[R@ntau-Net] TENTANG NAMA: DARI PROVINSI SUMBAR KE PROV DAERAH ISTIMEWA MINANGKABAU (DIM)
Sdr2 sekalian, Pergantian nama dari Prov SumBar menjadi Prov DIM, tidak cukup hanya dengan menggantinya menjadi Provinsi Minangkabau saja. Harus ada DI nya: Daerah Istimewa Minangkabau (DIM), seperti DIY, DI Aceh, DI Papua dan DKI Jkt itu. DI itu adalah satu keharusan untuk menandakan bahwa Provinsi itu memiliki kekhasan dan keistimewaan adat dan sosial-budayanya, sesuai dg Pasal 18B UUD1945 itu. Kita lalu mengemukakan sejumlah alasan utk itu. Dari proposal DIM yang saya sampaikan dan usulkan itu ada lima alasan utama yang saya kemukakan. Silahkan tambah lagi kalau ada yang tidak kurang relevannya untuk ditambahkan. Salam, MN, 17/04/15 -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
Bls: [R@ntau-Net] Draft 2 Permohonan DIM
Aww. MD jo Palanta n.a.h. Apo nan ambo tulis adolah bahagian kinyiek dari para penanda-tangan lainnyo, artinyo peran serta dan peranan R@ntaunet dalam hal demikian hanyalah sekedar peserta biaso indak pulo nan penting. Semoga catatan warna kuniang MD indak ka manjadikan adonyo dominasi apolaie penguasaan tapi just for kind attention indak labieh dari itu. Sakironyo hal demikian tidak diperlukan juo indak manjadi masalah karano makasuik jo cita2 DIM alah tacapai. apolaie Mohon Daftar namo2 nan alah MD susun terdahulu dapeik dilanjuikkan dalam bantuk pelakat panjang. Tarimokasih atas catatan dimaksuik.Wassalam,Haasma Depok. Pada Kamis, 16 April 2015 16:19, Maturidi Donsan maturid...@gmail.com menulis: Sanak Asmun dan sanak dipalanta n.a.h, Manganai aba-aba dari rang dapua, sanak asmun tak usah berkecil hati, bakisa sajo tagak kanan lapang. Kalimat/kato-kato nan dimuek dalam cc kiriman draft tu,kalau diperhatikan, nampaknyo : Lai disisieahannyo atah jo bareh di pak ASMUN Nan manando-tangani sajo nan disarunyo. Nan indak indak baimbau do. Kito ulanglanh kalimat nan ado di cc tu: Para penanda-tangan Rakyat Minangkabau yang tergabungdalam Komunitas R@antau Net lai indak sapu rantau do antah ko ambo nan salah baco, batua kan ambo. Terakhir sanak asmun, kito lari sajo ka nan lapang, KIto kiniko mancari kawan sabanyak mungkin, 1000 kawan masih kurang, sorang musuah talalu banyak. Wass, Maturidi -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup RantauNet di Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
Re: Bls: [R@ntau-Net] Draft 2 Permohonan DIM
Pak Asmun, Rancak bana perbaikannyo. Bisuak Sabtu pagi dibaokan ka rapek basamo Panitia DIM di rumah ambo. Kalau bisa, datanglah. Muloi jam 09.00 pagi. Alamat: Kompleks Inhutani, Blok M5, Ciputat. Ado makan siang jo samba goreng taruang, jo randang ba kantang bulek ketek, jo bilih sirangkak bagoreng. Eh, bilih singkarak, deng. Salam, MN On Friday, April 17, 2015 6:22 PM, 'asmun sjueib' via RantauNet rantaunet@googlegroups.com wrote: Aww. MD jo Palanta n.a.h. Apo nan ambo tulis adolah bahagian kinyiek dari para penanda-tangan lainnyo, artinyo peran serta dan peranan R@ntaunet dalam hal demikian hanyalah sekedar peserta biaso indak pulo nan penting. Semoga catatan warna kuniang MD indak ka manjadikan adonyo dominasi apolaie penguasaan tapi just for kind attention indak labieh dari itu. Sakironyo hal demikian tidak diperlukan juo indak manjadi masalah karano makasuik jo cita2 DIM alah tacapai. apolaie Mohon Daftar namo2 nan alah MD susun terdahulu dapeik dilanjuikkan dalam bantuk pelakat panjang. Tarimokasih atas catatan dimaksuik.Wassalam,Haasma Depok. Pada Kamis, 16 April 2015 16:19, Maturidi Donsan maturid...