Bls: [R@ntau-Net] AWAS MACET ............!
Fenomena amok (amuak) dalam masyarakat awak ko memang jauah tatanam dalam kenangan sejarah para penjajah. Banyak tulisan nan lah ditulih mengenai fenomena AMOK di kalangan urang Melayu. Salah sorang nan banyak manulih mengenai hal iko adalah Sir Frank Swettenham (untuk konteks British Malaya, kini Malaysia). Dalam catatan2 urang Eropa tu, kalau urang Malayu ko lah tabik AMOK (lah mangamuak), indak dapek aka lai: labiah elok lari sajo manjauah. Indak tantu piluru deknyo doh lai. Galok mato. Padang atau apo sajo sanjato di tangannyo manggalewa2 co caciang kanai paneh. Nyao ka abih indah takana lai. Manyosoh bantuak urang mamarang batang tabu. Emosi tibo di ubun2, diri indak takontrol lai. Dalam banyak kamus bhs Inggris acok ditemukan lema AMOK ko. Ambo liek di Advanced Leaner's English Dictionary oleh Collins Cobuild (2003), hlm.43 keterangannyo sbb: amok: 'If a person or animal runs amok, they behave in a violent and uncontrolled way'. Wassalam, Suryadi Dari: sjamsir_sjarif hamboc...@yahoo.com Kepada: rantaunet@googlegroups.com Dikirim: Rabu, 28 Maret 2012 2:49 Judul: Re: [R@ntau-Net] AWAS MACET ! Sedikit gambaran istilah budaya amuk ini antara lain-lain lihat di http://ayusutarto.com/features/58-amok-amuk-ngamuk.html AMOK, AMUK, NGAMUK! Sunday, 06 March 2011 15:17 Oleh: Ayu Sutarto Beberapa bulan terakhir ini wilayah Jember dan sekitarnya (Lumajang dan Bondowoso) sarat dengan berita kekerasan. Ada pengendara motor dibacok perampok; ada perampokan disertai pembunuhan; ada perampok dibakar hidup-hidup; ada orang sedang tidur dibantai; ada perempuan muda digorok; ada kiai pergi belanja dilempar dengan bahan peledak jenis bondet. Dan lain-lainnya. Dan lain-lainnya. Mengapa orang begitu gampang mengamuk di Negeri Nyiur Melambai yang pernah dikenal dunia sebagai negeri dengan selaksa senyum dan hospitality ini? Harus diakui, secara historis, kekerasan memang bukan barang baru, tetapi barang basi. Paradoks memang. Negeri ini sering bermuka ganda: penuh kelembutan, tetapi juga penuh kekerasan. Jangan kaget. Kata amuk, ngamuk, dan mengamuk sudah lama dikenal oleh masyarakat dunia. Masyarakat dunia mengenal kata amok yang berasal dari kata amuk. Di negeri yang oleh sastrawan Mochtar Lubis digelari Land under the Rainbow ini, kekerasan sudah dikenal bukan hanya di tingkat penguasa, tetapi juga di kalangan masyarakat. Sebelum kedatangan bangsa Eropa, di sini sudah dikenal budaya yang oleh pengamat asing dikenal sebagai budaya amok (amuk, mengamuk). Istilah ini masuk ke dalam bahasa Perancis tahun 1832, namun sebelumnya sudah ada penggambaran tentang main amok (jouoit a Moqua) yang dapat dibaca melalui kesaksian J.B. Tavernier di Banten tahun 1648. Kesaksian tersebut berkisah tentang seorang Banten yang berkeliaran di jalanan dan membunuh siapa saja yang ditemuinya sampai akhirnya ia sendiri terbunuh. Menurut Professor Henk Schulte Nordholt dari Universitas Amsterdam, pemerintahan kolonial Belanda memberi sumbangan yang cukup berarti kepada tumbuhnya budaya amuk/kekerasan di Indonesia. Antara tahun 1885-1910 sebanyak 100.000-125.000 orang tewas menjadi korban tentara kolonial. Korban paling banyak tercatat di Aceh karena Belanda mengirimkan pasukan Marsose ke sana dan menewaskan sekitar 75.000 rakyat Aceh atau sekitar 15 persen penduduk wilayah tersebut. Haruskah kita berkesimpulan bahwa kita telah diajari amuk oleh sebuah bangsa yang pernah menjajah kita? Bisa jadi, mungkin. Tapi ingat, kekerasan sudah pernah terjadi sebelum Belanda mencengkeram negeri ini. Kita bisa mundur ke belakang sampai ke zaman Tunggul Ametung, pada abad ke-13 Masehi; ketika itu terjadi intrik di istana Tumapel, yang berakhir dengan terbunuhnya Sang Raja. Ken Arok yang membunuh Tunggul Ametung bebas berkeliaran, bahkan menjadi raja, sedangkan Kebo Ijo yang difitnah mendapat hukuman. Selama berabad-abad kita juga disuguhi cerita tentang Damarwulan, utusan Ratu Kencanawungu dari Majapahit, yang membawa kepala Minak Jingga yang telah dibunuhnya, sebagai bukti bahwa raja pemberontak itu benar-benar telah dibunuh. Sampai sekarang, amuk masih bertumbuh bak cendawan di musim hujan. Dalam konteks Jember, berita amuk paling gres adalah insiden perkelahian (carok) antara dua orang bilal (pemandu khutbah Jumat) di Desa Penjagan, Kecamatan Jambesari. Hanya gara-gara rebutan menjadi bilal di Masjid Tarbiyatul Ulum, Salehudin, 32 dan Sarip, 50, berkelahi hingga keduanya masuk rumah sakit. Beberapa waktu sebelumnya, warga Krajan Kidul, Desa Rojopolo, Kecamatan Jatiroto, Kiai Muhammad Ismail, di lempar bondet oleh Busar, 40, yang masih tetangganya sendiri. Kiai tersebut dibondet pada saat yang bersangkutan hendak pergi berbelanja di sebuah toko tak jauh dari kediamannya. Sementara itu, amuk yang mewaskan Suprapti, 55, warga Jl. Kalimantan XIV Sumbersari, dan Widiastuti, 26, di Sukorambi juga belum menunjukkan titik terang. Betapa pun
Re: [R@ntau-Net] AWAS MACET ............!
