Bls: [R@ntau-Net] AWAS MACET ............!

2012-03-28 Terurut Topik Lies Suryadi
Fenomena amok (amuak) dalam masyarakat awak ko memang jauah tatanam dalam 
kenangan sejarah para penjajah. Banyak tulisan nan lah ditulih mengenai 
fenomena AMOK di kalangan urang Melayu. Salah sorang nan banyak manulih 
mengenai hal iko adalah Sir Frank Swettenham (untuk konteks British Malaya, 
kini Malaysia). Dalam catatan2 urang Eropa tu, kalau urang Malayu ko lah tabik 
AMOK (lah mangamuak), indak dapek aka lai: labiah elok lari sajo manjauah. 
Indak tantu piluru deknyo doh lai. Galok mato. Padang atau apo sajo sanjato di 
tangannyo manggalewa2 co caciang kanai paneh. Nyao ka abih indah takana lai. 
Manyosoh bantuak urang mamarang batang tabu. Emosi tibo di ubun2, diri indak 
takontrol lai. Dalam banyak kamus bhs Inggris acok ditemukan lema AMOK ko. Ambo 
liek di Advanced Leaner's English Dictionary oleh Collins Cobuild (2003), 
hlm.43 keterangannyo sbb: amok: 'If a person or animal runs amok, they behave 
in a violent and uncontrolled way'. 

 
Wassalam,
Suryadi


Dari: sjamsir_sjarif hamboc...@yahoo.com
Kepada: rantaunet@googlegroups.com 
Dikirim: Rabu, 28 Maret 2012 2:49
Judul: Re: [R@ntau-Net] AWAS MACET !

Sedikit gambaran istilah budaya amuk ini antara lain-lain lihat di
http://ayusutarto.com/features/58-amok-amuk-ngamuk.html

AMOK, AMUK, NGAMUK! 
Sunday, 06 March 2011 15:17

Oleh: Ayu Sutarto

Beberapa bulan terakhir ini wilayah Jember dan sekitarnya (Lumajang dan 
Bondowoso) sarat dengan berita kekerasan. Ada pengendara motor dibacok 
perampok;  ada perampokan disertai pembunuhan; ada perampok dibakar 
hidup-hidup;  ada orang sedang tidur dibantai; ada perempuan muda digorok; ada 
kiai pergi belanja dilempar dengan bahan peledak jenis bondet. Dan 
lain-lainnya. Dan lain-lainnya.

Mengapa orang begitu gampang mengamuk di Negeri Nyiur Melambai yang pernah 
dikenal dunia sebagai negeri dengan selaksa senyum dan hospitality ini? Harus 
diakui, secara historis, kekerasan memang bukan barang baru, tetapi barang 
basi. Paradoks memang. Negeri ini sering bermuka ganda: penuh kelembutan, 
tetapi juga penuh kekerasan. Jangan kaget. Kata amuk, ngamuk, dan mengamuk 
sudah lama dikenal oleh masyarakat dunia. Masyarakat dunia mengenal kata amok 
yang berasal dari kata amuk.

Di negeri yang oleh sastrawan Mochtar Lubis digelari Land under the Rainbow 
ini, kekerasan sudah dikenal bukan hanya di tingkat penguasa, tetapi juga di 
kalangan masyarakat. Sebelum kedatangan bangsa Eropa, di sini sudah dikenal 
budaya yang oleh pengamat asing dikenal sebagai budaya amok (amuk, mengamuk). 
Istilah ini masuk ke dalam bahasa Perancis tahun 1832, namun sebelumnya sudah 
ada penggambaran tentang main amok (jouoit a Moqua) yang dapat dibaca 
melalui  kesaksian J.B. Tavernier di Banten tahun 1648. Kesaksian tersebut 
berkisah tentang seorang Banten yang berkeliaran di jalanan dan membunuh siapa 
saja yang ditemuinya sampai akhirnya ia sendiri terbunuh.

Menurut Professor Henk Schulte Nordholt dari Universitas Amsterdam, 
pemerintahan kolonial Belanda memberi sumbangan yang cukup berarti kepada 
tumbuhnya budaya amuk/kekerasan di Indonesia. Antara tahun 1885-1910 sebanyak 
100.000-125.000 orang tewas menjadi korban tentara kolonial. Korban paling 
banyak tercatat di Aceh karena Belanda mengirimkan pasukan Marsose ke sana dan 
menewaskan sekitar 75.000 rakyat Aceh atau sekitar 15 persen penduduk wilayah 
tersebut.

Haruskah kita berkesimpulan bahwa kita telah diajari amuk oleh sebuah bangsa 
yang pernah menjajah kita? Bisa jadi, mungkin. Tapi ingat, kekerasan sudah 
pernah terjadi sebelum Belanda mencengkeram negeri ini. Kita bisa mundur ke 
belakang sampai ke zaman Tunggul Ametung, pada abad ke-13 Masehi; ketika itu 
terjadi intrik di istana Tumapel, yang berakhir dengan terbunuhnya Sang Raja. 
Ken Arok yang membunuh Tunggul Ametung bebas berkeliaran, bahkan menjadi raja, 
sedangkan Kebo Ijo yang difitnah mendapat hukuman. Selama berabad-abad kita 
juga disuguhi cerita tentang Damarwulan, utusan Ratu Kencanawungu dari 
Majapahit, yang membawa kepala Minak Jingga yang telah dibunuhnya, sebagai 
bukti bahwa raja pemberontak itu benar-benar telah dibunuh.

