[Rantau-Net] FW: just for muslim

2000-07-21 Thread Afdal Koto



http://www.alislam.or.id
http://listen.to/dunia-islam.org
[EMAIL PROTECTED]
Muslim World News On-line

Date of Publication: May 2000
INDONESIAN MUSLIMS FOR GLOBAL PEACE AND JUSTICE

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarokaatuh


   MANDAT PENGINJILAN ATAUKAH KRISTENISASI?

Oleh: Agung Primamorista


   Dewasa   ini   kaum Muslimin menghadapi serangan-serangan yang keras
dan
   serbuan-serbuan  yang  gencar  yang bertujuan untuk mencabut
nilai-nilai
   Islam  dari   akarnya.   Di   antaranya ini  dilakukan  melalui
serangan
   Missionaris  Kristen  yang  bekerja  sama dengan imprealis barat.
Mereka
   terus  melakukan  aktifitasnya   di  dunia  Islam  terutama  di
wilayah
   minoritas  Muslim  yang  bertujuan untuk mengkristenkan kaum Muslimin
di
   dunia.  Sebagaimana  diumumkan dalam  muktamar  Colorado pada tahun
1978
   yang  membahas  tidak kurang dari empat  puluh  agenda seputar Islam
dan
   kaum  Muslimin  berikut  strategi  untuk  menyebarkan  agama  nasrani
di
   kalangan  kaum  Muslimin  dengan  dana  seribu  juta dolar.  Selain
itu
   telah  didirikan lembaga Zwemmer untuk mencetak para spesialis dalam
hal
   mengkristenkan kaum Muslimin.


   Dalam   perjalanannya  ke  Indonesia  sekitar 25 tahun yang lalu,
Syaikh
   Yusuf  Al-Qaradhawi,  seorang ulama Mesir, menceritakan suatu kisah
yang
   menyedihkan.  "Kala   itu  di dalam pesawat saya bertemu dengan
beberapa
   orang  Indonesia.  Saya  bertanya kepada salah seorang pramugari,
"Siapa
   nama   Anda?"   Wanita itu lalu menyebutkan namanya. Saya bertanya
lagi,
   "Apakah  Anda seorang muslimah?" Ia menjawab, "Tidak, tapi keluarga
saya
   muslim.  Saya  Kristen." Mendengar jawabannya, langsung saya paham
bahwa
   ia   sudah   murtad dan telah menjadi korban kristenisasi. Kemudian
saya
   bertanya   juga   pada   seorang   pramugara,  "Apakah  Anda muslim?"
Ia
   menjawab,  "Tidak,  tetapi  saya menikahi seorang wanita muslimah."
Satu
   musibah  lain,  seorang  muslimah  menikah  dengan  seorang non
muslim",
   katanya.   Ia  melanjutkan,  "Kejadian  yang  saya alami itu
menyadarkan
   saya, bahwa ada strategi yang luar  biasa  dahsyat  di  balik itu
semua.
   Karena  itu  pula, saya semakin menyadari bahwa kunjungan saya ke
negeri
   ini  semakin  perlu.Sejak itu saya semakin yakin, bahwa Indonesia
sedang
   menghadapi  bahaya  yang sangat besar dan tidak mungkin dibiarkan
begitu
   saja."


   Agaknya   apa  yang  dikhawatirkan  oleh  Syaikh  Al-Qaradhawi
tidaklah
   berlebihan.  Kenyataan  membuktikan bahwa hingga tahun 1989 gerakan
para
   Missonaris  Kristen  diyakini  telah  berhasil  mengkristenkan lima
juta
   Muslim  di  pulau  Jawa.  Oleh  karena  itu, tidak dapat disangkal
bahwa
   murtad dari agama (atau kufur setelah beriman) merupakan bahaya
terbesar
   bagi  masyarakat  kita.   Dan  ini  pula  yang  selalu  diupayakan
oleh
   musuh-musuh   Islam   untuk  kemudian  dapat  mengacaukan  barisan
kaum
   Muslimin  dengan  kekuatan  dan persenjataan serta berbagai bentuk
makar
   dan tipu daya yang lain. Allah SWT berfirman:


   "Mereka   tidak henti-hentinya   memerangi  kamu  sampai  mereka
dapat,
   mengembalikan   kamu   dari   agamamu   (kepada  kekafiran),
seandainya
   mereka sanggup." (Al Baqarah: 217)


   Akhir  tahun  1999  lalu,  Paus Johannes Paulus II telah
mendeklarasikan
   Kristenisasi   di  seluruh  daratan  Asia  di  Millenium  ke  tiga
ini.
   Deklarasi  tersebut  disampaikannya secara terbuka saat ia berkunjung
ke
   India  sekitar  akhir  Nopember  1999  lalu.  Ia  mengatakan  bahwa
pada
   Millenium  ketiga nanti, seluruh kawasan Asia harus dikristenkan.
Berita
   ini  membuat  Mr.  Singhal  (Presiden Parisada Hindu Dunia) meminta
agar
   pemerintah  India  melarang aliran dana asing ke pada para misionaris
di
   India.


   Kita   tidak   perlu  mencela  Paus  dengan  program  Kristenisasi
yang
   dilakukannya  melalui  kunjungan  ke  berbagai negara. Karena wajar
saja
   jika  Paus  ingin menyebarkan agamanya. Yang kita cela adalah sikap
umat
   Islam,  dimana  perlawanan  mereka?. Bukan sekedar berbicara di
berbagai
   forum,  tapi harus ditingkatkan pada aksi perbuatan. Karena
sesungguhnya
   salah  satu  kewajiban  sekaligus hak masyarakat  Islam, agar tetap
bisa
   terpelihara  keberadaan  mereka, adalah  berupaya  memerangi
kemurtadan
   dari  mana  saja  sumbernya  dan dalam bentuk  apa pun. Masyarakat
Islam
   hendaknya tidak memberi kesempatan kepada mereka  sehingga  tidak
sampai
   menyebar/menjalar seperti menjalarnya api di daun-daun yang kering.


   Itulah   yang   pernah  dilakukan  oleh  Abu  Bakar  RA dan para
sahabat
   yang  lainnya,   ketika  memerangi  orang-orang  yang  murtad,
pengikut
   nabi-nabi palsu, yaitu Musailamah, Sajjah, Al Asady dan Al-Anasy,
hampir
   saja mereka melepaskan Islam dari ayunannya.


   Merupakan   suatu   bahaya  besar  jika  masyarakat  Islam  diuji
dengan
   munculnya  orang-orang   yang  murtad  dan keluar dari agama.
Kemurta

RE: Patung pahlawan ... (Re: [RantauNet] Lubang Japang di Ngarai Sianok)

2000-10-26 Thread Afdal Koto


mak bandaro

Dulunyo memang indak ado patuang urang tagak 
mamacik bambu runciang sekalian panangkal petir :-)
dulu wakatu ketek 
awak acok mamanjek patuang tu.. kalo pulang sikola...

antah ide sia
patuang itu di modifikasi di tambah patuang urang...di puncaknyo
di sakaliliang patuang tu di ganangkan aia
cuma dek indak di rawat ganangan aia itu di pabiaan sampai balumuik

kini antah baa ...
awak indak tau lai nasib patuang tu...