Di rantau ambo banyak juo demo. Malah cuma bbrapa meter dari White House orasi digelar. Tapi indak jalan macet, indak ado anarkhis, indak ado pengerahan pasukan tantara. Baa tu? Padahal kato kita mereka kapia. Apokah iko dek perbedaan peradaban? Atau pendidikan yang lebih memadai? Antahlah! On 3/26/12, Jacky Mardono Tjokrodiredjo jackymard...@yahoo.com wrote: Ini Dia Pengalihan Arus Lalin Selama Demo BBM di Jakarta E Mei Amelia R- detikNews Selasa, 27/03/2012 05:07 WIB Jakarta Aksi demo kerap menimbulkan kemacetan di sejumlah ruas jalan. Tidak menutup kemungkinan, aksi demo menolak kenaikan BBM hari ini juga akan menimbulkan kemacetan. Guna mengantisipasi hal itu, kepolisian telah menyiapkan pengalihan arus bagi pengguna kendaraan. Pengalihan arus ini sifatnya situasional. Jika volume kendaraan sudah padat dan terjadi stagnasi, maka kendaraan akan dialihkan ke jalur alternatif, kata Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, AKBP Wahyono melalui pesan singkat kepada wartawan, Selasa (27/3/2012). Pengalihan arus ini dilakukan di beberapa ruas jalan yang menjadi pusat konsentrasi massa seperti di sekitar Harmoni menuju Istana dan Bundaran Hotel Indonesia (HI) serta gedung DPR/MPR RI. Pengalihan arus di sekitar Istana Merdeka akan diberlakukan di Jalan Hayam Wuruk, Harmoni, Jakarta Pusat. Kendaraan yang akan menuju ke sekitar istana, dialihkan ke Jalan Suryo Pranoto-Cideng-Tanah Abang. Alternatif lainnya yakni dari Jalan IR H Juanda dialihkan ke Jalan Veteran I-Kathedral. Sementara kendaraan dari arah Jalan Thamrin yang menuju ke istana, akan dialihkan ke Jalan KH Wahid Hasyim/Jalan Kebon Sirih -Jalan Cideng Barat -Jalan Suryo Pranoto atau dari arah Jalan Kebon Sirih/Merdeka Selatan-Jalan M Ridwan Rais. Kawasan gedung DPR/MPR RI diperkirakan akan terjadi kemacetan luar biasa. Pengalihan arus terjadi di sejumlah titik mulai dari arah Semanggi menuju Jalan Gerbang Pemuda -Jalan Gelora -Jalan Palmerah Utara. Kendaraan dari Jalan Asia Afrika/Jalan Pintu I Senayan -Jalan Asia Afrika -Jalan Gelora Pemuda -Jalan Palmerah Utara. Arah Jalan S Parman menuju ke Jalan Pejompongan -Jalan Penjernihan atau Jalan Gelora I. Kawasan Bundaran Hotel Indonesia akan dialihkan mulai dari arah Jalan Jenderal Sudirman menuju ke Jalan Teluk Betung-Jalan Kebon Kacang atau Dukuh Atas-Jalan Kendal. Kemudian, arah Jalan Jenderal Sudirman, kendaraan dialihkan ke Jalan Dukuh Atas -Tanah Abang-Tanah Abang -Jalan Gulung Galunggung. Hari ini, peserta demo yang menolak kenaikan harga BBM akan memadati ruas Jalan sekitar Istana Merdeka, Jalan MH Thamrin dan gedung DPR. Peserta demo diperkirakan mencapai 8 ribu orang yang terdiri dari berbagai elemen seperti mahasiswa, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan buruh. Kepolisian Daerah Metro Jaya menyiagakan sedikitnya 22 ribu personel, dibantu oleh aparat TNI sebanyak 8 ribu personel. (mei/van) == KOMENTAR Selain macet, waspadai juga kompleks2 yang rawan tindakan anarkis. == Baca Juga * PDIP Klaim Pimpin Demo Kenaikan Harga BBM di Seluruh Indonesia * Marzuki: Kenaikan Harga BBM untuk Infrastruktur yang Lebih Baik * DPR Imbau Demo Kenaikan Harga BBM Tak Anarkis, Aparat Jangan Arogan * Priyo: SBY Jangan Khawatirkan Demo Kenaikan Harga BBM * Setgab Sepakati Amankan Voting Kenaikan Harga BBM di DPR -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting - Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ -- Sent from my mobile device Wassalaamu'alaikum Dutamardin Umar (aka. Ajo Duta), suku Mandahiliang, lahir 17 Agustus 1947. nagari Gasan Gadang, Kab. Pariaman. rantau Deli, Jakarta, kini Sterling, Virginia-USA -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG:
Re: [R@ntau-Net] AWAS MACET ............!
