Re: Bls: @Sanak Anwar: Panutuik... Re: [R@ntau-Net] Selamat Ulang tahun===Bukan Syiar Islam....!!!!!!!!!!!!!!!
Saran sanak Anwar agar ambo mancubo mamahani bana arti Diin, tentu akan ambo perhatikan dan laksanakan. Alhamdulillah. Salam, Akmal Nasery Basral Cibubur Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: AnwarDjambak alhaqirwalfa...@yahoo.com Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Sun, 26 Aug 2012 04:46:37 To: RantauNet@googlegroups.comRantauNet@googlegroups.com Reply-To: rantaunet@googlegroups.com Subject: Re: Bls: @Sanak Anwar: Panutuik... Re: [R@ntau-Net] Selamat Ulang tahun===Bukan Syiar Islam!!! Sanak Akmal nan prihatin, Cubolah pahami bana arti Diin tu Dengan ayat 6 surah Al kafiruun tu, Rasul Saw juo manyabuik Diin(ukum) thdp urg Kapia Quraisy tu yg bertujuan utk manyabuik keyakinan mereka (Kafir Quraisy) itu pun dgn perkataan 'Diin', dan utk malakukan keyakinan masiang2. Sasuai juo jo penjelasan ambo sabalunnyo, dek kini lah akhia zaman, lah 73 firqah , perbedaan ummat Islam, sah2 sajo ambo manyabuik firqah/perbedaan itu dgn kata Diin , jadi silahkan amalkan keyakinan masiang2, (supaya tidak terkesan memvonis dan cukup netral dlm berdiskusi, dan juga tudak merasa diri yg paling benar). Bagimu keyakinanmu, dan bagiku keyakinanku pula! Begitulah kira2 maksudnya. Satantang Qiyas , Anjiang jo Babi Haram dimakan, sasuai jo ayat tentang makanan nan haram dimakan nan sanak Akmal nukilkan, cuma sebagian Ulama meng Qiyaskan Anjing krn sama2 Najis Berat (Mazhab Syafei). Jadi pandangan sanak jadi 'bias' mungkin dek indak mangacu ke satu mazhab nan bapakai, sebaliaknyo jo ambo, mungkin dek lah mangacu ka satu mazhab sajo (Mazhab Syafei ra) menyebabkan qiyas nan ambo sabuik tu jadi bias utk urg lain, nan mamakai banyak mazhab. Cuma point awak dalam topik ko kan masalah HUT dan Maulid Nabi Saw, jadi silahkan sanak Akmal kembali ke 'Laptop' hehehe Banyak Maaf kalau banyak salah faham jadinyo. Sangenek, Alhaqirwalfaqir-AnwarDjambak44-, kamanakan Dt. Rajo Malano (Maulana) Pyk-Mudiak,,KL, Maminteh Sabalun Hanyuik! Sent from BlackBerry® smartphone powered by U Mobile -- -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting - Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ -- -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting - Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/
Bls: @Sanak Anwar: Panutuik... Re: [R@ntau-Net] Selamat Ulang tahun===Bukan Syiar Islam....!!!!!!!!!!!!!!!
