Jakarta, 16 April 2008

"Silaturahmi Saudagar Minang 2007 (SSM2007), merupakan event terbesardan 
terpenting yang akan diselenggarakan para Saudagar Minang baik diRanah maupun 
di Rantau untuk mengkokohkan silaturrahmi, meningkatkansemangat kebersamaan, 
menggalang sinergi, membuka / menangkap peluangbisnis, serta membangkitkan 
perekonomian Ranah Minangkabau (SumateraBarat) dan Indonesia pada umumnya" 
(http://www.saudagarminang.com/).


Sebuah harian di Sumatera Barat menyoroti adanya penurunan jumlah investasi di 
Sumatera Barat.  Seperti biasa, banyak komentar berhamburan soal ini.  Baik di 
rantau ataupun di ranah sendiri.  Sebagian besar menimpakan kesalahan ini 
kepada pemerintah daerah yang dinahkodai oleh Gamawan Fauzi.  Ada beberapa 
sentilan kecil yang menanyakan bagaimana Forum Silaturahmi Saudagar Minang dan 
Indonesia Investment Forum menyikapi penurunan investasi ini.  Apakah mereka 
semua memiliki tanggung jawab moral terhadap permasalahan ini, syukur-syukur 
bisa memberikan solusi yang tepat.

KMW tidak akan mengambil sikap terhadap pemerintah daerah, karena menganggap 
baru sedemikian pengetahuan, kemampuan dan pengalaman mereka dalam merangkul 
investasi.  Menyalahkan pemerintah saja, tidak akan menyelesaikan masalah.  
Sesuai misi organisasi, KMW berpendapat bahwa para pelaku ekonomi minang yang 
lebih aktif berperan dalam hal ini.  Terutama kepada para mereka yang 
menyatakan diri sebagai Saudagar Minang dan bergabung dalam Forum Silaturahmi 
Saudagar Minang.

Sebagai organisasi yang mencantumkan dalam misinya untuk membangkitkan 
perekonomian ranah minangkabau, seyogyanya FSSM memiliki program nyata untuk 
itu.  Menurut KMW, cara yang paling tepat dan pas untuk meningkatkan 
perekonomian adalah investasi.  Baik investasi dalam ataupun luar negeri.  
Apakah itu investasi langsung ataupun investasi tidak langsung.

Menilik dan mengamati aktivitas SSM selama ini, KMW yakin mereka mampu 
melakukan sesuatu yang lebih nyata dalam meningkatkan jumlah investasi di ranah 
minangkabau.  Sebagai perseorangan atau kelompok, mereka cukup mumpuni untuk 
melakukan investasi di ranah.  Kalaupun pemerintah daerah (atau bahkan pusat) 
dianggap sebagai sebuah handycap, melihat gempitanya pertemuan mereka di Padang 
pasca lebaran 2007 yang penuh dengan para pejabat dan pembuat kebijakan. 
Semestinya mereka mampu menawarkan solusi bagi pemerintah untuk menunjang 
investasi.

Menjadi pelopor investasi di minangkabau adalah harapan besar kami untuk para 
saudagar minang dengan FSSMnya.  Kalau bukan kita yang memulai, siapa lagi.  
Kami yakin mereka mampu mewujudkan itu semua.  Tak lagi sekadar berkumpul untuk 
melihat randai dan saluang beramai-ramai.

Wassalam,

Mantari Sutan/29
Komisi Propaganda
Kumpulan Minang Watch




      
____________________________________________________________________________________
Be a better friend, newshound, and 
know-it-all with Yahoo! Mobile.  Try it now.  
http://mobile.yahoo.com/;_ylt=Ahu06i62sR8HDtDypao8Wcj9tAcJ
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
=============================================================== 
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet.
- Tulis Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting.
- Hapus footer & bagian tidak perlu, jika melakukan reply. 
- Email attachment, DILARANG! Tawarkan kepada yg berminat & kirim melalui jalur 
pribadi.
- Posting email besar dari >200KB akan dibanned, sampai yg bersangkutan minta 
maaf & menyampaikan komitmen mengikuti peraturan yang berlaku.
=============================================================== 
Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] 

Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===============================================================
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Reply via email to