masyarakat manapun, termasuk di Nusantara melalui tiga tahap penyebaran. Oleh Trimingham tahap pertama dinamakannya dengan tahap kangah, sedangkan Taufik Abdullah dinamakan adanya varian Pasai. Pada tahap pertama ini, Islam baru diperkenalkan dengan dasar-dasar Islam, yang terangkum dalam rukun Iman dan rukun Islam. Dalam tahap ini, dimonasi perkenalan ajaran Islam adalah masalah hukuman dan balasan Tuhan terhadap perbuatan yang dilakukan manusia. Kyai atau ulama dan tuanku lebih intens memperkenalkan hukum ibadah terhadap pengikutnya. Oleh sebab itu pada tahap awal ini, tariqat berkembang dan menjadi trend eksklusif bagi penganutnya. Sementara itu, kajian terhadap yang lain dalam artian kajian-kajian penjabaran Islam sebagai ajaran yang holistik belum begitu menjadi perhatian, termasuk dalam pendidikan. Misalnya, dalam catatan Deliar Noer dikemukakan, sebelum terjadinya pembaharuan di Minangkabau, banyak ulama-ulama surau terfokus pada kajian-kajian klasik dan hafalan-hafalan, seperti menghafal sifat dua puluh dengan lantunan nyanyian sehingga enak didengar. Pada tahap ini pula, pergumulan pengamalan Islam dan adat kebiasaan pengikut Islam belum tegas dipisahkan, sehingga pada pengamalan masih dibayang-bayangi oleh sinkritisme. Kondisi ini, terjadi dimungkinkan karena Islam datang tidak secara militerisme yang tegas, tetapi Islam datang dengan lunak dan jinak. Di samping itu pada masa awal itu, literasi Islam lebih banyak dipergunakan untuk kepentingan magis. Islam seperti ini Menurut Gellner, lebih populer disebut dengan folk Islam atau low Islam atau populer Islam. Lebih lanjut dijelaskan ciri-ciri folk Islam itu adalah: Jika dalam doktrin Islam skriptual ditekankan pentingnya literasi dalam folk Islam dipergunakan untuk kepentingan-kepentingan magis dari pada kepentingan keilmuan. Singkatnya folk Islam lebih menekankan magis dari pada Ilmu; ekstasi daripada pengalaman ketentuan-ketentuan hukum Islam. Institusi terpenting folk Islam adalah perikatan-perikatan longgar, tetapi eksklusif yang berpusat dari seorang individu yang nyaris dipandang suci, sehingga sering menciptakan kultus indvidu. Kondisi folk Islam ini, menyebabkan ulama, kiyai atau Tuanku sering memainkan banyak peran, selain dikenal sebagai tokoh agama, ia juga diyakini sebagai tabib, peramal dan seterusnya, sehingga pengikutnya meyakini literasi yang dikuasai oleh ulama dapat dipergukana sebagai kekuatan magis. Maka ulama sering didatangi pengikutnya tidak saja berkaitan dengan masalah ke Islam-an tetapi juga menyangkut, kemagisan yang dimiliki oleh ulama tersebut. Dengan keserbabisaan ulama ini, maka ulama atau kiyai itu dikultuskan, bahkan ada yang menyebut nabi. Di Minangakabu kultus itu pun juga ada, seperti kultus terhadap aliran tariqat. Seorang ulama, mempunyai otoritas terhadap suatu tariqat, misalnya ulama Ulakan; yang dipelopori oleh Burhanuddin biasanya dikultuskan oleh pengikutnya sebagai orang "suci" dalam tariqat tersebut, dan ia bisa dimintai petunjuk dalam masalah apa saja. Sjech Burhanuddin Ada dua pendapat yang bisa dipegang tentang kapan masuknya Islam ke Minangkabau. Pertama pendapat Hamka yang menyatakan Islam telah masuk ke Minangkabau sekitar abad ke 7 Masehi. Pendapat Hamka ini, bisa dikuatkan melalui sejarah perdagangan orang Arab ke berbagai belahan dunia. Khusus, masalah masuknya Islam awal ke Minangkabau, sebagaimana diceritakan dalam catatan sejarah klasik Mubalighul Islam disebutkan pada dasarnya Islam telah masuk ke Minangkabau pada tahun 580 H. Masuknya Islam ini diawali dari sejarah terdamparnya saudagar Arab di perairan Minangkabau, yang kemudian menemukan perkampungan penduduk. Saudagar itu bernama Saidi Abdullah. Mereka diterima oleh penduduk dan sebagai anggota masyarakat. Melalui Saidi Abdullah ini pula Islam diperkenalkan kepada keluarga yang menerimanya. Kemudian kawin dengan putri kepala Dusun yang konon kepala dusun tersebut berasal dari keturunan raja Pagaruyung. Dusun yang dihuni dan sekaligus sebagai tempat penyebaran Islam itu adalah kampung durian yang terletak dipinggir kota Padang Sebelah Timur. Namun, setelah Saidi Abdullah meninggal, maka terjadi kekosongan-kekosongan penyebaran Islam, bahkan masyarakat kembali kepada agama lamanya. Sementara itu, ada yang menyebutkan pada abad ke 13 seiring dengan penguniversalan masuknya Islam di Nusantara dengan berdirinya kerajaan Samudara Pasai. Namun, perkembangan Islam di Minangkabau selanjutnya ditandai dengan diperintahnya kerajaan Pagaruung oleh Raja Sultan Alif yang beragama Islam pada abad 16. Perkembangan Islam pada masa awal; kajian sejarah lebih terfokus pada peran Burhanuddin, setelah ia kembali menuntut ilmu bersama seorang guru di Aceh yang bernama Alkalani Amin bin Abd Rauf Singkil Al Jawi bin Alfansyuri. Kehadiran Burhanuddin, pada masa awal ini disebut-sebut sebagai peletak dasar Islam di Minangkabau
[R@ntau-Net] Tradisi dan Pemikiran Ulama Minangkabau
http://www.ranah-minang.info/content.php?article.14 Tradisi dan Pemikiran Ulama Minangkabau oleh Silfia Hanani pada Saturday 14 February 2004 Minangkabau merupakan salah satu suku bangsa yang memiliki sistem kekerabatan matrilineal. Suku bangsa ini, mempunyai alur sejarah penyebaran penduduk yang unik dan dijelaskan "agak" mistik atau penuh dengan cerita "carito" yang dituangkan dalam "kitab" yang diberi dengan "tambo". Diceritakan wilayah Minangkabau dulunya merupakan proses geologi dari Gunung Merapi, dengan daerah yang sangat kecil, namun karena terjadi proses alamiah penyusutan air laut, maka terbentuklah wilayah yang luas, seperti adanya sekarang ini. Daerah yang pertama di huni oleh masyarakat diberi nama dengan Pariangan, dan sampai saat ini diakui sebagai daerah tertua di Minangkabau. Pada awalnya masyarakat menjalankan kehidupan secara almiah, kemudian akibat perkembangan jumlah individu dan terbentuknya daerah-daerah yang baru maka di deklarasikan nagari sebagai sistem pemerintahan. Menurut penilikan sejarah yang dilakukan De Rooy, pada awalnya nagari terada akibat akumulasi dari empat proses pemukiman yang dibentuk dalam masyarakat Minangkabau; yakni pemukiman yang disebut denga taratak, dusun, koto dan nagari. Dalam pemukiman taratak, masyarakat hidup dengan sederhana dan belum hidup berkelompok-lompok, baru pada masyarakat dusun terbentuk kelompok. Masyarakat dusun yang terdiri sekurang-kurangnya dari tiga kelompok, dinamakan dengan pemukiman koto, dan setelah itu barulah nagari. Nagari adalah, kelompok sosial terkecil masyarakat Minangkabau, yang mempunyai