[EMAIL PROTECTED] Re: Malu Aku Jadi Orang Minang
KURETA API BARANG (SEMEN CURAH) TABALIAK, ISINYO DIPARABUIKAN PULO... ONDE MANDEH... BEDO DEN DINYO - Original Message From: M. Gunawan Budi Utama <[EMAIL PROTECTED]> To: RantauNet@googlegroups.com Sent: Sunday, August 5, 2007 10:59:32 PM Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: Malu Aku Jadi Orang Minang Ass. W W Ambo MALU JADI URANG MINANG katiko Urang minang dengan gampangnya ma agiah GELAR KERHORMATAN ka ORANG di LUAR MINANG yang punya kedudukan TINGGI di Negara ini, kemudian orang tersebut MASUK PENJARA karena KORUPSI atau TIDAK KRIMINAL ini mungkin karena usulan segelintir Oknum orang-orang MINANG yang ingin MANCARI MUKO untuk mengharapkan SESUATU ?!?... Wass. W W Sutan Sinaro Nan Batua - Original Message From: dutamardin umar <[EMAIL PROTECTED]> To: rantaunet@googlegroups.com Sent: Saturday, July 21, 2007 7:39:15 PM Subject: [EMAIL PROTECTED] Malu Aku Jadi Orang Minang Sekali sekali niru Uda Taufiq Ismail; Malu Aku Jadi Orang Minang Di BIM aku di pangua Di lapangan parkir aku dipalak Ditempat wisata aku diperas Naik kapal terbang bosku "nembak" Pantaiku kotor Pasarku kumuh Daerah wisataku tak terurus Bosku bilang: "Akan difikirkan" Surauku langang Mal-ku ramai Bosku bilang:"yang salah orangtua" Anak gadisku Tak lagi berbaju kurung Nampak ketek Nampak pusek Nampak ek Bosku bilang:"yang salah mamak jo nenek" Dulu pemimpin banyak dari kampungku Ulama besar dari nagariku Pujangga dari ranahku Bosku bilang:"Jangan mimpilah. Sekarang jaman pragmatis Yang penting pitis" Malu jadi orang Minang? Enggak jugalah Sebab aku tak pernah minta dilahirkan sebagai orang Minang. Melihat tari piring aku suka Mendengar talemong hati berdebar Mendengar bansi jo pupuik hati bergetar Aku hanyut melihat foto-foto alam Minangkabau Tunggu kami bundo... Aku akan datang melapor padamu Bos! Virginia, dimusim panas 2007 Ajoduta Ready for the edge of your seat? Check out tonight's top picks on Yahoo! TV. Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com Looking for a deal? Find great prices on flights and hotels with Yahoo! FareChase. Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com Moody friends. Drama queens. Your life? Nope! - their life, your story. Play Sims Stories at Yahoo! Games. Building a website is a piece of cake. Yahoo! Small Business gives you all the tools to get online. http://smallbusiness.yahoo.com/webhosting --~--~-~--~~~---~--~~ === Sukseskan Pulang Basamo se Dunia, bulan Juni 2008. Website: http://www.rantaunet.org === UNTUK SELALU DIPERHATIKAN: - Harap memperhatikan urgensi posting email, yang besar dari >200KB. - Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply. - Email attachment, tidak dianjurkan! Tawarkan kepada yang berminat dan kirim melalui jalur pribadi. === Berhenti (unsubscribe), kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Webmail Mailing List dan Konfigurasi keanggotaan lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe Dengan terlebih dahulu mendaftarkan email anda pada Google Account di: https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id&cd=US&service=groups2. == -~--~~~~--~~--~--~---
[EMAIL PROTECTED] Re: Malu Aku Jadi Orang Minang
Ass. W W Ambo MALU JADI URANG MINANG katiko Urang minang dengan gampangnya ma agiah GELAR KERHORMATAN ka ORANG di LUAR MINANG yang punya kedudukan TINGGI di Negara ini, kemudian orang tersebut MASUK PENJARA karena KORUPSI atau TIDAK KRIMINAL ini mungkin karena usulan segelintir Oknum orang-orang MINANG yang ingin MANCARI MUKO untuk mengharapkan SESUATU ?!?... Wass. W W Sutan Sinaro Nan Batua - Original Message From: dutamardin umar <[EMAIL PROTECTED]> To: rantaunet@googlegroups.com Sent: Saturday, July 21, 2007 7:39:15 PM Subject: [EMAIL PROTECTED] Malu Aku Jadi Orang Minang Sekali sekali niru Uda Taufiq Ismail; Malu Aku Jadi Orang Minang Di BIM aku di pangua Di lapangan parkir aku dipalak Ditempat wisata aku diperas Naik kapal terbang bosku "nembak" Pantaiku kotor Pasarku kumuh Daerah wisataku tak terurus Bosku bilang: "Akan difikirkan" Surauku langang Mal-ku ramai Bosku bilang:"yang salah orangtua" Anak gadisku Tak lagi berbaju kurung Nampak ketek Nampak pusek Nampak ek Bosku bilang:"yang salah mamak jo nenek" Dulu pemimpin banyak dari kampungku Ulama besar dari nagariku Pujangga dari ranahku Bosku bilang:"Jangan mimpilah. Sekarang jaman pragmatis Yang penting pitis" Malu jadi orang Minang? Enggak jugalah Sebab aku tak pernah minta dilahirkan sebagai orang Minang. Melihat tari piring aku suka Mendengar talemong hati berdebar Mendengar bansi jo pupuik hati bergetar Aku hanyut melihat foto-foto alam Minangkabau Tunggu kami bundo... Aku akan datang melapor padamu Bos! Virginia, dimusim panas 2007 Ajoduta Ready for the edge of your seat? Check out tonight's top picks on Yahoo! TV. Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com Looking for a deal? Find great prices on flights and hotels with Yahoo! FareChase. Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com Building a website is a piece of cake. Yahoo! Small Business gives you all the tools to get online. http://smallbusiness.yahoo.com/webhosting --~--~-~--~~~---~--~~ === Sukseskan Pulang Basamo se Dunia, bulan Juni 2008. Website: http://www.rantaunet.org === UNTUK SELALU DIPERHATIKAN: - Harap memperhatikan urgensi posting email, yang besar dari >200KB. - Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply. - Email attachment, tidak dianjurkan! Tawarkan kepada yang berminat dan kirim melalui jalur pribadi. === Berhenti (unsubscribe), kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Webmail Mailing List dan Konfigurasi keanggotaan lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe Dengan terlebih dahulu mendaftarkan email anda pada Google Account di: https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id&cd=US&service=groups2. == -~--~~~~--~~--~--~---
[EMAIL PROTECTED] Re: Malu Aku Jadi Orang Minang - sponsor iklan...?
Nof Coba kongkritkan Firdaus dan rombongan akan Roadshow ke Bandung Tolong siapkan agak detail Kito harus NYNYIA dengan hal hal seperti iko MADA Chaidir N Latief - Original Message From: "Yudi "KudaLiar"" <[EMAIL PROTECTED]> To: RantauNet@googlegroups.com Sent: Sunday, July 29, 2007 12:33:54 PM Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: Malu Aku Jadi Orang Minang - sponsor iklan...? permasalahan holistik tdk kan selesai dg satu-dua pendekatan...apalagi pendekatan yg kurang down to earth... On 7/29/07, Yulnofrins Napilus < [EMAIL PROTECTED]> wrote: Dinda Firdaus, Baa nyo kalau para Saudagar Minang ikut serta mensponsori pembuatan iklan layanan masyarakat ini...? Kan sayang juo kalau alah berinvestasi besar-besaran di Sumbar, tapi iklimnya tidak kondusif...! Yang partamo akan rugi adolah para Saudagar kito iko. Kalaupun tidak akan rugi, tetapi kan kurang optimal hasilnya. Padahal alah basusah payah kito maajak mereka pulang kampuang. Rugi kaduo tantu masyarakat Sumbar, dstnya... Minta bantuan artis-artis yg sudah punyo namo supayo lebih menarik perhatian dan sumangaik urang di Sumbar manontonnyo. Rasanya artis-artis kita ini tidak akan minta "fee" lah utk ini. Tetapi tentu transport, hotel, makannya sebaiknya kita sediakan. Bukan berarti mereka tidak sanggup bayar sendiri. Cost yg agak labiah mungkin di ursn team produksi: Sutradara, Crew, Sewa Studio, Sewa Alat, dll. Tapi kito harus hati2 juo mambueknyo dan perlu pertimbangan matang. Krn bisa jadi pisau bamato duo. Kok tadanga dek urang lain ataupun calon wisatawan, takuik pulo mereka ka Sumbar beko... Salah satu bukti nyata. Ado dunsanak kito baru mambaco diskusi kito iko "agak dipatajam" saketek ttg "pareman", alah agak ragunyo mambao rombongan 700 urang experts ke Sumbar. Tetapi itu wajar dan kito indak pulo buliah manyalahkan ybs akan reaksinya... Padahal maksud kito "dipertajam" isunyo saketek, sekedar utk "aware" bahwa ado nan harus kita waspadai utk diperbaiki tanpa mengurangi penghargaan kito thd "hal-hal baik" yang sudah ada maupun telah diperbuat yang jauh lebih banyak lagi jumlahnya di Sumbar kita ini. Kecek urang cadiak pandai: "Kalau hidup dg pujian terus, akan sama dengan menggali lubang utk diri sendiri...". Jadi sebaiknya balance lah... Kembali ke isu iklan layanan masyarakat ini. Jadi baiknyo kita timbang-timbang bana lah mambuek iklan iko kok iyo lai ka cocok pendekatan saroman nantun. Bungkuihnyo harus "bener-bener diperhalus...". Konsepnyo dengan mengajak masyarakat berpikir. Bukan digurui... Ado ndak dunsanak kito nan ahli mambuek skenario sarupo iko? Trims... Wassalam, Nofrins chaidir latief < [EMAIL PROTECTED]> wrote: Add Kurnia dan para dunsanak Alah baliak dari manyilam di Autralia. Baa ko kito mulai dengan RRI Padang dulu nan capek Ambo indak tau Kepala RRInyo Pernama alah diganti aytau alun Tapi pembantu pembantunya juga sangat responsif Sinetron eingkek palak mamalak, secara sederhana manfaat pariwisarta bagi rakyat banyak dll Kito carikan soponsor Chaidir N Latief - Original Message From: "[EMAIL PROTECTED]" <[EMAIL PROTECTED]> To: RantauNet@googlegroups.com Sent: Saturday, July 28, 2007 6:39:52 AM Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: Malu Aku Jadi Orang Minang Ass Wr Wb Pak chaidir, Mak Ajo Duta,Mak Idris Talu dan dunsanak2 sapalanta kasadonyo, Mohon ma'af, alah lamo juo ambo indak muncul di Palanta ko karano kesibukan ambo yang sadang ikut drilling operation di Arafura Sea. Dari pertemuan ambo dan Pak Chaidir dengan Pak Gubernur Gamawan Fauzi kapatangko tgl 16 Juli 2007 di Jakarta,memang beliau juga mengemukakan keluhan2 yang sama dari beberapa investor Asing yang baru2 saja memulai usahanya di Sumbar.Baru beberapa saat saja berdiri kantor2 mereka,sudah berbondong2 organisasi2 dan masyarakat yang datang "meminta sumbangan" yang mengatasnamakan organisasi masing2.Boleh jadi ini juga tidak jauh berbeda dengan pangua-memangua yang terjadi di BIM dan terminal2 di Sumbar dan tempat2 rekreasi lainnya. Dan ini jelas2 penyakit yang sudah sangat kronis di Sumbar saat ini,kata beliau. Masalah ini sebetulnya memerlukan ketegasan Hukum (Perda dsb).Tukang Pangua dihukum 5 tahun pejara,misalnya.Tapi sayang hukum di kita juga kan masih tidak jalan. Kalau memang kito2 di Palanta ko ingin berbuat sesuatu,mako kinilah saatnyo.Kita di Palanta ko harus segera berbuat sesuatu saat ini juga,sebutlah "kampanye penyadaran masyarakat Sumbar". Salah satu ide ambo: Ambo alah mengusulkan kepada Da Nofrin,untuk membuat semacam Sinetron atau Snapshot video atau iklan layanan masyarakat secara singkat tentang pangua memangua di Sumbarko.Kita siarkan sinetro atau iklan layanan masyarakat ko melalui jaringan televisi. Dalam sinetron atau iklan layanan masyarakat ko ,kito perlihatkan seorang pengusaha yang sadan
[EMAIL PROTECTED] Re: Malu Aku Jadi Orang Minang - sponsor iklan...?