@gmail.com menulis: Sanak Asmun dan sanak dipalanta n.a.h, Manganai aba-aba dari rang dapua, sanak asmun tak usah berkecil hati, bakisa sajo tagak kanan lapang. Kalimat/kato-kato nan dimuek dalam cc kiriman draft tu,kalau diperhatikan, nampaknyo : Lai disisieahannyo atah jo bareh di pak ASMUN Nan manando-tangani sajo nan disarunyo. Nan indak indak baimbau do. Kito ulanglanh kalimat nan ado di cc tu: Para penanda-tangan Rakyat Minangkabau yang tergabungdalam Komunitas R@antau Net lai indak sapu rantau do antah ko ambo nan salah baco, batua kan ambo. Terakhir sanak asmun, kito lari sajo ka nan lapang, KIto kiniko mancari kawan sabanyak mungkin, 1000 kawan masih kurang, sorang musuah talalu banyak. Wass, Maturidi -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup RantauNet di Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup RantauNet di Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya.
Bls: [R@ntau-Net] Draft Permohonan DIM
Assalamualaikum w.w Jakarta,19 April 2015Sebaiknyopengajuan Daerah Istimewa Minangkabau (DIM ) kepada pemerinta pusat, janganlahmengatas namakan rakyat atau masyarakat Minangkabau yang ada di Ranah dan yang ada di Rantau. Karena belumlah tentu seluruh masyarakatMinangkabau mengetahui, apa lagi menyetujui tentang pengajuan DIM ini. Hal ini tentu sangatlah bertentangan dengan salah satu perinsip dasar masyarakat adatMinangkabau, yang menganut sistem demokrasi utuh, buleh aia ka pambuluah, bulekkato jo munfakat, Nan rajo kato munfakat nan bana kato saiyo, kayu bajupang tidak buliah diantakkan. Jika hal ini tetap dilakukan, berarti satu filar penyanggah berdiri dan tegaknya aturanadat Minangkabau itu sudah di hilangkan.Sakitu sajo dari ambo, mohonmaaf bila ada yang kurang berkenan danterima kasihWasslam,Azmi Dt.Bagindo Pada Rabu, 15 April 2015 14:20, 'Mochtar Naim' via RantauNet rantaunet@googlegroups.com menulis: Draft 3 disiapkanoleh MNsetelahdiperbaiki untuk selanjutnya disempurnakan bersama.15 Apr 2015 Padang, . 2015 Kepada ythPresiden RIKetua-ketua MPR RI, DPR RI, DPD RIdi Jakarta Assalamu’alaikum w.w., Permohonan Perubahan Provinsi Sumatera BaratMenjadi Provinsi “Daerah Istimewa Minangkabau (DIM)” DasarPertimbangan: Satu:Pasal 18B Ayat (1) dan (2) dan Pasal 32 ayat (1) dan (2) UUD1945. Dua:Undang-undang No. 6 Tahun 2014 tentang Desa, khususnya tentang Desa Adat,Bab XIII, Pasal 96-111. Pasal 18B Ayat (1) UUD 1945 berbunyi: “Negara mengakui danmenghormati satuan-satuan pemerintahan daerah yang bersifat khusus ataubersifat istimewa yang diatur dengan undang-undang.”Ayat (2) nya: “Negara mengakui dan menghormatikesatuan-kesatuan masyara- kat hukum adat beserta hak-hak tradisionalnyasepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakat dan prinsipNegara Kesatuan Republik Indonesia, yang diatur dalam undang-undang.” Pasal 32 Ayat (1): “Negara memajukan kebudayaan nasionalIndonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalammemelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya.”Ayat (2) nya: “Negara menghormati dan memelihara bahasadaerah sebagai kekayaan budaya nasional.”Undang-undang RI No. 6 tentang Desa tahun 2014, khususnyaBab XIII tentang Ketentuan Khusus Desa Adat, Pasal 96-111, memberi peluangkepada Desa Adat, seperti Nagari di Sumatera Barat, untuk berfungsi sebagaiDesa Adat. Permohonan Dengan merujuk kepada pasal-pasal UUD1945 dan UU No. 6 th2014 tentang Desa tersebut, kami masyarakat Minangkabau, di ranah dan dirantau, mengajukan permohonan kepada Pemerintah Pusat NKRI, cq PresidenRI dan Ketua-ketua MPR/DPR/DPD RI, agar wilayah Provinsi Sumatera Barat dirubahmenjadi wilayah Provinsi Daerah Istimewa Minangkabau atau