[...@ntau-net] FW: Negeri Di Ujung Tanduk ( IV )

2009-06-12 Thread hanifah daman


Sambungan


- Original Message -
Subject: Negeri Di Ujung Tanduk ( IV )
Date: Fri, 12 Jun 2009 6:49:42
From: avenzor...@yahoo.com 
To: hanifah daman 

Negeri Di Ujung Tanduk ( IV )

by: ricky avenzora

Marilah kita lanjutkan kisah tentang Negeri Di Ujung Tanduk, yang nampaknya 
tidak pernah lepas dari tragedi tanduk menanduk.
Itu semua tidak hanya karena banyak anak-negerinya yang berkepala buduk, tapi 
juga rupanya  berhati busuk, sehingga semua lupa bahwa  siapa yang menanduk 
maka pasti kemudian juga akan kena seruduk.
Tidak peduli siapakah yang diseruduk atau menyeruduk, meskipun mereka yang 
doanya dianggap khusyuk, semua nya berlomba memasang tanduk.
Kiri-kanan ganas  menanduk, dikepala ada tanduk, mulutnya juga bertanduk, 
begitu pula ganasnya isi celana yang bertanduk. 


Karena terlalu banyak suka  menanduk, akhirnya kapal Sang Raja Baru menjadi 
bocor dan oleng karena tanduk rakyatnya yang menyeruduk untuk  menanduk.
Tapi Raja Baru tentulah tidak mudah untuk memberikan singgasana duduk, apa lagi 
katanya dia mempunyai bala tentara jin yang membuat berdirinya bulu kuduk. 
Begitu pula anak-negeri yang berkepala dan berhati buduk, manalah pula akan 
begitu mudah untuk takut apalagi tunduk. 
Raja Baru terus diseruduk dengan mempermalukannya dengan cara menyebutkan semua 
tentang dia yang buduk-buduk.
Istananya dianggap buduk, kawan dan muridnya juga disebut buduk, begitu 
pula buduk isi celananya yang disiarkan suka menanduk.   


Jika Raja nya dipermalukan berpenyakit buduk, tentulah rakyat nya juga ikut 
tertular endemi penyakit buduk.
Jika endemi penyakit buduk yang disebarkan para kuli tinta yang suka bercinta 
dengan mulut bertanduk, maka tentulah pula semua nya  menjadi malu karena bau 
yang sangat busuk. 
Nama negeri menjadi sangat bauk, anak negeri tidak bisa berdiri tegak karena 
menanggung malu sehingga leher selalu harus ditekuk untuk menunduk.
Tapi itu semua rupanya belumlah sampai pada ukuran yang cukup untuk menuai 
kutuk dari kelakuan yang saling tanduk menanduk yang berpangkal dari kepala 
yang berpenyakit buduk dan dada yang berhati busuk. 


Memang susah kalau isi kepala hanya penuh dengan jutaan kutu busuk, dan memang 
parah kalau hati hanya lebih suka memilih berbangga-bangga dari pada memilih 
lebih dalam merunduk agar bisa berdoa lebih khusyuk.
Atas nama demokrasi yang hingga kini tidak ada rem nya, maka yang jelata 
menyeruduk semua rambu-rambu yang ada, begitupula dengan yang kaya raya, 
termasuk para sarjana ataupun mereka yang telah bergelar doktor pula, dan 
jangan fikir bahwa para profesor dan alim-ulama mereka tidak ikut 
serta,.semua sama saja suka menyeruduk dan terlibat tanduk menanduk.  
Jika mereka lapar dianggap wajar untuk kemana-mana menanduk dan menyeruduk, 
jika mereka kaya dianggap lumrah kalau besar tanduk dan suka menyeruduk, jika 
mereka terkenal maka dianggap biasa punya cara tersendiri dalam menanduk, jika 
mereka terkenal alim maka ternyata akhirnya ketahuan juga bahwa suka  
sok-bijaksana untuk menyimpan tanduk dan bau busuk. 

Agar selera makan siang Tuan-tuan dan Puan-puan  di Hari Jumat ini tidak 
terganggu oleh berbagai cerita busuk, maka ijinkanlah cerita ini dijeda dulu 
sebelum ditukuk.
Agar ada budi yang bisa dikenang setelah mati nanti, maka janganlah lupa 
Tuan-tuan dan Puan-puan berbagi makanan dengan kawan yang di sebalah duduk. 
Agar makanan Tuan-tuan dan Puan-puan bisa menjadi rahmat bagi diri manusia yang 
pada saat diciptakan sesungguhnya  tidaklah busuk, maka janganlah lupa membaca 
basmalah sebelum makanan sampai ke mulut dibawakan  senduk.


Tempat dimana Shad bersujud, 12 Juni-09
Jam 13.45

Salam,
r.a

Powered by Telkomsel BlackBerry®


  

--~--~-~--~~~---~--~~
.
Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat 
lain harap mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi/dibanned:
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
- DILARANG: 1. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi;
2. Posting email besar dari 200KB; 3. One Liner
===
Berhenti, kirim email kosong ke: rantaunet-unsubscr...@googlegroups.com 
Untuk melakukan konfigurasi keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
-~--~~~~--~~--~--~---



[...@ntau-net] FW: Negeri Di Ujung Tanduk ( IV )

2009-06-14 Thread hanifah daman


Episode 6


- Original Message -
Subject: Negeri Di Ujung Tanduk ( IV )
Date: Sun, 14 Jun 2009 8:40:10
From: avenzor...@yahoo.com 
To: hanifah daman 

Negeri Di Ujung Tanduk. ( VI )

by: ricky avenzora

Ibarat diri, Negeri Di Ujung Tanduk sekarang menjadi negeri yang diperintah 
seperti sebilah rusuk kiri memerintah seluruh diri.
Itu semua adalah karena rakyatnya yang banyak  semakin banyak yang tidak tahu 
diri dan juga sudah tidak punya hati.
Cobalah bayangkan sendiri, sudah berapa macam  kehinaaan dibawa masa buat 
negeri, tapi mereka semua belum juga sadarkan diri. 
Hutang memang dibuat seperti mau berhenti, tapi semua perusahaan negeri dijual 
dengan harga tak berarti dan lupa akan arti strategis dan strategi. 