Sanak Akmal!... Kebenaran Mutlak itu hanya Miliak Allah. Manusia tidak lepas dari salah dan dosa, hanya saja Allah maha pemgampun sehingga saya berpendapat tidak pada tempatnya pula SAD melakukan shalat taubat atas penggunaan ayat 6 Surat Al Kafirun itu. Semoga kita memperoleh pengampunan dari Allah atas salah dan dosa yang kita lakukan. Kalau hanya salah dan benar Imam Safe'i juga dapat kita persalahkan karena jelas tidak sejalan dengan apa yang diajarkan gurunya Imam Malik. Apalagi pendapat2 kita yang tidak punya kapasitas sebagai ulama. Karena itu kita perlu belajar sesuai dengan yang telah di syari'atkan. مَنْ أَرَادَ الدُّنْيَا فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ, وَمَنْ أَرَادَ الأَخِرَةَ فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ, وَمَنْ أَرَادَهُمَا فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ Man Araadaddun-yaa fa’alayhi bil ‘ilmi, waman araadal akhirata fa’alayhi bil’ilmi. Waman araadahumaa fa’alayhi bil’ilmi. Barangsiapa yang menghendaki dunia, maka hendaknya dia berilmu. Dan barangsiapa yang menghendaki akherat, maka hendaknya dia berilmu. Dan barangsiapa yang menghendaki dunia akherat, maka hendaknya dia berilmu. Hanya dengan ilmu kita dapat kembali kepada Tuntunan Allah dan Rasullnya. Namun ilmu yang mampu diperoleh manusia, jauh dari kesempurnaan disitu kita disyari'atkan pula saling menghormati. Sehingga menurut saya bila pada akhirnya kita harus berkata lakukanlah apa yang kamu yakin benar dan saya akan lakukan apa yang saya yakini benar, itu adalah sebuah pilihan yang harus kita pilih. Ada yang berkata Hidup ini adalah pilihan. Semoga saja kita memilih yang benar. Semua ada dasarnya dalam islam karena Islam itu adalah agama yang sempurna dan diridhoi. Untuk merubah paradigma, mindset atau cara pandang seseorang jelas membutuhkan waktu. Apalagi jika sesuatu itu ditanamkan sejak kecil didirinya sehingga seakan itulah satu-satunya paham yg benar. Perlu kearifan dan jiwa besar untuk mengakui bahwa yang benar itu memang benar. Kita wajib menyampaikan yang benar itu namun kebenaran yang kita sampaikan jauh dari kesempurnaan sesuai dengan pengetahuan kita. Salam, Zulidamel L49 Jkt Dari: Akmal N. Basral an...@yahoo.com Kepada: rantaunet@googlegroups.com rantaunet@googlegroups.com Dikirim: Sabtu, 25 Agustus 2012 10:31 Judul: @Sanak Anwar: Panutuik... Re: [R@ntau-Net] Selamat Ulang tahun===Bukan Syiar Islam!!! ... Kalau ambo buliah agak mamohon ka SAD, hati-hatilah dalam manggunakan kalimat nan Allah mukasuidkan untuak urang kafir, namun justru awak gunakan untuk sasamo urang bariman, apa pun golongan dan mazhabnyo. Ado baiaknyo SAD manimbang-nimbang agak labiah dalam untuk melakukan shalat taubat atas penggunaan ayat 6 Surat Al Kafirun itu sebagai mekanisme defensif dalam berdiskusi. Untuk soal qiyas anjing dan topik lain, indak masalah kito agree to disagree karena yang haq itu hanyalah milik Allah semata. Demikian SAD nan ambo hormati, dengan kalimat ko, I rest my case. Wallahu a'lam bish shawab, Akmal Nasery Basral Cibubur Sent from my iPad2 On Aug 24, 2012, at 6:54 AM, AnwarDjambak alhaqirwalfa...@yahoo.com wrote: -- -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting - Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/
Re: Bls: @Sanak Anwar: Panutuik... Re: [R@ntau-Net] Selamat Ulang tahun===Bukan Syiar Islam....!!!!!!!!!!!!!!!
