[R@ntau-Net] @ Ni Hanifah: Maaf, Bukan Karajo Ambo
Uni Ifah yang penuh rahmah, anugerah ini di luar jangkauan akal kita untuk memamah bayangkan sajalah: dibicarakan dan digulirkan baru empat pekan, itu pun sebagai ota pengisi palanta agar ada saluran berkesenian lalu ketika para sanak berduyun-duyun melabuhkan angan kurang dari sepertiga yang sudah punya buku sendiri dari yang sepertiga itu, kurang separuhnya lagi yang pernah menulis fiksi maka akal sehat siapa pun akal berkontemplasi: mari, mari, kita mulai kerja dengan segala kemampuan yang ada kalau tangan panjang sehasta, mengapa bintang hendak diraba? bisa terkumpul jadi sebuah buku pun sudah istimewa tapi seorang bundo Nismah yang sedang terjepit sarafnya menyatakan ikut dalam sakit, beliau menyertakan doa tak terucap bagi antologi seorang Afrinaldi yang mengantre satu-satu warnet di kampung menyatakan turut dalam sulit, beliau memanjat harap tak terucap bagi antologi seorang Nina Hansson yang terperangkap beku -14 Cel di Swedia bilang bersedia dalam pahit, beliau mengenang jejak kenangan orang tua bagi antologi seorang Indra Piliang yang sedang berkhidmat membangun kampung halaman dalam rumit, beliau menyalurkan energi tak terucap bagi antologi seorang Noveri Maulana yang sedang terisolasi di sebuah dusun Sulbar masuk barisan dalam terjepit, beliau menyalurkan hasrat bangkit tak terlihat bagi antologi bahkan seorang Hanifah Damanhuri sampai merawatnya dalam mimpi agar antologi nanti lebih dari mimpi di atas mimpi satu persatu sanak bergabung, bukan hanya menyetor ide dan keinginan tapi juga mengemas doa dalam harapan doa-doa yang melayang naik menuju Tuhan maka lewat kilau doa-doa yang terus berdatangan itu, satu per satu Sang Raja Semesta menggerakkan sejumlah kalbu dari mereka yang bergerak di industri penerbitan kelas satu bukan hanya bersedia menerbitkan dalam satu bahkan dua edisi Indonesia dan Inggris yang terpadu masihkah nalar kita bilang ini kerja tangan manusia sementara semua bukti menunjukkan tangan Tuhan lah yang bekerja Jadi, uni Ifah nan haluih budayo, maaf, sejuta maaf, iko bukan karajo ambo dengan bukti jaleh-jaleh nyato: jika uni bermimpi menginjak tanah Malaysia berkat antologi basamo ko seinci pun ambo indak kan mampu melakukanyo Tapi dek karano Allah Azza wa Jalla nan malakukannyo labiah jauh dari nagari jiran pun indak sulik bagiNyo Oktober 2015 ka Juruman, uni akan ditabangkannyo ka nagari nan saroman bana warna marawa jo ranah awak ko di Frankfurt Buchmesse, pameran buku paliang gadang sa dunio uni adolah salah satu saksi hidup kebesaranNyo bahwa mimpi harus taruih dijago indak paduli tuo mudo atau ragam pendidikan dan karajo kini ko. karajo, mimpi, dan doa Uni Ifah adolah salah satu kunci nan akan membuka gerbang-gerbang kemustahilan di dalam diri apolai saat sadonyo sahati dalam menggarap antologi, Salam, Akmal N, Basral Cibubur Sent from my iPad On Dec 5, 2012, at 6:02 AM, Hanifah Damanhuri ifah...