sistem dan struktur kepemimpinan tersendiri. Dalam sistem kepemimpinan dikenal dengan tripartit kekuasaan yang satu sama lain terintegrasi dalam musyawarah dan mufakat. Tripartit terdiri dari ulama, umara dan cerdik pandai. Namun, dalam proses NKRI ketika pemerintahan orde baru, pemerintahan nagari ini sempat tidak berfungsi akibat digantikan oleh sistem pemerintahan desa melalui UU no 5 tahun 1979, kemudian orde reformasi dengan sistem otonomi daerah geologis hidup bernagari kembali dijabarkan, melalui Perda no 9 tahun 2000. Namun, berbagai kasuistik reaktualisasi ke negarai itu bermunculan dan kadang-kadang menjadi polemik. Di samping itu, ada ketidakjelasan konsep dalam menghidupkan nagari itu. Dari segi kulturalis adat istiadat, orang Minangkabau dipisahkan oleh dua kubu adat yang agak tegas, yakni adat Koto Piliang dan adat Bodicaniago. Adat Koto Piliang berada di bawah pengaruh Datuk Ketumanggungan, sedangkan Lareh Bodicaniago dibawah pimpinan Dt. Parpatih Nan Sabatang. Dilihat dari praktik kesehariannya, Lareh Koto Piliang cenderung menjalankan sistem adat agak konservatif, sementara itu Lareh Bodi Caniago lebih demokratis. Geologis kedua kubu ini lahir akibat adanya konflik dalam dinamaka keadatan dan agama dalam masyarakat Minangkabau itu sendiri. Walupun demikian kedua kubu ini tetap dalam satu kesatuan Minangkabau, dan sebagai formulasi Minangkabau pluralitas dalam praktik sosio kultural. A. Sejarah Singkat Islam di Minangkabau Wilayah Minangkabau berdasarkan geologis sosiografis terdiri dari dua kutup yakni, rantau dan darek. Masing-masing mempunyai tipologi dan restrukturisasi adat dan agama, namun saling melengkapi. Wilayah rantau merupakan wilayah geologis yang terletak di pesisir pantai sedangkan darek, terletak di wilayah pegunungan yang subur dan penghasil agrikultural. 1. Rantau Dalam Konstelasi Agama di Minangkabau Dalam penyebaran Islam di Minangkabau wilayah rantau mempunyai arti penting untuk dikaji dan dijadikan pijakan sejarah, karena kedatangan Islam di nusantra tidak luput dari proses interaksi ekonomi antara pedagang luar dengan ekonom pribumi. Namun, tidak itu saja wilayah pesisir lebih metropolis dari pada wilayah pegunungan, Mengingat pesisir sebagai wilayah perlintasan transportasi yang sering dijadikan sebagai persinggahan para ekonom asing. Kontak budaya dan agama, lebih cepat diakses dan diakumulasi oleh masyarakat pesisir. Dalam penyebaran Islam di Minangkabau, wilayah pesisir atau rantau menjadi wilayah sentral perkembangan Islam. Informasi sejarah tentang ini dapat dilacak melalui tradisi keagamaan yang dilakukan oleh seorang ulama di pantai Ulakan Pariaman, yang bernama Burhanuddin. Burhanuddin, setelah usai menuntut ilmu dengan Abdurrauf Singkel di Aceh, menyebarkan Islam di Ulakan dengan tradisi halaqah atau salaf. Yakni sebuah tradisi penyebaran Islam yang face to face, kemudian berkembang menjadi sistem pendidikan pengajaran Islam. Pada masa face to face, Burhanuddin melakukan pendekatan secara persuasif dan dengan hati-hati mencoba menerapkan Islam dalam kehidupan. Misalnya, diceritakan Burhanuddin pernah mengajar Bismillah kepada anak yang bermain kelereng, setiap mengawali permainan dengan Bismillah tersebut si anak terus menang, kemudian Bismillah dijelaskan sebagai pembuka dari segala kegiatan, sebagai mohon restu dari Tuhan dalam mengerjakan sesuatu. Penyebaran yang persuasif i
Re: [R@ntau-Net] Salah Satu Alasan Mengapa memilih Amien Rais
Mak Band, mungkinkan kabinet sarupo nan mak Band inginkan di Nagari awak ko? = Kabinet Harapan Baru Indonesia http://www.berpolitik.com/more.php?id=3128_0_1_0_M Semakin menarik dgn calon2 yg akan bertarung secara fair (baru AR-SY yg ngomong fair), apalagi dgn di'sudut'kannya Wiranto oleh internasional (ada apa ini..?)..Walaupun tidak sesuai dg harapan saya bulan yg lalu namun untuk menyalurkan aspirasi di berpolitik.com yg kita cintai ini (walaupun kadang2 ada pro dan kontra) tak apalah, mungkin tahun 2020 jika Allah berkehendak saya akam ajak Preet maju untuk Capres dan Cawapres tahun tsb, melawan pasangan HL-IJ, BB-BSPA, Molen-Star of David atau saya mengalah memberikan kpd Sdr Preet bersanding dng M Shanti lawan yg diatas. Namun menjelang tahun tsb yuk nulis lagi ah kabinet HArapan Baru Indonesia. Ketua MPR : K.H. Rahmat Abdullah Ketua DPR : Dr. Hidayat Nur Wahid, MA Presiden : Prof. Dr. Amien Rais, MA Wakil Presiden : Ir. Siswono Yudohusodo Menkopolkam : Jend. (Purn.) Wiranto alternatif Agum Menko Ekuin : Dr. Syahrir, MA alternatif Dr. Didik J Rahbini Menko Kesra : Marwah Daud Ibrahim Mendagri : KH Abdullah Gymnastiar Mensesneg : M. Anis Matta, Lc. Menkeu : Fuad Bawazier Menkumdang : Prof. Dr. Adnan Buyung Nasution atau Abu Bakar Ba'asyir boleh juga Men. Pemb. Wanita : Nursanita Nasution, ME Mentamben : Ir. Hatta Rajasa Mennaker : Fahri Hamzah Men Neg BUMN : Dr. Zulkieflimansyah, MA Menteri Agama : Dr. Salim Segaf MA Menlu : Ahmad Sumargono Menkimpraswil : Ir. Tifatul Sembiring Menhutbun : Suripto Panglima TNI : Ryamizard Ryasudu Menhankam : Yunus Yosfiah Menteri Kepemudaan : Rama Pratama Mendiknas : Prof. Dr. Dien Syamsuddin MA Menteri kesenian dan budaya: Neno Warisman Menteri perumahan rakyat : Ali Masykur Musa Menristek : Dr. Nurmahmudi Ismail, MSc Men. Pertanian : Khofifah I. P dll Terlepas setuju atau tidak minimal saya mencoba memberikan alternatif dan solusi dari permasalahan bangsa daripada kita dukung sesuatu tanpa platform yg jelas utk bangsa... - Original Message - From: bandaro <[EMAIL PROTECTED]> > > Eh lah mulai start kampanye peresiden disiko ??? > > Seharusnyo io baliau "nan jadi". > > Tapi mancaliak darok. > Banyak bangso ambo suko nan ganjia-ganjia, tamasuak urang ganjia. > Tapi "sakti" kato pangikukno. > Kadipangagan. > > Ambo lah mamiliki tigo buku manganai Pangulu Rang Banuampu ko : > Amin Rais. > > Rabu pagi, di Senen alun ado nan manjua kauih baliau. > > mak Ban > ~ > Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
Re: [R@ntau-Net] Arsip posting rantaunet sekitar waktu kerusuhan 12-14 Mei 1998