Kasih masukkan dong Yud seperti apa yg down to earth itu. Kalau cuman komen menilai-nilai doang, sayang lah dunsanak yg lain buang-buang waktu akses palanta kito ini...:) "Yudi \"KudaLiar\"" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: permasalahan holistik tdk kan selesai dg satu-dua pendekatan...apalagi pendekatan yg kurang down to earth... On 7/29/07, Yulnofrins Napilus < [EMAIL PROTECTED]> wrote:Dinda Firdaus, Baa nyo kalau para Saudagar Minang ikut serta mensponsori pembuatan iklan layanan masyarakat ini...? Kan sayang juo kalau alah berinvestasi besar-besaran di Sumbar, tapi iklimnya tidak kondusif...! Yang partamo akan rugi adolah para Saudagar kito iko. Kalaupun tidak akan rugi, tetapi kan kurang optimal hasilnya. Padahal alah basusah payah kito maajak mereka pulang kampuang. Rugi kaduo tantu masyarakat Sumbar, dstnya... Minta bantuan artis-artis yg sudah punyo namo supayo lebih menarik perhatian dan sumangaik urang di Sumbar manontonnyo. Rasanya artis-artis kita ini tidak akan minta "fee" lah utk ini. Tetapi tentu transport, hotel, makannya sebaiknya kita sediakan. Bukan berarti mereka tidak sanggup bayar sendiri. Cost yg agak labiah mungkin di ursn team produksi: Sutradara, Crew, Sewa Studio, Sewa Alat, dll. Tapi kito harus hati2 juo mambueknyo dan perlu pertimbangan matang. Krn bisa jadi pisau bamato duo. Kok tadanga dek urang lain ataupun calon wisatawan, takuik pulo mereka ka Sumbar beko... Salah satu bukti nyata. Ado dunsanak kito baru mambaco diskusi kito iko "agak dipatajam" saketek ttg "pareman", alah agak ragunyo mambao rombongan 700 urang experts ke Sumbar. Tetapi itu wajar dan kito indak pulo buliah manyalahkan ybs akan reaksinya... Padahal maksud kito "dipertajam" isunyo saketek, sekedar utk "aware" bahwa ado nan harus kita waspadai utk diperbaiki tanpa mengurangi penghargaan kito thd "hal-hal baik" yang sudah ada maupun telah diperbuat yang jauh lebih banyak lagi jumlahnya di Sumbar kita ini. Kecek urang cadiak pandai: "Kalau hidup dg pujian terus, akan sama dengan menggali lubang utk diri sendiri...". Jadi sebaiknya balance lah... Kembali ke isu iklan layanan masyarakat ini. Jadi baiknyo kita timbang-timbang bana lah mambuek iklan iko kok iyo lai ka cocok pendekatan saroman nantun. Bungkuihnyo harus "bener-bener diperhalus...". Konsepnyo dengan mengajak masyarakat berpikir. Bukan digurui... Ado ndak dunsanak kito nan ahli mambuek skenario sarupo iko? Trims... Wassalam, Nofrins chaidir latief < [EMAIL PROTECTED]> wrote: Add Kurnia dan para dunsanak Alah baliak dari manyilam di Autralia. Baa ko kito mulai dengan RRI Padang dulu nan capek Ambo indak tau Kepala RRInyo Pernama alah diganti aytau alun Tapi pembantu pembantunya juga sangat responsif Sinetron eingkek palak mamalak, secara sederhana manfaat pariwisarta bagi rakyat banyak dll Kito carikan soponsor Chaidir N Latief - Original Message From: "[EMAIL PROTECTED]" <[EMAIL PROTECTED]> To: RantauNet@googlegroups.com Sent: Saturday, July 28, 2007 6:39:52 AM Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: Malu Aku Jadi Orang Minang Ass Wr Wb Pak chaidir, Mak Ajo Duta,Mak Idris Talu dan dunsanak2 sapalanta kasadonyo, Mohon ma'af, alah lamo juo ambo indak muncul di Palanta ko karano kesibukan ambo yang sadang ikut drilling operation di Arafura Sea. Dari pertemuan ambo dan Pak Chaidir dengan Pak Gubernur Gamawan Fauzi kapatangko tgl 16 Juli 2007 di Jakarta,memang beliau juga mengemukakan keluhan2 yang sama dari beberapa investor Asing yang baru2 saja memulai usahanya di Sumbar.Baru beberapa saat saja berdiri kantor2 mereka,sudah berbondong2 organisasi2 dan masyarakat yang datang "meminta sumbangan" yang mengatasnamakan organisasi masing2.Boleh jadi ini juga tidak jauh berbeda dengan pangua-memangua yang terjadi di BIM dan terminal2 di Sumbar dan tempat2 rekreasi lainnya. Dan ini jelas2 penyakit yang sudah sangat kronis di Sumbar saat ini,kata beliau. Masalah ini sebetulnya memerlukan ketegasan Hukum (Perda dsb).Tukang Pangua dihukum 5 tahun pejara,misalnya.Tapi sayang hukum di kita juga kan masih tidak jalan. Kalau memang kito2 di Palanta ko ingin berbuat sesuatu,mako kinilah saatnyo.Kita di Palanta ko harus segera berbuat sesuatu saat ini juga,sebutlah "kampanye penyadaran masyarakat Sumbar". Salah satu ide ambo: Ambo alah mengusulkan kepada Da Nofrin,untuk membuat semacam Sinetron atau Snapshot video atau iklan layanan masyarakat secara singkat tentang pangua memangua di Sumbarko.Kita siarkan sinetro atau iklan layanan masyarakat ko melalui jaringan televisi. Dalam sinetron atau iklan layanan masyarakat ko ,kito perlihatkan seorang pengusaha yang sadang dipangua baik di BIM atau di Kantornyo atau di tampek2 rekreasi,sehingga akhirnya dia meninggalkan Sumbar,sehingga pengusaha tadi batal m
[EMAIL PROTECTED] Re: Malu Aku Jadi Orang Minang - sponsor iklan...?
