[...@ntau-net] Re: MARI KITA HATI-HATI dan TELITI Bagian Dua

2009-03-25 Terurut Topik ricky avenzora
Dear Pak Kurnia dan Dunsanak RN Yang Mulia,

1. Mohon maaf baru reply, krn posting Bpk ini ternyata masuk ke dalam spam mail 
saya. Saya baru kembali membuka mail di PC, selama dua minggu terakhir saya 
keliling SUMBAR dan hanya monitor via BB.

2. Saya setuju dgn pandangan Pak Kurnia,kita perlu MEMBANGUN ATMOSFIR yang 
BAIK  bagi semua.disamping itu tentunya kita juga perlu untuk membuka diri 
untuk melihat "CERMIN" kita bersama. Saya sangat yakin bahwa kita semua ingin 
berbuat yang terbaik bagi negeri kita,...saya juga sangat yakin bahwa kita 
berbuat dengan pola LILLAHI TA'ALA,...sehingga dengan demikian saya pun 
menjadi "terlalu yakin" bahwa PUTIH nya  HATI  kita semua adalah ATMOSFIR 
TERBAIK dalam bersama-sama membangun kampung halaman kita. 

3. Apapupun itu, .saya minta maaf jika gaya menulis saya dianggap terlalu 
vulgar. 

Salam,
r.a. 

--- On Thu, 3/19/09, Kurnia Chalik  wrote:
From: Kurnia Chalik 
Subject: [...@ntau-net] Re: MARI KITA HATI-HATI dan TELITI Bagian Dua
To: RantauNet@googlegroups.com
Date: Thursday, March 19, 2009, 2:02 PM



 
Pak Ricky,Da Riri serta adi dunsanak 
kasadonyo,
 
Komentar saya di bawah bukan untuk 
menampakan sikap resistensi saya terhadap potensi dampak negatif yang 
mungkin timbul dari sektor Pariwisata Sumbar.
Tetapi yang saya fokuskan adalah kurang 
bijaksana rasanya bila kita dari awal2 telah memblow-up 
sisi2 negatif pariwisata.Saya kuatir dukungan masyarakat apalagi pemerintah 
daerah untuk merawat objek2 wisata yang sudah ada apalagi mengembangkan objek2 
wisata yang baru di Sumbar akhirnya menjadi menurun.Untuk apa Pariwisata 
Sumbar dikembangkan,toch pada akhirnya akan berdampak buruk juga.Pemda dan 
masyarakat Sumbar berfikirnya sangat praktis sekali.Makanya Pak Gubernur 
sendiri 
berkali2 mengatakan,ayo kita benahi objek2 wisata Sumbar dan jangan ada yang 
mendua lagi/antipati terhadap usaha2 untuk memajukan pariwisata 
Sumbar.
 
Sedangkan info yang baik2 saja yang kita 
informasikan kepada Pemda ataupun masyarakat,responnya belum tentu 
positif,apalagi kalau kita sudah dari sekarang sudah memberikan dampak2 
yang negatif dari pariwisata,tentunya mereka akan lebih negatif lagi 
responnya.Pemda dan masyarakat luas dapat saja berkata, "Ya sudah kalau memang 
pariwisata banyak berdampak negatifnya,tidak usah saja kita promosikan 
pariwisata Sumbar". Nah kalau ini terjadi,maka pintu sudah tertutup rapat 
sebelum kita2 para pemerduli Pariwisata Sumbar ini berbuat sesuatu.
 
Untuk itulah dibutuhkan kearifan,bijaksana 
dan pandai2 dalam menginformasikan segala sesuatunya.Niat kita 
ingin berpartisipasi dan kalau bisa memajukan potensi Pariwisata 
Sumbar,tetapi info yang kita lempar ke forum adalah dampak2 negatif pariwisata 
itu sendiri.Ini sebuah hal yang sangat kontra-produktif sekali 
tentunya.
 
Boleh jadi niat kita agar dilibatkan dalam 
membuat master plan (grand design) pariwisata Sumbar,malah bisa2 ditolak 
dari pagi2 hari oleh Pemda dan Masyarakat luas.
 
Wassalam,
Kurnia Chalik 
 
 
 
.-Original Message-
From: RantauNet@googlegroups.com 
[mailto:rantau...@googlegroups.com]on Behalf Of 
avenzor...@yahoo.com
Sent: Wednesday, March 18, 2009 9:40 
PM
To: RantauNet@googlegroups.com
Subject: [...@ntau-net] Re: 
MARI KITA HATI-HATI dan TELITI Bagian Dua


Dear Pak Riri, Pak Kurnia dan Dunsanak RN Yang 
  Mulia,


1. Terima kasih atas berbagai perspektif yg telah 
  disampaikan utk merespon pandangan saya ttg perlunya kehati-hatian dan 
  ketelitian dlm mempromosikan dan membesarkan pariwisata di Ranah Minang. 
  

2. Sesungguhnya saya SANGAT SEPAKAT utk kita bersama-sama 
  mempromosikan (dari berbagai sisi dan dgn berbagai cara yang tentunya HARUS 
  BAIK dan BENAR). Saya juga SANGAT SEPAKAT bahwa SEMUA PIHAK adalah mempunyai 
  HAK BERPARTISIPASI sesuai dengan kemampuan masing-masing.


3. 
  Pertanyaan yg muncul dlm fikiran saya adalah akan KEMANA ARAH PEMBANGUNAN 
  PARIWISATA SUMBAR sesungguhnya akan dibawayg dlm bhs Pak Nofrins beliau 
  sebut "bgmana GRAND DESIGN" nya. 

4. Mohon ijinkan saya utk mencuatkan 
  beberapa fakta yg ada dlm beberapa minggu terakhir ini tentang usaha kita 
  bersama utk mempromosikan pariwisata SUMBAR, yaitu ;


a. Setelah 
  kawan2 MPKAS berhasil menaikkan berbagai foto ttg seorang CHRISTNE HAKIM (sbg 
  salah seorang ASET nasional dlm perfileman) di SIKUAI, maka beberapa hari 
  kemudian naik pula foto2 ttg artis lain di Sikuai. Foto ttg CH menunjukan 
  totalitas dan citra tersendiri,...sdgkan foto artis lain menunjukan 3/4 PAHA 
  yg terbuka krn pakain BIKINI. Pertanyaannya adalah APAKAH BENAR bhw CITRA 
PAHA 
  BERBUKINI yang akan juga kita tampilkan (meskipun itu dilokasi pantai dan di 
  pulau pula). JIKA IYA, apakah kita semua SIAP utk MELIHAT ANAK dan KEMANAKAN 
  kita dlm 10 tahun mendatang sudah BERBIKINI RIA PULA disepanjang pantai di 
  Sumbar? Mhn maaf, secara pribadi saya TIDAK MAU anak dan kemanakan kita 
  BERBIKINI RIA di panta

Bls: [...@ntau-net] Re: MARI KITA HATI-HATI dan TELITI Bagian Dua

2009-03-19 Terurut Topik asfarinal, asfarinal, asfarinal, asfarinal nanang, nanang, nanang, nanang
Bapak2 yang terhormat, permasalahan ini menjadi menarik tetapi kadang kala 
perlunya kita sebuah media untuk menjembatani. Saran saya ayo kita bikin matrik 
swot nya biar kita bisa lebih terukur. Kita sebuatkan semua potensi yang kita 
tahu, baik itu yang negatif maupun yang positif.
Sangat disayang kan bahwa banyak orang yang mempunyai kopetensi utk 
memdiskusikan permasalahan ini tetapi masih tercerai berai. Saya raasa 
bagaimana pak ketua sebagai nan dituakan di RN ini utk menjembatani, apo perlu 
pemanasan dulu di kubang saharjo dulu..ba a nyo ketua, kami 
warga siap manunggu jadwal

Nanang,
prihatin juga nantinya diskusi disini berkembang dan bisa menjadi multitapsir 
nantinya, sebagai pancingan saya rasa sudah oke karena sudah ada perdebatan 
disini, sekarang mari kita diskusikan dilapau kubang saharj.