Assalamualaikum ww Malam tadi di salah satu TV dialog seputar kerusuhan tersebut dan ternyata sampai kini tragedi tersebut alun terungkap "KENAPA APARAT KEAMANAN" mem-pediarkan tragedi mengerikan berlangsung didepan matanya ? Pada rekaman terlihat para aparat hanya ber-diri ber-jaga2 memperhatikan kejadian demi kejadian tanpa bertindak dan berbuat, apa memang benar telah terjadi penyimpangan dari SOP ataukah ada perintah "lain" sehingga aparat dilapangan tidak berani bergerak dan memilih jadi penonton sambil menunggu perintah lebih lanjut ? Why ??? Korban perkosaan, penganiayaan dan pembunuhan (bahkan ada yang setelah diperkosa dilemparkan kedalam nyala api) tidak hanya menimpa wanita Etnis China tapi juga wanita2 etnis lain tamasuak "urang awak" terutama gadis2 pelayan toko termasuk ibu2 yang sedang berbelanja dan terperangkap dalam area kerusuhan saat itu Apa jawaban orang yang paling berkuasa dalam bidang hankam waktu itu ? Dapatkah kedua Tragedi May Berdarah "Semanggi - Trisakti dan Penjarahan - Perkosaan terbesar abad 20 ini bisa diungkap tanpa mesti masih di-sembunyi2kan lagi ? Kayaknya setelah 6 tahun, kinilah saat yang tepat untuk mengungkap tuntas sejujurnya Mari kita tekurkan kelapa untuk mengenang para syuhada yang telah terkorban tanpa mengerti kenapa semua itu terjadi menimpa mereka note: (Dokumentasi dan Kesaksian korban dan para Saksi Mata bisa juga dilihat lewat GOGGLE SEARCH) wasalam abp adyan anwar <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Assalamualaikum wwMamak-mamak jo uda-uda di balerong,Tadi ambo liek-liek ruponyo masih ado di komputer ambo mail-mail arsip rantau-net (host di airland.com) sekitar tanggal 8 s/d 16 Mei 1998 katiko tajadi kerusuhan di Jkt, tamasuak tragedi semanggi dll. Kalau ado mamak jo uda nan nio mambaco-baco baa kiro-kiro suasana ukatu itu mamalui "kaco mato" warga rantau-net, insyaallah bia ambo cubo kirimkan (japri) dalam attachment. Indak sado posting ado; sebagian alah ta-delete. Formatnyo kabatulan Netscape nan tantu bisa di import ka Outlook. Sabagian ado dalam format Pegassus. Nan iko indak tau ambo baa mambukak nyo lai do. Dibawah ambo paste-kan samplenyo postingan Mak Band kito...Bautang awak rasonyo ka bakeh mereka nan gugur dalam peristiwa semanggi tu ateh reformasi nan awak nikmati kini ko...Salam,Adyan-Subject: (3) RE: Jabotabek hancur Resent-Date: T hu, 14 May 1998 02:57:22 -0500 Resent-From: [EMAIL PROTECTED]Date: Thu, 14 May 1998 14:01:57 +0700 From: "Amzar Bandaro" <[EMAIL PROTECTED]>Reply-To: [EMAIL PROTECTED]To: [EMAIL PROTECTED] Samo, suaro Adnan Buyung indak kalua di TV sctv. Mungkin ado elokno disensor. Kok tadanga di pihak nan kurang mangarati - lalu disalah tafsirkan, mbo takuikan akan manjadi bensin.Baru saja RCTI 14:00 korban ke TUJUH ; Rahman (?) Trisakti meninggal di RS Sumber waras. Ya Allahjanganlah ini menjadi menambah kemarahan massa.- Di Rawabuaya / Kosambi (Rawa Buaya - Cengkareng) ado swalayan dunsanak mbo "interkota indah", saat kiniko baliau saparinduan manjago / mampartahankan swalayannyo tu. Sakuliliangno, saparti nan tampak di TV lah dibaka. Tolong jo do'a..tragis. Penjarahan - rampok - ( pembunuhan ??) terjadi didepan aparat. Aparat hanya melihat saja. Ya Allah, sadarkanlah massa yang tidak bertanggung jawab ini. Kami lihat..cobaan yang datang ini. Sadarkanlah pemimpin-pemimpin kami.AB. Do you Yahoo!?Yahoo! Movies - Buy advance tickets for 'Shrek 2' Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
[R@ntau-Net] PNBK dan Empat Parpol Dukung Amien-Siswono
PNBK dan Empat Parpol Dukung Amien-Siswono Reporter: Arifin Asydhad detikcom - Jakarta, Aliansi Parpol untuk Pemerintahan Bersih yang dipimpin Gus Dur dan Erros Djarot pecah. PKB dan Partai PDK mendukung Wiranto, sedangkan PNBK dan empat partai lain mendukung duet Amien Rais-Siswono. Erros, ketua umum DPN PNBK (Partai Nasional Banteng Kemerdekaan) yang juga sekretaris eksekutif aliansi tersebut memastikan hal ini saat dihubungi detikcom, Kamis (13/5/2004). Erros mengaku wajar bila parpol-parpol yang tergabung dalam aliansi terpecah dalam mendukung duet capres-cawapres. Saat ini ya tinggal mana parpol yang konsisten dan mana yang tidak. Tapi, yang jelas, aliansi ini masih tetap ada, tidak bubar, kata Erros. Sebelumnya, menurut Erros, ada empat hal yang diputuskan oleh aliansi terkait capres dan cawapres. Pertama, perlu ada pergantian pemerintahan. Kedua, tidak mengusung man tan militer karena masih memiliki resistensi tinggi di masyarakat. Ketiga, mengusulkan pasangan capres-cawapres alternatif. Keempat, memilih capres yang ada yang bisa diyakini melanjutkan cita-cita reformasi. Dari sekian tokoh atau pasangan yang ada, maka kriteria yang paling cocok untuk aliansi ini adalah mendukung pasangan Amien Rais-Siswono, ujar Erros. Saat ini, sudah ada lima parpol yang sudah pasti mendukung Amien-Siswono, yaitu PNBK, PNI Marhaenisme, PPD, PBSD, dan PSI. Kemungkinan PBR juga lebih cenderung untuk bergabung dengan Amien. Kita juga sedang melakukan pendekatan kepada PDS, ungkapnya. Menurut dia, aliansi tidak ada alasan untuk mendukung Wiranto dan SBY, karena mantan militer. Mega juga tidak perlu didukung, karena aliansi ingin mengganti pemerintahan. Sedangkan pasangan Gus Dur-Marwah adalah pasangan hiburan lepas senja, jadi tidak usah serius dilihat. Sedangkan pasangan Hamzah-Agum adalah pasangan ngejar setoran, tercipta hanya da lam waktu yang singkat, karena diuber-uber, ungkapnya. Karena itu, lebih rasional, kalau yang kita dukung adalah Amien-Siswono. Aspirasinya adalah pluralisme, sesuai aspirasi gerakan reformasi. Kita juga sepakat bersatunya nasionalis yang relijius, imbuh Erros. Erros menegaskan dukungan PNBK kepada Amien-Siswono bukan basa-basi. Figur Amien Rais masih kita perlukan untuk membenahi negara ini. Dia itu orang yang tidak feodal, bersih, tidak korup, dan masih bersikap biasa-biasa saja, terbuka. Kalau memang kita mau meluruskan arah reformasi, maka inilah yang kita tawarkan, kata Erros. Dukungan terhadap Amien-Siswono, lanjut Erros, berasal dari renungan panjang dan setelah ada pertemuan dengan Amien sebanyak empat kali. Tadi malam, saya juga bertemu lagi dan kita tidak ragu untuk mendukung Amien, jelasnya. (asy) Do you Yahoo!?Yahoo! Movies - Buy advance tickets for 'Shrek 2' Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
[R@ntau-Net] Kisah 6 Pasang Capres-Cawapres