@gmail.com wrote: Waalaikum Salam Wr Wb Bung Akmal Subhanallah Walhamdulillah Wala illa ha illallah Allahu Akbar Lahaula wala quwwata illa billah Terima kasih ya Allah Engkau kirimkan Bapak Akmal yang sangat baik padaku Sehingga aku punya kesempatan menjadi bagian dari Antologi Ranah Padahal aku menyadari Aku bukan siapa-siapa di dunia sastra Kemampuan menuliskupun biasa saja Bahkan ini cerpenku yang pertama Semua yang ku alami ini menambah keyakinanku Engkau benar-benar Yang Maha Kuasa Yang ikut mengatur hidupku Kalau Engkau berkehendak Tak seorangpun mampu menolaknya Semoga kebaikan Bapak Akmal Menjadi amal ibadah baginya Yang akan membantunya Berada ditempat yang indah di alam sana nanti Wass Hanifah Damanhuri Pada 4 Desember 2012 15:28, Akmal N. Basral an...@yahoo.com menulis: Assalamu'alaikum Wr. Wb sanak sapalanta RN nan budiman, wa bil khusus nan tagabung jo Antologi Ranah Baru sajo ambo manarimo kaba tatulih (e-mail) dari Editor-in-Chief Gramedia Pustaka Utama (GPU) yang MEMASTIKAN karajo basamo awak Antologi Ranah akan mereka terbitkan dan sudah masuk jadwal produksi mereka untuk bulan JUNI 2013 (edisi Indonesia). GPU juga meminta agar hak edisi Inggris mereka yang tangani sekaligus, dengan menyediakan penerjemah internasional dan jalur distribusi internasional, dan yang tak kalah penting, masuk dalam program GPU sebagai buku sastra modern yang akan ditampilkan pada sesi khusus di Frankfurt International Book Fair 2015 dengan judul RANAH: Modern Minangkabau Short Stories Tarimo kasih atas segala dukungan sanak palanta RN, dan khususnya bagi para penulis agar menggunakan kesempatan sekali seumur hidup ini untuk benar-benar bekerja optimal, bersedia keluar dari zona nyaman masing-masing, untuk menghasilkan cerpen-cerpen berkualitas tinggi yang akan menjadi parameter baru bagi Minangkabau di dunia literasi internasional. Jadi, mulai hari ko kabar perkawinan Ranah jo Gramedia alah resmi, dan bisa digunakan sesuai dengan kepentingan konstruktif bagi ranah
Re: [R@ntau-Net] @ Ni Hanifah: Maaf, Bukan Karajo Ambo
Pak Akmal, Yo sabana padek kalimat Pak Akmal nan di bawahko. Sangat menginspirasi dan memberi sumangek kapado kito sadonyo, khususnyo ambo sabagai salah saurang peserta antologi Ranah. Insyaallah, ambo akan bausaho kareh menyelesaikan cerpen ko dan sesegera mungkin dikirim ka Pak Akmal supayo bisa dievaluasi dan dikritisi. Kalau loglinenyo sajo sampai dievaluasi berkali-kali, antah baa ko lah hasil cerpen aslinyo. Tapi, proses evaluasi tu bukannyo menyurutkan semangat, malah menjadi mesiu penyemangat untuk selalu menjadi lebih baik. Tarimo kasih Pak, semangat positif nan sarupo iko nan seharusnyo awak pabanyak. Banyak maaf, Wassalam, Noveri 25, M, Bandung Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Akmal N. Basral an...@yahoo.com Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Wed, 5 Dec 2012 10:29:38 To: rantaunet@googlegroups.comrantaunet@googlegroups.com Reply-To: rantaunet@googlegroups.com Cc: rantaunet@googlegroups.comrantaunet@googlegroups.com Subject: [R@ntau-Net] @ Ni Hanifah: Maaf, Bukan Karajo Ambo Uni Ifah yang penuh rahmah, anugerah ini di luar jangkauan akal kita untuk memamah bayangkan sajalah: dibicarakan dan digulirkan baru empat pekan, itu pun sebagai ota pengisi palanta agar ada saluran berkesenian lalu ketika para sanak berduyun-duyun melabuhkan angan