Telekomonukasi tidak punya mereka lagi, juga banyak bank yang  dijual rugi, 
hitunglah berapa perusahaan negeri yang tidak menjadi punya mereka 
lagi,alasan  menjual adalah atas nama efisiensi dan transparansi, padahal 
semua hanya ingin berebut berbagi komisi untuk mengisi  kantong sendiri. 
Kalau dulu mereka ribut soal korupsi, maka  kini ditambah lagi mereka 
ramai-ramai menjual semua isi negeri ke luar negeri.
Apa mau dikata lagi, semua itu persis seperti diri,kalau sebilah tulang 
rusuk kiri yang disuruh memerintah diri maka badan berjalan sesuka-suka 
jari-jari di tangan dan di kaki. 


Siti Hawa diciptakan ALLAH dari sebilah tulang rusuk Adam yang sebelah kiri 
adalah untuk
melengkapi diri agar dunia tidak sunyi dan sepi, tapi bukan untuk menguasai 
diri, mengapa mereka semua sulit untuk mengerti.
Jika Yang Maha Pencipta saja sudah tidak mereka hargai lagi, maka tidak susah 
dimengerti mengapa mereka sudah tidak saling mengasihi. 
Kalau dulu banyak kawan dari  Raja Baru banyak yang masuk istana dengan 
bertelanjang kaki, maka kini kawan Hawa banyak yang maunya diangkat jadi bosnya 
pegawai negeri,...tapi itu bukan hanya salahnya Hawa sendiri, tapi juga 
salahnya  para Wakil Anak Negeri. 
Anak negeri yang tidak tahu diri memilih Wakil Anak Negeri yang lupa diri, dan 
ketika Wakil Anak Diri memilih mengganti  pemimpin yang harus digantikan dari 
sebilah tulang di rusuk kiri maka hasilnya menjadi ngerrii.

Lihatlah saat itu semua kelakuan generasi-generasi, .semua bukan hanya lagi 
suka bertelanjang kaki tapi juga suka menelanjangi aib bininya sendiri, 
sehingga tak heran kalau mereka suka menonton TV yang berisi Info Terkini yang 
semua isinya dari malam hari hanya tentang kemesuman dan keributan laki-bini 
hingga pagi. 
Lihatlah acara TV nya yang lain lagi, isinya juga hanya tentang hantu-hantu 
yang suka menggerayangi diri mereka sendiri, sehingga tidak aneh kalau mereka 
masih punya bini tapi jadi suka mencari mertua lagi. 
Lihatlah apa isi omongan para pakar  mereka yang diwawancarai, semuanya hanya 
membodohi rakyatnya sendiri dengan isu dan analisa warung kopi,mereka tidak 
hanya tidak  mampu dan tidak mau membuat antitesa tentang apa yang terjadi 
dengan negeri, tapi mereka lebih suka menjadi  tong kosong nyaring bunyi.. 
yang merasa bangga karena diwawancara seperti  selebriti.
Lihat pulalah anak-anak negeri mereka yang bertugas menjadi penjaga bangsa dan 
pengawal ketertiban negeri, karena pimpinan negeri mereka tak mau susah melawan 
penjajah maka semua garda negeri menjadi terkebiri oleh isu hak asasi, 
...akhirnya  mereka selalu takut dan ragu-ragu dlm beraksi membela 
negeri,tak heran kalau oleh negara tetangga sudah dianggap seperti banci 
yang tak bergigi.akhirnya ada lagi batas negeri mereka yang melayang pergi. 


Jangan lah dulu Tuan-tuan dan. Puan-puan cepat-cepat mengatakan INNALILLAHI, 
karena ALLAH sudah tegas mengatakan bahwa itu semua tergantung usaha mereka 
sendiri. 
Jangan lah Tuan-tuan dan Puan-puan sedikit-sedkit lempar masalah ke ILAHI 
dengan cara  terlalu cepat mengatakan  INNALILLAHI, karena TUHAN sudah jelas 
mengatakan diri Tuan-tuan dan Puan-puan harus diurus sendiri, untuk itu kenali 
lah diri sendiri sebelum mati.
Mati akal mati hari, mati hati hina diri, mati hari hancur negeri, hina 
diri hina negeri. 
Jika anak negeri di TiVi sudah suka mempermalukan dan membuka aib istri yang 
dia tiduri, maka manalah ada kemuliaan lagi untuk 
negeri,.ngeri.ngeri,sungguh-sungguh terlalu nger...

Bagaimana tidak akan ngerii, cobalah baca dan lihat lagi semua kejadian 
waktu itu yg diberitakan di Tabloid Kacang hingga koran-koran sore ataupun 
koran pagi, ...bacalah dengan teliti apa yang mulai ramai dilakukan oleh 
anak negeri yang diberi jalan oleh mereka yang dianggap alim ulama 
sakti,..tanpa sembunyi mereka menjadi wali nikah siri. 
Demi birahi, banyak anak negeri yang suka nikah siri, itupun tidak hanya sekali 
tetapi berkali-kali,.ibarat sekali tiap tiga hari,habis manis sepah 
dibuang,.kalau nikahnya saja bernama siri maka tentu cerainya pun bernama 
siri,..jika .nikah-siri,.cerai-siri,sama saja zinah 
berkali-kali..siri dikali siri maka