[...@ntau-net] Re: MARI KITA HATI-HATI dan TELITI Bagian Dua
Dear Pak Kurnia dan Dunsanak RN Yang Mulia, 1. Mohon maaf baru reply, krn posting Bpk ini ternyata masuk ke dalam spam mail saya. Saya baru kembali membuka mail di PC, selama dua minggu terakhir saya keliling SUMBAR dan hanya monitor via BB. 2. Saya setuju dgn pandangan Pak Kurnia,kita perlu MEMBANGUN ATMOSFIR yang BAIK bagi semua.disamping itu tentunya kita juga perlu untuk membuka diri untuk melihat "CERMIN" kita bersama. Saya sangat yakin bahwa kita semua ingin berbuat yang terbaik bagi negeri kita,...saya juga sangat yakin bahwa kita berbuat dengan pola LILLAHI TA'ALA,...sehingga dengan demikian saya pun menjadi "terlalu yakin" bahwa PUTIH nya HATI kita semua adalah ATMOSFIR TERBAIK dalam bersama-sama membangun kampung halaman kita. 3. Apapupun itu, .saya minta maaf jika gaya menulis saya dianggap terlalu vulgar. Salam, r.a. --- On Thu, 3/19/09, Kurnia Chalik wrote: From: Kurnia Chalik Subject: [...@ntau-net] Re: MARI KITA HATI-HATI dan TELITI Bagian Dua To: RantauNet@googlegroups.com Date: Thursday, March 19, 2009, 2:02 PM Pak Ricky,Da Riri serta adi dunsanak kasadonyo, Komentar saya di bawah bukan untuk menampakan sikap resistensi saya terhadap potensi dampak negatif yang mungkin timbul dari sektor Pariwisata Sumbar. Tetapi yang saya fokuskan adalah kurang bijaksana rasanya bila kita dari awal2 telah memblow-up sisi2 negatif pariwisata.Saya kuatir dukungan masyarakat apalagi pemerintah daerah untuk merawat objek2 wisata yang sudah ada apalagi mengembangkan objek2 wisata yang baru di Sumbar akhirnya menjadi menurun.Untuk apa Pariwisata Sumbar dikembangkan,toch pada akhirnya akan berdampak buruk juga.Pemda dan masyarakat Sumbar berfikirnya sangat praktis sekali.Makanya Pak Gubernur sendiri berkali2 mengatakan,ayo kita benahi objek2 wisata Sumbar dan jangan ada yang mendua lagi/antipati terhadap usaha2 untuk memajukan pariwisata Sumbar. Sedangkan info yang baik2 saja yang kita informasikan kepada Pemda ataupun masyarakat,responnya belum tentu positif,apalagi kalau kita sudah dari sekarang sudah memberikan dampak2 yang negatif dari pariwisata,tentunya mereka akan lebih negatif lagi responnya.Pemda dan masyarakat luas dapat saja berkata, "Ya sudah kalau memang pariwisata banyak berdampak negatifnya,tidak usah saja kita promosikan pariwisata Sumbar". Nah kalau ini terjadi,maka pintu sudah tertutup rapat sebelum kita2 para pemerduli Pariwisata Sumbar ini berbuat sesuatu. Untuk itulah dibutuhkan kearifan,bijaksana dan pandai2 dalam menginformasikan segala sesuatunya.Niat kita ingin berpartisipasi dan kalau bisa memajukan potensi Pariwisata Sumbar,tetapi info yang kita lempar ke forum adalah dampak2 negatif pariwisata itu sendiri.Ini sebuah hal yang sangat kontra-produktif sekali tentunya. Boleh jadi niat kita agar dilibatkan dalam membuat master plan (grand design) pariwisata Sumbar,malah bisa2 ditolak dari pagi2 hari oleh Pemda dan Masyarakat luas. Wassalam, Kurnia Chalik .-Original Message- From: RantauNet@googlegroups.com [mailto:rantau...@googlegroups.com]on Behalf Of avenzor...@yahoo.com Sent: Wednesday, March 18, 2009 9:40 PM To: RantauNet@googlegroups.com Subject: [...@ntau-net] Re: MARI KITA HATI-HATI dan TELITI Bagian Dua Dear Pak Riri, Pak Kurnia dan Dunsanak RN Yang Mulia, 1. Terima kasih atas berbagai perspektif yg telah disampaikan utk merespon pandangan saya ttg perlunya kehati-hatian dan ketelitian dlm mempromosikan dan membesarkan pariwisata di Ranah Minang. 2. Sesungguhnya saya SANGAT SEPAKAT utk kita bersama-sama mempromosikan (dari berbagai sisi dan dgn berbagai cara yang tentunya HARUS BAIK dan BENAR). Saya juga SANGAT SEPAKAT bahwa SEMUA PIHAK adalah mempunyai HAK BERPARTISIPASI sesuai dengan kemampuan masing-masing. 3. Pertanyaan yg muncul dlm fikiran saya adalah akan KEMANA ARAH PEMBANGUNAN PARIWISATA SUMBAR sesungguhnya akan dibawayg dlm bhs Pak Nofrins beliau sebut "bgmana GRAND DESIGN" nya. 4. Mohon ijinkan saya utk mencuatkan beberapa fakta yg ada dlm beberapa minggu terakhir ini tentang usaha kita bersama utk mempromosikan pariwisata SUMBAR, yaitu ; a. Setelah kawan2 MPKAS berhasil menaikkan berbagai foto ttg seorang CHRISTNE HAKIM (sbg salah seorang ASET nasional dlm perfileman) di SIKUAI, maka beberapa hari kemudian naik pula foto2 ttg artis lain di Sikuai. Foto ttg CH menunjukan totalitas dan citra tersendiri,...sdgkan foto artis lain menunjukan 3/4 PAHA yg terbuka krn pakain BIKINI. Pertanyaannya adalah APAKAH BENAR bhw CITRA PAHA BERBUKINI yang akan juga kita tampilkan (meskipun itu dilokasi pantai dan di pulau pula). JIKA IYA, apakah kita semua SIAP utk MELIHAT ANAK dan KEMANAKAN kita dlm 10 tahun mendatang sudah BERBIKINI RIA PULA disepanjang pantai di Sumbar? Mhn maaf, secara pribadi saya TIDAK MAU anak dan kemanakan kita BERBIKINI RIA di panta
Bls: [...@ntau-net] Re: MARI KITA HATI-HATI dan TELITI Bagian Dua
