Assalamu'alaikum WW Adidunsanak nan terhotmat..., batua indak-nyo barito iko Ambo iyo indak tau do...., tetapi sakurangnyo paralu pulo awak kunyah-kunyah gak saketek untuak maatesinyo. Mungkin ado di bakeh adidunsanak nan punyo ide untuak itu... Wassalam Z Chaniago - Palai Rinuak http://www.republika.co.id/2006/23/21851.htm Ribuan Balita di Ranah Minang Busung Lapar PADANG -- Setelah tahun lalu, sebanyak sembilan ribu anak di Ranah Minang, Sumatera Barat (Sumbar) terkapar dihantam busung lapar, kini penderitaan anak-anak itu, diperpanjang lagi. Hasil investigasi Republika menunjukkan, paling tidak 3.400 balita di wilayah itu, kini mengidap marasmus (busung lapar). Kantor Wilayah dan Dinas Kesehatan (Kanwil/Dinaskes) Tk I Sumbar, belum merilis angka apapun. Kepala Dinaskes dr Firdaus Bahauddin yang dikontak kemarin, menyatakan, ia belum punya data akurat. ''Kita baru mau mengumpulkan, itu pun jika ada penderitanya,'' kata dia. Namun ia menyebutkan, tahun ini, dialokasikan dana Rp 700 juta untuk 3.500 anak di desa-desa pada 15 Dati II di provinsi itu. Dana sebesar itu, disalurkan lewat 202 Puskesmas. Namanya dana bantuan untuk Program Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMTAS). Temuan Republika sepanjang Juni 2000 menunjukkan, dari sekitar 3.400 penderita marasmus itu, sebanyak 603 balita tergolong penderita marasmus berat dan sisanya 2.796 lainnya penderita menengah. Angka penderita ini, tersebar di lima Dati II di Sumbar. Rinciannya, di Kabupaten Pasaman sebanyak 59 anak menderita busung lapar berat, 657 lainnya menengah. Di Tanah Datar 60 berat, 342 menengah, Sawahlunto/Sijunjung 42 berat dan 337 menengah, di Padang, 57 berat dan 237 sedang, di Padangpariaman 56 berat dan 262 menengah. Kasus marasmus dalam skala besar telah menyerang Sumbar dua kali. Pertama tahun 1998/1999, dengan korban tercatat sembilan ribu balita. Tahun lalu itu, sebanyak 30 orang balita meninggal dunia, karena tidak bisa diobati lagi. Belum lagi redup persoalan tahun lalu itu, kini muncul lagi kasus serupa. Tapi angka-angkanya masih terkesan disembunyikan. Pihak Kanwil dan Dinas Kesehatan mengaku belum memilikinya. Sejumlah petugas Puskesmas di Tanah Datar dan Pasaman, kepada Republika menyampaikan keluhannya, lambannya penanganan oleh tingkat I. ''Tapi kalau sudah ditulis wartawan, kami yang marasai (menderita) oleh atasan,'' kata mereka pula. ________________________________________________________________________ Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com LAPAU RantauNet di http://lapau.rantaunet.web.id Isi Database ke anggotaan RantauNet: http://www.egroups.com/database/rantaunet?method=addRecord&tbl=1 ================================================= WEB-EMAIL GRATIS ... @rantaunet.web.id ---> http://mail.rantaunet.web.id ================================================= Subscribe - Mendaftar RantauNet Mailing List, kirimkan email Ke / To: [EMAIL PROTECTED] Isi email / Messages: subscribe rantau-net email_anda Unsubscribe - Berhenti menerima RantauNet Mailing List, kirimkan email Ke / To: [EMAIL PROTECTED] Isi emai / Messages: unsubscribe rantau-net email_anda ================================================= WebPage RantauNet http://www.rantaunet.web.id dan Mailing List RantauNet adalah servis dari EEBNET http://eebnet.com, Airland Groups, USA =================================================