Sangajo ndak dipotong pak mod. supayo bisa jaleh perdebatannyo



Dari: Kurnia Chalik 
Kepada: RantauNet@googlegroups.com
Terkirim: Kamis, 19 Maret, 2009 14:02:02
Topik: [...@ntau-net] Re: MARI KITA HATI-HATI dan TELITI Bagian Dua


Pak Ricky,Da Riri serta adi dunsanak 
kasadonyo,
 
Komentar saya di bawah bukan untuk 
menampakan sikap resistensi saya terhadap potensi dampak negatif yang 
mungkin timbul dari sektor Pariwisata Sumbar.
Tetapi yang saya fokuskan adalah kurang 
bijaksana rasanya bila kita dari awal2 telah memblow-up 
sisi2 negatif pariwisata.Saya kuatir dukungan masyarakat apalagi pemerintah 
daerah untuk merawat objek2 wisata yang sudah ada apalagi mengembangkan objek2 
wisata yang baru di Sumbar akhirnya menjadi menurun.Untuk apa Pariwisata 
Sumbar dikembangkan,toch pada akhirnya akan berdampak buruk juga.Pemda dan 
masyarakat Sumbar berfikirnya sangat praktis sekali.Makanya Pak Gubernur 
sendiri 
berkali2 mengatakan,ayo kita benahi objek2 wisata Sumbar dan jangan ada yang 
mendua lagi/antipati terhadap usaha2 untuk memajukan pariwisata 
Sumbar.
 
Sedangkan info yang baik2 saja yang kita 
informasikan kepada Pemda ataupun masyarakat,responnya belum tentu 
positif,apalagi kalau kita sudah dari sekarang sudah memberikan dampak2 
yang negatif dari pariwisata,tentunya mereka akan lebih negatif lagi 
responnya.Pemda dan masyarakat luas dapat saja berkata, "Ya sudah kalau memang 
pariwisata banyak berdampak negatifnya,tidak usah saja kita promosikan 
pariwisata Sumbar". Nah kalau ini terjadi,maka pintu sudah tertutup rapat 
sebelum kita2 para pemerduli Pariwisata Sumbar ini berbuat sesuatu.
 
Untuk itulah dibutuhkan kearifan,bijaksana 
dan pandai2 dalam menginformasikan segala sesuatunya.Niat kita 
ingin berpartisipasi dan kalau bisa memajukan potensi Pariwisata 
Sumbar,tetapi info yang kita lempar ke forum adalah dampak2 negatif pariwisata 
itu sendiri.Ini sebuah hal yang sangat kontra-produktif sekali 
tentunya.
 
Boleh jadi niat kita agar dilibatkan dalam 
membuat master plan (grand design) pariwisata Sumbar,malah bisa2 ditolak 
dari pagi2 hari oleh Pemda dan Masyarakat luas.
 
Wassalam,
Kurnia Chalik 
 
 
 
.-Original Message-
From: RantauNet@googlegroups.com 
[mailto:rantau...@googlegroups.com]on Behalf Of avenzor...@yahoo.com
Sent: Wednesday, March 18, 2009 9:40 
PM
To: RantauNet@googlegroups.com
Subject: [...@ntau-net] Re: 
MARI KITA HATI-HATI dan TELITI Bagian Dua

 
Dear Pak Riri, Pak Kurnia dan Dunsanak RN Yang  Mulia,


1. Terima kasih atas berbagai perspektif yg telah  disampaikan utk merespon 
pandangan saya ttg perlunya kehati-hatian dan  ketelitian dlm mempromosikan dan 
membesarkan pariwisata di Ranah Minang. 

2. Sesungguhnya saya SANGAT SEPAKAT utk kita bersama-sama  mempromosikan (dari 
berbagai sisi dan dgn berbagai cara yang tentunya HARUS  BAIK dan BENAR). Saya 
juga SANGAT SEPAKAT bahwa SEMUA PIHAK adalah mempunyai  HAK BERPARTISIPASI 
sesuai dengan kemampuan masing-masing.


3.  Pertanyaan yg muncul dlm fikiran saya adalah akan KEMANA ARAH PEMBANGUNAN  
PARIWISATA SUMBAR sesungguhnya akan dibawayg dlm bhs Pak Nofrins beliau  
sebut "bgmana GRAND DESIGN" nya. 

4. Mohon ijinkan saya utk mencuatkan  beberapa fakta yg ada dlm beberapa minggu 
terakhir ini tentang usaha kita  bersama utk mempromosikan pariwisata SUMBAR, 
yaitu ;


a. Setelah  kawan2 MPKAS berhasil menaikkan berbagai foto ttg seorang CHRISTNE 
HAKIM (sbg  salah seorang ASET nasional dlm perfileman) di SIKUAI, maka 
beberapa hari  kemudian naik pula foto2 ttg artis lain di Sikuai. Foto ttg CH 
menunjukan  totalitas dan citra tersendiri,...sdgkan foto artis lain menunjukan 
3/4 PAHA  yg terbuka krn pakain BIKINI. Pertanyaannya adalah APAKAH BENAR bhw 
CITRA PAHA  BERBUKINI yang akan juga kita tampilkan (meskipun itu dilokasi 
pantai dan di  pulau pula). JIKA IYA, apakah kita semua SIAP utk MELIHAT ANAK 
dan KEMANAKAN  kita dlm 10 tahun mendatang sudah BERBIKINI RIA PULA disepanjang 
pantai di  Sumbar? Mhn maaf, secara pribadi saya TIDAK MAU anak dan kemanakan 
kita  BERBIKINI RIA di pa

[...@ntau-net] Re: MARI KITA HATI-HATI dan TELITI Bagian Dua

2009-03-19 Terurut Topik Kurnia Chalik
Pak Ricky,Da Riri serta adi dunsanak kasadonyo,

Komentar saya di bawah bukan untuk menampakan sikap resistensi saya terhadap
potensi dampak negatif yang mungkin timbul dari sektor Pariwisata Sumbar.
Tetapi yang saya fokuskan adalah kurang bijaksana rasanya bila kita dari
awal2 telah memblow-up sisi2 negatif pariwisata.Saya kuatir dukungan
masyarakat apalagi pemerintah daerah untuk merawat objek2 wisata yang sudah
ada apalagi mengembangkan objek2 wisata yang baru di Sumbar akhirnya menjadi
menurun.Untuk apa Pariwisata Sumbar dikembangkan,toch pada akhirnya akan
berdampak buruk juga.Pemda dan masyarakat Sumbar berfikirnya sangat praktis
sekali.Makanya Pak Gubernur sendiri berkali2 mengatakan,ayo kita benahi
objek2 wisata Sumbar dan jangan ada yang mendua lagi/antipati terhadap
usaha2 untuk memajukan pariwisata Sumbar.

Sedangkan info yang baik2 saja yang kita informasikan kepada Pemda ataupun
masyarakat,responnya belum tentu positif,apalagi kalau kita sudah dari
sekarang sudah memberikan dampak2 yang negatif dari pariwisata,tentunya
mereka akan lebih negatif lagi responnya.Pemda dan masyarakat luas dapat
saja berkata, "Ya sudah kalau memang pariwisata banyak berdampak
negatifnya,tidak usah saja kita promosikan pariwisata Sumbar". Nah kalau ini
terjadi,maka pintu sudah tertutup rapat sebelum kita2 para pemerduli
Pariwisata Sumbar ini berbuat sesuatu.