> -Original Message-
> From: Bandaro [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
> Sent: 27 Oktober 2000 0:24
> To:   [EMAIL PROTECTED]
> Subject:  Patung pahlawan ... (Re: [RantauNet] Lubang Japang di
> Ngarai Sianok)
> 
> 
> 
> Indak maso ambo "baringin" atau  baringin tu doh nyiak.
> 
> "Patuang Pahlawan Tak Dikenal " karya Huriah Adam, rasono
> dulu indak ado patuang urang mambao bambu runciang 
> babandera diatehno ()
> Kinilah lah bapatuang urang dipuncak PPTD ntun. 
>  ( Tolong konpirmasi nan tau. Kalau io tantu iko adolah
>  pemerkosaan hak cipta Huriah Adam)
> Lalu pas dibawah patuang tu sabalun htl Yogya, ado "Medan Nan
> Balinduang".
> tampek pementasan budayo Minang untuak turis, gedungno io
> ibo wak mancaliakno, samacam gaduang darurat - boco-boco jiko
> hujan.
> Gaduang panggadaian tu kalau ndak salah lah diganti jo gaduang
> mewah batingkek Bank BNI.
> 
> Jl. Paseban tu kini Jl Imam Bonjol
> Mandangin - Anak Aia- Sp Limau = Jl Sukarno Hatta
> Kampuang Cino = Jl A Yani
> 
> 
>   Kok taragak nyiak ka ma imel Novotel [EMAIL PROTECTED]
> 
> 
> 'Ndaro
> ~~~ 
> 
> 
> 
> 
> Sjamsir Sjarif wrote:
> > 
> > Sudah tu ado ciek lai nan mamakak di mato Urang Awak.  Antaro Rumah
> Gadai
> > jo Gaduang Komidi Rex, antah aa namo gaduang komidi tu kini di Jalan
> > Paseban (aa lo lah namo Jalan Paseban tu kini?) di lereng tabiang
> tibo ka
> > bawah onggok-onggok patuang-patuang ado Batang Baringin dan ditanam
> Tantara
> > Sukarono (Tantara Pusek) sabagai tando mangalahkan Bukittinggi
> wakatu kota
> > tu diduduaki Pusek dalam bulan Mei 1958. Mudah-mudahan batang kayu
> baringin
> > tando Bukittinggi kalah  tu alah ditabang urang kini tu karano iyo
> bana
> > manjadi panyakik pancaliakan mato sejarah...
> 
> Mailing List RantauNet http://lapau.rantaunet.web.id
> Database keanggotaan RantauNet:
> http://www.egroups.com/database/rantaunet?method=addRecord&tbl=1
> =
> Mendaftar atau berhenti menerima dari RantauNet Mailing List, kirimkan
> email
> Ke / To: [EMAIL PROTECTED]
> Isi email / Messages, ketik pada baris/kolom pertama:
> - mendaftar: subscribe rantau-net [email_anda]
> - berhenti: unsubscribe rantau-net [email_anda]
> 
> [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda kurung
> =
> WEB-EMAIL GRATIS ... @rantaunet.web.id --->
> http://mail.rantaunet.web.id
> --
> ---
> WebPage RantauNet http://www.rantaunet.web.id dan Mailing List
> RantauNet
> adalah servis dari EEBNET http://eebnet.com, Airland Groups, USA
> =

Mailing List RantauNet http://lapau.rantaunet.web.id
Database keanggotaan RantauNet:
http://www.egroups.com/database/rantaunet?method=addRecord&tbl=1
=
Mendaftar atau berhenti menerima dari RantauNet Mailing List, kirimkan email
Ke / To: [EMAIL PROTECTED]
Isi email / Messages, ketik pada baris/kolom pertama:
- mendaftar: subscribe rantau-net [email_anda]
- berhenti: unsubscribe rantau-net [email_anda]

[email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda kurung
=
WEB-EMAIL GRATIS ... @rantaunet.web.id ---> http://mail.rantaunet.web.id
-
WebPage RantauNet http://www.rantaunet.web.id dan Mailing List RantauNet
adalah servis dari EEBNET http://eebnet.com, Airland Groups, USA
=



RE: [RantauNet] ada yg tahu sejarah

2000-12-15 Thread Afdal Koto


sia sabananyo urang yg mempostingkan iko di milis daarut tauhiid
darimaa nyo dapek sumbernyo
jan jan carito iko samo jo black mail lainnyo...
tujuannyo untuak maagiah infomasi yg  manyesatkan 

