Re: [R@ntau-Net] Fitnah lebih jahat dari pembunuhan!

2017-08-27 Terurut Topik Aryandi MM
Trima kasih pak Jacky

Izin saya share atas tulisan ini tanpa editing sedikitpun.

Wassalammu'alaikum wr. wb
Aryandi, Ciledug, Tangerang
*Tingkatkan Integritas Diri, Jalin Silahturrahim, Mari Bersinergi, Ayo
Jemput Rezeki, Bantu Anak Negeri*

Pada 26 Agustus 2017 10.36, 'Jacky Mardono Tjokrodiredjo' via RantauNet <
rantaunet@googlegroups.com> menulis:

>
>
>
> - Forwarded Message -
> *From:* Jacky Mardono Tjokrodiredjo 
> *To:* Jacky Mardono 
> *Sent:* Saturday, 26 August 2017, 10:20
> *Subject:* Fitnah lebih jahat dari pembunuhan!
>
> Yang terhormat redaksi radio Elshinta.
>
> Semalam, Jum’at tgl 25 agustus 2017, rupanya radio Elshinta masih
> melanjutkan diskusi tentang “sindikat saracen.”
> Komentar saya tentang diskusi semalam, sama dengan sms yang telah saya
> kirimkan kepada Bpk. Remon Fauzi sekretaris redaksi radio Elshinta. SMS
> lengkapnya sbb:
>
> *Yth bpk Remon Fauzi sekretaris redaksi radio ES.*
> *Melalui radio ES, saya ucapkan "beravo" untuk polri yang berhasil
> membongkar sindikat saracen.*
> *Kesimpulan saya, konsumen dari "bisnis" sindikat saracen adalah
> perorangan maupun golongan yang mempunyai prinsip "tujuan menghalalkan
> semua cara", kalau perlu dengan pitnah!*
> *Ada ayat dari kitab suci yang menyatakan "pitnah lebih jahat dari
> pembunuhan".*
> *Ayat inilah yang disitir oleh pak Nas, ketika pemakaman jenazah para
> Pahlawan Revolusi pada tanggal 5 oktober 1965.*
> *Untuk ini perlu kiranya kewaspadaan baik perorangan mau pun golongan
> dalam masyarakat agar tidak terjebak dalam filosofi bahwa tujuan
> menghalalkan semua cara.*
> *Sekali lagi bravo untuk Polri.”*
>
> Untuk melengkapi SMS tersebut, disini saya copy paste sambutan pak Nas
> pada tanggal 5 Oktober 1965:
>
> *Para prajurit sekalian,*
> *Kawan kawan sekalian,*
> *Terutama rekan rekan yang sekarang kami sedang lepaskan.*
>
> *Bissmillahirrahmanirrahiim...*
>
> *Hari ini hari angkatan bersenjata kita, hari yang selalu gemilang. tapi
> yang kali ini, hari yang dihinakan, oleh fitnahan, dihinakan oleh
> penghianatan, dihinakan oleh penganiayaan.Tetapi hari angkatan bersenjata
> kita, kita setiap prajurit tetap rayakan dalam hati sanubari kita, dengan
> tekad kita, dengan nama Allah yang maha kuasa, bahwa kita akan tetap
> menegakkan kejujuran, kebenaran, keadilan.*
>
> *Jendral Yani*
> *Jendral Suprapto,*
> *Jendral Hartono, Haryono,*
> *Jendral Parman,*
> *Jendral Panjaitan,*
> *Jendral Sutoyo,*
> *Letnan Tendean,*
>
> *Kamu semua mendahului kami, kami semua yang kamu tinggalkan punya
> kewajiban meneruskan perjuangan kita, meneruskan tugas angkatan bersenjata
> kita, meneruskan perjuangan TNI kita, meneruskan tugas yang suci.*
>
> *Kamu semua, tidak ada yang lebih tahu dari pada kami yang di sini,
> daripada saya sejak 20 tahun kita selalu bersama sama membela negara kita,
> perjuangan kemerdekaan kita, membela pemimpin besar kita, membela cita-cita
> rakyat kita.*
>
> *Saya tahu, kamu manusia, tentu ada kekurangan, kesalahan kita semua
> demikian, tapi saya tahu kamu semua, lewat 20 tahun penuh memberikan semua
> darma baktimu semua yang ada padamu untuk cita-cita yang tinggi itu. Dan
> karena itu, kamu, biarpun, hendak dicemarkan, hendak difitnah, bahwa kamu
> penghianat, justru disini kami semua, saksi yang hidup, kamu adalah telah
> berjuang, sesuai dengan kewajiban kita semua, menegakan keadilan,
> kebenaran, kemerdekaan. Tidak ada yang ragu-ragu. Kami semua sedia juga,
> mengikuti jalan kamu, jika memang fitnah mereka itu benar, kami akan
> buktikan.*
>
> *Rekan rekan, adik adik saya sekalian. Saya sekarang sebagai yang tertua,
> dalam TNI yang tinggal bersama lainnya, akan meneruskan perjuangan kamu,
> membela kehormatan kamu. *
>
> *Menghadaplah sebagai pahlawan. Pahlawan dalam hati kami seluruh TNI.
> Sebagai pahlawan, menghadaplah kepada asal mula kita, yang menciptakan
> kita, ALLAH SWT. Karena akhirnya Dia-lah Panglima Kita Yang Paling
> Tertinggi. Dia-lah yang menentukan segala sesuatu, juga atas diri kita
> semua. Tetapi dengan keimanan ini juga, kami semua yakin, bahwa yang benar
> akan tetap menang, dan yang tidak benar akan tetap hancur.*
>
> *Fitnah, fitnah berkali kali. Fitnah, lebih jahat dari pembunuhan, fitnah
> lebih jahat dari pembunuhan. Kita semua difitnah, dan saudara-saudara telah
> dibunuh. Kita diperlakukan demikian. Tapi jangan kita, jangan kita dendam
> hati. Iman kepada Allah SWT, iman kepada-Nya, mengukuhkan kita, karena Dia
> perintahkan. Kita semua berkewajiban, untuk menegakan keadilan dan
> kebenaran.”*
>
> Fitnah apa gerangan yang dialami oleh para pahlawan revolusi?
>
> Menurut Letkol Untung, komandan gerakan 30 S, mereka adalah “antek – antek
> “ CIA, yang merupakan “local army friend” yang akan mengadakan coup d'état
> terhadap PBR Sukarno!
> Maka dari itu pak Nas mensitir “firman Allah” yang menyatakan ,“ fitnah
> lebih jahat dari pembunuhan.”
> Saya ucapkan “salut” kepada radio Elshinta yang selalu menghadirkan topic
> – topic diskusi dalam rangka mencerdaskan anak bangs

