Bagi saya AK Gani dan Isa Ansari adalah pahlawan di atas pahlawan minangkabau lainnya. Mereka bisa masuk piramid teratas menerapkan bumi dipijak dan langit dijunjung. Sebuah hal yang membanggakan sebagai orang minangkabau, melihat mereka berdua diajukan sebagai pahlawan nasional oleh daerah non minangkabau. Isa Ansari oleh Jawa Barat dan AK Gani oleh masyarakat Sumatera Selatan. Berdua mereka melewati batas-batas primordial geografis. Melihat seorang Lubis menjadi wakil bupati di daerah Jawa Timur, juga sangat mengharukan. Kalau tidak salah, ia menjadi wakil bupati Kediri. Terlebih di era otonomi saat ini, dimana ada sinyalemen tentang bentuk baru primordial sampai level kabupaten/kota. Banyak para birokrat lokal yang jadi tersingkir dari daerah kabupaten/kota tempat ia bertugas, karena ada sentimen seperti ini. Walaupun sinyalemen ini masih sangat awal. Menyaksikan Rusdi Lubis meraih jabatan Sekda Sumatera Barat, juga sebuah kebanggaan baru buat saya. Ini jabatan puncak seorang birokrat di daerah. Seorang Mandahiling bisa menjadi eselon tertinggi di ranah minangkabau. Walaupun kita masih boleh berpolemik bahwa ia adalah seorang Lubis asal Ujung Gading-Pasaman. Tapi Lubis adalah Lubis, ia tetaplah seorang Mandahiling. Mandahiling yang telah berbumi dipijak dan berlangit dijunjung. Dalam sebuah situs tentang orang batak, saya membaca bahwa ada kategori batak baru selain Batak-Karo, Toba, Simalungun, Mandahiling yang selama ini kita kenal. Yakni Batak Pasaman. Disana mereka menyebut tentang cerita pembauran yang menciptakan identitas baru. Bersambut cerita tentang keberhasilan Syahiran Nasution dan Yusuf Lubis menjadi bupati di wilayah propinsi sumatera barat. Propinsinya “orang padang”. Juga ada nama Marlon Martua Situmeang yang menjadi Bupati di Dhamasraya, dimana ia punya wakil bernama Tugimin. Merunut cerita ini, mungkin kita orang minang dan orang sumatera barat perlu mencoba sesuatu yang baru. Sesuatu yang baru itu adalah memilih orang non minangkabau menjadi gubernur. Memang dimasa lalu kita pernah punya gubernur orang Jawa, Ruslan Mulyoharjo. Tapi ia adalah gubernur yang ditunjuk oleh pusat. Bukan gubernur hasil sebuah pilihan sistem demokratis. Dengan memilih orang non minangkabau menjadi gubernur, bisa memberi sebuah catatan positif kita dalam mengusung pembauran bangsa ini. Ia yang terpilih rasanya akan bisa lebih objektif dalam menetapkan prioritas pembangunan. Tanpa perlu menjadi sedikit berpihak ke kampung halamannya. Ia bisa lepas dari omelan seperti, “Panek jadi gubernur se urang kampuang kito, sangenek alah juo ndak ado nan dibueknyo untuak kito doh” atau “Tantu iyo rancak jalannya kampuang sinan, gubernur urang sinan”. Mari kita mulai mencari nama yang cocok untuk orang non minang menjadi gubernur. Salah satu syaratnya utama tentu ia bisa mengenal dengan baik wilayah dan orang sumatera barat. Orang yang pernah menghabiskan rentang umurnya di Sumatera Barat, bisa kita jadikan nominator. Nama-nama yang terlintas adalah Agung Laksono, Amelia Yani atau Bondan Winarno, sang pengamat makanan sekaligus pelopor istilah si Mak Nyuss. Nama terakhir ini akan lebih menarik lagi bagi kita. Ia sangat mencintai masakan minang dan bisa berbahasa minang dengan lancar. Satu hal menarik lagi, ia beragama katolik. Sesuatu yang akan sangat asing bagi orang minangkabau yang seratus persen muslim. Tentu akan banyak yang akan kontra dengan hal ini. Akan banyak ketakutan tentang isu kristenisasi. Walaupun menurut saya, kecil kemungkinannya untuk itu. Saya kenal mantunya Bondan. Ia tetap seorang muslim. Isterinya (anaknya Bondan) juga sudah menjadi muslim. Kalau memang tidak siap dipimpin oleh orang non muslim, memiliki alternatif orang non minangkabau (yang muslim) tetap perlu kita coba. Lihat ke tetangga kita. Dua puluh tahun yang lalu, siapa yang bisa menyangka Sumatera Utara dipimpin oleh orang keturunan Jawa dan Melayu, dua-duanya muslim. Tidak ada representasi Tapanuli pada pimpinan wilayah Sumatera Utara saat ini. Padahal dulunya kombinasi yang ada hanyalah Masjid dan HKBP. Selamat mencari nama orang non Minangkabau untuk menjadi Gubernur di Sumatera Barat! Piss Yo....
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~ =============================================================== UNTUK DIPERHATIKAN: - Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting - Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat & kirim melalui jalur pribadi - Dilarang posting email besar dari >200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau dibanned - Hapus footer & bagian tdk perlu dalam melakukan reply - Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru =============================================================== Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe =============================================================== -~----------~----~----~----~------~----~------~--~---