permasalahan holistik tdk kan selesai dg satu-dua pendekatan...apalagi pendekatan yg kurang down to earth... On 7/29/07, Yulnofrins Napilus <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Dinda Firdaus, > > Baa nyo kalau para Saudagar Minang ikut serta mensponsori pembuatan iklan > layanan masyarakat ini...? Kan sayang juo kalau alah berinvestasi > besar-besaran di Sumbar, tapi iklimnya tidak kondusif...! Yang partamo akan > rugi adolah para Saudagar kito iko. Kalaupun tidak akan rugi, tetapi kan > kurang optimal hasilnya. Padahal alah basusah payah kito maajak mereka > pulang kampuang. Rugi kaduo tantu masyarakat Sumbar, dstnya... > > Minta bantuan artis-artis yg sudah punyo namo supayo lebih menarik > perhatian dan sumangaik urang di Sumbar manontonnyo. Rasanya artis-artis > kita ini tidak akan minta "fee" lah utk ini. Tetapi tentu transport, hotel, > makannya sebaiknya kita sediakan. Bukan berarti mereka tidak sanggup bayar > sendiri. Cost yg agak labiah mungkin di ursn team produksi: Sutradara, Crew, > Sewa Studio, Sewa Alat, dll. > > Tapi kito harus hati2 juo mambueknyo dan perlu pertimbangan matang. Krn > bisa jadi pisau bamato duo. Kok tadanga dek urang lain ataupun calon > wisatawan, takuik pulo mereka ka Sumbar beko... > > Salah satu bukti nyata. Ado dunsanak kito baru mambaco diskusi kito iko > "agak dipatajam" saketek ttg "pareman", alah agak ragunyo mambao rombongan > 700 urang experts ke Sumbar. Tetapi itu wajar dan kito indak pulo buliah > manyalahkan ybs akan reaksinya... Padahal maksud kito "dipertajam" isunyo > saketek, sekedar utk "aware" bahwa ado nan harus kita waspadai utk > diperbaiki tanpa mengurangi penghargaan kito thd "hal-hal baik" yang sudah > ada maupun telah diperbuat yang jauh lebih banyak lagi jumlahnya di Sumbar > kita ini. Kecek urang cadiak pandai: "Kalau hidup dg pujian terus, akan sama > dengan menggali lubang utk diri sendiri...". Jadi sebaiknya balance lah... > > Kembali ke isu iklan layanan masyarakat ini. Jadi baiknyo kita > timbang-timbang bana lah mambuek iklan iko kok iyo lai ka cocok pendekatan > saroman nantun. Bungkuihnyo harus "bener-bener diperhalus...". Konsepnyo > dengan mengajak masyarakat berpikir. Bukan digurui... > > Ado ndak dunsanak kito nan ahli mambuek skenario sarupo iko? Trims... > > Wassalam, > Nofrins > > *chaidir latief <[EMAIL PROTECTED]>* wrote: > > Add Kurnia dan para dunsanak > > Alah baliak dari manyilam di Autralia. Baa ko kito mulai dengan RRI Padang > dulu nan capek Ambo indak tau Kepala RRInyo Pernama alah diganti aytau alun > Tapi pembantu pembantunya juga sangat responsif > > Sinetron eingkek palak mamalak, secara sederhana manfaat pariwisarta bagi > rakyat banyak dll Kito carikan soponsor > > Chaidir N Latief > > - Original Message > From: "[EMAIL PROTECTED]" <[EMAIL PROTECTED]> > To: RantauNet@googlegroups.com > Sent: Saturday, July 28, 2007 6:39:52 AM > Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: Malu Aku Jadi Orang Minang > > Ass Wr Wb Pak chaidir, Mak Ajo Duta,Mak Idris Talu dan > dunsanak2 sapalanta kasadonyo, > > Mohon ma'af, alah lamo juo ambo indak muncul di Palanta ko > karano kesibukan ambo yang sadang ikut drilling operation di > Arafura Sea. > > Dari pertemuan ambo dan Pak Chaidir dengan Pak Gubernur Gamawan > Fauzi kapatangko tgl 16 Juli 2007 di Jakarta,memang beliau juga > mengemukakan keluhan2 yang sama dari beberapa investor Asing > yang baru2 saja memulai usahanya di Sumbar.Baru beberapa saat > saja berdiri kantor2 mereka,sudah berbondong2 organisasi2 dan > masyarakat yang datang "meminta sumbangan" yang mengatasnamakan > organisasi masing2.Boleh jadi ini juga tidak jauh berbeda > dengan pangua-memangua yang terjadi di BIM dan terminal2 di > Sumbar dan tempat2 rekreasi lainnya. > > Dan ini jelas2 penyakit yang sudah sangat kronis di Sumbar saat > ini,kata beliau. > Masalah ini sebetulnya memerlukan ketegasan Hukum (Perda > dsb).Tukang Pangua dihukum 5 tahun pejara,misalnya.Tapi sayang > hukum di kita juga kan masih tidak jalan. > > Kalau memang kito2 di Palanta ko ingin berbuat sesuatu,mako > kinilah saatnyo.Kita di Palanta ko harus segera berbuat sesuatu > saat ini juga,sebutlah "kampanye penyadaran masyarakat Sumbar". > > Salah satu ide ambo: > > Ambo alah mengusulkan kepada Da Nofrin,untuk membuat semacam > Sinetron atau Snapshot video atau iklan layanan masyarakat > secara singkat tentang pangua memangua di Sumbarko.Kita siarkan > sinetro atau iklan layanan masyarakat ko melalui jaringan > televisi. > > Dalam sinetron atau iklan layanan masyarakat ko ,kito > perlihatkan seorang pengusaha yang sadang dipangua
[EMAIL PROTECTED] Re: Malu Aku Jadi Orang Minang
apokah iko tando2 urg awak alah jadi bangsa pengemis?? bangsa yg direndahkan oleh sejarah bangsa yg dikalahkan... sehingga tak ada rasa malu lagi utk meminta-minta... padahal...dahulu nenek moyang org minang telah menyiapkan aturan adat agar kamanakan2 nya tdk sampai jadi pengemis tapi adat tinggal adat On 7/28/07, [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > Ass Wr Wb Pak chaidir, Mak Ajo Duta,Mak Idris Talu dan > dunsanak2 sapalanta kasadonyo, > > Mohon ma'af, alah lamo juo ambo indak muncul di Palanta ko > karano kesibukan ambo yang sadang ikut drilling operation di > Arafura Sea. > > Dari pertemuan ambo dan Pak Chaidir dengan Pak Gubernur Gamawan > Fauzi kapatangko tgl 16 Juli 2007 di Jakarta,memang beliau juga > mengemukakan keluhan2 yang sama dari beberapa investor Asing > yang baru2 saja memulai usahanya di Sumbar.Baru beberapa saat > saja berdiri kantor2 mereka,sudah berbondong2 organisasi2 dan > masyarakat yang datang "meminta sumbangan" yang mengatasnamakan > organisasi masing2.Boleh jadi ini juga tidak jauh berbeda > dengan pangua-memangua yang terjadi di BIM dan terminal2 di > Sumbar dan tempat2 rekreasi lainnya. > > Dan ini jelas2 penyakit yang sudah sangat kronis di Sumbar saat > ini,kata beliau. > Masalah ini sebetulnya memerlukan ketegasan Hukum (Perda > dsb).Tukang Pangua dihukum 5 tahun pejara,misalnya.Tapi sayang > hukum di kita juga kan masih tidak jalan. > > Kalau memang kito2 di Palanta ko ingin berbuat sesuatu,mako > kinilah saatnyo.Kita di Palanta ko harus segera berbuat sesuatu > saat ini juga,sebutlah "kampanye penyadaran masyarakat Sumbar". > > Salah satu ide ambo: > > Ambo alah mengusulkan kepada Da Nofrin,untuk membuat semacam > Sinetron atau Snapshot video atau iklan layanan masyarakat > secara singkat tentang pangua memangua di Sumbarko.Kita siarkan > sinetro atau iklan layanan masyarakat ko melalui jaringan > televisi. > > Dalam sinetron atau iklan layanan masyarakat ko ,kito > perlihatkan seorang pengusaha yang sadang dipangua baik di BIM > atau di Kantornyo atau di tampek2 rekreasi,sehingga akhirnya > dia meninggalkan Sumbar,sehingga pengusaha tadi batal membuka > usaha,yang sebenarnya sangat potensialuntuk merekrut puluhan > sampai ratusan tenaga kerja. > > Mungkin dengan cara ini akan dapat menyadarkan masyarakat dan > pemerintah secara luas. > > Mungkin begitu saja usulan dan urung rembug ambo,karano masalah > pangua memangua di Sumbar ko indak ka salasai do,kalau kito > hanyo bisa sekedar berdiskusi- dan berdiskusi sajo.Harus ado > action nyata dari kito2 seluruh dunsanak di Palanta-ko,kalau > memang kito2 ingin berbuat sesuatu untuk kemajuan Ranah Minang > Kampuang Nan Tercinto. > > Sakian sajo dulu dari Ambo,talabiah takurang,mohon ambo dibari > baribu2 ma'af. > > Wassalam, > Kurnia Chalik > > > > > > > > -- Salam, Yudi F +62 819 3135 7781 http://yudifebri.multiply.com YM ID : yudifebri --~--~-~--~~~---~--~~ === Sukseskan Pulang Basamo se Dunia, bulan Juni 2008. Website: http://www.rantaunet.org === UNTUK SELALU DIPERHATIKAN: - Harap memperhatikan urgensi posting email, yang besar dari >300KB. - Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply. - Email attachment, tidak dianjurkan! Tawarkan kepada yang berminat dan kirim melalui jalur pribadi. === Berhenti (unsubscribe), kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Webmail Mailing List dan Konfigurasi keanggotaan lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe Dengan terlebih dahulu mendaftarkan email anda pada Google Account di: https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id&cd=US&service=groups2. == -~--~~~~--~~--~--~---
[EMAIL PROTECTED] Re: Malu Aku Jadi Orang Minang - sponsor iklan...?
Dinda Firdaus, Baa nyo kalau para Saudagar Minang ikut serta mensponsori pembuatan iklan layanan masyarakat ini...? Kan sayang juo kalau alah berinvestasi besar-besaran di Sumbar, tapi iklimnya tidak kondusif...! Yang partamo akan rugi adolah para Saudagar kito iko. Kalaupun tidak akan rugi, tetapi kan kurang optimal hasilnya. Padahal alah basusah payah kito maajak mereka pulang kampuang. Rugi kaduo tantu masyarakat Sumbar, dstnya... Minta bantuan artis-artis yg sudah punyo namo supayo lebih menarik perhatian dan sumangaik urang di Sumbar manontonnyo. Rasanya artis-artis kita ini tidak akan minta "fee" lah utk ini. Tetapi tentu transport, hotel, makannya sebaiknya kita sediakan. Bukan berarti mereka tidak sanggup bayar sendiri. Cost yg agak labiah mungkin di ursn team produksi: Sutradara, Crew, Sewa Studio, Sewa Alat, dll. Tapi kito harus hati2 juo mambueknyo dan perlu pertimbangan matang. Krn bisa jadi pisau bamato duo. Kok tadanga dek urang lain ataupun calon wisatawan, takuik pulo mereka ka Sumbar beko... Salah satu bukti nyata. Ado dunsanak kito baru mambaco diskusi kito iko "agak dipatajam" saketek ttg "pareman", alah agak ragunyo mambao rombongan 700 urang experts ke Sumbar. Tetapi itu wajar dan kito indak pulo buliah manyalahkan ybs akan reaksinya... Padahal maksud kito "dipertajam" isunyo saketek, sekedar utk "aware" bahwa ado nan harus kita waspadai utk diperbaiki tanpa mengurangi penghargaan kito thd "hal-hal baik" yang sudah ada maupun telah diperbuat yang jauh lebih banyak lagi jumlahnya di Sumbar kita ini. Kecek urang cadiak pandai: "Kalau hidup dg pujian terus, akan sama dengan menggali lubang utk diri sendiri...". Jadi sebaiknya