http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2004/bulan/05/tgl/13/time/63028/idnews/156709/idkanal/10 Kisah 6 Pasang Capres-Cawapres Reporter: Shinta Shinaga detikcom - Jakarta, Pendaftaran capres dan cawapres berakhir Rabu 12 Mei 2004. Hasilnya, ada 6 pasang capres-cawapres. Siapa dan seperti apa kisah mereka? Keenam pasang capres-cawapres itu sesuai urutan mendaftar di KPU adalah Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla dari Partai Demokrat, Amien Rais-Siswono Yudo Husodo dari Partai Amanat Nasional, Wiranto-Shalahudin Wahid dari Partai Golkar, Abdurrahman Wahid-Marwah Daud Ibrahim dari Partai Kebangkitan Bangsa, Megawati Soekarnoputri-Hasyim Muzadi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, dan Hamzah Haz-Agum Gumelar dari Partai Persatuan Pembangunan. Setelah pendaftaran ditutup, KPU segera melakukan penelitian. KPU akan mengumumkan kelengkapan berkas masing-masing calon pada Jumat 14 Mei 2004. Para calon diberi kesempatan untuk melengkapi berkas hingga Jumat 21 Mei 2004. Selanjutnya KPU akan mengumumkan pasangan calon yang berhak mengikuti Pemilu Presiden pada Sabtu 22 Mei 2004. Berikut sekelumit kisah pasangan capres dan cawapres ini: Susilo Bambang Yudhoyono. Pria berperawakan tinggi besar yang akrab disapa SBY ini berkibar namanya di era Presiden Gus Dur. SBY bahkan sempat disebut sebagai menteri pertama. Bahkan Gus Dur pun sempat menyebut jenderal purnawirawan bintang empat itu sebagai capres yang oke punya. Jenderal purnawirawan bintang empat ini lahir di Pacitan, Jawa Tengah pada 9 September 1949. Di era Gus Dur, SBY menduduki posisi Menteri Pertambangan dan Energi (Mentamben). SBY yang dikenal low profile ini juga ditunjuk Gus Dur sebagai negosiator (mewakili pemerintah) dengan keluarga Cendana untuk mengembalikan harta kekayaan Soeharto. Saat Gus Dur di ujung tanduk, SBY ditunjuk menjadi Menko Polkam dan memegang kendali maklumat yang dikeluarkan Gus Dur yang menilai negara dalam keadaan darurat politik. Gus Dur menghabisi SBY setelah menantu Sarwo Edhi itu menolak melaksanakan rencana dekrit presiden. Hal itu tak membuat bintangnya redup. SBY bahkan menjadi kandidat wapres dalam SI MPR akhir Juli 2001. Di era Presiden Megawati Soekarnoputri, SBY kembali mendapat "jatah" sebagai Menko Polkam dalam Kabinet Gotong Royong. Menjelang dicapreskan secara resmi oleh Partai Demokrat, SBY mundur dari jabatannya. Yusuf Kalla. Namanya ngetop sejak menjadi pemrakarsa Deklarasi Malino I untuk kerusuhan di Poso. Karena sukses, Menko Kesra era Presiden Megawati Soekarnoputri ini pun kemudian kembali menjadi pemrakarsa Deklarasi Malino II untuk Ambon. Saat konvensi capres Partai Golkar, kader Golkar in pun mencalonkan diri. Menjelang pemilihan, Kalla memilih mundur. Dia dilamar sebagai cawapres Partai Demokrat untuk mendampingi SBY. Kalla menyatakan bersedia. Dia pun mundur dari jabatannya di Kabinet Gotong Royong. Amien Rais. Pria kelahiran Solo pada 26 April 1944 ini dikenal kritis sepanjang pemerintahan Presiden Soeharto. Tahun 1998, salah satu pendeklarasi ICMI ini bersatu dengan mahasiswa menuntut turunnya Soeharto, dan berperan dalam proses reformasi. Amien aktif di ICMI, BPPT, dan Muhammadiyah. Dia membentuk Partai Amanat Nasional (PAN) pada 1998 yang mulanya berbasis massa Muhammadiyah. Pada Pemilu 1999, Amien menyadari peluangnya sangat kecil untuk jadi presiden. Dia pun menggagas Poros Tengah yang kemudian mengantar Gus Dur jadi presiden. Amien pun harus puas dengan duduk sebagai Ketua MPR. Siswono Yudo Husodo. Pada era Presiden Soeharto, pria ini menjabat Meneg Perumahan Rakyat, kemudian Menteri Transmigrasi dan Pemukiman Perambahan Hutan. Lahir di Long Iram Kalimantan Timur 4 Juli 1943, Siswono kemudian menjabat Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI). Pada Pemilu 2004, dia dilamar sejumlah parpol untuk menjadi capres. Namun akhirnya anggota MPR Fraksi Utusan Golongan ini menerima lamaran sebagai cawapres untuk Amien Rais. Wiranto. Jenderal purnawirawan ini kerap dikaitkan dengan sejumlah kasus pelanggaran HAM. Sebut saja tragedi Trisakti 12 Mei 1998, kerusuhan 13-14 Mei 1998, peristiwa Semanggi, dan Timor Timur. Bahkan kabar terakhir, pengadilan PBB meminta Wiranto ditangkap karena kasus Timtim. Menko Polkam pada era Presiden Gus Dur ini memenangkan konvensi capres Partai Golkar dengan mengalahkan saingan terberatnya Ketua Umum Partai Golkar Akbar Tandjung. Nama Wiranto juga berkibar pada era Presiden Soeharto. Dia pernah menjabat sebagai Menhankam/Panglima ABRI. Pria yang suka bernyanyi ini juga masih menjabat Menhankam/Panglima TNI pada era Presiden Habibie. Shalahudin Wahid. Pria yang akrab disapa Gus Solah ini sebenarnya lebih akrab berkecimpung di PBNU ketimbang dunia politik. Ketua PBNU ini kemudian menjadi Wakil Ketua Komnas HAM. Saat menerima lamaran sebagai cawapres untuk mendampingi Wiranto, Gus Sholah dituding mengingkari perasaan keluarga korban kasus pela
[R@ntau-Net] Takut Membuat Kesalahan
Assalammualikum Wr. Wb, Kiriman dari urang sabalah, mudah2an saketek banyaknyo ado manfaatnyo, kalau indak dilupokan sajo, he he. > Takut Membuat Kesalahan > > Sinta ingin sekali mencoba menjadi pembawa acara dalam acara seminar > mahasiswa di kampus bulan depan. Tapi ia selalu ragu-ragu untuk > melakukannya. Ia takut sekali. Apalagi Sinta memang pemalu dan tidak > terlalu pandai bicara. > Ketika saya diundang sebagai pembicara untuk seminar lain di kampus > yang sama, saya berkesempatan bertanya langsung padanya, "Sebenarnya > apa yang kamu takutkan?" Ia menjawab, "Takut menghadapi orang > banyak." Saya tanya lagi, "Memangnya orang banyak akan berbuat apa > sih? Kok sampai harus ditakuti?" Ia sendiri bingung, sampai akhirnya > ia sadar bahwa yang ditakutinya hanya satu, yaitu 'takut melakukan > kesalahan'. > > Sinta lupa kata-kata John Maxwell yang berbunyi: "Kesalahan terbesar > yang kita perbuat dalam hidup ini adalah takut membuat kesalahan". > Rasa 'takut membuat kesalahan' ini ternyata paling banyak menghambat > kemajuan manusia. Seorang pelukis yang akan mulai melukis tidak > boleh merasa takut membuat kesalahan. Kalau ia takut membuat > kesalahan, apa jadinya dengan hasil lukisannya? Jangan-jangan ia > tidak akan pernah mulai melukis. > > Ketika berhenti kerja karena tidak cocok dengan pemegang saham yang > baru, Martin ingin memulai bisnis baru di bidang perlengkapan > komputer. Tapi berbulan-bulan ia ragu-ragu karena takut gagal. Uang > pesangon yang akan dijadikan modal sudah mulai berkurang karena > terpakai untuk biaya hidup sehari-hari. Ia pun semakin was-was. > Memang ia takut gagal karena modalnya pas-pasan. Tapi semakin ia > menunda bisnisnya, maka modalnya juga akan semakin berkurang. Martin > harus bertindak cepat. > > Untunglah kemudian ia sadar bahwa ketakutannya harus diatasi. Ia pun > bertanya pada temannya yang sudah berhasil di bidang yang sama. Ia > mempelajari segala seluk beluk bisnis itu lebih mendalam agar ia > dapat mengurangi kemungkinan risiko gagal. Akhirnya ia mulai juga. > Bulan ketiga ia sudah mendapat untung besar. Tahun kedua ia sudah > memiliki dua toko komputer di Jakarta, bahkan tahun ini ia akan > membuka dua toko