[EMAIL PROTECTED] Re: Malu Aku Jadi Orang Minang

2007-08-06 Terurut Topik hoesin hanif
KURETA API BARANG (SEMEN CURAH) TABALIAK, ISINYO DIPARABUIKAN PULO... ONDE 
MANDEH...  BEDO DEN DINYO 

- Original Message 
From: M. Gunawan Budi Utama <[EMAIL PROTECTED]>
To: RantauNet@googlegroups.com
Sent: Sunday, August 5, 2007 10:59:32 PM
Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: Malu Aku Jadi Orang Minang








Ass. W W

 

Ambo MALU JADI URANG MINANG katiko Urang minang dengan gampangnya ma agiah 
GELAR KERHORMATAN ka ORANG di LUAR MINANG yang punya kedudukan TINGGI di Negara 
ini, kemudian orang tersebut MASUK PENJARA karena KORUPSI atau TIDAK 
KRIMINAL ini mungkin karena usulan segelintir Oknum orang-orang MINANG yang 
ingin MANCARI MUKO untuk mengharapkan SESUATU ?!?...

 

 

Wass. W W

Sutan Sinaro Nan Batua

 

 

- Original Message 
From: dutamardin umar <[EMAIL PROTECTED]>
To: rantaunet@googlegroups.com
Sent: Saturday, July 21, 2007 7:39:15 PM
Subject: [EMAIL PROTECTED] Malu Aku Jadi Orang Minang


Sekali sekali niru Uda Taufiq Ismail;

 

Malu Aku Jadi Orang Minang

 

Di BIM aku di pangua

Di lapangan parkir aku dipalak

Ditempat wisata aku diperas

Naik kapal terbang bosku "nembak"

 

Pantaiku kotor

Pasarku kumuh

Daerah wisataku tak terurus

Bosku bilang: "Akan difikirkan"

 

Surauku langang

Mal-ku ramai

Bosku bilang:"yang salah orangtua"

 

Anak gadisku

Tak lagi berbaju kurung

Nampak ketek

Nampak pusek

Nampak ek

Bosku bilang:"yang salah mamak jo nenek"

 

Dulu pemimpin banyak dari kampungku

Ulama besar dari nagariku

Pujangga dari ranahku

Bosku bilang:"Jangan mimpilah.

Sekarang jaman pragmatis

Yang penting pitis"

 

Malu jadi orang Minang?

Enggak jugalah

Sebab aku tak pernah minta

dilahirkan sebagai orang Minang.

 

Melihat tari piring aku suka

Mendengar talemong hati berdebar

Mendengar bansi jo pupuik hati bergetar

Aku hanyut melihat foto-foto alam Minangkabau

Tunggu kami bundo...

Aku akan datang melapor padamu Bos!

 

 

Virginia, dimusim panas 2007

Ajoduta

 









Ready for the edge of your seat? Check out tonight's top picks on Yahoo! TV. 





Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com








Looking for a deal? Find great prices on flights and hotels with Yahoo! 
FareChase.



Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com
  
Moody friends. Drama queens. Your life? Nope! - their life, your story.
 Play Sims Stories at Yahoo! Games. 














   

Building a website is a piece of cake. Yahoo! Small Business gives you all the 
tools to get online.
http://smallbusiness.yahoo.com/webhosting 
--~--~-~--~~~---~--~~
===
Sukseskan Pulang Basamo se Dunia, bulan Juni 2008.

Website: http://www.rantaunet.org
===
UNTUK SELALU DIPERHATIKAN:
- Harap memperhatikan urgensi posting email, yang besar dari >200KB.
- Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply.
- Email attachment, tidak dianjurkan! Tawarkan kepada yang berminat dan kirim 
melalui jalur pribadi.
===
Berhenti (unsubscribe), kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]

Webmail Mailing List dan Konfigurasi keanggotaan lihat di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
Dengan terlebih dahulu mendaftarkan email anda pada Google Account di:
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id&cd=US&service=groups2.
==
-~--~~~~--~~--~--~---



[EMAIL PROTECTED] Re: Malu Aku Jadi Orang Minang

2007-08-05 Terurut Topik M. Gunawan Budi Utama
Ass. W W

Ambo MALU JADI URANG MINANG katiko Urang minang dengan gampangnya ma agiah 
GELAR KERHORMATAN ka ORANG di LUAR MINANG yang punya kedudukan TINGGI di Negara 
ini, kemudian orang tersebut MASUK PENJARA karena KORUPSI atau TIDAK 
KRIMINAL ini mungkin karena usulan segelintir Oknum orang-orang MINANG yang 
ingin MANCARI MUKO untuk mengharapkan SESUATU ?!?...


Wass. W W
Sutan Sinaro Nan Batua


- Original Message 
From: dutamardin umar <[EMAIL PROTECTED]>
To: rantaunet@googlegroups.com
Sent: Saturday, July 21, 2007 7:39:15 PM
Subject: [EMAIL PROTECTED] Malu Aku Jadi Orang Minang


Sekali sekali niru Uda Taufiq Ismail;
 
Malu Aku Jadi Orang Minang
 
Di BIM aku di pangua
Di lapangan parkir aku dipalak
Ditempat wisata aku diperas
Naik kapal terbang bosku "nembak"
 
Pantaiku kotor
Pasarku kumuh
Daerah wisataku tak terurus
Bosku bilang: "Akan difikirkan"
 
Surauku langang
Mal-ku ramai
Bosku bilang:"yang salah orangtua"
 
Anak gadisku
Tak lagi berbaju kurung
Nampak ketek
Nampak pusek
Nampak ek
Bosku bilang:"yang salah mamak jo nenek"
 
Dulu pemimpin banyak dari kampungku
Ulama besar dari nagariku
Pujangga dari ranahku
Bosku bilang:"Jangan mimpilah.
Sekarang jaman pragmatis
Yang penting pitis"
 
Malu jadi orang Minang?
Enggak jugalah
Sebab aku tak pernah minta
dilahirkan sebagai orang Minang.
 
Melihat tari piring aku suka
Mendengar talemong hati berdebar
Mendengar bansi jo pupuik hati bergetar
Aku hanyut melihat foto-foto alam Minangkabau
Tunggu kami bundo...
Aku akan datang melapor padamu Bos!
 
 
Virginia, dimusim panas 2007
Ajoduta
 








Ready for the edge of your seat? Check out tonight's top picks on Yahoo! TV. 





Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com






Looking for a deal? Find great prices on flights and hotels with Yahoo! 
FareChase.



Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com


   

Building a website is a piece of cake. Yahoo! Small Business gives you all the 
tools to get online.
http://smallbusiness.yahoo.com/webhosting 
--~--~-~--~~~---~--~~
===
Sukseskan Pulang Basamo se Dunia, bulan Juni 2008.

Website: http://www.rantaunet.org
===
UNTUK SELALU DIPERHATIKAN:
- Harap memperhatikan urgensi posting email, yang besar dari >200KB.
- Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply.
- Email attachment, tidak dianjurkan! Tawarkan kepada yang berminat dan kirim 
melalui jalur pribadi.
===
Berhenti (unsubscribe), kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]

Webmail Mailing List dan Konfigurasi keanggotaan lihat di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
Dengan terlebih dahulu mendaftarkan email anda pada Google Account di:
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id&cd=US&service=groups2.
==
-~--~~~~--~~--~--~---



[EMAIL PROTECTED] Re: Malu Aku Jadi Orang Minang - sponsor iklan...?

2007-07-29 Terurut Topik chaidir latief
Nof
Coba kongkritkan Firdaus dan rombongan akan Roadshow ke Bandung Tolong siapkan 
agak detail Kito harus NYNYIA dengan hal hal seperti iko MADA
Chaidir N Latief


- Original Message 
From: "Yudi "KudaLiar"" <[EMAIL PROTECTED]>
To: RantauNet@googlegroups.com
Sent: Sunday, July 29, 2007 12:33:54 PM
Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: Malu Aku Jadi Orang Minang - sponsor iklan...?

permasalahan holistik tdk kan selesai dg satu-dua pendekatan...apalagi 
pendekatan yg kurang down to earth...




On 7/29/07, Yulnofrins Napilus < [EMAIL PROTECTED]> wrote:
Dinda Firdaus,

Baa nyo kalau para Saudagar Minang ikut serta mensponsori pembuatan iklan 
layanan masyarakat ini...? Kan sayang juo kalau alah berinvestasi besar-besaran 
di Sumbar, tapi iklimnya tidak kondusif...! Yang partamo akan rugi adolah para 
Saudagar kito iko. Kalaupun tidak akan rugi, tetapi kan kurang optimal 
hasilnya. Padahal alah basusah payah kito maajak mereka pulang kampuang. Rugi 
kaduo tantu masyarakat Sumbar, dstnya... 

Minta bantuan artis-artis yg sudah punyo namo supayo lebih menarik perhatian 
dan sumangaik urang di Sumbar manontonnyo. Rasanya artis-artis kita ini tidak 
akan minta "fee" lah utk ini. Tetapi tentu transport, hotel, makannya sebaiknya 
kita sediakan. Bukan berarti mereka tidak sanggup bayar sendiri. Cost yg agak 
labiah mungkin di ursn team produksi: Sutradara, Crew, Sewa Studio, Sewa Alat, 
dll. 

Tapi kito harus hati2 juo mambueknyo dan perlu pertimbangan matang. Krn bisa 
jadi pisau bamato duo. Kok tadanga dek urang lain ataupun calon wisatawan, 
takuik pulo mereka ka Sumbar beko... 

Salah satu bukti nyata. Ado dunsanak kito baru mambaco diskusi kito iko "agak 
dipatajam" saketek ttg "pareman", alah agak ragunyo mambao rombongan 700 urang 
experts ke Sumbar. Tetapi itu wajar dan kito indak pulo buliah manyalahkan ybs 
akan reaksinya... Padahal maksud kito "dipertajam" isunyo saketek, sekedar utk 
"aware" bahwa ado nan harus kita waspadai utk diperbaiki tanpa mengurangi 
penghargaan kito thd "hal-hal baik" yang sudah ada maupun telah diperbuat yang 
jauh lebih banyak lagi jumlahnya di Sumbar kita ini. Kecek urang cadiak pandai: 
"Kalau hidup dg pujian terus, akan sama dengan menggali lubang utk diri 
sendiri...". Jadi sebaiknya balance lah... 

Kembali ke isu iklan layanan masyarakat ini. Jadi baiknyo kita timbang-timbang 
bana lah mambuek iklan iko kok iyo lai ka cocok pendekatan saroman nantun. 
Bungkuihnyo harus "bener-bener diperhalus...". Konsepnyo dengan mengajak 
masyarakat berpikir. Bukan digurui...

Ado ndak dunsanak kito nan ahli mambuek skenario sarupo iko? Trims...

Wassalam,
Nofrins

chaidir latief < [EMAIL PROTECTED]> wrote:
Add  Kurnia dan para dunsanak
 
Alah baliak dari manyilam di Autralia. Baa ko kito mulai dengan RRI Padang dulu 
nan capek Ambo indak tau Kepala RRInyo Pernama alah diganti aytau alun Tapi 
pembantu pembantunya juga sangat responsif
 
Sinetron eingkek palak mamalak, secara sederhana manfaat pariwisarta bagi 
rakyat banyak dll Kito carikan soponsor 
 
Chaidir N Latief


- Original Message  
From: "[EMAIL PROTECTED]" <[EMAIL PROTECTED]>
To: RantauNet@googlegroups.com
Sent: Saturday, July 28, 2007 6:39:52 AM
Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: Malu Aku Jadi Orang Minang


Ass Wr Wb Pak chaidir, Mak Ajo Duta,Mak Idris Talu dan 
dunsanak2 sapalanta kasadonyo, 

Mohon ma'af, alah lamo juo ambo indak muncul di Palanta ko 
karano kesibukan ambo yang sadang ikut drilling operation di 
Arafura Sea.