balance lah... Kembali ke isu iklan layanan masyarakat ini. Jadi baiknyo kita timbang-timbang bana lah mambuek iklan iko kok iyo lai ka cocok pendekatan saroman nantun. Bungkuihnyo harus "bener-bener diperhalus...". Konsepnyo dengan mengajak masyarakat berpikir. Bukan digurui... Ado ndak dunsanak kito nan ahli mambuek skenario sarupo iko? Trims... Wassalam, Nofrins chaidir latief <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Add Kurnia dan para dunsanak Alah baliak dari manyilam di Autralia. Baa ko kito mulai dengan RRI Padang dulu nan capek Ambo indak tau Kepala RRInyo Pernama alah diganti aytau alun Tapi pembantu pembantunya juga sangat responsif Sinetron eingkek palak mamalak, secara sederhana manfaat pariwisarta bagi rakyat banyak dll Kito carikan soponsor Chaidir N Latief - Original Message From: "[EMAIL PROTECTED]" <[EMAIL PROTECTED]> To: RantauNet@googlegroups.com Sent: Saturday, July 28, 2007 6:39:52 AM Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: Malu Aku Jadi Orang Minang Ass Wr Wb Pak chaidir, Mak Ajo Duta,Mak Idris Talu dan dunsanak2 sapalanta kasadonyo, Mohon ma'af, alah lamo juo ambo indak muncul di Palanta ko karano kesibukan ambo yang sadang ikut drilling operation di Arafura Sea. Dari pertemuan ambo dan Pak Chaidir dengan Pak Gubernur Gamawan Fauzi kapatangko tgl 16 Juli 2007 di Jakarta,memang beliau juga mengemukakan keluhan2 yang sama dari beberapa investor Asing yang baru2 saja memulai usahanya di Sumbar.Baru beberapa saat saja berdiri kantor2 mereka,sudah berbondong2 organisasi2 dan masyarakat yang datang "meminta sumbangan" yang mengatasnamakan organisasi masing2.Boleh jadi ini juga tidak jauh berbeda dengan pangua-memangua yang terjadi di BIM dan terminal2 di Sumbar dan tempat2 rekreasi lainnya. Dan ini jelas2 penyakit yang sudah sangat kronis di Sumbar saat ini,kata beliau. Masalah ini sebetulnya memerlukan ketegasan Hukum (Perda dsb).Tukang Pangua dihukum 5 tahun pejara,misalnya.Tapi sayang hukum di kita juga kan masih tidak jalan. Kalau memang kito2 di Palanta ko ingin berbuat sesuatu,mako kinilah saatnyo.Kita di Palanta ko harus segera berbuat sesuatu saat ini juga,sebutlah "kampanye penyadaran masyarakat Sumbar". Salah satu ide ambo: Ambo alah mengusulkan kepada Da Nofrin,untuk membuat semacam Sinetron atau Snapshot video atau iklan layanan masyarakat secara singkat tentang pangua memangua di Sumbarko.Kita siarkan sinetro atau iklan layanan masyarakat ko melalui jaringan televisi. Dalam sinetron atau iklan layanan masyarakat ko ,kito perlihatkan seorang pengusaha yang sadang dipangua baik di BIM atau di Kantornyo atau di tampek2 rekreasi,sehingga akhirnya dia meninggalkan Sumbar,sehingga pengusaha tadi batal membuka usaha,yang sebenarnya sangat potensialuntuk merekrut puluhan sampai ratusan tenaga kerja. Mungkin dengan cara ini akan dapat menyadarkan masyarakat dan pemerintah secara luas. Mungkin begitu saja usulan dan urung rembug ambo,karano masalah pangua memangua di Sumbar ko indak ka salasai do,kalau kito hanyo bisa sekedar berdiskusi- dan berdiskusi sajo.Harus ado action nyata dari kito2 seluruh dunsanak di Palanta-ko,kalau meman
[EMAIL PROTECTED] Re: Malu Aku Jadi Orang Minang
Add Kurnia dan para dunsanak Alah baliak dari manyilam di Autralia. Baa ko kito mulai dengan RRI Padang dulu nan capek Ambo indak tau Kepala RRInyo Pernama alah diganti aytau alun Tapi pembantu pembantunya juga sangat responsif Sinetron eingkek palak mamalak, secara sederhana manfaat pariwisarta bagi rakyat banyak dll Kito carikan soponsor Chaidir N Latief - Original Message From: "[EMAIL PROTECTED]" <[EMAIL PROTECTED]> To: RantauNet@googlegroups.com Sent: Saturday, July 28, 2007 6:39:52 AM Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: Malu Aku Jadi Orang Minang Ass Wr Wb Pak chaidir, Mak Ajo Duta,Mak Idris Talu dan dunsanak2 sapalanta kasadonyo, Mohon ma'af, alah lamo juo ambo indak muncul di Palanta ko karano kesibukan ambo yang sadang ikut drilling operation di Arafura Sea. Dari pertemuan ambo dan Pak Chaidir dengan Pak Gubernur Gamawan Fauzi kapatangko tgl 16 Juli 2007 di Jakarta,memang beliau juga mengemukakan keluhan2 yang sama dari beberapa investor Asing yang baru2 saja memulai usahanya di Sumbar.Baru beberapa saat saja berdiri kantor2 mereka,sudah berbondong2 organisasi2 dan masyarakat yang datang "meminta sumbangan" yang mengatasnamakan organisasi masing2.Boleh jadi ini juga tidak jauh berbeda dengan pangua-memangua yang terjadi di BIM dan terminal2 di Sumbar dan tempat2 rekreasi lainnya. Dan ini jelas2 penyakit yang sudah sangat kronis di Sumbar saat ini,kata beliau. Masalah ini sebetulnya memerlukan ketegasan Hukum (Perda dsb).Tukang Pangua dihukum 5 tahun pejara,misalnya.Tapi sayang hukum di kita juga kan masih tidak jalan. Kalau memang kito2 di Palanta ko ingin berbuat sesuatu,mako kinilah saatnyo.Kita di Palanta ko harus segera berbuat sesuatu saat ini juga,sebutlah "kampanye penyadaran masyarakat Sumbar". Salah satu ide ambo: Ambo alah mengusulkan kepada Da Nofrin,untuk membuat semacam Sinetron atau Snapshot video atau iklan layanan masyarakat secara singkat tentang pangua memangua di Sumbarko.Kita siarkan sinetro atau iklan layanan masyarakat ko melalui jaringan televisi. Dalam sinetron atau iklan layanan masyarakat ko ,kito perlihatkan seorang pengusaha yang sadang dipangua baik di BIM atau di Kantornyo atau di tampek2 rekreasi,sehingga akhirnya dia meninggalkan Sumbar,sehingga pengusaha tadi batal membuka usaha,yang sebenarnya sangat potensialuntuk merekrut puluhan sampai ratusan tenaga kerja. Mungkin dengan cara ini akan dapat menyadarkan masyarakat dan pemerintah secara luas. Mungkin begitu saja usulan dan urung rembug ambo,karano masalah pangua memangua di Sumbar ko indak ka salasai do,kalau kito hanyo bisa sekedar berdiskusi- dan berdiskusi sajo.Harus ado action nyata dari kito2 seluruh dunsanak di Palanta-ko,kalau memang kito2 ingin berbuat sesuatu untuk kemajuan Ranah Minang Kampuang Nan Tercinto. Sakian sajo dulu dari Ambo,talabiah takurang,mohon ambo dibari baribu2 ma'af. Wassalam, Kurnia Chalik Get the Yahoo! toolbar and be alerted to new email wherever you're surfing. http://new.toolbar.yahoo.com/toolbar/features/mail/index.php --~--~-~--~~~---~--~~ === Sukseskan Pulang Basamo se Dunia, bulan Juni 2008. Website: http://www.rantaunet.org === UNTUK SELALU DIPERHATIKAN: - Harap memperhatikan urgensi posting email, yang besar dari >300KB. - Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply. - Email attachment, tidak dianjurkan! Tawarkan kepada yang berminat dan kirim melalui jalur pribadi. === Berhenti (unsubscribe), kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Webmail Mailing List dan Konfigurasi keanggotaan lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe Dengan terlebih dahulu mendaftarkan email anda pada Google Account di: https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id&cd=US&service=groups2. == -~--~~~~--~~--~--~---
[EMAIL PROTECTED] Re: Malu Aku Jadi Orang Minang
Malala Katiko sadang lamak makan sup buah Ya sup nan isino sagalo buah di halaman PPTIK UGM Datang ngamen siliah baganti Ado nan mudo ado nan tuo Laki-laki dan padusi Sadono maharok belas kasihan Hilang salero jadino Ka diagiah ... ??? Ndak di agiah ??? Hal sarupo tajadi bisuak dan bisuakno Ah bialah awak indak makan sup buah li Kok taragak awak tungkuh sen Awak makan di tampek lain Nan bebas dari pengemis Minggu lalu awak malala ka Bogor Numpang lalok di kureta api malam Taksaka Malang nan mauntok Taksaka mogok di tangah sawah Tigo jam manunggu Akhiano pindah ka kureta lain Supayo sampai ka Bogor Sakali lai pindah kureta di Gambia Sampai di Bogor Di caliak hari iyo alah tangah hari Di cari- cari nan manjapuik Indak pulo tampak puncak iduangno Waduh baterai Hp abih pulo Indak ciek juo nomor nan takana Untuak sampai karumah kost anak kanduang sibiran tulang Harus naiak angkot duo kali lai Katiko baganti angkot di Bubulak Tabukak rosleting tas Hp nan indak babaterai lai Nan alah mangawani awak batahun lamono Di salang dek kawan Katiko nak babaliak ka Jogja Di Stasiun Bogor Sakali lai rosleting tas tabukak Kali wakatu mambali kuricih kureta Lai indak ado nan ilang Whhh Bogor Labiah ganeh dari Bengkulu Jogja Juli 2007 Fikri Kibar <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Pak Ajoduta, Ambo sharing jo kawan-kawan soal puisi apak ko, lai mantap. apo nan dimakasuik boss? On 7/21/07, dutamardin umar < [EMAIL PROTECTED]> wrote:Sekali sekali niru Uda Taufiq Ismail; Malu Aku Jadi Orang Minang Di BIM aku di pangua Di lapangan parkir aku dipalak Ditempat wisata aku diperas Naik kapal terbang bosku "nembak" Pantaiku kotor Pasarku kumuh Daerah wisataku tak terurus Bosku bilang: "Akan difikirkan" Surauku langang Mal-ku ramai Bosku bilang:"yang salah orangtua" Anak gadisku Tak lagi berbaju kurung Nampak ketek Nampak pusek Nampak ek Bosku bilang:"yang salah mamak jo nenek" Dulu pemimpin banyak dari kampungku Ulama besar dari nagariku Pujangga dari ranahku Bosku bilang:"Jangan mimpilah. Sekarang jaman pragmatis Yang penting pitis" Malu jadi orang Minang? Enggak jugalah Sebab aku tak pernah minta dilahirkan sebagai orang Minang. Melihat tari piring aku suka Mendengar talemong hati berdebar Mendengar bansi jo pupuik hati bergetar Aku hanyut melihat foto-foto alam Minangkabau Tunggu kami bundo... Aku akan datang melapor padamu Bos! Virginia, dimusim panas 2007 Ajoduta - Be a better Heartthrob. Get better relationship answers from someone who knows. Yahoo! Answers - Check it out. --~--~-~--~~~---~--~~ === Sukseskan Pulang Basamo se Dunia, bulan Juni 2008. Website: http://www.rantaunet.org === UNTUK SELALU DIPERHATIKAN: - Harap memperhatikan urgensi posting email, yang besar dari >300KB. - Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply. - Email attachment, tidak dianjurkan! Tawarkan kepada yang berminat dan kirim melalui jalur pribadi. === Berhenti (unsubscribe), kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Webmail Mailing List dan Konfigurasi keanggotaan lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe Dengan terlebih dahulu mendaftarkan email anda pada Google Account di: https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id&cd=US&service=groups2. == -~--~~~~--~~--~--~---