Kanda Zulidamel nan budiman, kalau kanda baca ulang kedua posting saya sebelumnya tentang Imam Syafii-Imam Malik, adakah saya pernah menyalahkan Imam Syafii rahimahullah? Tidak pernah, bukan? Jadi kalau hanya salah dan benar Imam Syafe'i juga dapat kita persalahkan dst... seperti kanda sebutkan di alinea kedua, justru itu yang tidak pas karena saya justru ingin menunjukkan betapa kayanya khazanah Islam dan tingginya kemuliaan perbedaan pendapat para Imam Mazhab (dalam hal ini tentang anjing, ayolah kita fokus ke subjek yang sedang dibahas). Bukankah dalam posting pertama saya justru yang saya sampaikan adalah betapa hebatnya tradisi pemikiran Islam sehingga Imam Syafii, sang murid, tak membeo seumur hidup kepada Imam Malik, sang guru, dan sebaliknya Sang Guru pun berbangga hati dengan kemandirian muridnya? Sila baca ulang posting awal saya menanggapi sanak Anwar. Yang mencemaskan adalah justru sikap kita yang hidup belakangan ini dan berpatokan mentah-mentah pada pendapat satu mazhab seakan-akan tak ada lagi pendapat lain di luar itu. Padahal dari tiga imam saja (Abu Hanifah, Malik, Syafii, sesuai periode hidup) ada tiga fatwa berbeda (sekali lagi soal anjing lho ya? Jangan ditarik-tarik ke soal lain dulu). Mindset kita yang sejak kecil dicecoki cara pengajaran Islam melulu soal salah-benar (itu pun dari satu mazhab tertentu saja), membuat wawasan kita terbatasi hanya pada cara pandang tertentu, dan mudah menutup pintu jika melihat ada cara pandang lain. Apakah mazhab itu Diin? Tidak! Islam itulah yang Diin. Mazhab adalah salah satu disiplin cara berpikir, school of thought. Salah satu metode untuk memahami Diin. Soal ayat ke-6 surat Al Kafirun, bukankah banyak sekali tafsir yang menyebutkan ayat ini sebagai bara'a (penolakan terhadap kemusyrikan) yang sangat tegas, sebuah ultimate identifier, pembeda paling ultim antara orang yang beriman dengan kafir. Masak untuk kalimat yang sangat eksistensial seperti itu bisa dengan mudahnya dicomot untuk melabeli muslim lain, di dalam sebuah diskusi periferal pula, padahal berburuk sangka saja sesama muslim itu dilarang keras karena sama dengan memakan bangkai saudara sendiri (QS: 49: 12), apalagi ini menggunakan ayat yang diturunkan Allah untuk diucapkan kepada kaum musyrikin. Naudzubillah. Terakhir, saya setuju sekali dengan kanda Zulidamel, semoga kita memperoleh pengampunan dari Allah atas salah dan dosa yang kita lakukan. Terutama dari dosa menggunakan ayat-ayat suci, kalam-Nya, dalam semangat main-main (desakralisasi), mencabut dari konteksnya, seakan-akan ayat mulia tak ada ubahnya dengan kalimat manusia biasa yang bisa dipelintir sesuai keinginan. Salam, Akmal Nasery Basral Cibubur On Aug 25, 2012, at 8:24 PM, Zulidamel Badri zulida...@yahoo.co.id wrote: Sanak Akmal!... Kebenaran Mutlak itu hanya Miliak Allah. Manusia tidak lepas dari salah dan dosa, hanya saja Allah maha pemgampun sehingga saya berpendapat tidak pada tempatnya pula SAD melakukan shalat taubat atas penggunaan ayat 6 Surat Al Kafirun itu. Semoga kita memperoleh pengampunan dari Allah atas salah dan dosa yang kita lakukan. Kalau hanya salah dan benar Imam Safe'i juga dapat kita persalahkan karena jelas tidak sejalan dengan apa yang diajarkan gurunya Imam Malik. Apalagi pendapat2 kita yang tidak punya kapasitas sebagai ulama. Karena itu kita perlu belajar sesuai dengan yang telah di syari'atkan. -- -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting - Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/
Re: Bls: @Sanak Anwar: Panutuik... Re: [R@ntau-Net] Selamat Ulang tahun===Bukan Syiar Islam....!!!!!!!!!!!!!!!