Untuk itulah dibutuhkan kearifan,bijaksana dan pandai2 dalam
menginformasikan segala sesuatunya.Niat kita ingin berpartisipasi dan kalau
bisa memajukan potensi Pariwisata Sumbar,tetapi info yang kita lempar ke
forum adalah dampak2 negatif pariwisata itu sendiri.Ini sebuah hal yang
sangat kontra-produktif sekali tentunya.

Boleh jadi niat kita agar dilibatkan dalam membuat master plan (grand
design) pariwisata Sumbar,malah bisa2 ditolak dari pagi2 hari oleh Pemda dan
Masyarakat luas.

Wassalam,
Kurnia Chalik



.-Original Message-
From: RantauNet@googlegroups.com [mailto:rantau...@googlegroups.com]on
Behalf Of avenzor...@yahoo.com
Sent: Wednesday, March 18, 2009 9:40 PM
To: RantauNet@googlegroups.com
Subject: [...@ntau-net] Re: MARI KITA HATI-HATI dan TELITI Bagian Dua


  Dear Pak Riri, Pak Kurnia dan Dunsanak RN Yang Mulia,


  1. Terima kasih atas berbagai perspektif yg telah disampaikan utk merespon
pandangan saya ttg perlunya kehati-hatian dan ketelitian dlm mempromosikan
dan membesarkan pariwisata di Ranah Minang.

  2. Sesungguhnya saya SANGAT SEPAKAT utk kita bersama-sama mempromosikan
(dari berbagai sisi dan dgn berbagai cara yang tentunya HARUS BAIK dan
BENAR). Saya juga SANGAT SEPAKAT bahwa SEMUA PIHAK adalah mempunyai HAK
BERPARTISIPASI sesuai dengan kemampuan masing-masing.


  3. Pertanyaan yg muncul dlm fikiran saya adalah akan KEMANA ARAH
PEMBANGUNAN PARIWISATA SUMBAR sesungguhnya akan dibawayg dlm bhs Pak
Nofrins beliau sebut "bgmana GRAND DESIGN" nya.

  4. Mohon ijinkan saya utk mencuatkan beberapa fakta yg ada dlm beberapa
minggu terakhir ini tentang usaha kita bersama utk mempromosikan pariwisata
SUMBAR, yaitu ;


  a. Setelah kawan2 MPKAS berhasil menaikkan berbagai foto ttg seorang
CHRISTNE HAKIM (sbg salah seorang ASET nasional dlm perfileman) di SIKUAI,
maka beberapa hari kemudian naik pula foto2 ttg artis lain di Sikuai. Foto
ttg CH menunjukan totalitas dan citra tersendiri,...sdgkan foto artis lain
menunjukan 3/4 PAHA yg terbuka krn pakain BIKINI. Pertanyaannya adalah
APAKAH BENAR bhw CITRA PAHA BERBUKINI yang akan juga kita tampilkan
(meskipun itu dilokasi pantai dan di pulau pula). JIKA IYA, apakah kita
semua SIAP utk MELIHAT ANAK dan KEMANAKAN kita dlm 10 tahun mendatang sudah
BERBIKINI RIA PULA disepanjang pantai di Sumbar? Mhn maaf, secara pribadi
saya TIDAK MAU anak dan kemanakan kita BERBIKINI RIA di pantai
manapun,apa lagi di SUMBAR.

  b. Contoh lain, saya anggap contoh berikut adalah sebagai SALAH SATU
KETERLANJURAN, yaitu tolong kumpulkan data ttg berapa WATERBOOM yang sdh
ada di SUMBAR saat ini, dimana saja,...dan berapa lagi yg sedang dibangun.
Jika tdk salah, saat ini SUMBAR sdh mempunyai EMPAT WATERBOOM dan masih akan
membangun SATU LAGI WATERBOOM. Jika data itu benar, maka mari sama2 kita
lihat SEBARAN GEIGRAFINYA, lalu kita sama-sama hitung GOLDEN DISTANCE AREA
nya,...lalu mari pula sama-sama kita prediksi POTENTIAL DEMAND dari setiap
waterboom yg ada. Sampai disini,...mohon maaf, saya menyimpulkan bahwa TELAH
TERJADI PERSAINGAN YG TDK SEHAT antar kabupaten/kota.

  Lebih lanjut, coba pula lihat lokasi2 yg dipilih utk membangun TAMAN
REKREASI TEMATIS (water boom, taman safari, kebun binatang dll),.maaf
saya menyimpulkan bahwa pemilihan lokasi TAMAN TEMATIS DI SUMBAR adalah
CENDERUNG UTK MENGEKSPLOITASI KEINDAHAN ALAM,sdgkan sesungguhnya salah
satu TUJUAN PEMBANGUNAN TAMAN REKREASI TEMATIS adalah UTK MENINGKATKAN
KUALITAS BENTANG ALAM (natural landscape) yg buruk agar menjadi baik,
bermanfaat dan mempunyai added value melalui cara investasi pembangunan yg
mempunyai nilai

Re: [West Sumatra Tourism Board] Fw: [...@ntau-net] Re: MARI KITA HATI-HATI dan TELITI Bagian Dua

2009-03-18 Terurut Topik Riri Chaidir
Ricky dan Dunsanak Sadonyo.

Kalau bicara tentang "grand design", mungkin itu maksudnya kebijakan kan ya.
Nah, kalau kebijakan, mau tidak mau kita harus melihat ke perundangan. Kalau
di lihat ke UU 32 dan turunannya di PP 37/2007. Di lampiran Q. PEMBAGIAN
URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA, Sub BIdang 3,   jelas
sekali bahwa RIPP Provinsi maupun pemasaran (mungkin bentuknya WSTB yang
disebut2 dunsanak di milis), koordinasi dll itu merupakan kewenangan
Provinsi. Kabupaten dan Kota mengacu ke situ.

Cuma lucunya, Provinsi belum menyusun itu (at least dari yang saya baca2),
tetapi Provinsi bisa "mengkritik" Kabupaten/ Kota dengan tidak berkoordinasi
dalam mengembangkan pariwisara di daerahnya masing2.

Cerita tidak terkoordinasinya pengembangan pariwisata ini entah berapa kali
di bahas di berbagai tempat, di RN saja sudah sekian kali. Yang topiknya
Water Boom pun sudah berkali2 dibahas.

Nah, sekarang masalahnya - kalau buat saya - jika itu merupakan kewenangan
Pemprov, tapi Pemprov tidak melaksanakan (setidaknya tidak sesuai dengan
keinginan kita), apakah kita bersedia "membuatkan" dan menyerahkannya ke
Pemprov? (di luar apakah itu diterima atau tidak, itu soal lain).