Sampai sekarang, amuk masih bertumbuh bak cendawan di musim hujan. Dalam 
konteks Jember, berita amuk paling gres adalah insiden perkelahian (carok) 
antara dua orang bilal (pemandu khutbah Jumat) di Desa Penjagan, Kecamatan 
Jambesari. Hanya gara-gara rebutan menjadi bilal di Masjid Tarbiyatul Ulum, 
Salehudin, 32 dan Sarip, 50, berkelahi hingga keduanya masuk rumah sakit. 
Beberapa waktu sebelumnya, warga Krajan Kidul, Desa Rojopolo, Kecamatan 
Jatiroto, Kiai Muhammad Ismail, di lempar bondet oleh Busar, 40, yang masih 
tetangganya sendiri. Kiai tersebut dibondet pada saat yang bersangkutan hendak 
pergi berbelanja di sebuah toko tak jauh dari kediamannya.  Sementara itu, amuk 
yang mewaskan Suprapti, 55, warga Jl. Kalimantan XIV Sumbersari, dan 
Widiastuti, 26, di Sukorambi juga belum menunjukkan titik terang.

Betapa pun

Re: [R@ntau-Net] AWAS MACET ............!

2012-03-27 Terurut Topik ajo duta
Di rantau ambo banyak juo demo. Malah cuma bbrapa meter dari White
House orasi digelar. Tapi indak jalan macet, indak ado anarkhis, indak
ado pengerahan pasukan tantara. Baa tu? Padahal kato kita mereka
kapia.

Apokah iko dek perbedaan peradaban? Atau pendidikan yang lebih
memadai? Antahlah!

On 3/26/12, Jacky Mardono Tjokrodiredjo jackymard...@yahoo.com wrote:
 Ini Dia Pengalihan Arus Lalin Selama Demo BBM di Jakarta
 E Mei Amelia R- detikNews

 Selasa, 27/03/2012 05:07 WIB

 Jakarta
 Aksi demo kerap menimbulkan kemacetan
 di sejumlah ruas jalan.
 Tidak menutup kemungkinan,
 aksi demo menolak kenaikan BBM hari ini
 juga akan menimbulkan kemacetan.
 Guna mengantisipasi hal itu,
 kepolisian telah menyiapkan pengalihan arus
 bagi pengguna kendaraan.

 Pengalihan arus ini sifatnya situasional.
 Jika volume kendaraan sudah padat dan terjadi stagnasi,
 maka kendaraan akan dialihkan ke jalur alternatif,
 kata Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya,
 AKBP Wahyono melalui pesan singkat kepada wartawan, Selasa (27/3/2012).

 Pengalihan arus ini dilakukan di beberapa ruas jalan
 yang menjadi pusat konsentrasi massa
 seperti di sekitar Harmoni menuju Istana
 dan Bundaran Hotel Indonesia (HI)
 serta gedung DPR/MPR RI.

 Pengalihan arus di sekitar Istana Merdeka
 akan diberlakukan di Jalan
 Hayam Wuruk, Harmoni, Jakarta Pusat.

 Kendaraan yang akan menuju ke sekitar istana,
 dialihkan ke Jalan Suryo Pranoto-Cideng-Tanah Abang.
 Alternatif lainnya yakni dari Jalan IR H Juanda
 dialihkan ke Jalan Veteran I-Kathedral.

 Sementara kendaraan dari arah Jalan Thamrin
  yang menuju ke istana,
 akan dialihkan ke Jalan
 KH Wahid Hasyim/Jalan Kebon Sirih
 -Jalan Cideng Barat
 -Jalan Suryo Pranoto atau
 dari arah Jalan Kebon Sirih/Merdeka Selatan-Jalan M Ridwan Rais.

 Kawasan gedung DPR/MPR RI
 diperkirakan akan terjadi kemacetan luar biasa.
 Pengalihan arus terjadi di sejumlah titik
 mulai dari arah Semanggi menuju Jalan Gerbang Pemuda
 -Jalan Gelora
 -Jalan Palmerah Utara.

 Kendaraan dari Jalan Asia Afrika/Jalan Pintu I Senayan
 -Jalan Asia Afrika
 -Jalan Gelora Pemuda
 -Jalan Palmerah Utara.
 Arah Jalan S Parman menuju ke Jalan Pejompongan
 -Jalan Penjernihan atau Jalan Gelora I.

 Kawasan Bundaran Hotel Indonesia
 akan dialihkan mulai dari arah Jalan Jenderal Sudirman
 menuju ke Jalan
 Teluk Betung-Jalan Kebon Kacang atau Dukuh Atas-Jalan Kendal.

 Kemudian, arah Jalan Jenderal Sudirman,
 kendaraan dialihkan ke Jalan Dukuh Atas
 -Tanah Abang-Tanah Abang
 -Jalan Gulung Galunggung.

 Hari ini, peserta demo yang menolak
 kenaikan harga BBM akan memadati ruas Jalan
 sekitar Istana Merdeka, Jalan MH Thamrin
 dan gedung DPR.
 Peserta demo diperkirakan mencapai 8 ribu orang
 yang terdiri dari berbagai elemen
 seperti mahasiswa, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan buruh.

 Kepolisian Daerah Metro Jaya menyiagakan
 sedikitnya 22 ribu personel,
 dibantu oleh aparat TNI sebanyak 8 ribu personel.

 (mei/van)
 ==
 KOMENTAR

 Selain macet,
 waspadai juga kompleks2
 yang rawan tindakan anarkis.
 ==

 Baca Juga
   * PDIP Klaim Pimpin Demo Kenaikan Harga BBM di Seluruh Indonesia
   * Marzuki: Kenaikan Harga BBM untuk Infrastruktur yang Lebih Baik
   * DPR Imbau Demo Kenaikan Harga BBM Tak Anarkis, Aparat Jangan Arogan
   * Priyo: SBY Jangan Khawatirkan Demo Kenaikan Harga BBM
   * Setgab Sepakati Amankan Voting Kenaikan Harga BBM di DPR

 --
 .
 * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
 wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet
 http://groups.google.com/group/RantauNet/~
 * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
 ===
 UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
 - DILARANG:
   1. E-mail besar dari 200KB;
   2. E-mail attachment, tawarkan di sini  kirim melalui jalur pribadi;
   3. One Liner.
 - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di:
 http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
 - Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
 - Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
 - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama 
 mengganti subjeknya.
 ===
 Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
 http://groups.google.com/group/RantauNet/


-- 
Sent from my mobile device

Wassalaamu'alaikum
Dutamardin Umar (aka. Ajo Duta),
suku Mandahiliang,
lahir 17 Agustus 1947.
nagari Gasan Gadang, Kab. Pariaman.
rantau Deli, Jakarta, kini Sterling, Virginia-USA


-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  

Re: [R@ntau-Net] AWAS MACET ............!