lagi di Tangerang dan Bekasi. > > Rosa menunda-nunda keputusan untuk mengambil waralaba sebuah > restoran cepat saji dan membukanya di Bandung. Dari hasil > analisanya, ia yakin bahwa pasti restoran itu laku karena lingkungan > itu cukup ramai dan di situ belum ada restoran cepat saji yang enak. > Tapi ia takut salah. > > Empat bulan kemudian orang lain membuka waralaba restoran tersebut > di lingkungan yang sama. Ternyata hasilnya sangat memuaskan. Tiap > hari restoran itu dipenuhi pelanggan. Life must go on! Ketika Rosa > menunda tindakannya karena takut salah, orang lain telah mengambil > kesempatan itu. Karena Sinta takut melakukan kesalahan sehingga ia > menolak menjadi pembawa acara, orang lainlah yang memperoleh > kesempatan untuk belajar. > > Isna harus menjadi pembicara di sebuah konferensi pers dalam rangka > peluncuran produk baru. Dalam acara tersebut, Isna berusaha menjawab > semua pertanyaan sebaik mungkin. Rolan, rekan kerjanya, berkomentar > di belakang. "Dia bicaranya salah. Kalau saya mau, saya bisa > memojokkannya sekarang. Saya bisa mempermalukannya di depan orang > banyak." Sungguh sangat disayangkan. Bukannya mendukung atau > melakukan hal lain yang lebih bermanfaat, Rolan justru berpikir > negatif. Jelas sekali terlihat bahwa ia sebenarnya iri melihat Isna > duduk di meja depan sedangkan ia sendiri tidak kelihatan. Kalau ia > berpikiran benar, tidak mungkin ia mengucapkan kata-kata yang > merendahkan orang lain seperti itu. Untuk apa ia mempermalukan Isna? > Supaya ia sendiri kelihatan hebat? Kelicikan hatinya sudah terlihat. > > Sebaliknya Isna sangat positif. Ia tidak takut membuat kesalahan. > > Mungkin ia pernah malakukan kesalahan, tapi ia belajar agar > kesalahan itu tidak terulang lagi. Ia belajar dari kesalahan. Kini, > apabila dibandingkan, Isna jauh lebih unggul untuk tampil di depan > umum dibandingkan Rolan yang berpikiran negatif. Mungkin Rolan dalam > hati berpikir bahwa ia lebih baik daripada Isna, tapi yang > menentukan adalah orang lain bukan? Pendengarlah yang lebih bisa > merasakan dan melihat perbedaan yang menyolok diantara keduanya. > Fakta membuktikan. > > Rosa kemudian belajar dari pengalaman pahitnya untuk tidak takut > lagi melakukan kesalahan. Ia segera mencari lokasi lain yang bagus > dan membuka waralaba restoran tersebut yang ternyata memang laku > keras, meskipun tidak sebagus pilihan pertamanya dulu. Tapi kini ia > tidak membiarkan rasa 'takut membuat kesalahan' itu menghambat > langkahnya. Ia meminimalisasi resiko dengan persiapan yang matang, > lalu segera bertindak. > > Sinta pun kemudian sadar bahwa ketakutan itu hanya ada dikepalanya. > Hanya ada dalam pikirannya. Bukan sesuatu yang nya
Re: [R@ntau-Net] tokoh
Dunsanak RaNK MaRoLa, Assalamualaikum wr.wb. Om lai kenal jo Mayjen TNI (Purn) H.Iskandar Kamil SH ko, Kami samo-samo lulusan AMN beda satahun. Pernah samo-samo tugas di Aceh, dan terakhir samo-samo baraja di Seskoad. Isterinyo urang Padang,kini mantan Kowad kalau indak salah. Kalau kenal baa tu? Tarimo kasih ateh ucapan bela sungkawa kemd.ateh meninggalnyo uda kaimi Kamil Kamka SH Dt.Inyiek Bandaro. Dan tarimo kasih pulo ateh dukungan kemd.untuek om sabagai pangganti Dt.Inyiek Bandaro , walaupun alah talambek Om mancalonkan Drs.Roszyan Yazid nan labiah mudo dan potensial untuk mangantikan Dt.kaum kami dengan berbagai sudut pertimbangan dan alhamdulillah dapek dukungan dengan musyawarah mufakek kasadonyo unsur kaum kami Kampai Nyiue Gadieng di Padang Tabek Kambang ,Pessel. Kemd Miko potensial untuek kader barikuiknyo. Om juga ikuik mangucapkan salamaik atas lahienyi puteri partamo kemd. nan diagieh namo Dara Jingga nan manandokan kemd bana-bana sanang dengan sejarah sarupo jo om. Nanti bilo lah agak lapang wakatu, kito bisa bacarito banyak dilapangan tennis. Kabatulan om baru pulo dapek cucu kaduo hari Minggu lalu. Wassalam , Om Man - Original Message - From: "RaNK MaRoLa" <[EMAIL PROTECTED]> To: "KaRaNTau" <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Wednesday, May 12, 2004 4:52 PM Subject: [EMAIL PROTECTED] tokoh > Ado yang kenal dengan urang sumando awak ko??? > === > > Liem Key Ho > H. Mayor Jendral TNI (Purn) Iskandar Kamil, S. H. > > Agama Ayah - Father Faith > Islam - Moslem > > Pekerjaan Ayah - Father Occupation > Hakim Agung Ketua Muda Bidang Pidana Khusus pada Mahkamah Agung > Republik Indonesia - Supreme Judge, Young Chairman of Special Crime field of > Indonesian Supreme Court > > Eks - Ex > Kepala Badan Pembinaan Hukum ABRI - Chairman of Indonesian Troops > Law Construction Bureau > Anggota DPR - RI 1992 - 1997 - Indonesian Parlemen > > > > Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: > http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net > Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
RE: [R@ntau-Net] Duka Cita
-Original Message-On Behalf Of Syamsir AlamSent: Thursday, May 13, 2004 5:46 AM - Original Message - From: Dewis Natra NB: Jadi Is babako ka Kotomambang? mS [ SOL ] Iyo mak Sati, Ambo babako ka Koto Mambang. Salam Is. Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
Re: [R@ntau-Net] Duka Cita
- Original Message - From: Dewis Natra To: Komunitas MINANGKABAU (Urang Awak) Pertama di Internet (sejak 1993) Sent: Wednesday, May 12, 2004 9:36 AM Subject: [EMAIL PROTECTED] Duka Cita Innalillahi wainna lillahi rajiun. Hari Senin tgl 10 mei 2004 jam 07.00, telah meninggal adiak dari bapak ambo, Namo Michrol bin Yusuf di rumah sakit budi asih, nagari asa Koto Mambang, Sicincin Pariaman. Kami sakaluarga di Tbg ikuit berdukacita, semoga beliau mendapek tampek nan layak di sisiNyo dan mandoakan semoga keluarga nan ditinggakan saba mahadoki musibah ko. Amin. NB: Jadi Is babako ka Kotomambang? mS Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
Re: [R@ntau-Net] POLiGAMI SANG DOSEN: RE: cerita syamsir alam
- Original Message - From: "mulyadi" <[EMAIL PROTECTED]> To: "Komunitas MINANGKABAU (Urang Awak) Pertama di Internet (sejak 1993)" <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Wednesday, May 12, 2004 7:47 AM Subject: Re: [EMAIL PROTECTED] POLiGAMI SANG DOSEN: RE: cerita syamsir alam > M.St.Bangsawan ( baru 47 th nyo Mak, kok Mamak alah 67 th, jadi selisih 20 th) Sabananyo ambo mangicuah snek. Lah liwaik 2 bulan 11 hari dari 67 tahun. Tapi ambo mambuek rumus untuak promosi umua ko: dari tgl lahia terakhir + 6 bulan dipamudo; sasudah tu sp tgl lahia tahun nan katibo dipatuo. Dek tgl laia ambo 02-03-37, dari sinan sampai 02-09-04 umua disorakkan 67, dari 03-09-04 sp 01-09-05 diloncekkan jadi 68 th. Haaa, ba gak ati? mS Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