Dari pertemuan ambo dan Pak Chaidir dengan Pak Gubernur Gamawan 
Fauzi kapatangko tgl 16 Juli 2007 di Jakarta,memang beliau juga 
mengemukakan keluhan2 yang sama dari beberapa investor Asing 
yang baru2 saja memulai usahanya di Sumbar.Baru beberapa saat 
saja berdiri kantor2 mereka,sudah berbondong2 organisasi2 dan 
masyarakat yang datang "meminta sumbangan" yang mengatasnamakan 
organisasi masing2.Boleh jadi ini juga tidak jauh berbeda 
dengan pangua-memangua yang terjadi di BIM dan terminal2 di 
Sumbar dan tempat2 rekreasi lainnya.

Dan ini jelas2 penyakit yang sudah sangat kronis di Sumbar saat 
ini,kata beliau.
Masalah ini sebetulnya memerlukan ketegasan Hukum (Perda 
dsb).Tukang Pangua dihukum 5 tahun pejara,misalnya.Tapi sayang 
hukum di kita juga kan masih tidak jalan. 

Kalau memang kito2 di Palanta ko ingin berbuat sesuatu,mako 
kinilah saatnyo.Kita di Palanta ko harus segera berbuat sesuatu 
saat ini juga,sebutlah "kampanye penyadaran masyarakat Sumbar".

Salah satu ide ambo:

Ambo alah mengusulkan kepada Da Nofrin,untuk membuat semacam   
Sinetron atau Snapshot video atau iklan layanan masyarakat 
secara singkat tentang pangua memangua di Sumbarko.Kita siarkan 
sinetro atau iklan layanan masyarakat ko melalui jaringan 
televisi.

Dalam sinetron atau iklan layanan masyarakat ko ,kito 
perlihatkan seorang pengusaha yang sadan

[EMAIL PROTECTED] Re: Malu Aku Jadi Orang Minang - sponsor iklan...?

2007-07-29 Terurut Topik Yulnofrins Napilus
Kasih masukkan dong Yud seperti apa yg down to earth itu. Kalau cuman komen 
menilai-nilai doang, sayang lah dunsanak yg lain buang-buang waktu akses 
palanta kito ini...:)

"Yudi \"KudaLiar\"" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: permasalahan holistik tdk kan 
selesai dg satu-dua pendekatan...apalagi pendekatan yg kurang down to earth...



On 7/29/07, Yulnofrins Napilus < [EMAIL PROTECTED]> wrote:Dinda Firdaus,
 
Baa nyo kalau para Saudagar Minang ikut serta mensponsori pembuatan iklan 
layanan masyarakat ini...? Kan sayang juo kalau alah berinvestasi besar-besaran 
di Sumbar, tapi iklimnya tidak kondusif...! Yang partamo akan rugi adolah para 
Saudagar kito iko. Kalaupun tidak akan rugi, tetapi kan kurang optimal 
hasilnya. Padahal alah basusah payah kito maajak mereka pulang kampuang. Rugi 
kaduo tantu masyarakat Sumbar, dstnya... 

Minta bantuan artis-artis yg sudah punyo namo supayo lebih menarik perhatian 
dan sumangaik urang di Sumbar manontonnyo. Rasanya artis-artis kita ini tidak 
akan minta "fee" lah utk ini. Tetapi tentu transport, hotel, makannya sebaiknya 
kita sediakan. Bukan berarti mereka tidak sanggup bayar sendiri.  Cost yg agak 
labiah mungkin di ursn team produksi: Sutradara, Crew, Sewa Studio, Sewa Alat, 
dll.  

Tapi kito harus hati2 juo mambueknyo dan perlu pertimbangan matang. Krn bisa 
jadi pisau bamato duo. Kok tadanga dek urang lain  ataupun calon wisatawan, 
takuik pulo mereka ka Sumbar beko... 

Salah satu bukti nyata. Ado dunsanak kito baru mambaco diskusi kito iko "agak 
dipatajam" saketek ttg "pareman", alah agak ragunyo mambao rombongan 700 urang 
experts ke Sumbar. Tetapi itu wajar dan kito indak pulo buliah manyalahkan ybs 
akan reaksinya... Padahal maksud kito "dipertajam" isunyo saketek, sekedar utk 
"aware" bahwa ado nan harus kita waspadai utk diperbaiki tanpa mengurangi 
penghargaan kito thd "hal-hal baik" yang sudah ada maupun telah diperbuat yang 
jauh lebih banyak lagi jumlahnya di Sumbar kita ini. Kecek urang cadiak pandai: 
"Kalau hidup dg pujian terus, akan sama dengan menggali lubang utk diri 
sendiri...". Jadi sebaiknya balance lah... 

Kembali ke isu iklan layanan masyarakat ini. Jadi baiknyo kita timbang-timbang 
bana lah mambuek iklan iko kok iyo lai ka cocok pendekatan saroman nantun. 
Bungkuihnyo harus "bener-bener diperhalus...". Konsepnyo dengan mengajak 
masyarakat berpikir.  Bukan digurui...

Ado ndak dunsanak kito nan ahli mambuek skenario sarupo iko? Trims...

Wassalam,
Nofrins

chaidir latief < [EMAIL PROTECTED]> wrote:  Add  Kurnia dan para dunsanak
  
  Alah baliak dari manyilam di Autralia. Baa ko kito mulai dengan RRI Padang 
dulu nan capek Ambo indak tau Kepala RRInyo Pernama alah diganti aytau alun 
Tapi pembantu pembantunya juga sangat responsif
   
 Sinetron eingkek palak mamalak, secara sederhana manfaat pariwisarta bagi 
rakyat banyak dll Kito carikan soponsor 
   
 Chaidir N Latief


 - Original Message  
From: "[EMAIL PROTECTED]" <[EMAIL PROTECTED]>
To:  RantauNet@googlegroups.com
Sent: Saturday, July 28, 2007 6:39:52 AM
Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: Malu Aku Jadi Orang Minang

 Ass Wr Wb Pak chaidir, Mak Ajo Duta,Mak Idris Talu dan 
dunsanak2 sapalanta kasadonyo, 

Mohon ma'af, alah lamo juo ambo indak muncul di Palanta ko 
karano kesibukan ambo yang sadang ikut  drilling operation di 
Arafura Sea.

Dari pertemuan ambo dan Pak Chaidir dengan Pak Gubernur Gamawan 
Fauzi kapatangko tgl 16 Juli 2007 di Jakarta,memang beliau juga 
mengemukakan keluhan2 yang sama dari beberapa investor Asing  
yang baru2 saja memulai usahanya di Sumbar.Baru beberapa saat 
saja berdiri kantor2 mereka,sudah berbondong2 organisasi2 dan 
masyarakat yang datang "meminta sumbangan" yang mengatasnamakan 
organisasi  masing2.Boleh jadi ini juga tidak jauh berbeda 
dengan pangua-memangua yang terjadi di BIM dan terminal2 di 
Sumbar dan tempat2 rekreasi lainnya.

Dan ini jelas2 penyakit yang sudah sangat kronis di Sumbar saat  
ini,kata beliau.
Masalah ini sebetulnya memerlukan ketegasan Hukum (Perda  
dsb).Tukang Pangua dihukum 5 tahun pejara,misalnya.Tapi sayang 
hukum di kita juga kan masih tidak jalan. 

Kalau memang kito2 di Palanta ko ingin berbuat sesuatu,mako  
kinilah saatnyo.Kita di Palanta ko  harus segera berbuat sesuatu 
saat ini juga,sebutlah "kampanye penyadaran masyarakat Sumbar".

Salah satu ide ambo:

Ambo alah mengusulkan kepada Da Nofrin,untuk membuat semacam   
Sinetron atau Snapshot video atau iklan layanan masyarakat  
secara singkat tentang pangua memangua di Sumbarko.Kita siarkan 
sinetro atau iklan layanan masyarakat ko melalui jaringan 
televisi.

Dalam sinetron atau iklan layanan masyarakat ko ,kito 
perlihatkan seorang pengusaha yang sadang dipangua baik di BIM  
atau di Kantornyo atau di tampek2 rekreasi,sehingga akhirnya 
dia meninggalkan Sumbar,sehingga pengusaha tadi batal m

[EMAIL PROTECTED] Re: Malu Aku Jadi Orang Minang - sponsor iklan...?

2007-07-28 Terurut Topik Yudi "KudaLiar"
permasalahan holistik tdk kan selesai dg satu-dua pendekatan...apalagi
pendekatan yg kurang down to earth...



On 7/29/07, Yulnofrins Napilus <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Dinda Firdaus,
>
> Baa nyo kalau para Saudagar Minang ikut serta mensponsori pembuatan iklan
> layanan masyarakat ini...? Kan sayang juo kalau alah berinvestasi
> besar-besaran di Sumbar, tapi iklimnya tidak kondusif...! Yang partamo akan
> rugi adolah para Saudagar kito iko. Kalaupun tidak akan rugi, tetapi kan
> kurang optimal hasilnya. Padahal alah basusah payah kito maajak mereka
> pulang kampuang. Rugi kaduo tantu masyarakat Sumbar, dstnya...
>
> Minta bantuan artis-artis yg sudah punyo namo supayo lebih menarik
> perhatian dan sumangaik urang di Sumbar manontonnyo. Rasanya artis-artis
> kita ini tidak akan minta "fee" lah utk ini. Tetapi tentu transport, hotel,
> makannya sebaiknya kita sediakan. Bukan berarti mereka tidak sanggup bayar
> sendiri. Cost yg agak labiah mungkin di ursn team produksi: Sutradara, Crew,
> Sewa Studio, Sewa Alat, dll.
>
> Tapi kito harus hati2 juo mambueknyo dan perlu pertimbangan matang. Krn
> bisa jadi pisau bamato duo. Kok tadanga dek urang lain ataupun calon
> wisatawan, takuik pulo mereka ka Sumbar beko...
>
> Salah satu bukti nyata. Ado dunsanak kito baru mambaco diskusi kito iko
> "agak dipatajam" saketek ttg "pareman", alah agak ragunyo mambao rombongan
> 700 urang experts ke Sumbar. Tetapi itu wajar dan kito indak pulo buliah
> manyalahkan ybs akan reaksinya... Padahal maksud kito "dipertajam" isunyo
> saketek, sekedar utk "aware" bahwa ado nan harus kita waspadai utk
> diperbaiki tanpa mengurangi penghargaan kito thd "hal-hal baik" yang sudah
> ada maupun telah diperbuat yang jauh lebih banyak lagi jumlahnya di Sumbar
> kita ini. Kecek urang cadiak pandai: "Kalau hidup dg pujian terus, akan sama
> dengan menggali lubang utk diri sendiri...". Jadi sebaiknya balance lah...
>
> Kembali ke isu iklan layanan masyarakat ini. Jadi baiknyo kita
> timbang-timbang bana lah mambuek iklan iko kok iyo lai ka cocok pendekatan
> saroman nantun. Bungkuihnyo harus "bener-bener diperhalus...". Konsepnyo
> dengan mengajak masyarakat berpikir. Bukan digurui...
>
> Ado ndak dunsanak kito nan ahli mambuek skenario sarupo iko? Trims...
>
> Wassalam,
> Nofrins
>
> *chaidir latief <[EMAIL PROTECTED]>* wrote:
>
> Add  Kurnia dan para dunsanak
>
> Alah baliak dari manyilam di Autralia. Baa ko kito mulai dengan RRI Padang
> dulu nan capek Ambo indak tau Kepala RRInyo Pernama alah diganti aytau alun
> Tapi pembantu pembantunya juga sangat responsif
>
> Sinetron eingkek palak mamalak, secara sederhana manfaat pariwisarta bagi
> rakyat banyak dll Kito carikan soponsor
>
> Chaidir N Latief
>
> - Original Message 
> From: "[EMAIL PROTECTED]" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: RantauNet@googlegroups.com
> Sent: Saturday, July 28, 2007 6:39:52 AM
> Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: Malu Aku Jadi Orang Minang
>
> Ass Wr Wb Pak chaidir, Mak Ajo Duta,Mak Idris Talu dan
> dunsanak2 sapalanta kasadonyo,
>
> Mohon ma'af, alah lamo juo ambo indak muncul di Palanta ko
> karano kesibukan ambo yang sadang ikut drilling operation di
> Arafura Sea.
>
> Dari pertemuan ambo dan Pak Chaidir dengan Pak Gubernur Gamawan
> Fauzi kapatangko tgl 16 Juli 2007 di Jakarta,memang beliau juga
> mengemukakan keluhan2 yang sama dari beberapa investor Asing
> yang baru2 saja memulai usahanya di Sumbar.Baru beberapa saat
> saja berdiri kantor2 mereka,sudah berbondong2 organisasi2 dan
> masyarakat yang datang "meminta sumbangan" yang mengatasnamakan
> organisasi masing2.Boleh jadi ini juga tidak jauh berbeda
> dengan pangua-memangua yang terjadi di BIM dan terminal2 di
> Sumbar dan tempat2 rekreasi lainnya.
>
> Dan ini jelas2 penyakit yang sudah sangat kronis di Sumbar saat
> ini,kata beliau.
> Masalah ini sebetulnya memerlukan ketegasan Hukum (Perda
> dsb).Tukang Pangua dihukum 5 tahun pejara,misalnya.Tapi sayang
> hukum di kita juga kan masih tidak jalan.
>
> Kalau memang kito2 di Palanta ko ingin berbuat sesuatu,mako
> kinilah saatnyo.Kita di Palanta ko harus segera berbuat sesuatu
> saat ini juga,sebutlah "kampanye penyadaran masyarakat Sumbar".
>
> Salah satu ide ambo:
>
> Ambo alah mengusulkan kepada Da Nofrin,untuk membuat semacam
> Sinetron atau Snapshot video atau iklan layanan masyarakat
> secara singkat tentang pangua memangua di Sumbarko.Kita siarkan
> sinetro atau iklan layanan masyarakat ko melalui jaringan
> televisi.
>
> Dalam sinetron atau iklan layanan masyarakat ko ,kito
> perlihatkan seorang pengusaha yang sadang dipangua