Karano dalam banyak hal di nagari awak iko, ibadah dan kehidupan sahari2 di pisah. Saat mereka keluar rumah agamonyo ditinggakannyo, indak dibaoknyo ka kehidupan mereka sehari-hari. Makonyo nan banyak korupsi, manipu, manyakii urang iyo urang nan mangaku muslim juo (kalau urang kapia kan alah jaleh pulo itu) Pas inyo baliak ka rumah baibadah puli inyo baliak, toh di kapalo mereka Allah Maha Pengampun Salam Diah From: ajo duta ajod...@gmail.com To: rantaunet@googlegroups.com Sent: Wednesday, 28 March 2012 5:50 AM Subject: Re: [R@ntau-Net] AWAS MACET ! Di rantau ambo banyak juo demo. Malah cuma bbrapa meter dari White House orasi digelar. Tapi indak jalan macet, indak ado anarkhis, indak ado pengerahan pasukan tantara. Baa tu? Padahal kato kita mereka kapia. Apokah iko dek perbedaan peradaban? Atau pendidikan yang lebih memadai? Antahlah! -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting - Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/
Re: [R@ntau-Net] AWAS MACET ............!
Para dunsanak di Palanta yth. Perbedaan lain yg besar antara Indonesia dengan Amerika Serikat adalah; kalau di Amrik demo2 itu terbatas pada protes, tapi di Indonesia terbukti sampai pada penggulingan pemerintah yang sah (tahun 1966, tahun 1998, dan tahun 2001/pemerintahan Gus Dur). Semoga demo2 sekarang ini masih terbatas pada aksi protes rencana kenaikan harga BBM. Pemerintah seharusnya menghadapi (meng-counter) demo2 dengan menjelaskan alternatif2 yg dipertimbangkan: naik atau tidak naik dan akibat2nya terhadap rakyat dan perekonomian negara. Salam, Fashridjal M. Noor Sidin Lk, 64, Bandung Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: ajo duta ajod...@gmail.com Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Tue, 27 Mar 2012 18:50:00 To: rantaunet@googlegroups.com Reply-To: rantaunet@googlegroups.com Subject: Re: [R@ntau-Net] AWAS MACET ! Di rantau ambo banyak juo demo. Malah cuma bbrapa meter dari White House orasi digelar. Tapi indak jalan macet, indak ado anarkhis, indak ado pengerahan pasukan tantara. Baa tu? Padahal kato kita mereka kapia. Apokah iko dek perbedaan peradaban? Atau pendidikan yang lebih memadai? Antahlah! On 3/26/12, Jacky Mardono Tjokrodiredjo jackymard...@yahoo.com wrote: Ini Dia Pengalihan Arus Lalin Selama Demo BBM di Jakarta E Mei Amelia R- detikNews Selasa, 27/03/2012 05:07 WIB Jakarta Aksi demo kerap menimbulkan kemacetan di sejumlah ruas jalan. Tidak menutup kemungkinan, aksi demo menolak kenaikan BBM hari ini juga akan menimbulkan kemacetan. Guna mengantisipasi hal itu, kepolisian telah menyiapkan pengalihan arus bagi pengguna kendaraan. Pengalihan arus ini sifatnya situasional. Jika volume kendaraan sudah padat dan terjadi stagnasi, maka kendaraan akan dialihkan ke jalur alternatif, kata Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, AKBP Wahyono melalui pesan singkat kepada wartawan, Selasa (27/3/2012). Pengalihan arus ini dilakukan di beberapa ruas jalan yang menjadi pusat konsentrasi massa seperti di sekitar Harmoni menuju Istana dan Bundaran Hotel Indonesia (HI) serta gedung DPR/MPR RI. Pengalihan arus di sekitar Istana Merdeka akan diberlakukan di Jalan Hayam Wuruk, Harmoni, Jakarta Pusat. Kendaraan yang akan menuju ke sekitar istana, dialihkan ke Jalan Suryo Pranoto-Cideng-Tanah Abang. Alternatif lainnya yakni dari Jalan IR H Juanda dialihkan ke Jalan Veteran I-Kathedral. Sementara kendaraan dari arah Jalan Thamrin yang menuju ke istana, akan dialihkan ke Jalan KH Wahid Hasyim/Jalan Kebon Sirih -Jalan Cideng Barat -Jalan Suryo Pranoto atau dari arah Jalan Kebon Sirih/Merdeka Selatan-Jalan M Ridwan Rais. Kawasan gedung DPR/MPR RI diperkirakan akan terjadi kemacetan luar biasa. Pengalihan arus terjadi di sejumlah titik mulai dari arah Semanggi menuju Jalan Gerbang Pemuda -Jalan Gelora -Jalan Palmerah Utara. Kendaraan dari Jalan Asia Afrika/Jalan Pintu I Senayan -Jalan Asia Afrika -Jalan Gelora Pemuda -Jalan Palmerah Utara. Arah Jalan S Parman menuju ke Jalan Pejompongan -Jalan Penjernihan atau Jalan Gelora I. Kawasan Bundaran Hotel Indonesia akan dialihkan mulai dari arah Jalan Jenderal Sudirman menuju ke Jalan Teluk Betung-Jalan Kebon Kacang atau Dukuh Atas-Jalan Kendal. Kemudian, arah Jalan Jenderal Sudirman, kendaraan dialihkan ke Jalan Dukuh Atas -Tanah Abang-Tanah Abang -Jalan Gulung Galunggung. Hari ini, peserta demo yang menolak kenaikan harga BBM akan memadati ruas Jalan sekitar Istana Merdeka, Jalan MH Thamrin dan gedung DPR. Peserta demo diperkirakan mencapai 8 ribu orang yang terdiri dari berbagai elemen seperti mahasiswa, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan buruh. Kepolisian Daerah Metro Jaya menyiagakan sedikitnya 22 ribu personel, dibantu oleh aparat TNI sebanyak 8 ribu personel. (mei/van) == KOMENTAR Selain macet, waspadai juga kompleks2 yang rawan tindakan anarkis. == Baca Juga * PDIP Klaim Pimpin Demo Kenaikan Harga BBM di Seluruh Indonesia * Marzuki: Kenaikan Harga BBM untuk Infrastruktur yang Lebih Baik * DPR Imbau Demo Kenaikan Harga BBM Tak Anarkis, Aparat Jangan Arogan * Priyo: SBY Jangan Khawatirkan Demo Kenaikan Harga BBM * Setgab Sepakati Amankan Voting Kenaikan Harga BBM di DPR -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting - Hapus footer
Re: [R@ntau-Net] AWAS MACET ............!