kurang dari sepertiga yang sudah punya buku sendiri dari yang sepertiga itu, kurang separuhnya lagi yang pernah menulis fiksi maka akal sehat siapa pun akal berkontemplasi: mari, mari, kita mulai kerja dengan segala kemampuan yang ada kalau tangan panjang sehasta, mengapa bintang hendak diraba? bisa terkumpul jadi sebuah buku pun sudah istimewa tapi seorang bundo Nismah yang sedang terjepit sarafnya menyatakan ikut dalam sakit, beliau menyertakan doa tak terucap bagi antologi seorang Afrinaldi yang mengantre satu-satu warnet di kampung menyatakan turut dalam sulit, beliau memanjat harap tak terucap bagi antologi seorang Nina Hansson yang terperangkap beku -14 Cel di Swedia bilang bersedia dalam pahit, beliau mengenang jejak kenangan orang tua bagi antologi seorang Indra Piliang yang sedang berkhidmat membangun kampung halaman dalam rumit, beliau menyalurkan energi tak terucap bagi antologi seorang Noveri Maulana yang sedang terisolasi di sebuah dusun Sulbar masuk barisan dalam terjepit, beliau menyalurkan hasrat bangkit tak terlihat bagi antologi bahkan seorang Hanifah Damanhuri sampai merawatnya dalam mimpi agar antologi nanti lebih dari mimpi di atas mimpi satu persatu sanak bergabung, bukan hanya menyetor ide dan keinginan tapi juga mengemas doa dalam harapan doa-doa yang melayang naik menuju Tuhan maka lewat kilau doa-doa yang terus berdatangan itu, satu per satu Sang Raja Semesta menggerakkan sejumlah kalbu dari mereka yang bergerak di industri penerbitan kelas satu bukan hanya bersedia menerbitkan dalam satu bahkan dua edisi Indonesia dan Inggris yang terpadu masihkah nalar kita bilang ini kerja tangan manusia sementara semua bukti menunjukkan tangan Tuhan lah yang bekerja Jadi, uni Ifah nan haluih budayo, maaf, sejuta maaf, iko bukan karajo ambo dengan bukti jaleh-jaleh nyato: jika uni bermimpi menginjak tanah Malaysia berkat antologi basamo ko seinci pun ambo indak kan mampu melakukanyo Tapi dek karano Allah Azza wa Jalla nan malakukannyo labiah jauh dari nagari jiran pun indak sulik bagiNyo Oktober 2015 ka Juruman, uni akan ditabangkannyo ka nagari nan saroman bana warna marawa jo ranah awak ko di Frankfurt Buchmesse, pameran buku paliang gadang sa dunio uni adolah salah satu saksi hidup kebesaranNyo bahwa mimpi harus taruih dijago indak paduli tuo mudo atau ragam pendidikan dan karajo kini ko. karajo, mimpi, dan doa Uni Ifah adolah salah satu kunci nan akan membuka gerbang-gerbang kemustahilan di dalam diri apolai saat sadonyo sahati dalam menggarap antologi, Salam, Akmal N, Basral Cibubur Sent from my iPad On Dec 5, 2012, at 6:02 AM, Hanifah Damanhuri ifah...@gmail.com wrote: Waalaikum Salam Wr Wb Bung Akmal Subhanallah Walhamdulillah Wala illa ha illallah Allahu Akbar Lahaula wala quwwata illa billah Terima kasih ya Allah Engkau kirimkan Bapak Akmal yang sangat baik padaku Sehingga aku punya kesempatan menjadi bagian dari Antologi Ranah Padahal aku menyadari Aku bukan siapa-siapa di dunia sastra Kemampuan menuliskupun biasa saja Bahkan ini cerpenku yang pertama Semua yang ku alami ini menambah keyakinanku Engkau benar-benar Yang Maha Kuasa Yang ikut mengatur hidupku Kalau Engkau berkehendak Tak seorangpun mampu menolaknya Semoga kebaikan Bapak Akmal Menjadi amal ibadah baginya Yang akan membantunya Berada ditempat yang indah di alam sana nanti Wass Hanifah Damanhuri Pada 4 Desember 2012 15:28, Akmal N. Basral an...@yahoo.com menulis: Assalamu'alaikum Wr. Wb sanak sapalanta RN nan budiman, wa bil khusus nan tagabung jo Antologi Ranah Baru sajo ambo manarimo kaba tatulih (e-mail) dari Editor-in-Chief Gramedia