[EMAIL PROTECTED] Re: Malu Aku Jadi Orang Minang

2007-07-28 Terurut Topik Yudi "KudaLiar"
apokah iko tando2 urg awak alah jadi bangsa pengemis??
bangsa yg direndahkan oleh sejarah
bangsa yg dikalahkan...

sehingga tak ada rasa malu lagi utk meminta-minta...

padahal...dahulu nenek moyang org minang telah menyiapkan aturan adat agar
kamanakan2 nya tdk sampai jadi pengemis

tapi adat tinggal adat



On 7/28/07, [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>
> Ass Wr Wb Pak chaidir, Mak Ajo Duta,Mak Idris Talu dan
> dunsanak2 sapalanta kasadonyo,
>
> Mohon ma'af, alah lamo juo ambo indak muncul di Palanta ko
> karano kesibukan ambo yang sadang ikut drilling operation di
> Arafura Sea.
>
> Dari pertemuan ambo dan Pak Chaidir dengan Pak Gubernur Gamawan
> Fauzi kapatangko tgl 16 Juli 2007 di Jakarta,memang beliau juga
> mengemukakan keluhan2 yang sama dari beberapa investor Asing
> yang baru2 saja memulai usahanya di Sumbar.Baru beberapa saat
> saja berdiri kantor2 mereka,sudah berbondong2 organisasi2 dan
> masyarakat yang datang "meminta sumbangan" yang mengatasnamakan
> organisasi masing2.Boleh jadi ini juga tidak jauh berbeda
> dengan pangua-memangua yang terjadi di BIM dan terminal2 di
> Sumbar dan tempat2 rekreasi lainnya.
>
> Dan ini jelas2 penyakit yang sudah sangat kronis di Sumbar saat
> ini,kata beliau.
> Masalah ini sebetulnya memerlukan ketegasan Hukum (Perda
> dsb).Tukang Pangua dihukum 5 tahun pejara,misalnya.Tapi sayang
> hukum di kita juga kan masih tidak jalan.
>
> Kalau memang kito2 di Palanta ko ingin berbuat sesuatu,mako
> kinilah saatnyo.Kita di Palanta ko harus segera berbuat sesuatu
> saat ini juga,sebutlah "kampanye penyadaran masyarakat Sumbar".
>
> Salah satu ide ambo:
>
> Ambo alah mengusulkan kepada Da Nofrin,untuk membuat semacam
> Sinetron atau Snapshot video atau iklan layanan masyarakat
> secara singkat tentang pangua memangua di Sumbarko.Kita siarkan
> sinetro atau iklan layanan masyarakat ko melalui jaringan
> televisi.
>
> Dalam sinetron atau iklan layanan masyarakat ko ,kito
> perlihatkan seorang pengusaha yang sadang dipangua baik di BIM
> atau di Kantornyo atau di tampek2 rekreasi,sehingga akhirnya
> dia meninggalkan Sumbar,sehingga pengusaha tadi batal membuka
> usaha,yang sebenarnya sangat potensialuntuk merekrut puluhan
> sampai ratusan tenaga kerja.
>
> Mungkin dengan cara ini akan dapat menyadarkan masyarakat dan
> pemerintah secara luas.
>
> Mungkin begitu saja usulan dan urung rembug ambo,karano masalah
> pangua memangua di Sumbar ko indak ka salasai do,kalau kito
> hanyo bisa sekedar berdiskusi- dan berdiskusi sajo.Harus ado
> action nyata dari kito2 seluruh dunsanak di Palanta-ko,kalau
> memang kito2 ingin berbuat sesuatu untuk kemajuan Ranah Minang
> Kampuang Nan Tercinto.
>
> Sakian sajo dulu dari Ambo,talabiah takurang,mohon ambo dibari
> baribu2 ma'af.
>
> Wassalam,
> Kurnia Chalik
>
>
>
>
>
> >
>


-- 
Salam,

Yudi F
+62 819 3135 7781
http://yudifebri.multiply.com
YM ID : yudifebri

--~--~-~--~~~---~--~~
===
Sukseskan Pulang Basamo se Dunia, bulan Juni 2008.

Website: http://www.rantaunet.org
===
UNTUK SELALU DIPERHATIKAN:
- Harap memperhatikan urgensi posting email, yang besar dari >300KB.
- Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply.
- Email attachment, tidak dianjurkan! Tawarkan kepada yang berminat dan kirim 
melalui jalur pribadi.
===
Berhenti (unsubscribe), kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]

Webmail Mailing List dan Konfigurasi keanggotaan lihat di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
Dengan terlebih dahulu mendaftarkan email anda pada Google Account di:
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id&cd=US&service=groups2.
==
-~--~~~~--~~--~--~---



[EMAIL PROTECTED] Re: Malu Aku Jadi Orang Minang - sponsor iklan...?

2007-07-28 Terurut Topik Yulnofrins Napilus
Dinda Firdaus,

Baa nyo kalau para Saudagar Minang ikut serta mensponsori pembuatan iklan 
layanan masyarakat ini...? Kan sayang juo kalau alah berinvestasi besar-besaran 
di Sumbar, tapi iklimnya tidak kondusif...! Yang partamo akan rugi adolah para 
Saudagar kito iko. Kalaupun tidak akan rugi, tetapi kan kurang optimal 
hasilnya. Padahal alah basusah payah kito maajak mereka pulang kampuang. Rugi 
kaduo tantu masyarakat Sumbar, dstnya...

Minta bantuan artis-artis yg sudah punyo namo supayo lebih menarik perhatian 
dan sumangaik urang di Sumbar manontonnyo. Rasanya artis-artis kita ini tidak 
akan minta "fee" lah utk ini. Tetapi tentu transport, hotel, makannya sebaiknya 
kita sediakan. Bukan berarti mereka tidak sanggup bayar sendiri.  Cost yg agak 
labiah mungkin di ursn team produksi: Sutradara, Crew, Sewa Studio, Sewa Alat, 
dll. 

Tapi kito harus hati2 juo mambueknyo dan perlu pertimbangan matang. Krn bisa 
jadi pisau bamato duo. Kok tadanga dek urang lain ataupun calon wisatawan, 
takuik pulo mereka ka Sumbar beko... 

Salah satu bukti nyata. Ado dunsanak kito baru mambaco diskusi kito iko "agak 
dipatajam" saketek ttg "pareman", alah agak ragunyo mambao rombongan 700 urang 
experts ke Sumbar. Tetapi itu wajar dan kito indak pulo buliah manyalahkan ybs 
akan reaksinya... Padahal maksud kito "dipertajam" isunyo saketek, sekedar utk 
"aware" bahwa ado nan harus kita waspadai utk diperbaiki tanpa mengurangi 
penghargaan kito thd "hal-hal baik" yang sudah ada maupun telah diperbuat yang 
jauh lebih banyak lagi jumlahnya di Sumbar kita ini. Kecek urang cadiak pandai: 
"Kalau hidup dg pujian terus, akan sama dengan menggali lubang utk diri 
sendiri...". Jadi sebaiknya balance lah...

Kembali ke isu iklan layanan masyarakat ini. Jadi baiknyo kita timbang-timbang 
bana lah mambuek iklan iko kok iyo lai ka cocok pendekatan saroman nantun. 
Bungkuihnyo harus "bener-bener diperhalus...". Konsepnyo dengan mengajak 
masyarakat berpikir. Bukan digurui...

Ado ndak dunsanak kito nan ahli mambuek skenario sarupo iko? Trims...

Wassalam,
Nofrins

chaidir latief <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Add  Kurnia dan para dunsanak
  
 Alah baliak dari manyilam di Autralia. Baa ko kito mulai dengan RRI Padang 
dulu nan capek Ambo indak tau Kepala RRInyo Pernama alah diganti aytau alun 
Tapi pembantu pembantunya juga sangat responsif
  
 Sinetron eingkek palak mamalak, secara sederhana manfaat pariwisarta bagi 
rakyat banyak dll Kito carikan soponsor 
  
 Chaidir N Latief


 - Original Message 
From: "[EMAIL PROTECTED]" <[EMAIL PROTECTED]>
To: RantauNet@googlegroups.com
Sent: Saturday, July 28, 2007 6:39:52 AM
Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: Malu Aku Jadi Orang Minang

 Ass Wr Wb Pak chaidir, Mak Ajo Duta,Mak Idris Talu dan 
dunsanak2 sapalanta kasadonyo,

Mohon ma'af, alah lamo juo ambo indak muncul di Palanta ko 
karano kesibukan ambo yang sadang ikut drilling operation di 
Arafura Sea.

Dari pertemuan ambo dan Pak Chaidir dengan Pak Gubernur Gamawan 
Fauzi kapatangko tgl 16 Juli 2007 di Jakarta,memang beliau juga 
mengemukakan keluhan2 yang sama dari beberapa investor Asing 
yang baru2 saja memulai usahanya di Sumbar.Baru beberapa saat 
saja berdiri kantor2 mereka,sudah berbondong2 organisasi2 dan 
masyarakat yang datang "meminta sumbangan" yang mengatasnamakan 
organisasi masing2.Boleh jadi ini juga tidak jauh berbeda 
dengan pangua-memangua yang terjadi di BIM dan terminal2 di 
Sumbar dan tempat2 rekreasi lainnya.

Dan ini jelas2 penyakit yang sudah sangat kronis di Sumbar saat 
ini,kata beliau.
Masalah ini sebetulnya memerlukan ketegasan Hukum (Perda  
dsb).Tukang Pangua dihukum 5 tahun pejara,misalnya.Tapi sayang 
hukum di kita juga kan masih tidak jalan. 

Kalau memang kito2 di Palanta ko ingin berbuat sesuatu,mako 
kinilah saatnyo.Kita di Palanta ko harus segera berbuat sesuatu 
saat ini juga,sebutlah "kampanye penyadaran masyarakat Sumbar".

