Bls: [...@ntau-net] GUBERNUR MENDARANG_Tulisan Fachrul Rasyid HF

2009-09-08 Terurut Topik Lies Suryadi
Sanak di lapau
 
PAD randah. Tanah indak pulo kuruih bana doh. Ubi jo kaladi ditanam gambua2 
isinyo. Tapi dek takuik tangan baluluak ko.  Baa aka lai?
 
Nan kalau diliek kan ado 3 potensi paliang indak:
 
- tanah (dalam pengertian untuak pertanian)
- alam (dalam pengertian untuak wisata)
- perantau (dalam pengertian untuak network dan pengembangan usaho).
 
Nah, kini baa Ungku Damang BA mendatang mengeksplorasi katigo potensi ko? Kalau 
ka mancari2 investor untuak tambang iko tambang itu ndak usah lai. Abih punah 
rarah alam lingkungan awak dek nyo. Kito dapek cirik ameh; ameh padunyo nyo bao 
ka lua nagari.
 
Kok baraja awak ka Israel baa? Ancik dulu, jan apriori dulu. Co Singapur, kabae 
maju dek baraja ka Israel.
 
Kito palajari aspek nan positif ka inyo, nan mansejahterakan rakyaik kito. Kok 
diliek dari nasib (sampai bateh tertentu) gak saroman awak jo inyo mah. Urang 
Israel/Yahudi ko tingga di tanah2 nan agak tandus di sekitar Gurun Negev. Tapi 
sejahtera iduiknyo. Potensi perantaunyo di seluruh duya dioptimalkan untuak 
pembangunan 'kampuang halamannyo' nan saponjok tun.
 
Ehdek manyabuik2 Israel di bulan puaso ko, mintak maaf ambo. Bak kato2 
tukang indak: DEK BAKUCAK MINYAK DI KUALI, BE KOMALANTIANG LO PISANG TINALUN.
 
Wassalam,
Suryadi
 
 
 
 
 
 


--- Pada Sel, 8/9/09, Edy Utama edyut...@yahoo.com menulis:


Dari: Edy Utama edyut...@yahoo.com
Judul: [...@ntau-net] GUBERNUR MENDARANG_Tulisan Fachrul Rasyid HF
Kepada: rantaunet@googlegroups.com
Tanggal: Selasa, 8 September, 2009, 12:12 PM



Harian Umum Singgalang-Padang
Senin, 07 September 2009

Gubernur Mendatang

(Fachrul Rasyid HF)

Isu bahwa Gubernur Gamawan Fauzi, tidak akan maju lagi dalam pemilihan Gubernur 
Sumatra Barat periode 2010-2015, tampaknya semkain kuat. Karena itu agaknya 
Singgalang dalam edisi sebelumnya mulai mengapungkan sejumlah nama tokoh yang 
disebut-sebut atau menyebut diri sebagai pengganti gubernur tersebut.
Meski demikian, berita Singgalang Jumat (28/8) berjudul “Salah Pilih Gubernur 
Sumbar akan Hancur”, secara tak langsung mengingatkan bahwa siapa pun boleh 
mencalonkan diri jadi gubernur. Tapi, tentu saja, tak semuanya layak dipilih. 
Kenapa?
Seperti diungkapkan Singgalang dalam berita tersebut, dialog yang berlangsung 
terbatas dan bebas tanpa protokoler dan tanpa dihadiri staf, antara Gubernur 
Gamawan Fauzi sebagai pribadi dan para pengamat sebagai pribadi yang lain di 
Restoran Rumah Nenek 27 Agautus lalu, mencoba menjawab pertanyaan tersebut. 
Pertama, calon gubernur periode mendatang mestilah orang yang memahami secara 
mendalam kondisi objektif, peluang dan tantangan Sumatra Barat hari ini dan ke 
depan. Kondisi, peluang dan tantangan itu diproyeksikan pada sistem 
pemerintahan daerah yang berlaku saat ini, fakta yang berkembang dalam 
pemerintahan dan kondisi sosial budaya dan sosial politik dan ekonomi 
masyarakat Sumatra Barat belakangan.
Antara lain bahwa Sumatra Barat secara ekonomi miskin sumber daya alam, minim 
peluang investasi besar dan masih berkutat pada bidang pertanian, industri dan 
jasa skala kecil. Meski demikian Sumatra Barat memiliki sumber daya manusia 
yang didukung tingkat pendidikan masyarakat yang relatif lebih maju, keberadaan 
lembaga pendidikan menengah dan tinggi yang memadai, bahkan dibandingkan 
provinsi tetangga.
Di samping itu, satu hal yang tak boleh diabaikan adalah bahwa provinsi ini 
merupakan sebuah wilayah kesatuan hukum adat Minangkabau. Meski tiap daerah 
punya kewenangan otonomi namun secara keseluruhan mestilah berada dalam satu 
gerak dan rencana terarah dan terkoordinasi berdasarkan nilai-nilai budaya 
Minangkabau yang berbasis pada Islam. 
Dengan pemahaman yang menyeluruh tentang kondisi, potensi, peluang dan tangan 
tersebut kehadiran calon Gubernur Sumatra Barat yang akan datang diharapkan, 
kalau tak akan menambah, ia tidak mengurangi kemajuan yang telah diraih selama 
ini. 
Dari pemahaman itu, calon Gubernur Sumatra Barat yang akan datang bukanlah 
tokoh yang bermotivasi meraup keuntungan dari potensi yang ada. Jika itu 
terjadi niscaya akan berimplikasi langsung pada penyimpangan APBD, 
akuntabilitas, transparansi dan prinsip-prinsip pemerintahan yang baik yang 
pada akhirnya akan berdampak buruk pada pelayanan, peningkatan ekonomi dan 
kesejahteraan rakyat.
Berangkat dari pertimbangan tersebut muncul argumentasi dan pilihan-pilihan 
prasyarat tentang figur dan porofil gubernur yang dianggap relevan dengan 
Sumatra Barat hari ini ke depan. Antara lain pilihan bahwa gubernur yang akan 
datang masih diperlukan seorang birkorat/pamong senior yang kepemimpinannya 
dianggap sukses, diterima/dirasakan masyarakat sepanjang karirnya dan telah 
mendapat pengakuan dari pemerintah pusat. Baik di segi penyelenggaran 
pemerintahan, administrasi keuangan/ pembangunan, penegakkan hukum, mapun di 
segi pemberdayaan sosial budaya masyarakat. 
Pemikiran ini dilandasi pertimbangan bahwa pendidikan politik setelah Orde Baru 
belum sepenuhnya mampu melahirkan figur