2012-03-27 Terurut Topik Sembiring Sadiah
Karano dalam banyak hal di nagari awak iko, ibadah dan kehidupan sahari2 di 
pisah. 
Saat mereka keluar rumah agamonyo ditinggakannyo, indak dibaoknyo ka kehidupan 
mereka sehari-hari. 
Makonyo nan banyak korupsi, manipu, manyakii urang iyo urang nan mangaku muslim 
juo (kalau urang kapia kan alah jaleh pulo itu)
Pas inyo baliak ka rumah baibadah puli inyo baliak, toh di kapalo mereka Allah 
Maha Pengampun 

Salam
Diah


 From: ajo duta ajod...@gmail.com
To: rantaunet@googlegroups.com 
Sent: Wednesday, 28 March 2012 5:50 AM
Subject: Re: [R@ntau-Net] AWAS MACET !
 
Di rantau ambo banyak juo demo. Malah cuma bbrapa meter dari White
House orasi digelar. Tapi indak jalan macet, indak ado anarkhis, indak
ado pengerahan pasukan tantara. Baa tu? Padahal kato kita mereka
kapia.

Apokah iko dek perbedaan peradaban? Atau pendidikan yang lebih
memadai? Antahlah!

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
- Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/


Re: [R@ntau-Net] AWAS MACET ............!

2012-03-27 Terurut Topik fashnoor2006
Para dunsanak di Palanta yth.
Perbedaan lain yg besar antara Indonesia dengan Amerika Serikat adalah; kalau 
di Amrik demo2 itu terbatas pada protes, tapi di Indonesia terbukti sampai pada 
penggulingan pemerintah yang sah (tahun 1966, tahun 1998, dan tahun 
2001/pemerintahan Gus Dur).
Semoga demo2 sekarang ini masih terbatas pada aksi protes rencana kenaikan 
harga BBM. Pemerintah seharusnya menghadapi (meng-counter) demo2 dengan 
menjelaskan alternatif2 yg dipertimbangkan: naik atau tidak naik dan akibat2nya 
terhadap rakyat dan perekonomian negara.
Salam,
Fashridjal M. Noor Sidin
Lk, 64, Bandung
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: ajo duta ajod...@gmail.com
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Tue, 27 Mar 2012 18:50:00 
To: rantaunet@googlegroups.com
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: [R@ntau-Net] AWAS MACET !

Di rantau ambo banyak juo demo. Malah cuma bbrapa meter dari White
House orasi digelar. Tapi indak jalan macet, indak ado anarkhis, indak
ado pengerahan pasukan tantara. Baa tu? Padahal kato kita mereka
kapia.

Apokah iko dek perbedaan peradaban? Atau pendidikan yang lebih
memadai? Antahlah!

On 3/26/12, Jacky Mardono Tjokrodiredjo jackymard...@yahoo.com wrote:
 Ini Dia Pengalihan Arus Lalin Selama Demo BBM di Jakarta
 E Mei Amelia R- detikNews

 Selasa, 27/03/2012 05:07 WIB

 Jakarta
 Aksi demo kerap menimbulkan kemacetan
 di sejumlah ruas jalan.
 Tidak menutup kemungkinan,
 aksi demo menolak kenaikan BBM hari ini
 juga akan menimbulkan kemacetan.
 Guna mengantisipasi hal itu,
 kepolisian telah menyiapkan pengalihan arus
 bagi pengguna kendaraan.

 Pengalihan arus ini sifatnya situasional.
 Jika volume kendaraan sudah padat dan terjadi stagnasi,
 maka kendaraan akan dialihkan ke jalur alternatif,
 kata Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya,
 AKBP Wahyono melalui pesan singkat kepada wartawan, Selasa (27/3/2012).

 Pengalihan arus ini dilakukan di beberapa ruas jalan
 yang menjadi pusat konsentrasi massa
 seperti di sekitar Harmoni menuju Istana
 dan Bundaran Hotel Indonesia (HI)
 serta gedung DPR/MPR RI.

 Pengalihan arus di sekitar Istana Merdeka
 akan diberlakukan di Jalan
 Hayam Wuruk, Harmoni, Jakarta Pusat.

 Kendaraan yang akan menuju ke sekitar istana,
 dialihkan ke Jalan Suryo Pranoto-Cideng-Tanah Abang.
 Alternatif lainnya yakni dari Jalan IR H Juanda
 dialihkan ke Jalan Veteran I-Kathedral.

 Sementara kendaraan dari arah Jalan Thamrin
  yang menuju ke istana,
 akan dialihkan ke Jalan
 KH Wahid Hasyim/Jalan Kebon Sirih
 -Jalan Cideng Barat
 -Jalan Suryo Pranoto atau
 dari arah Jalan Kebon Sirih/Merdeka Selatan-Jalan M Ridwan Rais.

 Kawasan gedung DPR/MPR RI
 diperkirakan akan terjadi kemacetan luar biasa.
 Pengalihan arus terjadi di sejumlah titik
 mulai dari arah Semanggi menuju Jalan Gerbang Pemuda
 -Jalan Gelora
 -Jalan Palmerah Utara.

 Kendaraan dari Jalan Asia Afrika/Jalan Pintu I Senayan
 -Jalan Asia Afrika
 -Jalan Gelora Pemuda
 -Jalan Palmerah Utara.
 Arah Jalan S Parman menuju ke Jalan Pejompongan
 -Jalan Penjernihan atau Jalan Gelora I.