Re: [R@ntau-Net] @ Ni Hanifah: Maaf, Bukan Karajo Ambo
. semangat positif nan sarupo iko nan seharusnyo awak pabanyak | Noveri Maulana Tks Sanak Veri Tks Sanak Akmal * Manusiakan MANUSIA; Pengetahuan, Jabatan dan Materi BUKAN Takaran Saling Hormat. Salam Ta'zim; Aslim Nurhasan ST SATI | aslimnurha...@gmail.com 22BC124D | +62811918886 | www.haragreen.co.id -- -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting - Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/
Re: [R@ntau-Net] @ Ni Hanifah: Maaf, Bukan Karajo Ambo
Yo Bana..sesuatu yg sangat istimewa ANB bisa menjelaskan, mengarahkan, memberi masukan dan bimbingan serta terukur Secara pribadi bagi ambo iko sebuah tekanan dalam arti ambo harus harus maksimal juo mamikiakannyo..mambuek cerpen ko apolai cerpen nan ka ambo buek ko ado sentuhan kuliner, kalo hanyo dalam bentuk tulisan ringan mungkin taraso mudah dek ambo mambueknyo tingga bacarito sajo Tapi apo nan disampaikan ANB ka ambo dalam mambuek cerpen tu salah satunyo dalam carito itu harus di bangun dulu sebuah KONFLIK terserah bagaimana endingnya, awalnyo ambo bapikia apo adonyo sajo kondisi rill ditulis, tapi dalam cerpen saran ANB itu hanya raw material silahkan berimajinasi..bahkan liar sekalipun Jadi logline nan ambo serahkan tu di edit total dek ANB, ambo diminta mengembangkan imajinasi ambo ya itu dengan membangun konflik dalam carito, karakter yang kuat dari tokoh utamonyo dsbnyo kalau seandainyo sabulan harus diselesaikan, mgkn ambo give up :-) tapi 6 bulan dengan mengumpulkan bahan2, dari raw material kondisi rill disana imajinasi akan dibangun Mudah2an ambo mandapekan sentuhannyo itu nan paralu dalam menulis apalagi Cerpen Terima kasih ANB Wass-Jepe Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: djoemal...@yahoo.com Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Wed, 5 Dec 2012 06:09:35 To: rantaunetrantaunet@googlegroups.com Reply-To: rantaunet@googlegroups.com Subject: Re: [R@ntau-Net] @ Ni Hanifah: Maaf, Bukan Karajo Ambo Pak Akmal, Yo sabana padek kalimat Pak Akmal nan di bawahko. Sangat menginspirasi dan memberi sumangek kapado kito sadonyo, khususnyo ambo sabagai salah saurang peserta antologi Ranah. Insyaallah, ambo akan bausaho kareh menyelesaikan cerpen ko dan sesegera mungkin dikirim ka Pak Akmal supayo bisa dievaluasi dan dikritisi. Kalau loglinenyo sajo sampai dievaluasi berkali-kali, antah baa ko lah hasil cerpen aslinyo. Tapi, proses evaluasi tu bukannyo menyurutkan semangat, malah menjadi mesiu penyemangat untuk selalu menjadi lebih baik. Tarimo kasih Pak, semangat positif nan sarupo iko nan seharusnyo awak pabanyak. Banyak maaf, Wassalam, Noveri 25, M, Bandung Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Akmal N. Basral an...