Randang tibo di US (Re: [R@ntau-Net] Fw: AGAR ANDA BAHAGIA DENGANSUAMIANDA)
Dek ari perai, lai agak langang, dibahas salincam pakaro randang ko. Alhamdulillah lai sampai randang Uni Tati di US. Ma'af cuma sagitu tabungkuh. Ambo ragu, untuang lai bisa lolos di airport. Dipanaskan dulu kaaan ? Randang versi itu adolah versi dari mertua beliau, dipesan berdasarkan order dari anak mertuanya. Kincoannyo adolah singkong ( biasonyo import dari Bkt), setelah digoreng salincam. Dimasukkan setelah salasai metamorphosa dari kalio. Nah. randang versi iko, lah terkenal dilingkungan kami, banyak juga nan mamasan. Oh iyo ...patent nyo akan diurus. Wass da Am ~~~ Adrisman Yunus wrote: Alhamdulillah da am, alah sampai baliak di Houston, walaupun biaso tertahan di imigrasi di LA (seperti yang sudah2), pertama karena pasport indonesia, kedua karena banyak cap2 dari pakistan dan aljazair di passport. Sehingga imigrasi perlu menscreening sebelum masuk ke dalam. randang mendarat dengan selamat sampai dirumah, nenny sampai terkagum kagum dengan rendang uni terutama kentangnya (mungkin singkong)yang kering bagai kerupuk. Gimana cara bikinnya...? Mungkin khas banuampu.hehe;-) Banyak yang nyicipi, ada juga urang awak yang dari pariaman dan bukittinggi yg sudah 22 thn tinggal disini, mereka heran melihat rendang uni ini. sampai nanti da am, wassalam ad Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
[R@ntau-Net] RE: Randang
Assalamualaikum Wr. Wb., Mak Ban, sorry manyolo dan kalua dari topik, ngomong2 soal randang, dikantua ambo banyak yang ma order randang ko (indak tahu kok penunjukan langsuang ka ambo, tanpa tender, he he), tapi karano istri ambo indak bisa dan indak sempat, tapaso alasan ka kawan adolah personal loan dari bank abn alun kalua kato ambo. Ambo cubo import dari rang gaek di Padang, dihituang2 tanago juo masalah nyo, kalau ka lai randang import dari Bogor baa kironyo Mak Ban, iko antaro serius dan bagarah sajo, kalau serius kito sambuik tantangan ko. Wassalam dan sorry sakali lai. Syahril. -Original Message- From: bandaro [SMTP:[EMAIL PROTECTED] Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
[R@ntau-Net] Re: Kedudukan Akal di dalam Islam
piboda yanto writes: Assalamualaikum Wr.Wb Wa 'alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh Pada umum-nya (sekali lagi pada umumnya) kaum agamawan (apapun itu: Islam, Kristen, dll) cenderung menganggap akal atau pemikiran, sebagai sesuatu hal yang bertentang dengan agama (baca : kepercayaan), bahkan seringkali ketika ada yang mempertanyakan sesuatu tentang kepercayaan, langsung saja di hujat sebagai anti Tuhan, sirik, atau paling bagus dengan ucapan, Udahlah percaya saja, toh orang lain dan atau orang2 dulu gak pernah ribut, kamu aja yang rese. Yang saya ketahui akal memang bermanfaat bagi manusia berfikir dan menunjang kehidupannya. Tidaklah dikatakan bahwa semua yang dari akal adalah buruk. Akan tetapi dari yang saya pahami dari ucapan 'Ali bin Abi Thalib radhiallahu 'anhu adalah bahwa dalam penggunaan akalnya, manusia wajib selalu tunduk kepada perintah Allah dan Rasul-Nya yang sampai kepada kita melalui dalil-dalil yang sah. Dalam atsar beliau, disebutkan bahwa andaikata agama itu cukup dengan akal tentunya yang lebih utama untuk diusap adalah bagian bawah khuf karena di situlah tempat kotoran berkumpul. Akan tetapi ternyata yang disyari'atkan adalah pengusapan bagian atas khuf. Oleh karena itu dalil harus diutamakan atas