Assalaamualaikum wr.wb., Saya banyak menerima ucapan selamat yang tulus dari saudara-saudara ku, begitu tulus dan ikhlasnya untuk bersama mendorong untuk kita bersama maju menatap dan melangkah ke depan untuk sama-sama maju. Terimakasih banyak dan appresiasi yang tinggi atas semua uacapan selamat dan doanya ini, saya tidak bisa membalas denagn lebih lagi, hanya ucapan terimakasih dan doa saya semoga bapak/ ibu semua diberi kemudahan dan kesehatan oleh Alah SWT, amiin.
Ucapan tahniah dan selamat yang begitu tulus adalah satu ucapan sportivitas dari sanak saudara, begitu gembiranya dan begitu senangnya atas prestasi dari seorang teman yang mungkin prestasi itu bagi kebanyakan orang belum ada apa-apanya, tapi ucapan selamat dan appreciatenya dari nurani seorang teman bagi saya sungguh satu hal yang membanggakan, semua saya catat, saya print dan saya bukukan dan akan ada "foot note"nya, karena bagi saya adalah ucapan tulus dari saudara-saudara adalah pendorong saya untuk selalu berbuat yang terbaik bagi sesama, saya percaya dari "pengabdian" dan saling membantu ini Allah akan membalas dalam bentuk lain, seperti saya pernah mendapat hadiah Mobil Avanza dari mandiri yang setelah saya check rekening saya hanya pas untuk syarat minimal. Maka, ketika tanggal 24 feb 09 saya mampir dan diajak lunch oleh oom saya mantan Konjen di Houston dan tante saya (putri Pak Bagindo Aziz Chan) di Restiran Sunda di Cikini Jkt, beliau mengatakan, "Elthaf, itu karena Elthaf suka membantu siapa saja, bukan orang itu yang akan membalas tapi Allah, mungkin dalam bentuk lain yang jauuuh lebih besar, ya di dunia dan ya di akhirat". Dan belia mengutip beberapa ayat al Quran. Memang apa yang disampaikan itu ada benarnya, saya beli buku itu Rp. 75 rb terus nulis dan kirim by E-mail, balasannya?, Allah membalas lewat tangan Pak Dino dengan: Nginap di hotel Red Top 2 malam, Pesawat Garuda PP, Perdiem, Dialog dengan presiden di Trans TV, ke istana sampai ke ruang-ruangnya, jam tangan dengan lambang garuda dan merek Istana, Pena, Buku, dan souvenir lainnya, kartu nama dengan logo garuda, dan di acara itu bisa ketemu orang penting negara ini. Jujur saja, apa yang saya tulis juga nggak ada apa-apanya, apalagi kalau dibandingkan dnegan tulisan bapak-bapak kita yang sudah malang melintang menulis, cuma kebetulan nasib baik berpihak kepada saya, ibarat nasib, pertama menang WO, kemudian di seleksi salanjuiknyao, kompetitor sakik paruik, pas di final, adu finalti, nggak tahunya semua tendangan kompetitor melenceng semua, pafda hal yang dari kita Cuma satu goal, itulah nasib, kita nggak bisa menebak nasib kita masing-asing. Pentingnya belajar terasa sekali, saya lama di operation dan sedikit banyaknya sering dihadapkan dengan situasi darurat, mulai bekerja sesuai dnegan SOP dan bagaimana ambil decision di saat genting, malam rabu itu ada workshop dnegan para pemenang penulis essay buku Harus Bisa, di meja saya ada kolonel senior yang juga menyndang gelar MSc dari Perancis, ada S3 peg Bappenas dari Australia, ada kepala SMA yang MPd, ada penulis, ada Asst VP Bank mandiri, yang semua hebat-hebat, kepada kami diberikan pertanyaan dan diharuskan menulis tentang topik yang disampaikan, semua tentang kepemimpinan yang semua itu mungkin jauh dari keseharian kita, dan semua kita harus memperesentasikan apa yang kita tulis, bayangin topuiknya itu jauh dari hal-hal keseharian kita yang selalu bersifat teknis dan tersystem, apa lagi kayak saya yang sehari-hari jauh dari ibu kota, di ladang minyak chevron di pelosok Riau sana, bisa bayangin malunya kalau nggak match dnegan subject, atau argumentnya teralu dangkal, atau bahasanya terlalu membumi, wow, disanalah adanya manfaat kita banyak membaca, dari buku dari E-mail, banyak menulis, banyak berinteraksi, bersilaturrahim, mulai dari materi sampai communication skill kita, begitu juga bisa mengatur emosi dsbnya. Berprestasi dan mengembangkan itu bisa dari mana saja, kayak saya kerja di Minas dan malah bisa ke Monas untuk menerima hasilnya, he..he... Jujur saja, saya dapatkan semua karena banyak berintekaksi dan bersilaturrahim dengan bapak, ibu dan sanak saudara semua, saya banyak belajar dan diam-diam saya curi potensi dari bapak, dari kompetensi bapak, dari performance bapak, dari buah pikiran bapak, yang baik semua telah saya serap dan menjadi entry point bagi saya. Mohon maaf saya tidak menuliskan nama satu persatu, yang besar tidak disebutkan gelar, yang kecil tidak disebutkan nama, yang tua dengan tuahnya, yang muda denagn gagahnya. Saya mengucapkan terimakasih banyak atas ucapan Taniah dan selamatnya, semoga Allah akan membalas denagn berlpat ganda, amiin. Hal yang mungkin perlu mendasari bagi saya adalah selalu belajar dan selalu belajar, alam takambang jadi guru, dari pertemuan kemaren poin-poin yang baik bagi saya adalah: * Karya kita seberapapun kecilnya akan dihargai oleh orang lain * Silaturrahim bertambah * Positive