[RantauNet.Com] Renungan di awal bulan Rajab-Christ Imperium

2003-09-02 Terurut Topik Arman Bahar



Assalamualaikum ww

Perang memang 
suatu yang tak terelak-an sebagai bagian dari proses peneguhan dan pematangan 
ideologi, jelas-nya kita umat Islam di-izinkan kok untuk 
berperang

QS al Hajj:39 
(Telah di-izinkan berperang "bagi orang yang diperangi" karena 
mereka sesungguh-nya telah di-aniaya)

Konteks-nya 
tentu sajamekanisme mempertahankan diri dari ancaman fihak luar, nah untuk 
yang satu ini udah ada tuh s/k-nya dari Allah, yaa itu tadi berjihad sebagai 
reaksi atasaksi serang thdpmarwahagamaAllah 
termasukmembebaskan manusia dari kekufuran

Memang Allah 
tidak nyuruh pakaipedang (walau bendera Arab saudi yang Wahabi itu 
berlambang pedang terhunus) agar jadiIslam, bahkan para munafikurers 
dilindungi kok, kecuali mereka melakukan pelanggaran hukum 
positif

Dalam konteks 
kekinian, musuh2 Islam itu memerangi Islam kan tidak lagidengan pedang, 
liat aja tuh, bisa aja melalui konspirasi asing, adu domba Islam dengan Islam, 
pemutar balik-an fakta, isu terorisme, penjauhan umat dari ajaran dan aqidah, 
lewat goyang Inul, pornografi dan pornoaksi, sumbangan sosial 
danpemurtadan, dan untuk yang satu ininggaktanggung2, lihat 
tuhsuratGlorya Aryoyo Magapagal kepada bigboss-nyaMr. Buih 
agar mengucurkan dana dan kemudahan baik yang bersifat politis maupun militer 
untuk membangun "Christ Imperium" di Asia Tenggara dalam rangka 
meng-kristen-kanpenduduk dunia 50% sebelum 2005

Majalah Time 
edisi 30June 2003 menyebutkan "Gerakan Kritenisasi Global" sedang 
bergeraktanpa hambatan berarti dengantarget 
pendudukdunia100% telahmenjadi "Gembala2 Kristus" dalam dekade 
ini

Nggak 
tanggung2tuh, begitu banyak yayasan2 didirikan dengan 
droppingkepeang dolar lebih dari cukup, lihat aja 
tuh"Doulos World Mission-DWM" yang targetnya 
mengkristenkanorang2Betawi, Sunda, Madura, Aceh, Minang, dan 
Maluku

Begitu 
jugaYeriko2000, Yusuf2004, Apostolos Thelogist School yang siswa/i-nya 
berbusana taqwapas seperti jilbab-nya Rarach dan siswa2nya berkopiah 
layaknya murid2 pesantren bantuak kupiah haji mak Darwin Bahar  
sss jangan salah2,siswa/i-nyaadalah anak2 tempatan 
yang terlahir dari rahim ibu dan nenek yang muslim), ada 
jugaSTT Kalimatullah

Dan yang 
lebih seramKOS Kristen Ortodoks Syria yang anggota2nya karyawan/ti2 
berwajah Melayumelaksanakanibadah berjamaah yang mirip2 sholat urang 
Islam bahkanibuk2 no ba-tilakuang persis mukenasanak 
Rahima

Department Dokumentasi dan Penerangan Majelis Agama 
Wali Gereja2 Indonesia menunjuk-kan data adanya peningkatanyang signifikan 
4.6% jumlah para gembala ini dari total penduduk INA pertahun-nya, akan-kah 
Indonesia yang Moslem majority tinggal kenangan nggak lama 
lagi?

Kan lah pernah juo basabuik-anbahwa "The next 
mission"sasudah Kuminih pupuih didunia global ko, sasaran 
berikutnyaadolah Islam, untuak itu lah jadih tu kito lalok ma-ngalai2, 
indak tadangaurangkasak kusuk dakek biliak 
awak?