Bapak2 yang terhormat, permasalahan ini menjadi menarik tetapi kadang kala perlunya kita sebuah media untuk menjembatani. Saran saya ayo kita bikin matrik swot nya biar kita bisa lebih terukur. Kita sebuatkan semua potensi yang kita tahu, baik itu yang negatif maupun yang positif. Sangat disayang kan bahwa banyak orang yang mempunyai kopetensi utk memdiskusikan permasalahan ini tetapi masih tercerai berai. Saya raasa bagaimana pak ketua sebagai nan dituakan di RN ini utk menjembatani, apo perlu pemanasan dulu di kubang saharjo dulu..ba a nyo ketua, kami warga siap manunggu jadwal Nanang, prihatin juga nantinya diskusi disini berkembang dan bisa menjadi multitapsir nantinya, sebagai pancingan saya rasa sudah oke karena sudah ada perdebatan disini, sekarang mari kita diskusikan dilapau kubang saharj. Sangajo ndak dipotong pak mod. supayo bisa jaleh perdebatannyo Dari: Kurnia Chalik Kepada: RantauNet@googlegroups.com Terkirim: Kamis, 19 Maret, 2009 14:02:02 Topik: [...@ntau-net] Re: MARI KITA HATI-HATI dan TELITI Bagian Dua Pak Ricky,Da Riri serta adi dunsanak kasadonyo, Komentar saya di bawah bukan untuk menampakan sikap resistensi saya terhadap potensi dampak negatif yang mungkin timbul dari sektor Pariwisata Sumbar. Tetapi yang saya fokuskan adalah kurang bijaksana rasanya bila kita dari awal2 telah memblow-up sisi2 negatif pariwisata.Saya kuatir dukungan masyarakat apalagi pemerintah daerah untuk merawat objek2 wisata yang sudah ada apalagi mengembangkan objek2 wisata yang baru di Sumbar akhirnya menjadi menurun.Untuk apa Pariwisata Sumbar dikembangkan,toch pada akhirnya akan berdampak buruk juga.Pemda dan masyarakat Sumbar berfikirnya sangat praktis sekali.Makanya Pak Gubernur sendiri berkali2 mengatakan,ayo kita benahi objek2 wisata Sumbar dan jangan ada yang mendua lagi/antipati terhadap usaha2 untuk memajukan pariwisata Sumbar. Sedangkan info yang baik2 saja yang kita informasikan kepada Pemda ataupun masyarakat,responnya belum tentu positif,apalagi kalau kita sudah dari sekarang sudah memberikan dampak2 yang negatif dari pariwisata,tentunya mereka akan lebih negatif lagi responnya.Pemda dan masyarakat luas dapat saja berkata, "Ya sudah kalau memang pariwisata banyak berdampak negatifnya,tidak usah saja kita promosikan pariwisata Sumbar". Nah kalau ini terjadi,maka pintu sudah tertutup rapat sebelum kita2 para pemerduli Pariwisata Sumbar ini berbuat sesuatu. Untuk itulah dibutuhkan kearifan,bijaksana dan pandai2 dalam menginformasikan segala sesuatunya.Niat kita ingin berpartisipasi dan kalau bisa memajukan potensi Pariwisata Sumbar,tetapi info yang kita lempar ke forum adalah dampak2 negatif pariwisata itu sendiri.Ini sebuah hal yang sangat kontra-produktif sekali tentunya. Boleh jadi niat kita agar dilibatkan dalam membuat master plan (grand design) pariwisata Sumbar,malah bisa2 ditolak dari pagi2 hari oleh Pemda dan Masyarakat luas. Wassalam, Kurnia Chalik .-Original Message- From: RantauNet@googlegroups.com [mailto:rantau...@googlegroups.com]on Behalf Of avenzor...@yahoo.com Sent: Wednesday, March 18, 2009 9:40 PM To: RantauNet@googlegroups.com Subject: [...@ntau-net] Re: MARI KITA HATI-HATI dan TELITI Bagian Dua Dear Pak Riri, Pak Kurnia dan Dunsanak RN Yang Mulia, 1. Terima kasih atas berbagai perspektif yg telah disampaikan utk merespon pandangan saya ttg perlunya kehati-hatian dan ketelitian dlm mempromosikan dan membesarkan pariwisata di Ranah Minang. 2. Sesungguhnya saya SANGAT SEPAKAT utk kita bersama-sama mempromosikan (dari berbagai sisi dan dgn berbagai cara yang tentunya HARUS BAIK dan BENAR). Saya juga SANGAT SEPAKAT bahwa SEMUA PIHAK adalah mempunyai HAK BERPARTISIPASI sesuai dengan kemampuan masing-masing. 3. Pertanyaan yg muncul dlm fikiran saya adalah akan KEMANA ARAH PEMBANGUNAN PARIWISATA SUMBAR sesungguhnya akan dibawayg dlm bhs Pak Nofrins beliau sebut "bgmana GRAND DESIGN" nya. 4. Mohon ijinkan saya utk mencuatkan beberapa fakta yg ada dlm beberapa minggu terakhir ini tentang usaha kita bersama utk mempromosikan pariwisata SUMBAR, yaitu ; a. Setelah kawan2 MPKAS berhasil menaikkan berbagai foto ttg seorang CHRISTNE HAKIM (sbg salah seorang ASET nasional dlm perfileman) di SIKUAI, maka beberapa hari kemudian naik pula foto2 ttg artis lain di Sikuai. Foto ttg CH menunjukan totalitas dan citra tersendiri,...sdgkan foto artis lain menunjukan 3/4 PAHA yg terbuka krn pakain BIKINI. Pertanyaannya adalah APAKAH BENAR bhw CITRA PAHA BERBUKINI yang akan juga kita tampilkan (meskipun itu dilokasi pantai dan di pulau pula). JIKA IYA, apakah kita semua SIAP utk MELIHAT ANAK dan KEMANAKAN kita dlm 10 tahun mendatang sudah BERBIKINI RIA PULA disepanjang pantai di Sumbar? Mhn maaf, secara pribadi saya TIDAK MAU anak dan kemanakan kita BERBIKINI RIA di pa
[...@ntau-net] Re: MARI KITA HATI-HATI dan TELITI Bagian Dua
Pak Ricky,Da Riri serta adi dunsanak kasadonyo, Komentar saya di bawah bukan untuk menampakan sikap resistensi saya terhadap potensi dampak negatif yang mungkin timbul dari sektor Pariwisata Sumbar. Tetapi yang saya fokuskan adalah kurang bijaksana rasanya bila kita dari awal2 telah memblow-up sisi2 negatif pariwisata.Saya kuatir dukungan masyarakat apalagi pemerintah daerah untuk merawat objek2 wisata yang sudah ada apalagi mengembangkan objek2 wisata yang baru di Sumbar akhirnya menjadi menurun.Untuk apa Pariwisata Sumbar dikembangkan,toch pada akhirnya akan berdampak buruk juga.Pemda dan masyarakat Sumbar berfikirnya sangat praktis sekali.Makanya Pak Gubernur sendiri berkali2 mengatakan,ayo kita benahi objek2 wisata Sumbar dan jangan ada yang mendua lagi/antipati terhadap usaha2 untuk memajukan pariwisata Sumbar. Sedangkan info yang baik2 saja yang kita informasikan kepada Pemda ataupun masyarakat,responnya belum tentu positif,apalagi kalau kita sudah dari sekarang sudah memberikan dampak2 yang negatif dari pariwisata,tentunya mereka akan lebih negatif lagi responnya.Pemda dan masyarakat luas dapat saja berkata, "Ya sudah kalau memang pariwisata banyak berdampak negatifnya,tidak usah saja kita promosikan pariwisata Sumbar". Nah kalau ini terjadi,maka pintu sudah tertutup rapat sebelum kita2 para pemerduli Pariwisata Sumbar ini berbuat sesuatu. Untuk itulah dibutuhkan kearifan,bijaksana dan pandai2 dalam menginformasikan segala sesuatunya.Niat kita ingin berpartisipasi dan kalau bisa memajukan potensi Pariwisata Sumbar,tetapi info yang kita lempar ke forum adalah dampak2 negatif pariwisata itu sendiri.Ini sebuah hal yang sangat kontra-produktif sekali tentunya. Boleh jadi niat kita agar dilibatkan dalam membuat master plan (grand design) pariwisata Sumbar,malah bisa2 ditolak dari pagi2 hari oleh Pemda dan Masyarakat luas. Wassalam, Kurnia Chalik .