[EMAIL PROTECTED] Re: Malu Aku Jadi Orang Minang
Pak Ajoduta, Ambo sharing jo kawan-kawan soal puisi apak ko, lai mantap. apo nan dimakasuik boss? On 7/21/07, dutamardin umar < [EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Sekali sekali niru Uda Taufiq Ismail; > > *Malu Aku Jadi Orang Minang* > ** > Di BIM aku di pangua > Di lapangan parkir aku dipalak > Ditempat wisata aku diperas > Naik kapal terbang bosku "nembak" > > Pantaiku kotor > Pasarku kumuh > Daerah wisataku tak terurus > Bosku bilang: "Akan difikirkan" > > Surauku langang > Mal-ku ramai > Bosku bilang:"yang salah orangtua" > > Anak gadisku > Tak lagi berbaju kurung > Nampak ketek > Nampak pusek > Nampak ek > Bosku bilang:"yang salah mamak jo nenek" > > Dulu pemimpin banyak dari kampungku > Ulama besar dari nagariku > Pujangga dari ranahku > Bosku bilang:"Jangan mimpilah. > Sekarang jaman pragmatis > Yang penting pitis" > > Malu jadi orang Minang? > Enggak jugalah > Sebab aku tak pernah minta > dilahirkan sebagai orang Minang. > > Melihat tari piring aku suka > Mendengar talemong hati berdebar > Mendengar bansi jo pupuik hati bergetar > Aku hanyut melihat foto-foto alam Minangkabau > Tunggu kami bundo... > Aku akan datang melapor padamu Bos! > > > Virginia, dimusim panas 2007 > Ajoduta > > > > > > --~--~-~--~~~---~--~~ === Sukseskan Pulang Basamo se Dunia, bulan Juni 2008. Website: http://www.rantaunet.org === UNTUK SELALU DIPERHATIKAN: - Harap memperhatikan urgensi posting email, yang besar dari >300KB. - Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply. - Email attachment, tidak dianjurkan! Tawarkan kepada yang berminat dan kirim melalui jalur pribadi. === Berhenti (unsubscribe), kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Webmail Mailing List dan Konfigurasi keanggotaan lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe Dengan terlebih dahulu mendaftarkan email anda pada Google Account di: https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id&cd=US&service=groups2. == -~--~~~~--~~--~--~---
[EMAIL PROTECTED] Re: Malu Aku Jadi Orang Minang
Ass Wr Wb Pak chaidir, Mak Ajo Duta,Mak Idris Talu dan dunsanak2 sapalanta kasadonyo, Mohon ma'af, alah lamo juo ambo indak muncul di Palanta ko karano kesibukan ambo yang sadang ikut drilling operation di Arafura Sea. Dari pertemuan ambo dan Pak Chaidir dengan Pak Gubernur Gamawan Fauzi kapatangko tgl 16 Juli 2007 di Jakarta,memang beliau juga mengemukakan keluhan2 yang sama dari beberapa investor Asing yang baru2 saja memulai usahanya di Sumbar.Baru beberapa saat saja berdiri kantor2 mereka,sudah berbondong2 organisasi2 dan masyarakat yang datang "meminta sumbangan" yang mengatasnamakan organisasi masing2.Boleh jadi ini juga tidak jauh berbeda dengan pangua-memangua yang terjadi di BIM dan terminal2 di Sumbar dan tempat2 rekreasi lainnya. Dan ini jelas2 penyakit yang sudah sangat kronis di Sumbar saat ini,kata beliau. Masalah ini sebetulnya memerlukan ketegasan Hukum (Perda dsb).Tukang Pangua dihukum 5 tahun pejara,misalnya.Tapi sayang hukum di kita juga kan masih tidak jalan. Kalau memang kito2 di Palanta ko ingin berbuat sesuatu,mako kinilah saatnyo.Kita di Palanta ko harus segera berbuat sesuatu saat ini juga,sebutlah "kampanye penyadaran masyarakat Sumbar". Salah satu ide ambo: Ambo alah mengusulkan kepada Da Nofrin,untuk membuat semacam Sinetron atau Snapshot video atau iklan layanan masyarakat secara singkat tentang pangua memangua di Sumbarko.Kita siarkan sinetro atau iklan layanan masyarakat ko melalui jaringan televisi. Dalam sinetron atau iklan layanan masyarakat ko ,kito perlihatkan seorang pengusaha yang sadang dipangua baik di BIM atau di Kantornyo atau di tampek2 rekreasi,sehingga akhirnya dia meninggalkan Sumbar,sehingga pengusaha tadi batal membuka usaha,yang sebenarnya sangat potensialuntuk merekrut puluhan sampai ratusan tenaga kerja. Mungkin dengan cara ini akan dapat menyadarkan masyarakat dan pemerintah secara luas. Mungkin begitu saja usulan dan urung rembug ambo,karano masalah pangua memangua di Sumbar ko indak ka salasai do,kalau kito hanyo bisa sekedar berdiskusi- dan berdiskusi sajo.Harus ado action nyata dari kito2 seluruh dunsanak di Palanta-ko,kalau memang kito2 ingin berbuat sesuatu untuk kemajuan Ranah Minang Kampuang Nan Tercinto. Sakian sajo dulu dari Ambo,talabiah takurang,mohon ambo dibari baribu2 ma'af. Wassalam, Kurnia Chalik --~--~-~--~~~---~--~~ === Sukseskan Pulang Basamo se Dunia, bulan Juni 2008. Website: http://www.rantaunet.org === UNTUK SELALU DIPERHATIKAN: - Harap memperhatikan urgensi posting email, yang besar dari >300KB. - Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply. - Email attachment, tidak dianjurkan! Tawarkan kepada yang berminat dan kirim melalui jalur pribadi. === Berhenti (unsubscribe), kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Webmail Mailing List dan Konfigurasi keanggotaan lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe Dengan terlebih dahulu mendaftarkan email anda pada Google Account di: https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id&cd=US&service=groups2. == -~--~~~~--~~--~--~---
[EMAIL PROTECTED] Re: Malu Aku Jadi Orang Minang
Idris Talu yang baik Suatu sindiram yang tepat Ambo tahun 1969 disaat kerusuhan rasial ado di Malaysia denga ka terakhir dari Kedah ke KL Ambo hanya tau HASILNYO Keputusan yang diambil oleh orang Melayu dengan ekonomi barunya dimana 1/3 kekayaan Malaysia harus ada diytangan orang Melayu Chaidir N latief - Original Message From: Idris Talu <[EMAIL PROTECTED]> To: RantauNet@googlegroups.com Sent: Friday, July 27, 2007 10:53:09 PM Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: Malu Aku Jadi Orang Minang Thanks for your support, But then, ambo sadiah, uang Ringgik Malaysia, gambarnyo rajo urang awak Tuanku Abdul Rahman-urang Minang (tolong jangan keliru, PM Malaysia yang pertama Tunku Abdul Rahman-urang Kedah), uang Dolar Singapurapura, gambarnyo urang awak juo, Presiden Yusof Ishak, tetapi nagarai awak Sumbar terkebelakang dari segi keuangan. Potensi untuk lebih maju dan megah sebagai pusat Minangkabau sedunia cukup kuat dan kukuh. Jika semua initiatives ditumpukan kearah memajukan Sumbar, insya Allah akan berjaya. Basamo-samolah kito bausaho ke arah itu. Idris Talu. malimmudo raoslamo <[EMAIL PROTECTED]> wrote: dalam hal ini aku menyokong anda. apolah kito...melukut tepian gantang. just carry along...ok. old friend. Ipoh. Idris Talu <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Assalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuhu, Kanda Chaidir dan Ajo Duta nan ambo hurmati, Malu adalah sifat kita manusia yang normal apabila kita membandingkan sesuatu di antara kita. Tetapi sifat ini tidak seharusnya mematikan kita dalam berusaha memperbaikinya. Kita ambil contoh Indonesia, siapa bilang Indonesia tidak baik? Saban tahun, universiti-universiti di Malaysia menarik dosen-dosen yang bagus-bagus dari Indonesia supaya berkhidmat di Malaysia. Kalau mereka tidak bagus kenapa mereka dilayan sebegitu baik di Malaysia, diberikan gaji yang lumayan - ramai di antaranya yang terus menjadi rakyat Malaysia dan menarik ribuan pelajar-pelajar Indonesia ka Malaysia. Kalau mereka masih di Indonesia mungkin mereka juga termasuk ke dalam kelompok bersindrom inferioriti ini. Coba kita liat pula aliran pelajar Malaysia yang belajar di Indonesia - beratus-ribu anak-anak Malaysia mencari ilmu di Indonesia. Ada Menteri Malaysia yang pernah belajar di Indonesia. Tentu ada kehebatan di sini (Indonesia). Berbalik kepada perasaan malu, siapa yang tidak mempunyai perasaan malu. Ambo juga mempunyainya. Ini timbul kerna sistem komunikasi kita tidak sama. Ada masalah EQ (emotional intelligent) di sini. Kita tidak dapat mewujudkan level yang sama di antara kita. Contohnya tulisan anggota rantaunet dari Malaysia kurang disukai kerna resam mereka yang agak berbeda. Ambo juga malu pabilo pandangan ambo sendiri melalui rantaunet tidak dipedulikan oleh ramai anggota millis kerna perbedaan-perbedaan dalam hal ini - mungkin kerna ambo tidak lebih dari "abu di atas tunggul". Namun baitu, ambo akan taruih memberikan padapek jika masih diterima sebagai anggota rantaunet-mungkin pandapek ambo bisa diterima oleh "passive members". Pada suatu petang yang hening di ateh bukik di Ambun Pagi- sambil maliek panorama yang indah di bawah bukik sana - Danau Maninjau dengan lahan sawah menguning, air mato ambo deras mengalir. Timbul pertanyaan di benak ambo, kenapa begitu ramai urang Minang (termasuk kakek ambo) sanggup meredah laut Selat Melaka, meninggalkan nagari sebegini indah bertarung nasib di rantau yang belum tentu hasilnya? Dan yang labiah mengherankan ambo, pabilo ambo mengajak generasi yang lebih tuo dari ambo untuak pulkam, "pai lah daulu!" jawab mereka. And they never follow me till the end of their life. Malu bukannya penutup cerita. Malu membuka jalan kepada usaha perbaikkan. Ambo petik kata-kata Jim Collins dalam bukunya "Good to Great" yang berbunyi:- "We don't have great schools, principally because we have good schools. We don't have great government, principally because we have good government. Few people attain great lives, in large part because it is just so easy to settle for a good life. The great vast majority of companies never become great, precisely because the vast majority become quite good-and that is their main problem." Terpulang kepada kita samaada kita ingin taruih "just so easy to settle for a good life." Dan.Apakah kita benar-benar berada "in good life?" Wassalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuhu, Yang akan terus menulis walau pun tidak dipedulikan ialah, Idris Talu (56) chaidir latief <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Add Duta Mardin yang baik Tidak hanya sebagai orang Minang tetapi sebagai orang Indonesia kita juga harus merasa malu Orang lain bisa bangsa kita tidak Orang lain maju bangsa kita tertinggal Contohnya dibanyak hal Saya mengalami sendiri parang Melayu bertukar pengalaman soal Keretaapi Peninggalan Belanfada yang hanya 6700 km sekarang tinggal hany
