[RantauNet.Com] Rumah Gadang tidak Berpenghuni Nagari-Nagari kian 'Kesepian'

2003-09-20 Terurut Topik Arman Bahar
 tanah leluhur, namun lalok-nyo di-NOVOTEL nggak duo
malam, duo malam pulo di Femina Hotel duo malam pulo di Nan Tongga Beach
Hotel, lah tu baliak ka-rantau, cuti habis, kerjaan udah nunggu atau
bagi yang penggalas jangan kelamaan diranah Minang, entar pelanggan pada
kabur

Minangkabau memang ranjau rancak jauah, indak talok ba-lamo2 disitu doh,
mati ekonomi awak bikoh, namun Minangkabau ini bisa ramai kembali bila
negeri ini menjadi bisnis senter atau kelak diketemukan SDA yang
mengundang investor untuk menggarap-nya, ibarat bila ada gula pasti akan
didatangi semut, kalau enggak, gimana lah lalat pun tak hinggap, jadi nggak
salah kalau urang tuo2 saisuak menasihatkan kita Karatau madang dihulu,
babuah babungo balun, marantau buyuang dahulu, kumpuakan kepeang nan
ba-timbun .. maka lengang lah kampuang, sepi lah rumah
gadang apalagi udah pada merantau cina semua-nya, puluhan tahun nggak
men-cigap2 kampuang

abp 
Minang Perantauan alias Minankiau

-Original Message-
From: Z Chaniago [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, September 19, 2003 9:51 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [RantauNet.Com] Rumah Gadang tidak Berpenghuni Nagari-Nagari
kian 'Kesepian'
http://www.mediaindo.co.id/cetak/berita.asp?id=2003091902241543

Rumah Gadang tidak Berpenghuni Nagari-Nagari kian 'Kesepian'

SUASANA lengang menghantui nagari-nagari (desa) di setiap pelosok Sumatra 
Barat (Sumbar) kini. Kesepian itu semakin terasa, begitu melihat banyak 
rumah gadang yang tak berpenghuni, sebagian sawah dan ladang tak digarap
Mayoritas kampung hanya dipenuhi orang-orang tua yang berambut putih serta
anak-anak kecil. Bertanyalah kepada penduduk di sana, mengapa sunyi? Mereka
akan menjawab, sebagian besar warga pergi merantau.
 cut 

Merantau memang punya filosofi dalam adat Minangkabau sebagai: Karatau 
madang di hulu, babuah babungo balun. Marantau bujang dahulu, di rumah 
baguno balun, (pohon karatau dan madang di hulu, berbuah belum berbunga. 
Merantaulah bujang dahulu, di rumah belum berguna).

Sekarang orang merantau karena melarikan diri, mencari hidup. Mereka 
merantau ke China, bukan untuk mencari pengalaman, katanya. Sebagian besar 
kaum perantau itu, menurut dia, tidak ada yang akan kembali ke kampungnya. 
Saya memprediksikan, satu atau dua generasi lagi, nagari-nagari itu tidak 
akan lagi berpenghuni, kata mantan Pembantu Gubernur Wilayah III Sumbar 
tersebut.

Gerakan pulang basamo yang rata-rata digelar selepas lebaran, menurut 
Hawari, tak lebih dari kegiatan hura-hura. Kalaupun ada kontribusi, hanya 
untuk pembangunan fisik. Sedangkan kampung makin sepi. Tanah banyak yang 
tak produktif, pemudanya lari dari kampung, katanya.

Akan tetapi, menurut dia, masyarakat tak bisa disalahkan dalam kondisi ini. 
Mereka melihat tak ada janji apa-apa dari daerah ini, katanya. Hawari 
menilai pemerintah daerah (pemda) tidak punya program untuk membangkitkan 
kegiatan usaha di kampung. Mestinya, ada berbagai kemudahan untuk membantu 
modal usaha, katanya

Z Chaniago - Palai Rinuak -http://photos.yahoo.com/bada_masiak/
~~~
Ingin memasarkan produk anda di web RantauNet http://www.rantaunet.com 
Hubungi [EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]
~~~
Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/daftar.php
---
Berhenti menerima RantauNet Mailing List, silahkan ke: 
http://www.rantaunet.com/unsubscribe.php



Re: [RantauNet.Com] Rumah Gadang tidak Berpenghuni Nagari-Nagari kian 'Kesepian'

2003-09-19 Terurut Topik bandaro
Anda punya ruangan dan mau buka Goro Mart hbg [EMAIL PROTECTED]



Misalkan, indak pai marantau kito-kito.
Dikampuang batani, lai kalanteh angan (*) 
Industri, lai kajalan   Lai talok  basaiang jo automatisasi
di Spore / Hkg ??/
Pariwisata ??? Bara bana turih nan datang, bara bana sdm bisa diserap.

Want or not want, io marantaulah satu-satunyo pilihan
untuak iduik dan development.

Atau sarupo iko baano ???
Awak-awak nan masih di INAko, dianggap indak marantau doh.
Kampuang  awak = Minangkabau awak adolah INA.
Nah rumuskanlah baa status sumbar jo nan gahat-gahat didalamnyo.
 (misal : minimum pulkam sakali tigo bulan)

(*) kok io lanteh angan,  baa Sitiuang / Pasaman disarahkan  
ka  urang lain ?.

Wass
mak Ban, lah abuak putiah masih dirantau.  Dislocation???
~~



Z Chaniago wrote:
 

 http://www.mediaindo.co.id/cetak/berita.asp?id=2003091902241543
 
 Rumah Gadang tidak Berpenghuni Nagari-Nagari kian 'Kesepian'
 
 SUASANA lengang menghantui nagari-nagari (desa) di setiap pelosok Sumatra
 Barat (Sumbar) kini. Kesepian itu semakin terasa, begitu melihat banyak
 rumah gadang yang tak berpenghuni, sebagian sawah dan ladang tak digarap.
 
 Mayoritas kampung hanya dipenuhi orang-orang tua yang berambut putih serta
 anak-anak kecil. Bertanyalah kepada penduduk di sana, mengapa sunyi? Mereka
 akan menjawab, sebagian besar warga pergi merantau.
~~~
Ingin memasarkan produk anda di web RantauNet http://www.rantaunet.com 
Hubungi [EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]
~~~
Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/daftar.php
---
Berhenti menerima RantauNet Mailing List, silahkan ke: 
http://www.rantaunet.com/unsubscribe.php