Anda punya ruangan dan mau buka Goro Mart hbg [EMAIL PROTECTED] ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
http://www.kompas.co.id/kompas-cetak/0309/23/daerah/536839.htm
Meretas Kendala Zona Ekonomi Sumbar-Riau
DALAM agenda multilateral Sumatera 2001-2005, visi ke depan Sumatera disebutkan untuk mewujudnya sinergi pembangunan wilayah Sumatera yang maju, mandiri, dan berkelanjutan. Adapun misi Sumatera antara lain pengurangan kesenjangan antarwilayah se-Sumatera, perwujudan infrastruktur wilayah Sumatera yang sinergis guna mendukung percepatan pembangunan.
Berkaitan dengan ini, para gubernur se-Sumatera sepakat untuk mendukung empat zona ekonomi utama, yaitu zona Nanggroe Aceh Darussalam (NAD)-Sumatera Utara, zona Sumatera Barat-Riau, zona Jambi-Bengkulu-Sumatera Selatan- Bitung, dan zona Bengkulu-Lampung. "Dari rencana-rencana pengembangan yang diprogramkan, tentunya, memerlukan dukungan transportasi darat (jalan raya) agar lebih mempercepat sasaran yang ditetapkan," kata Gubernur Jambi Zulkifli Nurdin, yang juga Koordinator Forum Gubernur se-Wilayah Sumatera.
Ia menjelaskan, perkembangan zona ekonomi itu sangat dipengaruhi oleh tiga pusat kegiatan utama, yaitu Jakarta, Medan, dan Sijori. Dari empat zona ekonomi itu perlu pula didukung oleh feeder road yang menghubungkan antarlintas tersebut. Selanjutnya jalan lintas Sumatera akan menjadi stimulan bagi pengembangan wilayah di bidang lain, seperti kehutanan, perkebunan, pertambangan, pariwisata, transmigrasi, dan kependudukan, dan lain-lain.>jmp -2008m<>kern 199m<>h 6024m,0<>w 6024m<>jmp 0m<>kern 200m<>h 8333m,0<>w 8333m<
Khusus untuk zona ekonomi Sumatera Barat-Riau, sejumlah pejabat negara yang datang ke Sumbar selalu memberikan dukungan penuh sinergi pembangunan sektor perhubungan, yakni pembangunan jalan dan jembatan layang di kelok sembilan. Misalnya, Menko Polkam Susilo Bambang Yudhoyono, menilai untuk lebih meningkatkan pertumbuhan ekonomi di daerah ini, Sumbar harus meningkatkan akses jalan raya Bukittinggi-Pekanbaru. "Hambatan yang selama ini dirasakan di kelok sembilan, di Kabupaten 50 Kota, harus diantisipasi," katanya.
Sebelumnya, hal senada juga pernah dikemukakan suami presiden Megawati, Taufik Kiemas, ketika meresmikan ruas jalan angkutan berat Lubukselasih-Solok di Cupak, Kabupaten Solok. "Pembangunan jalan dan jembatan layang di kelok sembilan harus segera diwujudkan, saya akan sampaikan ke pemerintah pusat," katanya.
Bahkan, Wakil Ketua Fraksi Utusan Daerah MPR, Irman Gusman, juga menyatakan sangat mendukung pembangunan jalan dan jembatan layang di kawasan kelok sembilan. Karena kelok sembilan selama ini dirasakan sebagai salah satu faktor penghalang, untuk lebih meningkatkan kerja sama ekonomi regional Sumbar-Riau.
PROSPEK dan potensi ekonomi kawasan Riau-Sumbar, kalau dicermati, memberikan suatu kekuatan yang saling menguntungkan di masa depan karena sifat komplementernya.
Menurut Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sumbar Prof Dr Ir Muchlis Muchtar MS, interaksi sumber daya ekonomi di antara kedua daerah itu harus didukung oleh prasarana dan sarana transportasi yang andal, terpadu, dan berkelanjutan.
"Sumatera Barat merupakan provinsi yang terletak di pantai Barat Sumatera yang secara ekonomi merupakan wilayah yang relatif tumbuh lambat dibandingkan dengan wilayah timur seperti Riau, NAD, dan Sumatera Utara. Dalam pertemuan IMS-GT (Indonesia-Malaysia-Singapura Growth Triangle) dinyatakan betapa pentingnya jalur strategis Padang-Dumai untuk arus barang dan jasa guna mengakomodasi pertumbuhan ekonomi (naiknya permintaan demand) di pantai timur Sumatera. Ditambah lagi dengan otonomi daerah telah mendorong tumbuhnya investasi domestik (pemerintah) dan foreign direct investment (FDI) di Provinsi Riau," paparnya.
Gubernur Sumatera Barat Zainal Bakar kepada pers beberapa waktu lalu mengatakan, Sumbar dengan segala keterbatasannya harus mampu memanfaatkan kemajuan wilayah timur bagi perekonomiannya. "Pengalaman di berbagai daerah lain telah mengajarkan kita bahwa sektor transportasi adalah penghubung paling andal dalam mengalirkan spread effect dari growth poles (pusat pertumbuhan) ke daerah-daerah hinterland-nya," katanya.
