[...@ntau-net] Lailatul Qadar
Lailatul Qadar Oleh K Suheimi Guru saya uzt Muchtar Yunus dan Uzt Ilyas Saman menjelaskan bahwa Malam Lailatul Qadar terjadi dihari turunnya Al Qur'an. Saat itulah yg disebut dg lebih baik dari 1000 bulan Dimana masa 1000 bulan sebelum turunnya Al Qur'an zaman jahiliyah zaman dimana banyak orang di dunia ini menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan. Zaman dimana sangat mudah orang melakukan perbuatan maksiat, pembunuhan bahkan anak sendiripun di bunuh. Zaman yg gelap gulita itu di hapus oleh diangkatnya Nabi Muhammad jadi Rasul disaat turunnya wahyu pertama di Gua hira' Waktu saya umrah 10 akhir di bulan Ramadhan tahun lalu, luar biasa ramainya Jemaah. Dimalam hari 'Itikaf di Masjidil haram dan puncaknya di malam ke 27 Ada yang mengharap ketika 'Itikaf itu turun malam Lailatul kadar. Namun dihati ini tetap saja bimbang apakah memang setiap tahun malam laitul Qadar itu turun atau seperti yg di jelaskan Guru saya uzt Muchtar Yunus dan Uzt Ilyas Saman Saya coba-coba cari artikel tentang Lailatul Qadar ini  Terdapat perbedaan pendapat tentang status surah al-Qadr. Dalam surah al-Qadr menegaskan bahawa al-Quran telah diturunkan dari Luh Mahfuz atau dari langit yang tertinggi ) ke langit dunia iaitu Baitul Izzah pada malam Lailatul Qadar Menurut Hamka, Lailatul Qadar memberi dua maksud, pertama; kemuliaan kerana setengah dari arti qadr itu ialah kemuliaan; kedua bermaksud penentuan kerana pada waktu itulah mulai ditentukan langkah yang akan ditempuhi oleh Rasulullah s.a.w didalam memberi pertunjuk kepada umat manusia. Kalau dipakai arti kemuliaan, maka mulai pada malam itulah kemuliaan tertinggi dianugerahkan kepada nabi Muhammad s.a.w kerana itulah permulaan Malaikat Jibril menyatakan dirinya dihadapan baginda didalam gua Hira'. Pada malam itu perikemanusiaan diberi kemuliaan dikeluarkan dari zulumat/kegelapan kepada nur/cahaya petunjuk Allah. Jika diberi arti penentuan bermaksud dimalam itu dimulai menentukan garis pemisah diantara kufur dengan iman, jahiliyah dengan Islam, syirik dengan tauhid. Dan penjelasan tersebut menunjukkan bahwa malam itu adalah malam yang istimewa dibanding dari segala malam Malam yang membawa lembaran baru, turun wahyu ke dunia setelah terputus sekian lama. . Pendapat ulama ada menyatakan Lailatul Qadar berlaku sekali sahaja iaitu ketika al-Quran mulai diturunkan pertama kali. Adapun Lailatul Qadar yang kita peringati dan berusaha memperbanyakkan amal ibadat pada malam-malam di bulan Ramadhan adalah untuk memperteguh ingatan kita kepada peristiwa turunnya al-Quran. Kita hidupkan malam itu dengan mengambil berkat dan memperbanyakkan syukur kepada Allah s.w.t. Berdiri mengerjakan terawih dan qiamullail di bulan Ramadhan adalah bertepatan dengan malam turunnya al-Quran Apabila dikaitkan dengan menghidupkan malam Lailatul Qadar dapat disimpulkan bahwa semua ibadat tersebut mempunyai tujuan yang sama iaitu untuk membesarkan syiar Allah dan menambah taqwa dalam diri. Malam Lailatul Qadar adalah malam yang sejahtera dan selamat dari segala kejahatan dari awal malam sehinggalah terbit fajar. Memberi arti kebaikan menyelubungi sepanjang malam Lailatul Qadar.  Keterangan Quran tentang lailatul Qadar adalah amat jelas Ayat 97:1 menjelaskan bahawa malam qadr itu berlaku sekali sahaja iaitu satu malam waktu Quran diturunkan. Malam itulah yang dikatakan lebih baik daripada seribu bulan dimana Malaikat dan Roh juga turun. Quran itu telah diturunkan pada bulan Ramadan, seperti yang dijelaskan di dalam ayat 2:185. "Bulan Ramadan yang padanya al-Qur'an diturunkan untuk menjadi satu petunjuk bagi manusia.." Quran itu diturunkan kepada Nabi sekali sahaja dalam waktu hayatnya. Maka peristiwa lailatul Qadar itu tentulah juga sekali sahaja dan tidak akan berulang lagi hingga hari kiamat. Oleh itu, menunggu-nunggu kedatangan lailatul Qadar nyatalah sia-sia. Pekanbaru 4 September 2009 Powered by Telkomsel BlackBerry® --~--~-~--~~~---~--~~ . Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ === UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama === Berhenti, kirim email kosong ke: rantaunet-unsubscr...@googlegroups.com Untuk melakukan konfigurasi keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe -~-
[...@ntau-net] Lailatul Qadar
Angku Ridha, Kalimat di bawah ini sangat meragukan; bahasanya kaku berbau terjemahan kata-demi-kata Arab-Melayu lama, tidak mudah dicerna, dan sulit memahamkannya. Kalau boleh tolong luruskan, perbaiki bahasanya, dan terangkan apa masksud kalimat ini untuk mudah dipahami. >"Barangsiapa diharamkan dari memperoleh kebaikan di > dalamnya, maka dia akan luput dari seluruh kebaikan. > ” (HR. Ahmad)" Terima kasih. Salam, --MakNgah --- In rantau...@yahoogroups.com, Ahmad Ridha wrote: > > Bu Iffah, > > Mengenai lailatur qadar, Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa Sallam > bersabda (yang artinya): > > “Carilah lailatul qadar pada sepuluh malam terakhir dari bulan > Ramadhan.” (HR. al-Bukhari dan Muslim) > > “Di bulan Ramadhan ini terdapat lailatul qadar yang lebih baik dari > 1000 bulan. Barangsiapa diharamkan dari memperoleh kebaikan di > dalamnya, maka dia akan luput dari seluruh kebaikan.” (HR. Ahmad) > > Lengkapnya lihat: > > http://buletin.muslim.or.id/fiqih/menantikan-malam-lailatul-qadar > > Wassalaamu'alaykum warahmatullahi wabarakaatuh, > -- > Abu 'Abdirrahman, Ahmad Ridha bin Zainal Arifin bin Muhammad Hamim > (l. 1400 H/1980 M) --~--~-~--~~~---~--~~ . Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ === UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama === Berhenti, kirim email kosong ke: rantaunet-unsubscr...@googlegroups.com Untuk melakukan konfigurasi keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe -~--~~~~--~~--~--~---
[...@ntau-net] Lailatul Qadar
Angku Ridha, Yang saya tanyakan adalah terjemahan kacau di bawah ini. Adakah sumber Bahasa Arabnya yang asli yang dapat dicari dan Angku Ridha dapat menterjemahkannya dengan baik? >"Barangsiapa diharamkan dari memperoleh kebaikan di > dalamnya, maka dia akan luput dari seluruh kebaikan. > ” (HR. Ahmad)" Terima kasih. Salam, --MakNgah --- In rantau...@yahoogroups.com, Ahmad Ridha wrote: > > > 2009/9/17 sjamsir_sjarif : > > > > Kalau boleh tolong luruskan, perbaiki bahasanya, dan > > terangkan apa masksud kalimat ini untuk mudah dipahami. > > > > Terjemahannya salinan dari artikel tersebut, Mak. Yang saya pahami > adalah bahwa sangat merugi seseorang yang tidak melakukan kebaikan > sama sekali pada lailatul qadar karena besarnya nilai malam tersebut > sebagaimana dijelaskan dalam artikel itu: > > -- > Lailatul qadar adalah malam yang penuh berkah. Barangsiapa yang > terluput dari lailatul qadar, maka dia telah terluput dari seluruh > kebaikan. Sungguh merugi seseorang yang luput dari malam tersebut. > Seharusnya setiap muslim mengecamkan baik-baik sabda Nabi shallallahu > ‘alaihi wa sallam, “Di bulan Ramadhan ini terdapat lailatul qadar yang > lebih baik dari 1000 bulan. Barangsiapa diharamkan dari memperoleh > kebaikan di dalamnya, maka dia akan luput dari seluruh kebaikan.” (HR. > Ahmad. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini shahih.) > > Oleh karena itu, sudah sepantasnya seorang muslim lebih giat beribadah > ketika itu dengan dasar iman dan tamak akan pahala melimpah di sisi > Allah. Seharusnya dia dapat mencontoh Nabinya yang giat ibadah pada > sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. ‘Aisyah menceritakan, > “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sangat bersungguh-sungguh > pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan melebihi kesungguhan beliau > di waktu yang lainnya.” (HR. Muslim no. 1175) > -- > > Allahu Ta'ala a'lam. > > -- > Abu 'Abdirrahman, Ahmad Ridha bin Zainal Arifin bin Muhammad Hamim > (l. 1400 H/1980 M) --~--~-~--~~~---~--~~ . Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ === UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama === Berhenti, kirim email kosong ke: rantaunet-unsubscr...@googlegroups.com Untuk melakukan konfigurasi keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe -~--~~~~--~~--~--~---
[...@ntau-net] Lailatul Qadar
Aangku Ridha, Pemakaian kata "diharamkan" dalam terjemahan itulah yang saya ragukan dan ingin saya tanyakan kepada angku Ridha dalam konteks asli Bahasa Arabnya, karena saya kira kata "haram" sendiri punya dua arti yang berlawanan. Yang satu berarti "suci" seperti "Tanah Suci" (Makah), Mesjid Suci ("Masjid Haram"). Arti "haram" yang satu lagi 180% berlawanan dari arti pertama, (sebagai lawan kata "halal"), "tidak dibolehkan", "dilarang", seperti umpamanya "makan babi itu haram". Nah, dalam kata "diharamkan" yang diulang-ulang dalam terjemahan itu, yang manakah sebetulnya yang dimaksud diantara dua arti yang berlawanan itu? Salam, --MakNgah Sjamsir Sjarif --- In rantau...@yahoogroups.com, Ahmad Ridha wrote: > > > 2009/9/17 sjamsir_sjarif : > > > > Yang saya tanyakan adalah terjemahan kacau di bawah ini. Adakah sumber > > Bahasa Arabnya yang asli yang dapat dicari > > dan Angku Ridha dapat menterjemahkannya dengan baik? > > > > Dari tempat lain saya peroleh teks Arab untuk bagian tersebut sebagai berikut: > > "من حرمها فقد حرم الخير كله" > > dari matan yang lebih lengkap: > > إن هذا الشهر قد حضركم وفيه ليلة خير من ألف شهر من حرمها فقد حرم الخير > كله ولا يحرم خيرها إلا محروم > > http://www.islamway.com/?iw_s=Article&iw_a=view&article_id=2434 > > Kalau kita terjemahkan kira-kira artinya "Barangsiapa diharamkan > darinya (yakni lailatul qadr) maka sungguh diharamkan (baginya) > seluruh kebaikan." > > Beberapa terjemahan lain yang saya jumpai: > > "Barangsiapa yang diharamkan untuk mendapatkannya, maka sungguh telah > diharamkan seluruh kebaikan (baginya)." > > "Barangsiapa diharamkan darinya maka ia diharamkan mendapatkan > kebaikan seluruhnya." > > Allahu Ta'ala a'lam. > > -- > Abu 'Abdirrahman, Ahmad Ridha bin Zainal Arifin bin Muhammad Hamim > (l. 1400 H/1980 M) > --~--~-~--~~~---~--~~ . Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ === UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama === Berhenti, kirim email kosong ke: rantaunet-unsubscr...@googlegroups.com Untuk melakukan konfigurasi keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe -~--~~~~--~~--~--~---
[...@ntau-net] Lailatul Qadar
Aangku Ridha, Pemakaian kata "diharamkan" dalam terjemahan itulah yang saya ragukan dan ingin saya tanyakan kepada angku Ridha dalam konteks asli Bahasa Arabnya, karena saya kira kata "haram" sendiri punya dua arti yang berlawanan. Yang satu berarti "suci" seperti "Tanah Suci" (Makah), Mesjid Suci ("Masjid Haram"). Arti "haram" yang satu lagi 180% berlawanan dari arti pertama, (sebagai lawan kata "halal"), "tidak dibolehkan", "dilarang", seperti umpamanya "makan babi itu haram". Nah, dalam kata "diharamkan" yang diulang-ulang dalam terjemahan itu, yang manakah sebetulnya yang dimaksud diantara dua arti yang berlawanan itu? Salam, --MakNgah Sjamsir Sjarif --- In rantau...