Randang tibo di US (Re: [R@ntau-Net] Fw: AGAR ANDA BAHAGIA DENGANSUAMIANDA)

2004-05-20 Terurut Topik bandaro

Dek ari perai, lai agak langang, dibahas salincam pakaro randang ko.

Alhamdulillah  lai sampai  randang Uni Tati di US.
Ma'af cuma sagitu  tabungkuh.
Ambo ragu, untuang lai bisa lolos di airport.

Dipanaskan dulu kaaan ?
Randang  versi itu adolah versi dari mertua beliau, dipesan 
berdasarkan order dari anak mertuanya.
Kincoannyo  adolah singkong ( biasonyo import dari Bkt), setelah 
digoreng salincam. Dimasukkan setelah  salasai metamorphosa dari 
kalio.
Nah. randang versi iko, lah terkenal dilingkungan kami,
banyak juga nan mamasan.
Oh iyo ...patent nyo akan diurus.

Wass
da Am
~~~


Adrisman Yunus wrote:
 
 Alhamdulillah da am,
 
 alah sampai baliak di Houston, walaupun biaso tertahan
 di imigrasi di LA (seperti yang sudah2), pertama
 karena pasport indonesia, kedua karena banyak cap2
 dari pakistan dan aljazair di passport. Sehingga
 imigrasi perlu menscreening sebelum masuk ke dalam.
 
 randang mendarat dengan selamat sampai dirumah, nenny
 sampai terkagum kagum dengan rendang uni terutama
 kentangnya (mungkin singkong)yang kering bagai
 kerupuk. Gimana cara bikinnya...? Mungkin khas
 banuampu.hehe;-)
 
 Banyak yang nyicipi, ada juga urang awak yang dari
 pariaman dan bukittinggi yg sudah 22 thn tinggal
 disini, mereka heran melihat rendang uni ini.
 
 sampai nanti da am,
 
 wassalam
 ad


Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net



[R@ntau-Net] RE: Randang

2004-05-20 Terurut Topik Syahril.Bakri
Assalamualaikum Wr. Wb.,
Mak Ban, sorry manyolo dan kalua dari topik, ngomong2 soal randang, dikantua ambo 
banyak yang ma order randang ko (indak tahu kok penunjukan langsuang ka ambo, tanpa 
tender, he he), tapi karano istri ambo indak bisa dan indak sempat, tapaso alasan ka 
kawan adolah personal loan dari bank abn alun kalua kato ambo. 
Ambo cubo import dari rang gaek di Padang, dihituang2 tanago juo masalah nyo, kalau ka 
lai randang import dari Bogor baa kironyo Mak Ban, iko antaro serius dan bagarah sajo, 
kalau serius kito sambuik tantangan ko.

Wassalam dan sorry sakali lai.
Syahril.


 -Original Message-
 From: bandaro [SMTP:[EMAIL PROTECTED]
 

Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke:
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net



[R@ntau-Net] Re: Kedudukan Akal di dalam Islam

2004-05-20 Terurut Topik Ahmad Ridha
piboda yanto writes: 

Assalamualaikum Wr.Wb
Wa 'alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh 

Pada umum-nya (sekali lagi pada umumnya) kaum agamawan (apapun itu: 
Islam, Kristen, dll) cenderung menganggap akal atau pemikiran, sebagai 
sesuatu hal yang bertentang dengan agama (baca : kepercayaan), bahkan 
seringkali ketika ada yang mempertanyakan sesuatu tentang kepercayaan, 
langsung saja di hujat sebagai anti Tuhan, sirik, atau paling bagus 
dengan ucapan,  Udahlah percaya saja, toh orang lain dan atau orang2 
dulu gak pernah ribut, kamu aja yang rese.
Yang saya ketahui akal memang bermanfaat bagi manusia berfikir dan menunjang 
kehidupannya. Tidaklah dikatakan bahwa semua yang dari akal adalah buruk. 
Akan tetapi dari yang saya pahami dari ucapan 'Ali bin Abi Thalib 
radhiallahu 'anhu adalah bahwa dalam penggunaan akalnya, manusia wajib 
selalu tunduk kepada perintah Allah dan Rasul-Nya yang sampai kepada kita 
melalui dalil-dalil yang sah. 

Dalam atsar beliau, disebutkan bahwa andaikata agama itu cukup dengan akal 
tentunya yang lebih utama untuk diusap adalah bagian bawah khuf karena di 
situlah tempat kotoran berkumpul. Akan tetapi ternyata yang disyari'atkan 
adalah pengusapan bagian atas khuf. Oleh karena itu dalil harus diutamakan 
atas pendapat akal. 