Salah satu ide ambo:

Ambo alah mengusulkan kepada Da Nofrin,untuk membuat semacam   
Sinetron atau Snapshot video atau iklan layanan masyarakat 
secara singkat tentang pangua memangua di Sumbarko.Kita siarkan 
sinetro atau iklan layanan masyarakat ko melalui jaringan 
televisi.

Dalam sinetron atau iklan layanan masyarakat ko ,kito 
perlihatkan seorang pengusaha yang sadang dipangua baik di BIM 
atau di Kantornyo atau di tampek2 rekreasi,sehingga akhirnya 
dia meninggalkan Sumbar,sehingga pengusaha tadi batal membuka 
usaha,yang sebenarnya sangat potensialuntuk merekrut puluhan 
sampai  ratusan tenaga kerja.

Mungkin dengan cara ini akan dapat menyadarkan masyarakat dan 
pemerintah secara luas.

Mungkin begitu saja usulan dan urung rembug ambo,karano masalah 
pangua memangua di Sumbar ko indak ka salasai do,kalau kito 
hanyo bisa sekedar berdiskusi- dan berdiskusi sajo.Harus ado 
action nyata dari kito2 seluruh dunsanak di Palanta-ko,kalau 
meman

[EMAIL PROTECTED] Re: Malu Aku Jadi Orang Minang

2007-07-28 Terurut Topik chaidir latief
Add  Kurnia dan para dunsanak

Alah baliak dari manyilam di Autralia. Baa ko kito mulai dengan RRI Padang dulu 
nan capek Ambo indak tau Kepala RRInyo Pernama alah diganti aytau alun Tapi 
pembantu pembantunya juga sangat responsif

Sinetron eingkek palak mamalak, secara sederhana manfaat pariwisarta bagi 
rakyat banyak dll Kito carikan soponsor 

Chaidir N Latief


- Original Message 
From: "[EMAIL PROTECTED]" <[EMAIL PROTECTED]>
To: RantauNet@googlegroups.com
Sent: Saturday, July 28, 2007 6:39:52 AM
Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: Malu Aku Jadi Orang Minang


Ass Wr Wb Pak chaidir, Mak Ajo Duta,Mak Idris Talu dan 
dunsanak2 sapalanta kasadonyo,

Mohon ma'af, alah lamo juo ambo indak muncul di Palanta ko 
karano kesibukan ambo yang sadang ikut drilling operation di 
Arafura Sea.

Dari pertemuan ambo dan Pak Chaidir dengan Pak Gubernur Gamawan 
Fauzi kapatangko tgl 16 Juli 2007 di Jakarta,memang beliau juga 
mengemukakan keluhan2 yang sama dari beberapa investor Asing 
yang baru2 saja memulai usahanya di Sumbar.Baru beberapa saat 
saja berdiri kantor2 mereka,sudah berbondong2 organisasi2 dan 
masyarakat yang datang "meminta sumbangan" yang mengatasnamakan 
organisasi masing2.Boleh jadi ini juga tidak jauh berbeda 
dengan pangua-memangua yang terjadi di BIM dan terminal2 di 
Sumbar dan tempat2 rekreasi lainnya.

Dan ini jelas2 penyakit yang sudah sangat kronis di Sumbar saat 
ini,kata beliau.
Masalah ini sebetulnya memerlukan ketegasan Hukum (Perda 
dsb).Tukang Pangua dihukum 5 tahun pejara,misalnya.Tapi sayang 
hukum di kita juga kan masih tidak jalan. 

Kalau memang kito2 di Palanta ko ingin berbuat sesuatu,mako 
kinilah saatnyo.Kita di Palanta ko harus segera berbuat sesuatu 
saat ini juga,sebutlah "kampanye penyadaran masyarakat Sumbar".

Salah satu ide ambo:

Ambo alah mengusulkan kepada Da Nofrin,untuk membuat semacam   
Sinetron atau Snapshot video atau iklan layanan masyarakat 
secara singkat tentang pangua memangua di Sumbarko.Kita siarkan 
sinetro atau iklan layanan masyarakat ko melalui jaringan 
televisi.

Dalam sinetron atau iklan layanan masyarakat ko ,kito 
perlihatkan seorang pengusaha yang sadang dipangua baik di BIM 
atau di Kantornyo atau di tampek2 rekreasi,sehingga akhirnya 
dia meninggalkan Sumbar,sehingga pengusaha tadi batal membuka 
usaha,yang sebenarnya sangat potensialuntuk merekrut puluhan 
sampai ratusan tenaga kerja.

Mungkin dengan cara ini akan dapat menyadarkan masyarakat dan 
pemerintah secara luas.

Mungkin begitu saja usulan dan urung rembug ambo,karano masalah 
pangua memangua di Sumbar ko indak ka salasai do,kalau kito 
hanyo bisa sekedar berdiskusi- dan berdiskusi sajo.Harus ado 
action nyata dari kito2 seluruh dunsanak di Palanta-ko,kalau 
memang kito2 ingin berbuat sesuatu untuk kemajuan Ranah Minang 
Kampuang Nan Tercinto.

Sakian sajo dulu dari Ambo,talabiah takurang,mohon ambo dibari 
baribu2 ma'af.

Wassalam,
Kurnia Chalik







   

Get the Yahoo! toolbar and be alerted to new email wherever you're surfing.
http://new.toolbar.yahoo.com/toolbar/features/mail/index.php
--~--~-~--~~~---~--~~
===
Sukseskan Pulang Basamo se Dunia, bulan Juni 2008.

Website: http://www.rantaunet.org
===
UNTUK SELALU DIPERHATIKAN:
- Harap memperhatikan urgensi posting email, yang besar dari >300KB.
- Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply.
- Email attachment, tidak dianjurkan! Tawarkan kepada yang berminat dan kirim 
melalui jalur pribadi.
===
Berhenti (unsubscribe), kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]

Webmail Mailing List dan Konfigurasi keanggotaan lihat di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
Dengan terlebih dahulu mendaftarkan email anda pada Google Account di:
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id&cd=US&service=groups2.
==
-~--~~~~--~~--~--~---



[EMAIL PROTECTED] Re: Malu Aku Jadi Orang Minang

2007-07-27 Terurut Topik hanifah daman
Malala  
   
  Katiko sadang lamak makan sup buah 
  Ya sup nan isino sagalo buah
  di halaman PPTIK UGM
  Datang ngamen siliah baganti
  Ado nan mudo ado nan tuo
  Laki-laki dan padusi
  Sadono maharok belas kasihan
   
  Hilang salero jadino
  Ka diagiah ...  ???
  Ndak di agiah  ???
  Hal sarupo tajadi bisuak dan bisuakno
   
  Ah bialah awak indak makan sup buah li
  Kok taragak awak tungkuh sen
  Awak makan di tampek lain
  Nan bebas dari pengemis
   
  Minggu lalu awak malala ka Bogor
  Numpang lalok di kureta api malam Taksaka
  Malang nan mauntok
  Taksaka mogok di tangah sawah
  Tigo jam manunggu 
  Akhiano pindah ka kureta lain
   
  Supayo sampai ka Bogor
  Sakali lai pindah kureta di Gambia
  Sampai di Bogor 
  Di caliak hari iyo alah tangah hari
  Di cari- cari nan manjapuik
  Indak pulo tampak puncak iduangno
  Waduh baterai Hp abih pulo
  Indak ciek juo nomor nan takana
   
  Untuak sampai karumah kost anak kanduang sibiran tulang
  Harus naiak angkot duo kali lai
  Katiko baganti angkot di Bubulak
  Tabukak rosleting tas
  Hp nan indak babaterai lai
  Nan alah mangawani awak batahun lamono
  Di salang dek kawan
   
  Katiko nak babaliak ka Jogja 
  Di Stasiun Bogor
  Sakali lai rosleting tas tabukak
  Kali wakatu mambali kuricih kureta
  Lai indak ado nan ilang
   
  Whhh Bogor 
  Labiah ganeh dari Bengkulu
   
  Jogja Juli 2007
  

Fikri Kibar <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Pak Ajoduta,

Ambo sharing jo kawan-kawan soal puisi apak ko, lai mantap.
apo nan dimakasuik boss?


  On 7/21/07, dutamardin umar < [EMAIL PROTECTED]> wrote:Sekali sekali niru 
Uda Taufiq Ismail;
   
  Malu Aku Jadi Orang Minang
   
  Di BIM aku di pangua
  Di lapangan parkir aku dipalak
  Ditempat wisata aku diperas
  Naik kapal terbang bosku "nembak" 
   
  Pantaiku kotor
  Pasarku kumuh
  Daerah wisataku tak terurus
  Bosku bilang: "Akan difikirkan"
   
  Surauku langang
  Mal-ku ramai 
  Bosku bilang:"yang salah orangtua"
   
  Anak gadisku
  Tak lagi berbaju kurung
  Nampak ketek
  Nampak pusek
  Nampak ek
  Bosku bilang:"yang salah mamak jo nenek"
   
  Dulu pemimpin banyak dari kampungku
  Ulama besar dari nagariku
  Pujangga dari ranahku
  Bosku bilang:"Jangan mimpilah. 
  Sekarang jaman pragmatis
  Yang penting pitis"
   
  Malu jadi orang Minang?
  Enggak jugalah
  Sebab aku tak pernah minta
  dilahirkan sebagai orang Minang. 
   
  Melihat tari piring aku suka
  Mendengar talemong hati berdebar
  Mendengar bansi jo pupuik hati bergetar
  Aku hanyut melihat foto-foto alam Minangkabau
  Tunggu kami bundo...
  Aku akan datang melapor padamu Bos!
   
   
  Virginia, dimusim panas 2007
  Ajoduta
   



  







   
-
Be a better Heartthrob. Get better relationship answers from someone who knows.
Yahoo! Answers - Check it out. 
--~--~-~--~~~---~--~~
===
Sukseskan Pulang Basamo se Dunia, bulan Juni 2008.

Website: http://www.rantaunet.org
===
UNTUK SELALU DIPERHATIKAN:
- Harap memperhatikan urgensi posting email, yang besar dari >300KB.
- Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply.
- Email attachment, tidak dianjurkan! Tawarkan kepada yang berminat dan kirim 
melalui jalur pribadi.
===
Berhenti (unsubscribe), kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]

Webmail Mailing List dan Konfigurasi keanggotaan lihat di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
Dengan terlebih dahulu mendaftarkan email anda pada Google Account di:
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id&cd=US&service=groups2.
==
-~--~~~~--~~--~--~---



[EMAIL PROTECTED] Re: Malu Aku Jadi Orang Minang

2007-07-27 Terurut Topik Fikri Kibar
Pak Ajoduta,

Ambo sharing jo kawan-kawan soal puisi apak ko, lai mantap.
apo nan dimakasuik boss?


On 7/21/07, dutamardin umar < [EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Sekali sekali niru Uda Taufiq Ismail;
>
> *Malu Aku Jadi Orang Minang*
> **
> Di BIM aku di pangua
> Di lapangan parkir aku dipalak
> Ditempat wisata aku diperas
> Naik kapal terbang bosku "nembak"
>
> Pantaiku kotor
> Pasarku kumuh
> Daerah wisataku tak terurus
> Bosku bilang: "Akan difikirkan"
>
> Surauku langang
> Mal-ku ramai
> Bosku bilang:"yang salah orangtua"
>
> Anak gadisku
> Tak lagi berbaju kurung
> Nampak ketek
> Nampak pusek
> Nampak ek
>  Bosku bilang:"yang salah mamak jo nenek"
>
> Dulu pemimpin banyak dari kampungku
> Ulama besar dari nagariku
> Pujangga dari ranahku
> Bosku bilang:"Jangan mimpilah.
> Sekarang jaman pragmatis
> Yang penting pitis"
>
> Malu jadi orang Minang?
> Enggak jugalah
> Sebab aku tak pernah minta
> dilahirkan sebagai orang Minang.
>
> Melihat tari piring aku suka
> Mendengar talemong hati berdebar
> Mendengar bansi jo pupuik hati bergetar
> Aku hanyut melihat foto-foto alam Minangkabau
>  Tunggu kami bundo...
> Aku akan datang melapor padamu Bos!
>
>
> Virginia, dimusim panas 2007
> Ajoduta
>
>
>
> >
>

--~--~-~--~~~---~--~~
===
Sukseskan Pulang Basamo se Dunia, bulan Juni 2008.