 Kawasan Bundaran Hotel Indonesia
 akan dialihkan mulai dari arah Jalan Jenderal Sudirman
 menuju ke Jalan
 Teluk Betung-Jalan Kebon Kacang atau Dukuh Atas-Jalan Kendal.

 Kemudian, arah Jalan Jenderal Sudirman,
 kendaraan dialihkan ke Jalan Dukuh Atas
 -Tanah Abang-Tanah Abang
 -Jalan Gulung Galunggung.

 Hari ini, peserta demo yang menolak
 kenaikan harga BBM akan memadati ruas Jalan
 sekitar Istana Merdeka, Jalan MH Thamrin
 dan gedung DPR.
 Peserta demo diperkirakan mencapai 8 ribu orang
 yang terdiri dari berbagai elemen
 seperti mahasiswa, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan buruh.

 Kepolisian Daerah Metro Jaya menyiagakan
 sedikitnya 22 ribu personel,
 dibantu oleh aparat TNI sebanyak 8 ribu personel.

 (mei/van)
 ==
 KOMENTAR

 Selain macet,
 waspadai juga kompleks2
 yang rawan tindakan anarkis.
 ==

 Baca Juga
   * PDIP Klaim Pimpin Demo Kenaikan Harga BBM di Seluruh Indonesia
   * Marzuki: Kenaikan Harga BBM untuk Infrastruktur yang Lebih Baik
   * DPR Imbau Demo Kenaikan Harga BBM Tak Anarkis, Aparat Jangan Arogan
   * Priyo: SBY Jangan Khawatirkan Demo Kenaikan Harga BBM
   * Setgab Sepakati Amankan Voting Kenaikan Harga BBM di DPR

 --
 .
 * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
 wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet
 http://groups.google.com/group/RantauNet/~
 * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
 ===
 UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
 - DILARANG:
   1. E-mail besar dari 200KB;
   2. E-mail attachment, tawarkan di sini  kirim melalui jalur pribadi;
   3. One Liner.
 - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di:
 http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
 - Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
 - Hapus footer

Re: [R@ntau-Net] AWAS MACET ............!

2012-03-27 Terurut Topik AnwarDjambak
Silahkan Baca lagi satantang:

Protokol Yahudi

Ado jaweknyo sinan mah...




Sangenek,



Wassalam
AnwarDjambak44-,50 Koto Mudiak-KL
Sent from my BlackBerry® smartphone powered by U Mobile

-Original Message-
From: Sembiring Sadiah sadiahsembir...@yahoo.com
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Tue, 27 Mar 2012 16:20:00 
To: rantaunet@googlegroups.comrantaunet@googlegroups.com
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: [R@ntau-Net] AWAS MACET !

Karano dalam banyak hal di nagari awak iko, ibadah dan kehidupan sahari2 di 
pisah. 
Saat mereka keluar rumah agamonyo ditinggakannyo, indak dibaoknyo ka kehidupan 
mereka sehari-hari. 
Makonyo nan banyak korupsi, manipu, manyakii urang iyo urang nan mangaku muslim 
juo (kalau urang kapia kan alah jaleh pulo itu)
Pas inyo baliak ka rumah baibadah puli inyo baliak, toh di kapalo mereka Allah 
Maha Pengampun 

Salam
Diah


 From: ajo duta ajod...@gmail.com
To: rantaunet@googlegroups.com 
Sent: Wednesday, 28 March 2012 5:50 AM
Subject: Re: [R@ntau-Net] AWAS MACET !
 
Di rantau ambo banyak juo demo. Malah cuma bbrapa meter dari White
House orasi digelar. Tapi indak jalan macet, indak ado anarkhis, indak
ado pengerahan pasukan tantara. Baa tu? Padahal kato kita mereka
kapia.

Apokah iko dek perbedaan peradaban? Atau pendidikan yang lebih
memadai? Antahlah!

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
- Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
- Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/


Re: [R@ntau-Net] AWAS MACET ............!

2012-03-27 Terurut Topik sjamsir_sjarif
Ambo raso iyo ado beda paradaban; salah satu gejala tu adolsh nan dikenal urang 
dalam literatur jo istilah Amuk.
-- Nyiak Sunguik

--- In rantau...@yahoogroups.com, ajo duta ajoduta@... wrote:

 Di rantau ambo banyak juo demo. Malah cuma bbrapa meter dari White
 House orasi digelar. Tapi indak jalan macet, indak ado anarkhis, indak
 ado pengerahan pasukan tantara. Baa tu? Padahal kato kita mereka
 kapia.
 
 Apokah iko dek perbedaan peradaban? Atau pendidikan yang lebih
 memadai? Antahlah!
 
 On 3/26/12, Jacky Mardono Tjokrodiredjo jackymardono@... wrote:
  Ini Dia Pengalihan Arus Lalin Selama Demo BBM di Jakarta
  E Mei Amelia R- detikNews
 
  Selasa, 27/03/2012 05:07 WIB
 
  Jakarta
  Aksi demo kerap menimbulkan kemacetan


-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
- Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/


Re: [R@ntau-Net] AWAS MACET ............!

2012-03-27 Terurut Topik taufiqrasjid

Rasonyo awak indak harus selalu maraso rendah diri dengan menganggap negatif 
kelompok awak dan positif urang itu

Mungkin banyak urang awak nan kurang elok. Insyaallah lai juo nan bataratik

Baitu juo sebaliknyo dipihak urang

Secara negara jo kebangsaan awak ko lah marasai dek mereka

Apakah itu kolonial jo neo kolonialisme. Sajak zaman katumba sampai  takicuah 
dek  Freeport jo PMA lain. Diobok-obok pulo dek IMF, sahinggo PTDI harus 
ditutuik 
Beko dikecekkan juo awak tengak, urang se nan pandai

Caliaklah Malaysia nan barani mangecekkan Go to Hell IMF 

Dikecekkannyo awak Teroris batarimo pulo, memangnyo parangai mereka nan 
mararuah cindua urang tu baa

Jadi kok ka mampaelok-i mulai lah baketek-ketek

Nan elok diurang dan sasuai jo aqidah awak bisa dijadikan tauladan 

Kok ado nan buruak jan batiru pulo

Kini kabanyakannyo dek awak kan kebalikannyo

Wass, banyak maaf

--TR


Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
- Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/


Re: [R@ntau-Net] AWAS MACET ............!