-Original Message- From: RantauNet@googlegroups.com [mailto:rantau...@googlegroups.com]on Behalf Of avenzor...@yahoo.com Sent: Wednesday, March 18, 2009 9:40 PM To: RantauNet@googlegroups.com Subject: [...@ntau-net] Re: MARI KITA HATI-HATI dan TELITI Bagian Dua Dear Pak Riri, Pak Kurnia dan Dunsanak RN Yang Mulia, 1. Terima kasih atas berbagai perspektif yg telah disampaikan utk merespon pandangan saya ttg perlunya kehati-hatian dan ketelitian dlm mempromosikan dan membesarkan pariwisata di Ranah Minang. 2. Sesungguhnya saya SANGAT SEPAKAT utk kita bersama-sama mempromosikan (dari berbagai sisi dan dgn berbagai cara yang tentunya HARUS BAIK dan BENAR). Saya juga SANGAT SEPAKAT bahwa SEMUA PIHAK adalah mempunyai HAK BERPARTISIPASI sesuai dengan kemampuan masing-masing. 3. Pertanyaan yg muncul dlm fikiran saya adalah akan KEMANA ARAH PEMBANGUNAN PARIWISATA SUMBAR sesungguhnya akan dibawayg dlm bhs Pak Nofrins beliau sebut "bgmana GRAND DESIGN" nya. 4. Mohon ijinkan saya utk mencuatkan beberapa fakta yg ada dlm beberapa minggu terakhir ini tentang usaha kita bersama utk mempromosikan pariwisata SUMBAR, yaitu ; a. Setelah kawan2 MPKAS berhasil menaikkan berbagai foto ttg seorang CHRISTNE HAKIM (sbg salah seorang ASET nasional dlm perfileman) di SIKUAI, maka beberapa hari kemudian naik pula foto2 ttg artis lain di Sikuai. Foto ttg CH menunjukan totalitas dan citra tersendiri,...sdgkan foto artis lain menunjukan 3/4 PAHA yg terbuka krn pakain BIKINI. Pertanyaannya adalah APAKAH BENAR bhw CITRA PAHA BERBUKINI yang akan juga kita tampilkan (meskipun itu dilokasi pantai dan di pulau pula). JIKA IYA, apakah kita semua SIAP utk MELIHAT ANAK dan KEMANAKAN kita dlm 10 tahun mendatang sudah BERBIKINI RIA PULA disepanjang pantai di Sumbar? Mhn maaf, secara pribadi saya TIDAK MAU anak dan kemanakan kita BERBIKINI RIA di pantai manapun,apa lagi di SUMBAR. b. Contoh lain, saya anggap contoh berikut adalah sebagai SALAH SATU KETERLANJURAN, yaitu tolong kumpulkan data ttg berapa WATERBOOM yang sdh ada di SUMBAR saat ini, dimana saja,...dan berapa lagi yg sedang dibangun. Jika tdk salah, saat ini SUMBAR sdh mempunyai EMPAT WATERBOOM dan masih akan membangun SATU LAGI WATERBOOM. Jika data itu benar, maka mari sama2 kita lihat SEBARAN GEIGRAFINYA, lalu kita sama-sama hitung GOLDEN DISTANCE AREA nya,...lalu mari pula sama-sama kita prediksi POTENTIAL DEMAND dari setiap waterboom yg ada. Sampai disini,...mohon maaf, saya menyimpulkan bahwa TELAH TERJADI PERSAINGAN YG TDK SEHAT antar kabupaten/kota. Lebih lanjut, coba pula lihat lokasi2 yg dipilih utk membangun TAMAN REKREASI TEMATIS (water boom, taman safari, kebun binatang dll),.maaf saya menyimpulkan bahwa pemilihan lokasi TAMAN TEMATIS DI SUMBAR adalah CENDERUNG UTK MENGEKSPLOITASI KEINDAHAN ALAM,sdgkan sesungguhnya salah satu TUJUAN PEMBANGUNAN TAMAN REKREASI TEMATIS adalah UTK MENINGKATKAN KUALITAS BENTANG ALAM (natural landscape) yg buruk agar menjadi baik, bermanfaat dan mempunyai added value melalui cara investasi pembangunan yg mempunyai nilai
Re: [West Sumatra Tourism Board] Fw: [...@ntau-net] Re: MARI KITA HATI-HATI dan TELITI Bagian Dua
Ricky dan Dunsanak Sadonyo. Kalau bicara tentang "grand design", mungkin itu maksudnya kebijakan kan ya. Nah, kalau kebijakan, mau tidak mau kita harus melihat ke perundangan. Kalau di lihat ke UU 32 dan turunannya di PP 37/2007. Di lampiran Q. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA, Sub BIdang 3, jelas sekali bahwa RIPP Provinsi maupun pemasaran (mungkin bentuknya WSTB yang disebut2 dunsanak di milis), koordinasi dll itu merupakan kewenangan Provinsi. Kabupaten dan Kota mengacu ke situ. Cuma lucunya, Provinsi belum menyusun itu (at least dari yang saya baca2), tetapi Provinsi bisa "mengkritik" Kabupaten/ Kota dengan tidak berkoordinasi dalam mengembangkan pariwisara di daerahnya masing2. Cerita tidak terkoordinasinya pengembangan pariwisata ini entah berapa kali di bahas di berbagai tempat, di RN saja sudah sekian kali. Yang topiknya Water Boom pun sudah berkali2 dibahas. Nah, sekarang masalahnya - kalau buat saya - jika itu merupakan kewenangan Pemprov, tapi Pemprov tidak melaksanakan (setidaknya tidak sesuai dengan keinginan kita), apakah kita bersedia "membuatkan" dan menyerahkannya ke Pemprov? (di luar apakah itu diterima atau tidak, itu soal lain). Riri Bekasi, L 46 2009/3/18 Y. Napilus > FYI as requested by Pak Ricky... Saya cc lg ke RN agar bisa reply > sekaligus...:) > > - Forwarded Message > *From:* "avenzor...@yahoo.com" > *To:* RantauNet@googlegroups.com > *Sent:* Wednesday, March 18, 2009 9:40:20 PM > *Subject:* [...