Silahkan Baca lagi satantang: Protokol Yahudi Ado jaweknyo sinan mah... Sangenek, Wassalam AnwarDjambak44-,50 Koto Mudiak-KL Sent from my BlackBerry® smartphone powered by U Mobile -Original Message- From: Sembiring Sadiah sadiahsembir...@yahoo.com Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Tue, 27 Mar 2012 16:20:00 To: rantaunet@googlegroups.comrantaunet@googlegroups.com Reply-To: rantaunet@googlegroups.com Subject: Re: [R@ntau-Net] AWAS MACET ! Karano dalam banyak hal di nagari awak iko, ibadah dan kehidupan sahari2 di pisah. Saat mereka keluar rumah agamonyo ditinggakannyo, indak dibaoknyo ka kehidupan mereka sehari-hari. Makonyo nan banyak korupsi, manipu, manyakii urang iyo urang nan mangaku muslim juo (kalau urang kapia kan alah jaleh pulo itu) Pas inyo baliak ka rumah baibadah puli inyo baliak, toh di kapalo mereka Allah Maha Pengampun Salam Diah From: ajo duta ajod...@gmail.com To: rantaunet@googlegroups.com Sent: Wednesday, 28 March 2012 5:50 AM Subject: Re: [R@ntau-Net] AWAS MACET ! Di rantau ambo banyak juo demo. Malah cuma bbrapa meter dari White House orasi digelar. Tapi indak jalan macet, indak ado anarkhis, indak ado pengerahan pasukan tantara. Baa tu? Padahal kato kita mereka kapia. Apokah iko dek perbedaan peradaban? Atau pendidikan yang lebih memadai? Antahlah! -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting - Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting - Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/
Re: [R@ntau-Net] AWAS MACET ............!
Ambo raso iyo ado beda paradaban; salah satu gejala tu adolsh nan dikenal urang dalam literatur jo istilah Amuk. -- Nyiak Sunguik --- In rantau...@yahoogroups.com, ajo duta ajoduta@... wrote: Di rantau ambo banyak juo demo. Malah cuma bbrapa meter dari White House orasi digelar. Tapi indak jalan macet, indak ado anarkhis, indak ado pengerahan pasukan tantara. Baa tu? Padahal kato kita mereka kapia. Apokah iko dek perbedaan peradaban? Atau pendidikan yang lebih memadai? Antahlah! On 3/26/12, Jacky Mardono Tjokrodiredjo jackymardono@... wrote: Ini Dia Pengalihan Arus Lalin Selama Demo BBM di Jakarta E Mei Amelia R- detikNews Selasa, 27/03/2012 05:07 WIB Jakarta Aksi demo kerap menimbulkan kemacetan -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting - Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/
Re: [R@ntau-Net] AWAS MACET ............!
Rasonyo awak indak harus selalu maraso rendah diri dengan menganggap negatif kelompok awak dan positif urang itu Mungkin banyak urang awak nan kurang elok. Insyaallah lai juo nan bataratik Baitu juo sebaliknyo dipihak urang Secara negara jo kebangsaan awak ko lah marasai dek mereka Apakah itu kolonial jo neo kolonialisme. Sajak zaman katumba sampai takicuah dek Freeport jo PMA lain. Diobok-obok pulo dek IMF, sahinggo PTDI harus ditutuik Beko dikecekkan juo awak tengak, urang se nan pandai Caliaklah Malaysia nan barani mangecekkan Go to Hell IMF Dikecekkannyo awak Teroris batarimo pulo, memangnyo parangai mereka nan mararuah cindua urang tu baa Jadi kok ka mampaelok-i mulai lah baketek-ketek Nan elok diurang dan sasuai jo aqidah awak bisa dijadikan tauladan Kok ado nan buruak jan batiru pulo Kini kabanyakannyo dek awak kan kebalikannyo Wass, banyak maaf --TR Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting - Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/
Re: [R@ntau-Net] AWAS MACET ............!