Sanak Akmal nan prihatin, Cubolah pahami bana arti Diin tu Dengan ayat 6 surah Al kafiruun tu, Rasul Saw juo manyabuik Diin(ukum) thdp urg Kapia Quraisy tu yg bertujuan utk manyabuik keyakinan mereka (Kafir Quraisy) itu pun dgn perkataan 'Diin', dan utk malakukan keyakinan masiang2. Sasuai juo jo penjelasan ambo sabalunnyo, dek kini lah akhia zaman, lah 73 firqah , perbedaan ummat Islam, sah2 sajo ambo manyabuik firqah/perbedaan itu dgn kata Diin , jadi silahkan amalkan keyakinan masiang2, (supaya tidak terkesan memvonis dan cukup netral dlm berdiskusi, dan juga tudak merasa diri yg paling benar). Bagimu keyakinanmu, dan bagiku keyakinanku pula! Begitulah kira2 maksudnya. Satantang Qiyas , Anjiang jo Babi Haram dimakan, sasuai jo ayat tentang makanan nan haram dimakan nan sanak Akmal nukilkan, cuma sebagian Ulama meng Qiyaskan Anjing krn sama2 Najis Berat (Mazhab Syafei). Jadi pandangan sanak jadi 'bias' mungkin dek indak mangacu ke satu mazhab nan bapakai, sebaliaknyo jo ambo, mungkin dek lah mangacu ka satu mazhab sajo (Mazhab Syafei ra) menyebabkan qiyas nan ambo sabuik tu jadi bias utk urg lain, nan mamakai banyak mazhab. Cuma point awak dalam topik ko kan masalah HUT dan Maulid Nabi Saw, jadi silahkan sanak Akmal kembali ke 'Laptop' hehehe Banyak Maaf kalau banyak salah faham jadinyo. Sangenek, Alhaqirwalfaqir-AnwarDjambak44-, kamanakan Dt. Rajo Malano (Maulana) Pyk-Mudiak,,KL, Maminteh Sabalun Hanyuik! Sent from BlackBerry® smartphone powered by U Mobile -- -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting - Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/
@Sanak Anwar: Panutuik... Re: [R@ntau-Net] Selamat Ulang tahun===Bukan Syiar Islam....!!!!!!!!!!!!!!!
Sanak Anwar Djambak (SAD) nan budiman, insya Allah ambo mambaco dengan hati terbuka setiap pendapek sanak nan dimulai dari qiyas (haramnya) anjing (dari haramnya) babi nan mangacu ka awal thread Selamat Ultah, dst. Sabagai panutuik (closing remark) dari ambo soal ko: 1. THOLA'AL BADRU Tarimo kasih atas koreksi SAD ateh judul Thola'al Badru nan ambo tulih Shalawat Badar, meski nan tapakia di banak ambo saat manulih itu adolah TB. Ruponyo indak sinkron apo nan malinteh di kapalo ambo jo nan maluncua di jari-jari saat manari di ateh tuts kibor. 2. QIYAS TTG ANJING Satantang qiyas haramnya anjing dimakan manuruik SAD di posting awal, satalah ambo mambaco ulang, tampaknyo memang ambo nan salah mambaco posisi fiqh SAD dalam hal iko. Ambo bapikia SAD tantulah sedang membahas masalah najisnya anjing, bukan soal haramnya daging anjing dimakan (dalam keadaan normal) dari haramnya daging babi dimakan, dek karano: 2.1. Meski anjing tidak termasuk dalam daftar 10 makanan yang diharamkan dalam Islam menurut QS: 5: 3 yakni (1) bangkai (2) darah (3) daging babi (4) daging binatang yang disembelih dengan nama selain Allah (5) binatang yang dicekik (6) binatang yang dipukul (7) binatang yang jatuh (8) binatang yang ditanduk (9) binatang yang telah dimakan binatang buas, dan (10) binatang yang disembelih untuk berhala, namun 2.2. Anjing haram dimakan berdasarkan penjelasan hadits Nabi, a.l: Tiap-tiap binatang buas yang bertaring haram dimakan (HR Muslim dan At-Turmuzi). Pada redaksi yang lain yang bertaring dan berkuku tajam (HR Muslim). Termasuk dalam kategori ini adalah harimau, srigala, anjing, kera, dll. 