Adanya 
"dubalang2" Islam seperti Lasykar Jihad, FPI, MMI etc. menunjuk-kan kepedulian 
mereka terhadap situasi yang berkembang saat ini, jadi sokong2 juo lah mereka, 
sakurang2 no tolong2 men jo do'a, talabiahkito nan 
lahgeyat2 ko, tantu indak banyak bana nan ka-diharok 
kecuali "harus sering berteriak"sakurang2 no pamompasumangaik nan 
mudo2, pokok no ijan sampaijaditupaingunguah, baa nan tupai 
ngunguah du, ijan ka dagiangkarambia nan kadapek, mancaliaksabuiknyo 
sajo lah ngilu garaman, dicaliak kudo2lah guyah,pasandian lah 
ngilu2, maklum badan kan lah purnabakti

Namun 
nan berjihad du baranti no bilo malakul maut lah tibo sajo, tamasuak berjihad 
lewatparpol Islam,tapi caliak2 bana dulu, jan parpol nan 
anggotanyo sumangaik, nyalang incek mato, ilang kantuak dalamsidang kok 
tiboagenda notentang mobil, rumah,tanahkaplingan, uang 
jalan selama masa reses, tur keluar negeri, uang sidang dll. pokoknyo kok lai ka 
mandapek ampolop taba sigap langkah no, haa... indak nan itu doh ..hee... 
heee...ehemmm.. 

note:
Sanak 
IJP, kok indak salah CSIS tampek sanak berkiprah tu kan lembagayang 
didirikan kaum salibis jaman2Ali Murtopo cs (Benny Murdani, Sudomo, Radius 
Prawiro) untuk menumpaspergerakan umat Islam masa orba 
saisuak)?

wasalam
abp

  -Original Message-From: Muhammad Dafiq Saib 
  [mailto:[EMAIL PROTECTED]Sent: Saturday, August 30, 2003 
  7:51 AMTo: [EMAIL PROTECTED]; 
  [EMAIL PROTECTED]Subject: [RantauNet.Com] Renungan di awal 
  bulan Rajab
   Assalamu'alaikum 
  wr.wb.,
  Telah bergulir bahasan 
  kita dari satu topik ke lain topik. Termasuk diantaranya bahasan mengenai 
  Wahabi dan Paderi. Maka seperti biasa masing-masingpun menyampaikan apa yang 
  'terkilan dimata' yang terasa di hati. Dengan segenap kemampuan yang ada dan 
  dengan segenap keyakinan yang dipunyai. Ada yang mengidentikkan gerakan Wahabi 
  itu dengan 'barbar' dan sebaliknya ada yang memuji ketegasan dan keteguhannya. 
  Tidak usahlah kita bahas siapa benar Abdul Wahab yang kemudia