Para dunsanak sapalanta yth. Perbedaan utama adalah pemahaman terhadap demokrasi dan penerapannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Di Amrik, sebesar-besarnya demo anti perang Vietnam di awal tahun 1960an tidak ditujukan untuk menggulingkan pemerintah yg sah. Skandal Watergate th 1972 dan Lewinskigate th 1998 diselesaikan melalui proses demokrasi formal. Di Indonesia, kekuatan politik formal atau partai2, dan bahkan tentara, berperan aktif menggerakkan demo2 yg pernah berhasil menggulingkan pemerintah yg sah. Salam, Fashridjal M. Noor Sidin Lk, 64, Bandung Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: sjamsir_sjarif hamboc...@yahoo.com Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Tue, 27 Mar 2012 23:56:59 To: rantaunet@googlegroups.com Reply-To: rantaunet@googlegroups.com Subject: Re: [R@ntau-Net] AWAS MACET ! Ambo raso iyo ado beda paradaban; salah satu gejala tu adolsh nan dikenal urang dalam literatur jo istilah Amuk. -- Nyiak Sunguik --- In rantau...@yahoogroups.com, ajo duta ajoduta@... wrote: Di rantau ambo banyak juo demo. Malah cuma bbrapa meter dari White House orasi digelar. Tapi indak jalan macet, indak ado anarkhis, indak ado pengerahan pasukan tantara. Baa tu? Padahal kato kita mereka kapia. Apokah iko dek perbedaan peradaban? Atau pendidikan yang lebih memadai? Antahlah! On 3/26/12, Jacky Mardono Tjokrodiredjo jackymardono@... wrote: Ini Dia Pengalihan Arus Lalin Selama Demo BBM di Jakarta E Mei Amelia R- detikNews Selasa, 27/03/2012 05:07 WIB Jakarta Aksi demo kerap menimbulkan kemacetan -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting - Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting - Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/
Re: [R@ntau-Net] AWAS MACET ............!
-besarnya demo anti perang Vietnam di awal tahun 1960an tidak ditujukan untuk menggulingkan pemerintah yg sah. Skandal Watergate th 1972 dan Lewinskigate th 1998 diselesaikan melalui proses demokrasi formal. Di Indonesia, kekuatan politik formal atau partai2, dan bahkan tentara, berperan aktif menggerakkan demo2 yg pernah berhasil menggulingkan pemerintah yg sah. Salam, Fashridjal M. Noor Sidin Lk, 64, Bandung -Original Message- From: sjamsir_sjarif hambociek@... Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Tue, 27 Mar 2012 23:56:59 To: rantaunet@googlegroups.com Reply-To: rantaunet@googlegroups.com Subject: Re: [R@ntau-Net] AWAS MACET ! Ambo raso iyo ado beda paradaban; salah satu gejala tu adolsh nan dikenal urang dalam literatur jo istilah Amuk. -- Nyiak Sunguik --- In rantau...@yahoogroups.com, ajo duta ajoduta@ wrote: Di rantau ambo banyak juo demo. Malah cuma bbrapa meter dari White House orasi digelar. Tapi indak jalan macet, indak ado anarkhis, indak ado pengerahan pasukan tantara. Baa tu? Padahal kato kita mereka kapia. Apokah iko dek perbedaan peradaban? Atau pendidikan yang lebih memadai? Antahlah! On 3/26/12, Jacky Mardono Tjokrodiredjo jackymardono@ wrote: Ini Dia Pengalihan Arus Lalin Selama Demo BBM di Jakarta E Mei Amelia R- detikNews Selasa, 27/03/2012 05:07 WIB Jakarta Aksi demo kerap menimbulkan kemacetan -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting - Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/
Amuk Re: [R@ntau-Net] AWAS MACET ............!