@yahoo.com Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Wed, 5 Dec 2012 10:29:38 To: rantaunet@googlegroups.comrantaunet@googlegroups.com Reply-To: rantaunet@googlegroups.com Cc: rantaunet@googlegroups.comrantaunet@googlegroups.com Subject: [R@ntau-Net] @ Ni Hanifah: Maaf, Bukan Karajo Ambo Uni Ifah yang penuh rahmah, anugerah ini di luar jangkauan akal kita untuk memamah bayangkan sajalah: dibicarakan dan digulirkan baru empat pekan, itu pun sebagai ota pengisi palanta agar ada saluran berkesenian lalu ketika para sanak berduyun-duyun melabuhkan angan kurang dari sepertiga yang sudah punya buku sendiri dari yang sepertiga itu, kurang separuhnya lagi yang pernah menulis fiksi maka akal sehat siapa pun akal berkontemplasi: mari, mari, kita mulai kerja dengan segala kemampuan yang ada kalau tangan panjang sehasta, mengapa bintang hendak diraba? bisa terkumpul jadi sebuah buku pun sudah istimewa tapi seorang bundo Nismah yang sedang terjepit sarafnya menyatakan ikut dalam sakit, beliau menyertakan doa tak terucap bagi antologi seorang Afrinaldi yang mengantre satu-satu warnet di kampung menyatakan turut dalam sulit, beliau memanjat harap tak terucap bagi antologi seorang Nina Hansson yang terperangkap beku -14 Cel di Swedia bilang bersedia dalam pahit, beliau mengenang jejak kenangan orang tua bagi antologi seorang Indra Piliang yang sedang berkhidmat membangun kampung halaman dalam rumit, beliau menyalurkan energi tak terucap bagi antologi seorang Noveri Maulana yang sedang terisolasi di sebuah dusun Sulbar masuk barisan dalam terjepit, beliau menyalurkan hasrat bangkit tak terlihat bagi antologi bahkan seorang Hanifah Damanhuri sampai merawatnya dalam mimpi agar antologi nanti lebih dari mimpi di atas mimpi satu persatu sanak bergabung, bukan hanya menyetor ide dan keinginan tapi juga mengemas doa dalam harapan doa-doa yang melayang naik menuju Tuhan maka lewat kilau doa-doa yang terus berdatangan itu, satu per satu Sang Raja Semesta menggerakkan sejumlah kalbu dari mereka yang bergerak di industri penerbitan kelas satu bukan hanya bersedia menerbitkan dalam satu bahkan dua edisi Indonesia dan Inggris yang terpadu masihkah nalar kita bilang ini kerja tangan manusia sementara semua bukti menunjukkan tangan Tuhan lah yang bekerja Jadi, uni Ifah nan haluih budayo, maaf, sejuta maaf, iko bukan karajo ambo dengan bukti jaleh-jaleh nyato: jika uni bermimpi menginjak tanah Malaysia berkat antologi basamo ko seinci pun ambo indak kan mampu melakukanyo Tapi dek karano Allah Azza wa Jalla nan malakukannyo labiah jauh dari nagari jiran pun indak sulik bagiNyo Oktober 2015 ka Juruman, uni akan ditabangkannyo ka nagari nan saroman bana warna marawa jo ranah awak ko di Frankfurt Buchmesse
Re: [R@ntau-Net] @ Ni Hanifah: Maaf, Bukan Karajo Ambo