[EMAIL PROTECTED] Re: Malu Aku Jadi Orang Minang
Thanks for your support, But then, ambo sadiah, uang Ringgik Malaysia, gambarnyo rajo urang awak Tuanku Abdul Rahman-urang Minang (tolong jangan keliru, PM Malaysia yang pertama Tunku Abdul Rahman-urang Kedah), uang Dolar Singapurapura, gambarnyo urang awak juo, Presiden Yusof Ishak, tetapi nagarai awak Sumbar terkebelakang dari segi keuangan. Potensi untuk lebih maju dan megah sebagai pusat Minangkabau sedunia cukup kuat dan kukuh. Jika semua initiatives ditumpukan kearah memajukan Sumbar, insya Allah akan berjaya. Basamo-samolah kito bausaho ke arah itu. Idris Talu. malimmudo raoslamo <[EMAIL PROTECTED]> wrote: dalam hal ini aku menyokong anda. apolah kito...melukut tepian gantang. just carry along...ok. old friend. Ipoh. Idris Talu <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Assalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuhu, Kanda Chaidir dan Ajo Duta nan ambo hurmati, Malu adalah sifat kita manusia yang normal apabila kita membandingkan sesuatu di antara kita. Tetapi sifat ini tidak seharusnya mematikan kita dalam berusaha memperbaikinya. Kita ambil contoh Indonesia, siapa bilang Indonesia tidak baik? Saban tahun, universiti-universiti di Malaysia menarik dosen-dosen yang bagus-bagus dari Indonesia supaya berkhidmat di Malaysia. Kalau mereka tidak bagus kenapa mereka dilayan sebegitu baik di Malaysia, diberikan gaji yang lumayan - ramai di antaranya yang terus menjadi rakyat Malaysia dan menarik ribuan pelajar-pelajar Indonesia ka Malaysia. Kalau mereka masih di Indonesia mungkin mereka juga termasuk ke dalam kelompok bersindrom inferioriti ini. Coba kita liat pula aliran pelajar Malaysia yang belajar di Indonesia - beratus-ribu anak-anak Malaysia mencari ilmu di Indonesia. Ada Menteri Malaysia yang pernah belajar di Indonesia. Tentu ada kehebatan di sini (Indonesia). Berbalik kepada perasaan malu, siapa yang tidak mempunyai perasaan malu. Ambo juga mempunyainya. Ini timbul kerna sistem komunikasi kita tidak sama. Ada masalah EQ (emotional intelligent) di sini. Kita tidak dapat mewujudkan level yang sama di antara kita. Contohnya tulisan anggota rantaunet dari Malaysia kurang disukai kerna resam mereka yang agak berbeda. Ambo juga malu pabilo pandangan ambo sendiri melalui rantaunet tidak dipedulikan oleh ramai anggota millis kerna perbedaan-perbedaan dalam hal ini - mungkin kerna ambo tidak lebih dari "abu di atas tunggul". Namun baitu, ambo akan taruih memberikan padapek jika masih diterima sebagai anggota rantaunet-mungkin pandapek ambo bisa diterima oleh "passive members". Pada suatu petang yang hening di ateh bukik di Ambun Pagi- sambil maliek panorama yang indah di bawah bukik sana - Danau Maninjau dengan lahan sawah menguning, air mato ambo deras mengalir. Timbul pertanyaan di benak ambo, kenapa begitu ramai urang Minang (termasuk kakek ambo) sanggup meredah laut Selat Melaka, meninggalkan nagari sebegini indah bertarung nasib di rantau yang belum tentu hasilnya? Dan yang labiah mengherankan ambo, pabilo ambo mengajak generasi yang lebih tuo dari ambo untuak pulkam, "pai lah daulu!" jawab mereka. And they never follow me till the end of their life. Malu bukannya penutup cerita. Malu membuka jalan kepada usaha perbaikkan. Ambo petik kata-kata Jim Collins dalam bukunya "Good to Great" yang berbunyi:- "We don't have great schools, principally because we have good schools. We don't have great government, principally because we have good government. Few people attain great lives, in large part because it is just so easy to settle for a good life. The great vast majority of companies never become great, precisely because the vast majority become quite good-and that is their main problem." Terpulang kepada kita samaada kita ingin taruih "just so easy to settle for a good life." Dan.Apakah kita benar-benar berada "in good life?" Wassalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuhu, Yang akan terus menulis walau pun tidak dipedulikan ialah, Idris Talu (56) chaidir latief <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Add Duta Mardin yang baik Tidak hanya sebagai orang Minang tetapi sebagai orang Indonesia kita juga harus merasa malu Orang lain bisa bangsa kita tidak Orang lain maju bangsa kita tertinggal Contohnya dibanyak hal Saya mengalami sendiri parang Melayu bertukar pengalaman soal Keretaapi Peninggalan Belanfada yang hanya 6700 km sekarang tinggal hanya separonnya Dengan lok uanp di zanman Belanda Jakarta Bandung mampu 2,5 jam Sekarang dengan disel dan perbaikan rel ganda dll 3 - 4 jam Sementara sebentyar lagi Singapura - Kuala Lumpur 90 menit saja Saya pernah diejek teman lama Ada apa negeri anda Negeri kepulauan dimana mana laut tapi inpor garam. Negri pertanian tapi impor beras jagung kedela kentang Semua impor Yang diekspor malahan tenaga kasar pembantu rumah tangga Tidal dimanfaatkan didalam negri
[EMAIL PROTECTED] Re: Malu Aku Jadi Orang Minang
Assalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuhu, Kanda Chaider Latief nan ambo hurmati, partamo mohon maoh kerna alah lamo ka outstation ambo sampai pagi Jumahaik tadi, dan besok akan keluar lagi. Ambo sutuju bana unjuran Kanda tasabuik. samo-samolah kito baganding bahu bausaho memperbaiki yang mano patut untuk keberkahan basamo. Wassalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuhu, Idris Talu (56) chaidir latief <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Add Idris Talu Duta Mardi dan para dunsanak Memang rasa MALU itu lah batrang kali yang perlu kita kobarkan Kenapa orang lain BISA kenapa kita TIDAK BISA Apa yang add utarakan tentang YANG TELAH BAIK itu kita LEBIH SEMPUIRNAKAN Dulu banyak sekali kawan kawan ambo yang mengajar jadi dosen di Malaysia Kini mahasiswa kita yang banyak dinataranya cucu ambo Urang dulu belajar ke Indonesia Pandangan add yang dirantau akan lebih luas melihat dunia. Karena itu beberapa pikiran kalioan apa yang baik dinegri orang yang sapat kita TIRU sesuaikan dengan kondisi kita . Ambo terus terang KURANG SEPAHAM kalau kita hanya MENGELUH membahas bakapanjangan yang tidak ada jalan keluarnya Kami mau maadokan pusat informasi dan promosi pariwisata Siapa bilang infprmasi dan [romosi tidak penting Alah berdiskusi bagai Prof nan Kep Dinas Pariwisata dengan tokoh tokoh Jawa Barat Kami tidak minta uang Alah ado yang mau menyediakan tempat dan segala fasilitas Mereka tentunya indak bisa mulai kalau indak ado secari kertas OK Sampai kini alah hampia 6 bulan ITU ADALAH KENYATAAN dan HAMBATAN Namun kawan2 di Jawa Barat tidak tinggal diam Mereka jemput bola Ambo alun tau perkembangan terakhir BANYAK NAN HARUS DIKARAJOKAN Karano itu paralu FOKUS ciek ciek Rasonyo kita tidak akan MALU kalau kita BERUSAHO TERUS Chaidir N Latief - Original Message From: Idris Talu <[EMAIL PROTECTED]> To: RantauNet@googlegroups.com Sent: Sunday, July 22, 2007 1:44:04 AM Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: Malu Aku Jadi Orang Minang Assalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuhu, Kanda Chaidir dan Ajo Duta nan ambo hurmati, Malu adalah sifat kita manusia yang normal apabila kita membandingkan sesuatu di antara kita. Tetapi sifat ini tidak seharusnya mematikan kita dalam berusaha memperbaikinya. Kita ambil contoh Indonesia, siapa bilang Indonesia tidak baik? Saban tahun, universiti-universiti di Malaysia menarik dosen-dosen yang bagus-bagus dari Indonesia supaya berkhidmat di Malaysia. Kalau mereka tidak bagus kenapa mereka dilayan sebegitu baik di Malaysia, diberikan gaji yang lumayan - ramai di antaranya yang terus menjadi rakyat Malaysia dan menarik ribuan pelajar-pelajar Indonesia ka Malaysia. Kalau mereka masih di Indonesia mungkin mereka juga termasuk ke dalam kelompok bersindrom inferioriti ini. Coba kita liat pula aliran pelajar Malaysia yang belajar di Indonesia - beratus-ribu anak-anak Malaysia mencari ilmu di Indonesia. Ada Menteri Malaysia yang pernah belajar di Indonesia. Tentu ada kehebatan di sini (Indonesia). Berbalik kepada perasaan malu, siapa yang tidak mempunyai perasaan malu. Ambo juga mempunyainya. Ini timbul kerna sistem komunikasi kita tidak sama. Ada masalah EQ (emotional intelligent) di sini. Kita tidak dapat mewujudkan level yang sama di antara kita. Contohnya tulisan anggota rantaunet dari Malaysia kurang disukai kerna resam mereka yang agak berbeda. Ambo juga malu pabilo pandangan ambo sendiri melalui rantaunet tidak dipedulikan oleh ramai anggota millis kerna perbedaan-perbedaan dalam hal ini - mungkin kerna ambo tidak lebih dari "abu di atas tunggul". Namun baitu, ambo akan taruih memberikan padapek jika masih diterima sebagai anggota rantaunet-mungkin pandapek ambo bisa diterima oleh "passive members". Pada suatu petang yang hening di ateh bukik di Ambun Pagi- sambil maliek panorama yang indah di bawah bukik sana - Danau Maninjau dengan lahan sawah menguning, air mato ambo deras mengalir. Timbul pertanyaan di benak ambo, kenapa begitu ramai urang Minang (termasuk kakek ambo) sanggup meredah laut Selat Melaka, meninggalkan nagari sebegini indah bertarung nasib di rantau yang belum tentu hasilnya? Dan yang labiah mengherankan ambo, pabilo ambo mengajak generasi yang lebih tuo dari ambo untuak pulkam, "pai lah daulu!" jawab mereka. And they never follow me till the end of their life. Malu bukannya penutup cerita. Malu membuka jalan kepada usaha perbaikkan. Ambo petik kata-kata Jim Collins dalam bukunya "Good to Great" yang berbunyi:- "We don't have great schools, principally because we have good schools. We don't have great government, principally because we have good government. Few people attain great lives, in large part because it is just so easy to settle for a good life. The great vast majority of companies nev