afd


> -Original Message-
> From: MULYADI [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
> Sent: Friday, December 15, 2000 11:19 AM
> To:   [EMAIL PROTECTED]
> Subject:  RE: [RantauNet] ada yg tahu sejarah
> Importance:   High
> 
> Dari milist Darut_tauhit  ( [EMAIL PROTECTED] )nama
> pengirimnya
> he-man alamat e-mailnya lupa, nanti dech kalau dia mengirim e-mail
> lagi saya
> beri tahu...?
> 
> Saya hanya ingin tahu saja, apakah benar dahulunya minang seperti
> itu..?
> 
> 
> 
> > --
> > From:   Marven[SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
> > Reply To:   [EMAIL PROTECTED]
> > Sent:   Friday, December 15, 2000 8:08 AM
> > To: [EMAIL PROTECTED]
> > Subject:RE: [RantauNet] ada yg tahu sejarah
> > 
> > Sebenarnya justru pernyataan2 tendensius seperti ini yang
> memecah-belah
> > umat
> > Islam. Yang diutamakan adalah filtering thd suatu pernyataan
> baru.Kenapa
> > sesama Umat yang berbeda pendapat atau malah berbeda Umat mesti
> berperang?
> > Oh iyo istilah 'Baampok di lapau2(koa, domino jo pitih)' atau Maadu
> Ayam
> > masih ado ndak yo dikampuang awak? Kalau boleh tahu Pak
> Mulyadi,informasi
> > ini dari mana ya?
> > 
> > -Original Message-
> > From: [EMAIL PROTECTED]
> > [mailto:[EMAIL PROTECTED]]On Behalf Of MULYADI
> > Sent: Thursday, December 14, 2000 9:58 AM
> > To: [EMAIL PROTECTED]
> > Subject: [RantauNet] ada yg tahu sejarah
> > Importance: High
> > 
> > 
> > Saya dapat artikel spt di bawah ini :
> > 
> > Ada yg tahu tidak, sejarah yg satu ini, bisa bagi2 ilmunya doong...?
> > 
> > wassalam
> > 
> > Wahabi
> > ada yang menrik dari sini kalau dihubungkan dengan kaum Wahaby ,
> > kedatangan
> > tiga ulama minangkabau dari Arab membawa paham wahaby ke minangkabau
> ,
> > paham mereka ternyata berbenturan dengan paham kaum muslimin lainnya
> > di minangkabau , lalu mereka menyebarkan fitnah bahwa orang minang
> suka
> > main perempuan , minum tuak , berjudi dan menyabung ayam untuk
> membuat
> > alasan agar bisa memerangi kaum muslimin lainnya dan dipimpin
> sejumlah
> > panglima perang (sekitar 9 orang ) yang salah satunya Tuanku Imam
> Bonjol.
> > Padahal masyarakat minangkabau sejak jaman dahulu selalu
> mengutamakan
> > prinsip musyawarah bahkan ada pepatah yang terkenal di kalangan
> orang
> > minang "masak nasi karena bersilangan kayu di tungku" yang
> menandakan
> > bahwa perbedaan pendapat justru membawa kemajuan dan bertentangan
> > dengan kaum wahaby yang selalu mengutamakan pendekatan senjata dan
> > kekerasan.Akar permasalahan sebenarnya bukanlah tuduhan kaum
> > wahaby (yang juga sampai sekarang masih ditulis di buku-buku
> sejarah) ,
> > melainkan karena adat orang minang yang beraliran matriakat dimana
> > menempatkan pihak perempuan disini pihak ibu sebagai pihak yang
> > paling diagungkan atau ditinggikan kemudian disusul pihak paman ,
> > sedang dalam paham wahaby sebagaimana paham yang berkembang
> > pada masa Arab jahiliyah menempatkan paham patriaki
> > dimana pihak perempuan dianggap manusia kelas dua , jadi tuduhan dan
> > fitnah keji bahwa orang minang suka main perempuan adalah sebuah
> tuduhan
> > yang mengada-ngada karena masyarakat adat minangkabau sangat
> > menghormati perempuan juga tuduhan lain seperti minum tuak dan judi
> > sabung ayam , jauh sebelum kaum wahaby menyebarkan ajarannya orang
> > minang sudah menganut agama Islam.Sudah karakter kaum wahaby
> > bahwa mereka lebih mengutamakan pendekatan senjata dan kekerasan
> > seperti juga orang wahaby di Arab Saudi dan Taleban di Afghanistan ,
> > sehingga kaum wahaby yang menamakan dirinya kaum paderi menyatakan
> > perang terhadap kaum muslim lainnya dan membantai sejumlah ulama
> > dan tetua adat minangkabau yang dianggap memiliki paham bersebrangan
> > dengan mereka dan pada akhirnya membawa Belanda mengail
> > di air keruh dengan melibatkan diri dalam konflik , dalam buku-buku
> > sejarah
> > selalu disebutkan bahwa kaum adat sebagai pengkhianat padahal dalam
> > kenyataan ulama dan tetua adat non wahaby juga melakukan perlawanan
> > terhadap Belanda yang hendak menguasai perdagangan pala dan lada
> > di tanah minang tapi episode perlawanan kaum non wahaby ini hanya
> > menempati porsi kecil dalam sejarah perang paderi , jadi yang
> terjadi
> > di masa itu adalah pertempuran segi tiga antara wahaby/paderi vs
> > non wahaby vs belanda bukan wahaby vs non wahaby + belanda
> > Pendekatan yang dilakukan kaum wahaby berbeda dengan pendekatan
> > yang dilakukan para wali di tanah jawa yang berusaha menyelaraskan
> > adat dengan ajaran agama Islam maupun penyebaran agama islam
> > di wilayah lain yang terjalin dari hubungan perdagangan dan
> pernikahan ,
> > sedang kaum wahaby mengambil pola kekerasan dan peperangan
> > bahkan terhadap sesama saudara sendiri seiman karena paham wahaby
> > menganggap diri mereka s