2.3. Mangingek hadits pada 2.2. di ateh alah lazim diketahui di semua mazhab, itulah sababnyo ambo INDAK BAPIKIA bahwa SAD mengambil ilustrasi soal qiyas anjing dan babi ka masalah HARAMNYO sebagai makanan. Sabab, manga lo harus ada qiyas kalau Nabi alah manjalehkan tarang bandarang? Jadi ambo bapikia tantulah nan dimukasuid SAD adalah manyangkuik masalah najisnyo anjing, nan memang tiap mazhab berbeda dalam memandang soal iko. Namun dek karano SAD alah duo kali manjalehkan bahwa nan dimukasuid dalam soal qiyas anjing-babi ko manyangkuik keharaman daging anjing dimakan bukan soal kenajisan, baru jaleh bagi ambo bahwa (mungkin, CMIIW) SAD nan budiman alun tahu tentang hadist Nabi pada poin 2.2. Sakironyo iyo saroman tu kondisinyo, maka baa pandapek SAD kini? Masihkah qiyas dibutuhkan padahal alah ado dalil dari Nabi? Namun mangingek mungkin pulo SAD alah tahu soal hadits Muslim di ateh, tapi tetap (mengacu pada) mekanisme qiyas untuk menentukan keharaman daging anjing, mohon SAD mambarikan pancarahan baa caronyo muncul qiyas dari babi yang haram dimakan menjadi anjing yang haram dimakan, sebagai ilustrasi bahwa saat kedatangan Nabi ke Madinah disambut dengan kegembiraan Thala'al Badru maka kedatangan Nabi ke dunia (kelahiran) layak pula disambut dengan kegembiraan perayaan Maulid. Di sini proses qiyas sangat jaleh. Sementara dari konteks qiyas (haramnya) babi maka anjing pun haram nan SAD sampaikan, ambo masih alun paham bagaimana proses qiyas itu terjadi karena haramnya babi jelas disebutkan dalam QS 5:3. Lain dari itu, hampia indak ado lo similarity antara anjing (binatang buas, bertaring, berkuku tajam -- mengacu pada carnivora) jo babi (Arab: khinzir) nan marupokan hewan omnivora. 3. POSISI PARA IMAM SAD batua bahwa Imam Malik dan Imam Syafii adalah sezaman (tabi'ut tabi'un), meski jarak usia keduanya sekitar 50-55 tahun dengan Imam Malik lebih tua. Jadi saat Imam Syafii baraja ka Imam Malik dalam usia 20 tahun, usia sang guru alah 70-75 tahun. Namun status sezaman iko harus dibaco hati-hati dek karano mangandung bias no pulo, SAD nan budiman. Contoh nan mudah, agar dimensi ruang dan ukatu dalam soal sezaman ko lebih mudah dipahami, ambo ambiak contoh dua tokoh Muhammadiyah, yakni Buya Hamka (lahia 1908) dan Din Syamsuddin (lahia 1958) nan jarak umua kedua beliau tu ampia samo jo Imam Malik Dan Imam Syafii. Dari suduik pandang ukatu, kaduonya sazaman bukan? Baik dari hitungan tahun syamsiyah (abad ke-20 M) maupun tahun qamariyah (abad ke-14 H). Pertanyaan: apakah kualitas fatwa kaduonya samo jika yang menjadi fokus adalah soal sezaman? Baliak ka Imam Syafii dan Imam Malik, konteks tentang anjing ini menjadi signifikan karena pandapek kaduonyo secara diametral babedo. Imam Malik mangecekkan bahwa seluruh bagian tubuh anjing (bahkan termasuk liurnya) tidak najis, sedangkan Imam Syafii menyatakan bahwa seluruh tubuh anjing adalah najis. Posting ambo sabalun ko manyaratokan pendapat ke-3 dari Imam Abu Hanifah (mazhab Hanafi) nan taliek di tangah-tangah pandapek Imam Malik jo Imam Syafii rahimahullah, bahwa nan najis dari anjing adolah aie liuanyo, bukan bukan bulu/badannyo. Meski pandapek Imam Hanafi ko disabuik pandapek katigo, namun jan dicaliak sebagai ordinal number (muncul satalah pandapek patamo dan kaduo), dek karano Imam Hanafi