Riri
Bekasi, L 46













2009/3/18 Y. Napilus 

>  FYI as requested by Pak Ricky... Saya cc lg ke RN agar bisa reply
> sekaligus...:)
>
> - Forwarded Message 
> *From:* "avenzor...@yahoo.com" 
> *To:* RantauNet@googlegroups.com
> *Sent:* Wednesday, March 18, 2009 9:40:20 PM
> *Subject:* [...@ntau-net] Re: MARI KITA HATI-HATI dan TELITI Bagian Dua
>
> Dear Pak Riri, Pak Kurnia dan Dunsanak RN Yang Mulia,
>
> 1. Terima kasih atas berbagai perspektif yg telah disampaikan utk merespon
> pandangan saya ttg perlunya kehati-hatian dan ketelitian dlm mempromosikan
> dan membesarkan pariwisata di Ranah Minang.
>
> 2. Sesungguhnya saya SANGAT SEPAKAT utk kita bersama-sama mempromosikan
> (dari berbagai sisi dan dgn berbagai cara yang tentunya HARUS BAIK dan
> BENAR). Saya juga SANGAT SEPAKAT bahwa SEMUA PIHAK adalah mempunyai HAK
> BERPARTISIPASI sesuai dengan kemampuan masing-masing.
>
> 3. Pertanyaan yg muncul dlm fikiran saya adalah akan KEMANA ARAH
> PEMBANGUNAN PARIWISATA SUMBAR sesungguhnya akan dibawayg dlm bhs Pak
> Nofrins beliau sebut "bgmana GRAND DESIGN" nya.
>
> 4. Mohon ijinkan saya utk mencuatkan beberapa fakta yg ada dlm beberapa
> minggu terakhir ini tentang usaha kita bersama utk mempromosikan pariwisata
> SUMBAR, yaitu ;
>
> a. Setelah kawan2 MPKAS berhasil menaikkan berbagai foto ttg seorang
> CHRISTNE HAKIM (sbg salah seorang ASET nasional dlm perfileman) di SIKUAI,
> maka beberapa hari kemudian naik pula foto2 ttg artis lain di Sikuai. Foto
> ttg CH menunjukan totalitas dan citra tersendiri,...sdgkan foto artis lain
> menunjukan 3/4 PAHA yg terbuka krn pakain BIKINI. Pertanyaannya adalah
> APAKAH BENAR bhw CITRA PAHA BERBUKINI yang akan juga kita tampilkan
> (meskipun itu dilokasi pantai dan di pulau pula). JIKA IYA, apakah kita
> semua SIAP utk MELIHAT ANAK dan KEMANAKAN kita dlm 10 tahun mendatang sudah
> BERBIKINI RIA PULA disepanjang pantai di Sumbar? Mhn maaf, secara pribadi
> saya TIDAK MAU anak dan kemanakan kita BERBIKINI RIA di pantai
> manapun,apa lagi di SUMBAR.
>
> b. Contoh lain, saya anggap contoh berikut adalah sebagai SALAH SATU
> KETERLANJURAN, yaitu tolong kumpulkan data ttg berapa WATERBOOM yang sdh
> ada di SUMBAR saat ini, dimana saja,...dan berapa lagi yg sedang dibangun.
> Jika tdk salah, saat ini SUMBAR sdh mempunyai EMPAT WATERBOOM dan masih akan
> membangun SATU LAGI WATERBOOM. Jika data itu benar, maka mari sama2 kita
> lihat SEBARAN GEIGRAFINYA, lalu kita sama-sama hitung GOLDEN DISTANCE AREA
> nya,...lalu mari pula sama-sama kita prediksi POTENTIAL DEMAND dari setiap
> waterboom yg ada. Sampai disini,...mohon maaf, saya menyimpulkan bahwa TELAH
> TERJADI PERSAINGAN YG TDK SEHAT antar kabupaten/kota.
>
> Lebih lanjut, coba pula lihat lokasi2 yg dipilih utk membangun TAMAN
> REKREASI TEMATIS (water boom, taman safari, kebun binatang dll),.maaf
> saya menyimpulkan bahwa pemilihan lokasi TAMAN TEMATIS DI SUMBAR adalah
> CENDERUNG UTK MENGEKSPLOITASI KEINDAHAN ALAM,sdgkan sesungguhnya salah
> satu TUJUAN PEMBANGUNAN TAMAN REKREASI TEMATIS adalah UTK MENINGKATKAN
> KUALITAS BENTANG ALAM (natural landscape) yg buruk agar menjadi baik,
> bermanfaat dan mempunyai added value melalui cara investasi pembangunan yg
> mempunyai nilai ekonomi cepat. Mari kita bayangkan jika itu semua kita
> biarkan,..apakah sekian tahun mendatang kira2 kita masih akan bisa
> melihat hamparan sawah dan bukit yg indah di sepanjang jalan di Sumbar?
>
> c. Jika saya masih boleh memberi contoh lain,...maka ijinkan saya utk
> mencuatkan isu ttg TA

[...@ntau-net] Re: MARI KITA HATI-HATI dan TELITI Bagian Dua

2009-03-18 Terurut Topik Dr.Saafroedin BAHAR
Waalaikumsalam w.w. Sanak Zulkarnain,
Saya aminkan pandangan Sanak. Keberhasilan dalam bidang pariwisata tidak 
tercipta sendiri, tetapi merupakan buah dari perencanaan yang baik serta 
pelaksanaan yang tak kurang baiknya.
 
Wassalam,
Saafroedin Bahar
(L, masuk 72 th, Jakarta; Tanjuang, Soetan Madjolelo; Lagan, Kampuang Dalam, 
Pariaman.)
"Basuku ka Ibu; banasab ka Bapak; basako ka Mamak" 
Alternate e-mail address: saaf10...@gmail.com;





From: Zulkarnain Kahar 
To: RantauNet@googlegroups.com
Sent: Thursday, March 19, 2009 7:17:05 AM
Subject: [...@ntau-net] Re: MARI KITA HATI-HATI dan TELITI Bagian Dua


Assalamualaikum, w,w  

Sato ciek pak Saaf, 
Membangun pariwisata it all about a journey, "All journeys have secret 
destinations of which the traveler is unaware.” kecek Martin Buber. Nan paralu 
ditanamkan dari mulai anak anak sampai ke yang sudah berumur bahwa negeri ini 
punya poternsi, para pak guru dan pak dosen mulailah membuat program untuk 
membangun negeri dengan pariwisata. Buanglah jauh jauh mantra bim sala bim, 
Kita pasti sampai kesana asal terus berusaha. Tidak hari ini, esok lusa mungkin 
sepuluh atau seratus tahun yang akan datang. Kalau do nothing itu bukan sifat 
orang minang.

Pariwisata its all about a jorney...

Wassalam


Zulkarnain Kahar  50+th
barumah di JKT, bakampuang ka Maninjau, basuku Malayu, bakureh dima diparalukan 
urang.

--- On Wed, 3/18/09, Dr.Saafroedin BAHAR  wrote:


From: Dr.Saafroedin BAHAR 
Subject: [...@ntau-net] Re: MARI KITA HATI-HATI dan TELITI Bagian Dua
To: RantauNet@googlegroups.com
Cc: "WEST SUMATRA TOURISM BOARD" , "MAPPAS MAPPAS" 
, "MPKAS" 
Date: Wednesday, March 18, 2009, 7:16 PM


Boleh saya ikut nimbrung ? Dalam pengelolaan bidang pariwisata ini kelihatannya 
ada dua pilihan: 1) dibiarkan bertumbuh 'secara alamiah' atau 2) direncanakan 
dengan baik.
Pilihan pertama, yaitu dibiarkan bertumbuh 'secara alamiah', sudah kita 
laksanakan selama ini. Ada keuntungannya tetapi juga ada kerugiannya.
Pilihan kedua belum mulai kita lakukan dan seyogyanya bisa kita lakukan,dengan 
membuat sebuah 'grand design' seperti kata pak Nofrins, baik dengan mengambil 
manfaat dari pengalaman daerah lainnya -- termasuk Bali -- maupun dengan 
merumuskan dengan jernih apa yang kita inginkan dan apa yang tidak kita 
inginkan dari kepariwisataan ini. Untuk membuat 'grand design' tersebut UU 
Kepariwisataan yang baru mendorong terbentuknya Badan Promosi Pariwisata, yang 
selama ini sudah kita timang-timang sebagai 'West Sumatra Tourism Board'.
Mari kita pilih salah satu secara jelas, termasuk menyadari seluruh konsekuensi 
pilihan itu.
 