Ini betul-betul buah tangan profesional Bung Akmal. Belum juga jadi, tetapi sudah terangkat ke arena berkualitas. Orang percaya akan buah tangan Bung Akmal. Tangan Bung Akmal akan berperan mengangkatnya. Tapi pangkalnya di kita-kita juga. Terima kasih banyak Bung Akmal. Moga-moga bisa digapai. Salam, Muchlis Hamid From: andi.j...@gmail.com andi.j...@gmail.com To: rantaunet rantaunet rantaunet@googlegroups.com Sent: Wednesday, December 5, 2012 1:18 PM Subject: Re: [R@ntau-Net] @ Ni Hanifah: Maaf, Bukan Karajo Ambo Yo Bana..sesuatu yg sangat istimewa ANB bisa menjelaskan, mengarahkan, memberi masukan dan bimbingan serta terukur Secara pribadi bagi ambo iko sebuah tekanan dalam arti ambo harus harus maksimal juo mamikiakannyo..mambuek cerpen ko apolai cerpen nan ka ambo buek ko ado sentuhan kuliner, kalo hanyo dalam bentuk tulisan ringan mungkin taraso mudah dek ambo mambueknyo tingga bacarito sajo Tapi apo nan disampaikan ANB ka ambo dalam mambuek cerpen tu salah satunyo dalam carito itu harus di bangun dulu sebuah KONFLIK terserah bagaimana endingnya, awalnyo ambo bapikia apo adonyo sajo kondisi rill ditulis, tapi dalam cerpen saran ANB itu hanya raw material silahkan berimajinasi..bahkan liar sekalipun Jadi logline nan ambo serahkan tu di edit total dek ANB, ambo diminta mengembangkan imajinasi ambo ya itu dengan membangun konflik dalam carito, karakter yang kuat dari tokoh utamonyo dsbnyo kalau seandainyo sabulan harus diselesaikan, mgkn ambo give up :-) tapi 6 bulan dengan mengumpulkan bahan2, dari raw material kondisi rill disana imajinasi akan dibangun Mudah2an ambo mandapekan sentuhannyo itu nan paralu dalam menulis apalagi Cerpen Terima kasih ANB Wass-Jepe Powered by Telkomsel BlackBerry® From: djoemal...@yahoo.com Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Wed, 5 Dec 2012 06:09:35 + To: rantaunetrantaunet@googlegroups.com ReplyTo: rantaunet@googlegroups.com Subject: Re: [R@ntau-Net] @ Ni Hanifah: Maaf, Bukan Karajo Ambo Pak Akmal, Yo sabana padek kalimat Pak Akmal nan di bawahko. Sangat menginspirasi dan memberi sumangek kapado kito sadonyo, khususnyo ambo sabagai salah saurang peserta antologi Ranah. Insyaallah, ambo akan bausaho kareh menyelesaikan cerpen ko dan sesegera mungkin dikirim ka Pak Akmal supayo bisa dievaluasi dan dikritisi. Kalau loglinenyo sajo sampai dievaluasi berkali-kali, antah baa ko lah hasil cerpen aslinyo. Tapi, proses evaluasi tu bukannyo menyurutkan semangat, malah menjadi mesiu penyemangat untuk selalu menjadi lebih baik. Tarimo kasih Pak, semangat positif nan sarupo iko nan seharusnyo awak pabanyak. Banyak maaf, Wassalam, Noveri 25, M, Bandung Powered by Telkomsel BlackBerry® From: Akmal N. Basral an...@yahoo.com Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Wed, 5 Dec 2012 10:29:38 +0700 To: rantaunet@googlegroups.comrantaunet@googlegroups.com ReplyTo: rantaunet@googlegroups.com Cc: rantaunet@googlegroups.comrantaunet@googlegroups.com Subject: [R@ntau-Net] @ Ni Hanifah: Maaf, Bukan Karajo Ambo Uni Ifah yang penuh rahmah, anugerah ini di luar jangkauan akal kita untuk memamah bayangkan sajalah: dibicarakan dan digulirkan baru empat pekan, itu pun sebagai ota pengisi palanta agar ada saluran berkesenian lalu ketika para sanak berduyun-duyun melabuhkan angan kurang dari sepertiga yang sudah punya buku sendiri dari yang sepertiga itu, kurang separuhnya lagi yang pernah menulis fiksi maka akal sehat siapa pun akal berkontemplasi: mari, mari, kita mulai