thingking * Trush * Amanah Banyak permintaan apaan sih yang ditulis Elthaf itu, Saya menulis dengan topik kepemimpinan di era demokrasi: "Seperti kita ketahui Demokrasi di Indonesia sudah melewati beberapa tahap, dari demokrasi liberal, terpimpin, pancasila, dan sekarang saya istilahkan dengan demokrasi tidak berkeruncingan dan memariangik kalau hal ini tidak dimanage oleh pemimpin kita dengan baik bukan tidak mungkin Indonesia akan "mati tagak", haa, inilah strength saya, kita harus pakai bahasa minang yang memang istilah itu tidak ada dalam bahasa indoensia, jangan malu untuk mementas nasionalkan bahasa kita, cobalah diindonesiakan mati tagak, ada nggak, semua terperangah, apa sih ini, orang pada nanya apa itu "tidak berkeruncingan" dan "memariangik" dan "Mati Tagak", makanya saya diundang ke Jakarta untuk menjelaskan semua ini, he..he.... Mungkin Pak SBY akan mengundang pakar bahasa untuk mejelaskan ini semua, he..he.., yang jelas kita harus cerdik mencari yang khas. Mudah-mudahan tayangan tundanya minggu depan, saya akan infokan kalau udah dapat SMS dari Modernisator, silahkan dicheck di Google modernisator, Modernisator didrikan oleh Dino patti Djalal, Emirsyah satar, Chatib Basri, Sandiaga Uno dan lain-lainnya. Sekali lagi Terimakasih banyak dan sukses buat sanak saudara semua., Wassalam, Elthaf > _____________________________________________ > From: Elthaf (elthaf) > Sent: Thursday, February 26, 2009 1:00 PM > To: 'elt...@gmail.com' > Subject: Elthaf Dialog Dengan SBY > > > <\\IDRBINTDFS1.IDRBI.CHEVRONTEXACO.NET\SHARE\Dropbox\Sumatra\SBY n > Elthaf> > > << File: Foto Dengan SBY.ppt >> > > Assalaamualaikum wr.wb., > Alhamdulillah, Rabu, 25 Februari 2009, 12:00-17:00 Elthaf > berkesempatan berdialog langsung dengan presiden SBY di Studio Trans > TV Jakarta, dan Kamis tadi pagi sempat mengunjungi istana dan diguide > masuk ke dalam istana Merdeka, Istana negara, wisma negara dan lainnya > di dalam istana. > Elthaf memenangkan penulisan essay atas buku karangan Dr. Dino > Patti Djalal yang berjudul HARUS BISA Seni Memimpin Ala SBY, dari > ribuan essay yang masuk dipilih seratus penulis terbaik dari seluruh > Indonesia, hasilnya Pak Dino Patti Djalal mengundang seratus pemenang > untuk berdialog langsung dengan Presiden Soesilo Bambang Yudoyono di > Trans TV, dan insya Allah akan ditayangkan minggu depan malam hari. > Acara yang dipandu oleh Helmi Yahya dan Dino Patti Djalal > dihadiri oleh Presiden SBY, Ibu Ani, Beberapa menteri, Hatta Rajasa, > Sudi Silalahi, M. Nuh, mantan Pangab TNI, anis baswedan, Andi > Malarangeng, Owner Trans TV Chairul tanjung, Sandiaga Uno, Chatib > Basri, Emirsyah Satar, Hermawan Kertajaya, artis seperti Agnes Monica, > Indi Barens, Olga Lidia, Baim Samson, Jeremy Thomas, Semua ajudan SBY, > Mantan panglima TNI, yang semua beliau ini kecuali menteri ikut > berdialog lansung menanggapi dan menanya diasmping beberapa orang dari > penulis terbaik Essay. > Acara kemaren sangat sangat santai dan sangat sangat dekat, > jarak duduk saya hanya 3 Meter dari SBY berdiri di stage, bisa > mangodak pak SBY sepuasnya, beliau yang menawarkan berfoto satu satu, > sampai di Lobbypun beliau masih mau berfoto, , SBY juga nyanyi dan, > kemaren juga berfoto dnegan Kapolres Jakarta Selatan yang baru , Pak > Kombes Firman Try Soetrisno. > Dengan Jeremy Thomas karena sama dari Riau dan sama CPI kami > berbaur akrab bangat. > Seratus penulis essay terbaik ini berasal dari seluruh > Indonesia, dari Riau ada 3, ada yang pamen TNI, Direksi Bank, Dosen S3 > di Luar Negeri, Mahasiswa IPDN, Taruna Akmil, Guru, Peg BUMN, Penuls, > dan berbagai profesi lainnnya. > Ada yang mengasiyikkan, yaitu bertambah lagi silaturrahim dengan > puluhan orang lagi, malahan nggak disangka dari beberapa menulis essay > itu ternyata sepupu teman saya yang Kolonel di Kopassus, adik teman > saya yang di PE, ada Kasrem yang merasa senasib tahun 1980, he..he.., > Silahkan dilihat fotonya di link atas, laporan lengkap akan saya > kirimkan menyusul. > Terimakasih, > Wassalam, > Elthaf, > GSJ Jakarta, 26-12-2009 > --~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~ =============================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi/dibanned: - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi di setiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama - DILARANG: 1. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 2. Posting email besar dari 200KB; 3. One Liner =============================================================== Berhenti, kirim email kosong ke: rantaunet-unsubscr...@googlegroups.com Daftarkan email anda yg terdaftar disini pada Google Account di: https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id Untuk melakukan konfigurasi keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe =============================================================== -~----------~----~----~----~------~----~------~--~---