Wassalam,
Saafroedin Bahar
(L, masuk 72 th, Jakarta; Tanjuang, Soetan Madjolelo; Lagan, Kampuang Dalam, 
Pariaman.)
"Basuku ka Ibu; banasab ka Bapak; basako ka Mamak" 
Alternate e-mail address: saaf10...@gmail.com;saafroedin.ba...@rantaunet.org






From: Y. Napilus 
To: WSTB 
Cc: RantauNet2 Milis 
Sent: Wednesday, March 18, 2009 10:01:34 PM
Subject: Fw: [...@ntau-net] Re: MARI KITA HATI-HATI dan TELITI Bagian Dua


FYI as requested by Pak Ricky Saya cc lg ke RN agar bisa reply 
sekaligus...:)



- Forwarded Message 
From: "avenzor...@yahoo.com" 
To: RantauNet@googlegroups.com
Sent: Wednesday, March 18, 2009 9:40:20 PM
Subject: [...@ntau-net] Re: MARI KITA HATI-HATI dan TELITI Bagian Dua

Dear Pak Riri, Pak Kurnia dan Dunsanak RN Yang Mulia,

1. Terima kasih atas berbagai perspektif yg telah disampaikan utk merespon 
pandangan saya ttg perlunya kehati-hatian dan ketelitian dlm mempromosikan dan 
membesarkan pariwisata di Ranah Minang. 

2. Sesungguhnya saya SANGAT SEPAKAT utk kita bersama-sama mempromosikan (dari 
berbagai sisi dan dgn berbagai cara yang tentunya HARUS BAIK dan BENAR). Saya 
juga SANGAT SEPAKAT bahwa SEMUA PIHAK adalah mempunyai HAK BERPARTISIPASI 
sesuai dengan kemampuan masing-masing.

3. Pertanyaan yg muncul dlm fikiran saya adalah akan KEMANA ARAH PEMBANGUNAN 
PARIWISATA SUMBAR sesungguhnya akan dibawayg dlm bhs Pak Nofrins beliau 
sebut "bgmana GRAND DESIGN" nya. 

4. Mohon ijinkan saya utk mencuatkan beberapa fakta yg ada dlm beberapa minggu 
terakhir ini tentang usaha kita bersama utk mempromosikan pariwisata SUMBAR, 
yaitu ;

a. Setelah kawan2 MPKAS berhasil menaikkan berbagai foto ttg seorang CHRISTNE 
HAKIM (sbg salah seorang ASET nasional dlm perfileman) di SIKUAI, maka beberapa 
hari kemudian naik pula foto2 ttg artis lain di Sikuai. Foto ttg CH menunjukan 
totalitas dan citra tersendiri,...sdgkan foto artis lain menunjukan 3/4 PAHA yg 
terbuka krn pakain BIKINI. Pertanyaannya adalah APAKAH BENAR bhw CITRA PAHA 
BERBUKINI yang akan juga kita tampilkan (meskipun itu dilokasi pantai dan di 
pulau pula). JIKA IYA, apakah kita semua SIAP utk MELIHAT ANAK dan KEMANAKAN 
kita dlm 10 tahun mendatang sudah BERBIKINI RIA

[...@ntau-net] Re: MARI KITA HATI-HATI dan TELITI Bagian Dua

2009-03-18 Terurut Topik Zulkarnain Kahar
Assalamualaikum, w,w 
Sato ciek pak Saaf, Membangun pariwisata it all about a journey, "All journeys 
have secret destinations of which the traveler is unaware.” kecek Martin Buber. 
Nan paralu ditanamkan dari mulai anak anak sampai ke yang sudah berumur bahwa 
negeri ini punya poternsi, para pak guru dan pak dosen mulailah membuat program 
untuk membangun negeri dengan pariwisata. Buanglah jauh jauh mantra bim sala 
bim, Kita pasti sampai kesana asal terus berusaha. Tidak hari ini, esok lusa 
mungkin sepuluh atau seratus tahun yang akan datang. Kalau do nothing itu bukan 
sifat orang minang.
Pariwisata its all about a jorney...
Wassalam
Zulkarnain Kahar  50+th  barumah di JKT, bakampuang ka Maninjau, basuku Malayu, 
bakureh dima diparalukan urang.

--- On Wed, 3/18/09, Dr.Saafroedin BAHAR  wrote:

From: Dr.Saafroedin BAHAR 
Subject: [...@ntau-net] Re: MARI KITA HATI-HATI dan TELITI Bagian Dua
To: RantauNet@googlegroups.com
Cc: "WEST SUMATRA TOURISM BOARD" , "MAPPAS MAPPAS" 
, "MPKAS" 
Date: Wednesday, March 18, 2009, 7:16 PM


Boleh saya ikut nimbrung ? Dalam pengelolaan bidang pariwisata ini kelihatannya 
ada dua pilihan: 1) dibiarkan bertumbuh 'secara alamiah' atau 2) direncanakan 
dengan baik.
Pilihan pertama, yaitu dibiarkan bertumbuh 'secara alamiah', sudah kita 
laksanakan selama ini. Ada keuntungannya tetapi juga ada kerugiannya.
Pilihan kedua belum mulai kita lakukan dan seyogyanya bisa kita lakukan,dengan 
membuat sebuah 'grand design' seperti kata pak Nofrins, baik dengan mengambil 
manfaat dari pengalaman daerah lainnya -- termasuk Bali -- maupun dengan 
merumuskan dengan jernih apa yang kita inginkan dan apa yang tidak kita 
inginkan dari kepariwisataan ini. Untuk membuat 'grand design' tersebut UU 
Kepariwisataan yang baru mendorong terbentuknya Badan Promosi Pariwisata, yang 
selama ini sudah kita timang-timang sebagai 'West Sumatra Tourism Board'.
Mari kita pilih salah satu secara jelas, termasuk menyadari seluruh konsekuensi 
pilihan itu.
 
Wassalam,
Saafroedin Bahar
(L, masuk 72 th, Jakarta; Tanjuang, Soetan Madjolelo; Lagan, Kampuang Dalam, 
Pariaman.)
"Basuku ka Ibu; banasab ka Bapak; basako ka Mamak" 
Alternate e-mail address: saaf10...@gmail.com;

saafroedin.ba...@rantaunet.org







From: Y. Napilus 
To: WSTB 
Cc: RantauNet2 Milis 
Sent: Wednesday, March 18, 2009 10:01:34 PM
Subject: Fw: [...@ntau-net] Re: MARI KITA HATI-HATI dan TELITI Bagian Dua



FYI as requested by Pak Ricky... Saya cc lg ke RN agar bisa reply sekaligus...:)



- Forwarded Message 
From: "avenzor...@yahoo.com" 
To: RantauNet@googlegroups.com
Sent: Wednesday, March 18, 2009 9:40:20 PM
Subject: [...@ntau-net] Re: MARI KITA HATI-HATI dan TELITI Bagian Dua

Dear Pak Riri, Pak Kurnia dan Dunsanak RN Yang Mulia,

1. Terima kasih atas berbagai perspektif yg telah disampaikan utk merespon 
pandangan saya ttg perlunya kehati-hatian dan ketelitian dlm mempromosikan dan 
membesarkan pariwisata di Ranah Minang. 

2. Sesungguhnya saya SANGAT SEPAKAT utk kita bersama-sama mempromosikan (dari 
berbagai sisi dan dgn berbagai cara yang tentunya HARUS BAIK dan BENAR). Saya
 juga SANGAT SEPAKAT bahwa SEMUA PIHAK adalah mempunyai HAK BERPARTISIPASI 
sesuai dengan kemampuan masing-masing.