Assalaamu'alaikum wa rahmatullaahi wa barakaatuhu Di rantau inyiak parajan lo tadanga, urang manembaki anak sikola, manembaki urang sadang babalanjo di mall.. Mungkin baraja ka urang awak lo no jo caro mangamuak pakai badia tu gak no du ndak nyiak... Wassalamu'alaikum Muhammad Dafiq Saib Sutan Lembang Alam Suku : Koto, Nagari asal : Koto Tuo - Balai Gurah, Bukit Tinggi Lahir : Zulqaidah 1370H, Jatibening - Bekasi From: sjamsir_sjarif hamboc...@yahoo.com To: rantaunet@googlegroups.com Sent: Wednesday, March 28, 2012 7:49 AM Subject: Re: [R@ntau-Net] AWAS MACET ! Sedikit gambaran istilah budaya amuk ini antara lain-lain lihat di http://ayusutarto.com/features/58-amok-amuk-ngamuk.html AMOK, AMUK, NGAMUK! Sunday, 06 March 2011 15:17 Oleh: Ayu Sutarto Beberapa bulan terakhir ini wilayah Jember dan sekitarnya (Lumajang dan Bondowoso) sarat dengan berita kekerasan. Ada pengendara motor dibacok perampok; ada perampokan disertai pembunuhan; ada perampok dibakar hidup-hidup; ada orang sedang tidur dibantai; ada perempuan muda digorok; ada kiai pergi belanja dilempar dengan bahan peledak jenis bondet. Dan lain-lainnya. Dan lain-lainnya. Mengapa orang begitu gampang mengamuk di Negeri Nyiur Melambai yang pernah dikenal dunia sebagai negeri dengan selaksa senyum dan hospitality ini? Harus diakui, secara historis, kekerasan memang bukan barang baru, tetapi barang basi. Paradoks memang. Negeri ini sering bermuka ganda: penuh kelembutan, tetapi juga penuh kekerasan. Jangan kaget. Kata amuk, ngamuk, dan mengamuk sudah lama dikenal oleh masyarakat dunia. Masyarakat dunia mengenal kata amok yang berasal dari kata amuk. Di negeri yang oleh sastrawan Mochtar Lubis digelari Land under the Rainbow ini, kekerasan sudah dikenal bukan hanya di tingkat penguasa, tetapi juga di kalangan masyarakat. Sebelum kedatangan bangsa Eropa, di sini sudah dikenal budaya yang oleh pengamat asing dikenal sebagai budaya amok (amuk, mengamuk). Istilah ini masuk ke dalam bahasa Perancis tahun 1832, namun sebelumnya sudah ada penggambaran tentang main amok (jouoit a Moqua) yang dapat dibaca melalui kesaksian J.B. Tavernier di Banten tahun 1648. Kesaksian tersebut berkisah tentang seorang Banten yang berkeliaran di jalanan dan membunuh siapa saja yang ditemuinya sampai akhirnya ia sendiri terbunuh. Menurut Professor Henk Schulte Nordholt dari Universitas Amsterdam, pemerintahan kolonial Belanda memberi sumbangan yang cukup berarti kepada tumbuhnya budaya amuk/kekerasan di Indonesia. Antara tahun 1885-1910 sebanyak 100.000-125.000 orang tewas menjadi korban tentara kolonial. Korban paling banyak tercatat di Aceh karena Belanda mengirimkan pasukan Marsose ke sana dan menewaskan sekitar 75.000 rakyat Aceh atau sekitar 15 persen penduduk wilayah tersebut. Haruskah kita berkesimpulan bahwa kita telah diajari amuk oleh sebuah bangsa yang pernah menjajah kita? Bisa jadi, mungkin. Tapi ingat, kekerasan sudah pernah terjadi sebelum Belanda mencengkeram negeri ini. Kita bisa mundur ke belakang sampai ke zaman Tunggul Ametung, pada abad ke-13 Masehi; ketika itu terjadi intrik di istana Tumapel, yang berakhir dengan terbunuhnya Sang Raja. Ken Arok yang membunuh Tunggul Ametung bebas berkeliaran, bahkan menjadi raja, sedangkan Kebo Ijo yang difitnah mendapat hukuman. Selama berabad-abad kita juga disuguhi cerita tentang Damarwulan, utusan Ratu Kencanawungu dari Majapahit, yang membawa kepala Minak Jingga yang telah dibunuhnya, sebagai bukti bahwa raja pemberontak itu benar-benar telah dibunuh. Sampai sekarang, amuk masih bertumbuh bak cendawan di musim hujan. Dalam konteks Jember, berita amuk paling gres adalah insiden perkelahian (carok) antara dua orang bilal (pemandu khutbah Jumat) di Desa Penjagan, Kecamatan Jambesari. Hanya gara-gara rebutan menjadi bilal di Masjid Tarbiyatul Ulum, Salehudin, 32 dan Sarip, 50, berkelahi hingga keduanya masuk rumah sakit. Beberapa waktu sebelumnya, warga Krajan Kidul, Desa Rojopolo, Kecamatan Jatiroto, Kiai Muhammad Ismail, di lempar bondet oleh Busar, 40, yang masih tetangganya sendiri. Kiai tersebut dibondet pada saat yang bersangkutan hendak pergi berbelanja di sebuah toko tak jauh dari kediamannya. Sementara itu, amuk yang mewaskan Suprapti, 55, warga Jl. Kalimantan XIV Sumbersari, dan Widiastuti, 26, di Sukorambi juga belum menunjukkan titik terang. Betapa pun sulitnya, kita harus mencari akar berbagai amuk yang terjadi di sekitar kita. Senyatanya saya kurang setuju dengan banyaknya pernyataaan bahwa masyarakat kita sekarang ini sedang sakit. Namun demikian, melihat banyaknya kasus amuk/kekerasan di sekitar kita, mungkin benar pernyataan itu: kita sedang sakit jiwa. Kalau ini benar, kita harus segera menyembuhkan diri. Kita tak akan mampu membangun negeri ini apabila diri kita dalam keadaan sakit jiwa. Kita tak akan mampu menyelamatkan generasi penerus apabila banyak di antara kita yang
Amuk Re: [R@ntau-Net] AWAS MACET ............!
Di Amrik memang bebas mengeluarkan pendapat kecuali menyudutkan Israel http://m.facebook.com/story.php?story_fbid=246620928766500id=1464249983refid=8ref=tn_tnmn_ft_=qid.5724748848026761607%3Amf_story_key.246620928766500%3Ainterface.m_basic%3Ac.m Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting - Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/
Amuk Re: [R@ntau-Net] AWAS MACET ............!