kerja dengan segala kemampuan yang ada kalau tangan panjang sehasta, mengapa bintang hendak diraba? bisa terkumpul jadi sebuah buku pun sudah istimewa tapi seorang bundo Nismah yang sedang terjepit sarafnya menyatakan ikut dalam sakit, beliau menyertakan doa tak terucap bagi antologi seorang Afrinaldi yang mengantre satu-satu warnet di kampung menyatakan turut dalam sulit, beliau memanjat harap tak terucap bagi antologi seorang Nina Hansson yang terperangkap beku -14 Cel di Swedia bilang bersedia dalam pahit, beliau mengenang jejak kenangan orang tua bagi antologi seorang Indra Piliang yang sedang berkhidmat membangun kampung halaman dalam rumit, beliau menyalurkan energi tak terucap bagi antologi seorang Noveri Maulana yang sedang terisolasi di sebuah dusun Sulbar masuk barisan dalam terjepit, beliau menyalurkan hasrat bangkit tak terlihat bagi antologi bahkan seorang Hanifah Damanhuri sampai merawatnya dalam mimpi agar antologi nanti lebih dari mimpi di atas mimpi satu persatu sanak bergabung, bukan hanya menyetor ide dan keinginan tapi juga mengemas doa dalam harapan doa-doa yang melayang naik menuju Tuhan maka lewat kilau doa-doa yang terus berdatangan itu, satu per satu Sang Raja Semesta menggerakkan sejumlah kalbu dari mereka yang bergerak di industri penerbitan kelas satu bukan hanya bersedia menerbitkan dalam satu bahkan dua edisi Indonesia dan Inggris
Re: [R@ntau-Net] @ Ni Hanifah: Maaf, Bukan Karajo Ambo
Semoga Allah mengabulkannya Tiada daya Tiada upaya Kecuali seizin Allah Wass Hanifah Pada 5 Desember 2012 10:29, Akmal N. Basral an...@yahoo.com menulis: Uni Ifah yang penuh rahmah, anugerah ini di luar jangkauan akal kita untuk memamah bayangkan sajalah: dibicarakan dan digulirkan baru empat pekan, itu pun sebagai ota pengisi palanta agar ada saluran berkesenian lalu ketika para sanak berduyun-duyun melabuhkan angan kurang dari sepertiga yang sudah punya buku sendiri dari yang sepertiga itu, kurang separuhnya lagi yang pernah menulis fiksi maka akal sehat siapa pun akal berkontemplasi: mari, mari, kita mulai kerja dengan segala kemampuan yang ada kalau tangan panjang sehasta, mengapa bintang hendak diraba? bisa terkumpul jadi sebuah buku pun sudah istimewa tapi seorang bundo Nismah yang sedang terjepit sarafnya menyatakan ikut dalam sakit, beliau menyertakan doa tak terucap bagi antologi seorang Afrinaldi yang mengantre satu-satu warnet di kampung menyatakan turut dalam sulit, beliau memanjat harap tak terucap bagi antologi seorang Nina Hansson yang terperangkap beku -14 Cel di Swedia bilang bersedia dalam pahit, beliau mengenang jejak kenangan orang tua bagi antologi seorang Indra Piliang yang sedang berkhidmat membangun kampung halaman dalam rumit, beliau menyalurkan energi tak terucap bagi antologi seorang Noveri Maulana yang sedang terisolasi di sebuah dusun Sulbar masuk barisan dalam terjepit, beliau menyalurkan hasrat bangkit tak terlihat bagi antologi bahkan seorang Hanifah Damanhuri sampai merawatnya dalam mimpi agar antologi nanti lebih dari mimpi di atas mimpi satu persatu sanak bergabung, bukan hanya menyetor ide dan keinginan tapi juga mengemas doa dalam harapan