2012-03-27 Terurut Topik fashnoor2006
Para dunsanak sapalanta yth.
Perbedaan utama adalah pemahaman terhadap demokrasi dan penerapannya dalam 
kehidupan berbangsa dan bernegara. Di Amrik, sebesar-besarnya demo anti perang 
Vietnam di awal tahun 1960an tidak ditujukan untuk menggulingkan pemerintah yg 
sah. Skandal Watergate th 1972 dan Lewinskigate th 1998 diselesaikan melalui 
proses demokrasi formal. Di Indonesia, kekuatan politik formal atau partai2, 
dan bahkan tentara, berperan aktif menggerakkan demo2 yg pernah berhasil 
menggulingkan pemerintah yg sah.
Salam,
Fashridjal M. Noor Sidin
Lk, 64, Bandung
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: sjamsir_sjarif hamboc...@yahoo.com
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Tue, 27 Mar 2012 23:56:59 
To: rantaunet@googlegroups.com
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: [R@ntau-Net] AWAS MACET !

Ambo raso iyo ado beda paradaban; salah satu gejala tu adolsh nan dikenal urang 
dalam literatur jo istilah Amuk.
-- Nyiak Sunguik

--- In rantau...@yahoogroups.com, ajo duta ajoduta@... wrote:

 Di rantau ambo banyak juo demo. Malah cuma bbrapa meter dari White
 House orasi digelar. Tapi indak jalan macet, indak ado anarkhis, indak
 ado pengerahan pasukan tantara. Baa tu? Padahal kato kita mereka
 kapia.
 
 Apokah iko dek perbedaan peradaban? Atau pendidikan yang lebih
 memadai? Antahlah!
 
 On 3/26/12, Jacky Mardono Tjokrodiredjo jackymardono@... wrote:
  Ini Dia Pengalihan Arus Lalin Selama Demo BBM di Jakarta
  E Mei Amelia R- detikNews
 
  Selasa, 27/03/2012 05:07 WIB
 
  Jakarta
  Aksi demo kerap menimbulkan kemacetan


-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
- Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
- Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/


Re: [R@ntau-Net] AWAS MACET ............!

2012-03-27 Terurut Topik sjamsir_sjarif
-besarnya demo anti 
 perang Vietnam di awal tahun 1960an tidak ditujukan untuk menggulingkan 
 pemerintah yg sah. Skandal Watergate th 1972 dan Lewinskigate th 1998 
 diselesaikan melalui proses demokrasi formal. Di Indonesia, kekuatan politik 
 formal atau partai2, dan bahkan tentara, berperan aktif menggerakkan demo2 yg 
 pernah berhasil menggulingkan pemerintah yg sah.
 Salam,
 Fashridjal M. Noor Sidin
 Lk, 64, Bandung
 
 -Original Message-
 From: sjamsir_sjarif hambociek@...
 Sender: rantaunet@googlegroups.com
 Date: Tue, 27 Mar 2012 23:56:59 
 To: rantaunet@googlegroups.com
 Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
 Subject: Re: [R@ntau-Net] AWAS MACET !
 
 Ambo raso iyo ado beda paradaban; salah satu gejala tu adolsh nan dikenal 
 urang dalam literatur jo istilah Amuk.
 -- Nyiak Sunguik
 
 --- In rantau...@yahoogroups.com, ajo duta ajoduta@ wrote:
 
  Di rantau ambo banyak juo demo. Malah cuma bbrapa meter dari White
  House orasi digelar. Tapi indak jalan macet, indak ado anarkhis, indak
  ado pengerahan pasukan tantara. Baa tu? Padahal kato kita mereka
  kapia.
  
  Apokah iko dek perbedaan peradaban? Atau pendidikan yang lebih
  memadai? Antahlah!
  
  On 3/26/12, Jacky Mardono Tjokrodiredjo jackymardono@ wrote:
   Ini Dia Pengalihan Arus Lalin Selama Demo BBM di Jakarta
   E Mei Amelia R- detikNews
  
   Selasa, 27/03/2012 05:07 WIB
  
   Jakarta
   Aksi demo kerap menimbulkan kemacetan


-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
- Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/


Amuk Re: [R@ntau-Net] AWAS MACET ............!

2012-03-27 Terurut Topik Muhammad Dafiq Saib
Assalaamu'alaikum wa rahmatullaahi wa barakaatuhu

Di rantau inyiak parajan lo tadanga, urang manembaki anak sikola, manembaki 
urang sadang babalanjo di mall.. 

Mungkin baraja ka urang awak lo no jo caro mangamuak pakai badia tu gak no du 
ndak nyiak...

Wassalamu'alaikum

 
Muhammad Dafiq Saib Sutan Lembang Alam
Suku : Koto, Nagari asal : Koto Tuo - Balai Gurah, Bukit Tinggi
Lahir : Zulqaidah 1370H, 
Jatibening - Bekasi



 From: sjamsir_sjarif hamboc...@yahoo.com
To: rantaunet@googlegroups.com 
Sent: Wednesday, March 28, 2012 7:49 AM
Subject: Re: [R@ntau-Net] AWAS MACET !
 
Sedikit gambaran istilah budaya amuk ini antara lain-lain lihat di
http://ayusutarto.com/features/58-amok-amuk-ngamuk.html

AMOK, AMUK, NGAMUK! 
Sunday, 06 March 2011 15:17

Oleh: Ayu Sutarto

Beberapa bulan terakhir ini wilayah Jember dan sekitarnya (Lumajang dan 
Bondowoso) sarat dengan berita kekerasan. Ada pengendara motor dibacok 
perampok;  ada perampokan disertai pembunuhan; ada perampok dibakar 
hidup-hidup;  ada orang sedang tidur dibantai; ada perempuan muda digorok; ada 
kiai pergi belanja dilempar dengan bahan peledak jenis bondet. Dan 
lain-lainnya. Dan lain-lainnya.