Alaikum salam waraahmatullahi wabarakatuhu Mungkin iyo kiyoh Angku Lembang? Rantau Inyiak ko dijuluki New World sadangkan dunia awak dinamokan Old World... Tantu Dunia Gaek pulo dapek dipasalah. Caliaklah, sabana Ibo awak maagak-i kajadian di Kandahar patang ko. Bara urang garan, 24 urang sakali diamuakino, tamasuak urang gaek-gaek, padusi jo anak-anak. Sudah tu dibakano lo kampuang urang ... O iyo profil panulih amuak dalam postiang sabalun ko caliak: http://ayusutarto.com/about-joomla.html Salam, --Nyiak Sunguik --- In rantau...@yahoogroups.com, Muhammad Dafiq Saib stlembang_alam@... wrote: Assalaamu'alaikum wa rahmatullaahi wa barakaatuhu Di rantau inyiak parajan lo tadanga, urang manembaki anak sikola, manembaki urang sadang babalanjo di mall.. Mungkin baraja ka urang awak lo no jo caro mangamuak pakai badia tu gak no du ndak nyiak... Wassalamu'alaikum Muhammad Dafiq Saib Sutan Lembang Alam Suku : Koto, Nagari asal : Koto Tuo - Balai Gurah, Bukit Tinggi Lahir : Zulqaidah 1370H, Jatibening - Bekasi From: sjamsir_sjarif hambociek@... To: rantaunet@googlegroups.com Sent: Wednesday, March 28, 2012 7:49 AM Subject: Re: [R@ntau-Net] AWAS MACET ! Sedikit gambaran istilah budaya amuk ini antara lain-lain lihat di http://ayusutarto.com/features/58-amok-amuk-ngamuk.html AMOK, AMUK, NGAMUK! Sunday, 06 March 2011 15:17 Oleh: Ayu Sutarto Beberapa bulan terakhir ini wilayah Jember dan sekitarnya (Lumajang dan Bondowoso) sarat dengan berita kekerasan. Ada pengendara motor dibacok perampok; ada perampokan disertai pembunuhan; ada perampok dibakar hidup-hidup; ada orang sedang tidur dibantai; ada perempuan muda digorok; ada kiai pergi belanja dilempar dengan bahan peledak jenis bondet. Dan lain-lainnya. Dan lain-lainnya. Mengapa orang begitu gampang mengamuk di Negeri Nyiur Melambai yang pernah dikenal dunia sebagai negeri dengan selaksa senyum dan hospitality ini? Harus diakui, secara historis, kekerasan memang bukan barang baru, tetapi barang basi. Paradoks memang. Negeri ini sering bermuka ganda: penuh kelembutan, tetapi juga penuh kekerasan. Jangan kaget. Kata amuk, ngamuk, dan mengamuk sudah lama dikenal oleh masyarakat dunia. Masyarakat dunia mengenal kata amok yang berasal dari kata amuk. Di negeri yang oleh sastrawan Mochtar Lubis digelari Land under the Rainbow ini, kekerasan sudah dikenal bukan hanya di tingkat penguasa, tetapi juga di kalangan masyarakat. Sebelum kedatangan bangsa Eropa, di sini sudah dikenal budaya yang oleh pengamat asing dikenal sebagai budaya amok (amuk, mengamuk). Istilah ini masuk ke dalam bahasa Perancis tahun 1832, namun sebelumnya sudah ada penggambaran tentang main amok (jouoit a Moqua) yang dapat dibaca melalui kesaksian J.B. Tavernier di Banten tahun 1648. Kesaksian tersebut berkisah tentang seorang Banten yang berkeliaran di jalanan dan membunuh siapa saja yang ditemuinya sampai akhirnya ia sendiri terbunuh. Menurut Professor Henk Schulte Nordholt dari Universitas Amsterdam, pemerintahan kolonial Belanda memberi sumbangan yang cukup berarti kepada tumbuhnya budaya amuk/kekerasan di Indonesia. Antara tahun 1885-1910 sebanyak 100.000-125.000 orang tewas menjadi korban tentara kolonial. Korban paling banyak tercatat di Aceh karena Belanda mengirimkan pasukan Marsose ke sana dan menewaskan sekitar 75.000 rakyat Aceh atau sekitar 15 persen penduduk wilayah tersebut. Haruskah kita berkesimpulan bahwa kita telah diajari amuk oleh sebuah bangsa yang pernah menjajah kita? Bisa jadi, mungkin. Tapi ingat, kekerasan sudah pernah terjadi sebelum Belanda mencengkeram negeri ini. Kita bisa mundur ke belakang sampai ke zaman Tunggul Ametung, pada abad ke-13 Masehi; ketika itu terjadi intrik di istana Tumapel, yang berakhir dengan terbunuhnya Sang Raja. Ken Arok yang membunuh Tunggul Ametung bebas berkeliaran, bahkan menjadi raja, sedangkan Kebo Ijo yang difitnah mendapat hukuman. Selama berabad-abad kita juga disuguhi cerita tentang Damarwulan, utusan Ratu Kencanawungu dari Majapahit, yang membawa kepala Minak Jingga yang telah dibunuhnya, sebagai bukti bahwa raja pemberontak itu benar-benar telah dibunuh. Sampai sekarang, amuk masih bertumbuh bak cendawan di musim hujan. Dalam konteks Jember, berita amuk paling gres adalah insiden perkelahian (carok) antara dua orang bilal (pemandu khutbah Jumat) di Desa Penjagan, Kecamatan Jambesari. Hanya gara-gara rebutan menjadi bilal di Masjid Tarbiyatul Ulum, Salehudin, 32 dan Sarip, 50, berkelahi hingga keduanya masuk rumah sakit. Beberapa waktu sebelumnya, warga Krajan Kidul, Desa Rojopolo, Kecamatan Jatiroto, Kiai Muhammad Ismail, di lempar bondet oleh Busar, 40, yang masih tetangganya sendiri. Kiai tersebut dibondet pada saat yang bersangkutan hendak pergi berbelanja di sebuah toko tak jauh dari kediamannya. Sementara itu, amuk yang
Bls: [R@ntau-Net] AWAS MACET ............!