[R@ntau-Net] Arsip posting rantaunet sekitar waktu kerusuhan 12-14 Mei 1998
Assalamualaikum ww Mamak-mamak jo uda-uda di balerong, Tadi ambo liek-liek ruponyo masih ado di komputer ambo mail-mail arsip rantau-net (host di airland.com) sekitar tanggal 8 s/d 16 Mei 1998 katiko tajadi kerusuhan di Jkt, tamasuak tragedi semanggi dll. Kalau ado mamak jo uda nan nio mambaco-baco baa kiro-kiro suasana ukatu itu mamalui "kaco mato" warga rantau-net, insyaallah bia ambo cubo kirimkan (japri) dalam attachment. Indak sado posting ado; sebagian alah ta-delete. Formatnyo kabatulan Netscape nan tantu bisa di import ka Outlook. Sabagian ado dalam format Pegassus. Nan iko indak tau ambo baa mambukak nyo lai do. Dibawah ambo paste-kan samplenyo postingan Mak Band kito... Bautang awak rasonyo ka bakeh mereka nan gugur dalam peristiwa semanggi tu ateh reformasi nan awak nikmati kini ko... Salam, Adyan - Subject: (3) RE: Jabotabek hancur Resent-Date: Thu, 14 May 1998 02:57:22 -0500 Resent-From: [EMAIL PROTECTED] Date: Thu, 14 May 1998 14:01:57 +0700 From: "Amzar Bandaro" <[EMAIL PROTECTED]> Reply-To: [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Samo, suaro Adnan Buyung indak kalua di TV sctv. Mungkin ado elokno disensor. Kok tadanga di pihak nan kurang mangarati - lalu disalah tafsirkan, mbo takuikan akan manjadi bensin. Baru saja RCTI 14:00 korban ke TUJUH ; Rahman (?) Trisakti meninggal di RS Sumber waras. Ya Allahjanganlah ini menjadi menambah kemarahan massa. - Di Rawabuaya / Kosambi (Rawa Buaya - Cengkareng) ado swalayan dunsanakmbo "interkota indah", saat kiniko baliau saparinduan manjago / mampartahankan swalayannyo tu. Sakuliliangno, saparti nan tampak di TV lah dibaka. Tolong jo do'a..tragis. Penjarahan - rampok - ( pembunuhan ??) terjadi didepan aparat. Aparat hanya melihat saja. Ya Allah, sadarkanlah massa yang tidak bertanggung jawab ini. Kami lihat..cobaan yang datang ini. Sadarkanlah pemimpin-pemimpin kami. AB. ~`~~ > samo ambo pun manyaksikan di Liputan 6 Siang barusan,,tapi ado > ndak dunsanak yang tahu ucapan yang di sampaikan Bapak Adnan(...) Wassalam Satria -- > From: Satria Iman Pribadi <[EMAIL PROTECTED]> > Wassalam > Satria Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
Re: [R@ntau-Net] Salah Satu Alasan Mengapa memilih Amien Rais
Eh lah mulai start kampanye peresiden disiko ??? Seharusnyo io baliau "nan jadi". Tapi mancaliak darok. Banyak bangso ambo suko nan ganjia-ganjia, tamasuak urang ganjia. Tapi "sakti" kato pangikukno. Kadipangagan. Ambo lah mamiliki tigo buku manganai Pangulu Rang Banuampu ko : Amin Rais. Rabu pagi, di Senen alun ado nan manjua kauih baliau. mak Ban ~ asyrif zainal wrote: > > > Berikut ini satu dari 50 alasan mengapa memilih Amien Rais. > > > 1. BERANI MENYAMPAIKAN YANG BENAR MESKIPUN PAHIT > > Banyak orang yang menyuarakan kebenaran, namun cenderung memilih > bagian yang manis-manis saja. -Amien Rais menyuarakan kebenaran > sebagai amanah yang mesti diemban oleh seorang pemimpin. Menyampaikan > kebenaran itu seringkali pahit rasanya. Kadangkala dipandang sinis > oleh orang yang tidak suka, ditekan penguasa, ( ) > > Terima kasih > Asyrif Zainal > Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
Re: [R@ntau-Net] Salah Satu Alasan Mengapa memilih Amien Rais
Assalamualaikum wr.wb: Saya sependapat dengan Sdr . Asyrif Zainal karena didalam sosok Bpk . Amin Rais terdapat sifat sifat kepemimpinan ideal seperti yang diajarkan Nabi Muhammad yaitu meliputi sifat Siddik , Amanah , Tabligh dan Fathonah . Apa yang disampaikan Sdr . Asyrif adalah merupakan sifat tabligh beliau . Wassalam : zul amry asyrif zainal <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Berikut ini satu dari 50 alasan mengapa memilih Amien Rais. 1. BERANI MENYAMPAIKAN YANG BENAR MESKIPUN PAHITBanyak orang yang menyuarakan kebenaran, namun cenderung memilih bagian yang manis-manis saja. -Amien Rais menyuarakan kebenaran sebagai amanah yang mesti diemban oleh seorang pemimpin. Menyampaikan kebenaran itu seringkali pahit rasanya. Kadangkala dipandang sinis oleh orang yang tidak suka, ditekan penguasa,diremehkan teman yang mestinya sejalan, atau tersingkir darikedudukannya. di kuduang ..! Do you Yahoo!?Yahoo! Movies - Buy advance tickets for 'Shrek 2' Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
Re: [R@ntau-Net] Mak Ban, mo nanya??
Mamak Ambo sato juo, Jalan - jalan ke kota bogor Ma ajak Da Ad makan batagor Lah habiah sepiriang tambah jo sate deh lah makan pulo kami seharian hahahaha, baa mamak nyambuan indak *ronal chandra --- bandaro <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > Labek rumpunno saliguri > dirumpun basarang ula > Lah heboh urang sanagari > Baa Hanipah batanya pula > >ATM dikotak kaco >banyak pitih didalamno >ATM singkatan kato >Asa Tidak si Mbok panjangno > > ABG anak mudo sekarang > banyak tingkah jo ulahno > ABG disingkek urang > Asa Bukan si Gus aratino > > > Oiiik dipasorry ..alun buliah kampanye yoo ? > Ambo cako pagi ka Senen, lah banyak kauih SBY jo si > Mbok > kauih Dtk Amin alun ado lai. > > > Wass > mak Ban ( 53 thn) > > > > > > >Date: Sun, 9 May 2004 02:01:34 -0700 (PDT) > >From: hanifah daman <[EMAIL PROTECTED]> > > Subject: Mak Ban, mo nanya?? > > > > Ass Wr Wb > > Maaf mak Ban, kalau awak agak suko usil dikit. > > > > > Ambo tim sukses " ATM & ABG " > > > > Kalau buliah tau, ATM jo ABG mak Ban dun singkatan > > dari apo??? > > > > Wass > > > > Hanifah > > > > Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, > silahkan ke: > http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net > __ Do you Yahoo!? Yahoo! Movies - Buy advance tickets for 'Shrek 2' http://movies.yahoo.com/showtimes/movie?mid=1808405861 Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
Re: [R@ntau-Net] Permohonan Ma'af
Rahima. Semoga cepat sembuh. Bisa bakumpua, saling mengisi di Rn ko. Hanyo jo do'a kami bisa bantu. mak Ban ~~ zul amri wrote: > > Dinda Rahima ! > > Walau agak terlambat , saya turut mendoakan semoga Dinda Rahima lekas > sembuh dan kondisi kembali pulih untuk menantikan kelahiran si kecil . > > Wassalam : zul amry > > dino anthonio <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Uni Rahima, > > semoga di beri kekuatan. Saya juga ikut mendoakan bagi > kebaikan dan keselamatan Uni, kandungan Uni dan keluarga Uni > juga. > > wassalam, > > da.33.mdly. Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
[R@ntau-Net] Mak Ban, mo nanya??
