Salaamun alaikum W.W.

Setelah mencoba menekuni Ilmu Sharaf (ternyata cukup sulit) dan Bahasa Quran (lebih mudah), ternyata saya dihadapkan kepada satu kekhawatiran yakni jika penfasiran yang dilandasi oleh kombinasi antara culturally based translation (cult based) dengan the literally based, bisa memunculkan pro dan kontra.

Padahal tak jarang kombinasi cult based dengan literally based lebih "nyambung" dalam memaknai dan memahami pesan Quran ketimbang literally based sepihak or cult based alone (banyak diterapkan dalam tafsir-tafsir terkenal, termasuk dalam Quran versi Terjemahan Depag RI). Saya mohon dibantu. Contoh soal di bawah ini (cocok untuk kultur Jawa dan Malaysia).

Sungguh manusia diciptakan plintat-plintut. Quran Surah Maarij (70):19

Bila masa keburukan, dia banyak menuntut. QS 70:20

Bila masa kebaikan, dia manut-manut. QS 70:21

(Tafsir uji coba versi Esteranc Labeh, dirilis hari ini di Jakarta, Rabu 23 April 2002 di milis RantauNet dan SurauNet) Love always ...dan....banyak maaf serta mohon jangan cepat naik darah.

A.C. St Rangkayo Labih

 



Do You Yahoo!?
Yahoo! Games - play chess, backgammon, pool and more

Kirim email ke