3. Pertanyaan yg muncul dlm fikiran saya adalah akan KEMANA ARAH PEMBANGUNAN 
PARIWISATA SUMBAR sesungguhnya akan dibawayg dlm bhs Pak Nofrins beliau 
sebut "bgmana GRAND DESIGN" nya. 

4. Mohon ijinkan saya utk mencuatkan beberapa fakta yg ada dlm beberapa minggu 
terakhir ini tentang usaha kita bersama utk mempromosikan pariwisata SUMBAR, 
yaitu ;

a. Setelah kawan2 MPKAS berhasil menaikkan berbagai foto ttg seorang CHRISTNE 
HAKIM (sbg salah seorang ASET nasional dlm perfileman) di SIKUAI, maka beberapa 
hari kemudian naik pula foto2 ttg artis lain di Sikuai. Foto ttg CH menunjukan 
totalitas dan citra tersendiri,...sdgkan foto artis lain menunjukan 3/4 PAHA yg 
terbuka krn pakain BIKINI. Pertanyaannya adalah APAKAH BENAR bhw CITRA PAHA 
BERBUKINI yang akan juga kita tampilkan (meskipun itu dilokasi pantai dan di 
pulau pula).
 JIKA IYA, apakah kita semua SIAP utk MELIHAT ANAK dan KEMANAKAN kita dlm 10 
tahun mendatang sudah BERBIKINI RIA PULA disepanjang pantai di Sumbar? Mhn 
maaf, secara pribadi saya TIDAK MAU anak dan kemanakan kita BERBIKINI RIA di 
pantai manapun,apa lagi di SUMBAR. 

b. Contoh lain, saya anggap contoh berikut adalah sebagai SALAH SATU 
KETERLANJURAN, yaitu tolong kumpulkan data ttg berapa WATERBOOM yang sdh 
ada di SUMBAR saat ini, dimana saja,...dan berapa lagi yg sedang dibangun. Jika 
tdk salah, saat ini SUMBAR sdh mempunyai EMPAT WATERBOOM dan masih akan 
membangun SATU LAGI WATERBOOM. Jika data itu benar, maka mari sama2 kita lihat 
SEBARAN GEIGRAFINYA, lalu kita sama-sama hitung GOLDEN DISTANCE AREA 
nya,...lalu mari pula sama-sama kita prediksi POTENTIAL DEMAND dari setiap 

[...@ntau-net] Re: MARI KITA HATI-HATI dan TELITI Bagian Dua

2009-03-18 Terurut Topik Dr.Saafroedin BAHAR
Boleh saya ikut nimbrung ? Dalam pengelolaan bidang pariwisata ini kelihatannya 
ada dua pilihan: 1) dibiarkan bertumbuh 'secara alamiah' atau 2) direncanakan 
dengan baik.
Pilihan pertama, yaitu dibiarkan bertumbuh 'secara alamiah', sudah kita 
laksanakan selama ini. Ada keuntungannya tetapi juga ada kerugiannya.
Pilihan kedua belum mulai kita lakukan dan seyogyanya bisa kita lakukan,dengan 
membuat sebuah 'grand design' seperti kata pak Nofrins, baik dengan mengambil 
manfaat dari pengalaman daerah lainnya -- termasuk Bali -- maupun dengan 
merumuskan dengan jernih apa yang kita inginkan dan apa yang tidak kita 
inginkan dari kepariwisataan ini. Untuk membuat 'grand design' tersebut UU 
Kepariwisataan yang baru mendorong terbentuknya Badan Promosi Pariwisata, yang 
selama ini sudah kita timang-timang sebagai 'West Sumatra Tourism Board'.
Mari kita pilih salah satu secara jelas, termasuk menyadari seluruh konsekuensi 
pilihan itu.
 
Wassalam,
Saafroedin Bahar
(L, masuk 72 th, Jakarta; Tanjuang, Soetan Madjolelo; Lagan, Kampuang Dalam, 
Pariaman.)
"Basuku ka Ibu; banasab ka Bapak; basako ka Mamak" 
Alternate e-mail address: saaf10...@gmail..com;





From: Y. Napilus 
To: WSTB 
Cc: RantauNet2 Milis 
Sent: Wednesday, March 18, 2009 10:01:34 PM
Subject: Fw: [...@ntau-net] Re: MARI KITA HATI-HATI dan TELITI Bagian Dua


FYI as requested by Pak Ricky... Saya cc lg ke RN agar bisa reply sekaligus...:)



- Forwarded Message 
From: "avenzor...@yahoo.com" 
To: RantauNet@googlegroups.com
Sent: Wednesday, March 18, 2009 9:40:20 PM
Subject: [...@ntau-net] Re: MARI KITA HATI-HATI dan TELITI Bagian Dua

Dear Pak Riri, Pak Kurnia dan Dunsanak RN Yang Mulia,

1. Terima kasih atas berbagai perspektif yg telah disampaikan utk merespon 
pandangan saya ttg perlunya kehati-hatian dan ketelitian dlm mempromosikan dan 
membesarkan pariwisata di Ranah Minang. 

2. Sesungguhnya saya SANGAT SEPAKAT utk kita bersama-sama mempromosikan (dari 
berbagai sisi dan dgn berbagai cara yang tentunya HARUS BAIK dan BENAR). Saya 
juga SANGAT SEPAKAT bahwa SEMUA PIHAK adalah mempunyai HAK BERPARTISIPASI 
sesuai dengan kemampuan masing-masing.

3. Pertanyaan yg muncul dlm fikiran saya adalah akan KEMANA ARAH PEMBANGUNAN 
PARIWISATA SUMBAR sesungguhnya akan dibawayg dlm bhs Pak Nofrins beliau 
sebut "bgmana GRAND DESIGN" nya. 

4. Mohon ijinkan saya utk mencuatkan beberapa fakta yg ada dlm beberapa minggu 
terakhir ini tentang usaha kita bersama utk mempromosikan pariwisata SUMBAR, 
yaitu ;

a. Setelah kawan2 MPKAS berhasil menaikkan berbagai foto ttg seorang CHRISTNE 
HAKIM (sbg salah seorang ASET nasional dlm perfileman) di SIKUAI, maka beberapa 
hari kemudian naik pula foto2 ttg artis lain di Sikuai. Foto ttg CH menunjukan 
totalitas dan citra tersendiri,sdgkan foto artis lain menunjukan 3/4 PAHA 
yg terbuka krn pakain BIKINI. Pertanyaannya adalah APAKAH BENAR bhw CITRA PAHA 
BERBUKINI yang akan juga kita tampilkan (meskipun itu dilokasi pantai dan di 
pulau pula). JIKA IYA, apakah kita semua SIAP utk MELIHAT ANAK dan KEMANAKAN 
kita dlm 10 tahun mendatang sudah BERBIKINI RIA PULA disepanjang pantai di 
Sumbar? Mhn maaf, secara pribadi saya TIDAK MAU anak dan kemanakan kita 
BERBIKINI RIA di pantai manapun,apa lagi di SUMBAR. 

b. Contoh lain, saya anggap contoh berikut adalah sebagai SALAH SATU 
KETERLANJURAN, yaitu tolong kumpulkan data ttg berapa WATERBOOM yang sdh 
ada di SUMBAR saat ini, dimana saja,...dan berapa lagi yg sedang dibangun. Jika 
tdk salah, saat ini SUMBAR sdh mempunyai EMPAT WATERBOOM dan masih akan 
membangun SATU LAGI WATERBOOM. Jika data itu benar, maka mari sama2 kita lihat 
SEBARAN GEIGRAFINYA, lalu kita sama-sama hitung GOLDEN DISTANCE AREA 
nya,...lalu mari pula sama-sama kita prediksi POTENTIAL DEMAND dari setiap 
waterboom yg ada. Sampai disini,...mohon maaf, saya menyimpulkan bahwa TELAH 
TERJADI PERSAINGAN YG TDK SEHAT antar kabupaten/kota. 