[EMAIL PROTECTED] Re: Malu Aku Jadi Orang Minang
dalam hal ini aku menyokong anda. apolah kito...melukut tepian gantang. just carry along...ok. old friend. Ipoh. Idris Talu <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Assalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuhu, Kanda Chaidir dan Ajo Duta nan ambo hurmati, Malu adalah sifat kita manusia yang normal apabila kita membandingkan sesuatu di antara kita. Tetapi sifat ini tidak seharusnya mematikan kita dalam berusaha memperbaikinya. Kita ambil contoh Indonesia, siapa bilang Indonesia tidak baik? Saban tahun, universiti-universiti di Malaysia menarik dosen-dosen yang bagus-bagus dari Indonesia supaya berkhidmat di Malaysia. Kalau mereka tidak bagus kenapa mereka dilayan sebegitu baik di Malaysia, diberikan gaji yang lumayan - ramai di antaranya yang terus menjadi rakyat Malaysia dan menarik ribuan pelajar-pelajar Indonesia ka Malaysia. Kalau mereka masih di Indonesia mungkin mereka juga termasuk ke dalam kelompok bersindrom inferioriti ini. Coba kita liat pula aliran pelajar Malaysia yang belajar di Indonesia - beratus-ribu anak-anak Malaysia mencari ilmu di Indonesia. Ada Menteri Malaysia yang pernah belajar di Indonesia. Tentu ada kehebatan di sini (Indonesia). Berbalik kepada perasaan malu, siapa yang tidak mempunyai perasaan malu. Ambo juga mempunyainya. Ini timbul kerna sistem komunikasi kita tidak sama. Ada masalah EQ (emotional intelligent) di sini. Kita tidak dapat mewujudkan level yang sama di antara kita. Contohnya tulisan anggota rantaunet dari Malaysia kurang disukai kerna resam mereka yang agak berbeda. Ambo juga malu pabilo pandangan ambo sendiri melalui rantaunet tidak dipedulikan oleh ramai anggota millis kerna perbedaan-perbedaan dalam hal ini - mungkin kerna ambo tidak lebih dari "abu di atas tunggul". Namun baitu, ambo akan taruih memberikan padapek jika masih diterima sebagai anggota rantaunet-mungkin pandapek ambo bisa diterima oleh "passive members". Pada suatu petang yang hening di ateh bukik di Ambun Pagi- sambil maliek panorama yang indah di bawah bukik sana - Danau Maninjau dengan lahan sawah menguning, air mato ambo deras mengalir. Timbul pertanyaan di benak ambo, kenapa begitu ramai urang Minang (termasuk kakek ambo) sanggup meredah laut Selat Melaka, meninggalkan nagari sebegini indah bertarung nasib di rantau yang belum tentu hasilnya? Dan yang labiah mengherankan ambo, pabilo ambo mengajak generasi yang lebih tuo dari ambo untuak pulkam, "pai lah daulu!" jawab mereka. And they never follow me till the end of their life. Malu bukannya penutup cerita. Malu membuka jalan kepada usaha perbaikkan. Ambo petik kata-kata Jim Collins dalam bukunya "Good to Great" yang berbunyi:- "We don't have great schools, principally because we have good schools. We don't have great government, principally because we have good government. Few people attain great lives, in large part because it is just so easy to settle for a good life. The great vast majority of companies never become great, precisely because the vast majority become quite good-and that is their main problem." Terpulang kepada kita samaada kita ingin taruih "just so easy to settle for a good life." Dan.Apakah kita benar-benar berada "in good life?" Wassalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuhu, Yang akan terus menulis walau pun tidak dipedulikan ialah, Idris Talu (56) chaidir latief <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Add Duta Mardin yang baik Tidak hanya sebagai orang Minang tetapi sebagai orang Indonesia kita juga harus merasa malu Orang lain bisa bangsa kita tidak Orang lain maju bangsa kita tertinggal Contohnya dibanyak hal Saya mengalami sendiri parang Melayu bertukar pengalaman soal Keretaapi Peninggalan Belanfada yang hanya 6700 km sekarang tinggal hanya separonnya Dengan lok uanp di zanman Belanda Jakarta Bandung mampu 2,5 jam Sekarang dengan disel dan perbaikan rel ganda dll 3 - 4 jam Sementara sebentyar lagi Singapura - Kuala Lumpur 90 menit saja Saya pernah diejek teman lama Ada apa negeri anda Negeri kepulauan dimana mana laut tapi inpor garam. Negri pertanian tapi impor beras jagung kedela kentang Semua impor Yang diekspor malahan tenaga kasar pembantu rumah tangga Tidal dimanfaatkan didalam negri Saya jawab apa Rasa malu ini hanya ada pada orang yang punya HARGA DIRI Karena itulah upaya NYATA yang coba diusahakan di lingkungan yang kecil pada etnis Minangkabau Berkat yakin akan ada hasilnya PERUBAHAN memeng harus terjadi Apa yang dilakukan para kaula muda sekarang ini moga moga setapk demi setapak akan ada hasilnya Cjaidir N Latief - Original Message From: dutamardin umar <[EMAIL PROTECTED]> To: rantaunet@googlegroups.com Sent: Saturday, July 21, 2007 7:39:15 PM Subject: [EMAIL PROTECTED] Malu Aku Jadi Orang Minang Sekali sekali niru Uda Taufiq Ismail; Malu Aku Jadi Orang Minang Di BIM aku di pangua Di lapangan parkir aku dipalak Ditempat wisat
[EMAIL PROTECTED] Re: Malu Aku Jadi Orang Minang
Add Idris Talu Duta Mardi dan para dunsanak Memang rasa MALU itu lah batrang kali yang perlu kita kobarkan Kenapa orang lain BISA kenapa kita TIDAK BISA Apa yang add utarakan tentang YANG TELAH BAIK itu kita LEBIH SEMPUIRNAKAN Dulu banyak sekali kawan kawan ambo yang mengajar jadi dosen di Malaysia Kini mahasiswa kita yang banyak dinataranya cucu ambo Urang dulu belajar ke Indonesia Pandangan add yang dirantau akan lebih luas melihat dunia. Karena itu beberapa pikiran kalioan apa yang baik dinegri orang yang sapat kita TIRU sesuaikan dengan kondisi kita . Ambo terus terang KURANG SEPAHAM kalau kita hanya MENGELUH membahas bakapanjangan yang tidak ada jalan keluarnya Kami mau maadokan pusat informasi dan promosi pariwisata Siapa bilang infprmasi dan [romosi tidak penting Alah berdiskusi bagai Prof nan Kep Dinas Pariwisata dengan tokoh tokoh Jawa Barat Kami tidak minta uang Alah ado yang mau menyediakan tempat dan segala fasilitas Mereka tentunya indak bisa mulai kalau indak ado secari kertas OK Sampai kini alah hampia 6 bulan ITU ADALAH KENYATAAN dan HAMBATAN Namun kawan2 di Jawa Barat tidak tinggal diam Mereka jemput bola Ambo alun tau perkembangan terakhir BANYAK NAN HARUS DIKARAJOKAN Karano itu paralu FOKUS ciek ciek Rasonyo kita tidak akan MALU kalau kita BERUSAHO TERUS Chaidir N Latief - Original Message From: Idris Talu <[EMAIL PROTECTED]> To: RantauNet@googlegroups.com Sent: Sunday, July 22, 2007 1:44:04 AM Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: Malu Aku Jadi Orang Minang Assalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuhu, Kanda Chaidir dan Ajo Duta nan ambo hurmati, Malu adalah sifat kita manusia yang normal apabila kita membandingkan sesuatu di antara kita. Tetapi sifat ini tidak seharusnya mematikan kita dalam berusaha memperbaikinya. Kita ambil contoh Indonesia, siapa bilang Indonesia tidak baik? Saban tahun, universiti-universiti di Malaysia menarik dosen-dosen yang bagus-bagus dari Indonesia supaya berkhidmat di Malaysia. Kalau mereka tidak bagus kenapa mereka dilayan sebegitu baik di Malaysia, diberikan gaji yang lumayan - ramai di antaranya yang terus menjadi rakyat Malaysia dan menarik ribuan pelajar-pelajar Indonesia ka Malaysia. Kalau mereka masih di Indonesia mungkin mereka juga termasuk ke dalam kelompok bersindrom inferioriti ini. Coba kita liat pula aliran pelajar Malaysia yang belajar di Indonesia - beratus-ribu anak-anak Malaysia mencari ilmu di Indonesia. Ada Menteri Malaysia yang pernah belajar di Indonesia. Tentu ada kehebatan di sini (Indonesia). Berbalik kepada perasaan malu, siapa yang tidak mempunyai perasaan malu. Ambo juga mempunyainya. Ini timbul kerna sistem komunikasi kita tidak sama. Ada masalah EQ (emotional intelligent) di sini. Kita tidak dapat mewujudkan level yang sama di antara kita. Contohnya tulisan anggota rantaunet dari Malaysia kurang disukai kerna resam mereka yang agak berbeda. Ambo juga malu pabilo pandangan ambo sendiri melalui rantaunet tidak dipedulikan oleh ramai anggota millis kerna perbedaan-perbedaan dalam hal ini - mungkin kerna ambo tidak lebih dari "abu di atas tunggul". Namun baitu, ambo akan taruih memberikan padapek jika masih diterima sebagai anggota rantaunet-mungkin pandapek ambo bisa diterima oleh "passive members". Pada suatu petang yang hening di ateh bukik di Ambun Pagi- sambil maliek panorama yang indah di bawah bukik sana - Danau Maninjau dengan lahan sawah menguning, air mato ambo deras mengalir. Timbul pertanyaan di benak ambo, kenapa begitu ramai urang Minang (termasuk kakek ambo) sanggup meredah laut Selat Melaka, meninggalkan nagari sebegini indah bertarung nasib di rantau yang belum tentu hasilnya? Dan yang labiah mengherankan ambo, pabilo ambo mengajak generasi yang lebih tuo dari ambo untuak pulkam, "pai lah daulu!" jawab mereka. And they never follow me till the end of their life. Malu bukannya penutup cerita. Malu membuka jalan kepada usaha perbaikkan. Ambo petik kata-kata Jim Collins dalam bukunya "Good to Great" yang berbunyi:- "We don't have great schools, principally because we have good schools. We don't have great government, principally because we have good government. Few people attain great lives, in large part because it is just so easy to settle for a good life. The great vast majority of companies never become great, precisely because the vast majority become quite good-and that is their main problem." Terpulang kepada kita samaada kita ingin taruih "just so easy to settle for a good life." Dan.Apakah kita benar-benar berada "in good life?" Wassalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuhu, Yang akan terus menulis walau pun tidak dipedulikan ialah, Idris Talu (56) chaidir latief <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Add Duta Mardin yang baik Tidak hanya sebagai orang Minang tetapi sebagai orang Indonesia kita juga harus merasa malu Orang lain b
[EMAIL PROTECTED] Re: Malu Aku Jadi Orang Minang
Assalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuhu, Kanda Chaidir dan Ajo Duta nan ambo hurmati, Malu adalah sifat kita manusia yang normal apabila kita membandingkan sesuatu di antara kita. Tetapi sifat ini tidak seharusnya mematikan kita dalam berusaha memperbaikinya. Kita ambil contoh Indonesia, siapa bilang Indonesia tidak baik? Saban tahun, universiti-universiti di Malaysia menarik dosen-dosen yang bagus-bagus dari Indonesia supaya berkhidmat di Malaysia. Kalau mereka tidak bagus kenapa mereka dilayan sebegitu baik di Malaysia, diberikan gaji yang lumayan - ramai di antaranya yang terus menjadi rakyat Malaysia dan menarik ribuan pelajar-pelajar Indonesia ka Malaysia. Kalau mereka masih di Indonesia mungkin mereka juga termasuk ke dalam kelompok bersindrom inferioriti ini. Coba kita liat pula aliran pelajar Malaysia yang belajar di Indonesia - beratus-ribu anak-anak Malaysia mencari ilmu di Indonesia. Ada Menteri Malaysia yang pernah belajar di Indonesia. Tentu ada kehebatan di sini (Indonesia). Berbalik kepada perasaan malu, siapa yang tidak mempunyai perasaan malu. Ambo juga mempunyainya. Ini timbul kerna sistem komunikasi kita tidak sama. Ada masalah EQ (emotional intelligent) di sini. Kita tidak dapat mewujudkan level yang sama di antara kita. Contohnya tulisan anggota rantaunet dari Malaysia kurang disukai kerna resam mereka yang agak berbeda. Ambo juga malu pabilo pandangan ambo sendiri melalui rantaunet tidak dipedulikan oleh ramai anggota millis kerna perbedaan-perbedaan dalam hal ini - mungkin kerna ambo tidak lebih dari "abu di atas tunggul". Namun baitu, ambo akan taruih memberikan padapek jika masih diterima sebagai anggota rantaunet-mungkin pandapek ambo bisa diterima oleh "passive members". Pada suatu petang yang hening di ateh bukik di Ambun Pagi- sambil maliek panorama yang indah di bawah bukik sana - Danau Maninjau dengan lahan sawah menguning, air mato ambo deras mengalir. Timbul pertanyaan di benak ambo, kenapa begitu ramai urang Minang (termasuk kakek ambo) sanggup meredah laut Selat Melaka, meninggalkan nagari sebegini indah bertarung nasib di rantau yang belum tentu hasilnya? Dan yang labiah mengherankan ambo, pabilo ambo mengajak generasi yang lebih tuo dari ambo untuak pulkam, "pai lah daulu!" jawab mereka. And they never follow me till the end of their life. Malu bukannya penutup cerita. Malu membuka jalan kepada usaha perbaikkan. Ambo petik kata-kata Jim Collins dalam bukunya "Good to Great" yang berbunyi:- "We don't have great schools, principally because we have good schools. We don't have great government, principally because we have good government. Few people attain great lives, in large part because it is just so easy to settle for a good life. The great vast majority of companies never become great, precisely because the vast majority become quite good-and that is their main problem." Terpulang kepada kita samaada kita ingin taruih "just so easy to settle for a good life." Dan.Apakah kita benar-benar berada "in good life?" Wassalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuhu, Yang akan terus menulis walau pun tidak dipedulikan ialah, Idris Talu (56) chaidir latief <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Add Duta Mardin yang baik Tidak hanya sebagai orang Minang tetapi sebagai orang Indonesia kita juga harus merasa malu Orang lain bisa bangsa kita tidak Orang lain maju bangsa kita tertinggal Contohnya dibanyak hal Saya mengalami sendiri parang Melayu bertukar pengalaman soal Keretaapi Peninggalan Belanfada yang hanya 6700 km sekarang tinggal hanya separonnya Dengan lok uanp di zanman Belanda Jakarta Bandung mampu 2,5 jam Sekarang dengan disel dan perbaikan rel ganda dll 3 - 4 jam Sementara sebentyar lagi Singapura - Kuala Lumpur 90 menit saja Saya pernah diejek teman lama Ada apa negeri anda Negeri kepulauan dimana mana laut tapi inpor garam. Negri pertanian tapi impor beras jagung kedela kentang Semua impor Yang diekspor malahan tenaga kasar pembantu rumah tangga Tidal dimanfaatkan didalam negri Saya jawab apa Rasa malu ini hanya ada pada orang yang punya HARGA DIRI Karena itulah upaya NYATA yang coba diusahakan di lingkungan yang kecil pada etnis Minangkabau Berkat yakin akan ada hasilnya PERUBAHAN memeng harus terjadi Apa yang dilakukan para kaula muda sekarang ini moga moga setapk demi setapak akan ada hasilnya Cjaidir N Latief - Original Message From: dutamardin umar <[EMAIL PROTECTED]> To: rantaunet@googlegroups.com Sent: Saturday, July 21, 2007 7:39:15 PM Subject: [EMAIL PROTECTED] Malu Aku Jadi Orang Minang Sekali sekali niru Uda Taufiq Ismail; Malu Aku Jadi Orang Minang Di BIM aku di pangua Di lapangan parkir aku dipalak Ditempat wisata aku diperas Naik kapal ter
[EMAIL PROTECTED] Re: Malu Aku Jadi Orang Minang
Ya Allah, sudah sejauh itukah merosotnya Minangkabau tercinta ? Who's in charge there ? Wassalam, Saafroedin Bahar - Original Message From: dutamardin umar <[EMAIL PROTECTED]> To: rantaunet@googlegroups.com Sent: Saturday, July 21, 2007 5:39:15 AM Subject: [EMAIL PROTECTED] Malu Aku Jadi Orang Minang Sekali sekali niru Uda Taufiq Ismail; Malu Aku Jadi Orang Minang Di BIM aku di pangua Di lapangan parkir aku dipalak Ditempat wisata aku diperas Naik kapal terbang bosku "nembak" Pantaiku kotor Pasarku kumuh Daerah wisataku tak terurus Bosku bilang: "Akan difikirkan" Surauku langang Mal-ku ramai Bosku bilang:"yang salah orangtua" Anak gadisku Tak lagi berbaju kurung Nampak ketek Nampak pusek Nampak ek Bosku bilang:"yang salah mamak jo nenek" Dulu pemimpin banyak dari kampungku Ulama besar dari nagariku Pujangga dari ranahku Bosku bilang:"Jangan mimpilah. Sekarang jaman pragmatis Yang penting pitis" Malu jadi orang Minang? Enggak jugalah Sebab aku tak pernah minta dilahirkan sebagai orang Minang. Melihat tari piring aku suka Mendengar talemong hati berdebar Mendengar bansi jo pupuik hati bergetar Aku hanyut melihat foto-foto alam Minangkabau Tunggu kami bundo... Aku akan datang melapor padamu Bos! Virginia, dimusim panas 2007 Ajoduta Get the free Yahoo! toolbar and rest assured with the added security of spyware protection. http://new.toolbar.yahoo.com/toolbar/features/norton/index.php --~--~-~--~~~---~--~~ === Sukseskan Pulang Basamo se Dunia, bulan Juni 2008. Website: http://www.rantaunet.org === UNTUK SELALU DIPERHATIKAN: - Harap memperhatikan urgensi posting email, yang besar dari >300KB. - Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply. - Email attachment, tidak dianjurkan! Tawarkan kepada yang berminat dan kirim melalui jalur pribadi. === Berhenti (unsubscribe), kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Webmail Mailing List dan Konfigurasi keanggotaan lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe Dengan terlebih dahulu mendaftarkan email anda pada Google Account di: https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id&cd=US&service=groups2. == -~--~~~~--~~--~--~---
[EMAIL PROTECTED] Re: Malu Aku Jadi Orang Minang
Add Duta Mardin yang baik Tidak hanya sebagai orang Minang tetapi sebagai orang Indonesia kita juga harus merasa malu Orang lain bisa bangsa kita tidak Orang lain maju bangsa kita tertinggal Contohnya dibanyak hal Saya mengalami sendiri parang Melayu bertukar pengalaman soal Keretaapi Peninggalan Belanfada yang hanya 6700 km sekarang tinggal hanya separonnya Dengan lok uanp di zanman Belanda Jakarta Bandung mampu 2,5 jam Sekarang dengan disel dan perbaikan rel ganda dll 3 - 4 jam Sementara sebentyar lagi Singapura - Kuala Lumpur 90 menit saja Saya pernah diejek teman lama Ada apa negeri anda Negeri kepulauan dimana mana laut tapi inpor garam. Negri pertanian tapi impor beras jagung kedela kentang Semua impor Yang diekspor malahan tenaga kasar pembantu rumah tangga Tidal dimanfaatkan didalam negri Saya jawab apa Rasa malu ini hanya ada pada orang yang punya HARGA DIRI Karena itulah upaya NYATA yang coba diusahakan di lingkungan yang kecil pada etnis Minangkabau Berkat yakin akan ada hasilnya PERUBAHAN memeng harus terjadi Apa yang dilakukan para kaula muda sekarang ini moga moga setapk demi setapak akan ada hasilnya Cjaidir N Latief - Original Message From: dutamardin umar <[EMAIL PROTECTED]> To: rantaunet@googlegroups.com Sent: Saturday, July 21, 2007 7:39:15 PM Subject: [EMAIL PROTECTED] Malu Aku Jadi Orang Minang Sekali sekali niru Uda Taufiq Ismail; Malu Aku Jadi Orang Minang Di BIM aku di pangua Di lapangan parkir aku dipalak Ditempat wisata aku diperas Naik kapal terbang bosku "nembak" Pantaiku kotor Pasarku kumuh Daerah wisataku tak terurus Bosku bilang: "Akan difikirkan" Surauku langang Mal-ku ramai Bosku bilang:"yang salah orangtua" Anak gadisku Tak lagi berbaju kurung Nampak ketek Nampak pusek Nampak ek Bosku bilang:"yang salah mamak jo nenek" Dulu pemimpin banyak dari kampungku Ulama besar dari nagariku Pujangga dari ranahku Bosku bilang:"Jangan mimpilah. Sekarang jaman pragmatis Yang penting pitis" Malu jadi orang Minang? Enggak jugalah Sebab aku tak pernah minta dilahirkan sebagai orang Minang. Melihat tari piring aku suka Mendengar talemong hati berdebar Mendengar bansi jo pupuik hati bergetar Aku hanyut melihat foto-foto alam Minangkabau Tunggu kami bundo... Aku akan datang melapor padamu Bos! Virginia, dimusim panas 2007 Ajoduta Fussy? Opinionated? Impossible to please? Perfect. Join Yahoo!'s user panel and lay it on us. http://surveylink.yahoo.com/gmrs/yahoo_panel_invite.asp?a=7 --~--~-~--~~~---~--~~ === Sukseskan Pulang Basamo se Dunia, bulan Juni 2008. Website: http://www.rantaunet.org === UNTUK SELALU DIPERHATIKAN: - Harap memperhatikan urgensi posting email, yang besar dari >300KB. - Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply. - Email attachment, tidak dianjurkan! Tawarkan kepada yang berminat dan kirim melalui jalur pribadi. === Berhenti (unsubscribe), kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Webmail Mailing List dan Konfigurasi keanggotaan lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe Dengan terlebih dahulu mendaftarkan email anda pada Google Account di: https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id&cd=US&service=groups2. == -~--~~~~--~~--~--~---