Assalamu'alaikum wr.wb.

 

Sanak sekalian, saat ini umat Islam diseluruh pelosok dunia sedang berkumpul melaksanakan ibadah haji, yang Insya Allah akan berakhir hari minggu ini, mudah mudahan sanak2 kita yang datang dari ibadah haji tersebut kembali ketengah kita menjadi haji yang mabrur. Insya Allah.

 

Mengambil tema haji ini dan dikaitkan dengan dunia politik dinegeri kita, saya ingin sedikit menghubungkan masalah korupsi dengan haji mabrur.

Beberapa waktu yang lalu saya pernah mendengar bahwa ibadah haji ini adalah ladang yang subur bagi pejabat2 untuk berkorupsi, bahkan bisa dikatakan mereka "berjamaah dalam berkorupsi". Salah satu yang saya baca waktu itu adalah, kenapa biaya haji begitu tinggi karena sebagiannya itu diberikan kepada pejabat2 yang berangkat haji secara dinas, yah semacam jatah begitulah..., namun diambil dari iuran para rakyat kecil yang sudah menabung bertahun tahun agar bisa berangkat haji.

Semoga apa yang saya baca itu cuma cerita lama, dan tak ada lagi dizaman reformasi seperti sekarang ini, karena kalau masih ada maka uraian dibawah ini masih relevan jadinya. 

 

Sabda Rasulullah SAW “barangsiapa yang melihat kemungkaran (misalnya korupsi) maka ubahlah dengan tanganmu (dengan kekuasaanmu / pangkat / jabatannya) jika tidak mampu (tidak punya kekuasan untuk itu) rubahlah dengan ucapannya (saran / bicara / ngomong dll) dan jika tak mampu  (tak bisa bicara atau karena takut ) maka dengan hatinya , yang demikian itu (hanya dalam hati saja ) adalah selemah-lemahnya iman.

 

Apalagi mendiamkan kemungkaran seperti membiarkan korupsi dimana-mana padahal mereka punya kekuasaan untuk merobahnya dengan jabatannya itu, maka berdosalah orang yang berpangku tangan ini.

 

Untuk memperoleh haji yang mabrur yang balasannya adalah surga, maka salah satu syarat untuk menjadi haji mabrur dalam kitabnya Imam Gazali yang sangat terkenal yaitu Ihya Ulumuddin adalah ongkosnya dari harta / uang yang halal.

Jadi kalau hasil korupsi atau uang haram mana mungkin bisa jadi mabrur, uang haram dari hasil korupsi itu haram juga dimakan. Taubatnya orang yang korupsi / pencuri / maling itu harus mengembalikan hasil korupsinya dan bertaubat tak mau mengulangi lagi. Contohnya apabila  ada seorang pejabat korupsi satu milyar misalnya kemudian untuk ONH plus sama isterinya katakan seratus juta, masih tinggal 900 juta apakah hajinya diterima dan taubatnya diterima, padahal dia telah mendhalimi rakyat banyak dan menyengsarakan rakyat banyak karena perbuatan korupsinya tersebut.

 

Padahal di akhirat kebanyakan orang dholim itu yang dilempar ke neraka, sungguh banyak keterangan hadisnya dan banyak keterangan di Quran tentang perbuatan yang merusak itu adalah perbuatan dosa besar dan diancam neraka bahkan di dunia menurut quran perbutan fasad (merusak secara massal itu misalnya koruptor, bisa diancam  dengan hukuman dibunuh) .

 

Intinya haji yang mabrur itu pertama ongkosnya dari uang yang halal selain rukun dan wajib hajinya telah dipenuhi.

 

Perbuatan membentuk pemberantasan anti korupsi adalah diwajibkan oleh Allah SWT sebagai perbuatan amar ma’ruf nahi mungkar dan pahalanya sangat besar sekali, coba perhatikan sebagian ayat-ayat quran tentang kewajiban amar ma’ ruh nahi mungkar (memrintah / menyuruh perbuatan yang baik dan melarang perbuatan yang mungkar / fasad misalnya korupsi:

 

Maka mengapa tidak ada dari umat-umat yang sebelum kamu orang-orang yang mempunyai keutamaan yang melarang daripada (mengerjakan) kerusakan di muka bumi, kecuali sebahagian kecil di antara orang-orang yang telah Kami selamatkan di antara mereka, dan orang-orang yang zalim hanya mementingkan kenikmatan yang mewah yang ada pada mereka, dan mereka adalah orang-orang yang berdosa.(QS.11:116)

 

Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma`ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.(QS.3:104)

 

Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma`ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka; di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.(QS.3:110).

 

Semoga bermanfaat

 

wassalam

Adrisman

____________________________________________________
Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
____________________________________________________

Kirim email ke