RE: [R@ntau-Net] Fitnah lebih jahat dari pembunuhan!

2017-08-27 Terurut Topik tasrilmoeis


Kelompok2 HOAX ini media sosial ini ada di semua pihak yang berseberang 
sekarang ini.Kalau mau fair dan bijaksana, semua harus diberantas dan jangan 
ada yang di anak emaskan oleh pemerintah.
Tan Ameh


Sent from my Samsung device

 Original message 
From: "Akhir, Zainul (zainula)"  
Date: 8/28/17  07:35  (GMT+07:00) 
To: rantaunet@googlegroups.com 
Subject: RE:  [R@ntau-Net] Fitnah lebih jahat dari pembunuhan! 



Terima kasih share infonya Pak Jacky.
Saya melihat ini suatu tindakan nyata yang tepat sasaran kalua tidak Negara 
kita akan tambah hancur diperalat orang 2 yang tidak bertangguang jawab 
mengutamakan
 kepentingan pribadi/golongan dari pada kepentingan orang banyak / Negara 
Karena tergiur dengan uang/jabatan/pangkat sehingga segala cara dilakukan .
Kebablasan mengeluarkan pendapat/menghujat/fitnah/adu domba sudah menjadi hal 
yang biasa sehingga kita disibukkan untuk 
menyelesaikan/mendamaikan/mengadili/mengahkimi
 sehingga terabaikan memikirkan yang positif dan karya untuk kemajuan anak 
Bangsa dllnya.
 