ciek lai ajop duta...kalau tentara Indonesia pai kanagari urang untuk jadi tentara perdamaian...TAPI kalau tentara kapia pai ka nagari urang... sansai urang dek inyo..caliek lah IRAQ/AFGANISTAN/SUDAN..bara banyak urang nan indak tahu manahu nan mati..dll Dari: ajo duta ajod...@gmail.com Kepada: rantaunetoglegroups.com Dikirim: Rabu, 28 Maret 2012 6:50 Judul: Re: [R@ntau-Net] AWAS MACET ! Di rantau ambo banyak juo demo. Malah cuma bbrapa meter dari White House orasi digelar. Tapi indak jalan macet, indak ado anarkhis, indak ado pengerahan pasukan tantara. Baa tu? Padahal kato kita mereka kapia. Apokah iko dek perbedaan peradaban? Atau pendidikan yang lebih memadai? Antahlah! -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting - Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/
[R@ntau-Net] AWAS MACET ............!
Ini Dia Pengalihan Arus Lalin Selama Demo BBM di Jakarta E Mei Amelia R- detikNews Selasa, 27/03/2012 05:07 WIB Jakarta Aksi demo kerap menimbulkan kemacetan di sejumlah ruas jalan. Tidak menutup kemungkinan, aksi demo menolak kenaikan BBM hari ini juga akan menimbulkan kemacetan. Guna mengantisipasi hal itu, kepolisian telah menyiapkan pengalihan arus bagi pengguna kendaraan. Pengalihan arus ini sifatnya situasional. Jika volume kendaraan sudah padat dan terjadi stagnasi, maka kendaraan akan dialihkan ke jalur alternatif, kata Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, AKBP Wahyono melalui pesan singkat kepada wartawan, Selasa (27/3/2012). Pengalihan arus ini dilakukan di beberapa ruas jalan yang menjadi pusat konsentrasi massa seperti di sekitar Harmoni menuju Istana dan Bundaran Hotel Indonesia (HI) serta gedung DPR/MPR RI. Pengalihan arus di sekitar Istana Merdeka akan diberlakukan di Jalan Hayam Wuruk, Harmoni, Jakarta Pusat. Kendaraan yang akan menuju ke sekitar istana, dialihkan ke Jalan Suryo Pranoto-Cideng-Tanah Abang. Alternatif lainnya yakni dari Jalan IR H Juanda dialihkan ke Jalan Veteran I-Kathedral. Sementara kendaraan dari arah Jalan Thamrin yang menuju ke istana, akan dialihkan ke Jalan KH Wahid Hasyim/Jalan Kebon Sirih -Jalan Cideng Barat -Jalan Suryo Pranoto atau dari arah Jalan Kebon Sirih/Merdeka Selatan-Jalan M Ridwan Rais. Kawasan gedung DPR/MPR RI diperkirakan akan terjadi kemacetan luar biasa. Pengalihan arus terjadi di sejumlah titik mulai dari arah Semanggi menuju Jalan Gerbang Pemuda -Jalan Gelora -Jalan Palmerah Utara. Kendaraan dari Jalan Asia Afrika/Jalan Pintu I Senayan -Jalan Asia Afrika -Jalan Gelora Pemuda -Jalan Palmerah Utara. Arah Jalan S Parman menuju ke Jalan Pejompongan -Jalan Penjernihan atau Jalan Gelora I. Kawasan Bundaran Hotel Indonesia akan dialihkan mulai dari arah Jalan Jenderal Sudirman menuju ke Jalan Teluk Betung-Jalan Kebon Kacang atau Dukuh Atas-Jalan Kendal. Kemudian, arah Jalan Jenderal Sudirman, kendaraan dialihkan ke Jalan Dukuh Atas -Tanah Abang-Tanah Abang -Jalan Gulung Galunggung. Hari ini, peserta demo yang menolak kenaikan harga BBM akan memadati ruas Jalan sekitar Istana Merdeka, Jalan MH Thamrin dan gedung DPR. Peserta demo diperkirakan mencapai 8 ribu orang yang terdiri dari berbagai elemen seperti mahasiswa, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan buruh. Kepolisian Daerah Metro Jaya menyiagakan sedikitnya 22 ribu personel, dibantu oleh aparat TNI sebanyak 8 ribu personel. (mei/van) == KOMENTAR Selain macet, waspadai juga kompleks2 yang rawan tindakan anarkis. == Baca Juga * PDIP Klaim Pimpin Demo Kenaikan Harga BBM di Seluruh Indonesia * Marzuki: Kenaikan Harga BBM untuk Infrastruktur yang Lebih Baik * DPR Imbau Demo Kenaikan Harga BBM Tak Anarkis, Aparat Jangan Arogan * Priyo: SBY Jangan Khawatirkan Demo Kenaikan Harga BBM * Setgab Sepakati Amankan Voting Kenaikan Harga BBM di DPR -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting - Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/