Atau contoh lain yang mungkin serupa, haramnya daging babi saya rasa umat 
Islam sepakat karena jelas disebutkan dalam al-Qur'an (QS. 16:115). Ada yang 
mengatakan bahwa daging babi diharamkan karena ternyata di dalamnya terdapat 
banyak sumber penyakit mis. cacing pita, dll. Dengan jika kemajuan teknologi 
kemudian sumber-sumber penyakit tersebut dapat dihilangkan, apakah lantas 
daging babi menjadi tidak haram karena menurut akal sumber kemudharatan 
sudah hilang? Tentu tidak karena dalilnya berlaku secara mutlak (kecuali 
keadaan darurat yang merupakan masalah berbeda). Di sini akal harus tunduk 
walaupun sebagian orang mengatakan bahwa babi memiliki beberapa kelebihan 
dari segi ekonomis. 

Adapun alasan saya mengutipkan ayat tentang kewajiban jihad bukanlah 
maksudnya saya mengajak perang. Akan tetapi di sini terlihat jelas perintah 
Allah untuk taat dan tidak mengikuti akal dan perasaan kita sendiri dalam 
mengambil keputusan. Manusia memiliki sifat lemah lembut sehingga tidak 
menyukai peperangan namun Allah mewajibkan jihad karena sesungguhnya ada 
kebaikan di dalamnya. Bagaimanakah kita akan mempertahankan diri jika kita 
tidak siap membela diri? 

Selanjutnya Allah mengingatkan kita (yang artinya):
Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh 
jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah 
mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. (QS. al-Baqarah 2:216) 

Mengapakah akal manusia harus tunduk kepada perintah Allah dan Rasul-Nya 
padahal akal membantu manusia dalam kehidupannya? Ingatlah firman Allah 
subhanahu wa ta'ala (yang artinya):
Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul 
apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu, 
dan ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya 
dan sesungguhnya kepada-Nya lah kamu akan dikumpulkan. (QS. al-Anfaal 8:24) 

Ternyata Allah memerintahkan kita untuk memenuhi seruan Allah dan Rasul-Nya 
karena akan memberi kemaslahatan dan menunjuki kita kepada kebenaran. 

Yang tercela adalah menentang setelah jelas dalil-dalilnya (QS. 4:115). 
Ingat, tujuan kita diciptakan hanyalah untuk menyembah Allah (QS. 51:56). 

seperti kata pepatah Minang, Minta tuah ka nan manang, Baraja ka nan 
sudah dan saya pikir sanak adalah orang yang berkompeten dalam hal ini. 
Semoga Allah memberikan saya kebaikan yang disangkakan dan mengurangi 
keburukan-keburukan saya. Sungguh saya hanyalah seseorang yang berusaha 
menuntut ilmu dan masih sangat miskin di dalamnya. Itulah sebabnya saya 
berusaha menggunakan banyak referensi agar tidak terjebak dalam 
pendapat/hawa nafsu saya sendiri. Seperti halnya saat kita kuliah harus 
membuat tulisan ilmiah yang sesuai dengan 'dalil-dalil' tentunya lebih patut 
lagi bagi kita untuk tunduk pada dalil dari Hakim yang seadil-adilnya. 

Semoga yang kita bicarakan di sini memberikan manfaat dan semoga Allah 
menghendaki kebaikan bagi kita semua. 

Allahu a'lam bishshawab. 

Ahmad Ridha ibn Zainal Arifin ibn Muhammad Hamim
(l. 1980 M/1400 H) 


Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net



Re: [R@ntau-Net] Tolong Bantuannya

2004-05-20 Terurut Topik Isna Huriati




Sanak Syahril, 
Ada pertanyaan yang harus dijawab dulu sama teman pak Syahril tesebut.
Apakah si anak sudah punya pasport ( disini tidak disebutkan berapa
umur anak tersebut )
Kalau anak tersebut punya pasport atas namanya sendiri, dan paspornya
adalah pasport Indonesia , maka anak tersebut harus dapat visa untuk
berkunjung ke Amerika, meskipun yang bawa ibu kandungnya sendiri. Nah
tentu tidak gampang membawa anak dengan pasport Indonesia keluar negeri.
Sekian semoga bisa membantu

Isna

[EMAIL PROTECTED] wrote:

  	
  
  
Dear Pak Syahril,

Saya mohon bantuannya.