Semoga dunia qibah ini habis di NKRI ini dan be positif thinking …
Bravo buat POLRI….
 
 
Salam,
Zainul Akhir Tanjung.54 th+ , PKU-Riau
 


From: 'Jacky Mardono Tjokrodiredjo' via RantauNet 
[mailto:rantaunet@googlegroups.com]


Sent: Saturday, August 26, 2017 10:36 AM

To: TNI Redaksi Elshinta 

Cc: Jacky Mardono 

Subject: [**EXTERNAL**] [R@ntau-Net] Fitnah lebih jahat dari pembunuhan!


 


 







- Forwarded Message -

From: Jacky Mardono Tjokrodiredjo 

To: Jacky Mardono  

Sent: Saturday, 26 August 2017, 10:20

Subject: Fitnah lebih jahat dari pembunuhan!


 




Yang terhormat redaksi radio Elshinta.


 


Semalam, Jum’at tgl 25 agustus 2017, rupanya radio Elshinta masih melanjutkan 
diskusi tentang “sindikat saracen.” 



Komentar saya tentang diskusi semalam, sama dengan sms yang telah saya kirimkan 
kepada Bpk. Remon Fauzi sekretaris redaksi radio Elshinta. SMS lengkapnya
 sbb:


 


Yth bpk Remon Fauzi sekretaris redaksi radio ES.


Melalui radio ES, saya ucapkan "beravo" untuk polri yang berhasil membongkar 
sindikat saracen.


Kesimpulan saya, konsumen dari "bisnis" sindikat saracen adalah perorangan 
maupun golongan yang mempunyai prinsip "tujuan menghalalkan semua cara",
 kalau perlu dengan pitnah!


Ada ayat dari kitab suci yang menyatakan "pitnah lebih jahat dari pembunuhan".


Ayat inilah yang disitir oleh pak Nas, ketika pemakaman jenazah para Pahlawan 
Revolusi pada tanggal 5 oktober 1965.


Untuk ini perlu kiranya kewaspadaan baik perorangan mau pun golongan dalam 
masyarakat agar tidak terjebak dalam filosofi bahwa tujuan menghalalkan
 semua cara.


Sekali lagi bravo untuk Polri.”


 


Untuk melengkapi SMS tersebut, disini saya copy paste sambutan pak Nas pada 
tanggal 5 Oktober 1965:


 


Para prajurit sekalian,


Kawan kawan sekalian,


Terutama rekan rekan yang sekarang kami sedang lepaskan.


 


Bissmillahirrahmanirrahiim...


 


Hari ini hari angkatan bersenjata kita, hari yang selalu gemilang. tapi yang 
kali ini, hari yang dihinakan, oleh fitnahan, dihinakan oleh penghianatan,
 dihinakan oleh penganiayaan.Tetapi hari angkatan bersenjata kita, kita setiap 
prajurit tetap rayakan dalam hati sanubari kita, dengan tekad kita, dengan nama 
Allah yang maha kuasa, bahwa kita akan tetap menegakkan kejujuran, kebenaran, 
keadilan.


 


Jendral Yani


Jendral Suprapto,


Jendral Hartono, Haryono,


Jendral Parman,


Jendral Panjaitan,


Jendral Sutoyo,


Letnan Tendean,


 


Kamu semua mendahului kami, kami semua yang kamu tinggalkan punya kewajiban 
meneruskan perjuangan kita, meneruskan tugas angkatan bersenjata kita,
 meneruskan perjuangan TNI kita, meneruskan tugas yang suci.


 


Kamu semua, tidak ada yang lebih tahu dari pada kami yang di sini, daripada 
saya sejak 20 tahun kita selalu bersama sama membela negara kita, perjuangan
 kemerdekaan kita, membela pemimpin besar kita, membela cita-cita rakyat kita.