Bengkulu tertinggal perekonomiannya karena hubungan darat ke Lampung, Sumbar, dan Sumsel masih sulit. Tapanuli Selatan belum berkembang akibat jalan menuju Medan dan Padang masih tidak memadai. Demikian pula daerah Aceh Barat yang masih terisolir mengakibatkan ekonominya masih tertinggal dan rakyatnya terbelakang.
Sumatera Barat yang sama posisinya akan mengalami nasib yang sama apabila tidak dipecahkan masalah infrastructural barrier yang dipunyai Sumatera Barat, yaitu persoalan tidak andalnya infrastruktur jalan Provinsi Riau khususnya Bukittinggi-Pekanbaru.
Menurut Zainal Bakar, ada ketergantungan ekonomi Sumbar-Riau, karena ada aspek emosional budaya yang ditandai dengan cukup besarnya jumlah penduduk Riau yang berasal dari Sumatera Barat, sehingga ikatan hubungan ekonomi sudah terjalin lama, dan telah mendorong terciptanya kegiatan perekonomian di antara kedua daerah yang tumbuh dan saling bergantungan.
Sebagai suatu kawasan yang telah maju, Riau menitikberatkan perekonomian di bidang perdagangan, industri, dan jasa. Di sisi lain Sumatera Barat mempunyai keunggulan komparatis di sektor pertanian dan pariwisata. Hal ini ditandai dengan komoditas yang diangkut lewat darat dari Sumatera Barat, banyak berupa produk pertanian, perkebunan, semen, dan peternakan.
Sedangkan khususnya waktu hari-hari libur, penduduk Riau banyak yang berkunjung ke Bukittinggi, Padang, dan obyek wisata di seluruh Sumbar. Menurut Kepala Dinas Sarana dan Prasarana Jalan Sumbar Hediyanto W Husaini, hari Jumat sore sampai Senin pagi adalah volume puncak, dan arus lalu lintas Bukittinggi-Pekanbaru mencapai 8.000 sampai 11.000 kendaraan per harinya.
Dari jenis komoditas barang dan penumpang yang diangkut pada jalur jalan utama Bukittinggi-Pekanbaru, menunjukkan pula bahwa volumenya selalu meningkat melebihi ruas-ruas jalan yang lain. Pola angkutannya juga menggambarkan bahwa adanya ketergantungan ekonomi antara kedua daerah, karena produknya saling melengkapi bagi kebutuhan ekonominya.
DIDAMPINGI Kepala Subdinas Bina Program Dinas Prasarana Jalan Sumbar, Mesra Eza, Hediyanto W Husaini mengakui, dari jarak 220 kilometer antara Bukittinggi-Pekanbaru, terdapat tiga lokasi yang sangat berat untuk dilewati oleh lalu lintas berat, yaitu kelok sembilan (Km- 148), Km-157, dan Km-162.
Pada tahun anggaran 2003 telah dimulai proyek pelebaran jalan khusus pada Km- 157 dan Km-162 dengan biaya lebih kurang Rp 15,2 miliar dari bantuan IBRD (The World Bank) dan diharapkan sudah selesai pada pertengahan 2004 nanti.
Namun untuk kelok sembilan, karena secara teknis lebih berat dan biayanya cukup besar, perlu dilakukan upaya khusus dengan mengikutsertakan masyarakat (pihak swasta) untuk berpartisipasi dalam pembangunannya. "Perencanaan jalan dan jembatan kelok sembilan telah diselesaikan Departemen Kimpraswil dan Pemerintah Provinsi Sumbar dengan biaya Rp 2,2 miliar, dan telah diseminarkan kepada semua stakeholders."
Dalam perencanaan tersebut, ada beberapa prinsip yang menjadi acuan utama, yaitu menjaga nilai historis jalan kelok sembilan yang lama, yang merupakan warisan era kolonial Belanda. Kemudian memberikan sumbangan bagi keindahan alam lingkungan kawasan kelok sembilan.
Dengan konstruksi panjang jembatan 947 meter, panjang jalan 4.440 meter, dan lebar 12,5 sampai 14 meter, dengan tipe jembatan beton (pre-stress), pembangunan yang diperkirakan akan menelan biaya sekitar Rp 163 miliar itu, pembangunannya dapat dilaksanakan secara bertahap. Pertimbangannya berdasarkan ketersediaan dana, pembangunannya tidak mengganggu lalu lintas dan menunjang pembangunan tahap berikutnya
Z Chaniago - Palai Rinuak -http://photos.yahoo.com/bada_masiak/
====================================================================== Alam Takambang Jadi Guru ======================================================================
_________________________________________________________________
Frustrated with dial-up? Get high-speed for as low as $29.95/month (depending on the local service providers in your area). https://broadband.msn.com
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Ingin memasarkan produk anda di web RantauNet http://www.rantaunet.com Hubungi [EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/daftar.php
-----------------------------------
Berhenti menerima RantauNet Mailing List, silahkan ke: http://www.rantaunet.com/unsubscribe.php
============================================