Labek rumpunno saliguri dirumpun basarang ula Lah heboh urang sanagari Baa Hanipah batanya pula ATM dikotak kaco banyak pitih didalamno ATM singkatan kato Asa Tidak si Mbok panjangno ABG anak mudo sekarang banyak tingkah jo ulahno ABG disingkek urang Asa Bukan si Gus aratino Oiiik dipasorry ..alun buliah kampanye yoo ? Ambo cako pagi ka Senen, lah banyak kauih SBY jo si Mbok kauih Dtk Amin alun ado lai. Wass mak Ban ( 53 thn) >Date: Sun, 9 May 2004 02:01:34 -0700 (PDT) >From: hanifah daman <[EMAIL PROTECTED]> > Subject: Mak Ban, mo nanya?? > > Ass Wr Wb > Maaf mak Ban, kalau awak agak suko usil dikit. > > > Ambo tim sukses " ATM & ABG " > > Kalau buliah tau, ATM jo ABG mak Ban dun singkatan > dari apo??? > > Wass > > Hanifah > Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
[R@ntau-Net] tokoh
Ado yang kenal dengan urang sumando awak ko??? === Liem Key Ho H. Mayor Jendral TNI (Purn) Iskandar Kamil, S. H. Agama Ayah - Father Faith Islam - Moslem Pekerjaan Ayah - Father Occupation Hakim Agung Ketua Muda Bidang Pidana Khusus pada Mahkamah Agung Republik Indonesia - Supreme Judge, Young Chairman of Special Crime field of Indonesian Supreme Court Eks - Ex Kepala Badan Pembinaan Hukum ABRI - Chairman of Indonesian Troops Law Construction Bureau Anggota DPR - RI 1992 - 1997 - Indonesian Parlemen Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
[R@ntau-Net] Strategi Rebut BA 1 Disiapkan
Strategi Rebut BA 1 Disiapkan * Golkar Konvensi, PKS Jaring Emas By padangekspres, Rabu, 12-Mei-2004, 04:34:16 WIB Padang, Padek-Langkah Partai Golkar melakukan konvensi dalam memilih calon presiden tampaknya akan diaplikasikan dalam pemilihan kepala daerah. Selain Golkar, dua partai besar pemenang Pemilu di Sumbar, PAN dan PKS juga telah menyiapkan strategi menampung aspirasi masyarakat untuk melahirkan nama calon gubernur Sumbar. Hal itu disampaikan Sekretaris Partai Golkar Sumbar Drs Irdinansyah Tarmizi, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Amanat Nasional (DPW PAN) Sumbar Drs Apris Yaman dan Ketua Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sumbar H Mahyeldi Ansharullah SP dalam pembicaraan secara terpisah dengan koran ini kemarin. Sementara Ketua Dewan Pengurus Wilayah Partai Persatuan pembangunan (DPW PPP) Sumbar, Drs H Baharudin Ra'ban dan Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) PDI Perjuangan Sumbar H Djanas Raden Dt akan maju sebagai calon. Namun sebelumnya, ketua partai berlambang ka'bah, PPP akan minta restu ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP PPP), setelah Pemilu presiden. Sekretaris Partai Golkar Sumbar Drs Irdinansyah Tarmizi kepada koran ini menyatakan, konvensi yang dilakukan Golkar dalam memilih calon presiden (Capres) melahirkan nama Jend (Purn) Wiranto ternyata membawa dampak positif di Partai Golkar. Artinya, dengan dilakukan konvensi itu akan lahir pemimpin yang benar-benar dari aspirasi masyarakat. "Sekarang memang telah ada wacana di internal partai akan menggelar konvensi tersebut. Sebab yang akan memilih itu adalah rakyat (bila UU pemilihan langsung ditetapkan,-red). Karena yang memilih rakyat, tentu harus dijemput aspirasi dari rakyat tentang figur pemimpin yang diinginkannya," papar putra Tepi Selo Lintau, yang juga anggota DPRD Sumbar terpilih untuk periode 2004-2009. Ia juga mengatakan, bila konvensi dilakukan Partai Golkar, maka yang perlu dicatat masyarakat yang akan diusung partai untuk menjadi gubernur itu bukan berarti dari ketua partai. Seperti halnya yang terjadi di tingkat pusat. Justru Ketua DPP Partai Golkar Ir H Akbar Tandjung rela menerima kekalahannya dari rivalnya Wiranto. Setelah Wiranto menang, maka semua kepengurusan Golkar termasuk Akbar mendukung calon terpilih. Artinya, pemenang konvensi tidak dibiarkan jalan sendiri. Senada dengan itu Ketua DPW PAN Sumbar Drs Apris Yaman mengatakan pemimpin Sumbar ke depan hendaknya lahir dari aspirasi masyarakat, karena yang akan memilih itu adalah rakyat. "PAN akan menerima masukan dari masyarakat tentang calon-calon pemimpin Sumbar. Agar pemimpin itu lahir dari masyarakat, tentu akan diterima masukan dari masyarakat tentang calon yang diinginkannya itu," ucapnya. Di sisi lain juga dikemukakan Ketua DPW PKS H Mahyeldi Ansharullah SP. Menurut Mahyeldi, mungkin bagi PKS tidak konvensi namanya, tapi konsekwensinya adalah sama yakni menghimpun aspirasi dari masyarakat tentang figur yang dinilai layak untuk menjadi gubernur. Kemungkinan besar PK Sejahtera akan menggelar program jaringan emas. Tapi, pada intinya tetap menjaring calon yang diinginkan masyarakat," katanya. Apakah ketiga Parpol itu sudah memiliki bursa-bursa nama? Secara terpisah ketiganya mengungkapkan untuk bursa nama-nama waktunya masih panjang. Tapi, siapapun yang berniat maju dari kendaraan partai politik tersebut terbuka peluang dan semua itu diserahkan pada masyarakat untuk memilih. (slr) Padang Ekspres Online : http://www.padangekspres.com/ Versi online: http://www.padangekspres.com/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&artid=2663 3 Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
[R@ntau-Net] Wisata Mandeh Akan Dikembangkan
Wisata Mandeh Akan Dikembangkan By padangekspres, Rabu, 12-Mei-2004, 04:09:25 WIB Painan, Padek-Keinginan Pemprov mengembangkan di kawasan Mandeh direspon Pemkab Pesisir Selatan, mengingat kawasan yang luasnya mencapai 1300 Ha ini untuk 5 atau 6 tahun ke depan dapat dijadikan sebagai sumber devisa bagi daerah termasuk Sumbar. Rencana yang disampaikan Kepala Dinas Pariwisata Sumbar Asrien Noerdin, akan membuka kran kerja sama atau sharing dalam segi permodalan untuk pembuatan studi kelayakan khususnya bagi kawasan Mandeh direspon. Bupati Pesisir Selatan H Darizal Basir kepada koran ini di sela kunjungnanya melihat penyelesaian dari pembangunan pasar grosir Sago Senin (10/5) mengatakan harusnya persoalan semacam itu bisa direalisasikan sejak beberapa tahun kebelakang sehingga pengembangan kawasan Mandeh menjadi kawasan pariwisata tidak mandek. Pada dasarnya, menurut Darizal, pengembangan kawasan Mandeh yang masuk ke dalam kawasan pengembangan (KP) I dari beberapa program pengembangan lainnya yang ada di Pessel, serta masuk program Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Nasional (RIPPNAS) secara sistematis tetap dipantau kendati dilakukan bertahap. "Bukan berarti kami mengabaikannya dalam segi pembangunannya. Malah swaat ini