Mengapa orang begitu gampang mengamuk di Negeri Nyiur Melambai yang pernah 
dikenal dunia sebagai negeri dengan selaksa senyum dan hospitality ini? Harus 
diakui, secara historis, kekerasan memang bukan barang baru, tetapi barang 
basi. Paradoks memang. Negeri ini sering bermuka ganda: penuh kelembutan, 
tetapi juga penuh kekerasan. Jangan kaget. Kata amuk, ngamuk, dan mengamuk 
sudah lama dikenal oleh masyarakat dunia. Masyarakat dunia mengenal kata amok 
yang berasal dari kata amuk.

Di negeri yang oleh sastrawan Mochtar Lubis digelari Land under the Rainbow 
ini, kekerasan sudah dikenal bukan hanya di tingkat penguasa, tetapi juga di 
kalangan masyarakat. Sebelum kedatangan bangsa Eropa, di sini sudah dikenal 
budaya yang oleh pengamat asing dikenal sebagai budaya amok (amuk, mengamuk). 
Istilah ini masuk ke dalam bahasa Perancis tahun 1832, namun sebelumnya sudah 
ada penggambaran tentang main amok (jouoit a Moqua) yang dapat dibaca 
melalui   kesaksian J.B. Tavernier di Banten tahun 1648. Kesaksian tersebut 
berkisah tentang seorang Banten yang berkeliaran di jalanan dan membunuh siapa 
saja yang ditemuinya sampai akhirnya ia sendiri terbunuh.

Menurut Professor Henk Schulte Nordholt dari Universitas Amsterdam, 
pemerintahan kolonial Belanda memberi sumbangan yang cukup berarti kepada 
tumbuhnya budaya amuk/kekerasan di Indonesia. Antara tahun 1885-1910 sebanyak 
100.000-125.000 orang tewas menjadi korban tentara kolonial. Korban paling 
banyak tercatat di Aceh karena Belanda mengirimkan pasukan Marsose ke sana dan 
menewaskan sekitar 75.000 rakyat Aceh atau sekitar 15 persen penduduk wilayah 
tersebut.

Haruskah kita berkesimpulan bahwa kita telah diajari amuk oleh sebuah bangsa 
yang pernah menjajah kita? Bisa jadi, mungkin. Tapi ingat, kekerasan sudah 
pernah terjadi sebelum Belanda mencengkeram negeri ini. Kita bisa mundur ke 
belakang sampai ke zaman Tunggul Ametung, pada abad ke-13 Masehi; ketika itu 
terjadi intrik di istana Tumapel, yang berakhir dengan terbunuhnya Sang Raja. 
Ken Arok yang membunuh Tunggul Ametung bebas berkeliaran, bahkan menjadi raja, 
sedangkan Kebo Ijo yang difitnah mendapat hukuman. Selama berabad-abad kita 
juga disuguhi cerita tentang Damarwulan, utusan Ratu Kencanawungu dari 
Majapahit, yang membawa kepala Minak Jingga yang telah dibunuhnya, sebagai 
bukti bahwa raja pemberontak itu benar-benar telah dibunuh.

Sampai sekarang, amuk masih bertumbuh bak cendawan di musim hujan. Dalam 
konteks Jember, berita amuk paling gres adalah insiden perkelahian (carok) 
antara dua orang bilal (pemandu khutbah Jumat) di Desa Penjagan, Kecamatan 
Jambesari. Hanya gara-gara rebutan menjadi bilal di Masjid Tarbiyatul Ulum, 
Salehudin, 32 dan Sarip, 50, berkelahi hingga keduanya masuk rumah sakit. 
Beberapa waktu sebelumnya, warga Krajan Kidul, Desa Rojopolo, Kecamatan 
Jatiroto, Kiai Muhammad Ismail, di lempar bondet oleh Busar, 40, yang masih 
tetangganya sendiri. Kiai tersebut dibondet pada saat yang bersangkutan hendak 
pergi berbelanja di sebuah toko tak jauh dari kediamannya.  Sementara itu, amuk 
yang mewaskan Suprapti, 55, warga Jl. Kalimantan XIV Sumbersari, dan 
Widiastuti, 26, di Sukorambi juga belum menunjukkan titik terang.

Betapa pun sulitnya, kita harus mencari akar berbagai amuk yang terjadi di 
sekitar kita. Senyatanya saya kurang setuju dengan banyaknya pernyataaan bahwa 
masyarakat kita sekarang ini sedang sakit. Namun demikian,  melihat banyaknya 
kasus amuk/kekerasan di sekitar kita, mungkin benar pernyataan itu: kita sedang 
sakit jiwa. Kalau ini benar, kita harus segera menyembuhkan diri. Kita tak akan 
mampu membangun negeri ini apabila diri kita dalam keadaan sakit jiwa. Kita tak 
akan mampu menyelamatkan generasi penerus apabila banyak di antara kita yang

Amuk Re: [R@ntau-Net] AWAS MACET ............!

2012-03-27 Terurut Topik taufiqrasjid
Di Amrik memang bebas mengeluarkan pendapat kecuali menyudutkan Israel

http://m.facebook.com/story.php?story_fbid=246620928766500id=1464249983refid=8ref=tn_tnmn_ft_=qid.5724748848026761607%3Amf_story_key.246620928766500%3Ainterface.m_basic%3Ac.m



Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
- Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/


Amuk Re: [R@ntau-Net] AWAS MACET ............!

2012-03-27 Terurut Topik sjamsir_sjarif
Alaikum salam waraahmatullahi wabarakatuhu

Mungkin iyo kiyoh Angku Lembang? Rantau Inyiak ko dijuluki New World sadangkan 
dunia awak dinamokan Old World... Tantu Dunia Gaek pulo dapek dipasalah. 
Caliaklah, sabana Ibo awak maagak-i kajadian di Kandahar patang ko. Bara urang 
garan, 24 urang sakali diamuakino, tamasuak urang gaek-gaek, padusi jo 
anak-anak. Sudah tu dibakano  lo kampuang urang ...