Website: http://www.rantaunet.org
===
UNTUK SELALU DIPERHATIKAN:
- Harap memperhatikan urgensi posting email, yang besar dari >300KB.
- Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply.
- Email attachment, tidak dianjurkan! Tawarkan kepada yang berminat dan kirim 
melalui jalur pribadi.
===
Berhenti (unsubscribe), kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]

Webmail Mailing List dan Konfigurasi keanggotaan lihat di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
Dengan terlebih dahulu mendaftarkan email anda pada Google Account di:
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id&cd=US&service=groups2.
==
-~--~~~~--~~--~--~---



[EMAIL PROTECTED] Re: Malu Aku Jadi Orang Minang

2007-07-27 Terurut Topik [EMAIL PROTECTED]

Ass Wr Wb Pak chaidir, Mak Ajo Duta,Mak Idris Talu dan 
dunsanak2 sapalanta kasadonyo,

Mohon ma'af, alah lamo juo ambo indak muncul di Palanta ko 
karano kesibukan ambo yang sadang ikut drilling operation di 
Arafura Sea.

Dari pertemuan ambo dan Pak Chaidir dengan Pak Gubernur Gamawan 
Fauzi kapatangko tgl 16 Juli 2007 di Jakarta,memang beliau juga 
mengemukakan keluhan2 yang sama dari beberapa investor Asing 
yang baru2 saja memulai usahanya di Sumbar.Baru beberapa saat 
saja berdiri kantor2 mereka,sudah berbondong2 organisasi2 dan 
masyarakat yang datang "meminta sumbangan" yang mengatasnamakan 
organisasi masing2.Boleh jadi ini juga tidak jauh berbeda 
dengan pangua-memangua yang terjadi di BIM dan terminal2 di 
Sumbar dan tempat2 rekreasi lainnya.

Dan ini jelas2 penyakit yang sudah sangat kronis di Sumbar saat 
ini,kata beliau.
Masalah ini sebetulnya memerlukan ketegasan Hukum (Perda 
dsb).Tukang Pangua dihukum 5 tahun pejara,misalnya.Tapi sayang 
hukum di kita juga kan masih tidak jalan. 

Kalau memang kito2 di Palanta ko ingin berbuat sesuatu,mako 
kinilah saatnyo.Kita di Palanta ko harus segera berbuat sesuatu 
saat ini juga,sebutlah "kampanye penyadaran masyarakat Sumbar".

Salah satu ide ambo:

Ambo alah mengusulkan kepada Da Nofrin,untuk membuat semacam   
Sinetron atau Snapshot video atau iklan layanan masyarakat 
secara singkat tentang pangua memangua di Sumbarko.Kita siarkan 
sinetro atau iklan layanan masyarakat ko melalui jaringan 
televisi.

Dalam sinetron atau iklan layanan masyarakat ko ,kito 
perlihatkan seorang pengusaha yang sadang dipangua baik di BIM 
atau di Kantornyo atau di tampek2 rekreasi,sehingga akhirnya 
dia meninggalkan Sumbar,sehingga pengusaha tadi batal membuka 
usaha,yang sebenarnya sangat potensialuntuk merekrut puluhan 
sampai ratusan tenaga kerja.

Mungkin dengan cara ini akan dapat menyadarkan masyarakat dan 
pemerintah secara luas.

Mungkin begitu saja usulan dan urung rembug ambo,karano masalah 
pangua memangua di Sumbar ko indak ka salasai do,kalau kito 
hanyo bisa sekedar berdiskusi- dan berdiskusi sajo.Harus ado 
action nyata dari kito2 seluruh dunsanak di Palanta-ko,kalau 
memang kito2 ingin berbuat sesuatu untuk kemajuan Ranah Minang 
Kampuang Nan Tercinto.

Sakian sajo dulu dari Ambo,talabiah takurang,mohon ambo dibari 
baribu2 ma'af.

Wassalam,
Kurnia Chalik

 



--~--~-~--~~~---~--~~
===
Sukseskan Pulang Basamo se Dunia, bulan Juni 2008.

Website: http://www.rantaunet.org
===
UNTUK SELALU DIPERHATIKAN:
- Harap memperhatikan urgensi posting email, yang besar dari >300KB.
- Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply.
- Email attachment, tidak dianjurkan! Tawarkan kepada yang berminat dan kirim 
melalui jalur pribadi.
===
Berhenti (unsubscribe), kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]

Webmail Mailing List dan Konfigurasi keanggotaan lihat di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
Dengan terlebih dahulu mendaftarkan email anda pada Google Account di:
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id&cd=US&service=groups2.
==
-~--~~~~--~~--~--~---



[EMAIL PROTECTED] Re: Malu Aku Jadi Orang Minang

2007-07-27 Terurut Topik chaidir latief
Idris Talu yang baik

Suatu sindiram yang tepat Ambo tahun 1969 disaat kerusuhan rasial ado di 
Malaysia denga ka terakhir dari Kedah ke KL Ambo hanya tau HASILNYO Keputusan 
yang diambil oleh orang Melayu dengan ekonomi barunya dimana 1/3 kekayaan 
Malaysia harus ada diytangan orang Melayu 

Chaidir N latief 


- Original Message 
From: Idris Talu <[EMAIL PROTECTED]>
To: RantauNet@googlegroups.com
Sent: Friday, July 27, 2007 10:53:09 PM
Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: Malu Aku Jadi Orang Minang

Thanks for your support,

But then, ambo sadiah, uang Ringgik Malaysia, gambarnyo rajo urang awak Tuanku 
Abdul Rahman-urang Minang (tolong jangan keliru, PM Malaysia yang pertama Tunku 
Abdul Rahman-urang Kedah), uang Dolar Singapurapura, gambarnyo urang awak juo, 
Presiden Yusof Ishak, tetapi nagarai awak Sumbar terkebelakang dari segi 
keuangan.

Potensi untuk lebih maju dan megah sebagai pusat Minangkabau sedunia cukup kuat 
dan kukuh. Jika semua initiatives ditumpukan kearah memajukan Sumbar, insya 
Allah akan berjaya.

Basamo-samolah kito bausaho ke arah itu.

Idris Talu.

malimmudo raoslamo <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
dalam hal ini aku menyokong anda.
apolah kito...melukut tepian gantang.
just carry along...ok.
 
old friend.
Ipoh.

Idris Talu <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Assalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuhu,

Kanda Chaidir dan Ajo Duta nan ambo hurmati,
 
Malu adalah sifat kita manusia yang normal apabila kita membandingkan sesuatu 
di antara kita. Tetapi sifat ini tidak seharusnya mematikan kita dalam berusaha 
memperbaikinya. Kita ambil contoh Indonesia, siapa bilang Indonesia tidak baik? 
Saban tahun, universiti-universiti di Malaysia menarik dosen-dosen yang 
bagus-bagus dari Indonesia supaya berkhidmat di Malaysia. Kalau mereka tidak 
bagus kenapa mereka dilayan sebegitu baik di Malaysia, diberikan gaji yang 
lumayan - ramai di antaranya yang terus menjadi rakyat Malaysia dan menarik 
ribuan pelajar-pelajar Indonesia ka Malaysia. Kalau mereka masih di Indonesia 
mungkin mereka juga termasuk ke dalam kelompok bersindrom inferioriti ini.
 
Coba kita liat pula aliran pelajar Malaysia yang belajar di Indonesia - 
beratus-ribu anak-anak Malaysia mencari ilmu di Indonesia. Ada Menteri Malaysia 
yang pernah belajar di Indonesia. Tentu ada kehebatan di sini (Indonesia). 
 
Berbalik kepada perasaan malu, siapa yang tidak mempunyai perasaan malu. Ambo 
juga mempunyainya. Ini timbul kerna sistem komunikasi kita tidak sama. Ada 
masalah EQ (emotional intelligent) di sini. Kita tidak dapat mewujudkan level 
yang sama di antara kita. Contohnya tulisan anggota rantaunet dari Malaysia 
kurang disukai kerna resam mereka yang agak berbeda. Ambo juga malu pabilo 
pandangan ambo sendiri melalui rantaunet tidak dipedulikan oleh ramai anggota 
millis kerna perbedaan-perbedaan dalam hal ini - mungkin kerna ambo tidak lebih 
dari "abu di atas tunggul". Namun baitu, ambo akan taruih memberikan padapek 
jika masih diterima sebagai anggota rantaunet-mungkin pandapek ambo bisa 
diterima oleh "passive members".
 
Pada suatu petang yang hening di ateh bukik di Ambun Pagi- sambil maliek 
panorama yang indah di bawah bukik sana - Danau Maninjau dengan lahan sawah 
menguning, air mato ambo deras mengalir. Timbul pertanyaan di benak ambo, 
kenapa begitu ramai urang Minang (termasuk kakek ambo) sanggup meredah laut 
Selat Melaka, meninggalkan nagari sebegini indah bertarung nasib di rantau yang 
belum tentu hasilnya? Dan yang labiah mengherankan ambo, pabilo ambo mengajak 
generasi yang lebih tuo dari ambo untuak pulkam, "pai lah daulu!" jawab mereka. 
And they never follow me till the end of their life. 
 
Malu bukannya penutup cerita. Malu membuka jalan kepada usaha perbaikkan. Ambo 
petik kata-kata Jim Collins dalam bukunya "Good to Great" yang berbunyi:-
 
"We don't have great schools, principally because we have good schools. We 
don't have great government, principally because we have good government. Few 
people attain great lives, in large part because it is just so easy to settle 
for a good life. The great vast majority of companies never become great, 
precisely because the vast majority become quite good-and that is their main 
problem."
 
Terpulang kepada kita samaada kita ingin taruih "just so easy to settle for a 
good life." Dan.Apakah kita benar-benar berada "in good life?"
 
Wassalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuhu,
 
Yang akan terus menulis walau pun tidak dipedulikan ialah,
Idris Talu (56)

chaidir latief <[EMAIL PROTECTED]> wrote: 
Add Duta Mardin yang baik
Tidak hanya sebagai orang Minang tetapi sebagai orang Indonesia kita juga harus 
merasa malu Orang lain bisa bangsa kita tidak Orang lain maju bangsa kita 
tertinggal Contohnya dibanyak hal 
 
Saya mengalami sendiri parang Melayu  bertukar pengalaman soal Keretaapi  
Peninggalan Belanfada yang hanya 6700 km sekarang tinggal hany

[EMAIL PROTECTED] Re: Malu Aku Jadi Orang Minang

2007-07-27 Terurut Topik Idris Talu
Thanks for your support,
  
  But then, ambo sadiah, uang Ringgik Malaysia, gambarnyo rajo urang awak 
Tuanku Abdul Rahman-urang Minang (tolong jangan keliru, PM Malaysia yang 
pertama Tunku Abdul Rahman-urang Kedah),  uang Dolar Singapurapura, gambarnyo 
urang awak juo, Presiden Yusof  Ishak, tetapi nagarai awak Sumbar terkebelakang 
dari segi keuangan.
  
  Potensi untuk lebih maju dan megah sebagai pusat Minangkabau sedunia  cukup 
kuat dan kukuh. Jika semua initiatives ditumpukan kearah  memajukan Sumbar, 
insya Allah akan berjaya.
  
  Basamo-samolah kito bausaho ke arah itu.
  
  Idris Talu.

malimmudo raoslamo <[EMAIL PROTECTED]> wrote:  dalam hal ini aku menyokong anda.
  apolah kito...melukut tepian gantang.
  just carry along...ok.
   
  old friend.
  Ipoh.