@yahoogroups.com, Ahmad Ridha wrote: > > > 2009/9/17 sjamsir_sjarif : > > > > Yang saya tanyakan adalah terjemahan kacau di bawah ini. Adakah sumber > > Bahasa Arabnya yang asli yang dapat dicari > > dan Angku Ridha dapat menterjemahkannya dengan baik? > > > > Dari tempat lain saya peroleh teks Arab untuk bagian tersebut sebagai berikut: > > "من حرمها فقد حرم الخير كله" > > dari matan yang lebih lengkap: > > إن هذا الشهر قد حضركم وفيه ليلة خير من ألف شهر من حرمها فقد حرم الخير > كله ولا يحرم خيرها إلا محروم > > http://www.islamway.com/?iw_s=Article&iw_a=view&article_id=2434 > > Kalau kita terjemahkan kira-kira artinya "Barangsiapa diharamkan > darinya (yakni lailatul qadr) maka sungguh diharamkan (baginya) > seluruh kebaikan." > > Beberapa terjemahan lain yang saya jumpai: > > "Barangsiapa yang diharamkan untuk mendapatkannya, maka sungguh telah > diharamkan seluruh kebaikan (baginya)." > > "Barangsiapa diharamkan darinya maka ia diharamkan mendapatkan > kebaikan seluruhnya." > > Allahu Ta'ala a'lam. > > -- > Abu 'Abdirrahman, Ahmad Ridha bin Zainal Arifin bin Muhammad Hamim > (l. 1400 H/1980 M) > --~--~-~--~~~---~--~~ . Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ === UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama === Berhenti, kirim email kosong ke: rantaunet-unsubscr...@googlegroups.com Untuk melakukan konfigurasi keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe -~--~~~~--~~--~--~---
[...@ntau-net] Lailatul Qadar
Terima kasih Angku Ridha membawakan sumber kalimat itu "من حرمها فقد حرم الخير كله" dari matan yang lebih lengkap: إن هذا الشهر قد حضركم وفيه ليلة خير من ألف شهر من حرمها فقد حرم الخير كله ولا يحرم خيرها إلا محروم http://www.islamway.com/?iw_s=Article&iw_a=view&article_id=2434 Saya coba cari image article (dalam tulisan arab itu) itu kalau ada dalam Bahasa Ingeris, tetapi tidak saya temukan. Yang terdekat mengenai subject itu dalam link yang sama tetapi artikelnya tidak sama; sayangnya di dalamnya tidak ada quote kalimat yang diquote itu: http://english.islamway.com/bindex.php?section=article&id=667 Saya copy & pastekan di sini, untuk tambahan bacaan teman-teman di Lapau. Salam, --MakNgah The Last Ten Days Here we are at one of the last stations, and it is time to work hard and strive. We are in the phases for "hurry" and "race" in order to make the best out of these special times. Do your best for the reward is magnificent and the frit deserves the hard work in order to obtain it. This fruit is Laylat al-Qadr. Allah (SWT[1]) says what can be translated as, "And what will make you know what the night of Al-Qadr (Decree) is? The night of Al-Qadr (Decree) is better than a thousand months (i.e. worshipping Allah in that night is better than worshipping Him a thousand months, (i.e. 83 years and 4 months). Therein descend the angels and the Ruh [Jibrael (Gabriel)] by Allah's Permission with all Decrees. Peace! (All that night, there is Peace and Goodness from Allah to His believing slaves) until the appearance of dawn." [Al-Qadr 97, 2-5], {وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ ﴿٢﴾ لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ ﴿٣﴾ تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِم مِّن كُلِّ أَمْرٍ ﴿٤﴾ سَلَامٌ هِيَ حَتَّىٰ مَطْلَعِ الْفَجْرِ}, Transliteration: Wa Mā 'Adrāka Mā Laylatu Al-Qadri, Laylatu Al-Qadri Khayrun Min 'Alfi Shahrin, Tanazzalu Al-Malā'ikatu Wa Ar-Rūĥu Fīhā Bi'idhni Rabbihim Min Kulli 'Amrin, Salāmun Hiya Ĥattá Maţla`i Al-Fajri. Abu-Musa al-Ash'ar (RA[2]) strived to a great extent before his death. He was told, "Why don't you take it easy on yourself a little?" He replied, "When horses are near the end line, they give their best." Hence, this great companion worked really hard and gave it all he has. The Prophet (SAWS) used to pray during the night, wake up his family and strive harder than ever before during the last ten days of Ramadan. [Agreed Upon] Ayesha (RA) said, "The Prophet (SAWS) worked harder during he last ten days than in any other time." [Reported by Muslim] Advice for the ten days: 1- No sleep in the last ten days: The Prophet (SAWS) used to stay awake on those nights through night prayer. 