O iyo profil panulih amuak dalam postiang sabalun ko caliak:
http://ayusutarto.com/about-joomla.html

Salam,
--Nyiak Sunguik
--- In rantau...@yahoogroups.com, Muhammad Dafiq Saib stlembang_alam@... 
wrote:

 Assalaamu'alaikum wa rahmatullaahi wa barakaatuhu
 
 Di rantau inyiak parajan lo tadanga, urang manembaki anak sikola, manembaki 
 urang sadang babalanjo di mall.. 
 
 Mungkin baraja ka urang awak lo no jo caro mangamuak pakai badia tu gak no du 
 ndak nyiak...
 
 Wassalamu'alaikum
 
  
 Muhammad Dafiq Saib Sutan Lembang Alam
 Suku : Koto, Nagari asal : Koto Tuo - Balai Gurah, Bukit Tinggi
 Lahir : Zulqaidah 1370H, 
 Jatibening - Bekasi
 
 
 
  From: sjamsir_sjarif hambociek@...
 To: rantaunet@googlegroups.com 
 Sent: Wednesday, March 28, 2012 7:49 AM
 Subject: Re: [R@ntau-Net] AWAS MACET !
  
 Sedikit gambaran istilah budaya amuk ini antara lain-lain lihat di
 http://ayusutarto.com/features/58-amok-amuk-ngamuk.html
 
 AMOK, AMUK, NGAMUK! 
 Sunday, 06 March 2011 15:17
 
 Oleh: Ayu Sutarto
 
 Beberapa bulan terakhir ini wilayah Jember dan sekitarnya (Lumajang dan 
 Bondowoso) sarat dengan berita kekerasan. Ada pengendara motor dibacok 
 perampok;  ada perampokan disertai pembunuhan; ada perampok dibakar 
 hidup-hidup;  ada orang sedang tidur dibantai; ada perempuan muda digorok; 
 ada kiai pergi belanja dilempar dengan bahan peledak jenis bondet. Dan 
 lain-lainnya. Dan lain-lainnya.
 
 Mengapa orang begitu gampang mengamuk di Negeri Nyiur Melambai yang pernah 
 dikenal dunia sebagai negeri dengan selaksa senyum dan hospitality ini? Harus 
 diakui, secara historis, kekerasan memang bukan barang baru, tetapi barang 
 basi. Paradoks memang. Negeri ini sering bermuka ganda: penuh kelembutan, 
 tetapi juga penuh kekerasan. Jangan kaget. Kata amuk, ngamuk, dan mengamuk 
 sudah lama dikenal oleh masyarakat dunia. Masyarakat dunia mengenal kata amok 
 yang berasal dari kata amuk.
 
 Di negeri yang oleh sastrawan Mochtar Lubis digelari Land under the Rainbow 
 ini, kekerasan sudah dikenal bukan hanya di tingkat penguasa, tetapi juga di 
 kalangan masyarakat. Sebelum kedatangan bangsa Eropa, di sini sudah dikenal 
 budaya yang oleh pengamat asing dikenal sebagai budaya amok (amuk, 
 mengamuk). Istilah ini masuk ke dalam bahasa Perancis tahun 1832, namun 
 sebelumnya sudah ada penggambaran tentang main amok (jouoit a Moqua) yang 
 dapat dibaca melalui   kesaksian J.B. Tavernier di Banten tahun 1648. 
 Kesaksian tersebut berkisah tentang seorang Banten yang berkeliaran di 
 jalanan dan membunuh siapa saja yang ditemuinya sampai akhirnya ia sendiri 
 terbunuh.
 
 Menurut Professor Henk Schulte Nordholt dari Universitas Amsterdam, 
 pemerintahan kolonial Belanda memberi sumbangan yang cukup berarti kepada 
 tumbuhnya budaya amuk/kekerasan di Indonesia. Antara tahun 1885-1910 sebanyak 
 100.000-125.000 orang tewas menjadi korban tentara kolonial. Korban paling 
 banyak tercatat di Aceh karena Belanda mengirimkan pasukan Marsose ke sana 
 dan menewaskan sekitar 75.000 rakyat Aceh atau sekitar 15 persen penduduk 
 wilayah tersebut.
 
 Haruskah kita berkesimpulan bahwa kita telah diajari amuk oleh sebuah bangsa 
 yang pernah menjajah kita? Bisa jadi, mungkin. Tapi ingat, kekerasan sudah 
 pernah terjadi sebelum Belanda mencengkeram negeri ini. Kita bisa mundur ke 
 belakang sampai ke zaman Tunggul Ametung, pada abad ke-13 Masehi; ketika itu 
 terjadi intrik di istana Tumapel, yang berakhir dengan terbunuhnya Sang Raja. 
 Ken Arok yang membunuh Tunggul Ametung bebas berkeliaran, bahkan menjadi 
 raja, sedangkan Kebo Ijo yang difitnah mendapat hukuman. Selama berabad-abad 
 kita juga disuguhi cerita tentang Damarwulan, utusan Ratu Kencanawungu dari 
 Majapahit, yang membawa kepala Minak Jingga yang telah dibunuhnya, sebagai 
 bukti bahwa raja pemberontak itu benar-benar telah dibunuh.
 