Begini ceritanya ...  anak tiri saya mau dibawa ke Amarika oleh ibu kandungnya dengan alasan dia kangen dan mengajak anaknya liburan biar tahu amarika sementara hak asuh anak tersebut ada dibapaknya (Islam) dan ibu kandung non islam.

Kalau pun ayahnya mengizinkan terdesak  karena dia mengganggap itu ibu kandungnya. Sebenarnya ayahnya keberatan dengan alasan takut anak tidak pulang karena selama ini si ibu terus ingin mendapatkan hak asuh anak tersebut dan si ibu sering tidak bisa dipercaya oleh sebab itulah kekawatiran bagi si ayah...
Sejujurnya yang menjadi masalah karena ayah takut kelak anak tersebut di asuh dengan ajaran non islam.

Pertanyaan :
	1.	Apakah anak tersebut dengan mudah bisa ke Amerika dari sini hanya dengan adik ibunya? 
	2.	Kalau nantinya terjadi mereka tidak pulang bagaimana pengurusan hukum kalau seandainya si ayah bersikeras mengejar si anak ke Amerika ?
		Setahu saya si ibu illegal, tapi kalau si ibu legal bagaimana kelanjutannya ?

		Mohon bantuannya nih Pak melalui teman bapak yang banyak tahu tentang amarika.

		Wassalam

  
  			Eni


Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net



  




Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net


Re: [R@ntau-Net] INDONESIA IDOL (FORUM MAKSIAT.....?)

2004-05-20 Terurut Topik mulyadi
Ass,wr,wb.
Ambo sato lo sakaki, kok tahun nan lalu sampai awa tahun 2004 urang
diebohkan dek ulah goyang ngebornyo si Inul, hampia tiok hari tifi-tifi
swasta tu menayangkan Inul. Itu sabananyo dek karano teori Supply and
demand juo, karano Inul sadang naiak daun mako tayangan Inul jadi laris
manis. Kini urang alah mulai bosan dan lari katanyangan nan agak latah
manuruik ambo yaitu AFI dan Indonesian Idol. Sabab di barat sano sadang
booming Idol-idol nan lain seperti American Idol, World Idol dan Idol-idol
lainnyo.
Memang media elektronika ko sangaik2 gadang pangaruahnyo dikehidupan rumah
tanggo kito, anak-anak kito dan lingkuang hiduik kito.
Banyak tayangan2 nan seronok nan indak pantas diliek anak2 kito, goyangan2
dan bantuak tubuh padusi nan (mohon maaf...!) tampak puseknyo, tampak
bantuak gunuang nona nyo dan anggota aurat lainnyo dari seorang padusi,
nan akhirnyo akan manabikkan birahi sang penonton. Kok nan manonton apak
jo amaknyo sajo indak baalah, tapi kok adolo anak2nyo wakatu itu kan jadi
runyam.
Jadi manuruik ambo, sesuai jo apo nan di kecek kan Bang Napi, mako
waspadalah waspadalah maksiat dan parbuatan laknat tu bukan sajo
dek karano ado niat tapi kesempatan mampunyoi andil nan cukuik gadang
pulo, makonyo kurangilah manonton hal2 nan seronok tu.
Sagitu sajo urun rembuk dan sumbang saran dari ambo, semoga keluarga kito
dihindarkan dek Tuhan hal2 nan akan menjerumuskan tasabuik. Na'uzibillahi
minzalik.

Wassalam,
M.St.Bangsawan (47 th)

 hehehehe...membaca komentar2 dalam postingan ini kadang cuma membuat
 saya garuk2 kepala yang nggak gatal;-)

 pendapat2 sanak tentang meniru niru orang barat dan susah maju karena cuma
 jadi pengekor, terasa berpendapat cuma di awang awang dan tidak membumi
 sama
 sekali.
 globalisasi adalah salah satu yang melanda dunia ini, dimana saja tidak
 cuma
 di indonesia, kelakuan orang dibelahan bumi sana bisa dengan mudah ditiru
 oleh orang lain dibelahan bumi yang lain.
 Siapakah yang akan menolak mengatakan bahwa sebagian tayangan acara2
 televisi kita adalah menjiplak kesuksesan acara2 dibarat dan itu adalah
 lumrah saja kalau dilihat dari sisi bisnis.
 Juga berlebihan kalau mengatakan acara2 tertentu berniat menjerumuskan
ABG muslim., hehehemas kalau ada abg yang muslim mereka tidak
akan
 sudi ikut kontes dan berlenggang lengok ditonton oleh mata2 yang jelalatan
 melihat tubuh2 mungil mereka.