@ntau-net] Re: MARI KITA HATI-HATI dan TELITI Bagian Dua > > Dear Pak Riri, Pak Kurnia dan Dunsanak RN Yang Mulia, > > 1. Terima kasih atas berbagai perspektif yg telah disampaikan utk merespon > pandangan saya ttg perlunya kehati-hatian dan ketelitian dlm mempromosikan > dan membesarkan pariwisata di Ranah Minang. > > 2. Sesungguhnya saya SANGAT SEPAKAT utk kita bersama-sama mempromosikan > (dari berbagai sisi dan dgn berbagai cara yang tentunya HARUS BAIK dan > BENAR). Saya juga SANGAT SEPAKAT bahwa SEMUA PIHAK adalah mempunyai HAK > BERPARTISIPASI sesuai dengan kemampuan masing-masing. > > 3. Pertanyaan yg muncul dlm fikiran saya adalah akan KEMANA ARAH > PEMBANGUNAN PARIWISATA SUMBAR sesungguhnya akan dibawayg dlm bhs Pak > Nofrins beliau sebut "bgmana GRAND DESIGN" nya. > > 4. Mohon ijinkan saya utk mencuatkan beberapa fakta yg ada dlm beberapa > minggu terakhir ini tentang usaha kita bersama utk mempromosikan pariwisata > SUMBAR, yaitu ; > > a. Setelah kawan2 MPKAS berhasil menaikkan berbagai foto ttg seorang > CHRISTNE HAKIM (sbg salah seorang ASET nasional dlm perfileman) di SIKUAI, > maka beberapa hari kemudian naik pula foto2 ttg artis lain di Sikuai. Foto > ttg CH menunjukan totalitas dan citra tersendiri,...sdgkan foto artis lain > menunjukan 3/4 PAHA yg terbuka krn pakain BIKINI. Pertanyaannya adalah > APAKAH BENAR bhw CITRA PAHA BERBUKINI yang akan juga kita tampilkan > (meskipun itu dilokasi pantai dan di pulau pula). JIKA IYA, apakah kita > semua SIAP utk MELIHAT ANAK dan KEMANAKAN kita dlm 10 tahun mendatang sudah > BERBIKINI RIA PULA disepanjang pantai di Sumbar? Mhn maaf, secara pribadi > saya TIDAK MAU anak dan kemanakan kita BERBIKINI RIA di pantai > manapun,apa lagi di SUMBAR. > > b. Contoh lain, saya anggap contoh berikut adalah sebagai SALAH SATU > KETERLANJURAN, yaitu tolong kumpulkan data ttg berapa WATERBOOM yang sdh > ada di SUMBAR saat ini, dimana saja,...dan berapa lagi yg sedang dibangun. > Jika tdk salah, saat ini SUMBAR sdh mempunyai EMPAT WATERBOOM dan masih akan > membangun SATU LAGI WATERBOOM. Jika data itu benar, maka mari sama2 kita > lihat SEBARAN GEIGRAFINYA, lalu kita sama-sama hitung GOLDEN DISTANCE AREA > nya,...lalu mari pula sama-sama kita prediksi POTENTIAL DEMAND dari setiap > waterboom yg ada. Sampai disini,...mohon maaf, saya menyimpulkan bahwa TELAH > TERJADI PERSAINGAN YG TDK SEHAT antar kabupaten/kota. > > Lebih lanjut, coba pula lihat lokasi2 yg dipilih utk membangun TAMAN > REKREASI TEMATIS (water boom, taman safari, kebun binatang dll),.maaf > saya menyimpulkan bahwa pemilihan lokasi TAMAN TEMATIS DI SUMBAR adalah > CENDERUNG UTK MENGEKSPLOITASI KEINDAHAN ALAM,sdgkan sesungguhnya salah > satu TUJUAN PEMBANGUNAN TAMAN REKREASI TEMATIS adalah UTK MENINGKATKAN > KUALITAS BENTANG ALAM (natural landscape) yg buruk agar menjadi baik, > bermanfaat dan mempunyai added value melalui cara investasi pembangunan yg > mempunyai nilai ekonomi cepat. Mari kita bayangkan jika itu semua kita > biarkan,..apakah sekian tahun mendatang kira2 kita masih akan bisa > melihat hamparan sawah dan bukit yg indah di sepanjang jalan di Sumbar? > > c. Jika saya masih boleh memberi contoh lain,...maka ijinkan saya utk > mencuatkan isu ttg TA
[...@ntau-net] Re: MARI KITA HATI-HATI dan TELITI Bagian Dua
Waalaikumsalam w.w. Sanak Zulkarnain, Saya aminkan pandangan Sanak. Keberhasilan dalam bidang pariwisata tidak tercipta sendiri, tetapi merupakan buah dari perencanaan yang baik serta pelaksanaan yang tak kurang baiknya. Wassalam, Saafroedin Bahar (L, masuk 72 th, Jakarta; Tanjuang, Soetan Madjolelo; Lagan, Kampuang Dalam, Pariaman.) "Basuku ka Ibu; banasab ka Bapak; basako ka Mamak" Alternate e-mail address: saaf10...@gmail.com; From: Zulkarnain Kahar To: RantauNet@googlegroups.com Sent: Thursday, March 19, 2009 7:17:05 AM Subject: [...@ntau-net] Re: MARI KITA HATI-HATI dan TELITI Bagian Dua Assalamualaikum, w,w Sato ciek pak Saaf, Membangun pariwisata it all about a journey, "All journeys have secret destinations of which the traveler is unaware.” kecek Martin Buber. Nan paralu ditanamkan dari mulai anak anak sampai ke yang sudah berumur bahwa negeri ini punya poternsi, para pak guru dan pak dosen mulailah membuat program untuk membangun negeri dengan pariwisata. Buanglah jauh jauh mantra bim sala bim, Kita pasti sampai kesana asal terus berusaha. Tidak hari ini, esok lusa mungkin sepuluh atau seratus tahun yang akan datang. Kalau do nothing itu bukan sifat orang minang. Pariwisata its all about a jorney... Wassalam Zulkarnain Kahar 50+th barumah di JKT, bakampuang ka Maninjau, basuku Malayu, bakureh dima diparalukan urang. --- On Wed, 3/18/09, Dr.Saafroedin BAHAR wrote: From: Dr.Saafroedin BAHAR Subject: [...@ntau-net] Re: MARI KITA HATI-HATI dan TELITI Bagian Dua To: RantauNet@googlegroups.com Cc: "WEST SUMATRA TOURISM BOARD" , "MAPPAS MAPPAS" , "MPKAS" Date: Wednesday, March 18, 2009, 7:16 PM Boleh saya ikut nimbrung ? Dalam pengelolaan bidang pariwisata ini kelihatannya ada dua pilihan: 1) dibiarkan bertumbuh 'secara alamiah' atau 2) direncanakan dengan baik. Pilihan pertama, yaitu dibiarkan bertumbuh 'secara alamiah', sudah kita laksanakan selama ini. Ada keuntungannya tetapi juga ada kerugiannya. Pilihan kedua belum mulai kita lakukan dan seyogyanya bisa kita lakukan,dengan membuat sebuah 'grand design' seperti kata pak Nofrins, baik dengan mengambil manfaat dari pengalaman daerah lainnya -- termasuk Bali -- maupun dengan merumuskan dengan jernih apa yang kita inginkan dan apa yang tidak kita inginkan dari kepariwisataan ini. Untuk membuat 'grand design' tersebut UU Kepariwisataan yang baru mendorong terbentuknya Badan Promosi Pariwisata, yang selama ini sudah kita timang-timang sebagai 'West Sumatra Tourism Board'. Mari kita pilih salah satu secara jelas, termasuk menyadari seluruh konsekuensi pilihan itu. Wassalam, Saafroedin Bahar (L, masuk 72 th, Jakarta; Tanjuang, Soetan Madjolelo; Lagan, Kampuang Dalam, Pariaman.) "Basuku ka Ibu; banasab ka Bapak; basako ka Mamak" Alternate e-mail address: saaf10...