[RantauNet.Com] Renungan di awal bulan Rajab

2003-08-30 Terurut Topik Muhammad Dafiq Saib
 
Assalamu’alaikum wr.wb.,
Telah bergulir bahasan kita dari satu topik ke lain topik. Termasuk diantaranya bahasan mengenai Wahabi dan Paderi. Maka seperti biasa masing-masingpun menyampaikan apa yang ‘terkilan dimata’ yang terasa di hati. Dengan segenap kemampuan yang ada dan dengan segenap keyakinan yang dipunyai. Ada yang mengidentikkan gerakan Wahabi itu dengan ‘barbar’ dan sebaliknya ada yang memuji ketegasan dan keteguhannya. Tidak usahlah kita bahas siapa benar Abdul Wahab yang kemudian namanya dipakai tempat menumpangkan sebuah gaya keyakinan baru, meski belum mencapai tahap pemahzaban. Kalau kita mau menyimak sejarah Islam, (yang banyak diantara kita juga merasa pakar dalam hal ini), telah hadir ‘pembaharu-pembaharu’ secara bergantian sejak kehadiran Islam ini. Diantara yang pertama-tama dapat kita lihat khalifah Umar bin Ibnu Aziz, yang hadir kira-kira seratus tahun sesudah nabi Muhammad SAW wafat, yang mencoba membawa umat Islam kembali kepada
 Quran dan sunnah Rasulullah SAW, sesudah sebagian umat Islam mulai menyimpang dari tauhid yang sesungguhnya. 
Sebenarnya tidaklah para mujahid atau para pembaharu itu membaharui dalam arti kata memperkenalkan sesuatu yang baru tentang Islam, atau mengajarkan sesuatu yang baru tentang Islam apalagi menambah-nambah apa yang sudah ada dalam Islam, melainkan yang mereka lakukan adalah mengajak agar umat Islam kembali menjalankan Islam seperti yang dicontohkan Rasulullah SAW. 
Kenapa mesti mengajak kembali kepada kemurnian tauhid? Karena kecenderungan manusia, bahkan sejak masih dari awal kedatangan Islam, tanpa disadarinya senantiasa digiring oleh syaithan untuk menyimpang. Sejak dari jaman nabi masih ada, sudah ada dikalangan umat Islam yang ingin untuk memperturutkan hawa nafsunya ingin keluar dari lurusnya tauhid. Dan nabi selalu dengan sabar menunjuki orang-orang seperti itu. Di jaman khalifah Abu Bakar, ada orang yang merasa agama Islam sudah selesai dan tidak perlu lagi ditaati. Mereka menolak membayar zakat. Begitu juga di jaman Umar. Bahkan semakin bertambah menjadi-jadi pada khalifah-khalifah berikutnya.
Dengan cara apa mereka menyimpang? Bermacam-macam. Yang paling mudah bagi syaithan untuk masuk adalah dengan menanamkan kecintaan berlebihan terhadap dunia. Dunia itu bisa kedudukan, bisa harta, bisa wanita. Begitu pula ketetapan dari Allah. Manusia sangat betul lemahnya dalam hal-hal dunia itu. Bahkan Allah sebutkan bahwa ‘Manusia terperdaya mencintai syahwat terhadap wanita, keinginan mempunyai anak laki-laki, harta yang bertumpuk-tumpuk dari emas dan perak, kuda tunggangan, binatang-binatang peliharaan, kebun-kebun dan tanamannya. Semua itu kesenangan hidup dunia’ (Ali Imran 14). Dari sini dengan mudahnya syaithan mengembangkan jurus-jurus baru. Ada fitnah, ada cemburu, ada dengki, ada dendam, ada kezhaliman, ada kesemena-menaan, ada kerakusan, ada ketamakan, ada pembunuhan untuk memperebutkan kesenangan dunia tadi.
Dan itu sudah ada sejak dari jaman nabi, meski nabi sendiri mencontohkan betapa beliau tidak silau dengan keindahan dunia itu. Hal yang sama di tiru pula oleh khalifah-khalifah beliau. Namun pemimpin-pemimpin lain yang diangkat jadi wakil dinegeri yang jauh-jauh, tak urung tergoda juga. Adalah Umar bin Khatab yang melempar wakil pemerintahannya di Syam dengan kerikil tatkala sang wakil datang menemuinya dengan berbaju sutera. Sang gubernur punya alasan untuk itu, agar pemuka orang Islam tegak sama tinggi, duduk sama rendah dengan pemuka-pemuka Romawi. Padahal yang sebenarnya mereka sudah mulai tergelincir. Dijaman Utsman bin Affan bahkan berubah menjadi fitnah yang lebih besar. Begitu pula di jaman khalifah Ali bin Abi Thalib. 
Dan ini harus diluruskan. Oleh Islam. Maka Islam mengajarkan ketegasan yang bahkan bisa berakhir dengan ‘perangi’ setiap kemungkaran. Islam mengajarkan adanya perang. Urut-urutan seruan Islam memasukkan kemungkinan perang itu dalam prosedur. Diawali dengan menyeru mereka kepada kebaikan, baik yang masih belum tersentuh Islam maupun yang sudah mengenal Islam tapi kemudian menyimpang. Kepada yang belum tahu Islam , agar mereka diseru untuk mengenalnya, khususnya lagi kepada mereka-mereka yang menjalankan praktek hidup zhalim. Perkenalkan Islam ini secara baik-baik. Tunjukkan kebaikan yang ada dalam Islam itu. Islam itu tauhid. Islam itu rahmat. Islam itu kasih sayang. Islam itu santun. Islam itu perduli. Islam itu adil. Dan juga sebaliknya. Islam itu menentang kebatilan, Islam itu melawan kemungkaran, Islam itu
 melarang kezhaliman dan kesemena-menaan, Islam itu membenci ketidak adilan. 
Tapi musuh-musuh Islam tidak percaya dengan seruan-seruan dan larangan-larangan itu. Musuh-musuh Islam yang utama adalah syaithan dan manusia yang bisa dipengaruhinya. Mereka punya seribu dalih untuk tidak menerima. Dan Islam tidak keberatan kalau orang yang didakwahi tidak menerima Islam secara utuh. Tapi ada aturan-aturan yang tetap mesti ditegakkan. Keadilan harus ditegakkan. Kezhaliman harus dihentikan. Akibatnya bertambah