 Masalahnya cuma teori ekonomi yang sederhana kan.., supply and demand...,
 ada yang menawarkan, kalau kita tak sudi yah tak akan laku dagangan itu.
 Atau kalau memang dianggap sebagai forum maksiat yah kenapa tidak ikuti
 saja
 cara2 taliban yang melarang semua yang  berbau elektronik seperti televisi
 dlsbnya.

 wassalam
 adr


Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net



Re: [R@ntau-Net] Tolong Bantuannya

2004-05-20 Terurut Topik Adrisman



Saya ikut juga memberi masukan.

Kebetulan saya baru saja kembali dari Indonesia dan 
mengurus perpanjangan visa saya di kedutaan amerika di Jakarta.
Pada hari seperrti biasa banyak orang 
yangmengajukan visa, salah seorang ibu2 (mungkinnenek) dari seorang bocah 
kurang lebih 6 atau 7 tahun berbicara dengan orang disebelahnya, dan saya sempat 
mendengar pembicaraan mereka.
Menurut ibu tersebut dia sudah mendapatkan visa 
kunjugan sedang anak tersebut yang juga punya passport sendiri tidak mendapatkan 
visa karena menurut petugas di kedutaan tersebut si anak baru bisa mendapat visa 
bila berangkat dengan ibu atau bapaknya si anak.

Yang jadi masalah si anak hidup dengan si nenek 
selama ini, dan kedua orang tua anak tersebut ada di medan. Dari kejadian ini 
kita bisa melihat bahwa kedutaan tetap menerapkan sistim perwalian yaitu orang 
tua si anak untuk mendapatkan visa, sekalipun si anak sudah mempunyai passport 
sendiri, namun tetap saja tidak mudah mendapatkan visa sendirian, terutama bila 
si anak masih dibawah umur.

mudah mudahan bisa bermanfaat

wassalam
Adrisman


  - Original Message - 
  From: 
  Isna Huriati 
  
  To: Komunitas MINANGKABAU (Urang Awak) 
  Pertama di Internet (sejak 1993) 
  Sent: Thursday, May 20, 2004 9:48 
PM
  Subject: Re: [EMAIL PROTECTED] Tolong 
  Bantuannya
  Sanak Syahril, Ada pertanyaan yang harus dijawab dulu sama 
  teman pak Syahril tesebut. Apakah si anak sudah punya pasport ( disini tidak 
  disebutkan berapa umur anak tersebut )Kalau anak tersebut punya pasport 
  atas namanya sendiri, dan paspornya adalah pasport Indonesia , maka anak 
  tersebut harus dapat visa untuk berkunjung ke Amerika, meskipun yang bawa ibu 
  kandungnya sendiri. Nah tentu tidak gampang membawa anak dengan pasport 
  Indonesia keluar negeri.Sekian semoga bisa membantuIsna[EMAIL PROTECTED] 
  wrote:
  	
  
Dear Pak Syahril,

Saya mohon bantuannya.
Begini ceritanya ...  anak tiri saya mau dibawa ke Amarika oleh ibu kandungnya dengan alasan dia kangen dan mengajak anaknya liburan biar tahu amarika sementara hak asuh anak tersebut ada dibapaknya (Islam) dan ibu kandung non islam.

Kalau pun ayahnya mengizinkan terdesak  karena dia mengganggap itu ibu kandungnya. Sebenarnya ayahnya keberatan dengan alasan takut anak tidak pulang karena selama ini si ibu terus ingin mendapatkan hak asuh anak tersebut dan si ibu sering tidak bisa dipercaya oleh sebab itulah kekawatiran bagi si ayah...
Sejujurnya yang menjadi masalah karena ayah takut kelak anak tersebut di asuh dengan ajaran non islam.

Pertanyaan :
	1.	Apakah anak tersebut dengan mudah bisa ke Amerika dari sini hanya dengan adik ibunya? 
	2.	Kalau nantinya terjadi mereka tidak pulang bagaimana pengurusan hukum kalau seandainya si ayah bersikeras mengejar si anak ke Amerika ?
		Setahu saya si ibu illegal, tapi kalau si ibu legal bagaimana kelanjutannya ?

		Mohon bantuannya nih Pak melalui teman bapak yang banyak tahu tentang amarika.

		Wassalam
			Eni


Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net



  
  
  

  Berhenti/mengganti 
  konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
  http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net

Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net