[RantauNet] FW: klarifikasi ilmiah Ajinomoto

2001-01-10 Thread Afdal Koto



> FYI
> 
> 
> 
> -Original Message-
> From: Masrul Sinaga [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] 
> Sent: Wednesday, January 10, 2001 10:35 AM
> Subject:  klarifikasi ilmiah Ajinomoto
> 
> Sedikit informasi dari Saudara Anton Apriyantono
> Staf Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi IPB
> 
>  
>  tentang kasus Ajinomoto dan mudah-mudahan bermanfaat
>  bagi  kita dalam melihat kasus tersebut.
> 
> 
> Dear Kolega IPB,
> 
> 
> Saya menjadi sedih mengikuti pemberitaan kasus Ajinomoto dan diskusi
> di milis ini.  Beginilah Indonesia, semua persoalan selalu tidak lengkap
> dan jelas pemberitaannya sehingga selalu dipandang negatif dan yang paling
> parah adalah selalu dikaitkan dengan politik, padahal permasalahan
> sebenarnya cukup sederhana yaitu KELALAIAN, KETIDAKTAHUAN DAN
> KEBANDELAN (STUBBORN).  
> Seharusnya kita sebagai ilmuwan bisa lebih bijak dan
> teliti dalam menyikapi suatu persoalan, cek dulu kebenaran dan duduk
> persoalan yang sebenarnya.  Tetapi itulah ..akibat ketidaktahuan..
> sehingga
> menimbulkan dugaan-dugaan yang tidak perlu.  Untuk itu perkenankan
> saya memberikan beberapa penjelasan, yang saya yakin, cukup akurat karena
> saya cukup mengetahui persis duduk persoalannya.  
> 
> Hal-hal yang perlu saya jelaskan adalah sbb:
> 
> 1. Lembaga Pengkajian Pangan, Obat dan Kosmetika MUI (LPPOM MUI)
> adalah lembaga yang dibentuk oleh MUI atas respons dan tanggungjawab MUI
> dalam masalah makanan halal, dimana lembaga ini dibentuk setelah
> terjadinya
> kasus lemak babi yang menghebohkan di tahun '80an.  Pada waktu pendirian
> lembaga ini MUI mengadakan kerjasama dengan IPB yang dituangkan dalam
> bentuk
> MOU,  sehingga LPPOM MUI memiliki kantor di IPB dan melibatkan cukup
> banyak
> staf IPB untuk menjalankan tugas-tugas yang diemban.  Saya terlibat dalam
> tugas-tugas LPPOM MUI sejak tahun-tahun awal berdirinya yaitu sebagai
> auditor.  LPPOM MUI memiliki missi membantu konsumen dan produsen
> dalam memproduksi dan menyediakan pangan, obat-obatan dan kosmetika halal.
> 
> Dalam masalah ini MUI bekerjasama dengan Depkes dan Dep Agama, 
> hal ini dituangkan dalam bentuk ikatan formal (maaf saya lupa bentuk
> ikatannya).
> Walaupun demikian LPPOM MUI bekerja atas dasar voluntir, tidak memiliki
> kekuatan  hukum, yang memiliki kekuatan hukum yaitu lembaga pemerintah,
> sedangkan  LPPOM MUI adalah lembaga nonpemerintah dan nonprofit.  
> Jadi pemeriksaan halal akan dilakukan oleh MUI apabila ada yang meminta 