Bls: Bls: [...@ntau-net] GUBERNUR MENDARANG_Tulisan Fachrul Rasyid HF

2009-09-08 Terurut Topik Eri Bagindo Rajo
Assalamu'alaikum WW sanak Suryadi dan sidang Lapau RN yang mulia.

Sabananyo pengalaman dan sejarah menunjukan hasil nan dicapai suatu negara atau 
propinsi atau kabupaten adolah pembuktian  dari 2 hal yaitu ; 

1. VISI dari sang Pemimpin negara atau propinsi atau kabupaten tersebut
2  KEMAMPUAN sang Pemimpin untuk me ujudkan VISI tersebut ( manajemen MANUSIA, 
DANA, WAKTU dan
 RELATIONSHIP)

Kito bisa baco keberhasilan Bismarck di Prusia,  Gajahmada di Majapahit, 
LeeKuan Yew di Singapura, DR Mahatir di Malaysia, Gubernur Teras Narang di 
Kalteng, Gub Z Nurdin di Jambi dll.

Semoga dalam PILKADA mendatang  di Sumbar, yang terpilih adolah orang yang 
punya VISI dan mampu serta mau berbuat dan bekerja keras untuk rakyatnyo


Wassalamu'alaikum WW
Erinos Muslim Tanjung Bgd Rajo (52)
Asli Urang Lambah ngarai Sianok


  Nikmati chatting lebih sering di blog dan situs web. Gunakan Wizard 
Pembuat Pingbox Online. http://id.messenger.yahoo.com/pingbox/
--~--~-~--~~~---~--~~
.
Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan disini  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur  Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
===
Berhenti, kirim email kosong ke: rantaunet-unsubscr...@googlegroups.com 
Untuk melakukan konfigurasi keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
-~--~~~~--~~--~--~---



[...@ntau-net] GUBERNUR MENDARANG_Tulisan Fachrul Rasyid HF

2009-09-07 Terurut Topik Edy Utama

Harian Umum Singgalang-Padang
Senin, 07 September 2009

Gubernur Mendatang

(Fachrul Rasyid HF)