 


Saya tahu, kamu manusia, tentu ada kekurangan, kesalahan kita semua demikian, 
tapi saya tahu kamu semua, lewat 20 tahun penuh memberikan semua darma
 baktimu semua yang ada padamu untuk cita-cita yang tinggi itu. Dan karena itu, 
kamu, biarpun, hendak dicemarkan, hendak difitnah, bahwa kamu penghianat, 
justru disini kami semua, saksi yang hidup, kamu adalah telah berjuang, sesuai 
dengan kewajiban kita semua,
 menegakan keadilan, kebenaran, kemerdekaan. Tidak ada yang ragu-ragu. Kami 
semua sedia juga, mengikuti jalan kamu, jika memang fitnah mereka itu benar, 
kami akan buktikan.


 


Rekan rekan, adik adik saya sekalian. Saya sekarang sebagai yang tertua, dalam 
TNI yang tinggal bersama lainnya, akan meneruskan perjuangan kamu,
 membela kehormatan kamu. 


 


Menghadaplah sebagai pahlawan. Pahlawan dalam hati kami seluruh TNI. Sebagai 
pahlawan, menghadaplah kepada asal mula kita, yang menciptakan kita,
 ALLAH SWT. Karena akhirnya Dia-lah Panglima Kita Yang Paling Tertinggi. 
Dia-lah yang menentukan segala sesuatu,

RE: [R@ntau-Net] Fitnah lebih jahat dari pembunuhan!

2017-08-27 Terurut Topik Akhir, Zainul (zainula)
Terima kasih share infonya Pak Jacky.
Saya melihat ini suatu tindakan nyata yang tepat sasaran kalua tidak Negara 
kita akan tambah hancur diperalat orang 2 yang tidak bertangguang jawab 
mengutamakan kepentingan pribadi/golongan dari pada kepentingan orang banyak / 
Negara Karena tergiur dengan uang/jabatan/pangkat sehingga segala cara 
dilakukan .
Kebablasan mengeluarkan pendapat/menghujat/fitnah/adu domba sudah menjadi hal 
yang biasa sehingga kita disibukkan untuk 
menyelesaikan/mendamaikan/mengadili/mengahkimi sehingga terabaikan memikirkan 
yang positif dan karya untuk kemajuan anak Bangsa dllnya.

Semoga dunia qibah ini habis di NKRI ini dan be positif thinking …
Bravo buat POLRI….


Salam,
Zainul Akhir Tanjung.54 th+ , PKU-Riau

From: 'Jacky Mardono Tjokrodiredjo' via RantauNet 
[mailto:rantaunet@googlegroups.com]
Sent: Saturday, August 26, 2017 10:36 AM
To: TNI Redaksi Elshinta 
Cc: Jacky Mardono 
Subject: [**EXTERNAL**] [R@ntau-Net] Fitnah lebih jahat dari pembunuhan!



- Forwarded Message -
From: Jacky Mardono Tjokrodiredjo 
To: Jacky Mardono 
Sent: Saturday, 26 August 2017, 10:20
Subject: Fitnah lebih jahat dari pembunuhan!

Yang terhormat redaksi radio Elshinta.

Semalam, Jum’at tgl 25 agustus 2017, rupanya radio Elshinta masih melanjutkan 
diskusi tentang “sindikat saracen.”
Komentar saya tentang diskusi semalam, sama dengan sms yang telah saya kirimkan 
kepada Bpk. Remon Fauzi sekretaris redaksi radio Elshinta. SMS lengkapnya sbb:

Yth bpk Remon Fauzi sekretaris redaksi radio ES.
Melalui radio ES, saya ucapkan "beravo" untuk polri yang berhasil membongkar 
sindikat saracen.
Kesimpulan saya, konsumen dari "bisnis" sindikat saracen adalah perorangan 
maupun golongan yang mempunyai prinsip "tujuan menghalalkan semua cara", kalau 
perlu dengan pitnah!
Ada ayat dari kitab suci yang menyatakan "pitnah lebih jahat dari pembunuhan".
Ayat inilah yang disitir oleh pak Nas, ketika pemakaman jenazah para Pahlawan 
Revolusi pada tanggal 5 oktober 1965.
Untuk ini perlu kiranya kewaspadaan baik perorangan mau pun golongan dalam 
masyarakat agar tidak terjebak dalam filosofi bahwa tujuan menghalalkan semua 
cara.
Sekali lagi bravo untuk Polri.”