Lebih lanjut, coba pula lihat lokasi2 yg dipilih utk membangun TAMAN REKREASI 
TEMATIS (water boom, taman safari, kebun binatang dll),.maaf saya 
menyimpulkan bahwa pemilihan lokasi TAMAN TEMATIS DI SUMBAR adalah CENDERUNG 
UTK MENGEKSPLOITASI KEINDAHAN ALAM,sdgkan sesungguhnya salah satu TUJUAN 
PEMBANGUNAN TAMAN REKREASI TEMATIS adalah UTK MENINGKATKAN KUALITAS BENTANG 
ALAM (natural landscape) yg buruk agar menjadi baik, bermanfaat dan mempunyai 
added value melalui cara investasi pembangunan yg mempunyai nilai ekonomi 
cepat. Mari kita bayangkan jika itu semua kita biarkan,..apakah sekian 
tahun mendatang kira2 kita masih akan bisa melihat hamparan sawah dan bukit yg 
indah di sepanjang jalan di Sumbar? 

c. Jika saya masih boleh memberi contoh lain,...maka ijinkan saya utk 
mencuatkan isu ttg TAGLINE Pariwisata Sumbar yg dlm beberapa hari terakhir 
sama2 kita kumandangkan. Mohon maaf, saya ingin jujur mengatakan bh

Fw: [...@ntau-net] Re: MARI KITA HATI-HATI dan TELITI Bagian Dua

2009-03-18 Terurut Topik Y. Napilus
FYI as requested by Pak Ricky... Saya cc lg ke RN agar bisa reply sekaligus...:)



- Forwarded Message 
From: "avenzor...@yahoo.com" 
To: RantauNet@googlegroups.com
Sent: Wednesday, March 18, 2009 9:40:20 PM
Subject: [...@ntau-net] Re: MARI KITA HATI-HATI dan TELITI Bagian Dua

Dear Pak Riri, Pak Kurnia dan Dunsanak RN Yang Mulia,

1. Terima kasih atas berbagai perspektif yg telah disampaikan utk merespon 
pandangan saya ttg perlunya kehati-hatian dan ketelitian dlm mempromosikan dan 
membesarkan pariwisata di Ranah Minang. 

2. Sesungguhnya saya SANGAT SEPAKAT utk kita bersama-sama mempromosikan (dari 
berbagai sisi dan dgn berbagai cara yang tentunya HARUS BAIK dan BENAR).  Saya 
juga SANGAT SEPAKAT bahwa SEMUA PIHAK adalah mempunyai HAK BERPARTISIPASI 
sesuai dengan kemampuan masing-masing.

3. Pertanyaan yg muncul dlm fikiran saya adalah akan KEMANA ARAH PEMBANGUNAN 
PARIWISATA SUMBAR sesungguhnya akan dibawayg dlm bhs Pak Nofrins beliau 
sebut "bgmana GRAND DESIGN" nya. 

4. Mohon ijinkan saya utk mencuatkan beberapa fakta yg ada dlm beberapa minggu 
terakhir ini tentang usaha kita bersama utk mempromosikan pariwisata SUMBAR, 
yaitu ;

a. Setelah kawan2 MPKAS berhasil menaikkan berbagai foto ttg seorang CHRISTNE 
HAKIM (sbg salah seorang ASET nasional dlm perfileman) di SIKUAI, maka beberapa 
hari kemudian naik pula foto2 ttg artis lain di Sikuai. Foto ttg CH menunjukan 
totalitas dan citra tersendiri,...sdgkan foto artis lain menunjukan 3/4 PAHA yg 
terbuka krn pakain BIKINI.  Pertanyaannya adalah APAKAH BENAR bhw CITRA PAHA 
BERBUKINI yang akan juga kita tampilkan (meskipun itu dilokasi pantai dan di 
pulau pula). JIKA IYA, apakah kita semua SIAP utk MELIHAT ANAK dan KEMANAKAN 
kita dlm 10 tahun mendatang sudah BERBIKINI RIA PULA disepanjang pantai di 
Sumbar? Mhn maaf, secara pribadi saya TIDAK MAU anak dan kemanakan kita 
BERBIKINI RIA di pantai manapun,apa lagi di SUMBAR. 

b. Contoh lain, saya anggap contoh berikut adalah sebagai SALAH SATU 
KETERLANJURAN, yaitu tolong kumpulkan data ttg berapa WATERBOOM yang sdh 
ada di SUMBAR saat ini, dimana saja,...dan berapa lagi yg sedang dibangun. Jika 
tdk salah, saat ini SUMBAR sdh mempunyai EMPAT WATERBOOM dan masih akan 
membangun SATU LAGI WATERBOOM. Jika data itu benar, maka mari sama2 kita lihat 
SEBARAN GEIGRAFINYA, lalu kita sama-sama hitung GOLDEN DISTANCE AREA 
nya,...lalu mari pula sama-sama kita prediksi POTENTIAL DEMAND dari setiap 
waterboom yg ada. Sampai disini,...mohon maaf, saya menyimpulkan bahwa TELAH 
TERJADI PERSAINGAN YG TDK SEHAT antar kabupaten/kota. 

Lebih lanjut, coba pula lihat lokasi2 yg dipilih utk membangun TAMAN REKREASI 
TEMATIS (water boom, taman safari, kebun binatang dll),.maaf saya 
menyimpulkan bahwa pemilihan lokasi TAMAN TEMATIS DI SUMBAR adalah CENDERUNG 
UTK MENGEKSPLOITASI KEINDAHAN ALAM,sdgkan sesungguhnya salah satu TUJUAN 
PEMBANGUNAN TAMAN REKREASI TEMATIS adalah UTK MENINGKATKAN KUALITAS BENTANG 
ALAM (natural landscape) yg buruk agar menjadi baik, bermanfaat dan mempunyai 
added value melalui cara investasi pembangunan yg mempunyai nilai ekonomi 
cepat. Mari kita bayangkan jika itu semua kita biarkan,..apakah sekian 
tahun mendatang kira2 kita masih akan bisa melihat hamparan sawah dan bukit yg 
indah di sepanjang jalan di Sumbar? 

c. Jika saya masih boleh memberi contoh lain,...maka ijinkan saya utk 
mencuatkan isu ttg TAGLINE Pariwisata Sumbar yg dlm beberapa hari terakhir 
sama2 kita kumandangkan. Mohon maaf, saya ingin jujur mengatakan bhw dlm 
pandangan saya masalah TAGLINE adalah bukan masalah yg sederhana,...yaitu 
karena TAGLINE adalah salah satu ALAT dan MEDIA bagi  kita semua utk melakukan 
BRANDING. Pertanyaannya adalah,jika Malaysia yg kecil itu saja bisa 
melakukan klaim sepihak sebagai THE TRULY ASIA,...maka apakah kita tidak pantas 
utk melakukan yg lebih besar dan mendalam dari itu? Dlm perspektif lain, jika 
seorang anak terlalu banyak nama panggilannya (sbg analogi dr 
tagline),.kira2 apa kesan kita thd anak itu? Jika hal tsb kita anggap 
sepele,...maka saya khawatir jangan2 kita hanya melakukan teriakan2 spt  
pedagang kaki limasedangkan yg kita miliki sesungguhnya adalah sangat 
berharga dan bernilai sangat tinggi.