pihak Pemda terus berupaya proses dari pengembangannya bisa berjalan. Bahkan untuk membuat site plan dari lokasi itu terus kami upayakan," ungkap Darizal. Sedangkan menyangkut persoalan tanah sebagaimana yang dikuatirkan pihak propinsi maupun para investor yang ingin mengelola dan mengembangkan lokasi ini, Darizal mengatakan. Tidak usah ragu dan takut, karena pihak Pemda akan memberikan jaminan terhadap pelaksanaan pengembangan sektor tersebut, bahkan juga berusaha agar lahan penduduk yang ada disana diselesaikan oleh pihak Pemda setempat, tukasnya. Sedangkan pendapat Wabup Pessel H. Nasrul Abit menyebutkan, adanya sikap pihak propinsi membantu Pemda Pessel menyangkut pembuatan studi kelayakan dan beberapa persoalan lainya memang merupakan suatu hal yang baik bagi pihak Pemda Pessel. Bahkan menurut Nasrul Abit lagi sikap keseriusan propinsi ini mungkin kita dapati dari kunjungan yang akan dilakukan oleh Asisten II Pemprov besok (hari ini). Dimana dalam kunjungan Asisten II Pemprov itu kawasan Mandeh setidaknya bisa memberikan dan sekaligus mampu merealisasikan apa yang menjadi keinginan kedua pihak untuk melaksanakan pengembangan kawasan Mandeh ini menjadi sektor pariwisata andalan Sumbar dan Pessel, ungkap Nasrul Abit. (zil) Padang Ekspres Online : http://www.padangekspres.com/ Versi online: http://www.padangekspres.com/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&artid=2659 8 Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
RE: [R@ntau-Net] Duka Cita
Innalillahi wainna ilaihi rajiun Kami sekeluarag di Cijantung Jkt, turut belangsungkawa, mudahan arwah almarhum diterima disisinya dan semoga keluarga yand ditingal diberi ketabahan. Wass. WW Darul M. St. Parapatiah Dewis Natra <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Innalillahi wainna lillahi rajiun. Hari Senin tgl 10 mei 2004 jam 07.00, telah meninggal adiak dari bapak ambo, Namo Michrol bin Yusuf di rumah sakit budi asih, nagari asa Koto Mambang, Sicincin Pariaman. Dalam usia 54 tahun dan telah dimakamkan di belakang Rumah sakit UKI jam 16.00 hari itu. Sehari hari beliau jadi penjahit dan banyak pelanggan dari DPR, Bea Cukai, dan lain2. Ateh namo keluarga, barangkali ado dunsanak di palanta nan pernah bakatauan ja baliau, ambo ateh namo keluarga mohon ke ikhlasan untuak memaafkan. Wasalam Dewis, 34 www.cimbuak.com #Kampuang Nan Jauah Dimato Dakek Di Jari# Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
Re: [R@ntau-Net] Duka Cita
Innalillahi wainna lillahi rajiun Mudah-mudahan amalan beliau selama hidupnya dapat diterima, diampuni segala kesalahan dan dosanya oleh Allah YME. Semoga semua famili dan kerabat dekat dapat tawakal menerima kehendak Allah ini. Amien Wassalam, Ridwan M. Risan - Original Message - From: Dewis Natra To: Komunitas MINANGKABAU (Urang Awak) Pertama di Internet (sejak 1993) Sent: Wednesday, May 12, 2004 9:36 AM Subject: [EMAIL PROTECTED] Duka Cita Innalillahi wainna lillahi rajiun. Hari Senin tgl 10 mei 2004 jam 07.00, telah meninggal adiak dari bapak ambo, Namo Michrol bin Yusuf di rumah sakit budi asih, nagari asa Koto Mambang, Sicincin Pariaman. Dalam usia 54 tahun dan telah dimakamkan di belakang Rumah sakit UKI jam 16.00 hari itu. Sehari hari beliau jadi penjahit dan banyak pelanggan dari DPR, Bea Cukai, dan lain2. Ateh namo keluarga, barangkali ado dunsanak di palanta nan pernah bakatauan ja baliau, ambo ateh namo keluarga mohon ke ikhlasan untuak memaafkan. Wasalam Dewis, 34 Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
[R@ntau-Net] Teokrasi
Bismillahirrahmanirrahim, Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Dalam pembicaraan mengenai demokrasi sempat disinggung juga mengenai teokrasi. Ketimbang lari dari mulut buaya untuk masuk mulut harimau, sepatutnya kita melihat dulu sistem teokrasi tersebut. Dari definisi yang saya dapatkan menurut Merriam-Webster's Online Dictionary: 1 : government of a state by immediate divine guidance or by officials who are regarded as divinely guided 2 : a state governed by a theocracy http://www.britannica.com/dictionary?book=Dictionary&va=theocracy&x=0&y=0 "Officials who are regarded as divinely guided" di sini seringkali merupakan pemuka-pemuka agama yang mengatur negara berdasarkan pendapat mereka semata dan mereka harus dita'ati secara mutlak karena dipandang 'divinely guided'. Hal ini inilah yang terjadi di Eropa pada abad pertengahan. Sistem seperti ini dicela oleh Allah dalam firman-Nya yang artinya: "Mereka menjadikan orang-orang alimnya, dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan selain Allah, dan (juga mereka mempertuhankan) Al Masih putra Maryam; padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan." (QS. at-Taubah 9:31) Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, at-Tirmidzi, dan Ibnu Jarir disebutkan bahwa yang dimaksud dengan 'menjadikan orang-orang alimnya, dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan selain Allah' adalah "para rahib dan ulama itu telah menghalalkan yang haram untuk umatnya dan mengharamkan perkara yang halal untuk umatnya, lalu umat itu mengikutinya. Itulah penyembahan umat kepada mereka." Perilaku ini jelas terlihat pada kaum Nasrani yang ajaran agamanya ditentukan oleh gereja (mis. pada Katolik oleh Paus dan para bawahannya) tanpa ilmu (dalil yang shahih) sehingga amalan-amalan mereka dipenuhi bid'ah yang kemudian menjatuhkan mereka dalam kesyirikan dan kekafiran sehingga dikatakan sebagai 'orang-orang yang sesat'. Sebagai contoh amalan puasa mereka yang tadinya wajib dijadikan 'sunnah' karena pihak gereja tidak ingin membebani umat dengan 'dosa'. Pembahasan mengenai teokrasi dapat dilihat pada: http://www.cqpress.com/context/articles/epr_theo.html "Theocracy, derived from two Greek words meaning "rule by the deity," is the name given to political regimes that claim to represent the Divine on earth both directly and immediately. The idea of direct and immediate representation is important for two reasons." Di dalamnya si penulis menganggap bahwa pemerintahan Rasulullah dan Abu Bakar adalah teokrasi. Jadi apakah yang seharusnya digunakan dalam pemerintahan Islam? Demokrasi ataukah teokrasi? Ataukah syari'at Islam tanpa perlu mencari nama-nama yang dicocok-cocokkan dari berbagai -krasi dan -isme yang ada? Allahu a'lam bish shawab. Ahmad Ridha ibn Zainal Arifin ibn Muhammad Hamim Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net