pendapat akal. Atau contoh lain yang mungkin serupa, haramnya daging babi saya rasa umat Islam sepakat karena jelas disebutkan dalam al-Qur'an (QS. 16:115). Ada yang mengatakan bahwa daging babi diharamkan karena ternyata di dalamnya terdapat banyak sumber penyakit mis. cacing pita, dll. Dengan jika kemajuan teknologi kemudian sumber-sumber penyakit tersebut dapat dihilangkan, apakah lantas daging babi menjadi tidak haram karena menurut akal sumber kemudharatan sudah hilang? Tentu tidak karena dalilnya berlaku secara mutlak (kecuali keadaan darurat yang merupakan masalah berbeda). Di sini akal harus tunduk walaupun sebagian orang mengatakan bahwa babi memiliki beberapa kelebihan dari segi ekonomis. Adapun alasan saya mengutipkan ayat tentang kewajiban jihad bukanlah maksudnya saya mengajak perang. Akan tetapi di sini terlihat jelas perintah Allah untuk taat dan tidak mengikuti akal dan perasaan kita sendiri dalam mengambil keputusan. Manusia memiliki sifat lemah lembut sehingga tidak menyukai peperangan namun Allah mewajibkan jihad karena sesungguhnya ada kebaikan di dalamnya. Bagaimanakah kita akan mempertahankan diri jika kita tidak siap membela diri? Selanjutnya Allah mengingatkan kita (yang artinya): Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. (QS. al-Baqarah 2:216) Mengapakah akal manusia harus tunduk kepada perintah Allah dan Rasul-Nya padahal akal membantu manusia dalam kehidupannya? Ingatlah firman Allah subhanahu wa ta'ala (yang artinya): Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu, dan ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya dan sesungguhnya kepada-Nya lah kamu akan dikumpulkan. (QS. al-Anfaal 8:24) Ternyata Allah memerintahkan kita untuk memenuhi seruan Allah dan Rasul-Nya karena akan memberi kemaslahatan dan menunjuki kita kepada kebenaran. Yang tercela adalah menentang setelah jelas dalil-dalilnya (QS. 4:115). Ingat, tujuan kita diciptakan hanyalah untuk menyembah Allah (QS. 51:56). seperti kata pepatah Minang, Minta tuah ka nan manang, Baraja ka nan sudah dan saya pikir sanak adalah orang yang berkompeten dalam hal ini. Semoga Allah memberikan saya kebaikan yang disangkakan dan mengurangi keburukan-keburukan saya. Sungguh saya hanyalah seseorang yang berusaha menuntut ilmu dan masih sangat miskin di dalamnya. Itulah sebabnya saya berusaha menggunakan banyak referensi agar tidak terjebak dalam pendapat/hawa nafsu saya sendiri. Seperti halnya saat kita kuliah harus membuat tulisan ilmiah yang sesuai dengan 'dalil-dalil' tentunya lebih patut lagi bagi kita untuk tunduk pada dalil dari Hakim yang seadil-adilnya. Semoga yang kita bicarakan di sini memberikan manfaat dan semoga Allah menghendaki kebaikan bagi kita semua. Allahu a'lam bishshawab. Ahmad Ridha ibn Zainal Arifin ibn Muhammad Hamim (l. 1980 M/1400 H) Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
Re: [R@ntau-Net] Tolong Bantuannya
Sanak Syahril, Ada pertanyaan yang harus dijawab dulu sama teman pak Syahril tesebut. Apakah si anak sudah punya pasport ( disini tidak disebutkan berapa umur anak tersebut ) Kalau anak tersebut punya pasport atas namanya sendiri, dan paspornya adalah pasport Indonesia , maka anak tersebut harus dapat visa untuk berkunjung ke Amerika, meskipun yang bawa ibu kandungnya sendiri. Nah tentu tidak gampang membawa anak dengan pasport Indonesia keluar negeri. Sekian semoga bisa membantu Isna [EMAIL PROTECTED] wrote: Dear Pak Syahril, Saya mohon