Idris Talu <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Assalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuhu,
  Kanda Chaidir dan Ajo Duta nan ambo hurmati,
   
  Malu  adalah sifat kita manusia yang normal apabila kita membandingkan  
sesuatu di antara kita. Tetapi sifat ini tidak seharusnya mematikan  kita dalam 
berusaha memperbaikinya. Kita ambil contoh Indonesia, siapa  bilang Indonesia 
tidak baik? Saban tahun, universiti-universiti di  Malaysia menarik dosen-dosen 
yang bagus-bagus dari Indonesia supaya  berkhidmat di Malaysia. Kalau mereka 
tidak bagus kenapa mereka dilayan  sebegitu baik di Malaysia, diberikan gaji 
yang lumayan - ramai di  antaranya yang terus menjadi rakyat Malaysia dan 
menarik ribuan  pelajar-pelajar Indonesia ka Malaysia. Kalau mereka masih di 
Indonesia  mungkin mereka juga termasuk ke dalam kelompok bersindrom 
inferioriti  ini.
   
  Coba  kita liat pula aliran pelajar Malaysia yang belajar di Indonesia -  
beratus-ribu anak-anak Malaysia mencari ilmu di Indonesia. Ada Menteri  
Malaysia yang pernah belajar di Indonesia. Tentu ada kehebatan di sini  
(Indonesia). 
   
  Berbalik  kepada perasaan malu, siapa yang tidak mempunyai perasaan malu. 
Ambo  juga mempunyainya. Ini timbul kerna sistem komunikasi kita tidak sama.  
Ada masalah EQ (emotional intelligent) di sini. Kita tidak dapat  mewujudkan 
level yang sama di antara kita. Contohnya tulisan anggota  rantaunet dari 
Malaysia kurang disukai kerna resam mereka yang agak  berbeda. Ambo juga malu 
pabilo pandangan ambo sendiri melalui rantaunet  tidak dipedulikan oleh ramai 
anggota millis kerna perbedaan-perbedaan  dalam hal ini - mungkin kerna ambo 
tidak lebih dari "abu di atas  tunggul". Namun baitu, ambo akan taruih 
memberikan padapek jika masih  diterima sebagai anggota rantaunet-mungkin 
pandapek ambo bisa diterima  oleh "passive members".
   
  Pada  suatu petang yang hening di ateh bukik di Ambun Pagi- sambil maliek  
panorama yang indah di bawah bukik sana - Danau Maninjau dengan lahan  sawah 
menguning, air mato ambo deras mengalir. Timbul pertanyaan di  benak ambo, 
kenapa begitu ramai urang Minang (termasuk kakek ambo)  sanggup meredah laut 
Selat Melaka, meninggalkan nagari sebegini indah  bertarung nasib di rantau 
yang belum tentu hasilnya? Dan yang labiah  mengherankan ambo, pabilo ambo 
mengajak generasi yang lebih tuo dari  ambo untuak pulkam, "pai lah daulu!" 
jawab mereka. And they never  follow me till the end of their life. 
   
  Malu  bukannya penutup cerita. Malu membuka jalan kepada usaha perbaikkan.  
Ambo petik kata-kata Jim Collins dalam bukunya "Good to Great" yang  berbunyi:-
   
  "We  don't have great schools, principally because we have good schools. We  
don't have great government, principally because we have good  government. Few 
people attain great lives, in large part because it is  just so easy to settle 
for a good life. The great vast majority of  companies never become great, 
precisely because the vast majority  become quite good-and that is their main 
problem."
   
  Terpulang  kepada kita samaada kita ingin taruih "just so easy to settle for 
a  good life." Dan.Apakah kita benar-benar berada "in good life?"
   
  Wassalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuhu,
   
  Yang akan terus menulis walau pun tidak dipedulikan ialah,
  Idris Talu (56)

chaidir latief <[EMAIL PROTECTED]> wrote:  Add Duta Mardin yang baik
  Tidak  hanya sebagai orang Minang tetapi sebagai orang Indonesia kita juga  
harus merasa malu Orang lain bisa bangsa kita tidak Orang lain maju  bangsa 
kita tertinggal Contohnya dibanyak hal 
 
  Saya  mengalami sendiri parang Melayu  bertukar pengalaman soal  Keretaapi  
Peninggalan Belanfada yang hanya 6700 km sekarang  tinggal hanya separonnya 
Dengan lok uanp di zanman Belanda Jakarta  Bandung mampu 2,5 jam Sekarang 
dengan disel dan perbaikan rel ganda dll  3 - 4 jam  Sementara sebentyar lagi 
Singapura - Kuala Lumpur 90  menit saja 
   
  Saya  pernah diejek teman lama Ada apa negeri anda Negeri kepulauan dimana  
mana laut tapi inpor garam. Negri pertanian tapi impor beras jagung  kedela 
kentang Semua impor Yang diekspor  malahan tenaga kasar  pembantu rumah tangga 
Tidal dimanfaatkan didalam negri

[EMAIL PROTECTED] Re: Malu Aku Jadi Orang Minang

2007-07-27 Terurut Topik Idris Talu
Assalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuhu,
  
  Kanda Chaider Latief nan ambo hurmati, partamo mohon maoh kerna alah  lamo ka 
outstation ambo sampai pagi Jumahaik tadi, dan besok akan  keluar lagi.
  
  Ambo sutuju bana unjuran Kanda tasabuik. samo-samolah kito   baganding bahu 
bausaho memperbaiki yang mano patut untuk keberkahan  basamo. 
  
  Wassalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuhu,
  
  Idris Talu (56)

chaidir latief <[EMAIL PROTECTED]> wrote:  Add Idris Talu Duta Mardi dan para 
dunsanak
   
  Memang  rasa MALU itu lah batrang kali yang perlu kita kobarkan Kenapa orang  
lain BISA kenapa kita TIDAK BISA  Apa yang add utarakan tentang  YANG TELAH 
BAIK itu kita LEBIH SEMPUIRNAKAN Dulu banyak sekali kawan  kawan ambo yang 
mengajar jadi dosen  di Malaysia Kini mahasiswa  kita yang banyak dinataranya 
cucu ambo Urang dulu belajar ke  Indonesia  
   
  Pandangan  add yang dirantau akan lebih luas melihat dunia. Karena itu 
beberapa  pikiran kalioan apa yang baik dinegri orang yang sapat kita TIRU  
sesuaikan dengan kondisi kita . Ambo terus terang KURANG SEPAHAM  kalau kita 
hanya MENGELUH membahas bakapanjangan yang tidak ada  jalan keluarnya 
   
  Kami  mau maadokan pusat informasi dan promosi pariwisata Siapa bilang  
infprmasi dan [romosi tidak penting Alah berdiskusi bagai Prof nan  Kep Dinas 
Pariwisata dengan tokoh tokoh Jawa Barat Kami tidak  minta uang Alah ado yang 
mau menyediakan tempat dan segala fasilitas  Mereka tentunya indak bisa mulai  
kalau indak ado secari kertas OK  Sampai kini alah hampia 6 bulan ITU ADALAH 
KENYATAAN  dan HAMBATAN  Namun kawan2 di Jawa Barat tidak tinggal diam Mereka 
jemput bola   Ambo alun tau perkembangan terakhir
   
  BANYAK NAN HARUS DIKARAJOKAN Karano itu paralu FOKUS ciek ciek Rasonyo kita 
tidak akan MALU kalau kita BERUSAHO TERUS 
   
  Chaidir N Latief
   


  - Original Message 
From: Idris Talu <[EMAIL PROTECTED]>
To: RantauNet@googlegroups.com
Sent: Sunday, July 22, 2007 1:44:04 AM
Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: Malu Aku Jadi Orang Minang

Assalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuhu,
  Kanda Chaidir dan Ajo Duta nan ambo hurmati,
   
  Malu  adalah sifat kita manusia yang normal apabila kita membandingkan  
sesuatu di antara kita. Tetapi sifat ini tidak seharusnya mematikan  kita dalam 
berusaha memperbaikinya. Kita ambil contoh Indonesia, siapa  bilang Indonesia 
tidak baik? Saban tahun, universiti-universiti di  Malaysia menarik dosen-dosen 
yang bagus-bagus dari Indonesia supaya  berkhidmat di Malaysia. Kalau mereka 
tidak bagus kenapa mereka dilayan  sebegitu baik di Malaysia, diberikan gaji 
yang lumayan - ramai di  antaranya yang terus menjadi rakyat Malaysia dan 
menarik ribuan  pelajar-pelajar Indonesia ka Malaysia. Kalau mereka masih di 
Indonesia  mungkin mereka juga termasuk ke dalam kelompok bersindrom 
inferioriti  ini.
   
  Coba  kita liat pula aliran pelajar Malaysia yang belajar di Indonesia -  
beratus-ribu anak-anak Malaysia mencari ilmu di Indonesia. Ada Menteri  
Malaysia yang pernah belajar di Indonesia. Tentu ada kehebatan di sini  
(Indonesia). 
   
  Berbalik  kepada perasaan malu, siapa yang tidak mempunyai perasaan malu. 
Ambo  juga mempunyainya. Ini timbul kerna sistem komunikasi kita tidak sama.  
Ada masalah EQ (emotional intelligent) di sini. Kita tidak dapat  mewujudkan 
level yang sama di antara kita. Contohnya tulisan anggota  rantaunet dari 
Malaysia kurang disukai kerna resam mereka yang agak  berbeda. Ambo juga malu 
pabilo pandangan ambo sendiri melalui rantaunet  tidak dipedulikan oleh ramai 
anggota millis kerna perbedaan-perbedaan  dalam hal ini - mungkin kerna ambo 
tidak lebih dari "abu di atas  tunggul". Namun baitu, ambo akan taruih 
memberikan padapek jika masih  diterima sebagai anggota rantaunet-mungkin 
pandapek ambo bisa diterima  oleh "passive members".
   
  Pada  suatu petang yang hening di ateh bukik di Ambun Pagi- sambil maliek  
panorama yang indah di bawah bukik sana - Danau Maninjau dengan lahan  sawah 
menguning, air mato ambo deras mengalir. Timbul pertanyaan di  benak ambo, 
kenapa begitu ramai urang Minang (termasuk kakek ambo)  sanggup meredah laut 
Selat Melaka, meninggalkan nagari sebegini indah  bertarung nasib di rantau 
yang belum tentu hasilnya? Dan yang labiah  mengherankan ambo, pabilo ambo 
mengajak generasi yang lebih tuo dari  ambo untuak pulkam, "pai lah daulu!" 
jawab mereka. And they never  follow me till the end of their life. 
   
  Malu  bukannya penutup cerita. Malu membuka jalan kepada usaha perbaikkan.  
Ambo petik kata-kata Jim Collins dalam bukunya "Good to Great" yang  berbunyi:-
   
  "We don't have  great schools, principally because we have good schools. We 
don't have  great government, principally because we have good government. Few  
people attain great lives, in large part because it is just so easy to  settle 
for a good life. The great vast majority of companies nev

[EMAIL PROTECTED] Re: Malu Aku Jadi Orang Minang

2007-07-24 Terurut Topik malimmudo raoslamo
dalam hal ini aku menyokong anda.
  apolah kito...melukut tepian gantang.
  just carry along...ok.
   
  old friend.
  Ipoh.

Idris Talu <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Assalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuhu,
  Kanda Chaidir dan Ajo Duta nan ambo hurmati,
   
  Malu adalah sifat kita manusia yang normal apabila kita membandingkan sesuatu 
di antara kita. Tetapi sifat ini tidak seharusnya mematikan kita dalam berusaha 
memperbaikinya. Kita ambil contoh Indonesia, siapa bilang Indonesia tidak baik? 
Saban tahun, universiti-universiti di Malaysia menarik dosen-dosen yang 
bagus-bagus dari Indonesia supaya berkhidmat di Malaysia. Kalau mereka tidak 
bagus kenapa mereka dilayan sebegitu baik di Malaysia, diberikan gaji yang 
lumayan - ramai di antaranya yang terus menjadi rakyat Malaysia dan menarik 
ribuan pelajar-pelajar Indonesia ka Malaysia. Kalau mereka masih di Indonesia 
mungkin mereka juga termasuk ke dalam kelompok bersindrom inferioriti ini.
   