disingkat DIM, dengansegala konsekuensi logisnya, sesuai dengan ketentuan undang-undang.Adapun kekhasan dan keistimewaan DIM dalam konteks budayalokal Minangkabau yang menjadi dasar dan alasan bagi kami untuk mengajukanpermohonan perubahan ini terutama adalah: Satu,sistem dan struktur masyarakatnya adalah matrilineal, bukan patrilineal atauparental seperti di daerah-daerah lainnya di Indonesia ini dan bahkan AsiaTenggara. Di dunia pun masyarakat matrilineal termasuk jarang dan bahkan langka,di mana masyarakat matrilineal Minangkabau.Dua, sistem matrilineal yang berlaku di Minangkabau-- yang menempatkan wanita dalam kedudukan sosial yang tinggi, bermartabat danterhormat, walau laki-laki tetap adalah pemimpin dalam keluarga, kaum, suku dannagari -- pada waktu yang sama adatnya juga bersenyawa dan bersintesis dengansyarak dalam ungkapan budaya yang dikenal dengan “ABS-SBK -- Adat BersendiSyarak, Syarak Bersendi Kitabullah.” Biasa dilengkapi dengan: “Syarak Mengata,Adat Memakai.”Tiga, Adat yang ditempatkan di bawah lindungansyarak ini juga membuahkan sistem pemilikan terhadap harta terbagi dua: hartapencaharian dan harta pusaka. Harta pencaharian, sesuai dengan syariat Islam,dibagi menurut hukum Faraidh, ketika pemiliknya meninggal. Sementara hartapusaka, baik milik keluarga, kaum, suku maupun nagari, dipusakai secaraturun-temurun bagi kemaslahatan bersama dalam keluarga, kaum, suku dan nagariitu. Dalam Islam harta bersama ini identik dengan harta waqaf bersama yangmemang tidak dibagi. Empat, adat dan budaya Minangkabau juga membukakandiri terhadap pengaruh unsur-unsur budaya yang masuk dari luar, dari manapundatangnya, tetapi dengan prinsip sintetikal yang serasi, bukan sinkretikal apaadanya. Karenanya adat dan budaya Minang bersifat memilih: “yang baik dipakai,yang buruk dibuang.” Lima, selain terbuka sifatnya juga egaliter,demokratis, sentrifugal, kooperatif, komunal. Karena bersenyawanya adat dansyarak, maka sifat-sifat dan nilai-nilai luhur dari Islam yang sifatnyarasional dan sekaligus spiritual, emosional, dan etikal, terjelma ke dalambudi-pekerti yang luhur dan jujur.Pancaran dari kelima dasar utama
[R@ntau-Net] Re: [Keluarga POLRI] Dokter ahli Penyakit Kanker
Dr Anton Castilani Ysh. Tidak sampai satu jam setelah saya meneruskan berita tentang dokter yang kabarnya spesialis kanker,saya dapat informasi dari seorang dokter,bahwa berita tersebut adalah hoax. Berita langsung saya sebarkan kepada mereka yang pernah saya kirim,termasuk milis KBP. Wassalam, Jacky Mardono. == Dibawah ini adalah bantahan terhadap berita yang baru saja saya kirim.Ada yang bisa memberi tambahan informasi ? Wassalam, Jacky Mardono (80+) === http://www.fudahospital.com/en_asp_new/show_info.asp?article_showid=347#.VS33jmeBSSo 1. Indonesian Health Minister Clarifies this Event By Puskom 11:21 P.M. Sept. 11th , 2011 - Indonesian health minister clarified false advertisements in Indonesia: A doctor from Bandung Indonesia has made false advertisements in virtual world through telecom and network platform, which makes people of all circles uneasy. In the advertisements, celebrities like Korean Ambassador and Indonesian Health Minister were treated by him, and the false promoting is all for seeking excessive profits. What~s worse, this behaviour also brings shame on medical advertisements. We called the published telephone number for consultation but it turned out to be a dead number. It~s said in the advertisement that a doctor from Bandung claims that he can heal cancer patients. His name is Dr. Maxiu, with an address of No. 62, JL. Sarimadu Street, Bandung. However