doa-doa yang melayang naik menuju Tuhan maka lewat kilau doa-doa yang terus berdatangan itu, satu per satu Sang Raja Semesta menggerakkan sejumlah kalbu dari mereka yang bergerak di industri penerbitan kelas satu bukan hanya bersedia menerbitkan dalam satu bahkan dua edisi Indonesia dan Inggris yang terpadu masihkah nalar kita bilang ini kerja tangan manusia sementara semua bukti menunjukkan tangan Tuhan lah yang bekerja Jadi, uni Ifah nan haluih budayo, maaf, sejuta maaf, iko bukan karajo ambo dengan bukti jaleh-jaleh nyato: jika uni bermimpi menginjak tanah Malaysia berkat antologi basamo ko seinci pun ambo indak kan mampu melakukanyo Tapi dek karano Allah Azza wa Jalla nan malakukannyo labiah jauh dari nagari jiran pun indak sulik bagiNyo Oktober 2015 ka Juruman, uni akan ditabangkannyo ka nagari nan saroman bana warna marawa jo ranah awak ko di Frankfurt Buchmesse, pameran buku paliang gadang sa dunio uni adolah salah satu saksi hidup kebesaranNyo bahwa mimpi harus taruih dijago indak paduli tuo mudo atau ragam pendidikan dan karajo kini ko. karajo, mimpi, dan doa Uni Ifah adolah salah satu kunci nan akan membuka gerbang-gerbang kemustahilan di dalam diri apolai saat sadonyo sahati dalam menggarap antologi, Salam, Akmal N, Basral Cibubur Sent from my iPad On Dec 5, 2012, at 6:02 AM, Hanifah Damanhuri ifah...@gmail.com wrote: Waalaikum Salam Wr Wb Bung Akmal Subhanallah Walhamdulillah Wala illa ha illallah Allahu Akbar Lahaula wala quwwata illa billah Terima kasih ya Allah Engkau kirimkan Bapak Akmal yang sangat baik padaku Sehingga aku punya kesempatan menjadi bagian dari Antologi Ranah Padahal aku menyadari Aku bukan siapa-siapa di dunia sastra Kemampuan menuliskupun biasa saja Bahkan ini cerpenku yang pertama Semua yang ku alami ini menambah keyakinanku Engkau benar-benar Yang Maha Kuasa Yang ikut mengatur hidupku Kalau Engkau berkehendak Tak seorangpun mampu menolaknya Semoga kebaikan Bapak Akmal Menjadi amal ibadah baginya Yang akan membantunya Berada ditempat yang indah di alam sana nanti Wass Hanifah Damanhuri Pada 4 Desember 2012 15:28, Akmal N. Basral an...@yahoo.com menulis: Assalamu'alaikum Wr. Wb sanak sapalanta RN nan budiman, wa bil khusus nan tagabung jo Antologi Ranah Baru sajo ambo manarimo kaba tatulih (e-mail) dari Editor-in-Chief Gramedia Pustaka Utama (GPU) yang MEMASTIKAN karajo basamo awak Antologi Ranah akan mereka terbitkan dan sudah masuk jadwal produksi mereka untuk bulan JUNI 2013 (edisi Indonesia). GPU juga meminta agar hak edisi Inggris mereka yang tangani sekaligus, dengan menyediakan penerjemah internasional dan jalur distribusi internasional, dan yang tak kalah penting, masuk dalam program GPU sebagai buku sastra modern yang akan ditampilkan pada sesi khusus di Frankfurt International Book Fair 2015 dengan judul RANAH: Modern Minangkabau Short Stories Tarimo kasih atas segala dukungan sanak palanta RN, dan khususnya bagi para penulis agar menggunakan kesempatan sekali seumur hidup ini untuk benar-benar bekerja optimal, bersedia keluar dari zona nyaman masing-masing, untuk menghasilkan cerpen-cerpen berkualitas tinggi yang akan menjadi parameter baru