 Sampai sekarang, amuk masih bertumbuh bak cendawan di musim hujan. Dalam 
 konteks Jember, berita amuk paling gres adalah insiden perkelahian (carok) 
 antara dua orang bilal (pemandu khutbah Jumat) di Desa Penjagan, Kecamatan 
 Jambesari. Hanya gara-gara rebutan menjadi bilal di Masjid Tarbiyatul Ulum, 
 Salehudin, 32 dan Sarip, 50, berkelahi hingga keduanya masuk rumah sakit. 
 Beberapa waktu sebelumnya, warga Krajan Kidul, Desa Rojopolo, Kecamatan 
 Jatiroto, Kiai Muhammad Ismail, di lempar bondet oleh Busar, 40, yang masih 
 tetangganya sendiri. Kiai tersebut dibondet pada saat yang bersangkutan 
 hendak pergi berbelanja di sebuah toko tak jauh dari kediamannya.  Sementara 
 itu, amuk yang

Bls: [R@ntau-Net] AWAS MACET ............!

2012-03-27 Terurut Topik Sri Yansen
ciek lai ajop duta...kalau tentara Indonesia pai kanagari urang untuk jadi 
tentara perdamaian...TAPI kalau tentara kapia pai ka nagari urang... sansai 
urang dek inyo..caliek lah IRAQ/AFGANISTAN/SUDAN..bara banyak urang nan 
indak tahu manahu nan mati..dll






 Dari: ajo duta ajod...@gmail.com
Kepada: rantaunetoglegroups.com 
Dikirim: Rabu, 28 Maret 2012 6:50
Judul: Re: [R@ntau-Net] AWAS MACET !
  
Di rantau ambo banyak juo demo. Malah cuma bbrapa meter dari White
House orasi digelar. Tapi indak jalan macet, indak ado anarkhis, indak
ado pengerahan pasukan tantara. Baa tu? Padahal kato kita mereka
kapia.

Apokah iko dek perbedaan peradaban? Atau pendidikan yang lebih
memadai? Antahlah!




-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
- Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/


[R@ntau-Net] AWAS MACET ............!

2012-03-26 Terurut Topik Jacky Mardono Tjokrodiredjo
Ini Dia Pengalihan Arus Lalin Selama Demo BBM di Jakarta 
E Mei Amelia R- detikNews

Selasa, 27/03/2012 05:07 WIB 
 
Jakarta 
Aksi demo kerap menimbulkan kemacetan 
di sejumlah ruas jalan. 
Tidak menutup kemungkinan, 
aksi demo menolak kenaikan BBM hari ini 
juga akan menimbulkan kemacetan. 
Guna mengantisipasi hal itu, 
kepolisian telah menyiapkan pengalihan arus 
bagi pengguna kendaraan.

Pengalihan arus ini sifatnya situasional. 
Jika volume kendaraan sudah padat dan terjadi stagnasi, 
maka kendaraan akan dialihkan ke jalur alternatif, 
kata Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, 
AKBP Wahyono melalui pesan singkat kepada wartawan, Selasa (27/3/2012).

Pengalihan arus ini dilakukan di beberapa ruas jalan 
yang menjadi pusat konsentrasi massa 
seperti di sekitar Harmoni menuju Istana 
dan Bundaran Hotel Indonesia (HI) 
serta gedung DPR/MPR RI.

Pengalihan arus di sekitar Istana Merdeka 
akan diberlakukan di Jalan 
Hayam Wuruk, Harmoni, Jakarta Pusat. 
 
Kendaraan yang akan menuju ke sekitar istana, 
dialihkan ke Jalan Suryo Pranoto-Cideng-Tanah Abang. 
Alternatif lainnya yakni dari Jalan IR H Juanda 
dialihkan ke Jalan Veteran I-Kathedral.

Sementara kendaraan dari arah Jalan Thamrin
 yang menuju ke istana, 
akan dialihkan ke Jalan 
KH Wahid Hasyim/Jalan Kebon Sirih
-Jalan Cideng Barat
-Jalan Suryo Pranoto atau 
dari arah Jalan Kebon Sirih/Merdeka Selatan-Jalan M Ridwan Rais.

Kawasan gedung DPR/MPR RI 
diperkirakan akan terjadi kemacetan luar biasa. 
Pengalihan arus terjadi di sejumlah titik 
mulai dari arah Semanggi menuju Jalan Gerbang Pemuda
-Jalan Gelora
-Jalan Palmerah Utara. 
 
Kendaraan dari Jalan Asia Afrika/Jalan Pintu I Senayan
-Jalan Asia Afrika
-Jalan Gelora Pemuda
-Jalan Palmerah Utara. 
Arah Jalan S Parman menuju ke Jalan Pejompongan
-Jalan Penjernihan atau Jalan Gelora I.

Kawasan Bundaran Hotel Indonesia 
akan dialihkan mulai dari arah Jalan Jenderal Sudirman 
menuju ke Jalan 
Teluk Betung-Jalan Kebon Kacang atau Dukuh Atas-Jalan Kendal.

Kemudian, arah Jalan Jenderal Sudirman, 
kendaraan dialihkan ke Jalan Dukuh Atas
-Tanah Abang-Tanah Abang
-Jalan Gulung Galunggung.

Hari ini, peserta demo yang menolak 
kenaikan harga BBM akan memadati ruas Jalan 
sekitar Istana Merdeka, Jalan MH Thamrin 
dan gedung DPR. 
Peserta demo diperkirakan mencapai 8 ribu orang 
yang terdiri dari berbagai elemen 
seperti mahasiswa, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan buruh.

Kepolisian Daerah Metro Jaya menyiagakan 
sedikitnya 22 ribu personel, 
dibantu oleh aparat TNI sebanyak 8 ribu personel.

(mei/van) 
==
KOMENTAR
 
Selain macet,
waspadai juga kompleks2
yang rawan tindakan anarkis.
==
 
Baca Juga 
* PDIP Klaim Pimpin Demo Kenaikan Harga BBM di Seluruh Indonesia
* Marzuki: Kenaikan Harga BBM untuk Infrastruktur yang Lebih Baik
* DPR Imbau Demo Kenaikan Harga BBM Tak Anarkis, Aparat Jangan Arogan
* Priyo: SBY Jangan Khawatirkan Demo Kenaikan Harga BBM
* Setgab Sepakati Amankan Voting Kenaikan Harga BBM di DPR

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
- Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/