> (bukan keharusan!!).  Pemeriksaan awal dilakukan oleh LPPOM MUI 
> (dalam banyak kasus lain bersama-sama dengan auditor dari Depkes dan
> Depag) 
> yang akan menerjunkan para auditornya (kebanyakan staf IPB, untuk yang di
> pusat,
> sedangkan yang di daerah, seperti di Jatim banyak melibatkan juga para
> staf pengajar baik yang dari Unibraw maupun PT lainnya), yang akan
> memeriksa sistem jaminan halalnya, administrasi dan manajemen, produksi
> dan
> bahan-bahan yang digunakan.  Hasil auditing kemudian dibicarakan di
> tingkat LPPOM MUI pusat, apabila masih ada yang dianggap kurang maka
> dikembalikan ke perusahaan yang diaudit untuk diperbaiki.  Apabila proses
> di
> tingkat LPPOM MUI dianggap selesai maka persoalan dibicarakan di tingkat
> komisi fatwa MUI.  Di komisi fatwa MUI, apabila tidak ada hal-hal khusus
> (persoalannnya sudah jelas), maka tinggal mengesahkannya sehingga
> keluarlah
> sertifikat halal.  Akan tetapi apabila ada hal-hal khusus seperti
> hal-hal yang meragukan, maka komisi fatwa akan bekerja lebih lanjut untuk
> menetapkan kehalalannya dari segi syariah.  Jadi pada dasarnya untuk
> menetapkan kehalalan ini para ilmuwan bekerjasama dengan ulama syariah
> (komisi fatwa MUI).  Perlu diketahui pula bahwa komisi fatwa MUI
> terdiri dari ahli syariah dari berbagai kalangan (NU, MUhamadiyah,
> Persis,dll).  
> Perlu pula diketahui bahwa biaya yang dikeluarkan oleh produsen
> untuk sertifikasi halal ini sangat rendah, LPPOM MUI hanya menarik
> biaya antara ratusan ribu sampai maks 2 juta rupiah per produk 
> (tergantung pada besar kecilnya perusahaan), biaya ini terendah di dunia
> untuk suatu
> sertifikat halal.  Bayangkan kami sebagai auditor tidak memiliki gaji,
> yang ada hanya uang jalan yang besarnya Rp. 100.000 per hari jika
> melakukan
> auditing, ada juga uang rapat auditor, tapi juga sangat kecil.  
> Jadi saya yakin LPPOM MUI adalah benar-benar lembaga nonprofit.
> 
>  
>  2. Dalam masalah Ajinomoto ini, sebetulnya memang benar yang
> dipersoalkan adalah porcine (enzim dari babi) yang digunakan 
> dalam salah satu rangkaian produksinya,
> tepatnya adalah salah satu nutrient media untuk pertumbuhan
> mikroba (perlu dicatat disini adalah nutrient ini diproduksi oleh
> perusahaan lain, bukan oleh Ajinomoto).  
> 
> Disini permasalahannya berbeda dengan kotoran babi yang 
> digunakan untuk pupuk tanaman (jangan lupa dari segi 
> memanfaatkan kotoran babi, ini adalah kegiatan haram, 
> menurut saya, karena memanfaatkan produk babi yang haram, 
> segala kegiatan yang berkai