@gmail.com;saafroedin.ba...@rantaunet.org From: Y. Napilus To: WSTB Cc: RantauNet2 Milis Sent: Wednesday, March 18, 2009 10:01:34 PM Subject: Fw: [...@ntau-net] Re: MARI KITA HATI-HATI dan TELITI Bagian Dua FYI as requested by Pak Ricky Saya cc lg ke RN agar bisa reply sekaligus...:) - Forwarded Message From: "avenzor...@yahoo.com" To: RantauNet@googlegroups.com Sent: Wednesday, March 18, 2009 9:40:20 PM Subject: [...@ntau-net] Re: MARI KITA HATI-HATI dan TELITI Bagian Dua Dear Pak Riri, Pak Kurnia dan Dunsanak RN Yang Mulia, 1. Terima kasih atas berbagai perspektif yg telah disampaikan utk merespon pandangan saya ttg perlunya kehati-hatian dan ketelitian dlm mempromosikan dan membesarkan pariwisata di Ranah Minang. 2. Sesungguhnya saya SANGAT SEPAKAT utk kita bersama-sama mempromosikan (dari berbagai sisi dan dgn berbagai cara yang tentunya HARUS BAIK dan BENAR). Saya juga SANGAT SEPAKAT bahwa SEMUA PIHAK adalah mempunyai HAK BERPARTISIPASI sesuai dengan kemampuan masing-masing. 3. Pertanyaan yg muncul dlm fikiran saya adalah akan KEMANA ARAH PEMBANGUNAN PARIWISATA SUMBAR sesungguhnya akan dibawayg dlm bhs Pak Nofrins beliau sebut "bgmana GRAND DESIGN" nya. 4. Mohon ijinkan saya utk mencuatkan beberapa fakta yg ada dlm beberapa minggu terakhir ini tentang usaha kita bersama utk mempromosikan pariwisata SUMBAR, yaitu ; a. Setelah kawan2 MPKAS berhasil menaikkan berbagai foto ttg seorang CHRISTNE HAKIM (sbg salah seorang ASET nasional dlm perfileman) di SIKUAI, maka beberapa hari kemudian naik pula foto2 ttg artis lain di Sikuai. Foto ttg CH menunjukan totalitas dan citra tersendiri,...sdgkan foto artis lain menunjukan 3/4 PAHA yg terbuka krn pakain BIKINI. Pertanyaannya adalah APAKAH BENAR bhw CITRA PAHA BERBUKINI yang akan juga kita tampilkan (meskipun itu dilokasi pantai dan di pulau pula). JIKA IYA, apakah kita semua SIAP utk MELIHAT ANAK dan KEMANAKAN kita dlm 10 tahun mendatang sudah BERBIKINI RIA
[...@ntau-net] Re: MARI KITA HATI-HATI dan TELITI Bagian Dua
Assalamualaikum, w,w Sato ciek pak Saaf, Membangun pariwisata it all about a journey, "All journeys have secret destinations of which the traveler is unaware.” kecek Martin Buber. Nan paralu ditanamkan dari mulai anak anak sampai ke yang sudah berumur bahwa negeri ini punya poternsi, para pak guru dan pak dosen mulailah membuat program untuk membangun negeri dengan pariwisata. Buanglah jauh jauh mantra bim sala bim, Kita pasti sampai kesana asal terus berusaha. Tidak hari ini, esok lusa mungkin sepuluh atau seratus tahun yang akan datang. Kalau do nothing itu bukan sifat orang minang. Pariwisata its all about a jorney... Wassalam Zulkarnain Kahar 50+th barumah di JKT, bakampuang ka Maninjau, basuku Malayu, bakureh dima diparalukan urang. --- On Wed, 3/18/09, Dr.Saafroedin BAHAR wrote: From: Dr.Saafroedin BAHAR Subject: [...@ntau-net] Re: MARI KITA HATI-HATI dan TELITI Bagian Dua To: RantauNet@googlegroups.com Cc: "WEST SUMATRA TOURISM BOARD" , "MAPPAS MAPPAS" , "MPKAS" Date: Wednesday, March 18, 2009, 7:16 PM Boleh saya ikut nimbrung ? Dalam pengelolaan bidang pariwisata ini kelihatannya ada dua pilihan: 1) dibiarkan bertumbuh 'secara alamiah' atau 2) direncanakan dengan baik. Pilihan pertama, yaitu dibiarkan bertumbuh 'secara alamiah', sudah kita laksanakan selama ini. Ada keuntungannya tetapi juga ada kerugiannya. Pilihan kedua belum mulai kita lakukan dan seyogyanya bisa kita lakukan,dengan membuat sebuah 'grand design' seperti kata pak Nofrins, baik dengan mengambil manfaat dari pengalaman daerah lainnya -- termasuk Bali -- maupun dengan merumuskan dengan jernih apa yang kita inginkan dan apa yang tidak kita inginkan dari kepariwisataan ini. Untuk membuat 'grand design' tersebut UU Kepariwisataan yang baru mendorong terbentuknya Badan Promosi Pariwisata, yang selama ini sudah kita timang-timang sebagai 'West Sumatra Tourism Board'. Mari kita pilih salah satu secara jelas, termasuk menyadari seluruh konsekuensi pilihan itu. Wassalam, Saafroedin Bahar (L, masuk 72 th, Jakarta; Tanjuang, Soetan Madjolelo; Lagan, Kampuang Dalam, Pariaman.) "Basuku ka Ibu; banasab ka Bapak; basako ka Mamak" Alternate e-mail address: saaf10...@gmail.com; saafroedin.ba...@rantaunet.org From: Y. Napilus To: WSTB Cc: RantauNet2 Milis Sent: Wednesday, March 18, 2009 10:01:34 PM Subject: Fw: [...@ntau-net] Re: MARI KITA HATI-HATI dan TELITI Bagian Dua FYI as requested by Pak Ricky... Saya cc lg ke RN agar bisa reply sekaligus...:) - Forwarded Message From: "avenzor...@yahoo.com" To: RantauNet@googlegroups.com Sent: Wednesday, March 18, 2009 9:40:20 PM Subject: [...@ntau-net] Re: MARI KITA HATI-HATI dan TELITI Bagian Dua Dear Pak Riri, Pak Kurnia dan Dunsanak RN Yang Mulia, 1. Terima kasih atas berbagai perspektif yg telah disampaikan utk merespon pandangan saya ttg perlunya kehati-hatian dan ketelitian dlm mempromosikan dan membesarkan pariwisata di Ranah Minang. 2. Sesungguhnya saya SANGAT SEPAKAT utk kita bersama-sama mempromosikan (dari berbagai sisi dan dgn berbagai cara yang tentunya HARUS BAIK dan BENAR). Saya juga SANGAT SEPAKAT bahwa SEMUA PIHAK adalah mempunyai HAK BERPARTISIPASI sesuai dengan kemampuan masing-masing. 