2- Encourage your family to enjoin you in good deeds: In a hadith reported by Abi Dhir (RA), the Prophet (SAWS) lead them in prayer on the nights of the 23rd and 25th mentioned that he called his family and wives to the night of the twenty seventh especially. This proves that he made sure to wake them up to pray during a night suspected of being Laylat al-Qadr. Sufian al-Thawry said: "The most favorite to me and closest to my heart when the last ten days are near is to pray at night and strive in it, to wake my family and children for prayer (if they are able to)." 3- Increase supplication on this night: The Prophet (SAWS) asked the mother of the believers Ayesha (RA) to make supplication on those nights. Ayesha (RA) said to the Prophet (SAWS), "What do I say if it is indeed Laylat al-Qadr?" The Prophet (SAWS) said: «Say, `O Allah, You are oft-forgiving and love to forgive so forgive me». Sufian al-Thawry said: "Supplication on such a night is more preferable to me than prayer. Increasing supplications is better than prayer in which one does not do excessive supplication. And if one reads then makes supplication, then that is fine too." 4- Purification of what is seen and what is hidden: Pious worshippers used to make ghusl (complete ablution) during each of the lat ten nights. There are many who also used to wear cologne on nights which they hoped to be Laylat al-Qadr. For indeed one needs to be in their best state on the outside and the inside, when supplicating to the Lord of the worlds. 5- Its night is like its morning, don't forget that. Many scholars stress the fact that the benefits of the morning of that day are just as great as those of its night time. It is important to note the need to continue good deeds and worship during the day as well. The great scholar Imam as-Shafi'e said: "I prefer to strive during its day than its night. This necessitates doing the same through out the last ten days, striving equally during the day and at night." 6- Among the most honored acts of worship is to devote your self completely to Allah... Allah said in what can be translated as, "And remember the Name of your Lord and devote yourself to Him with a complete devotion. (He Alone is) the Lord of the east and the w
[...@ntau-net] Lailatul Qadar
Rangkayo Hanifah, Mungkin MakNgah manompang tanyo pulo ka angku Ridha satantangan masalah tu. Apokoh carito-carito saroman itu, nan kito danga wakatu ketek-ketek tu, ado basisnyo dari Al Quran dan Hadis? Ataukah itu marupokan folk tale nan baserak-serak sajo? --MakNgah --- In rantau...@yahoogroups.com, hanifah daman wrote: > > Assalammualaikum Wr Wb pak Ridha yth > > Makasih atas kirimannya. . > Sering juga orang berkomentar .. kalau memenag ada malam Lailatul Qadar, > tentu oranmg yang tinggal di pinggir laut akan tahu lebih dahulu, karena > ombak berhenti menghempas pantai... > > Wass > > Hanifah > --~--~-~--~~~---~--~~ . Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ === UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama === Berhenti, kirim email kosong ke: rantaunet-unsubscr...@googlegroups.com Untuk melakukan konfigurasi keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe -~--~~~~--~~--~--~---