5. Saya sepakat dgn apa yg disampaikan Pak Nofrin bahwa kita semua perlu 
menerjunkan para ahli dan pakar yg berkualitas dlm mewujudkan mimpi kita 
semua,...seperti yg diinfokan Pak Nofrin bhw SUMSEL telah menerjunkan HERMAWAN 
KERTAJAYA-cs utk mempersiapkan dsan mempromosikan Tahun Kunjungan Wisata ke 
Sumsel. Namun demikian,... saya mohon maaf ingin mengajak kita semua untuk 
melihat BILBOARD TAHUN KUNJUNGAN WISATA KE SUMSEL,...dan juga melihat iklan2nya 
di TV. Pertanyaan saya adalah,...apakah hanya seperti itu kualitas hasil kerja 
Hermawan-cs di Sumsel? Hermawan-cs yg separo hati (shg dimata saya 
bilboarddan iklan tsb saya anggap maafSANGAT BURUK),atau ada 
hal lain (misalnya keterbat

[...@ntau-net] Re: MARI KITA HATI-HATI dan TELITI Bagian Dua

2009-03-18 Terurut Topik avenzora19
Dear Pak Riri, Pak Kurnia dan Dunsanak RN Yang Mulia,


1. Terima kasih atas berbagai perspektif yg telah disampaikan utk merespon 
pandangan saya ttg perlunya kehati-hatian dan ketelitian dlm mempromosikan dan 
membesarkan pariwisata di Ranah Minang. 

2. Sesungguhnya saya SANGAT SEPAKAT utk kita bersama-sama mempromosikan (dari 
berbagai sisi dan dgn berbagai cara yang tentunya HARUS BAIK dan BENAR).  Saya 
juga SANGAT SEPAKAT bahwa SEMUA PIHAK adalah mempunyai HAK BERPARTISIPASI 
sesuai dengan kemampuan masing-masing.


3. Pertanyaan yg muncul dlm fikiran saya adalah akan KEMANA ARAH PEMBANGUNAN 
PARIWISATA SUMBAR sesungguhnya akan dibawayg dlm bhs Pak Nofrins beliau 
sebut "bgmana GRAND DESIGN" nya. 

4. Mohon ijinkan saya utk mencuatkan beberapa fakta yg ada dlm beberapa minggu 
terakhir ini tentang usaha kita bersama utk mempromosikan pariwisata SUMBAR, 
yaitu ;


a. Setelah kawan2 MPKAS berhasil menaikkan berbagai foto ttg seorang CHRISTNE 
HAKIM (sbg salah seorang ASET nasional dlm perfileman) di SIKUAI, maka beberapa 
hari kemudian naik pula foto2 ttg artis lain di Sikuai. Foto ttg CH menunjukan 
totalitas dan citra tersendiri,...sdgkan foto artis lain menunjukan 3/4 PAHA yg 
terbuka krn pakain BIKINI.  Pertanyaannya adalah APAKAH BENAR bhw CITRA PAHA 
BERBUKINI yang akan juga kita tampilkan (meskipun itu dilokasi pantai dan di 
pulau pula). JIKA IYA, apakah kita semua SIAP utk MELIHAT ANAK dan KEMANAKAN 
kita dlm 10 tahun mendatang sudah BERBIKINI RIA PULA disepanjang pantai di 
Sumbar? Mhn maaf, secara pribadi saya TIDAK MAU anak dan kemanakan kita 
BERBIKINI RIA di pantai manapun,apa lagi di SUMBAR. 

b. Contoh lain, saya anggap contoh berikut adalah sebagai SALAH SATU 
KETERLANJURAN, yaitu tolong kumpulkan data ttg berapa WATERBOOM yang sdh 
ada di SUMBAR saat ini, dimana saja,...dan berapa lagi yg sedang dibangun. Jika 
tdk salah, saat ini SUMBAR sdh mempunyai EMPAT WATERBOOM dan masih akan 
membangun SATU LAGI WATERBOOM. Jika data itu benar, maka mari sama2 kita lihat 
SEBARAN GEIGRAFINYA, lalu kita sama-sama hitung GOLDEN DISTANCE AREA 
nya,...lalu mari pula sama-sama kita prediksi POTENTIAL DEMAND dari setiap 
waterboom yg ada. Sampai disini,...mohon maaf, saya menyimpulkan bahwa TELAH 
TERJADI PERSAINGAN YG TDK SEHAT antar kabupaten/kota. 

Lebih lanjut, coba pula lihat lokasi2 yg dipilih utk membangun TAMAN REKREASI 
TEMATIS (water boom, taman safari, kebun binatang dll),.maaf saya 
menyimpulkan bahwa pemilihan lokasi TAMAN TEMATIS DI SUMBAR adalah CENDERUNG 
UTK MENGEKSPLOITASI KEINDAHAN ALAM,sdgkan sesungguhnya salah satu TUJUAN 
PEMBANGUNAN TAMAN REKREASI TEMATIS adalah UTK MENINGKATKAN KUALITAS BENTANG 
ALAM (natural landscape) yg buruk agar menjadi baik, bermanfaat dan mempunyai 
added value melalui cara investasi pembangunan yg mempunyai nilai ekonomi 
cepat. Mari kita bayangkan jika itu semua kita biarkan,..apakah sekian 
tahun mendatang kira2 kita masih akan bisa melihat hamparan sawah dan bukit yg 
indah di sepanjang jalan di Sumbar? 

c. Jika saya masih boleh memberi contoh lain,...maka ijinkan saya utk 
mencuatkan isu ttg TAGLINE Pariwisata Sumbar yg dlm beberapa hari terakhir 
sama2 kita kumandangkan. Mohon maaf, saya ingin jujur mengatakan bhw dlm 
pandangan saya masalah TAGLINE adalah bukan masalah yg sederhana,...yaitu 
karena TAGLINE adalah salah satu ALAT dan MEDIA bagi  kita semua utk melakukan 
BRANDING. Pertanyaannya adalah,jika Malaysia yg kecil itu saja bisa 
melakukan klaim sepihak sebagai THE TRULY ASIA,...maka apakah kita tidak pantas 
utk melakukan yg lebih besar dan mendalam dari itu? Dlm perspektif lain, jika 
seorang anak terlalu banyak nama panggilannya (sbg analogi dr 
tagline),.kira2 apa kesan kita thd anak itu? Jika hal tsb kita anggap 
sepele,...maka saya khawatir jangan2 kita hanya melakukan teriakan2 spt  
pedagang kaki limasedangkan yg kita miliki sesungguhnya adalah sangat 
berharga dan bernilai sangat tinggi.

5. Saya sepakat dgn apa yg disampaikan Pak Nofrin bahwa kita semua perlu 
menerjunkan para ahli dan pakar yg berkualitas dlm mewujudkan mimpi kita 
semua,...seperti yg diinfokan Pak Nofrin bhw SUMSEL telah menerjunkan HERMAWAN 
KERTAJAYA-cs utk mempersiapkan dsan mempromosikan Tahun Kunjungan Wisata ke 
Sumsel. Namun demikian,... saya mohon maaf ingin mengajak kita semua untuk 
melihat BILBOARD TAHUN KUNJUNGAN WISATA KE SUMSEL,...dan juga melihat iklan2nya 
di TV. Pertanyaan saya adalah,...apakah hanya seperti itu kualitas hasil kerja 
Hermawan-cs di Sumsel? Hermawan-cs yg separo hati (shg dimata saya 
bilboarddan iklan tsb saya anggap maafSANGAT BURUK),atau ada 
hal lain (misalnya keterbatasan kualitas SDM yg menjadi decision maker) yg 
menjadi penyebab sesungguhnya? Secara PRIBADI,maaf saya memberanikan 
diri utk mengatakan bhw hal tsb adalah SETALI MATA UANG,para pakarnya 
separo hati...dan decision makernya pun hanya "segitu". Sungguh bnyk PAKAR  yg 
separo hati dan jualan dgn