  Coba kita liat pula aliran pelajar Malaysia yang belajar di Indonesia - 
beratus-ribu anak-anak Malaysia mencari ilmu di Indonesia. Ada Menteri Malaysia 
yang pernah belajar di Indonesia. Tentu ada kehebatan di sini (Indonesia). 
   
  Berbalik kepada perasaan malu, siapa yang tidak mempunyai perasaan malu. Ambo 
juga mempunyainya. Ini timbul kerna sistem komunikasi kita tidak sama. Ada 
masalah EQ (emotional intelligent) di sini. Kita tidak dapat mewujudkan level 
yang sama di antara kita. Contohnya tulisan anggota rantaunet dari Malaysia 
kurang disukai kerna resam mereka yang agak berbeda. Ambo juga malu pabilo 
pandangan ambo sendiri melalui rantaunet tidak dipedulikan oleh ramai anggota 
millis kerna perbedaan-perbedaan dalam hal ini - mungkin kerna ambo tidak lebih 
dari "abu di atas tunggul". Namun baitu, ambo akan taruih memberikan padapek 
jika masih diterima sebagai anggota rantaunet-mungkin pandapek ambo bisa 
diterima oleh "passive members".
   
  Pada suatu petang yang hening di ateh bukik di Ambun Pagi- sambil maliek 
panorama yang indah di bawah bukik sana - Danau Maninjau dengan lahan sawah 
menguning, air mato ambo deras mengalir. Timbul pertanyaan di benak ambo, 
kenapa begitu ramai urang Minang (termasuk kakek ambo) sanggup meredah laut 
Selat Melaka, meninggalkan nagari sebegini indah bertarung nasib di rantau yang 
belum tentu hasilnya? Dan yang labiah mengherankan ambo, pabilo ambo mengajak 
generasi yang lebih tuo dari ambo untuak pulkam, "pai lah daulu!" jawab mereka. 
And they never follow me till the end of their life. 
   
  Malu bukannya penutup cerita. Malu membuka jalan kepada usaha perbaikkan. 
Ambo petik kata-kata Jim Collins dalam bukunya "Good to Great" yang berbunyi:-
   
  "We don't have great schools, principally because we have good schools. We 
don't have great government, principally because we have good government. Few 
people attain great lives, in large part because it is just so easy to settle 
for a good life. The great vast majority of companies never become great, 
precisely because the vast majority become quite good-and that is their main 
problem."
   
  Terpulang kepada kita samaada kita ingin taruih "just so easy to settle for a 
good life." Dan.Apakah kita benar-benar berada "in good life?"
   
  Wassalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuhu,
   
  Yang akan terus menulis walau pun tidak dipedulikan ialah,
  Idris Talu (56)

chaidir latief <[EMAIL PROTECTED]> wrote:  Add Duta Mardin yang baik
  Tidak hanya sebagai orang Minang tetapi sebagai orang Indonesia kita juga 
harus merasa malu Orang lain bisa bangsa kita tidak Orang lain maju bangsa kita 
tertinggal Contohnya dibanyak hal 
   
  Saya mengalami sendiri parang Melayu  bertukar pengalaman soal Keretaapi  
Peninggalan Belanfada yang hanya 6700 km sekarang tinggal hanya separonnya 
Dengan lok uanp di zanman Belanda Jakarta Bandung mampu 2,5 jam Sekarang dengan 
disel dan perbaikan rel ganda dll 3 - 4 jam  Sementara sebentyar lagi Singapura 
- Kuala Lumpur 90 menit saja 
   
  Saya pernah diejek teman lama Ada apa negeri anda Negeri kepulauan dimana 
mana laut tapi inpor garam. Negri pertanian tapi impor beras jagung kedela 
kentang Semua impor Yang diekspor  malahan tenaga kasar pembantu rumah tangga 
Tidal dimanfaatkan didalam negri Saya jawab apa  
   
  Rasa malu  ini hanya ada pada orang yang punya HARGA DIRI  Karena itulah 
upaya NYATA yang coba diusahakan di lingkungan yang kecil pada etnis 
Minangkabau Berkat yakin akan ada hasilnya PERUBAHAN memeng harus terjadi Apa 
yang dilakukan para kaula muda sekarang ini moga moga setapk demi setapak akan 
ada hasilnya  
   
  Cjaidir N Latief 


  - Original Message 
From: dutamardin umar <[EMAIL PROTECTED]>
To: rantaunet@googlegroups.com
Sent: Saturday, July 21, 2007 7:39:15 PM
Subject: [EMAIL PROTECTED] Malu Aku Jadi Orang Minang

  Sekali sekali niru Uda Taufiq Ismail;
   
  Malu Aku Jadi Orang Minang
   
  Di BIM aku di pangua
  Di lapangan parkir aku dipalak
  Ditempat wisat

[EMAIL PROTECTED] Re: Malu Aku Jadi Orang Minang

2007-07-21 Terurut Topik chaidir latief
Add Idris Talu Duta Mardi dan para dunsanak

Memang rasa MALU itu lah batrang kali yang perlu kita kobarkan Kenapa orang 
lain BISA kenapa kita TIDAK BISA  Apa yang add utarakan tentang YANG TELAH BAIK 
itu kita LEBIH SEMPUIRNAKAN Dulu banyak sekali kawan kawan ambo yang mengajar 
jadi dosen  di Malaysia Kini mahasiswa kita yang banyak dinataranya cucu ambo 
Urang dulu belajar ke Indonesia  

Pandangan add yang dirantau akan lebih luas melihat dunia. Karena itu beberapa 
pikiran kalioan apa yang baik dinegri orang yang sapat kita TIRU sesuaikan 
dengan kondisi kita . Ambo terus terang KURANG SEPAHAM kalau kita hanya 
MENGELUH membahas bakapanjangan yang tidak ada jalan keluarnya 

Kami mau maadokan pusat informasi dan promosi pariwisata Siapa bilang infprmasi 
dan [romosi tidak penting Alah berdiskusi bagai Prof nan Kep Dinas Pariwisata 
dengan tokoh tokoh Jawa Barat Kami tidak minta uang Alah ado yang mau 
menyediakan tempat dan segala fasilitas Mereka tentunya indak bisa mulai  kalau 
indak ado secari kertas OK Sampai kini alah hampia 6 bulan ITU ADALAH KENYATAAN 
 dan HAMBATAN Namun kawan2 di Jawa Barat tidak tinggal diam Mereka jemput bola  
Ambo alun tau perkembangan terakhir

BANYAK NAN HARUS DIKARAJOKAN Karano itu paralu FOKUS ciek ciek Rasonyo kita 
tidak akan MALU kalau kita BERUSAHO TERUS 

Chaidir N Latief
 


- Original Message 
From: Idris Talu <[EMAIL PROTECTED]>
To: RantauNet@googlegroups.com
Sent: Sunday, July 22, 2007 1:44:04 AM
Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: Malu Aku Jadi Orang Minang

Assalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuhu,

Kanda Chaidir dan Ajo Duta nan ambo hurmati,
 
Malu adalah sifat kita manusia yang normal apabila kita membandingkan sesuatu 
di antara kita. Tetapi sifat ini tidak seharusnya mematikan kita dalam berusaha 
memperbaikinya. Kita ambil contoh Indonesia, siapa bilang Indonesia tidak baik? 
Saban tahun, universiti-universiti di Malaysia menarik dosen-dosen yang 
bagus-bagus dari Indonesia supaya berkhidmat di Malaysia. Kalau mereka tidak 
bagus kenapa mereka dilayan sebegitu baik di Malaysia, diberikan gaji yang 
lumayan - ramai di antaranya yang terus menjadi rakyat Malaysia dan menarik 
ribuan pelajar-pelajar Indonesia ka Malaysia. Kalau mereka masih di Indonesia 
mungkin mereka juga termasuk ke dalam kelompok bersindrom inferioriti ini.
 
Coba kita liat pula aliran pelajar Malaysia yang belajar di Indonesia - 
beratus-ribu anak-anak Malaysia mencari ilmu di Indonesia. Ada Menteri Malaysia 
yang pernah belajar di Indonesia. Tentu ada kehebatan di sini (Indonesia). 
 
Berbalik kepada perasaan malu, siapa yang tidak mempunyai perasaan malu. Ambo 
juga mempunyainya. Ini timbul kerna sistem komunikasi kita tidak sama. Ada 
masalah EQ (emotional intelligent) di sini. Kita tidak dapat mewujudkan level 
yang sama di antara kita. Contohnya tulisan anggota rantaunet dari Malaysia 
kurang disukai kerna resam mereka yang agak berbeda. Ambo juga malu pabilo 
pandangan ambo sendiri melalui rantaunet tidak dipedulikan oleh ramai anggota 
millis kerna perbedaan-perbedaan dalam hal ini - mungkin kerna ambo tidak lebih 
dari "abu di atas tunggul". Namun baitu, ambo akan taruih memberikan padapek 
jika masih diterima sebagai anggota rantaunet-mungkin pandapek ambo bisa 
diterima oleh "passive members".
 
Pada suatu petang yang hening di ateh bukik di Ambun Pagi- sambil maliek 
panorama yang indah di bawah bukik sana - Danau Maninjau dengan lahan sawah 
menguning, air mato ambo deras mengalir. Timbul pertanyaan di benak ambo, 
kenapa begitu ramai urang Minang (termasuk kakek ambo) sanggup meredah laut 
Selat Melaka, meninggalkan nagari sebegini indah bertarung nasib di rantau yang 
belum tentu hasilnya? Dan yang labiah mengherankan ambo, pabilo ambo mengajak 
generasi yang lebih tuo dari ambo untuak pulkam, "pai lah daulu!" jawab mereka. 
And they never follow me till the end of their life. 
 
Malu bukannya penutup cerita. Malu membuka jalan kepada usaha perbaikkan. Ambo 
petik kata-kata Jim Collins dalam bukunya "Good to Great" yang berbunyi:-
 
"We don't have great schools, principally because we have good schools. We 
don't have great government, principally because we have good government. Few 
people attain great lives, in large part because it is just so easy to settle 
for a good life. The great vast majority of companies never become great, 
precisely because the vast majority become quite good-and that is their main 
problem."
 
Terpulang kepada kita samaada kita ingin taruih "just so easy to settle for a 
good life." Dan.Apakah kita benar-benar berada "in good life?"
 
Wassalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuhu,
 
Yang akan terus menulis walau pun tidak dipedulikan ialah,
Idris Talu (56)

chaidir latief <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Add Duta Mardin yang baik
Tidak hanya sebagai orang Minang tetapi sebagai orang Indonesia kita juga harus 
merasa malu Orang lain b

[EMAIL PROTECTED] Re: Malu Aku Jadi Orang Minang

2007-07-21 Terurut Topik Idris Talu
Assalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuhu,
Kanda Chaidir dan Ajo Duta nan ambo hurmati,
   
  Malu adalah sifat kita manusia yang normal apabila kita membandingkan  
sesuatu di antara kita. Tetapi sifat ini tidak seharusnya mematikan kita dalam  
berusaha memperbaikinya. Kita ambil contoh Indonesia, siapa bilang Indonesia  
tidak baik? Saban tahun, universiti-universiti di Malaysia menarik dosen-dosen  
yang bagus-bagus dari Indonesia supaya berkhidmat di Malaysia. Kalau mereka  
tidak bagus kenapa mereka dilayan sebegitu baik di Malaysia, diberikan gaji  
yang lumayan - ramai di antaranya yang terus menjadi rakyat Malaysia dan  
menarik ribuan pelajar-pelajar Indonesia ka Malaysia. Kalau mereka masih di  
Indonesia mungkin mereka juga termasuk ke dalam kelompok bersindrom inferioriti 
 ini.
   