Untuk melengkapi SMS tersebut, disini saya copy paste sambutan pak Nas pada 
tanggal 5 Oktober 1965:

Para prajurit sekalian,
Kawan kawan sekalian,
Terutama rekan rekan yang sekarang kami sedang lepaskan.

Bissmillahirrahmanirrahiim...

Hari ini hari angkatan bersenjata kita, hari yang selalu gemilang. tapi yang 
kali ini, hari yang dihinakan, oleh fitnahan, dihinakan oleh penghianatan, 
dihinakan oleh penganiayaan.Tetapi hari angkatan bersenjata kita, kita setiap 
prajurit tetap rayakan dalam hati sanubari kita, dengan tekad kita, dengan nama 
Allah yang maha kuasa, bahwa kita akan tetap menegakkan kejujuran, kebenaran, 
keadilan.

Jendral Yani
Jendral Suprapto,
Jendral Hartono, Haryono,
Jendral Parman,
Jendral Panjaitan,
Jendral Sutoyo,
Letnan Tendean,

Kamu semua mendahului kami, kami semua yang kamu tinggalkan punya kewajiban 
meneruskan perjuangan kita, meneruskan tugas angkatan bersenjata kita, 
meneruskan perjuangan TNI kita, meneruskan tugas yang suci.

Kamu semua, tidak ada yang lebih tahu dari pada kami yang di sini, daripada 
saya sejak 20 tahun kita selalu bersama sama membela negara kita, perjuangan 
kemerdekaan kita, membela pemimpin besar kita, membela cita-cita rakyat kita.

Saya tahu, kamu manusia, tentu ada kekurangan, kesalahan kita semua demikian, 
tapi saya tahu kamu semua, lewat 20 tahun penuh memberikan semua darma baktimu 
semua yang ada padamu untuk cita-cita yang tinggi itu. Dan karena itu, kamu, 
biarpun, hendak dicemarkan, hendak difitnah, bahwa kamu penghianat, justru 
disini kami semua, saksi yang hidup, kamu adalah telah berjuang, sesuai dengan 
kewajiban kita semua, menegakan keadilan, kebenaran, kemerdekaan. Tidak ada 
yang ragu-ragu. Kami semua sedia juga, mengikuti jalan kamu, jika memang fitnah 
mereka itu benar, kami akan buktikan.

Rekan rekan, adik adik saya sekalian. Saya sekarang sebagai yang tertua, dalam 
TNI yang tinggal bersama lainnya, akan meneruskan perjuangan kamu, membela 
kehormatan kamu.

Menghadaplah sebagai pahlawan. Pahlawan dalam hati kami seluruh TNI. Sebagai 
pahlawan, menghadaplah kepada asal mula kita, yang menciptakan kita, ALLAH SWT. 
Karena akhirnya Dia-lah Panglima Kita Yang Paling Tertinggi. Dia-lah yang 
menentukan segala sesuatu, juga atas diri kita semua. Tetapi dengan keimanan 
ini juga, kami semua yakin, bahwa yang benar akan tetap menang, dan yang tidak 
benar akan tetap hancur.

Fitnah, fitnah berkali kali. Fitnah, lebih jahat dari pembunuhan, fitnah lebih 
jahat dari pembunuhan. Kita semua difitnah, dan saudara-saudara telah dibunuh. 
Kita diperlakukan demikian. Tapi jangan kita, jangan kita dendam hati. Iman 
kepada Allah SWT, iman kepada-Nya, mengukuhkan kita, karena Dia perintahkan. 
Kita semua berkewajiban, untuk menegakan keadilan dan kebenaran.”

Fitnah apa gerangan yang dialami