bantuannya. Begini ceritanya ... anak tiri saya mau dibawa ke Amarika oleh ibu kandungnya dengan alasan dia kangen dan mengajak anaknya liburan biar tahu amarika sementara hak asuh anak tersebut ada dibapaknya (Islam) dan ibu kandung non islam. Kalau pun ayahnya mengizinkan terdesak karena dia mengganggap itu ibu kandungnya. Sebenarnya ayahnya keberatan dengan alasan takut anak tidak pulang karena selama ini si ibu terus ingin mendapatkan hak asuh anak tersebut dan si ibu sering tidak bisa dipercaya oleh sebab itulah kekawatiran bagi si ayah... Sejujurnya yang menjadi masalah karena ayah takut kelak anak tersebut di asuh dengan ajaran non islam. Pertanyaan : 1. Apakah anak tersebut dengan mudah bisa ke Amerika dari sini hanya dengan adik ibunya? 2. Kalau nantinya terjadi mereka tidak pulang bagaimana pengurusan hukum kalau seandainya si ayah bersikeras mengejar si anak ke Amerika ? Setahu saya si ibu illegal, tapi kalau si ibu legal bagaimana kelanjutannya ? Mohon bantuannya nih Pak melalui teman bapak yang banyak tahu tentang amarika. Wassalam Eni Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
Re: [R@ntau-Net] INDONESIA IDOL (FORUM MAKSIAT.....?)
Ass,wr,wb. Ambo sato lo sakaki, kok tahun nan lalu sampai awa tahun 2004 urang diebohkan dek ulah goyang ngebornyo si Inul, hampia tiok hari tifi-tifi swasta tu menayangkan Inul. Itu sabananyo dek karano teori Supply and demand juo, karano Inul sadang naiak daun mako tayangan Inul jadi laris manis. Kini urang alah mulai bosan dan lari katanyangan nan agak latah manuruik ambo yaitu AFI dan Indonesian Idol. Sabab di barat sano sadang booming Idol-idol nan lain seperti American Idol, World Idol dan Idol-idol lainnyo. Memang media elektronika ko sangaik2 gadang pangaruahnyo dikehidupan rumah tanggo kito, anak-anak kito dan lingkuang hiduik kito. Banyak tayangan2 nan seronok nan indak pantas diliek anak2 kito, goyangan2 dan bantuak tubuh padusi nan (mohon maaf...!) tampak puseknyo, tampak bantuak gunuang nona nyo dan anggota aurat lainnyo dari seorang padusi, nan akhirnyo akan manabikkan birahi sang penonton. Kok nan manonton apak jo amaknyo sajo indak baalah, tapi kok adolo anak2nyo wakatu itu kan jadi runyam. Jadi manuruik ambo, sesuai jo apo nan di kecek kan Bang Napi, mako waspadalah waspadalah maksiat dan parbuatan laknat tu bukan sajo dek karano ado niat tapi kesempatan mampunyoi andil nan cukuik gadang pulo, makonyo kurangilah manonton hal2 nan seronok tu. Sagitu sajo urun rembuk dan sumbang saran dari ambo, semoga keluarga kito dihindarkan dek Tuhan hal2 nan akan menjerumuskan tasabuik. Na'uzibillahi minzalik. Wassalam, M.St.Bangsawan (47 th) hehehehe...membaca komentar2 dalam postingan ini kadang cuma membuat saya garuk2 kepala yang nggak gatal;-) pendapat2 sanak tentang meniru niru orang barat dan susah maju karena cuma jadi pengekor, terasa berpendapat cuma di awang awang dan tidak membumi sama sekali. globalisasi adalah salah satu yang melanda dunia ini, dimana saja tidak cuma di indonesia, kelakuan orang dibelahan bumi sana bisa dengan mudah ditiru oleh orang lain dibelahan bumi yang lain. Siapakah yang akan menolak mengatakan bahwa sebagian tayangan acara2 televisi kita adalah menjiplak kesuksesan acara2 dibarat dan itu adalah lumrah saja kalau dilihat dari sisi bisnis. Juga berlebihan kalau mengatakan acara2 tertentu berniat menjerumuskan ABG muslim., hehehemas kalau ada abg yang muslim mereka tidak akan sudi ikut kontes dan berlenggang lengok ditonton oleh mata2 yang jelalatan melihat tubuh2 mungil mereka. Masalahnya cuma teori ekonomi yang sederhana kan.., supply and demand..., ada yang menawarkan, kalau kita tak sudi yah tak akan laku dagangan itu. Atau kalau memang dianggap sebagai forum maksiat yah kenapa tidak ikuti saja cara2 taliban yang melarang semua yang berbau elektronik seperti televisi dlsbnya. wassalam adr Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