  Coba kita liat pula aliran pelajar Malaysia yang belajar di Indonesia -  
beratus-ribu anak-anak Malaysia mencari ilmu di Indonesia. Ada Menteri Malaysia 
 yang pernah belajar di Indonesia. Tentu ada kehebatan di sini (Indonesia). 
   
  Berbalik kepada perasaan malu, siapa yang tidak mempunyai perasaan malu. 
Ambo  juga mempunyainya. Ini timbul kerna sistem komunikasi kita tidak sama. 
Ada  masalah EQ (emotional intelligent) di sini. Kita tidak dapat mewujudkan 
level  yang sama di antara kita. Contohnya tulisan anggota rantaunet dari 
Malaysia kurang  disukai kerna resam mereka yang agak berbeda. Ambo juga malu 
pabilo pandangan  ambo sendiri melalui rantaunet tidak dipedulikan oleh ramai 
anggota millis  kerna perbedaan-perbedaan dalam hal ini - mungkin kerna ambo 
tidak lebih dari  "abu di atas tunggul". Namun baitu, ambo akan taruih 
memberikan padapek jika  masih diterima sebagai anggota rantaunet-mungkin 
pandapek ambo bisa diterima  oleh "passive members".
   
  Pada  suatu petang yang hening di ateh bukik di Ambun Pagi- sambil maliek 
 panorama yang indah di bawah bukik sana - Danau Maninjau dengan lahan  sawah  
menguning, air mato ambo deras mengalir. Timbul pertanyaan di benak  ambo,  
kenapa begitu ramai urang Minang (termasuk kakek ambo) sanggup meredah  laut  
Selat Melaka, meninggalkan nagari sebegini indah bertarung nasib di  rantau 
yang  belum tentu hasilnya? Dan yang labiah mengherankan ambo, pabilo ambo  
mengajak  generasi yang lebih tuo dari ambo untuak pulkam, "pai lah daulu!" 
jawab  mereka. And they never follow me till the end of their life. 
   
  Malu bukannya penutup cerita. Malu membuka jalan kepada usaha perbaikkan. 
Ambo  petik kata-kata Jim Collins dalam bukunya "Good to Great" yang berbunyi:-
   
  "We don't have great schools,  principally because we have good schools. 
We don't have great government,  principally because we have good government. 
Few people attain great lives, in  large part because it is just so easy to 
settle for a good life. The great vast  majority of companies never become 
great, precisely because the vast majority  become quite good-and that is their 
main problem."
   
  Terpulang kepada kita samaada  kita ingin taruih "just so easy to settle 
for a good life." Dan.Apakah kita  benar-benar berada "in good life?"
   
  Wassalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuhu,
   
  Yang akan terus menulis walau pun  tidak dipedulikan ialah,
  Idris Talu (56)

chaidir latief <[EMAIL PROTECTED]> wrote:  Add Duta Mardin yang baik
  Tidak  hanya sebagai orang Minang tetapi sebagai orang Indonesia kita juga  
harus merasa malu Orang lain bisa bangsa kita tidak Orang lain maju  bangsa 
kita tertinggal Contohnya dibanyak hal 
   
  Saya  mengalami sendiri parang Melayu  bertukar pengalaman soal  Keretaapi  
Peninggalan Belanfada yang hanya 6700 km sekarang  tinggal hanya separonnya 
Dengan lok uanp di zanman Belanda Jakarta  Bandung mampu 2,5 jam Sekarang 
dengan disel dan perbaikan rel ganda dll  3 - 4 jam  Sementara sebentyar lagi 
Singapura - Kuala Lumpur 90  menit saja 
   
  Saya  pernah diejek teman lama Ada apa negeri anda Negeri kepulauan dimana  
mana laut tapi inpor garam. Negri pertanian tapi impor beras jagung  kedela 
kentang Semua impor Yang diekspor  malahan tenaga kasar  pembantu rumah tangga 
Tidal dimanfaatkan didalam negri Saya jawab  apa  
   
  Rasa  malu  ini hanya ada pada orang yang punya HARGA DIRI  Karena  itulah 
upaya NYATA yang coba diusahakan di lingkungan yang kecil pada  etnis 
Minangkabau Berkat yakin akan ada hasilnya PERUBAHAN memeng harus  terjadi Apa 
yang dilakukan para kaula muda sekarang ini moga moga  setapk demi setapak akan 
ada hasilnya  
   
  Cjaidir N Latief 


  - Original Message 
From: dutamardin umar <[EMAIL PROTECTED]>
To: rantaunet@googlegroups.com
Sent: Saturday, July 21, 2007 7:39:15 PM
Subject: [EMAIL PROTECTED] Malu Aku Jadi Orang Minang

  Sekali sekali niru Uda Taufiq Ismail;
   
  Malu Aku Jadi Orang Minang
   
  Di BIM aku di pangua
  Di lapangan parkir aku dipalak
  Ditempat wisata aku diperas
  Naik kapal ter

[EMAIL PROTECTED] Re: Malu Aku Jadi Orang Minang

2007-07-21 Terurut Topik Dr.Saafroedin BAHAR
Ya Allah, sudah sejauh itukah merosotnya Minangkabau tercinta ?

Who's in charge there ?

Wassalam,
Saafroedin Bahar

- Original Message 
From: dutamardin umar <[EMAIL PROTECTED]>
To: rantaunet@googlegroups.com
Sent: Saturday, July 21, 2007 5:39:15 AM
Subject: [EMAIL PROTECTED] Malu Aku Jadi Orang Minang

Sekali sekali niru Uda Taufiq Ismail;
   
  Malu Aku Jadi Orang Minang
   
  Di BIM aku di pangua
  Di lapangan parkir aku dipalak
  Ditempat wisata aku diperas
  Naik kapal terbang bosku "nembak"
   
  Pantaiku kotor
  Pasarku kumuh
  Daerah wisataku tak terurus
  Bosku bilang: "Akan difikirkan"
   
  Surauku langang
  Mal-ku ramai
  Bosku bilang:"yang salah orangtua"
   
  Anak gadisku
  Tak lagi berbaju kurung
  Nampak ketek
  Nampak pusek
  Nampak ek
  Bosku bilang:"yang salah mamak jo nenek"
   
  Dulu pemimpin banyak dari kampungku
  Ulama besar dari nagariku
  Pujangga dari ranahku
  Bosku bilang:"Jangan mimpilah.
 
 Sekarang jaman pragmatis
  Yang penting pitis"
   
  Malu jadi orang Minang?
  Enggak jugalah
  Sebab aku tak pernah minta
  dilahirkan sebagai orang Minang.
   
  Melihat tari piring aku suka
  Mendengar talemong hati berdebar
  Mendengar bansi jo pupuik hati bergetar
  Aku hanyut melihat foto-foto alam Minangkabau
  Tunggu kami bundo...
  Aku akan datang melapor padamu Bos!
   
   
  Virginia, dimusim panas 2007
  Ajoduta
   













   

Get the free Yahoo! toolbar and rest assured with the added security of spyware 
protection.
http://new.toolbar.yahoo.com/toolbar/features/norton/index.php
--~--~-~--~~~---~--~~
===
Sukseskan Pulang Basamo se Dunia, bulan Juni 2008.

Website: http://www.rantaunet.org
===
UNTUK SELALU DIPERHATIKAN:
- Harap memperhatikan urgensi posting email, yang besar dari >300KB.
- Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply.
- Email attachment, tidak dianjurkan! Tawarkan kepada yang berminat dan kirim 
melalui jalur pribadi.
===
Berhenti (unsubscribe), kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]

Webmail Mailing List dan Konfigurasi keanggotaan lihat di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
Dengan terlebih dahulu mendaftarkan email anda pada Google Account di:
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id&cd=US&service=groups2.
==
-~--~~~~--~~--~--~---



[EMAIL PROTECTED] Re: Malu Aku Jadi Orang Minang

2007-07-21 Terurut Topik chaidir latief
Add Duta Mardin yang baik
Tidak hanya sebagai orang Minang tetapi sebagai orang Indonesia kita juga harus 
merasa malu Orang lain bisa bangsa kita tidak Orang lain maju bangsa kita 
tertinggal Contohnya dibanyak hal 

Saya mengalami sendiri parang Melayu  bertukar pengalaman soal Keretaapi  
Peninggalan Belanfada yang hanya 6700 km sekarang tinggal hanya separonnya 
Dengan lok uanp di zanman Belanda Jakarta Bandung mampu 2,5 jam Sekarang dengan 
disel dan perbaikan rel ganda dll 3 - 4 jam  Sementara sebentyar lagi Singapura 
- Kuala Lumpur 90 menit saja 

Saya pernah diejek teman lama Ada apa negeri anda Negeri kepulauan dimana mana 
laut tapi inpor garam. Negri pertanian tapi impor beras jagung kedela kentang 
Semua impor Yang diekspor  malahan tenaga kasar pembantu rumah tangga Tidal 
dimanfaatkan didalam negri Saya jawab apa  

Rasa malu  ini hanya ada pada orang yang punya HARGA DIRI  Karena itulah upaya 
NYATA yang coba diusahakan di lingkungan yang kecil pada etnis Minangkabau 
Berkat yakin akan ada hasilnya PERUBAHAN memeng harus terjadi Apa yang 
dilakukan para kaula muda sekarang ini moga moga setapk demi setapak akan ada 
hasilnya  

Cjaidir N Latief 


- Original Message 
From: dutamardin umar <[EMAIL PROTECTED]>
To: rantaunet@googlegroups.com
Sent: Saturday, July 21, 2007 7:39:15 PM
Subject: [EMAIL PROTECTED] Malu Aku Jadi Orang Minang


Sekali sekali niru Uda Taufiq Ismail;
 
Malu Aku Jadi Orang Minang
 
Di BIM aku di pangua
Di lapangan parkir aku dipalak
Ditempat wisata aku diperas
Naik kapal terbang bosku "nembak"
 
Pantaiku kotor
Pasarku kumuh
Daerah wisataku tak terurus
Bosku bilang: "Akan difikirkan"
 
Surauku langang
Mal-ku ramai
Bosku bilang:"yang salah orangtua"
 
Anak gadisku
Tak lagi berbaju kurung
Nampak ketek
Nampak pusek
Nampak ek
Bosku bilang:"yang salah mamak jo nenek"
 
Dulu pemimpin banyak dari kampungku
Ulama besar dari nagariku
Pujangga dari ranahku
Bosku bilang:"Jangan mimpilah.
Sekarang jaman pragmatis
Yang penting pitis"
 
Malu jadi orang Minang?
Enggak jugalah
Sebab aku tak pernah minta
dilahirkan sebagai orang Minang.
 
Melihat tari piring aku suka
Mendengar talemong hati berdebar
Mendengar bansi jo pupuik hati bergetar
Aku hanyut melihat foto-foto alam Minangkabau
Tunggu kami bundo...
Aku akan datang melapor padamu Bos!
 
 
Virginia, dimusim panas 2007
Ajoduta
 




  

Fussy? Opinionated? Impossible to please? Perfect.  Join Yahoo!'s user panel 
and lay it on us. http://surveylink.yahoo.com/gmrs/yahoo_panel_invite.asp?a=7 

--~--~-~--~~~---~--~~
===
Sukseskan Pulang Basamo se Dunia, bulan Juni 2008.

Website: http://www.rantaunet.org
===
UNTUK SELALU DIPERHATIKAN:
- Harap memperhatikan urgensi posting email, yang besar dari >300KB.
- Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply.
- Email attachment, tidak dianjurkan! Tawarkan kepada yang berminat dan kirim 
melalui jalur pribadi.
===
Berhenti (unsubscribe), kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]

Webmail Mailing List dan Konfigurasi keanggotaan lihat di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
Dengan terlebih dahulu mendaftarkan email anda pada Google Account di:
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id&cd=US&service=groups2.
==
-~--~~~~--~~--~--~---