Isu bahwa Gubernur Gamawan Fauzi, tidak akan maju lagi dalam pemilihan Gubernur 
Sumatra Barat periode 2010-2015, tampaknya semkain kuat. Karena itu agaknya 
Singgalang dalam edisi sebelumnya mulai mengapungkan sejumlah nama tokoh yang 
disebut-sebut atau menyebut diri sebagai pengganti gubernur tersebut.
Meski demikian, berita Singgalang Jumat (28/8) berjudul “Salah Pilih Gubernur 
Sumbar akan Hancur”, secara tak langsung mengingatkan bahwa siapa pun boleh 
mencalonkan diri jadi gubernur. Tapi, tentu saja, tak semuanya layak dipilih. 
Kenapa?
Seperti diungkapkan Singgalang dalam berita tersebut, dialog yang berlangsung 
terbatas dan bebas tanpa protokoler dan tanpa dihadiri staf, antara Gubernur 
Gamawan Fauzi sebagai pribadi dan para pengamat sebagai pribadi yang lain di 
Restoran Rumah Nenek 27 Agautus lalu, mencoba menjawab pertanyaan tersebut. 
Pertama, calon gubernur periode mendatang mestilah orang yang memahami secara 
mendalam kondisi objektif, peluang dan tantangan Sumatra Barat hari ini dan ke 
depan. Kondisi, peluang dan tantangan itu diproyeksikan pada sistem 
pemerintahan daerah yang berlaku saat ini, fakta yang berkembang dalam 
pemerintahan dan kondisi sosial budaya dan sosial politik dan ekonomi 
masyarakat Sumatra Barat belakangan.
Antara lain bahwa Sumatra Barat secara ekonomi miskin sumber daya alam, minim 
peluang investasi besar dan masih berkutat pada bidang pertanian, industri dan 
jasa skala kecil. Meski demikian Sumatra Barat memiliki sumber daya manusia 
yang didukung tingkat pendidikan masyarakat yang relatif lebih maju, keberadaan 
lembaga pendidikan menengah dan tinggi yang memadai, bahkan dibandingkan 
provinsi tetangga.
Di samping itu, satu hal yang tak boleh diabaikan adalah bahwa provinsi ini 
merupakan sebuah wilayah kesatuan hukum adat Minangkabau. Meski tiap daerah 
punya kewenangan otonomi namun secara keseluruhan mestilah berada dalam satu 
gerak dan rencana terarah dan terkoordinasi berdasarkan nilai-nilai budaya 
Minangkabau yang berbasis pada Islam. 
Dengan pemahaman yang menyeluruh tentang kondisi, potensi, peluang dan tangan 
tersebut kehadiran calon Gubernur Sumatra Barat yang akan datang diharapkan, 
kalau tak akan menambah, ia tidak mengurangi kemajuan yang telah diraih selama 
ini. 
Dari pemahaman itu, calon Gubernur Sumatra Barat yang akan datang bukanlah 
tokoh yang bermotivasi meraup keuntungan dari potensi yang ada. Jika itu 
terjadi niscaya akan berimplikasi langsung pada penyimpangan APBD, 
akuntabilitas, transparansi dan prinsip-prinsip pemerintahan yang baik yang 
pada akhirnya akan berdampak buruk pada pelayanan, peningkatan ekonomi dan 
kesejahteraan rakyat.
Berangkat dari pertimbangan tersebut muncul argumentasi dan pilihan-pilihan 
prasyarat tentang figur dan porofil gubernur yang dianggap relevan dengan 
Sumatra Barat hari ini ke depan. Antara lain pilihan bahwa gubernur yang akan 
datang masih diperlukan seorang birkorat/pamong senior yang kepemimpinannya 
dianggap sukses, diterima/dirasakan masyarakat sepanjang karirnya dan telah 
mendapat pengakuan dari pemerintah pusat. Baik di segi penyelenggaran 
pemerintahan, administrasi keuangan/ pembangunan, penegakkan hukum, mapun di 
segi pemberdayaan sosial budaya masyarakat. 
Pemikiran ini dilandasi pertimbangan bahwa pendidikan politik setelah Orde Baru 
belum sepenuhnya mampu melahirkan figur pemimpin kepala daerah yang profesional 
dan kompetensional yang memahami administrasi pemerintahan, perencanaan dan 
strategi pembangunan ekonomi dan pemberdayaan sosial budaya masyarakat. Bahkan 
diperkirakan sampai 20 tahun Reformasi kepemimpinan kepala daerah birokrat 
pamong masih perlu dipertimbangkan.
Tanpa mengabaikan beberapa kepala daerah non birokrat yang sukses, pengalaman 
selama ini juga bisa dirujuk. Banyak diantara kepala daerah, meski terpilih 
dengan suara mayoritas namun kepemimpinannya tak didukung dan tak mampu 
menyerap aspirasi mayoritas. Bahkan ada kepala daerah yang berjalan dengan 
kebijakan sendiri-sendiri yang kadang bertolak belakang dengan aspirasi dan 
kondisi daerahnya. Akibatnya, kursi jabatan dijadikan kursi belajar sehingga 
terjadi stagnasi peningkatan kesejahteraan rakyat selama periode 
kepemimpinannya.
Pertimbangan bahwa calon Gubernur Sumatra Barat yang akan datang punya 
integritas dan kepemimpinannya perlu mendapat pengakuan pemerintah pusat 
didasarkan pada fakta bahwa PAD Sumatra Barat masih minim ( 60% berasal dari 
pajak kendaraan) dan sebagian besar APBD serta pembiayaan pembangunannya 
berasal dari pusat. 
Alasan kenapa calon Gubernur Sumatra Barat yang akan datang mesti memahami/ 
menyadari bahwa Sumatra Barat adalah wilayah Minangkabau karena faktor sosial 
budaya merupakan inti potensi daerah ini. Baik potensi sosial maupun potensi 
ekonomi. Karena itu prinsip tungku tigo sajarangan dan tali tigo sapilin masih 
sangat menentukan sukses penyelenggaraan