Re: [R@ntau-Net] Tolong Bantuannya
Saya ikut juga memberi masukan. Kebetulan saya baru saja kembali dari Indonesia dan mengurus perpanjangan visa saya di kedutaan amerika di Jakarta. Pada hari seperrti biasa banyak orang yangmengajukan visa, salah seorang ibu2 (mungkinnenek) dari seorang bocah kurang lebih 6 atau 7 tahun berbicara dengan orang disebelahnya, dan saya sempat mendengar pembicaraan mereka. Menurut ibu tersebut dia sudah mendapatkan visa kunjugan sedang anak tersebut yang juga punya passport sendiri tidak mendapatkan visa karena menurut petugas di kedutaan tersebut si anak baru bisa mendapat visa bila berangkat dengan ibu atau bapaknya si anak. Yang jadi masalah si anak hidup dengan si nenek selama ini, dan kedua orang tua anak tersebut ada di medan. Dari kejadian ini kita bisa melihat bahwa kedutaan tetap menerapkan sistim perwalian yaitu orang tua si anak untuk mendapatkan visa, sekalipun si anak sudah mempunyai passport sendiri, namun tetap saja tidak mudah mendapatkan visa sendirian, terutama bila si anak masih dibawah umur. mudah mudahan bisa bermanfaat wassalam Adrisman - Original Message - From: Isna Huriati To: Komunitas MINANGKABAU (Urang Awak) Pertama di Internet (sejak 1993) Sent: Thursday, May 20, 2004 9:48 PM Subject: Re: [EMAIL PROTECTED] Tolong Bantuannya Sanak Syahril, Ada pertanyaan yang harus dijawab dulu sama teman pak Syahril tesebut. Apakah si anak sudah punya pasport ( disini tidak disebutkan berapa umur anak tersebut )Kalau anak tersebut punya pasport atas namanya sendiri, dan paspornya adalah pasport Indonesia , maka anak tersebut harus dapat visa untuk berkunjung ke Amerika, meskipun yang bawa ibu kandungnya sendiri. Nah tentu tidak gampang membawa anak dengan pasport Indonesia keluar negeri.Sekian semoga bisa membantuIsna[EMAIL PROTECTED] wrote: Dear Pak Syahril, Saya mohon bantuannya. Begini ceritanya ... anak tiri saya mau dibawa ke Amarika oleh ibu kandungnya dengan alasan dia kangen dan mengajak anaknya liburan biar tahu amarika sementara hak asuh anak tersebut ada dibapaknya (Islam) dan ibu kandung non islam. Kalau pun ayahnya mengizinkan terdesak karena dia mengganggap itu ibu kandungnya. Sebenarnya ayahnya keberatan dengan alasan takut anak tidak pulang karena selama ini si ibu terus ingin mendapatkan hak asuh anak tersebut dan si ibu sering tidak bisa dipercaya oleh sebab itulah kekawatiran bagi si ayah... Sejujurnya yang menjadi masalah karena ayah takut kelak anak tersebut di asuh dengan ajaran non islam. Pertanyaan : 1. Apakah anak tersebut dengan mudah bisa ke Amerika dari sini hanya dengan adik ibunya? 2. Kalau nantinya terjadi mereka tidak pulang bagaimana pengurusan hukum kalau seandainya si ayah bersikeras mengejar si anak ke Amerika ? Setahu saya si ibu illegal, tapi kalau si ibu legal bagaimana kelanjutannya ? Mohon bantuannya nih Pak melalui teman bapak yang banyak tahu tentang amarika. Wassalam Eni Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net