3. Pertanyaan yg muncul dlm fikiran saya adalah akan KEMANA ARAH PEMBANGUNAN PARIWISATA SUMBAR sesungguhnya akan dibawayg dlm bhs Pak Nofrins beliau sebut "bgmana GRAND DESIGN" nya. 4. Mohon ijinkan saya utk mencuatkan beberapa fakta yg ada dlm beberapa minggu terakhir ini tentang usaha kita bersama utk mempromosikan pariwisata SUMBAR, yaitu ; a. Setelah kawan2 MPKAS berhasil menaikkan berbagai foto ttg seorang CHRISTNE HAKIM (sbg salah seorang ASET nasional dlm perfileman) di SIKUAI, maka beberapa hari kemudian naik pula foto2 ttg artis lain di Sikuai. Foto ttg CH menunjukan totalitas dan citra tersendiri,...sdgkan foto artis lain menunjukan 3/4 PAHA yg terbuka krn pakain BIKINI. Pertanyaannya adalah APAKAH BENAR bhw CITRA PAHA BERBUKINI yang akan juga kita tampilkan (meskipun itu dilokasi pantai dan di pulau pula). JIKA IYA, apakah kita semua SIAP utk MELIHAT ANAK dan KEMANAKAN kita dlm 10 tahun mendatang sudah BERBIKINI RIA PULA disepanjang pantai di Sumbar? Mhn maaf, secara pribadi saya TIDAK MAU anak dan kemanakan kita BERBIKINI RIA di pantai manapun,apa lagi di SUMBAR. b. Contoh lain, saya anggap contoh berikut adalah sebagai SALAH SATU KETERLANJURAN, yaitu tolong kumpulkan data ttg berapa WATERBOOM yang sdh ada di SUMBAR saat ini, dimana saja,...dan berapa lagi yg sedang dibangun. Jika tdk salah, saat ini SUMBAR sdh mempunyai EMPAT WATERBOOM dan masih akan membangun SATU LAGI WATERBOOM. Jika data itu benar, maka mari sama2 kita lihat SEBARAN GEIGRAFINYA, lalu kita sama-sama hitung GOLDEN DISTANCE AREA nya,...lalu mari pula sama-sama kita prediksi POTENTIAL DEMAND dari setiap
[...@ntau-net] Re: MARI KITA HATI-HATI dan TELITI Bagian Dua
Boleh saya ikut nimbrung ? Dalam pengelolaan bidang pariwisata ini kelihatannya ada dua pilihan: 1) dibiarkan bertumbuh 'secara alamiah' atau 2) direncanakan dengan baik. Pilihan pertama, yaitu dibiarkan bertumbuh 'secara alamiah', sudah kita laksanakan selama ini. Ada keuntungannya tetapi juga ada kerugiannya. Pilihan kedua belum mulai kita lakukan dan seyogyanya bisa kita lakukan,dengan membuat sebuah 'grand design' seperti kata pak Nofrins, baik dengan mengambil manfaat dari pengalaman daerah lainnya -- termasuk Bali -- maupun dengan merumuskan dengan jernih apa yang kita inginkan dan apa yang tidak kita inginkan dari kepariwisataan ini. Untuk membuat 'grand design' tersebut UU Kepariwisataan yang baru mendorong terbentuknya Badan Promosi Pariwisata, yang selama ini sudah kita timang-timang sebagai 'West Sumatra Tourism Board'. Mari kita pilih salah satu secara jelas, termasuk menyadari seluruh konsekuensi pilihan itu. Wassalam, Saafroedin Bahar (L, masuk 72 th, Jakarta; Tanjuang, Soetan Madjolelo; Lagan, Kampuang Dalam, Pariaman.) "Basuku ka Ibu; banasab ka Bapak; basako ka Mamak" Alternate e-mail address: saaf10...@gmail..com; From: Y. Napilus To: WSTB Cc: RantauNet2 Milis Sent: Wednesday, March 18, 2009 10:01:34 PM Subject: Fw: [...@ntau-net] Re: MARI KITA HATI-HATI dan TELITI Bagian Dua FYI as requested by Pak Ricky... Saya cc lg ke RN agar bisa reply sekaligus...:) - Forwarded Message From: "avenzor...@yahoo.com" To: RantauNet@googlegroups.com Sent: Wednesday, March 18, 2009 9:40:20 PM Subject: [...@ntau-net] Re: MARI KITA HATI-HATI dan TELITI Bagian Dua Dear Pak Riri, Pak Kurnia dan Dunsanak RN Yang Mulia, 1. Terima kasih atas berbagai perspektif yg telah disampaikan utk merespon pandangan saya ttg perlunya kehati-hatian dan ketelitian dlm mempromosikan dan membesarkan pariwisata di Ranah Minang. 2. Sesungguhnya saya SANGAT SEPAKAT utk kita bersama-sama mempromosikan (dari berbagai sisi dan dgn berbagai cara yang tentunya HARUS BAIK dan BENAR). Saya juga SANGAT SEPAKAT bahwa SEMUA PIHAK adalah mempunyai HAK BERPARTISIPASI sesuai dengan kemampuan masing-masing. 3. Pertanyaan yg muncul dlm fikiran saya adalah akan KEMANA ARAH PEMBANGUNAN PARIWISATA SUMBAR sesungguhnya akan dibawayg dlm bhs Pak Nofrins beliau sebut "bgmana GRAND DESIGN" nya. 4. Mohon ijinkan saya utk mencuatkan beberapa fakta yg ada dlm beberapa minggu terakhir ini tentang usaha kita bersama utk mempromosikan pariwisata SUMBAR, yaitu ; a. Setelah kawan2 MPKAS berhasil menaikkan berbagai foto ttg seorang CHRISTNE HAKIM (sbg salah seorang ASET nasional dlm perfileman) di SIKUAI, maka beberapa hari kemudian naik pula foto2 ttg artis lain di Sikuai. Foto ttg CH menunjukan totalitas dan citra tersendiri,sdgkan foto artis lain menunjukan 3/4 PAHA yg terbuka krn pakain BIKINI. Pertanyaannya adalah APAKAH BENAR bhw CITRA PAHA BERBUKINI yang akan juga kita tampilkan (meskipun itu dilokasi pantai dan di pulau pula). JIKA IYA, apakah kita semua SIAP utk MELIHAT ANAK dan KEMANAKAN kita dlm 10 tahun mendatang sudah BERBIKINI RIA PULA disepanjang pantai di Sumbar? Mhn maaf, secara pribadi saya TIDAK MAU anak dan kemanakan kita BERBIKINI RIA di pantai manapun,apa lagi di SUMBAR. b. Contoh lain, saya anggap contoh berikut adalah sebagai SALAH SATU KETERLANJURAN, yaitu tolong kumpulkan data ttg berapa WATERBOOM yang sdh ada di SUMBAR saat ini, dimana saja,...dan berapa lagi yg sedang dibangun. Jika tdk salah, saat ini SUMBAR sdh mempunyai EMPAT WATERBOOM dan masih akan membangun SATU LAGI WATERBOOM. Jika data itu benar, maka mari sama2 kita lihat SEBARAN GEIGRAFINYA, lalu kita sama-sama hitung GOLDEN DISTANCE AREA nya,...lalu mari pula sama-sama