the truth is, no doctor would make a promise that he could cure cancer by so far. Is Dr. Maxiu in the advertisement a real expert? We can~t confirm that,but what we are definitely sure is that Korean Ambassador and Indonesian Health Minister never have consultation with this doctor. Health Minister Endang Rahayu Sedyaningsih had expressed her strong condemnation on this irresponsible false advertisement and remind the public not to be cheated. It~s not allowed and also a lack of medical ethics that to promote advertisement of a doctor or a hospital with the treating of celebrities. In an open society, news can be transferred via all kinds of media which will make us hard to tell true or false. False advertisements will make people uneasy. For this kinds of news, we need to be more careful to identify the authenticity and do not spread the news without exact sources or reliability. 2. Playing Back: International Daily in Indonesian had Published an Article of Indonesian Health Minister To Learn the Innovative Spirit from Chinese Hospitals. On Feb. 16th, 2011, International Daily in Indonesian had Published an Article of Indonesian Health Minister To Learn the Innovative Spirit from Chinese Hospitals which expressed her feeling while she was having treatment in our hospital. She had prefaced the Indonesian Version of the book Nothing but the Truth by President Kecheng Xu. The details of the article are as follows: --- To Learn the Innovative Spirit from Chinese Hospitals Health Minister of Indonesia prefaced Professor Xu Ke Cheng~s new book I am a researcher on infectious diseases and a health minister as an additional post. As a researcher, I used to meet with Chinese doctors for several times to do some research together. In all, what they impressed me most was that they were very confident, and had the courage to try new things. Since the medical field treats Europe and America as a standard, Chinese doctors~ research results are usually not accepted by medical field. However, as a researcher, I never had a chance to visit any Chinese hospital. The fate told me that I would suffer from cancer, which was even an advanced stage. Time had become a luxury for me because I didn~t get much. My husband and I had considered every medical treatments and the locations. Combined with the opinions come by my colleagues who concerned about me, we finally chose Guangzhou Fuda Hospital and Professor Xu Ke Cheng and his medical team. I was not going to talk anything about my disease and the therapy. Everything had just started and it was too early to discuss the result of treatment. I was here to mainly talk about how I felt during my treatment at Guangzhou Fuda Hospital. What impressed me most was the democratic atmosphere in the hospital. My husband and I were invited to every discussion held by Professor Xu and his medical team to better study my disease and therapeutic methods. All doctors (they were much younger than Professor Xu) described their own opinion with no hesitation. Doctor Barlian translated all the discussion for me. It was a heated discussion and not only therapeutic methods were talked about, but also the therapeutic procedures. I felt admiring because
[R@ntau-Net] Re: Orang Minang Krisis Sosial
Akibat kepedulian sosial yang makin luntur. Walaupun kito ado pesimis dg pemerintahan yg kini, stidaknyo sabananyo iko bisa wak kurangi/ antisipasi dg mndudukkan fungsi orang tua dan ninik mamak dalam nagari, supayo kito basamo saliang peduli. Wassalam irsyad (lk-37 th) -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.