GAGASAN IA-ITB UNTUK NAGARI TANJUNG SANI Membangun Kampung Terapung di Maninjau
Rabu, 02/12/2009 20:21 WIB padangmedia.com - PADANG - Nagari Air! Inilah nagari impian yang tengah dicoba oleh Ikatan Alumni ITB untuk dijadikan perkampungan model terapung di Tanjung Sani Maninjau Kabupaten Agam. "Tapi segala sesuatu ini masih dalam taraf konsep karena mesti dilengkapi dengan perencanaan non-teknis seperti masalah-masalah sosio-kultural, ekonomi dan sebagainya," ujar Zukri Saad dari IA-ITB Sumatera Barat ketika mempresentasikan gagasan besar itu di depan pegiat lingkungan di Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) Unand Padang, siang tadi. Gagasan membangun perkampungan baru di atas permukaan air danau Maninjau dilahirkan para pengurus IA-ITB saat melaksanakan operasi tanggap darurat pascagempa Sumbar. IA-ITB kemudian mengambil basis di Tanjung Sani Maninjau. Masalah di Tanjung Sani sangat spesifik. Pascagempa nyaris lahan untuk bermukim makin menipis jumlahnya. Nagari yang terdiri dari 11 jorong itu tertimpa longsoran perbukitan yang berbatasan dengan Kabupaten Padang Pariaman tersebut. "Sebenarnya tak hanya gempa ini saja yang pernah menimpa masyarakat di sini, sebelumnya beberapa kali galodo -banjir bandang-dan longsor pernah dialami masyarakat. Dan beberapa kali sudah dilaksanakan transmigrasi lokal ke Sawahlunto Sijunjung, tapi kemudian massyarakat kembali lagi ke kampung asalnya ini," tutur Zukri didamping Apris Hamid dan Harmen Nashar dari IA-ITB. Berdasarkan pengalaman itu dan penelitian para pengurus IA-ITB diperoleh kesimpulan bahwa transmigrasi bukan langkah yang tepat bagi penanganan korban pascagempa di Tanjung Sani. "Kultur masyarakat yang terbiasa hidup dengan air danau, kemudian dipindahkan ke kawasan berhutan untuk bertani di lokasi translok membuat mereka tidak betah bertahan hidup, jadi mereka kembali lagi ke kampungnya," ujar Alfan Miko, Kepala LPM Unand yang juga sedang melakukan berbagai kegiatan dengan mahasiswa Unand dan UGM di Tanjung Sani. Gagasan Zukri dan IA-ITB itu didiskusi dalam suasana yang hangat dan sengit oleh para peserta. Terlihat yang hadir antara lain Ardinis Arbain, John Farlis, Hendri Martius, Jafri Nur, bahkan budayawan Edy Utama dan sejumlah akademisi Unand lainnya. Gagasan membangun Nagari Terapung ini secara sederhana adalah membangun perumahan berikut fasilitas umum dan sosial seperti pasar, rumah ibadah dan Puskesmas di atas air. Secara teknis kalangan ITB sudah mendesain bentuk rumah dan bangunan dengan kondisi diapungkan oleh ponton-ponton yang terbuat dari fiberglas. Kelak semua aktifitas masyarakat Tanjung Sani akan beralih dari darat ke rumah terapung di bibir pantai Barat Danau Maninjau ini. "Secara teknis tidak ada lagi kendalanya, yang menjadi soal sekarang adalah persoalan non-teknis, antara lain kesiapan masyarakat, perubahan kultur, sampai penerimaan masyarakat untuk hidup dalam habit yang baru. Ini perlu social engineering lebih intensif," kata Zukri. Saat ini sekitar 3.802 orang (+/- 700 KK) warga Tanjung Sani masih berdiam di pengungsian. Setidaknya dibutuhkan 700 rumah dan infrastruktur pendukung, fasos dan fasum untuk bisa memulihkan kehidupan masyaraiat setempat seperti semula. Sementara Hendri Martius memperingatkan agar kalau gagasan ini jadi diimplementasikan, hendaknya benar-benar serius dipikirkan segi-segi non-teknisnya itu agar tidak menimbulkan kerugian besar. Ia bahkan mencontohkan Pasar Amur yang dibangun tanpa mempertimbangkan segi non-teknisnya. "Jadinya, ya, seperti yang kita lihat, gagal dan menimbulkan kerugian," kata Hendri. Zukri dan kawan-kawan para penggagas berjanji akan memperkaya lagi konsep ini dengan berbagai pendapat yang sudah disumbangkan para akademisi Unand. Dalam waktu dekat ini focus group discussion (FGD) akan dilakukan lagi dengan pejabat Pemkab Agam dan pejabat Pemprov Sumatera Barat. "Jika ini jadi diimplementasikan dan didukung pemerintah dengan pengalokasian anggaran, maka ini yang pertama di dunia," ujar Zukri. (eko) http://www.padangmedia.com/?mod=berita&id=58602 The above message is for the intended recipient only and may contain confidential information and/or may be subject to legal privilege. If you are not the intended recipient, you are hereby notified that any dissemination, distribution, or copying of this message, or any attachment, is strictly prohibited. If it has reached you in error please inform us immediately by reply e-mail or telephone, reversing the charge if necessary. Please delete the message and the reply (if it contains the original message) thereafter. Thank you. --~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~ . Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama =========================================================== Berhenti, kirim email kosong ke: rantaunet-unsubscr...@googlegroups.com Untuk melakukan konfigurasi keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe -~----------~----~----~----~------~----~------~--~---