kita prediksi POTENTIAL DEMAND dari setiap waterboom yg ada. Sampai disini,...mohon maaf, saya menyimpulkan bahwa TELAH TERJADI PERSAINGAN YG TDK SEHAT antar kabupaten/kota. Lebih lanjut, coba pula lihat lokasi2 yg dipilih utk membangun TAMAN REKREASI TEMATIS (water boom, taman safari, kebun binatang dll),.maaf saya menyimpulkan bahwa pemilihan lokasi TAMAN TEMATIS DI SUMBAR adalah CENDERUNG UTK MENGEKSPLOITASI KEINDAHAN ALAM,sdgkan sesungguhnya salah satu TUJUAN PEMBANGUNAN TAMAN REKREASI TEMATIS adalah UTK MENINGKATKAN KUALITAS BENTANG ALAM (natural landscape) yg buruk agar menjadi baik, bermanfaat dan mempunyai added value melalui cara investasi pembangunan yg mempunyai nilai ekonomi cepat. Mari kita bayangkan jika itu semua kita biarkan,..apakah sekian tahun mendatang kira2 kita masih akan bisa melihat hamparan sawah dan bukit yg indah di sepanjang jalan di Sumbar? c. Jika saya masih boleh memberi contoh lain,...maka ijinkan saya utk mencuatkan isu ttg TAGLINE Pariwisata Sumbar yg dlm beberapa hari terakhir sama2 kita kumandangkan. Mohon maaf, saya ingin jujur mengatakan bh
Fw: [...@ntau-net] Re: MARI KITA HATI-HATI dan TELITI Bagian Dua
FYI as requested by Pak Ricky... Saya cc lg ke RN agar bisa reply sekaligus...:) - Forwarded Message From: "avenzor...@yahoo.com" To: RantauNet@googlegroups.com Sent: Wednesday, March 18, 2009 9:40:20 PM Subject: [...@ntau-net] Re: MARI KITA HATI-HATI dan TELITI Bagian Dua Dear Pak Riri, Pak Kurnia dan Dunsanak RN Yang Mulia, 1. Terima kasih atas berbagai perspektif yg telah disampaikan utk merespon pandangan saya ttg perlunya kehati-hatian dan ketelitian dlm mempromosikan dan membesarkan pariwisata di Ranah Minang. 2. Sesungguhnya saya SANGAT SEPAKAT utk kita bersama-sama mempromosikan (dari berbagai sisi dan dgn berbagai cara yang tentunya HARUS BAIK dan BENAR). Saya juga SANGAT SEPAKAT bahwa SEMUA PIHAK adalah mempunyai HAK BERPARTISIPASI sesuai dengan kemampuan masing-masing. 3. Pertanyaan yg muncul dlm fikiran saya adalah akan KEMANA ARAH PEMBANGUNAN PARIWISATA SUMBAR sesungguhnya akan dibawayg dlm bhs Pak Nofrins beliau sebut "bgmana GRAND DESIGN" nya. 4. Mohon ijinkan saya utk mencuatkan beberapa fakta yg ada dlm beberapa minggu terakhir ini tentang usaha kita bersama utk mempromosikan pariwisata SUMBAR, yaitu ; a. Setelah kawan2 MPKAS berhasil menaikkan berbagai foto ttg seorang CHRISTNE HAKIM (sbg salah seorang ASET nasional dlm perfileman) di SIKUAI, maka beberapa hari kemudian naik pula foto2 ttg artis lain di Sikuai. Foto ttg CH menunjukan totalitas dan citra tersendiri,...sdgkan foto artis lain menunjukan 3/4 PAHA yg terbuka krn pakain BIKINI. Pertanyaannya adalah APAKAH BENAR bhw CITRA PAHA BERBUKINI yang akan juga kita tampilkan (meskipun itu dilokasi pantai dan di pulau pula). JIKA IYA, apakah kita semua SIAP utk MELIHAT ANAK dan KEMANAKAN kita dlm 10 tahun mendatang sudah BERBIKINI RIA PULA disepanjang pantai di Sumbar? Mhn maaf, secara pribadi saya TIDAK MAU anak dan kemanakan kita BERBIKINI RIA di pantai manapun,apa lagi di SUMBAR. b. Contoh lain, saya anggap contoh berikut adalah sebagai SALAH SATU KETERLANJURAN, yaitu tolong kumpulkan data ttg berapa WATERBOOM yang sdh ada di SUMBAR saat ini, dimana saja,...dan berapa lagi yg sedang dibangun. Jika tdk salah, saat ini SUMBAR sdh mempunyai EMPAT WATERBOOM dan masih akan membangun SATU LAGI WATERBOOM. Jika data itu benar, maka mari sama2 kita lihat SEBARAN GEIGRAFINYA, lalu kita sama-sama hitung GOLDEN DISTANCE AREA nya,...lalu mari pula sama-sama kita prediksi POTENTIAL DEMAND dari setiap waterboom yg ada. Sampai disini,...mohon maaf, saya menyimpulkan bahwa TELAH TERJADI PERSAINGAN YG TDK SEHAT antar kabupaten/kota. Lebih lanjut, coba pula lihat lokasi2 yg dipilih utk membangun TAMAN REKREASI TEMATIS (water boom, taman safari, kebun binatang dll),.maaf saya menyimpulkan bahwa pemilihan lokasi TAMAN TEMATIS DI SUMBAR adalah CENDERUNG UTK MENGEKSPLOITASI KEINDAHAN ALAM,sdgkan sesungguhnya salah satu TUJUAN PEMBANGUNAN TAMAN REKREASI TEMATIS adalah UTK MENINGKATKAN KUALITAS BENTANG ALAM (natural landscape) yg buruk agar menjadi baik, bermanfaat dan mempunyai added value melalui cara investasi pembangunan yg mempunyai nilai ekonomi cepat. Mari kita bayangkan jika itu semua kita biarkan,..apakah sekian tahun mendatang kira2 kita masih akan bisa melihat hamparan sawah dan bukit yg indah di sepanjang jalan di Sumbar? c. Jika saya masih boleh memberi contoh lain,...maka ijinkan saya utk mencuatkan isu ttg TAGLINE Pariwisata Sumbar yg dlm beberapa hari terakhir sama2 kita kumandangkan. Mohon maaf, saya ingin jujur mengatakan bhw dlm pandangan saya masalah TAGLINE adalah bukan masalah yg sederhana,...yaitu karena TAGLINE adalah salah satu ALAT dan MEDIA bagi kita semua utk melakukan BRANDING. Pertanyaannya adalah,jika Malaysia yg kecil itu saja bisa melakukan klaim sepihak sebagai THE TRULY ASIA,...maka apakah kita tidak pantas utk melakukan yg lebih besar dan mendalam dari itu? Dlm perspektif lain, jika seorang anak terlalu banyak nama panggilannya (sbg analogi dr tagline),.kira2 apa kesan kita thd anak itu? Jika hal tsb kita anggap sepele,...maka saya khawatir jangan2 kita hanya melakukan teriakan2 spt pedagang kaki limasedangkan yg kita miliki sesungguhnya adalah sangat berharga dan bernilai sangat tinggi. 5. Saya sepakat dgn apa yg disampaikan Pak Nofrin bahwa kita semua perlu menerjunkan para ahli dan pakar yg berkualitas dlm mewujudkan mimpi kita semua,...seperti yg diinfokan Pak Nofrin bhw SUMSEL telah menerjunkan HERMAWAN KERTAJAYA-cs utk mempersiapkan dsan mempromosikan Tahun Kunjungan Wisata ke Sumsel. Namun demikian,... saya mohon maaf ingin mengajak kita semua untuk melihat BILBOARD TAHUN KUNJUNGAN WISATA KE SUMSEL,...dan juga melihat iklan2nya di TV. Pertanyaan saya adalah,...apakah hanya seperti itu kualitas hasil kerja Hermawan-cs di Sumsel? Hermawan-cs yg separo hati (shg dimata saya bilboarddan iklan tsb saya anggap maafSANGAT BURUK),atau ada hal lain (misalnya keterbat
[...@ntau-net] Re: MARI KITA HATI-HATI dan TELITI Bagian Dua
Dear Pak Riri, Pak Kurnia dan Dunsanak RN Yang Mulia, 1. Terima kasih atas berbagai perspektif yg telah disampaikan utk merespon pandangan saya ttg perlunya kehati-hatian dan ketelitian dlm mempromosikan dan membesarkan pariwisata di Ranah Minang. 2. Sesungguhnya saya SANGAT SEPAKAT utk kita bersama-sama mempromosikan (dari berbagai sisi dan dgn berbagai cara yang tentunya HARUS BAIK dan BENAR). Saya juga SANGAT SEPAKAT bahwa SEMUA PIHAK adalah mempunyai HAK BERPARTISIPASI sesuai dengan kemampuan masing-masing. 3. Pertanyaan yg muncul dlm fikiran saya adalah akan KEMANA ARAH PEMBANGUNAN PARIWISATA SUMBAR sesungguhnya akan dibawayg dlm bhs Pak Nofrins beliau sebut "bgmana GRAND DESIGN" nya. 4. Mohon ijinkan saya utk mencuatkan beberapa fakta yg ada dlm beberapa minggu terakhir ini tentang usaha kita bersama utk mempromosikan pariwisata SUMBAR, yaitu ; a. Setelah kawan2 MPKAS berhasil menaikkan berbagai foto ttg seorang CHRISTNE HAKIM (sbg salah seorang ASET nasional dlm perfileman) di SIKUAI, maka beberapa hari kemudian naik pula foto2 ttg artis lain di Sikuai. Foto ttg CH menunjukan totalitas dan citra tersendiri,...sdgkan foto artis lain menunjukan 3/4 PAHA yg terbuka krn pakain BIKINI. Pertanyaannya adalah APAKAH BENAR bhw CITRA PAHA BERBUKINI yang akan juga kita tampilkan (meskipun itu dilokasi pantai dan di pulau pula). JIKA IYA, apakah kita semua SIAP utk MELIHAT ANAK dan KEMANAKAN kita dlm 10 tahun mendatang sudah BERBIKINI RIA PULA disepanjang pantai di Sumbar? Mhn maaf, secara pribadi saya TIDAK MAU anak dan kemanakan kita BERBIKINI RIA di pantai manapun,apa lagi di SUMBAR. b. Contoh lain, saya anggap contoh berikut adalah sebagai SALAH SATU KETERLANJURAN, yaitu tolong kumpulkan data ttg berapa WATERBOOM yang sdh ada di SUMBAR saat ini, dimana saja,...dan berapa lagi yg sedang dibangun. Jika tdk salah, saat ini SUMBAR sdh mempunyai EMPAT WATERBOOM dan masih akan membangun SATU LAGI WATERBOOM. Jika data itu benar, maka mari sama2 kita lihat SEBARAN GEIGRAFINYA, lalu kita sama-sama hitung GOLDEN DISTANCE AREA nya,...lalu mari pula sama-sama kita prediksi POTENTIAL DEMAND dari setiap waterboom yg ada. Sampai disini,...mohon maaf, saya menyimpulkan bahwa TELAH TERJADI PERSAINGAN YG TDK SEHAT antar kabupaten/kota. Lebih lanjut, coba pula lihat lokasi2 yg dipilih utk membangun TAMAN REKREASI TEMATIS (water boom, taman safari, kebun binatang dll),.maaf saya menyimpulkan bahwa pemilihan lokasi TAMAN TEMATIS DI SUMBAR adalah CENDERUNG UTK MENGEKSPLOITASI KEINDAHAN ALAM,sdgkan sesungguhnya salah satu TUJUAN PEMBANGUNAN TAMAN REKREASI TEMATIS adalah UTK MENINGKATKAN KUALITAS BENTANG ALAM (natural landscape) yg buruk agar menjadi baik, bermanfaat dan mempunyai added value melalui cara investasi pembangunan yg mempunyai nilai ekonomi cepat. Mari kita bayangkan jika itu semua kita biarkan,..apakah sekian tahun mendatang kira2 kita masih akan bisa melihat hamparan sawah dan bukit yg indah di sepanjang jalan di Sumbar? c. Jika saya masih boleh memberi contoh lain,...maka ijinkan saya utk mencuatkan isu ttg TAGLINE Pariwisata Sumbar yg dlm beberapa hari terakhir sama2 kita kumandangkan. Mohon maaf, saya ingin jujur mengatakan bhw dlm pandangan saya masalah TAGLINE adalah bukan masalah yg sederhana,...yaitu karena TAGLINE adalah salah satu ALAT dan MEDIA bagi kita semua utk melakukan BRANDING. Pertanyaannya adalah,jika Malaysia yg kecil itu saja bisa melakukan klaim sepihak sebagai THE TRULY ASIA,...maka apakah kita tidak pantas utk melakukan yg lebih besar dan mendalam dari itu? Dlm perspektif lain, jika seorang anak terlalu banyak nama panggilannya (sbg analogi dr tagline),.kira2 apa kesan kita thd anak itu? Jika hal tsb kita anggap sepele,...maka saya khawatir jangan2 kita hanya melakukan teriakan2 spt pedagang kaki limasedangkan yg kita miliki sesungguhnya adalah sangat berharga dan bernilai sangat tinggi. 5. Saya sepakat dgn apa yg disampaikan Pak Nofrin bahwa kita semua perlu menerjunkan para ahli dan pakar yg berkualitas dlm mewujudkan mimpi kita semua,...seperti yg diinfokan Pak Nofrin bhw SUMSEL telah menerjunkan HERMAWAN KERTAJAYA-cs utk mempersiapkan dsan mempromosikan Tahun Kunjungan Wisata ke Sumsel. Namun demikian,... saya mohon maaf ingin mengajak kita semua untuk melihat BILBOARD TAHUN KUNJUNGAN WISATA KE SUMSEL,...dan juga melihat iklan2nya di TV. Pertanyaan saya adalah,...apakah hanya seperti itu kualitas hasil kerja Hermawan-cs di Sumsel? Hermawan-cs yg separo hati (shg dimata saya bilboarddan iklan tsb saya anggap maafSANGAT BURUK),atau ada hal lain (misalnya keterbatasan kualitas SDM yg menjadi decision maker) yg menjadi penyebab sesungguhnya? Secara PRIBADI,maaf saya memberanikan diri utk mengatakan bhw hal tsb adalah SETALI MATA UANG,para pakarnya separo hati...dan decision makernya pun hanya "segitu". Sungguh bnyk PAKAR yg separo hati dan jualan dgn